a) Parameter pemeriksaan
Glukosa darah, Protein , Albumin, Bilirubin (Bilirubin total, direk dan indirek), Fungsi Hat
(SGOT/SGPT,ALP,Gamma GT) Fungsi Jantung (CK-MB, LDH, CPK), Fungsi Ginjal (Ureum, Kreatnin, Uric
acid), Profil lipid (Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL), Fe, TIBC, Phosporus, Amilase, Lipase
b) Prinsip
- Alat Biolis mengunakan prinsip yang sama dengan spektrofotometer (Z. Guo etal., 2007)
c) Alat
- Biolis 24i
- Sampel cup
d) Bahan :
Sampel serum
e) Cara Kerja:
- Program pada LIS (Laboratory Informaton System), semua sampel yang akan dikerjakan.
- semua sampel yang akan diperiksa di alat biolis pada posisi yang sesuai.
- Pada menu utama, pilih monitor Pada posisi 'Start S. No: Input no, tray dan posisi pertama kita
meletakkan sampel (misalnya kita meletakkan di 6,7,8,9, maka yang dimasukkan adalah 6).
- Klik START pada menu utama untuk memulai running.
a) Parameter
b) Prinsip
Menghitung kadar ion sampel dengan membandingan kadar ion yang tdak diketahui nilainya dengan
kadar ion yang diketahuinya. Membran ion selektf akan bereaksi dengan elektrolit pada sampel sehingga
terjadi perubahan potensial yang diukur oleh alat sebagai kadar elektrolit dalam sampel (R.
Gandasoebrata, 2004)
c) Alat
d) Bahan
Serum
e) Cara Kerja:
- Maka akan muncul "PASIEN ID ON tekan Yes" dan masukkan ID pasien (4 angka terakhir dari no. Pasien
- Muncul "Probe in Sampei, lalu sampel diletakkan pada pipa penghisap dan kemudian tekan "Yes".
- Tunggu hingga pengambilian sampel cukup.
d) Nilai rujukan:
a) Pinsip
- Potentometry: Potensi rantal elektroda Potensi rantai elektroda dicatat menggunakan voltmeter
zat yang teroksidasi atau dikurangi pada elektroda dalam rantai tersebut (Basset, 1994)
- Conductometry: Impedansi spesifik dari sampel yang diukur oleh dua elektroda dilakukan pada
tegangan konstan berbanding lurus terhadap sifat sampel yang konduktf (Khopkar, 2008)
b) Alat
c) Bahan
Darah arteri
d) Cara Kerja
- Siapkan data pasien, jumlah oksigen yang dipakai, suhu tubuh pasien, dan kadar Hb pasien.
- Masukkan sampel pada pipa penghisap dan tunggu sampai bunyi alarm yang menandakan sampel
sudah cukup.
- Masukkan identtas pasien (6 angka terakhir dari no. registrasi pasien), Hb, suhu, dan oksigen.
e) Nilal rujukan
f) pH 7.35-7.45
a) Prinsip Tes diawali dengan penambahan Whole Blood ke Cardiac T Quanttatve Rapid Assay. Troponin
T jantung dalam sampel akan berikatan dengan dua antbodi yaitu antbodi ant-Troponin Tjantung yang
terbiotnliasi dan antbodi ant-Troponin T jantung yang terkonjugasi partkel emas. Kompleks imun
tersebut akan benkatan dengan poly Streptavidin yang dimobilisasi pada daerah uj Cardiac T Quanttatve
Rapid Assay. Reaksi tersebut menghasilkan sebuah ganis ungu kemerahan. Intensitas darn kecepatan
b) Alat
- Mikropipet 150 ul
c) Bahan
Serum
d) Cara Kerja
- Masukkan 150 ul darah Heparin ke dalam sumur well Tunggu kira-kira 5 menit.
- Baca hasil.
5) Pemeriksaan HbA1c
a) Prinsip Reagen berisi agen yang melisiskan eritrosit dan endapan hemoglobin khusus, serta konjugat
asam boronic biru yang mengikat cis-diol hemoglobin terglikosilasi. Ketka darah ditambahkan ke reagen,
eritrosit lisis dengan segera. Semua hemoglobin mengendap. Konjugat asam boronic berikatarn dengan
konfigurasi cis-diol hemoglobin terglikosilasi. Aliquot dari campuran reaksi ditambahkan ke perangkat
tes, dan semua endapan hemoglobin, konjugat yang terikat dan terikat, trtap di atas saringan. Kelebihan
dari konjugat berwarna dihapus dengan larutan pencuci. Endapan dinilai dengan mengukur intensitas
warna biaru (Hemogiobin tergtkoslias) dan merah (hemoglobin total) dengan Nyocard Reader li, rasio
antara kedua warna tersebut sebanding dengan persentase HbA1c dalam sampel.
b) Alat .
- Test device
- Capillary tube
- NycoCard Reader lI c) Bahan darah kapiler etau darah vena dengan/ tanpa antkoaguian (EDTA, heparin,
dan NaF)
d) Cara Kerja
detk
- Tambahkan 25 pI R2 kedalam tes device. Biarkan meresap dan tunggu minimal 10 detk.
e) Nilai rujukan
< 6,5 %
6) Pemeriksaan Magnesium
a) Prinsip
Dalam larutan basa, magnesium membentuk kompleks warna dengan xylidyblue dan dibaca secara
photometri Warna yang terbentuk tersebut sebanding dengan konsentrasi magne sium.
b) Alat
- Fotometer 5010
- Tabung reaksi
- mikropipet
c) Bahan
- Serum
d) Cara Kerja
- Nyalakan stavol kemudian nyalakan fotometer sehingga stabil selama 15 menit.
Aquades 5 HL - -
Standar - 5 UL -
- - 5 uL
- Measure kemudian masukkan reagen blanko lalu tekan start Measure kemudian masukkan reagen
e) Nilai rujukan
a) Prinsip
Makroskopis Sampel feses dilihat secara visual warna, konsistensi, ada tdaknya perdarahan, mucus atau
pus. Mikroskopis Sampel feses ditambah dengan eosin kemudian diamat dibawah mikroskop dengan
Occult blood
Hemoglobin akan memecah H202 menjadi H2O dimana O2 akan mengoksidasi benzidine menjadi
- Container stool
- Mikroskop
- Objek gelas
- Covor gelas
- Sampel feses
-Larutan eosin
- NaCl 0,95 %
- Lidi
- Kertas pH.
- tssue
c) Cara kerja
Makroskopis
- Warna
Warna feses bila dibiarkan pada udara menjadi lebih tua karena terbentuk lebih banyak urobilin dari
urobilinogen yang diekskresikan lewat usus. Dipengaruhi oleh makanan yang dimakan, oleh kelainan
Feses normal agak lunak dengan mempunyai bentuk, pada diare menjadi sangat lunak atau cair,
sedangkan pada konstpasi feses menjadi keras. Peragian karbohidrat dalam usus menghasilkan feses
Adanya lendir berart rangsangan atau radang dinding usus. Jika lendir hanya didapat di bagian luar
feses, lokasi iritasi itu mungkin usus besar, jika bercampur dengan feses mungkin sekali usus kecil. Jika
Darah
Perhatkan darah itu segar (merah muda), coklat atau hitam dan apakah tercampur atau hanya di bagian
Mikroskopis
Parasit
- Dengan diambil sedikit feses, campurkan dengan eosin 1 % , ditutup dengan cover glass.
- Diperiksa dibawah mikroskop seluruh sediaan apus dengan pembesaran objektf 10x.
- Diperiksa adanya telur cacing Ascanis lumbricoides, Trichuris trchiura, Oxyuris vermicularis dan parasit
lainnya.
- Apabila tdak ditemukan pada slip order tuliskan "Negatf".
- Amoeba
- Dengan lidi diambil sedikit feses, campur dengan NaCi fisioiogis, tulup dengan cover glass.
- Periksa dengan mikroskop seluruh sediaan dengan pembesaran objektf 10x, kemudian objektf 40x.
- Periksa adanya amoeba baik dalam bentuk tropozoit maupun dalam bentuk kista.
Buka Colorscreen, oleskan dan ratakan teses ke sejumlah permukaan tempat sampel yang sudah
disediakan.
- Tetesi 2 tetes dengan larutan Calorscreen developer di kolom feses yang sudah diberi sampel feses.
Pemeriksaan pH
- Kemudian hasil dibaca dengan membandingkan dengan standar yang telah tersedia.
d) Interpretasi hasil
Makroskopis
- Warna dinyatakan dengan: