“KOMPETEN Kunci Sukses Hadapi Uji Kompetensi Teknologi Laboratorium Medik Guna Meraih
ATLM yang Berkualitas Unggul”
HEMATOLOGI
2 1 MEI 2 0 2 3
A. Tallquist
B. CuSo4
C. Sahli
D. Fotometrik
E. Sianmethemoglobin
1
Metode Sahli, Darah ditambahkan asam
lemah (HCl 0,1 N), hemoglobin akan
dirubah menjadi asam hematin yang
berwarna coklat tua.
Warna yang terbentuk diencerkan
menggunakan aquadest sampai warna
yang terjadi sama dengan warna standar
hemoglobin (Hb) dengan
metode Tallquist didasarkan
pada warna darah karena Hb
berperan dalam memberikan
warna merah dalam eritrosit
Alat fotometer di puskesmas terpencil sedang eror dan tidak bisa digunakan
untuk melakukan pemeriksaan. Sedangkan setiap hari melakukan pemeriksaan
Hb ibu hamil, Sehingga ATLM laboratorium tersebut mengganti metoda
pemeriksaan dari metoda fotoelektrik yang menggunakan reagensia drabkin
menjadi metoda sahli. Apakah keunggulan metode fotoelektrik dibandingkan
dengan metode sahli tersebut ?
2
Cara cyanmethemoglobin adalah cara yang
dianjurkan untuk penetapan kadar
hemoglobin dilaboratorium
A. 100 kali
B. 50 kali
C. 25 kali
D. 50 kali
E. 1000 kali
3
Darah sampai Larutan pengencer Pengenceran darah
Tanda 0.1 Tanda 11 100 kali
Tanda 0.2 Tanda 11 50 kali
Tanda 0.4 Tanda 11 25 kali
Tanda 0.5 Tanda 11 20 kali
Tanda 0.8 Tanda 11 12.5 kali
Eritrosit
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit
secara manual dengan terlebih dahulu melakukan pengenceran
sampel pemeriksaan dengan pipet thoma eritrosit. Karena kondisi
tertentu, ATLM tersebut mengambil sampel hingga skala 0,2
dilanjutkan pemipetan reagen pengencer hingga skala 101.
Berapa kali pengenceran yang dilakukan oleh ATLM tersebut?
A. 125 kali
B. 200 kali
C. 250 kali
D. 500 kali
E. 1000 kali
4
Darah sampai Larutan pengencer Pengenceran darah
Tanda 0.1 Tanda 101 1000 kali
Tanda 0.2 Tanda 101 500 kali
Tanda 0.4 Tanda 101 250 kali
Tanda 0.5 Tanda 101 200 kali
Tanda 0.8 Tanda 101 125 kali
Eritrosit
Seorang ATLM yang bertugas di laboratorium pedalaman akan
melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit pasien
menggunakan kamar hitung Improved Neubauer. Darah dihisap
sampai tanda 101 pengenceran darah 200 kali. Ditemukan jumlah
total perhitungan eritrosit adalah 400.
Berapakah jumlah eritrosit per mm darah?
A. 3 juta
B. 3.5 juta
C. 4 juta
D. 4.5 juta
E. 5 juta
5
Eritrosit = N X 10.000
= 400 X 10.000
= 4.000.000
= 4 Juta
Leukosit = N X 50
Trombosit = N X 5000
Trombosit
6
Metode ammonium oksalat
Pada pemeriksaan hitung trombsosit
Berfungsi untuk melisiskan sel eritrosit dan leukosit sehingga
yang tertihat hanyalah sel trombosit
LED
Pasien datang ke laboratorium dengan membawa formulir
permintaan pemeriksaan. Salah satu pemeriksaannya
adalah Laju Endap Darah. ATLM melakukan pengambilan
darah pasien, lalu mengencerkan darah dengan
perbandingan darah dan antikoagulan 4:1.
Apakah nama antikoagulan yang digunakan pada kasus
tersebut ?
7
Natrium sitrat 3,8% = (untuk pemeriksaan LED perbandingan 4 ml darah dan 1 ml Na-
Sitrat 3,8%)
Heparin = (antikoagulan yang normal untuk tubuh, dalam benntuk obat sebagai
pengencer darah. Heparin bekerja dengan menghentikan pembentukan trombin
sehingga menghentikan pembentukan fibrinogen. Ex: Transfusi, Resistensi,
morfologi)
EDTA _ Ethylen Di-amine tetra acetic acid (antikoagulan pemeriksaan hematologi rutin
jenis : K2EDTA, Na2EDTA, Li2EDTA. Li2EDTA pemeriksaan elektrolit)
Indeks eritrosit
Hasil pemeriksaan indeks eritrosit pada pasien didapatkan
MCV : 68 fl, MCH : 20 pikogram dan MCHC : 26 %.
Kemudian analis melakukan konfirmasi hasil tersebut dengan
melakukan pemeriksaan Sedian Apus Darah.
Apakah gambaran khas yang terlihat pada penilaian eritrosit
di sedian apus darah?
A. Makrositik hipokromik
B. Mikrositik hipokromik
C. Mikrositik normokromik
D. Normositik normokromik
E. Makrositik normokromik
8
Indeks eritrosit
Seorang analis melakukan pembacaan preparat hapusan darah
dan dijumpai ukuran eritrosit yang berukuran besar dengan
warna yang pucat. Analis tersebut mengaitkan dengan
pemeriksaan indeks eritrosit.
Untuk mengetahui warna sel eritrosit dapat diketahui dari
nilai ?
A. MCV
B. MCH
C. MCHC
D. MCV dan MCHC
E. MCH dan MCHC
9
Berdasarkan ukuran dan warna/kepucatan eritrosit yaitu
dari pengamatan di bawah mikroskop atau dengan
kalkulasi indeks eritrosit (nilai MCV, MCH dan MCHC).
A. Basophil
B. Eosinophil
C. Neutrophil segmen
D. Lymphosit
E. Monosit
10
Basoofil : granula kasar menutupi inti berwarna
gelap biru/ungu
Neutrofil segmen : memiliki 3 – 4 lobus
dihubungkan dengan benang segmen filamentosa
Neutrofil batang : umumnya tampak seperti tapal
kuda, tanpa lobus dan tanpa benang segmen
filamentosa
Monosit : berbentuk seperti huruf E atau kupu-
kupu, granula halus, sitoplasma 2/4 dari inti sel
Eosinofil : memiiki 2 lobus dihubungkan dengan
benang filamentosa, granula kasar berwarna
asam/merah/oren
Limposit : inti lebih besar ¾ hampir menutupi
sitoplasma
Hematokrit
Seorang ATLM menerima pengantar laboratorium
untuk dilakukan pemeriksaan hematokrit. Sampel
darah pasien diambil dari kapiler.
Antikoagulan apa yang digunakan untuk
pemeriksaan tersebut?
A. EDTA
B. Natrium Sitrat 3,2%
C. Ammonium Oxalat
D. Natrium Sitrat 3,8%
E. Heparin
11
Terdapat dua macam tabung kapiler untuk
pemeriksaan hematokrit :
Tabung kapiler merah berisi antikoagulan
heparin dan tabung kapiler biru tanpa
antikoagulan.
Jika darah pasien sudah tercampur dengan
antikoagulan lain, maka disarankan
menggunakan tabung kapiler biru (tanpa
antikoagulan)
Sedangkan jika sampel darah diambil dari
arteri/kapiler maka disarankan menggunakan
tabung kapiler merah (dengan antikoagulan
heparin)
Retikulosit
A. Basofilik
B. Trombosit
C. Eritroblas
D. Retikulosit
E. eosinofil
12
Retikulosit adalah sel darah merah yang masih
terdapat pecahan inti (RNA, organela, dan
mitokondria) yang berbentuk seperti jala.
Retikulosit berukuran lebih besar dari eritrosit
dan berwarna lebih biru. Ciri-ciri
Morfologi : Ukuran : 8 - 12 mm, Bentuk: bulat,
Warna sitoplasma: pucat, Granularitas:granul
tunggal atau multipel, pekat,lembayung, Bentuk
inti: tidak ada, Distribusi dalam darah: 0.5 - 1.5
%
dari jumlah eritrosit
Hemostasis
Seorang pasien datang ke laboratorium atas saran
dari dokter yang mencurigai adanya kelainan pada
faktor pembekuan darah jalur intrinsik.
Pemeriksaan apakah yang dipengaruhi oleh faktor
pembekuan jalur instrinsik?
A. Bleeding time
B. Clotting time
C. Rumple leed test
D. Prothrombine time
E. Activated partial tromboplastine time
13
APTT bagian dari pemeriksaan hemostasis yang
berfungsi untuk membantu diagnosis defisiensi faktor
koagulasi pada jalur intrinsik. Misalnya deteksi adanya
penyakit hemofilia atau lupus antIcoagulan (LA) serta
untuk memonitoring terapi heparin.
A. 1 menit
B. 1,5 menit
C. 2 menit
D. 2,5 menit
E. 3 menit
14
Bleeding Time
Pemeriksaan hemostasis dan koagulasi. Hal ini
tergantung pada efisiensi jaringan dalam
mempercepat proses koagulasi, fungsi trombosit
dan integritas dinding pembuluh darah. Ini adalah
salah satu indikator awal yang paling penting untuk
mendeteksi gangguan perdarahan
Perhitungan :
1 tetes darah = 30 detik
3 tetes darah = 90 detik / 1,5 menit
Seorang ATLM ingin mengamati bentuk eritrosit
pasien. ATLM tersebut menemukan bentuk sel
eritrosit seperti berikut
Apa bentuk kelainan eritrosit yang ditunjukkan oleh
panah tersebut?
A. Sferosit
B. Sickle sel
C. Target sel
D. Teer drop cell
E. Burr cell
15
Jenis-jenis kelainan bentuk eritrosit
1. Ovalosit
5. Sickle cell
6. Target cell
3. Sterosoit
TERIMAKASIH