Anda di halaman 1dari 40

Soal Tipe C

Pada pH <2 dengan penambahan deterjen besi akan dilepaskan dari transferin. Zat pereduktor (asam
askorbat) akan mereduksi Fe+++ menjadi Fe++. Ion Fe++ akan membentuk komplek yang berwarna
bila bereaksi denagn FerroZine. Intensitas warna yang terbentuk menggambarkan kadar zat dan diukur
dengan fotometer. Prinsip pemeriksaan apakah pernyataan di atas?
A. Feritin
B. Besi serum
C. Saturasi Transferin
D. Total Iron Binding Capacity
E. Unsaturated Iron Binding Capacity
Kunci jawaban: B
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dengan menggunakan pipet thoma dengan batu berwarna
putih. Darah dihisap sampai tanda 1 dan ditambahkan larutan pengencer sampai tanda 11. Pipet
tersebut selanjutnya dihomogenkan selama 15-30 detik, buang larutan 3-4 tetes dan tetesan berikutnya
dimasukkan dikamar hitung dimana kamar hitung tersebut terdiri dari 16 kotak besar. Sel yang diamati
pada pemeriksaan ini adalah sel dengan ciri-ciri berbentuk bulat, memiliki granula merah dan inti
transparan. Apa sel yang dihitung pada pemeriksaan tersebut?
A. Eritrosit
B. Limfosit
C. Leukosit
D. Eosinofil
E. Trombosit
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan darah lengkap. Salah satu pemeriksaan yang
dilakukan oleh ATLM tersebut adalah dengan menggunakan specimen darah yang sudah ditambahkan
dengan antikoagulan berupa EDTA. Spesimen darah tersebut dipipet sebanyak 1,6 ml dan
ditambahkan dengan larutan pengencer NaCl 0.85%. Campuran darah tersebut selanjutnya dimasukkan
dalam tabung westergren dan diletakkan dirak westergren selama 1 jam. Berapa banyak larutan
pengencer yag digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
A. 0,2 ml
B. 0,4 ml
C. 0,6 ml
D. 0,8 ml
E. 1,6 ml
Kunci jawaban: B
Seorang ATLM melakukan pemeriksan dengan menggunakan tabung westergren yang sudah
dimasukkan sejumlah darah antikoagulan yang ditambahkan NaCl 0,85%. Tabung westergren ini
didiamkan dalam keadaan tegak lurus di rak westergren dan hasil kecepatan endap darah diamati
setelah 1 jam. Apa yang diamati pada pemeriksaan tersebut?
A. Tinggi buffy coat
B. Tinggi eritrosit
C. Warna plasma
D. Tinggi plasma
E. Warna serum
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dengan menggunakan darah kapiler yang diteteskan pada
beaker glass yang berisi reagen berwarna biru. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kadar
hemoglobin secara kualitatif, apabila darah tenggelam berarti hemoglobin pasien bagus tapi jika darah
mengapung hemoglobin pasien tidak bagus. Apa metode yang dimaksud dalam pemeriksaan tersebut?
A. Sahli
B. Sulfat
C. CuSO4
D. Tallquest
E. Cyanmethemoglobin
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan metode hemoglobin sahli.
Pada pemeriksaan ini, ATLM menghisap darah dengan menggunakan pipet hemoglobin, dan darah
tersebut diencerkan dengan larutan HCl pada tabung pengencer sehingga hemoglobin akan berubah
Soal Tipe C

menjadi asam hematin dan hasil pemeriksaan dibandingkan dengan batang standar warna permanen.
Berapa banyak specimen yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
A. 2 ml
B. 0,2 ml
C. 0,02 ml
D. 0,002 ml
E. 0,0002 ml
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dengan darah antikoagulan, yang dimasukkan dimasukkan
dalam tabung wintrobe sampai tanda batas atas. Tabung tersebut selanjutnya dilakukan sentrifugasi
dengan kesepatan dan waktu tertentu. Tabung wintrobe yang sudah disentrifugasi akan terlihat tinggi
kolom eritrosit, tinggi kolom buffy coat dan tinggi kolom plasma yang ditunjukkan dengan warna
kuning. Berapa kecepatan centrifuge dala pemeriksaan tersebut?
A. 3000 rpm
B. 3300 rpm
C. 3600 rpm
D. 1000 rpm
E. 16000 rpm
Kunci jawaban: A
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel dengan menggunakan pipet toma yang
terdapat batu berwarna putih. Pada pemeriksaan tersebut, ATLM menghisap darah dengan
antikoagulan 0.5 dan ditambahkan reagen sampai tanda 11. Reagen yang digunakan dalam
pemeriksaan ini mengandung asam lemah yang akan menjadikan darah encer dan eritrosit akan lisis.
Apa reagen yang mampu melisiskan sel tersebut?
A. Larutan Hayem
B. Larutan HCl
C. Larutan Gentian Violet
D. Larutan H2SO4
E. Larutan asam acetat glacial
Kunci jawaban: E
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel menggunakan pipet thoma dengan batu
berwarna merah. ATLM menghisap darah sampai tanda 0,5 kemudian memipet reagen sampai tanda
101, dimana reagen yang digunakan dalam pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan warna biru
pada sel. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menghitung sel pada 25 kotak sedang yang ada ditengah
kamar hitung Improved neubauer. Apa jenis reagen yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
A. Rees ecker
B. Hayem
C. NaCl
D. Turk
E. HCl
Kunci jawaban: A
Sebuah Laboratorium bernama “Dalton” dalam pengembangan layanan laboratotium sedang
mengembangkan metode dalam pemantapan mutu internal. Budi seorang ATLM pada laboratorium
tersebut, dalam melaksanakan pemeriksaan hitung trombosit mengacu pada metode manual (metode
direk), karena metode ini lebih dipercaya untuk pasien dengan nilai trombosit rendah dari pada metode
yang lain. Mengapa metode tersebut lebih dipercaya daripada metode lain pada pemeriksaan tersebut?
A. Cara otomatik tanpa menggunakan sampel pada hitung trombosit keluar hasil jumlah trombosit
B. Cara otomatik dengan mengacu daya impedensi sangat dipengaruhi kekeruhan reagensia
C. Cara otomatik tidak dapat menilai clumping trombosit sehingga hasil tidak tepat
D. Cara otomatik peluang terjadi adesi dan agregasi trombosit lebih besar
E. Cara otomatik tidak dapat di dokumentasikan preparasinya
Kunci jawaban: B
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel menggunakan pipet thoma dengan batu
berwarna merah. Pada pemeriksaan tersebut ATLM menghisap darah sampai tanda 0.5 dan larutan
pengencer sampai tanda 101. Sel dihitung pada 25 kotak sedang yang ada ditengah bilik hitung
Improved Neubauer dengan menggunakan lensa obyektif 40X. Berapa nilai normal dari sel tersebut?
A. 200.000 – 500.000 sel/µl darah
Soal Tipe C

B. 4000 – 10.000 sel/µl darah


C. 4.0 – 5.0 juta sel/µl darah
D. 4.5 – 5.5 juta sel/µl darah
E. 50 – 300 sel/µl darah
Kunci jawaban: A
Seorang ATLM diminta dokter untuk melakukan pemeriksaan indek eritrosit. Pada pemeriksaan
tersebut didapatkan hasil pemeriksaan bahwa nilai ukuran sel darah merah adalah 78 femtoliter, jumlah
rata-rata hemoglobin dalam sel darah merah adalah 27 piktogram dan padatnya molekul hemoglobin
dalam sel darah merah adalah 32%. Manakah hasil pemeriksaan indek eritrosit yang abnormal pada
pemeriksaan tersebut ?
A. MCV
B. MCH
C. MCHC
D. MCV dan MCH
E. MCH dan MCHC
Kunci jawaban: A
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hemostasis dengan menggunakan alat dan bahan seperti
lancet pen, blood lancet, stop watch, kertas saring dan kapas alkohol. Pada pemeriksaan tersebut,
ATLM melukai cuping telinga dengan lanset dan darah yang keluar dihisapkan pada kertas saring.
Pada pemeriksaan ini ketika darah keluar, ATLM harus menyalakan stop watch dan darah yang keluar
harus dihisap setiap 30 detik sampai darah tidak keluar lagi. Apakah metode yang digunakan pada
pemeriksaan tersebut?
A. Object glass
B. Lee and white
C. Tabung
D. Duke
E. Ivy
Kunci jawaban: D
Anemia defisiensi besi adalah salah satu jenis anemia yang banyak menyerang anak dan wanita.
Beberapa pemeriksaan digunakan untuk memastikan diagnosis dari anemia jenis ini, salah satunya
adalah pemeriksaan yang digunakan untuk menilai cadangan besi pada liver. Ferritin adalah protein
yang berfungsi mengikat zat besi didalam darah. Kadar feritin dalam darah menunjukkan jumlah
sebanding dengan zat besi yang berfungsi untuk mensintesis hemoglobin. Apa metoda yang sesuai
untuk pemeriksaan tersebut ?
A. RIA
B. IHC
C. ELISA
D. Fluoresensi
E. Imunobloting
Kunci jawabn: C
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel dengan menggunakan kamar hitung
improved neuhauer dan menggunakan pipet thoma dengan ciri-ciri batu berwarna merah ditengah
pipet. Darah dihisap sampai tanda 0,5 kemudian ditambahkan reagen sampai tanda 101. Setelah
dihomogenkan, larutan dibuang 4 tetes dan sampel dimasukkan kekamar hitung Improved Neubauer
dan dihitung pada 25 kotak sedang. Apa jenis reagen yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut ?
A. Rees ecker
B. Hayem
C. NaCl
D. Turk
E. HCl
Kunci jawaban: A
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel dengan ciri-ciri sel berbentuk bulat,
memiliki granula merah dan inti transparan.Pada pemeriksaan ini, ATLM menggunakan specimen
darah yang diencerkan dengan larutan yang memberikan warna merah pada granula sel, dan sel
dihitung menggunkan kamar hitung Fuch Rosenthal dengan bantuan mikroskop dengan perbesaran
10X. Berapa nilai normal dari sel yang dihitung pada pemeriksaan tersebut ?
A. 200.000 – 500.000 sel/µl darah
Soal Tipe C

B. 4000 – 10.000 sel/µl darah


C. 4.0 – 5.0 juta sel/µl darah
D. 4.5 – 5.5 juta sel/µl darah
E. 50-300 sel/µl darah
Kunci jawaban: E
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan prinsip dimana
hemoglobin akan diubah menjadi hematin asam. Dalam pemeriksaan tersebut ATLM menggunakan
larutan HCL 0.1 N dan aquadest serta menggunakan rangkaian alat yang terdiri dari tabung pengencer,
pipet hemoglobin, batang pengaduk, pipet tetes, standar warna permanen, dan vial. Apa nama
rangkaian alat yang digunakan dalam periksaan tersebut ?
A. Spektrofotometer
B. Hemocytometer
C. Hemometer
D. Fotometer
E. Centrifuge
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM melakukan pemeriksan dengan menggunakan tabung westergren yang sudah
dimasukkan sejumlah darah antikoagulan yang ditambahkan NaCl 0,85%. Tabung westergren ini
didiamkan dalam keadaan tegak lurus di rak westergren dan hasil kecepatan endap darah diamati
setelah 1 jam. Apa yang diamati pada pemeriksaan tersebut ?
A. Tinggi buffy coat
B. Tinggi eritrosit
C. Warna plasma
D. Tinggi plasma
E. Warna serum
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dengan menggunakan darah yang ditambahkan larutan Na
sitrat 3.8%. Larutan tersebut dihomogenkan, dimasukkan kedalam tabung westergren sampai tanda 0
dan diletakkan di rak westergren selama 1 jam. Berapa perbandingan yang sesuai untuk specimen
dengan antikoagulan pada pemeriksaan tersebut ?
A. 1 : 2
B. 1 : 4
C. 2 : 1
D. 4 : 1
E. 4 : 2
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan dengan menggunakan spesimen darah dengan antikoagulan
dimasukkan dalam tabung kapiler dengan panjang 75 mm, diameter 1 mm. Spesimen darah
dimasukkan dalam tabung kurang lebih ¾ tabung, dan salah satu ujung tabung disumbat dengan wax.
Sampel tersebut disentrifuse dengan kecepatan 15.000 rpm selama 15 menit. Apa yang diamati pada
pemeriksaan tersebut untuk menentukan hasil pemeriksaan ?
A. Tinggi kolom serum
B. Tinggi kolom plasma
C. Tinggi kolom eritrosit
D. Tinggi kolom leukosit
E. Tinggi kolom trombosit
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM diminta dokter untuk melakukan pemeriksaan APTT dan PT pada pasien yang akan
menjalani operasi. ATLM tersebut selanjutnya melakukan persiapan pengambilan specimen darah
vena dengan menggunakan tabung vakum yang sesuai untuk pemeriksaan APTT dan PT tersebut akan
didapakan hasil pemeriksaan yang sesuai dengan kondisi pasien. Tabung vacum yang digunakan
dilaboratorium memiliki banyak warna pada tutup tabung vacum yang menunjukkan kandungan
antikoagulan didalamnya. Apa warna tutup tabung vacum yang sesuai untuk pemeriksaan tersebut ?
A. Biru
B. Hijau
C. Ungu
D. Merah
Soal Tipe C

E. Kuning
Kunci jawaban: A
Adanya kelainan dalam darah yang disebabkan oleh bentuk abnormal dari hemoglobin maka
diperlukan tes darah yang dilakukan untuk memeriksa tipe-tipe hemoglobin dalam darah. Hasil tes ini
sangat penting dalam menegakkan menyakit seperti thalassemia, sicle cell, anemia aplastic, leukemia
dan lain-lain. Apa metode yang paling sesuai untuk pemeriksaan tersebut ?
A. Impedansi
B. Fluorosensi
C. Kromatografi
D. Elektroforesis
E. Radio imuno assay
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Diagnostik Molekular dengan menggunakan PCR. PCR
merupakan suatu teknik sintesis untuk mengamplifikasi atau melipat gandakan fragmen DNA target
secara invitro , dengan eksponensial yang menggunakan primer atau pemula DNA yang tepat.
Manakah tahapan metode pemeriksaan yang paling sesuai pada kasus tersebut ?
A. Denaturasi- Annealing- Extension
B. Extension- Annealing-Denaturasi
C. Annealing-Denaturasi-Extension
D. Ekstension-Annealing-Inkubasi
E. Inkubasi-Annealing-Extension
Kunci jawaban : A
Anemia dapat ditentukan dengan berbagai pemeriksaan dilaboratorium, salah satunya adalah
pemeriksaan penunjang dengan melihat status besi. Besi salah satunya adalah serum iron yang
biasanya akan menurun pada anemia defisiensi besi maupun pada anemia penyakit kronik. Salah satu
pemeriksaan yang membedakan kedua kondisi di atas adalah pemeriksaan Total Iron Binding Capasity
(TIBC). Manakah hasil pemeriksaan yang paling sesuai pada kedua kasus tersebut ?
A. Menurun pada anemia defisiensi besi dan meningkat pada anemia penyakit kronik
B. Meningkat pada anemia defisiensi besi, menurun pada anemia penyakit kronik
C. Menurun pada kedua kasus, terutama pada kasus anemia penyakit kronik
D. Meningkat pada kedua kasus, dominan pada anemia defisiensi besi
E. Menurun atau meningkat tergantung derajat keparahan anemia
Kunci jawaban: B
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Hb menggunakan reagen Drabkin yang memiliki komposisi
natriumbikarbonat 1 gram, kaliumsianida 50 mg, kalium ferisianida 200 mg, Aquades 1000 ml.
Apakah fungsi dari reagen Kalium sianida (KCN) ?
A. Melisiskan eritrosit
B. Mengoksidasi Hb menjadi Meth Hb
C. Merubah Meth Hb menjadi sianmethemoglobin
D. Mempercepat waktu inkubasi
E. Merubah Hb menjadi hematin asam
Kunci jawaban: C
Tenaga ATLM melakukan pemeriksaan Hb menggunakan pipet Hb. Dalam tahapan analitik darah
dipepet sampai skala 20 cmm dan darah yang melekat pada bagian luar ujung pipet tidak dihapus,
namun langsung dimasukkan ke dalam tabung berisi reagen drabkin sehingga larutan terlihat merah
pekat. Kadar Hb yang diperoleh adalah 35 mg/dl. Apakah penyebab peningkatan kadar Hb palsu pada
kasus tersebut?
A. Spesimen darah tidak tepat 20 cmm
B. Pembacaan hasil lebih dari 10 menit
C. Terbentuk gelembung saat homogenisasi spesimen dan reagen
D. penggunaan panjang gelombang 540 nm
E. Penggunaan reagen yang tidak tepat
Kunci jawaban: A
Soal Tipe C

Kriteria spesimen untuk hitung jumlah leukosit salah satunya adalah tidak ada bekuan. Adanya bekuan
atau mikrofibrin dapat menyebabkan hasil perhitungan tidak representatif (tidak akurat), karena
sebagian sel-sel darah mengumpal pada bekuan tersebut. Apa penyebab terbentuknya bekuan atau
mikrofibrin pada sampel darah?
A. Penggunaan antikoagulan yang berlebihan
B. Rasio sampel darah dan antikoagulan tidak tepat
C. Menggunakan tabung sampel dalam keadaan basah
D. Homogenisasi sampel darah dan antikoagulan terlalu lama
E. Menggunakan antikoagulan EDTA
Kunci jawaban: B
Tenaga ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah leukosit dari sampel darah pasien yang
mengalami leukopenia. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode kamar hitung dengan memipet
spesimen sampai tanda 1, larutan Turk sampai 11 dan ditemukan 150 leukosit pada 4 kotak besar
sehingga diketahui jumlah lekosit 3,750 sel/μl darah. Berapa kali spesimen darah diencerkan pada
prosedur tersebut?
A. 5 kali
B. 10 kali
C. 20 kali
D. 10 kali
E. 200 kali
Kunci jawaban : B
Tenaga ATLM melakukan pemeriksaan konfirmasi hitung jumlah leukosit dari spesimen darah yang
hasil pemeriksaan dengan metode hematologi analizer adalah 78,000 sel/μl. Pemeriksaan konfirmasi
menggunakan kamar hitung dan pipet thoma eritrosit dengan memipet spesimen sampai tanda 1,
larutan Turk sampai 11 dan ditemukan 250 leukosit pada 4 kotak besar. Berapakah hasil pemeriksaan
hitung jumlah leukosit (sel/μl) darah pada metode kamar hitung tersebut?
A. 250, 000 sel/μl
B. 125,000 sel/μl
C. 70,000 sel/μl
D. 68,000 sel/μl
E. 62,000 sel/μl
Kunci jawaban: E
Kamar hitung Improved Neubouer adalah kamar hitung sering digunakan pada pemeriksaan hitung
jumlah sel metode konvensional dan memiliki ciri-ciri : panjang : 3 mm, Lebar : 3 mm, Tinggi : 0,1
mm. Luas bilik hitung untuk Eritrosit adalah 1/5 mm2. Berapakah jumlah bilik hitung eritrosit pada
kamar hitung Improved Neubouer?
A. 9 kotak besar
B. 5 kotak sedang dari 25 kotak sedang
C. 4 kotak besar yang terdiri dari 64 kotak sedang
D. 1 kotak besar yang terdiri dari 25 kotak sedang
E. 1 kotak sedang yang terdiri dari 25 kotak kecil
Kunci jawaban : B
Pada pemeriksaan hitung jumlah eritrosit, sampel darah ditambahkan antikogulan agar tidak terjadi
pembekuan, namun tidak semua antikoagulan dapat digunakan karena dapat mempengaruhi keadaan
eritrosit. Antikoagulan apakah yang dapat menyebabkan eritrosit membengkak?
A. K₃EDTA
B. K2EDTA
C. Trisodium citrat 3,2%
D. Natrium heparin
E. Amonium oxalate
Kunci jawaban: E
Soal Tipe C

Tenagan ATLM diminta untuk melakukan pemeriksaan indeks eritrosit dari sampel darah pasien laki-
laki berusia 29 tahun untuk menunjang diangnosa dan menentukan jenis anemia. setelah dilakan
pemeriksan Hb, HCT dan jumlah eritrosi diketahui nilai MCV : 84fL, MCH: 29 pg dan MCHC: 90fL.
Berdasarka nilai indeks eritrosit diatas anemia apakah yang mungkin dialami oleh pasien?
A. Mikrositik hipokrom
B. Normositik normokrom
C. Makrositik
D. Defisiensi besi
E. Talasemia
Kunci jawaban: B
Tenagan ATLM diminta untuk melakukan pemeriksaan indeks eritrosit. Berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui HCT = 43 vol%, RBC = 4,8 juta/µl dan kadar Hemoglobin : 14 g/dl, dengan
data hasil pemeriksaan tersebut dapat dihiting nilai MCV, MCH dan MCHC. Berapakah nilai MCH
dari spesimen tersebut?
A. 32 pg/sel
B. 29 pg/sel
C. 86 pg/sel
D. 30 pg/sel
E. 27 pg/sel
Kunci jawaban: B
Seorang pasien penderita anemia diminta melakukan pemeriksaan darah lengkap dan LED.
Berdasarkan hasil pemeriksaan jumlah eritrosit, Hb dan HCT mengalami penurunan sedangkan nilai
LED 35 mm/ jam1 dan untuk parameter darah legkap lainnya normal. Apakah penyebab peningkatan
nilai LED pada kasus diatas?
A. Kelainan genetik
B. Peningkatan kadar fibrinogen
C. Kelainan morfologi eritrosit
D. Penurunan jumlah eritrosit
E. Adanya proses infeksi
Kunci jawaban : D
Tenaga ATLM melakukan tahapan pra analitik untuk pemeriksaan Hematokrit (HCT) dengan
mempersiapkan alat-alat sampling darah vena, tabung vacutainer tutup lavender tabung mikrokapiler
biru, dempul, HCT reader dan sentrifus mikro. Mengapa pada pemeriksaan HCT diatas menggunakan
tabung mikrokapiler bewarna biru?
A. Spesimen yang akan digunakan adalah darah vena
B. Spesimen yang akan digunakan mengandung Antikogulan EDTA
C. Metode yang digunakan adalah HCT Mikro
D. Ukuran tabung lebih kecil
E. Tabung mikrokapiler mengandung antikogulan Heparin
Kunci jawaban: B
Seorang analis menerima sampel darah dengan permintaan pemeriksaan jumlah leukosit. Dengan pipet
thoma leukosit darah tersebut dipipet sampai angka 0,5 dan kemudian Turk sampai angka 11. Darah
dan Turk dalam pipet dikocok sampai homogen dan diteteskan ke dalam bilik hitung Improved
Neubauer, kemudian diperiksa di bawah mikroskop sehingga diperoleh hasil 52 sel pada 16 kotak II.
Berapa jumlah sel leukosit per mm darah pada sampel tersebut ?
A. 1040
B. 5200
C. 10400
D. 14000
E. 52000
Kunci jawaban: C
Soal Tipe C

Seorang laki-laki berusia 57 tahun dan mengalami kegemukan (overweight), terjadi nyeri dada pada
saat memotong rumput dihalaman rumah. Istrinya segera membawanya ke rumah sakit karena
khawatir yang bersangkutan mengalami serangan jantung. Apakah pemeriksaan yang paling tepat
untuk kasus di atas?
A. CK-MB
B. CK-MM
C. LDH
D. Troponin-C
E. Troponin-I
Kunci jawaban: E
Hasil pemeriksaan seorang pasien yang ada di UGD sebagai berikut:
Cardiac Marker Jam 07.30 (20 September Jam 00:30 (21 September
2020) 2020)
Troponin-I (0-0,1 ug/L) <0,1 2,4
Apakah pernyataan yang sesuai dengan kasus di atas?
A. Troponin-I stabil dalam darah selama 10 hari
B. Troponin-I memiliki sensitifitas dan spesifitas yang tinggi
C. Troponin I tidak ditemukan dalam plasma pada orang sehat
D. Troponin-I meningkat 1- 4 jam setelah onset dan kembali normal 18-24 jam
E. Troponin-I mulai meningkat 4-6 jam setelah onset dan mencapai puncaknya 12-18 jam
Kunci jawaban: E
Sebuah pemeriksaan myoglobin pada seorang pasien UGD menggunakan alat otomatis. Hasil
pemeriksaan diperoleh kadar myoglobin: 124 ug/L. Apakah kasus yang tidak dapat ditemukan pada
kondisi di atas?
A. Gangguan fungsi jantung
B. Gangguan fungsi ginjal
C. Gangguan fungsi hepar
D. Trauma
E. Penyakit pada otot rangka
Kunci jawaban: C
Sebuah Pemeriksaan protein pada urin laki-laki usia 58 tahun menggunakan metode asam sulfosalisil
20%. Prosedur pemeriksaan dilakukan dengan memasukkan Urin dimasukkan kedalam tabung dan
ditambah dengan asam sulfosalil 20% dan kemudian dipanaskan. Hasil pemeriksaan menunjukkan
positif ++. Bagaimana interpretasi gambaran hasil pemeriksaan tersebut?
A. Urine jernih
B. Urine keruh tanpa butir
C. Urine keruh berbutir
D. Urine keruh berkeping
E. Urine berwarna putih susu
Kunci jawaban: C
Seorang pasien datang ke laboratorium patologi klinik untuk memeriksakan Glukosa Darah Puasa.
Sebelum dilakukan pengambilan darah pasien mengatakan cuma berpuasa selama 5 jam saja. Tindakan
apakah yang akan dilakukan?
A. Tetap melakukan pengambilan darah
B. Menunda pengambilan darah
C. Menunda pengambilan darah dan menjelaskan kepada pasien bahwa harus berpuasa selama
minimal 8 jam
D. Tidak akan mengambil dan memeriksakan sampel pasien tersebut
E. Tetap mengambil sampel tapi tidak diperiksakan
Soal Tipe C

Kunci jawaban: C

Sebuah pemeriksaan kolesterol total dilakukan terhadap laki-laki usia 45 tahun pasien rawat inap.
Spesimen darah yang berasal dari bangsal ternyata setelah disentrifus berwarna merah (lisis). Apakah
Tindakan yang harus dilakukan selanjutnya?
A. Tetap dilakukan tes
B. Mengencerkan serum
C. Boleh saja dengan mengganti sampelnya
D. Boleh saja dengan mengganti metode dan reagensia nya
E. Tidak boleh karena kriteria sampel tidak boleh lisis
Kunci jawaban: E
Seorang wanita berusia 45 Tahun datang ke laboratorium dengan membawa rujukan dari dokter.
wanita ini mengalami keluhan tegang dibelakang leher, tekanan darah yang meningkat dan berat badan
berlebih (Obesitas). Dokter yang memeriksa menganjurkan dilakukan tes dislipedemia. Apa parameter
pemeriksaan yang sesuai untuk kasus di atas?
A. Trigliserida, LDL dan HDL
B. TSH, GGT dan SGOT
C. Protein, Albumin dan ALP
D. Alp dan koleresterol direk
E. CHE dan Enzim Amilase
Kunci jawaban: A
Seorang pasien datang untuk melakukan medical check up dan ingin melihat fungsi ginjalnya apakah
masih berfungsi dengan baik atau tidak. Dokter menyarankan pemeriksaan paling spesifik untuk tes
tersebut. Apakah parameter yang dimaksud?
A. Ureum
B. Kreatinin
C. SGOT
D. Cystin C
E. Hs-CRP
Kunci jawaban: D
Seseorang mengalami sesak napas dan diberikan terapi oksigen. Setelah dilakukan analisa gas darah
ditemukan data sebagai berikut : pH 7,20; PO2 90 mmHg ; PCO2 45 mmHg ; HCO3 20 mEq/L ;
saturasi O2 96 %. Apa yang dialami oleh pasien tersebut?
A. Asidosis respiratorik
B. Alkalosis respiratorik
C. Asidosis metabolic
D. Alkalosis metabolic
E. Asidosis respiratorik terkompensasi
Kunci jawaban: C
Dilakukan pengambilan darah arteri pada pasien dengan keluhan sesak napas. Darah yang telah
diambil dikirim ke laboratorium untuk dianalisa. Ternyata, suhu pengiriman sampel tidak dilakukan
pada suhu 1-5oC, tetapi pada suhu 25oC. Apa parameter dari pemeriksaan di atas yang dapat
mengalami perubahan Ketika suhu meningkat?
A. Tekanan CO2
B. Konsentrasi bikarbonat
C. pH
D. saturasi oksigen
E. base ekses
Kunci jawaban: A
Soal Tipe C

Pasien mengalami penurunan berat badan dan tremor. Terjadi pula pembengkakan pada kelenjar tiroid
(didaerah leher). Selanjutnya dilakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan adanya kelainan
kelenjar endokrin. Pemeriksaan penunjang apakah yang sensitif pada kasus di atas?
A. FT4
B. T4
C. TSH
D. TRH
E. TBG
Kunci jawaban: A
Diagnosa dokter menunjukkan terjadi peningkatan kecepatan metabolisme pada pasien sehingga
terjadi penurunan berat badan. Hasil laboratorium pada pemeriksaan hormon ditemukan kadar T4, T3
turun dan kadar TSH naik. Pada kelenjar mana gangguan terjadi pada pasien tersebut?
A. Hipotalamus
B. Hipofisis
C. Paratiroid
D. Tiroid
E. Adrenal
Kunci jawaban: D
Seorang pasien mengalami serangan mendadak sesak napas dan nyeri pada daerah dada sebelah kiri.
Dokter menghendaki pemeriksaan enzim untuk diagnosa kelainan jantung. Apa parameter
pemeriksaan yang sesuai dan sensitive untuk kasus di atas?
A. AST
B. ALT
C. CK
D. CK-MB
E. LDH
Kunci jawaban: D
Seorang pasien mengalami serangan mendadak sesak napas dan nyeri pada daerah dada sebelah kiri.
Dokter menghendaki pemeriksaan untuk diagnosa kelainan jantung akut pada 4 jam awal serangan.
Apa parameter pemeriksaan yang sesuai untuk kasus tersebut?
A. Troponin I
B. Troponin T
C. Myoglobulin
D. CK-MB
E. Kreatinin kinase
Kunci jawaban: C
Pasien dengan kelainan jantung, sering mengalami kesulitan saat bernapas atau sesak napas.
Diperlukan pemeriksaan penunjang untuk memantau sesak nafas pada pasien penderita jantung. Apa
pemeriksaan yang sesuai?
A. Profil lipid
B. Marker inflamasi (CRP)
C. Protein jantung
D. Elektrolit
E. Analisa gas darah
Kunci jawaban: E
Metode yang digunakan untuk pemeriksaan LDL cholestrol ialah metode direct dan indirect. Pada
metode indirect dilakukan dengan rumus fledewald. LDL (mg/dl) = kolesterol total – (Trigliserida
(mg/dl) : 5) – HDL. Apa kesalahan besar yang dimiliki metode di atas?
Soal Tipe C

A. Kadar VLDL tinggi


B. Kadar LDL tinggi
C. Kadar HDL tinggi
D. Kadar trigliserida tinggi
E. Kadar kolesterol tinggi
Kunci jawaban: D
Kadar alkohol tinggi dalam darah menyebabkan terjadi gangguan dalam metabolisme lipoprotein. Oleh
karena itu, pada pecandu alkohol akan mengalami peningkatan pada hasil profil lipidnya. Apa hasil
pemeriksaan yang mengalami peningkatan?
A. VLDL
B. LDL
C. HDL
D. Trigliserida
E. Cholesterol
Kunci jawaban: D
Pada pasien dengan kadar glukosa darah diatas normal, yaitu 150 mg/dL dan bersamaan dengan
pemeriksaan glukosa darah dilakukan pemeriksaan glukosa urine. Hasil pemeriksaan glukosa urine
negatif. Riwayat pasien tidak mengalami gangguan ginjal. Apa Tindakan yangdilakukan ATLM?
A. Mengulang pemeriksaan glukosa darah
B. Mengulang pemeriksaan glukosa urin
C. Mengeluarkan hasil pemeriksaan
D. Mengeluarkan hasil pemeriksaan dan menganjurkan pasien untuk periksa glukosa 2 jam PP
E. Mengulang pemeriksaan glukosa darah dan glukosa urine
Kunci jawaban: C
Pada pasien diabetes dilakukan pengobatan dan pengendalian makan agar kadar glukosa tidak terus
tinggi. Perlu dilakukan pengececekan kadar glukosa darah untuk mengendalikan kadarnya. Apa
parameter pemeriksaan yang sesuai?
A. Glukosa darah sewaktu
B. Glukosa darah puasa
C. Glukosa darah 2 jam PP
D. Glukosa urin
E. HbA 1c
Kunci jawaban: E
Untuk diagnosa diabetes dilakukan dengan pemeriksaan glukosa puasa dan test toleransi kadar
glukosa.TTG dilakukan pada 2 jam setelah makan. Mengapa demikian?
A. Pada 2 jam, glukosa dari makanan akan sempurna terserap masuk ke darah
B. Pada 2 jam, glukosa dari makanan akan sempurna menjadi energi
C. Pada 2 jam, glukosa darah akan kembali pada kondisi normal
D. Pada 2 jam, glukosa darah memiliki kadar optimum
E. Pada 2 jam, peningkatan glukosa oleh zat lain tidak terjadi lagi
Kunci jawaban: C
Pada pasien diabetes melitus, dilakukan pemeriksaan HbA1C untuk memantau kadar glukosa dalam
eritrosit. Dari hasil pemeriksaan, diperoleh kadar HbA1c pasien tersebut sebesar 8,5%. Apa makna
dari hasil tersebut?
A. Berada pada rentang normal
B. Tidak teratur dengan baik
C. Teratur baik
D. Teratur lumayan baik
E. Tidak terjadi komplikasi
Soal Tipe C

Kunci jawaban: B
Seorang pasien datang ke laboratorium menyerahkan spesimen urin kemudian diperiksa oleh seorang
ATLM. Hasil pemeriksaan urin dengan metode carik celup Bj = 1,027, pH = 6,5, Protein +1, Glukosa
+1, bilirubin negatif, keton negatif, urobilin negatif, darah +1 dan leukosit +1. Apa prinsip
pemeriksaan Bilirubin dengan metode diatas?
A. Kekuatan ion mengubah pKa dari polielektrolit
B. Natrium dan kation lainnya dikelat oleh ligan yang berubah warna
C. Anion menggantikan indikator pH dari mordan, membuatnya larut dalam air
D. Larutan terionisasi mengkatalisasi oksidasi pewarna azo
E. Berat benda terlarut sebanding dengan terjadinya perubahan warna
Kunci jawaban: D
Perhatikan gambar diagram berikut:

Berdasarkan grafik di atas, manakah yang merupakan aturan Westgard?


A. 12S
B. 13S
C. 41S
D. R4S
E. 10X
Kunci jawaban: C
Seorang melakukan pemeriksaan protein urin disiapkan 2 tabung masing-masing diisi 2 ml urine.
Kepada satu tabung diberi 8 tetes asam sulfosalicyl 20% lalu dipanaskan, tabung tersebut terjadi
kekeruhan setelah didinginkan kekeruhan itu hilang. Apakah penyebab hasil tersebut?
A. Albumin
B. Bence jones
C. Fibrinogen
D. Globulin
E. Microalbumin
Kunci jawaban: B
Seorang TLM melakukan pemeriksaan urin dimasukkan 5 ml urin ke dalam tabung reaksi
ditambahkan dengan 0,5 ml reagen erlich. Manakah dari komponen reagen berikut ini yang digunakan
untuk mendeteksi zat dalam urin tersebut?
A. p-benzaldehide
B. p-aminosalisilat
C. p-dimethylaminobenzaldehid
D. p-dichloranilin
E. p-toluenasulfat
Kunci jawaban: A
Ketika kita analis memeriksa sebuah cairan yang diduga transudat atau exudat, untuk menghitung
jumlah sel leukosit kita gunakan NaCl 0,9% bukan menggunakan larutan turk. Apa yang terjadi
apabila menggunakan larutan tersebut?
A. Cairan tersebut akan encer
Soal Tipe C

B. Cairan tersebut akan membeku


C. Sel selain leukosit akan terwarnai
D. Sel – sel pada cairan tersebut akan rusak
E. Granula serta inti leukosit tidak terlihat jelas
Kunci jawaban: B
Berikut ini hasil analisa sperma didapatkan hasil morfologi normal 35 % dan morfologi abnormal
65%, motilitas baik : 40%, motilitas tidak baik : 50% dan non motil : 10%, hasil jumlah sperma 25 juta
sel/ml sperma. Apa kesimpulan hasil di atas?
A. Astenozoospermia
B. Astenoteratozoospermia
C. Oligozoospermia
D. Oligoastenozoospermia
E. Teratozoospermia
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM memeriksa specimen dari pasien, hasilnya pada urin positif untuk glukosa dan keton
serta Hba1C 4,0%. Pemeriksaan glukosa puasa yang dilakukan hari sebelumnya adalah 180 mg/dL.
Dengan asumsi QC diterima. Bagaimana tindakan anda sebagai ATLM terhadap kasus tersebut?
A. Laporkan hasil Hba1C
B. Ambil spesimen baru dan ulangi Hba1C
C. Lakukan elektroforesis Hb pada sampel
D. Ambil spesimen baru dan ulangi pemeriksaan glukosa
E. Lakukan pengukuran glukosa ulang pada sampel yang lama
KUnci jawaban: A
Seorang ATLM memeriksa sendiri 30 specimen serum dengan alat semi otomatis pemeriksaan glukosa
darah karena teman ATLM tersebut sedang cuti. Apa yang sebaiknya dilakukan terhadap sampel
tersebut?
A. Dikerjakan semua spesimen tersebut
B. Disimpan dalam lemari es
C. Menambahkan NAF
D. Menambahkan formaldehida
E. Menambahkan EDTA
Kunci jawaban: C
Seorang pasien pria 46 tahun ke laboratorium membawa surat pengantar dari dokter untuk
pemeriksaan TTGO. Dilaboratorium, setelah glukosa darah puasa diambil kemudian pasien diberi
makan nasi satu porsi, selanjutnya diambil darah pada jam pertama, kedua dan ketiga setelah makan.
Apa yang anda lakukan dengan sampel tersebut?
A. 50 gram glukosa dalam 300 mL air
B. 50 gram gula pasir dalam satu gelas air
C. 50 gram glukosa dalam 200 mL air
D. 75 gram glukosa dalam 250 mL air
E. 75 gram gula pasir dalam 200 mL air
Kunci jawaban: D
Seorang validator yang sedang menvalidasi hasil pemeriksaan glukosa HbA1C dari seorang penderita
diabetes. Dari diagnosis dokter diketahui bahwa pasien mengalami anemia hemolitik. Hasil
pemeriksaan HbA1 C didapatkan rendah sehingga validator meminta dilakukan pemeriksaan
konfirmasi untuk menetapkan hasil HbA1C tersebut diantaranya pemeriksaan hematologi. Apakah
dasar yang digunakan validator untuk mengambil tidnakan tersebut?
A. Pemeriksaan hematologi dapat menentukan jumlah eritrosit
B. Banyaknya eritrosit muda meningkatkan kadar glukosa
Soal Tipe C

C. Glukosa hanya dapat ditentukan pada 50% eritrosit


D. Penurunan hemoglobin menyebabkan tinggi palsu
E. HbA1C bergantung pada waktu hidup eritrosit
Kunci jawaban: A
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan HDL kolesterol. HDL kolesterol ditentukan secara
enzimatik menggunakan bahan pemeriksaan supernatan serum yang ditambahkan phosphotungstate-
MgCl. Sebelum melakukan pemeriksaan HDL kolesterol telah didapatkan kadar trigliserida 500
mg/dL sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi pengaruh tingginya trigliserida tersebut.
Apa tindakan yang paling tepat dilakukan?
A. Pengenceran
B. Pengendapan
C. Penyimpanan
D. Penyaringan
E. Pemanasan
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM memeriksa profil lipid seorang pasien, didapatkan hasil kolesterol total 260 mg/dL,
Trigliserida 200 mg/dL, HDL 70 mg/dL. Berapa nilai LDL pasien tersebut?
A. 100 mg/dL
B. 110 mg/dL
C. 120 mg/dL
D. 130 mg/dL
E. 140 mg/dL
Kunci jawaban: E
Seorang pasien datang dengan membawa surat pengantar dari dokter untuk memeriksakan kadar
trigliserida dalam darah. Tindakan yang dilakukan oleh ATLM agar hasil yang didapat lebih akurat
yaitu menyarankan pasien datang kembali setelah puasa minimal 10-12 jam. Apa nama metode
pemeriksaan di atas?
A. GOD-PAP
B. GPO-PAP
C. CHOD-PAP
D. Jaffe
E. TBHBA
Kunci jawaban: B
Seorang teknologi laboratorium medik melakukan pemeriksaan fungsi hati dan terjadi Peningkatan
aktivitas enzim tersebut di dalam darah Aktivitas di dalam serum hampir selalu meninggi pada setiap
penyakit hati (hepatobiliar) dan pada penyakit obstruktif dan karsinoma hepatoseluler di dalam serum
biasanya lebih banyak digunakan untuk pemantauan kelainan hati alkoholik. Aktivitas enzim apa yang
meningkat?
A. AST
B. ALT
C. Gamma GT
D. ALP
E. Lactic dehydrogenase
Kunci jawaban: C
Seorang pasien wanita umur 35 tahun, dengan keluhan sakit, sedikit demam, lemas, mual, tidak nafsu
makan. Dokter memberinya surat pengantar ke laboratorium dengan diagnosa ikterus hepatik.
Pemeriksaan yang diminta adalah bilirubin urin, bilirubin darah, SGOT,dan SGPT. Bnayak metode
pemeriksaan yang digunakaan untuk pemeriksaan SGOT dan SGPT. Apa metode paling banyak
digunakan pada saat ini untuk pemeriksaan tersebut?
Soal Tipe C

A. Jaffe
B. Szazy
C. Diazo Sulfanilat
D. Tes UV optimasi
E. Jendrassik dan groff
Kunci jawaban: D
Seorang Perempuan datang ke dokter dimana dengan keluhan radang pada penis. Dokter memberi
surat pengantar ke laboratorium untuk pemeriksaan antibodi serologis. Reagen yang tersedia
menggunakan prinsip flokulasi dan menggunakan carbon sebagai partikel. Apa jeis parameter uji
tersebut?
A. VDRL
B. WIDAL
C. TPHA
D. RPHA
E. HBsAg
Kunci jawaban: C
Seorang laki-laki berumur 38 tahun ingin mendonorkan darah kepada saudaranya yang bergolongan
darah ABRh positif. Kemudian dia datang ke laboratorium dengan membawa formulir permintaan
laboratorium untuk melakukan pemeriksaan golongan darah. Setelah dilakukan pengambilan darah
kapiler pada pasien tersebut kemudian direaksikan dengan anti A tidak terjadi aglutinasi, anti B
aglutinasi, anti AB aglutinasi, anti D aglutinasi. Apakah jenis golongan darah tersebut?
A. Golongan darah A, Rh positif
B. Golongan darah B, Rh positif
C. Golongan darah A, Rh negatif
D. Golongan darah B, Rh negatif
E. Golongan darah AB, Rh Positif
Kunci jawaban: B
Seorang pasien berusia 32 tahun datang ke laboratorium dengan rujukan pemeriksaan anti T. pallidum.
Spesimen diambil dan dilakukan preparasi. Kemudian diteteskan spesimen dan buffer ke dalam sebuah
alat. Setelah dilakukan inkubasi selama 15 menit terbentuk 2 garis berwarna pada daerah tes dan
control. Apa jenis metode yang digunakan?
A. Hemaglutinasi
B. Imunokromatografi
C. Presipitasi
D. ELISA
E. Flokulasi
Kunci jawaban: B
Pemeriksaan HIV / AIDS dilakukan pada dua sampel. Satu sampel skrining dilakukan pada pasien
yang diduga terinfeksi HIV, sedangkan sampel kedua untuk pemeriksaan konfirmasi pada pasien yang
sudah positif pada pemeriksaan skrining. Metode apakah yang dilakukan pada kedua sampel tersebut?
A. Rapid dan Hitung CD4
B. PCR dan imunofluoresens
C. NAT dan Viral load
D. ICT dan western blot
E. Kromatografi dan ELISA
Kunci jawaban: D
Sebuah pemeriksaan CRP dilakukan pada seorang pasien yang baru saja menjalani operasi. Ketika
dilakukan pemeriksaan, tidak ada gumpalan yang terbentuk pada silde aglutinasi. Namun ketika
Soal Tipe C

dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan spesimen yang diencerkan, gumpalan terbentuk. Apa yang
telah terjadi pada pemeriksaan tersebut?
A. Fenomena postzone
B. Kesalahan teknis
C. Sensitivitas reagen rendah
D. Kerusakan specimen
E. Reagen terkontaminasi
Kunci jawaban: A
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan widal. Hasil pengamatan menunjukkan pada pengenceran
1/320 tidak nampak adanya aglutinasi, namun pada pengenceran sebelumnya terbentuk. Berapa titer
yang harus dilaporkan?
A. 1/20
B. 1/40
C. 1/80
D. 1/160
E. 1/320
Kunci jawaban: D
Seorang ATLM yang bekerja di laboratorium imunoserologi sedang membersihkan bangku kerjanya
dengan larutan pemutih 10% dan memakai sarung tangan berbahan lateks yang telah dicuci pada
malam sebelumnya. Ketika ATLM itu membuka tabung spesimen untuk pemeriksaan widal, sejumlah
kecil serum tumpah dari tabung. ATLM tersebut segera menyeka/membersihkannya dengan kertas tisu
dan membuang tisu ke dalam kotak kardus bertanda "Biohazard." Saat tiba waktu makan siang, ATLM
melepas sarung tangannya dan dibuang ke wadah biohazard kemudian pergi menuju ke kafetaria. Jas
labnya bersih, sehingga ATLM itu tidak melepasnya untuk pergi makan siang. Sekembalinya dari
makan siang, ATLM itu mengenakan sarung tangan bersih dan kembali bekerja sampai waktu jam
kerja berakhir. Kemudian dia membuang sarung tangannya ke dalam kotak biosafety dan
menggantung jas labnya di laboratorium. Manakah yang termasuk pelanggaran dalam keamanan kerja
yang telah dilakukan oleh ATLM tersebut?
A. Menggunakan pemutih 10% yang baru disiapkan di atas meja
B. Penggunaan sarung tangan baru bebas lateks
C. Cuci tangan sebelum menggunakan sarung tangan
D. Melepas jas lab ketika jam kerja telah selesai
E. Tidak mencuci tangan setelah melepas sarung tangan
Kunci jawaban: E
Seorang ATLM mengalami demam, kelelahan terus-menerus, dan nyeri sendi. Dia memeriksakan
dirinya ke dokter dan melaporkan bahwa jarum di kantong plastik menusuk jarinya sekitar 2 bulan
yang lalu. Pemeriksaan fisiknya dalam batas normal. Namun, data laboratoriumnya mengungkapkan
kadar enzim serum hati dan kadar bilirubin total yang meningkat. Selain itu data hasil laboratorium
tambahan menyatakan bahwa HBsAg positif dan IgM anti-HBc positif, sedangkan tes anti-HAV dan
anti-HCV IgM-nya negatif. Apa penanda (marker) serologis pembawa hepatitis B (HBV) tingkat
rendah?
A. HBsAg
B. Anti-HBs
C. Anti-HBe
D. Anti-HBC (IgM)
E. HBcAg
Kunci jawaban: C
Parameter pemeriksaan CRP dilakukan pada spesimen yang berasal dari pasien wanita berusia 50
tahun dengan penyakit sepsis. Hasil pemeriksaan laboratorium CRP kualitatif adalah positif.
Soal Tipe C

Pemeriksaan dilanjutkan dengan tes semi kuantitatif. Pengenceran terakhir yang memperlihatkan
aglutinasi adalah pengenceran 1/32. Diketahui sensitivitas reagen yang digunakan adalah 6 mg/dL.
Berapakah kadar CRP (mg/dL) pasien tersebut?
A. 12
B. 24
C. 48
D. 96
E. 192
Kunci jawaban: E
Seorang wanita berusia 25 tahun tidak mengalami menstruasi 3 minggu yang lalu. Dia mencurigai
bahwa dirinya hamil dan pergi memeriksakan diri untuk konfirmasi. Berdasarkan pemeriksaan dengan
metode imunokromatografi (ICT) diperoleh hasil tidak munculnya garis berwarna pada bagian control.
Bagaimanakah interpretasi dari hasil pemeriksaan kehamilan dengan metode di atas?
A. Hasil positif lemah
B. Hasil yang Sangat positif
C. Hasil tes tidak valid
D. Hasil negative
E. Hasil pemeriksaan harus diulang
Kunci jawaban: C
Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke dokter dengan keluhan kelelahan, diare, dan penurunan
berat badan selama beberapa bulan. Pada pemeriksaan fisik, pasien didapati menderita demam dan
perut tidak nyaman. Hasil laboratorium menunjukkan jumlah sel darah putih 14,3 X 109 / L (kisaran
referensi 4,8-10,8 X 109 / L). Tes untuk HBsAg dan anti-HCV negatif. Tes ELISA untuk antibody
human immunodeficiency virus (HIV) yang dilakukan pada serum pasien ternyata reaktif. Tindakan
apa yang harus dilakukan selanjutnya?
A. Panggil dokter dengan hasil HIV
B. Ulangi tes ELISA HIV pada sampel
C. Tes serum pasien untuk anti-HBs
D. Hubungi pasien untuk mengumpulkan sampel kedua
E. Ulangi tes untk HBsAg
Kunci jawaban: B
Sampel darah diterima oleh ATLM untuk dilakukan uji widal. Serum telah dipisahkan dari sel darah
dengan sentrifugasi. Saat akan diperiksa ternyata reagen yang akan digunakan telah habis masa berlaku
kadaluarsanya. Stok reagen akan datang pada keesokan harinya. Oleh karena itu sampel serum akan
disimpan di lemari pendingin. Berapakah suhu yang digunakan untuk meletakkan serum tersebut?
A. -100C
B. 00C
C. 40C
D. 250C
E. 370C
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM sedang bertugas melakukan surveilen infeksi menular seksual (IMS) di salah satu area
lokalisasi sebagai upaya pengendalian HIV/AIDS . Pada saat melakukan plebotomi secara tidak
sengaja dia tertusuk jarum. Apa tindakan yang harus segera dilakukan?
A. Mendapatkan profilaksis pascapajanan
B. Pergi ke dokter UGD
C. Melaporkan kasus ke penanganan infeksi
D. Meremas darah keluar dan membasuh luka tusukan jarum dengan alcohol
E. Meminum obat
Soal Tipe C

Kunci jawaban: D
HBV termasuk dalam kelas hepadnaviridae. Virus tersebut memiliki 3 jenis antigen, salah satunya
adalah HBsAg. Apa alasan HBsAg dijadikan penanda penyakit Hepatitis B?
A. Dapat dijadikan bahan vaksin
B. Dapat memicu respon imun
C. Diproduksi berlebih di hati dan disekresikan ke darah
D. Ukurannya besar
E. Merupakan protein lestari
Kunci jawaban: C
Seorang pasien usia 38 tahun datang dengan rujukan pemeriksaan Hepatitis B. Reagen yang tersedia di
laboratorium adalah imunokromatografi. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil seperti pada
gambar:

Komponen apa yang terdapat dalam serum pasien tersebut?


A. Anti-HBs
B. HBc-Ag
C. Anti-HBc
D. HBe-Ag
E. HBs-Ag
Kunci jawaban: E
Seorang ATLM sedang melakukan skrining HCV di salah satu area lokalisasi. Skrining tersebut
dilakukan dengan 2 metode, yaitu imunokromatografi dan ELISA. Semua reagen yang digunakan tidak
kadaluarsa. Dari 100 spesimen, 2 diantaranya mendapatkan hasil sebagai berikut:
No Sampel Imunokromatografi ELISA
1 Negatif Positif (0,5 mg/L)
2 Negatif Positif (0,7 mg/L)
Apa yang dapat menyebabkan hal tersebut?
A. ATLM membaca hasil imunokromatografi lebih dari 15 menit
B. Kedua orang tersebut tidak terinfeksi HCV
C. Anti-HCV pada kedua orang tersebut belum terbentuk secara sempurna
D. Terjadi kesalahan preparasi sampel
E. Titer anti-HCV pada sampel tersebut masih dibawah rentang deteksi imunokromatografi
Kunci jawaban: E
Seorang pria datang ke laboratorium dengan rujukan pemeriksaan HIV. ATLM mengambil dan
menyiapkan spesimen. Setelah 15 menit, terbentuk 2 garis berwarna pada imunokromatografi. Apa
yang perlu dilakukan oleh ATLM tersebut?
A. Meminta spesimen baru pada pasien
B. Mengganti reagen pemeriksaan menjadi yang lebih sensitive
C. Menyampaikan hasil positif HIV pada pasien
D. Melanjutkan pemeriksaan menggunakan reagen yang lebih spesifik
E. Menuliskan hasil reaktif pada formulir pemeriksaan
Kunci jawaban: D
Atas permintaan dokter, seorang ATLM melakukan pemeriksaan CRP pada seorang pasien yang baru
saja menjalani operasi. Ketika dilakukan pemeriksaan, tidak ada gumpalan yang terbentuk pada papan
aglutinasi. Namun ketika dilakukan pemeriksaan ulang menggunakan spesimen yang diencerkan,
gumpalan terbentuk. Apa yang telah terjadi pada pemeriksaan tersebut?
A. Fenomena prozone
B. Kesalahan teknis
C. Reagen terkontaminasi
Soal Tipe C

D. Kerusakan specimen
E. Sensitivitas reagen rendah
Kunci jawaban: A
Seorang wanita berusia 39 tahun dirawat karena kolesistektomi (pengangkatan kantung empedu).
Selama operasi, sebuah batu besar dikeluarkan dari duktus. Pasca operasi, pasien mengalami demam
selama 1 hari. 48 jam pasca operasi dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap dan CRP. Pada hari
ke-7 pasca operasi, dia mengalami sakit perut dan mulai muntah. Kemudian dilakukan pemeriksaan
kembali hitung darah lengkap, laju endap darah, CRP dan kultur darah. Segera setelah pengambilan
darah, pasien mulai menggunakan antibiotik spektrum luas dan habis pada hari ke-15. Hasil data
laboratorium menyatakan bahwa pada 48 jam setelah operasi, hitung darah lengkap berada dalam batas
normal dan CRP 7,5 g / L. Hasil setelah fase nyeri perut menunjukkan CRP 8,4 g / L dan kultur darah
positif untuk Pseudomonas spp. Mengapa kadar CRP meningkat pada hari ke-7 pasca operasi?
A. Hal ini mencerminkan respon leukosit (WBC)
B. Hal ini merupakan suatu indikator sensitif terjadinya inflamasi
C. Hal ini merupakan diagnosis sepsis
D. Hal ini merupakan kondisi normal yang menunjukkan peningkatan drastis CRP pada hari ke-7
pasca operasi
E. Hal ini menunjukkan terjadinya kegagalan dalam operasi pengangkatan kantung empedu tersebut
Kunci jawaban: B
Seorang wanita berusia 62 tahun mengalami rasa sakit di lutut kirinya yang tidak terkait dengan
trauma. Rasa sakit terjadi terutama pada saat menahan beban. Dia saat ini sedang dirawat karena
hipertensi tetapi dinyatakan sehat. Secara fisik wanita itu gemuk. Pemeriksaan lututnya menunjukkan
kelemahan pada bagian atas epikondilus medial superior sampai ke bagian pinggiran sendi. Ada efusi
kecil di lutut kirinya. Data laboratorium menunjukkan normal, termasuk uji RF, kecuali kadar asam
urat yang meningkat. Foto rontgen lututnya normal. Berapa persen (%) IgM rheumatoid factor (RF)
yang ditunjukkan pada orang dewasa walaupun tidak spesifik untuk rheumatoid arthritis (RA)?
A. 30
B. 50
C. 70
D. 90
E. 110
Kunci jawaban: C
Pemeriksaan ASTO dilakukan pada spesimen yang berasal dari pasien wanita yang didiagnosis dokter
menderita demam rematik akibat infeksi Streptococcus β hemolitik. Hasil pemeriksaan ASTO
kualitatif positif, dan dilanjutkan semikuantitatif. Hasil pengamatan menunjukkan pada pengenceran ½
, ¼, 1/8, 1/16 didapatkan hasil aglutinasi, dan pada pengenceran 1/32 dan 1/64 tidak terdapat
aglutinasi. Berdasarkan informasi, Sensitivitas ASTO adalah 200 IU/mL. Berapakah kadar ASO
(IU/mL) dari pasien tersebut ?
A. 800
B. 1600
C. 3200
D. 6400
E. 12800
Kunci jawaban: C
Seorang ATLM mendapatkan permintaan pemeriksaan terhadap spesimen dari anak usia 10 tahun
yang diduga terinfeksi bakteri yang dapat melisiskan sel eritrosit. ATLM mereaksikan spesimen
tersebut dengan reagen lateks. Setelah 2 menit terbentuk gumpalan pada papan aglutinasi. Apa
komponen dalam reagensia yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut?
A. CRP
Soal Tipe C

B. Streptolisin-O
C. Kardiolipin
D. Partikel karbon
E. Eritrosit ungags
Kunci jawaban: B
Seorang ATLM akan melakukan uji antibodi reagin VDRL untuk sifilis. Spesimen yang digunakan
pada uji ini adalah serum. Hal apa yang perlu disiapkan untuk keperluan tersebut?
A. Menyesuaikan dengan suhu ruang sebelum digunakan
B. Disentrifugasi terlebih dahulu
C. Memanaskan sampel serum uji pada 56°C
D. Menyimpannya terlebih dahulu pada suhu 4°C
E. Meletakkan sampel serum uji pada preparat kaca
Kunci jawaban: C
Seorang wanita datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Seorang ATLM
memberi instruksi pada wanita tersebut untuk menampung urin pagi hari. Setelah spesimen didapatkan
pemeriksaan dilakukan dengan aglutinasi. Apa alasan ATLM memberikan instruksi tersebut?
A. Untuk mendapatkan specimen yang masih segar
B. Karena urin pagi hari mengandung kadar HCG tertinggi
C. Supaya pemeriksaan cepat dilakukan
D. Agar tidak perlu disimpan di dalam lemari pendingin
E. Untuk mengurangi resiko kontaminasi
Kunci jawaban: B
Seorang pasien menderita sakit di persendian. Pasien tersebut di anjurkan melakukan uji RF
(Rheumatoid Factor) untuk memastikan apakah menderita Rheumatoid Artritis. Apa prinsip
kerja pemeriksaan tersebut?
A. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dalam serum sebagai antibody dengan
partikel latex yang dilapisi Ig G sebagai antigen
a. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dalam serum sebagai antigen dengan
partikel latex yang dilapisi Ig G sebagai antibody
b. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara Ig G dalam serum sebagai antibody dengan
partikel latex sebagai antigen
c. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara Ig G dalam serum sebagai antibody dengan
partikel latex sebagai antigen
d. Reaksi aglutinasi secara imunologis antara RF dengan partikel latex sebagai antigen
dengan Ig G sebagai antibodi yang ada pada serum
Kunci jawaban: A
Untuk menjamin pemantapan mutu internal pemeriksaan imunoserologi, pada pemeriksaan
ASTO akan ada control positif dan negative pada Kit reagent. Apa yang dilakukan jika control
positif tidak menunjukkan adanya aglutinasi?
A. Diam saja
B. Lapor atasan
C. Lapor teman
D. Reagen tetap digunakan
E. Menggunakan reagen lain
Kunci jawababn: E
Soal Tipe C

Pada seseorang yang 1 minggu setelah tempel gigi. Orang tersebut tidak bisa jalan. Dokter
menyarankan untuk pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan apakah yang akan disarankan
dokter untuk dilakukan?
A. RF
B. ASTO
C. CRP
D. RPR
E. VDRL
Kunci jawaban: B
Untuk identifikasi koloni bakteri pathogen dilakukan uji gerak dengan menggunakan media
pertumbuhan. Penanaman koloni dengan cara menusukkan pada media dalam tabung sampai ke bagian
dasar. Apa jenis media yang digunakan di atas?
A. Cair
B. Padat
C. Semi solid
D. Selektif
E. Transport
Kunci jawaban: C
Untuk specimen yang berasal dari faeces digunakan media selenit sebelum isolasi ke media SS agar.
Specimen berasal dari pasien tersangka demam thypoid. Apa jenis media yang digunakan di atas?
A. Universal
B. Diferensial
C. Pengkaya
D. Transport
E. Selektif
Kunci jawaban: E
Pewarnaan Gram dilakukan pada sampel swab tenggorokan. Pertama sediaan digenangi dengan kristal
violet, setelah dicuci genangi lagi dengan lugol. Bagaimana warna sel bakteri pada pengecatan tahap
tersebut?
A. Merah
B. Ungu
C. Biru
D. Coklat
E. Tidak berwarna
Kunci jawaban: B
Pewarnaan basil tahan asam dilakukan pada specimen sputum. Sediaan digenangi carbol fuchsin dan
dipanaskan. Selanjutnya dicuci dan digenangi methylene blue. Apa warna non basil tahan asam pada
pewarnanan tersebut?
A. Biru
B. Merah
C. Ungu
D. Hijau
E. Tidak berwarna
Kunci jawaban: B
Pewarnaan basil tahan asam dilakukan dengan prosedur : membuat sediaan (1), pewarnaan carbol
fuchsin (2), pemanasan (3), pelunturan dengan asam alcohol (4) dan pewarna methylene blue (5).
Apabila hasil pewarnaan didapatkan basil tahan asam dengan warna merah pudar, maka kesalahan
terjadi pada tahap apa?
Soal Tipe C

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci jawaban: C
Pewarnaan bakteri ini menggunakan tinta india untuk melatarbelakangi tetapi tidak mewarnai badan
bakteri karena sifatnya asam. Untuk mewarnai badan sel digunakan safranin atau Kristal violet. Bagian
bakteri apa yang ingin dilihat dengan pewarnaan ini?
A. Spora
B. Granula
C. Flagella
D. Kapsul
E. Dinding sel
Kunci jawaban: D
Pewarnaan bakteri ini dilakukan dengan: membuat sediaan (1), menambahkan malachite green (2),
memanaskan (3), mendinginkan dan dibilas (4), menambahkan safranin (5). Apa nama bagian khusus
bakteri yang akan diwarnai?
A. Spora
B. Granula
C. Flagella
D. Kapsul
E. Dinding sel
Kunci jawaban: A
Untuk identifikasi bakteri penyebab infeksi saluran kemih, koloni tersangka ditanam pada media SIM
(sulfur indol motility) selama semalam. Apabila yang dilihat hasil indol dari uji ini apa langkah yang
harus dilakukan?
A. Mengamati warna hitam pada tusukan
B. Mengamati warna hitam pada tusukan
C. Meneteskan reagen methyl red
D. Menambahkan KOH dan alfa napthol
E. Meneteskan reagen kovaks
Kunci jawaban: E
Petugas laboratorium melakukan uji biokimia pada koloni bakteri Klebsiella sp. Media voges
proskauer yang telah ditanami koloni tersebut dan dieramkan semalam dalam sauna aerob. Langkah
apa yang dilakukan untuk mengetahui hasil uji tersebut?
A. Menetesi methyl red
B. Menambahkan kovaks
C. Menambahkan KOH dan alfa naftol
D. Mengamati perubahan warna
E. Menilai kekeruhan
Kunci jawaban: C
Apabila E. coli ditanam pada media Eosin Methylen Blue agar maka akan terlihat koloni dengan
diameter 1-2 mm, bulat, smooth, berwarna ungu dengan kilau hijau metalik. Apakah sifat dari bakteri
tersebut?
A. Non fermenter laktosa
B. Fermenter laktosa
C. Non fermenter glucose
D. Fermenter glukosa
Soal Tipe C

E. Asimilasi laktosa
Kunci jawaban: B
Seorang analis telah melakukan serangkaian identifikasi terhadap specimen swab anal pada hari
pertama, kedua dan ketiga. Hasil dari uji biokimia menunjukan adanya bakteri E. coli. Untuk
mengetahui bakteri ini termasuk pathogen, langkah apa yang dilakukan?
A. Uji sensitivitas
B. Uji MPN
C. Uji resistensi
D. Uji TPC
E. Uji serologi dan antisera polivalen
Kunci jawaban: E
Petugas laboratorium melakukan uji biokimia pada koloni bakteri Klebsiella sp. Untuk mengetahui
adanya sulfur, gas dan fermentasi gula-gula koloni ditanam pada media TSIA. Apa hasil yang
ditunjukkan pada media ini?
A. -/-, H2S -, gas +
B. -/+, H2S +, gas +
C. -/+, H2S -, gas +
D. +/+, H2S -, gas +
E. +/+, H2S -, gas –
Kunci jawaban: D
Uji terhadap bakteri tersangka pada media TSIA menghasilkan lereng merah, dasar merah, gas negatif,
H2S negatif. Bakteri apakah yang menghasilkan uji biokimia demikian?
A. Escherichia coli
B. Klebsiella pneumoniae
C. Slamonella typhi
D. Enterobacter cloacae
E. Pseudomonas aeruginosa
Kunci jawaban: E
Seorang pasien terkena gejala gastroenteritis setelah mengkonsumsi ikan mentah. Setelah dilakukan
pemeriksaan mikroskopik terhadap specimen pasien ditemukan bakteri Gram negatif, berbentuk
bengkok seperti koma serta tidak membentuk spora. Langkah apa yang dilakukan untuk identifikasi
lanjutan?
A. Isolasi Endo Agar
B. Uji gula-gula
C. Isolasi TCBS
D. Uji katalase
E. Uji serologi
Kunci jawaban: C
Sampel berasal dari swab renggorokan. Pemeriksaan mikroskopik ditemukan batang Gram positif,
susunan seperti huruf Cina, mempunyai babes-ernts. Bakteri apa yang paling mendekati karakteristik
demikian?
A. Bacillus anthracis
B. Bacillus cereus
C. Corynebacterium difteriae
D. Clostridium tetani
E. Clostridium botulinum
Kunci jawaban: C
Soal Tipe C

Bahan pemeriksaan dari swab mata bayi baru lahir. Mikroskopik terlihat diplococcus gram negatif.
Kultur ditanam pada coklat agar plat inkubasi dengan CO2 5% suhu 37oC. bakteri tersangka apa yang
paling mungkin tumbuh?
A. Clostridium tetani
B. Clostridium botulinum
C. Nesseria gonorrhoeae
D. Neisseria mengitidis
E. Staphylococcus aureus
Kunci jawaban: C
Hasil TPC sampel makanan beku menunjukkan pada pengenceran 100=tidak terhingga, 101=850,
102=610, 103=415, kontrol=0. Untuk menghasilkan range jumlah koloni perplate 30-300 langkah apa
yang harus dilakukan?
A. Sampel dipekatkan
B. Pengenceran sampel lebih tinggi
C. Menggunakan colony counter
D. Pengenceran sampel lebih rendah
E. Tidak dilakukan pengenceran
Kunci jawaban: B
Pemeriksaan sampel air sungai dilakukan dengan memipet 10 ml ditanam pada laktosa broth double
strength. Sampel 1 ml dan 0,1 ml ditanam pada laktosa broth single strength. Ragam pemeriksaan 5 5
5. Berapa banyak media laktosa broth single strength yang harus disiapkan?
A. 2
B. 3
C. 5
D. 10
E. 15
Kunci jawaban: D
Tes sensitifitas ini menggunakan disc antibiotik novobiosin. Hasil pemeriksaan tidak terdapat zone
hambatan disekitar disc. Bakteri tersangka apa yang paling mungkin?
A. Staphylococcus aureus
B. Staphylococcus epidermidis
C. Staphylococcus lugdunensis
D. Streptococcus pyogenes
E. Streptococcus pneuminiae
Kunci jawaban: C
Identifikasi bakteri penyebab infeksi dilakukan pada specimen swab tenggorokan pasien anak laki-laki
umur 9 tahun. Hasil uji katalase pada koloni tersangka negatif. Ciri-ciri koloni pada agar darah :
bentuk bulat, smooth, diameter 1-2 mm, disekeliling zone bening. Langkah apa yang dilakukan untuk
mengetahui species isolate tersebut?
A. Sensitifitas optochin
B. Fermentasi inulin
C. Uji kelarutan empedu
D. Sensitifitas basitrasin
E. Sensitivitas novobiocin
Kunci jawaban: D
Identifikasi terhadap bakteri tersangka dari bahan pemeriksaan sputum, dilakukan dengan melakukan
pewarnaan bacil tahan asam, selanjutnya dilakukan kultur untuk melihat gambaran koloni bakteri.
Langkah apa yang aling tepat dilakukan sebelum tindakan tersebut?
A. Dicentrifuge
Soal Tipe C

B. Diendapkan
C. Diambil endapan
D. Diasamkan
E. Dihomogenisasi
Kunci jawaban: E
Identifikasi bakteri dilakukan pada sampel makanan dengan hasil pewarnaam Gram ditemukan bakteri
bentuk coccus, susunan bergerombol, warna ungu. Hasil penanaman pada coklat agar koloni bulat,
diameter 2-3mm, konvek, smooth, putih keabuan. Media apa yang tepat untuk isolasi bakteri di atas?
A. Nutrient agar
B. Mac conkey
C. Eosin methylene blue
D. Mannitol salt agar
E. Endo agar
Kunci jawaban: D
Pemeriksaan mikroskopis dari specimen swab tenggorok pasien perempuan umur 29 tahun, ditemukan
bakteri bentuk coccus, berantai, warna ungu Gram positif. Langkah apa yang paling tepat untuk uji
lanjutan?
A. Uji katalase
B. Uji oksidase
C. Uji koagulasi
D. Sensitifitas bacitrasin
E. Sensitifitas novobiosin
Kunci jawaban; A
Uji sensitifitas Kirby bauer dilakukan dengan menyebarkan secara merata suspensi bakteri setara
standar McFarland 0,5 pada permukaan muler hinton agar, selanjutnya letakkan disk antibiotic
sedemikian rupa sehingga jaraknya >2mm satu sama lain. Langkah apa yang dilakukan selanjutnya?
A. Pembacaan zona hambat
B. Peresapan antibiotic
C. Inkubasi 3 jam
D. Inkubasi 18 jam
E. Inkubasi 24 jam
Kunci jawaban: D
Perkembangbiakan bakteri secara aseksual dapat melalui sel mengeluarkan serabut panjang, berupa
filamen yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filamen. Filamen terputus-
putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk bakteri baru. Teknik perkembangbiakan
tersebut dapat dilakukan oleh bakteri apa?
A. Streptomyces sp.
B. M. tuberculosis
C. M. leprae
D. C. diphteriae
E. H. influenzae
Kunci jawaban: E
Transfer DNA bakteri dapat terjadi dalam metode konjugasi secara tranduksi, yaitu pertukaran genetik
dari satu sel bakteri ke sel bakteri lainnya melalui agen pembawa. Apa yang dimaksud dengan gen
pembawa?
A. Virus
B. Bakteriofage
C. Bakteri lain genus
D. Sakteri sama genus
Soal Tipe C

E. Bakteri tertentu
Kunci jawaban: B
Untuk identifikasi koloni bakteri pathogen dilakukan uji sulfit dan gula-gula. Penanaman koloni
dengan cara streaking pada permukaan agar dan menusukkan pada media dalam tabung sampai ke
bagian dasar. Apa mdia yang diperlukan untuk uji ini?
A. TSB
B. TSIA
C. MCA
D. Selenit Broth
E. VP/MR
Kunci jawaban: B
Untuk specimen yang berasal dari faeces digunakan media Air Pepton Alkali sebelum isolasi ke media
plat selektif. Specimen berasal dari pasien dengan gejala diare. Media Air Pepton Alkali termasuk
kedalam jenis media apa?
A. Universal
B. Diferensial
C. Pengkaya khusus
D. Semisolid
E. Agar miring
Kunci jawaban: C
Sebuah pemeriksaan darah terhadap seorang laki-laki usia 30 tahun yang berasal dari daerah endemic
malaria. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan tersebut adalah apusan darah tepi. Hasil
pemeriksaan menunjukan adanya bentuk trophozoit yang memiliki ciri khusus yang berbentuk pisang
dan sitoplasmanya menyebar. Jenis spesies parasit apakah yang menginfeksi pasien tersebut?
A. Plasmodium falciparum
B. Plasmodium malariae
C. Plasmodium vivax
D. Plasmodium ovale
E. Plasmodium arachniformis
Kunci jawaban: A
Identifikasi larva nyamuk di lakukan disebuah desa endemik malaria. Setelah dilakukan pemeriksaan
mikroskopik ditemukan bahwa larva tersebut memiliki sifon dengan rambut pada satu bagian serta
memiliki sisir kelamin pada ujung sifon sebanyak 2 baris. apakah Jenis Larva yang ditemukan?
A. Anopheles sp.
B. Mansonia sp.
C. Culex sp.
D. Aedes aegypti
E. Aedes albopictus
Kunci jawaban: E
Suatu pemeriksaan dilakukan pada pasien demam yang diduga terinfeksi suatu Parasit nematoda usus.
Hasil pemeriksaan didapatkan parasit yang memiliki ciri-ciri mampu bertahan sampai 28 – 45 Hari
bahkan beberapa bulan dan hidup di tanah atau pun air. Apakah jenis parasite yang dimaksud?
A. Toxoplasma gondii
B. Ascaris lumbricoides
C. Trichuris triciura
D. Anchilostoma duodenale
E. Necator americanus
Kunci jawaban: D
Soal Tipe C

Seorang anak disebuah pesantren mengalami diare yang diindikasikan terinfeksi Nematoda usus
golongan STH (menular melalui tanah). Untuk menentukan derajat infeksi dan mengetahui efektivitas
pengobatan, maka dilakukan pemeriksaan telur nematoda usus secara kuantitatif, sedangkan sampel
feses pasien masih berada di dalam medium transport. Apakah metode yang paling tepat pada kasus di
atas?
A. Harada mori
B. Kato katz
C. Sedimentasi
D. Natif
E. Flotasi
Kunci jawaban: B
Suatu pemeriksaan telur cacing menggunakan metode flotasi dilakukan pada sampel feses untuk
mengidentifikasi STH. Pada metode tersebut menggunakan larutan NaCl 0,9%. Pada saat melakukan
persipan alat dan bahan, diketahui stok NaCl 0,9% sudah habis. Apa larutan alternatif sebagai
pengganti larutan tersebut?
A. Lugol
B. Eosin 2%
C. Larutan gula
D. Zink sulfat
E. Formaldehyde
Kunci jawaban: C
Pemeriksaan sekret vagina seorang ibu berusia 41 tahun yang dikirim oleh dokter dengan keterangan
keluhan pasien merasa gatal dan panas pada bagian genital. Pada pemeriksaan makroskopis sekret
berwarna putih kekuningan dan berlendir, pemeriksaan mikroskopis secara langsung terlihat satu
parasit berbentuk kuboid dan bergerak cepat dengan menggunakan flagel. Gambaran mikroskopis
sediaan hapus dengan pewarnaan Giemsa sebagai berikut:

Apa nama species parasit tersebut?


A. Giardia lamblia
B. Garddenella vaginalis
C. Trichomonas vaginalis
D. Trichomonas hominis
E. Enteromonas hominis
Kunci jawaban: C
Pemeriksaan laboratorium dari spesimen faeces perempuan berusia 35 tahun yang dikirim dokter
dengan keterangan BAB berdarah, berlendir, hasil pemeriksaan makroskopis menunjukkan faeces
berwarna hitam, konsistensi cair, darah positif, lendir positif, dan hasil pemeriksaan mikroskopis
ditemukan eritrosit, trofozoit bergerak progressive dengan kaki semu, berinti satu terdapat eritrosit di
dalam sitoplasmanya. Apa spesies parasite tersebut?
A. Entamoeba hartmani
B. Entamoeba coli
C. Entamoeba histolytica
D. Entamoeba gingivalis
Soal Tipe C

E. Dientamoeba fragilis
Kunci jawaban: C
Seorang pasien yang dengan catatan rekam medis sebelumnya positif malaria 6 bulan yang lalu. Hasil
pemeriksaan Hb 6 gr/dl. Selanjutnya dilakukan pengambilan darah jari penderita tersebut, kemudian
dibuat sediaan darah tipis dan diwarnai dengan giemsa. Pemeriksaan secara mikroskopis dijumpai
eritrosit yang berisi parasit membesar jika dibandingkan normal, inti parasit membesar dan sitoplasma
ameboid. Apakah diagnose yang tepat untuk kasus di atas?
A. Plasmodium vivax
B. Plasmodium knowlesi
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium malariae
E. Plasmodium falcifarum
Kunci jawaban: A
Seorang penderita yang datang ke laboratorium dengan diagnosa klinik badan kurus, perut buncit,
pucat, rambut kering dan mudah rontok, disertai adanya gejala Ground itch, bronkitis dan batuk
berdarah. Hasil pemeriksaan sputum BTA negatif dan hasil pemeriksaan darah kadar Hb 9 gr/dl,
gambaran hapusan darah tepi hipokromik mikrositer, leukopenia, limpositosis dan eosinofilia serta
pada pemeriksaan mikroskopis faeces ditemukan telur cacing yang hanya mempunyai 1 lapisan telur
transparan berisi morula bersegmen. Apa spesies penyenyebab infeksi kecacingan tersebut?
A. Enterobius vermicularis
B. Trichinella spiralis
C. Ancylostoma duodenale
D. Thrichuris trichiura
E. Ascaris lumbricoides
Kunci jawaban: C
Seorang anak yang datang ke laboratorium dengan diagnosa klinik anemia berat yaitu badan kurus,
perut buncit, sangat pucat, rambut kering dan mudah rontok. Hasil pemeriksaan kadar Hb 9 gr/dl dan
eosinofilia > 3%. Pada pemeriksaan proktoskopi menunjukkan adanya cacing dewasa yang berbentuk
seperti cambuk melekat pada dinding dalam rektum penderita. Hasil pemeriksaan mikroskopis
spesimen feses didapatkat telur dengan gambaran sebagai berikut:

Apa diagnose yang tepat untuk kasus tersebut?


A. Enterobius vermicularis
B. Trichinella spiralis
C. Ancylostoma duodenale
D. Trichuris trichiura
E. Ascaris lumbricoides
Kunci jawaban: D
Pada survey darah jari penderita penyakit kaki gajah kronis yang mengalami pembesaran bagian
tungkai kaki maupun lengan. Hasil pemeriksaan mikroskopis ditemukan parasit prelarva berbentuk
silinder dengan gambaran tubuh melengkung halus dengan susunan inti teratur merata sepanjang tubuh
dan perbandingan panjang dan lebar rongga kepala 1:1, mempunyai selubung berwarna merah muda
pucat atau hampir tidak kelihatan.
Soal Tipe C

Bagaimana diagnose laboratorium untuk kasus di atas?


A. Wuchereria bancrofti
B. Brugia timori
C. Brugia malayi
D. Brugia pahangi
E. Dracunculus medinensis
Kunci jawaban: C
Pemeriksaan kapasitas vektor pada nyamuk yaitu dengan menemukan stadium sporozoit Plasmodium
sp. dalam tubuh nyamuk Anopheles. Persiapan spesimen dilakukan dengan memisahkan bagian yang
kemungkinan mengandung sporozoite. Apa nama bagian specimen nyamuk di atas yang representative
untuk pemeriksaan tersebut?
A. Kelenjar otak
B. Kelenjar ovarium
C. Kelenjar ludah
D. Secret lambung
E. Secret abdomen
Kunci jawaban: C
Pada daerah endemis demam berdarah dengue (DBD) dilakukan survei entomologi dan ditemukan
larva nyamuk genus Aedes di tempat penampungan air di dalam rumah, dan setelah dipelihara sampai
menjadi dewasa di laboratorium, didapatkan nyamuk dewasa dengan ciri punggung toraks:

Apa spesies nyamuk tersebut?’


A. Anopheles farauti
B. Aedes aegypti
C. Anopheles sundaicus
D. Aedes albopictus
E. Anopheles subpictus
Kunci jawaban: B
Seorang ibu hamil dirujuk oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan darah ke Laboratorium, salah
satu parameter di formulir permintaan pemeriksaan adalah Mikroskopis malaria. Walaupun ibu
tersebut tinggal di daerah endemis malaria, beliau tidak merasakan gejala demam. Diagnosa dini
merupakan salah satu perlindungan ibu hamil di daerah endemis. Hasil mikroskopis sediaan darah,
ditemukan parasit berbentuk pisang sehingga ibu tersebut dapat menjadi carrier atau hospes penular
malaria.
Soal Tipe C

Apa stadium parasit yang ada pada darah pasien tersebut?


A. Sporozoite
B. Tropozoit
C. Gametosit
D. Merozoite
E. Schizont
Kunci jawaban: C
Dalam kegiatan survey massa di Kabupaten Tabalong, seorang ATLM melakukan pemeriksaan
malaria dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT) dengan sampel darah kapiler. Setelah dilakukan
pemeriksaan, didapatkan hasil terdapat garis merah pada strip Pan (Non Plasmodium falcifarum) akan
tetapi tidak terdapat garis pada C (control) RDT. Bagaimana diagnose laboratorium pemeriksaan di
atas?
A. Positif Plasmodium vivax
B. Negatif Plasmodium vivax
C. Positif Plasmodium malariae
D. Negatif Plasmodium falcifarum
E. Invalid Plasmodium falcifarum
Kunci jawaban: E
Pemeriksaan feses dilakukan dengan metode Kato Katz, sesuai prosedur selophan tape direndam
dalam larutan malachite green. Metode ini dapat digunakan untuk menghitung telur dalam satuan Egg
Per Gram (EPG). Cetakan faeces dari kit Kato Katz yang terstandar setara dengan 41,7 mg faeces. Jika
dalam keseluruhan preparat kato katz ditemukan 16 telur Ascaris lumbricoides. Berapa jumlah telur
hasil pemeriksaan telur cacing secara kuantitatif metode Kato katz tersebut?
A. 160 EPG
B. 320 EPG
C. 384 EPG
D. 416 EPG
E. 480 EPG
Kunci jawaban: C
Pemeriksaan telur cacing dalam feses metode flotasi didasarkan atas berat jenis telur cacing yang lebih
kecil dibandingkan berat jenis larutan reagen yang digunakan dapat dilakukan sebagai pemeriksaan
kuantitatif dengan jumlah sampel terukur dan alat terstandar seperti Mini-FLOTAC. Apa reagensia
yang dapat digunakan untuk metode di atas?
A. MgSO4 0,1%
B. ZnSO4 33%
C. NaCl 0,9%
D. KOH 10%
E. Lugol 1%
Kunci jawaban: D
Soal Tipe C

Sebuah pemeriksaan narkoba pada seorang laki-laki usia 25 tahun menggunakan metode cromatografi
gas. Hasil pemeriksaan menunjukkan sampel tersebut mengandung morfin-3-glucoronida (M3G).
senyawa apa yang terdeteksi pda sampel urin di atas?
A. Heroin
B. Dimetil morfin
C. Benzoilecgonin
D. Monoasetilmorfin
E. Morfin glukoronida
Kunci jawaban: D
Pemeriksaan keracunan kronis logam berat seperti timbal dapat dilakukan terhadap berbagai sampel
cairan tubuh meliputi darah, urin, dan berbagai organ. Diperlukan metode yang spesifik dan sensitif
untuk melakukan pemeriksaannya karena seringkali kadar yang terdapat dalam sampel masih dibawah
dosis toksik. Apakah Metode yang dimaksud?
A. Spektrofotometri UV
B. Spektrofotometri Vis
C. Spektrofotometri adsorpsi serapan atom
D. Spektrofotometri infra merah
E. Spektrofotometri fluorosens
Kunci jawaban: C
Seorang anak berusia 15 tahun mengalami mual, nyeri di perut bagian atas, muntah, diare, demam, dan
sakit kepala setelah beberapa jam mengonsumsi bakso jajanan. Bakso tersebut kemudian diperiksa,
dan didapatkan data : teksturnya kenyal, warnanya pucat keputihan, dan mengeluarkan aroma yang
menyengat. Apa jenis senyawa yang terdapat dalam bakso tersebut?
A. Aspartame
B. Boraks
C. Asam asetat
D. Sakarin
E. MSG
Kunci jawaban: B
Seorang laki-laki berusia 37 tahun berhasil selamat dari kebakaran dan mengalami sakit kepala. Hasil
wawancara lelaki tersebut tidak memiliki riwayat asma atau penyakit kronis lainnya. Dokter
memberikan diagnosa, bahwa terjadi keracunan monoksida, dan menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium. Apa jenis Pemeriksaan yang dilakukan sebagai penegakan diagnosis
tersebut?
A. Kadar hemoglobin
B. Kadar deoksi-Hb
C. Kadar Met-Hb
D. Kadar CO-Hb
E. Indeks eritrosit
Kunci jawaban: D
Seorang laki-laki berusia 37 tahun berhasil selamat dari kebakaran dan mengalami sakit kepala. Hasil
wawancara lelaki tersebut tidak memiliki riwayat asma atau penyakit kronis lainnya. Dokter
memberikan diagnosa, bahwa terjadi keracunan monoksida, dan menganjurkan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium. Apa jenis sampel yang tepat pada kasus diatas?
A. Biopsi jantung
B. Darah vena atau arteri
C. Udara ekspirasi
D. Darah kapiler
Soal Tipe C

E. Urin
Kunci jawaban: B
Seorang wanita mengalami reaksi hipersensitivitas atau alergi. Reaksi alergi tergantung pada kepekaan
terhadap suatu zat tertentu yang terjadi akibat kontak atau pemakaian berulang yang mengakibatkan
pembentukan antibodi yang spesifik terhadap zat asing (antigen). Apa mekanisme respon imun
tersebut?
A. Imunostimulan
B. Imunosupresan
C. Autoimun
D. Teratogenic
E. Neurohormonal
Kunci jawaban: A
Sebuah pemeriksaan ikatan protein terhadap seorang wanita umur 25 tahun. Ikatan protein
berpengaruh pada intensitas kerja, lama kerja toksik dan eliminasi xenobiotika dari dalam tubuh.
Xenobiotic memiliki efek samping terhadap tubuh jika berikatan dengan protein yang tinggi. Apa
akibat dari hal tersebut?
A. Efeknya lebih cepat
B. Sulit dieliminasi
C. Intensitas kerjanya tinggi
D. Intensitas kerjanya lama
E. Sulit menimbulkan efek
Kunci jawaban: B
Seorang pria berusia 45 tahun mengalami rasa mengantuk yang berlebihan, kesulitan dalam berfikir,
sering melamun dan gangguan tidur. Pengambilan sampel telah dilakukan dan kemudian dilakukan
pemeriksaan dengan pereaksi Marquis menghasilkan warna ungu. Apakah jenis napza yang
ditemukan pada kasus di atas?
A. LSD
B. Morfin
C. Ganja
D. Kokain
E. Amfetamin
KUnci jawaban: B
Seorang remaja mengalami keracunan alkohol. Sampel darah di ambil untuk diagnosis definitive
keracunan atanol. Sampel yang digunakan adalah darah utuh. apakah jenis Antikoagulan yang paling
tepat digunakan untuk kasus di atas?
A. EDTA
B. Heparin
C. Na-Citrat
D. K-oxalat
E. Li-heparin
Kunci jawaban: D
Sebuah sampel organ hati yang diduga mengalami sirosis hepatis diantar kelaboratorium oleh keluarga
pasien. Untuk melihat tingkat sirosis maka perlu dilakukan pewarnaan Masson Trichrome untuk
melihat jaringan ikat tersebut. Hasil dari sediaan ternyata tidak muncul warna hijau maupun biru
sebagai penanda adanya jaringan ikat kolagen. Apakah yang harus dilakukan untuk memastikan
kolagen dalam jaringan ikat tersebut terwarnai?
A. Mencuci Sediaan dengan alkohol dengan waktu lebih lama
B. Konsentrasi pewarnaan lebih ditingkatkan
C. Memberikan warna pembanding
Soal Tipe C

D. Memperlama durasi waktu pewarnaan


E. Mengkondisikan sediaan bersifat asam sebelum pewarnaan kolagen
Kunci jawaban: E
Pada saat melakukan Prosesing jaringan histopatologi rutin (HE). Tiba-tiba ada panggilan darurat yang
tidak bisa ditunda, jaringan yang sementara diproses terhenti pada tabung Clearning selama 3 Jam. Hal
ini mengakibatkan pengkerutan lebih dari 30% dari jaringan awalnya dan konsistensi menjadi cukup
keras. Apakah yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut agar mengahasilkan sediaan yang
berkualitas?
A. Dilakukan Proses dehidrasi ulang
B. Mengganti kembali jaringan & dilakukan potong ulang gross
C. Proses embedding jaringan langsung dilakukan
D. Jaringan tetapp dilanjutkan ke tahap selanjutnya
E. Jaringan didinginkan dalam Freezer
Kunci jawaban: B
Dikarenakan sediaan tampak bercak-bercak hitam besar sehingga sulit untuk diamati maka perlu
dilakukan pembuatan sediaan ulang histologi. Setelah melalui proses pembuatan yang benar maka
dihasilkan sediaan yang baik. Apakah proses untuk menghindari bercak-bercak hitam tersebut?
A. Mengganti pewarna yang baru
B. Meningkatkan pH pada pewarnaan
C. Menyaring pewarna
D. Menurunkan pH pewarna
E. Mengaduk dengan rata pewarna
Kunci jawaban: C
Sebuah laboratorium PA menerima sampel berupa jaringan sumsum tulang. Dokter pengirim meminta
pembuatan sediaan pada jaringan tersebut. Pewarnaan apakah yang paling tepat untuk kasus di atas?
A. Alcian blue
B. Papaniculaou
C. Giemsa
D. Hematoksilin eosin
E. Hematoksilin green
Kunci jawaban: D
Proses fiksasi organ dilakukan dengan menggunakan larutan formalin 10% dan dimana jaringan
tersebut memiliki ketebalan 10 mm dan larutan fiksasi akan masuk ke dalam jaringan sedalam 1
mm/Jam. Berapa lamakah waktu yang diperlukan agar secara keseluruhan bagian jaringan dimasuki
larurat fiksasi tersebut?
A. 35 jam
B. 5 jam
C. 30 jam
D. 25 jam
E. 20 jam
Kunci jawaban: D
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi memotong jaringan blok parafin. Pada saat memotong dengan
mikrotom dihasilkan potongan jaringan blok parafin yang rapuh dan hancur seperti gambar di bawah.

Apa yang menyebabkan jaringan tersebut rapuh dan hancur saat dipotong?
Soal Tipe C

A. Proses fiksasi dengan formalin buffer 10% yang tidak sempurna


B. Proses embedding menggunakan parafin terlalu panas
C. Proses clearing menggunakan xylol yang terlalu lama
D. Proses floating dengan air di atas suhu 60ᵒC
E. Proses perendaman menggunakan larutan dekalsifikasi terlalu lama
Kunci jawaban: C
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi telah selesai melakukan proses embedding. Setelah beberapa
saat didiamkan diperoleh hasil blok parafin seperti gambar di bawah:

Apa yang menyebabkan jaringan yang di-embedding tersebut mengalami penyusutan?


A. Proses dehidrasi dengan etanol yang tidak sempurna
B. Proses clearing dengan xylol yang tidak sempurna
C. Proses infiltrasi dengan parafin yang tidak sempurna
D. Proses fiksasi dengan formalin buffer 10% yang tidak sempurna
E. Proses dehidrasi dengan etanol terkontaminasi oleh xylol
Kunci jawaban: C
Gambar di bawah ini menunjukkan tekstur blok dengan kualitas rendah dimana jaringannya memiliki
konsistensi tekstur yang buruk (lembek).

Apakah penyebab masalah tersebut?


A. Proses dehidrasi dengan etanol yang terkontaminasi dengan air
B. Proses clearing dengan xylol yang terkontaminasi dengan etanol
C. Proses infiltrasi/impregnasi parafin yang terkontaminasi xylol
D. Proses embedding dengan parafin tidak pada suhu tinggi
E. Proses dehidrasi dengan etanol terkontaminasi oleh xylol
Kunci jawaban: A
Gambar berikut ini menunjukkan biopsi endoskopi yang telah diorientasikan secara tidak benar dan
hanya menunjukkan tingkat permukaan mukosa saja

Bagaimanakah solusi yang harus dilakukan seorang teknisi lab. Patologi Anatomi sehingga dihasilkan
orientasi jaringan yang representatif untuk diperiksa / didiagnosis?
A. Fiksasi diulang
B. Dehidrasi diulang
C. Clearing diulang
Soal Tipe C

D. Embedding diulang
E. Pewarnaan diulang
Kunci jawaban: D
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi ingin melakukan pewarnaan Papanicolaou pada spesimen pap
smear, sebelumnya teknisi tersebut perlu melakukan proses fiksasi. Apa jenis larutan yang digunakan
untuk proses fiksasi tersebut?
A. Formalin buffer 10%
B. Xylol
C. EtOH 96%
D. Methanol
E. Aseton
Kunci jawaban: C
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi diminta oleh dokter Sp.PA untuk melakukan pewarnaan pada
spesimen sitologi yang dapat memperlihatkan morfologi inti sel yang lebih detail.

Apakah jenis pewarnaan yang tepat dilakukan oleh teknisi tersebut?


A. Hematoksilin eosin
B. Diff quick
C. Periodic acid Schiff
D. Giemsa
E. Papanicolaou
Kunci jawaban: D
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi melakukan pewarnaan Hematoxilin & Eosin pada potongan
jaringan paru. Hasil pewarnaan memperlihatkan warna pada bagian sitoplasma yang terbentuk pada
potongan tersebut sangat lemah / terlalu tipis.

Apa yang harus dilakukan oleh teknisi tersebut untuk dapat menghasilkan warna pada bagian
sitoplasma menjadi lebih terang dan jelas?
A. Memonitor pH larutan Eosin agar tetap dalam kondisi asam pH 5
B. Mengencerkan larutan Eosin dengan aquades agar tidak pekat
C. Menambahkan senyawa alkali agar larutan eosin dalam kondisi basa
D. Mengontrol larutan hematoxilin setiap akan dilakukan pewarnaan
E. Mengulang pewarnaan hematoxilin dengan waktu lebih lama
Kunci jawaban: A
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi mengerjakan pewarnaan Papanicolaou pasa spesimen hasil
pemeriksaan Papsmear. Hasil pengamatan mikroskop terlihat mikrograf seperti di bawah ini:
Soal Tipe C

Apakah jenis sel pada gambar tersebut?


A. Sel parabasal
B. Sel intermediet
C. Sel superficial
D. Sel endocervical
E. Sel keratotic
Kunci jawaban: D
Dokter Sp.PA memnta teknisi lab. Patologi Anatomi melakukan pewarnaan khusus (histokimia)
Fontana Masson pada potongan jaringan untuk mendeteksi keberadaan pigmen melanin. Manakah dari
gambar di bawah ini yang menunjukkan mikrograf hasil pewarnaan Fontana Masson?
A.

B.

C.

D.

E.

Kunci jawaban: B
Soal Tipe C

Gambar berikut merupakan potongan bagian limpa dengan pewarnaan HE yang menunjukkan banyak
garis-garis halus (bagian A). Pada potongan jaringan yang diflotasi juga terlihat garis-garis yang
menembus jaringan (bagian B).

Apakah penyebab cacat pada hasil pewarnaan dan pemotongan yang tampak pada flotasi tersebut?
A. Sudut kemiringan mikrotom yang tidak tepat
B. Pisau mikrotom yang tidak tajam
C. Suhu air untuk floating terlalu dingin
D. Pemotongan blok parafin dalam kondisi hangat
E. Jaringan blok parafin terlalu keras
Kunci jawaban: B
Gambar berikut menunjukkan beberapa rangkaian potongan jaringan dimana ukurannya lebih pendek
dari ukuran jaringan pada blok parafinnya. Bagian yang dipotong dari blok dingin ini menunjukkan
kompresi yang cukup besar (30-40%).

Apa penyebab terjadinya kesalahan tersebut?


A. Sudut kemiringan mikrotom yang tidak tepat
B. Pisau mikrotom yang tidak tajam
C. Suhu blok parafin saat dipotong tidak dingin
D. Pemotongan blok parafin dalam kondisi hangat
E. Jaringan blok parafin terlalu keras
Kunci jawaban: A
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi melakukan tahapan flotasi pada jaringan yang sudah dipotong.
Potongan bagian-bagian jaringan kulit di bawah ini jelas menunjukkan retakan dan pemisahan lapisan
yang berlebihan saat diflotasi.

Apa penyebab retaknya potongan jaringan tersebut?


A. Suhu air di bak flotasi (waterbath) terlalu dingin
B. Pisau mikrotom tidak tajam
C. Potongan jaringan berada dalam waterbath lebih dari 15 detik
D. Blok parafin tidak didekalsifikasi sebelum dipotong
E. Lilin / parafin terlebih dahulu meleleh saat flotasi
Kunci jawaban: C
Soal Tipe C

Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi akan melakukan proses potong beku pada jaringan segar dari
pasien yang sedang dioperasi. Sebelumnya jaringan tersebut sudah dipotong kecil dan tipis oleh
seorang residen Sp.PA yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan proses potong beku. Apa tindakan
yang harus dilakukan oleh teknisi sebelum melakukan proses potong beku tersebut?
A. Jaringan segar terlebih dahulu dibekukan di lemari pendingin
B. Jaringan segar terlebih dahulu difiksasi dengan formalin buffer 10%
C. Jaringan segar terlebih dahulu ditambahkan dengan gel cyromatrix pada cetakan
D. Jaringan segar terlebih dahulu dibuat blok menggunakan larutan paraffin
E. Jaringan segar terlebih dahulu difiksasi dengan etanol 96%
Kunci jawaban: C
Dokter Sp.PA sedang melakukan proses aspirasi / FNAB pada pasien yang memiliki benjolan di
payudara. Hasil aspirasi dibuat apusan pada slide, kemudian seorang teknisi lab. Patologi Anatomi
diminta dokter tersebut untuk segera melakukan proses pewarnaan Diff Quick. Apakah tindakan yang
harus dilakukan oleh teknisi terhadap apusan di slide tersebut sebelum melakukan proses pewarnaan
tersebut?
A. Merendam apusan pada slide dalam etanol 96%
B. Mengeringkan apusan pada slide dengan diangin-anginkan
C. Merendam apusan pada slide dalam methanol
D. Mengeringkan apusan pada slide di dalam oven suhu 70°C
E. Merendam apusan pada slide dalam xilol
Kunci jawaban: B
Seorang teknisi lab. Patologo Anatomi melakukan pewarnaan Hematoksilin Eosin (HE) pada potongan
jaringan, hasil mikrograf terlihat seperti gambar di bawah. Hasil pewarnaan HE menunjukkan sebagian
besar area sebelah kiri tidak terwarnai dengan baik dan beberapa area yang lebih kecil sebagian
terwarnai.

Apakah yang menyebabkan kualitas perwarnaan HE tersebut menjadi tidak optimal?


A. Pembaruan reagen HE yang tidak dilakukan secara berkala
B. Penggunaan waktu yang tidak akurat dalam proses pewarnaan
C. Proses deparafinasi yang tidak optimal pada proses pewarnaan
D. Proses pencucian dengan air terlalu lama pada proses pewarnaan
E. Tahap pencelupan pada alkohol asam 1% yang terlewati
Kunci jawaban: C
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi akan mengolah spesimen aspirasi / FNAB dengan pewarnaan
Diff Quick. Sebelum pewarnaan terlebih dahulu dilakukan proses fiksasi. Apakah jenis fiksasi yang
harus dilakukan oleh teknisi tersebut?
A. Fiksasi etanol
B. Fiksasi methanol
C. Fiksasi aseton
D. Fiksasi basah
E. Fiksasi kering
Kunci jawaban: E
Soal Tipe C

Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi melakukan proses pewarnaan imunohistokimia (IHC) pada
potongan jaringan karsinoma payudara. Gambar A dan B menunjukkan pewarnaan ER pada karsinoma
payudara. Bagian A terlihat tidak terwarnai dengan baik jika dibandingkan dengan bagian B.

Apakah faktor yang menyebabkan hasil pewarnaan ER pada jaringan karsinoma payudara bagian A
terlihat kurang baik?
A. Proses fiksasi tidak sempurna
B. Proses dehidrasi tidak sempurna
C. Proses clearing terlalu lama
D. Proses infiltrasi terlalu cepat
E. Proses clearing terlalu cepat
Kunci jawaban: A
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi melakukan proses pewarnaan imunohistokimia (IHC) pada
beberapa sampel potongan jaringan tumor payudara. Gambar menunjukkan pewarnaan HER2 pada
jaringan tumor tersebut dan dihasilkan beberapa tingkatan ekspresi HER2.

Manakah dari gambar tersebut yang menunjukkan ciri-ciri tingkatan HER2 dengan nilai 2+?
A. Tidak ada pewarnaan sama sekali
B. Pewarnaan parsial sangat sedikit kurang dari 10% sel tumor
C. Pewarnaan membran yang nyaris tak terlihat / samar di lebih dari 10% sel tumor
D. Pewarnaan membran sedang dan teramati pada lebih dari 10% sel tumor
E. Pewarnaan membran lengkap dan kuat pada lebih dari 30% sel tumor
Kunci jawaban: D
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi akan melakukan proses pewarnaan Giemsa pada spesimen
sitologi. Sebelumnya, terlebih dahulu teknisi tersebut melakukan proses fiksasi. Manakah jenis fiksasi
yang dipilih oleh teknisi tersebut?
A. Fiksasi etanol 96%
B. Fiksasi methanol
C. Fiksasi aseton
D. Fiksasi basah
E. Fiksasi kering
Kunci jawaban: B
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi akan melakukan proses pewarnaan Papanicolaou pada apusan
hasil pemeriksaan pap smear. Salah satu tahapan pewarnaan Papanicolaou yang biasanya dilakukan
Soal Tipe C

adalah adanya proses hidrasi dan juga dehidrasi. Apakah fungsi tahapan dehidrasi pada proses
pewarnaan Papanicolaou?
A. Membantu penyerapan sel terhadap zat warna untuk inti sel (Hematoksilin)
B. Membantu menghasilkan sel yang jernih / tidak keruh
C. Membantu penyerapan sel terhadap zat warna counterstain yang mewarnai sitoplasma (OG-6 &
EA-50)
D. Membantu menggantikan larutan alkohol dengan larutan xilol
E. Membantu mencegah terjadinya distorsi seluler
Kunci jawaban: C
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi menerima bahan pemeriksaan berupa jaringan uterus dengan
ukuran besar. Sebelum jaringan direndam dalam formalin buffer 10% dilakukan irisan sejajar pada
seluruh jaringan uterus. Mengapa jaringan tersebut perlu dibuat irisan-irisan sejajar?
A. Mengawetkan jaringan
B. Menilai kualitas jaringan
C. Mempercepat proses fiksasi
D. Mempermudah potong jaringan
E. Mempermudah deskripsi jaringan
Kunci jawaban: C
Seorang teknisi lab. Patologi Anatomi melakukan proses fiksasi jaringan yang bertujuan untuk
mencegah proses autolisis, proses pembusukan, mencegah kerusakan struktur jaringan, dan
memadatkan jaringan yang akan diperiksa. Apa cairan yang paling baik untuk proses fiksasi tersebut?
A. Alkohol 70%
B. Alkohol 90%
C. Alkohol 96%
D. Formalin 10%
E. Formalin buffer 10%
Kunci jawaban: E

Anda mungkin juga menyukai