Anda di halaman 1dari 34

WEBINAR II UJI KOMPETENSI

“KOMPETEN Kunci Sukses Hadapi Uji Kompetensi Teknologi Laboratorium Medik Guna Meraih
ATLM yang Berkualitas Unggul”

HEMATOLOGI

2 1 MEI 2 0 2 3

I AGUS ADI GUNAWAN


POKOK BAHASAN

KIMIA KLINIK : 20-25% 1. Identifikasi dan persiapan pasien


HEMATOLOGI : 20-25% 2. Pengambilan spesimen
BAKTERIOLOGI : 15-20% 3. Pengolahan spesimen
PARASITOLOGI/ VIROLOGI : 10-15 %
4. Pengiriman dan peyimpanan pesimen
TOKSIKOLOGI : 10-15%
5. Peralatan dan reagensia
SITOHISTOTEKNOLOGI : 5-10 %
6. Pemeriksaan dan penghitungan
IMUNOLOGI : 5-10 %
7. Jaminan mutu
NB: TIDAK ADA PENGURANGAN SOAL, JADI HARUS 8. Verifikasi dan validasi
DIJAWAB SEMUA 9. Pencatatan, pelaporan dan pengeluaran
hasil
NILAI PRESENTASE KELULUSAN: 42-43%
10. Pengelolaan limbah
KISI-KISI UKOM HEMATOLOGI
Kelompok pemeriksaan hematologi di
laboratorium mencakup pemeriksaan :

Prodi DIII Prodi


DIV
 Hematologi
Lengkap :  Hematologi  Hemostasis
a. Hb Lengkap :  Total Eosinofil
b. Jumlah Leukosit a. Hb  Retikulosit
c. Jumlah Eritrosit b. Jumlah Leukosit  Hb Elektroforesis
d. Trombosit c. Jumlah Eritrosit  G6PD
e. LED d. Trombosit  Ferritin
f. Indeks Eritrosit e. LED  TIBC
g. Jenis Leukosit f. Indeks Eritrosit  SI
h. Hematokrit g. Jenis Leukosit
h. Hematokrit
 Hemostasis dan
morfologi
TOTAL : 36 - 45 soal
Hemoglobin

Seorang mahasiswa ATLM di kampus X sedang melakukan


praktikum Hb. Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
dengan metode membandingkan warna larutan, darah +
reagen HCl dengan warna standar pada alat.
Metode apakah yang digunakan ATLM tersebut?

A. Tallquist
B. CuSo4
C. Sahli
D. Fotometrik
E. Sianmethemoglobin

1
Metode Sahli, Darah ditambahkan asam
lemah (HCl 0,1 N), hemoglobin akan
dirubah menjadi asam hematin yang
berwarna coklat tua.
Warna yang terbentuk diencerkan
menggunakan aquadest sampai warna
yang terjadi sama dengan warna standar
hemoglobin (Hb) dengan
metode Tallquist didasarkan
pada warna darah karena Hb
berperan dalam memberikan
warna merah dalam eritrosit

Metode tembaga sulfat (CuSO4) Bj


1,053 Jika darah tenggelam dalam Metode sianmethemoglobin, merupakan
waktu 15 detik, maka kadar Hb lebih pemeriksaan hemoglobin (Hb) berdasarkan
dari 12,5 g/dL. Jika darah menetap kolorimetri dengan menggunakan alat
ditengah-tengah atau muncul kembali spektrofotometer atau fotometer.
kepermukaan, maka kadar Hb Metode sianmethemoglobin menjadi rekomendasi
kurang dari 12,5 g/dL. dalam penetapan kadar Hb karena kesalahannya
hanya mencapai 2%
Hemoglobin

Alat fotometer di puskesmas terpencil sedang eror dan tidak bisa digunakan
untuk melakukan pemeriksaan. Sedangkan setiap hari melakukan pemeriksaan
Hb ibu hamil, Sehingga ATLM laboratorium tersebut mengganti metoda
pemeriksaan dari metoda fotoelektrik yang menggunakan reagensia drabkin
menjadi metoda sahli. Apakah keunggulan metode fotoelektrik dibandingkan
dengan metode sahli tersebut ?

A. Pemeriksaan dilakukan secara visual


B. Dapat mendeteksi hampir seluruh jenis Hb
C. Sebagai standar digunakan hematin asam
D. Dapat menggunakan darah kapiler
E. Reagen bersifat stabil dalam penyimpanan

2
Cara cyanmethemoglobin adalah cara yang
dianjurkan untuk penetapan kadar
hemoglobin dilaboratorium

Cyanmethemoglobin sifatnya stabil, mudah


diperoleh dan pada cara ini hampir semua
hemoglobin terukur kecuali sulfhemoglobin.
Pada cara ini ketelitian yang dapat dicapai
± 2%
Leukosit
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan jumlah
Leukosit secara manual dengan terlebih dahulu melakukan
pengenceran sampel pemeriksaan dengan pipet thoma
leukosit. Karena kondisi tertentu, ATLM tersebut mengambil
sampel hingga skala 0,4 dilanjutkan pemipetan reagen
pengencer hingga skala 11.
Berapa kali pengenceran yang dilakukan oleh ATLM tersebut?

A. 100 kali
B. 50 kali
C. 25 kali
D. 50 kali
E. 1000 kali

3
Darah sampai Larutan pengencer Pengenceran darah
Tanda 0.1 Tanda 11 100 kali
Tanda 0.2 Tanda 11 50 kali
Tanda 0.4 Tanda 11 25 kali
Tanda 0.5 Tanda 11 20 kali
Tanda 0.8 Tanda 11 12.5 kali
Eritrosit
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit
secara manual dengan terlebih dahulu melakukan pengenceran
sampel pemeriksaan dengan pipet thoma eritrosit. Karena kondisi
tertentu, ATLM tersebut mengambil sampel hingga skala 0,2
dilanjutkan pemipetan reagen pengencer hingga skala 101.
Berapa kali pengenceran yang dilakukan oleh ATLM tersebut?

A. 125 kali
B. 200 kali
C. 250 kali
D. 500 kali
E. 1000 kali

4
Darah sampai Larutan pengencer Pengenceran darah
Tanda 0.1 Tanda 101 1000 kali
Tanda 0.2 Tanda 101 500 kali
Tanda 0.4 Tanda 101 250 kali
Tanda 0.5 Tanda 101 200 kali
Tanda 0.8 Tanda 101 125 kali
Eritrosit
Seorang ATLM yang bertugas di laboratorium pedalaman akan
melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit pasien
menggunakan kamar hitung Improved Neubauer. Darah dihisap
sampai tanda 101 pengenceran darah 200 kali. Ditemukan jumlah
total perhitungan eritrosit adalah 400.
Berapakah jumlah eritrosit per mm darah?

A. 3 juta
B. 3.5 juta
C. 4 juta
D. 4.5 juta
E. 5 juta

5
Eritrosit = N X 10.000
= 400 X 10.000
= 4.000.000
= 4 Juta

Leukosit = N X 50

Trombosit = N X 5000
Trombosit

Seorang ATLM ingin melakukan pemeriksaan


trombosit dengan menggunakan metoda ammonium
oksalat 1%. Fungsi dari larutan ammonium oksalat
1% adalah ?

A. Untuk melisiskan trombosit


B. Agar eritrosit dan leukosit tidak lisis
C. Mewarnai trombosit
D. Melisiskan eritrosit dan leukosit
E. Agar eritrosit dan leukosit tidak berwarna

6
Metode ammonium oksalat
Pada pemeriksaan hitung trombsosit
Berfungsi untuk melisiskan sel eritrosit dan leukosit sehingga
yang tertihat hanyalah sel trombosit
LED
Pasien datang ke laboratorium dengan membawa formulir
permintaan pemeriksaan. Salah satu pemeriksaannya
adalah Laju Endap Darah. ATLM melakukan pengambilan
darah pasien, lalu mengencerkan darah dengan
perbandingan darah dan antikoagulan 4:1.
Apakah nama antikoagulan yang digunakan pada kasus
tersebut ?

A. Natriumm sitrat 3,8%


B. Heparin
C. Amonium oksalat
D. Kalium oksalat
E. EDTA

7
Natrium sitrat 3,8% = (untuk pemeriksaan LED perbandingan 4 ml darah dan 1 ml Na-
Sitrat 3,8%)

Heparin = (antikoagulan yang normal untuk tubuh, dalam benntuk obat sebagai
pengencer darah. Heparin bekerja dengan menghentikan pembentukan trombin
sehingga menghentikan pembentukan fibrinogen. Ex: Transfusi, Resistensi,
morfologi)

Ammonium oksalat = (reagen pemeriksaan hitung jumlah trombosit)

EDTA _ Ethylen Di-amine tetra acetic acid (antikoagulan pemeriksaan hematologi rutin
jenis : K2EDTA, Na2EDTA, Li2EDTA. Li2EDTA pemeriksaan elektrolit)
Indeks eritrosit
Hasil pemeriksaan indeks eritrosit pada pasien didapatkan
MCV : 68 fl, MCH : 20 pikogram dan MCHC : 26 %.
Kemudian analis melakukan konfirmasi hasil tersebut dengan
melakukan pemeriksaan Sedian Apus Darah.
Apakah gambaran khas yang terlihat pada penilaian eritrosit
di sedian apus darah?

A. Makrositik hipokromik
B. Mikrositik hipokromik
C. Mikrositik normokromik
D. Normositik normokromik
E. Makrositik normokromik

8
Indeks eritrosit
Seorang analis melakukan pembacaan preparat hapusan darah
dan dijumpai ukuran eritrosit yang berukuran besar dengan
warna yang pucat. Analis tersebut mengaitkan dengan
pemeriksaan indeks eritrosit.
Untuk mengetahui warna sel eritrosit dapat diketahui dari
nilai ?

A. MCV
B. MCH
C. MCHC
D. MCV dan MCHC
E. MCH dan MCHC

9
Berdasarkan ukuran dan warna/kepucatan eritrosit yaitu
dari pengamatan di bawah mikroskop atau dengan
kalkulasi indeks eritrosit (nilai MCV, MCH dan MCHC).

Kriteria ukuran: Normositik, mikrositik, makrositik


Kriteria warna: Normokromik, hipokromik, hiperkromik
Jenis Leukosit
Seorang ATLM sedang melakukan
pemeriksaan hitung jenis leukosit seorang
pasien. ATLM tersebut melihat tampilan
preparat sesuai dengan gambar berikut:
Apa jenis leukosit tersebut?

A. Basophil
B. Eosinophil
C. Neutrophil segmen
D. Lymphosit
E. Monosit

10
Basoofil : granula kasar menutupi inti berwarna
gelap biru/ungu
Neutrofil segmen : memiliki 3 – 4 lobus
dihubungkan dengan benang segmen filamentosa
Neutrofil batang : umumnya tampak seperti tapal
kuda, tanpa lobus dan tanpa benang segmen
filamentosa
Monosit : berbentuk seperti huruf E atau kupu-
kupu, granula halus, sitoplasma 2/4 dari inti sel
Eosinofil : memiiki 2 lobus dihubungkan dengan
benang filamentosa, granula kasar berwarna
asam/merah/oren
Limposit : inti lebih besar ¾ hampir menutupi
sitoplasma
Hematokrit
Seorang ATLM menerima pengantar laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan hematokrit. Sampel
darah pasien diambil dari kapiler.
Antikoagulan apa yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut?

A. EDTA
B. Natrium Sitrat 3,2%
C. Ammonium Oxalat
D. Natrium Sitrat 3,8%
E. Heparin

11
Terdapat dua macam tabung kapiler untuk
pemeriksaan hematokrit :
Tabung kapiler merah berisi antikoagulan
heparin dan tabung kapiler biru tanpa
antikoagulan.
Jika darah pasien sudah tercampur dengan
antikoagulan lain, maka disarankan
menggunakan tabung kapiler biru (tanpa
antikoagulan)
Sedangkan jika sampel darah diambil dari
arteri/kapiler maka disarankan menggunakan
tabung kapiler merah (dengan antikoagulan
heparin)
Retikulosit

Pada pembacaan preparat HDT ditemukan banyak


polikromasi. Anda curiga bahwa sel polikromasi tersebut berasal
dari eritrosit muda. Kemudian dilakukan pengecatan supravital.
Apakah yang meningkat pada sediaan HDT tersebut?

A. Basofilik
B. Trombosit
C. Eritroblas
D. Retikulosit
E. eosinofil

12
Retikulosit adalah sel darah merah yang masih
terdapat pecahan inti (RNA, organela, dan
mitokondria) yang berbentuk seperti jala.
Retikulosit berukuran lebih besar dari eritrosit
dan berwarna lebih biru. Ciri-ciri
Morfologi : Ukuran : 8 - 12 mm, Bentuk: bulat,
Warna sitoplasma: pucat, Granularitas:granul
tunggal atau multipel, pekat,lembayung, Bentuk
inti: tidak ada, Distribusi dalam darah: 0.5 - 1.5
%
dari jumlah eritrosit
Hemostasis
Seorang pasien datang ke laboratorium atas saran
dari dokter yang mencurigai adanya kelainan pada
faktor pembekuan darah jalur intrinsik.
Pemeriksaan apakah yang dipengaruhi oleh faktor
pembekuan jalur instrinsik?

A. Bleeding time
B. Clotting time
C. Rumple leed test
D. Prothrombine time
E. Activated partial tromboplastine time

13
APTT bagian dari pemeriksaan hemostasis yang
berfungsi untuk membantu diagnosis defisiensi faktor
koagulasi pada jalur intrinsik. Misalnya deteksi adanya
penyakit hemofilia atau lupus antIcoagulan (LA) serta
untuk memonitoring terapi heparin.

Intrinsik faktor I (fibrinogen), II (protrombin), IX


(faktor Christmas), X (faktor Stuart-prower), XI (plasma
tromboplastin) dan XII (faktor Hageman) dan ekstrinsik
faktor I, II, VII dan X.
Hemostasis
Seorang lansia akan dilakukan oprasi mata. Diperlukan
pemeriksaan BT/ CT sebelum dilakukan operasi. Seorang ATLM
melakukan pemeriksaan berupa penusukan jarum pada cuping
telinganya dan dikeringkan dengan kertas saring. Didapatkan 3
tetesan darah pada kertas saring sampai berhentinya pendarahan.
Berapa hasil pemeriksaan BT pasien tersebut?

A. 1 menit
B. 1,5 menit
C. 2 menit
D. 2,5 menit
E. 3 menit

14
Bleeding Time
Pemeriksaan hemostasis dan koagulasi. Hal ini
tergantung pada efisiensi jaringan dalam
mempercepat proses koagulasi, fungsi trombosit
dan integritas dinding pembuluh darah. Ini adalah
salah satu indikator awal yang paling penting untuk
mendeteksi gangguan perdarahan
Perhitungan :
1 tetes darah = 30 detik
3 tetes darah = 90 detik / 1,5 menit
Seorang ATLM ingin mengamati bentuk eritrosit
pasien. ATLM tersebut menemukan bentuk sel
eritrosit seperti berikut
Apa bentuk kelainan eritrosit yang ditunjukkan oleh
panah tersebut?

A. Sferosit
B. Sickle sel
C. Target sel
D. Teer drop cell
E. Burr cell

15
Jenis-jenis kelainan bentuk eritrosit
1. Ovalosit
5. Sickle cell

2. Teardrop 5. Burr cell

6. Target cell
3. Sterosoit
TERIMAKASIH

“Semakin berusaha maka keberhasilan semakin


besar”

Anda mungkin juga menyukai