A. PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
Bila darah di centrifuge akan terjadi pemadatan dari sel - sel darah
merah , ketebalan atau tinngi kolom sel darah di ukur dan di nyakan sebagai
persentase terhadap seluruh darah
Proses hidrolisa ditandai degan adany air dan urise dalam memproduksi
ammonia dan karbondioksida. Unsur ammoniak bereaksi dengan hipokrolit dan
salisilat dalam memberi larutan berwarna hijau
11. Prinsip Pemeriksaan bilirubin total, bilirubin direk, dan bilirubin indirek
C. PEMERIKSAAN IMUNOSEROLOGI
Pad pada kaset tes mengandung reagen berupa antigen HIV (HIV-Ag)
terkonjugasi degan koloid emas. Bila ditambahkan sampel yang mengandung
antibodi anti HIV maka antibodi anti HIV pada sampel akan berikatan dengan
HIV-Ag terkonjugasi. Kompleks tersebut akan berjalan sampai pada test line,
diikat oleh HIV-Ag rekombinan sehingga muncul garis berwarna terang pada test
line. Pada control line terdapat antibodi anti HIV yang akan berikatan dengan
HIV-Ag terkonjugasi sehingga menampakkan garis berwarna terang pada control
line.
Antibodi IgM dan IgG terhadap virus Dengue terdapat di dalam sampel
membentuk kompleks dengan antibodi anti-human IgM dan IgG yang dilekatkan
pada dua garis yang melintas membran kaset. Kompleks ini kemudian
menangkap antigen virus Dengue sub tipe 1-4 yang terkonjugasi dengan koloid
emas sehingga menimbulkan (dua) garis berwarna
Antigen NS1 Dengue pada sampel pasien akan berikatan dengan antibodi
terhadap NS1 Dengue yang dilekatkan pada membran rapit test. Kompleks
antigen antibodi tersebut akan dideteksi oleh antibodi NS1 Dengue terkonjugasi
emas.
a. Urobilinogen
Prinsip : Tes ini berdasarkan pada reaksi ehrlich, perubahan warna dari
merah jingga menjadi merah gelap.
b. Glukosa
c. Bilirubin
d. Benda Keton
Prinsip : Reaksi legais test nitroprusside asam asetat dalam suasana agak
basa bereaksi dengan nitro ferricanide menghasilkan perubahan warna dari
coklat menjadi ungu.
e. pH
Prinsip : Sistem 2 indikator, indikator methyl red dan brom thymol blue
digunakan untuk memberikan perubahan warna dari oranye menjadi hijau sampai
biru.
f. Darah Samar
g. Berat Jenis
Prinsip : Adanya ion dalam urine disebabkan oleh protein yang dilepaskan
dari polyelectrolyte. Proton yang disebabkan akan mengakibatkan penurunan pH
dan menghasilkan perubahan warna oleh bromthymol blue dari biru kehijauan
menjadi kuning kehijauan.
h. Protein
Prinsip : “Protein Error of Indicators” ketika pH menjadi konstan oleh adanya
buffer, indikator melepaskan ion H+ karena adanya protein dan mengubah warna
dari kuning menjadi biru kehijauan.
i. Nitrit
Prinsip : Tes ini berdasarkan reaksi diazotasi dari nitrit dengan amonia
aromatik untuk menghasilkan garam diazonium, diikuti oleh reaksi azo coupling dan
garam diazonium dengan komponen aromatik pada reaksi. Produksi diazo
menyebabkan perubahan warna dari putih menjadi merah.
j. Leukosit
Prinsip : Reaksi ini mengandung ester indoxil dan garam diazonium, diikuti
oleh reaksi azo coupling oleh amine aromatik, dengan pembentukan oleh esterase
leukosit dengan garam diazonium pada reaksi, hasil dari azodye menyebabkan
perubahan warna dari coklat menjadi ungu.
E. PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang
sukar ditembus cat. Oleh karena pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin
dan lemak itu dapat ditembus cat basic fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin
dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada pencucian dengan asam
alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan asam akan
luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue.