Anda di halaman 1dari 7

PEMBAHASAN

Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan mempersingkat waktu


dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk diketahui dalam hal kepentingan transfusi,
donor yang tepat serta identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada
beberapa kasus kriminal. Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi darah.
Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap asing oleh resipien, protein
spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul
asing tersebut sehingga menyebabkan selsel darah yang disumbangkan menggumpal.
Penggumpalan ini dapat membunuh resipien.
Golongan darah adalah !iri khusus darah dari suatu indi"idu karena adanya perbedaan #enis
karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
$ndi"idu dengan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan antigen A di
permukaan membran sel dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam
serum darahnya.
$ndi"idu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah
merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.
$ndi"idu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A
dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A atau B.
%edangkan indi"idu dengan golongan darah & (nol) memiliki sel darah tanpa
antigen, tetapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
'ua #enis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan AB& dan (hesus
(faktor (h). Proses penentuan golongan darah pada manusia yaitu berdasarkan aglutinogen dan
aglutinin. Aglutinogen adalah antigenantigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap
aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi sel,
misalnya antibodi.
A. Penentuan Golongan Darah Sistem ABO
Penentuan golongan darah AB& ditetapkan berdasarkan ada tidaknya antigen A dan
atau B pada eritrosit. )kuran berat molekul antigen tersebut besar sehingga bersifat
imunogenik yang dapat menimbulkan respons imun apabila dipindahkan kepada orang lain
dengan golongan darah yang berbeda, dan disebut antigen karena dapat berikatan dengan
antibodinya.
'alam praktikum ini dilakukan penentuan golongan darah sistem AB& dan (hesus
menggunakan metode tube test. Prinsip pemeriksaan golongan darah ini adalah reaksi
antara antigen dengan antibodi. (eaksi yang sesuai akan menghasilkan aglutinasi.
*isalnya + Antigen A , Antibodi A akan menghasilkan aglutinasi. Antigen A , Antibodi B
tidak akan menghasilkan aglutinasi. *etode tube test ini memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan.
Kelebihannya adalah +
-. $nkubasi yang lama tidak mengurangi "olume atau isi tabung
.. /ebih sensitif
Kekurangannya adalah +
-. 0aktunya lebih lama
.. /ebih mahal
'alam praktikum ini dilakukan dengan dua metode yaitu !ell grouping dan serum
grouping.
1. Cell grouping / cell tping
*enentukan antigen atau aglutinogen seseorang dengan antisera yang telah diketahui
yaitu antiA, antiB, dan antiAB untuk antibodi poliklonal dan antiA, antiB untuk
antibodi mono!lonal.
!. Serum grouping / serum tping
*enentukan antibodi atau agglutinin dalam serum dengan !ara mereaksikannya
dengan suspensi sel yang telah diketahui yaitu suspensi sel A, B dan &.
'isiapkan 1 tabung dan diberi label sesuai dengan reagen yang akan diteteskan.
*asingmasing reagen, suspensi sel darah merah, dan serum dikondisikan dengan suhu
ruang agar stabil dan dihomogenkan agar semua komponen ter!ampur merata.
2abung - + . tetes 2es %era AntiA ,- suspensi sel darah merah 34
2abung . + . tetes 2es %era AntiB ,- suspensi sel darah merah 34
2abung 5 + - tetes test sel A 34 , . tetes serum
2abung 6 + - tetes test sel B 34 , . tetes serum
2abung 3 + - tetes test sel & 34 , . tetes serum
2abung 7 + - tetes suspense sel darah merah 34 , . tetes serum
2abung 8 + . tetes anti' , - tetes suspensi sel darah merah 34
2abung 1 + . tetes Bo"ine Albumin .. 4 , suspensi sel darah merah 34
%etelah dilakukan penetesan, lalu dihomogenkan dan disentrifugasi dengan
ke!epatan 5999 rpm selama -3 menit. 2u#uan dari sentrifugasi ini adalah untuk
memper!epat terbentuknya aglutinasi. Aglutinasi yang terbentuk diba!a dengan !ara
mengamati !airan di sekitarnya apakah #ernih atau berwarna merah kemudian baru diba!a
tingkat aglutinasinya. Aglutinasi diamati dengan menggoyanggoyangkan tabung sampai
aglutinasi terlepas dari dinding tabung. 'era#at aglutinasi antara lain +
,6 + gumpalan besar dengan !airan #ernih disekitarnya
,5+ sebagian sel bergumpal besar dengan !airan #ernih disekitarnya
,. + gumpalan agak besar, dengan !airan agak merah disekitarnya
,- + gumpalan ke!il, dengan !airan merah disekitarnya
: (,w) + gumpalan tidak terlihat #elas, harus dengan bantuan mikroskop
/isis+ suspensi sel darah berwarna merah #ernih
;o(negatif) + tersuspensi;homogen
Pada pemeriksan golongan darah sistem AB& yang terpenting adalah membuat
auto!ontrol untuk memastikan pemeriksaan yang kita lakukan adalah "alid. <asil
auto!ontrol harus negati"e. <al ini dikarenakan kita mereaksikan suspensi sel darah pasien
dengan serum ; plasma pasien sendiri. Apabila hasil positif dengan adanya aglutinasi maka
ada kesalahan pada saat penger#aan yang dilakukan. %ehingga yang pertama kali harus
diamati adalah auto!ontrol, untuk memastikan bahwa peker#aan yang kita lakukan benar.
Bila auto!ontrol bernilai positif ; ter#adi aglutinasi, maka penger#aan perlu diulang dari
awal.
Pada praktikum kali ini pada sampel =- yang diperiksa, tidak tampak adanya reaksi
aglutinasi pada auto!ontrol sehingga penentuan golongan darah dapat dilan#utkan. Pada
metode cell grouping, tidak terbentuk aglutinasi baik pada suspensi sel darah merah yang
ditambahkan dengan Anti A, maupun sel darah merah yang ditambahkan dengan Anti B.
%edangkan pada metode serum grouping, terbentuk aglutinasi pada serum yang
ditambahkan dengan test sel B 34, dengan dera#at aglutinasi ,6, yaitu terdapat gumpalan
besar dengan !airan #ernih disekitarnya. )ntuk menentukan dera#at positifnya, dilakukan
dengan #alan memutar tabung se!ara perlahan dalam posisi miring sambil dilihat dera#at
aglutinasinya. <al ini menun#ukkan ter#adinya ketidaksesuaian hasil dengan !ara
penentuan golongan darah sistem AB& menurut 'r. Karl /andsteiner. Ketidaksesuain hasil
!ell grouping dengan serum grouping ini disebut dengan dis!repan!y. Pada kasus diatas
untuk dapat menentukan golongan darah pasien dilakukan dengan men!o!okkan pada tabel
interpretasi golongan darah +
>o
%?/
G(&)P$>G
%?()* G(&)P$>G
A)2&
@&>2(
&/
G&/.
'A(A<
Anti A Anti B %el A %el B %el &
- 5, ., A
. 5, ., B
5 ., ., &
6 5, 5, AB
3 ., ., .,
%ubgroup
A
7 m.f., ., .,
%ubgroup
A5
1 , ., ., Bukan &
A ., 5, 5, & h
-9 m.f., 5, 5, ,; *iB
-- , , ., ., ., ,
s
C
-. ., AC
-5 & Bayi
%umber + Penuntun Praktikum 2ransfusi 'arah
Berdasarkan data praktikum dan kesuaian dengan tabel diatas, untuk sampel =-
golongan darahnya tidak bisa ditentukan. Karena hasil pemeriksaannya tidak dapat
ditentukan maka penyebabnya #uga masih sangat ragu atau belum diketahui, tapi ada
kemungkinan hal ini ter#adi karena adanya reaksi yang sangat lemah maupun antigen atau
antibody yang hilang. 'imana kemungkinannya pasien dalam masalah dalam produksi
antigen maupun antibody.
Daktorfaktor yang #uga dapat men#adi penyebab ketidak !o!okan golongan darah
AB&, antara lain +
a. Problem dengan sel darah merah
b. Problem yang berhubungan dengan test atau kesalahan teknis.
'idalam penentuan golongan darah system AB& dengan metode tube test ada
beberapa hal yang dapat menyebabkan negatif palsu, yaitu +
/upa menambahkan reagen atau test serum
(eaksi hemolisis tidak dinyatakan sebagai reaksi posistip
Perbandingan antara serum (reagen) dengan sel darah merah tidak sesuai
Putaran sentrifuge tidak akurat untuk metoda tube test
2est diinkubasi pada suhu diatas .9 E .6
9
@
Pemba!aan atau penulisan hasil salah
%edangkan hasil positif palsu dapat disebabkan oleh +
)ntuk metode tube test, putaran sentrifuge terlalu lama ; kuat
(eagen, sel darah merah atau saline terkontaminasi
*enggunakan peralatan yang kotor
Pemba!aan atau penulisan hasil salah
<alhal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan golongan darah AB& ini yaitu+
-. %aat meneteskan reagen ke dalam tabung usahakan #angan sampai pipet penetes
reagen mengenai u#ung tabung.
.. (eagen sebaiknya dihomogenkan sebelum digunakan.
5. Pada tabung harus diberi label agar tidak salah meneteskan reagen ke dalam tabung.
6. %aat menggoyanggoyangkan tabung untuk melepaskan aglutinasi dari dinding
tabung #angan terlalu keras agar aglutinasinya tidak rusak, sehingga harus
digoyangkan dengan pelanpelan.
3. Jangan lupa untuk menambahkan reagen atau test serum
7. (eaksi hemolisis tidak dinyatakan sebagai reaksi positif
8. Perbandingan antara serum (reagen) dengan sel darah merah tidak sesuai.
1. Goyangan pada slide test atau putaran sentrifus tidak akurat untuk metoda tube test
A. 0aktu inkubasi tidak boleh dilakukan pada suhu diatas .9
o
.6
o
@
-9. Kualitas reagen
--. Perhatikan masa kadarluarsa reageb
-.. Kualitas peralatan yang digunakan
B. Penentuan Golongan Darah Sistem "hesus
Jenis penggolongan darah lain, selain dengan sistem AB& adalah %istem (hesus.
%istem ini !ukup dikenal yaitu dengan pemanfaatkan faktor (hesus atau faktor (h. (hesus
adalah protein (antigen) yang terdapat pada permukaan sel darah merah. %el darah yang
memiliki antigen (h disebut (h, ((hesus Positif), sedangkan yang tidak mempuyani
antigen (h disebut (h ((hesus >egatif). Antigen utama dalan sistem (hesus adalah
antigen '. &rangorang dengan eryhtrosit yang mengandung antigen ' disebut (h positif
atau (h (,) sedangkan mereka yang tidak mempunyai antigen ' disebut (h negati"e.
Penentuan golongan darah sistem rhesus didasarkan pada reaksi aglutinasi yang
ter#adi antara antigen' pada suspensi sel darah merah 34 pasien dengan antibodi pada
reagen anti'. Pada penentuan golongan darah sistem rhesus ini #uga dibuat suatu !ontrol
agar pemeriksaan yang dilakukan memperoleh hasil yang "alid. Kontrol pada penentuan
golongan darah sistem rhesus ini menggunakan Bo"ine Albumin .. 4. Bo"ine albumin
adalah protein albumin serum yang biasa digunakan sebagai standar konsentrasi protein
dan tidak memberi reaksi aglutinasi bila direaksikan dengan Anti' dengan kata lain
Bo"ine Albumin .. 4 sebagai !ontrol negatif pada pemeriksaan golongan darah rhesus ini.
Apabila !ontrol bo"ine albumin memberi hasil aglutinasi negatif, maka penentuan dapat
dilan#utkan kembali, dan apabila memberi hasil aglutinasi positif maka prosedur harus
diulang dari awal.
Pada praktikum yang dilakukan pada sampel =-, tidak ter#adi aglutinasi pada !ontrol
bo"ine albumin, sehingga penentuan rhesus dapat dilan#utkan. Pada sampel =- suspensi sel
yang diperiksa, ter#adi aglutinasi pada sel darah yang direaksikan dengan Anti '. %ehingga
dapat dikatakan bahwa sampel yang diperiksa positif mengandung Antigen ' sehingga
mengalami aglutinasi saat direaksikan dengan Anti ', dengan dera#at positifnya ,6
(terdapat sel bergumpal besar dengan !airan #ernih disekitarnya ). 'an dapat ditentukan
bahwa sampel B- yang diperiksa memiliki golongan darah (hesus positif ((h,).
Pada penentuan (hesus #uga dapat ter#adi hasil positif palsu, hal ini dapat disebabkan
oleh +
@old agglutinin
$nkubasi terlalu lama sehingga kering
(ouleauB
Dibrin
Polyagglutinasi
(eagen terkontaminasi dengan bakteri
Penggunaan reagen yang salah
<asil positif palsu #uga dapat ter#adi karena disebabkan oleh beberapa hal, seperti +
Pemeriksaan tidak sesuai prosedur ker#a dari reagen
Pengen!eran sel terlalu tinggi
Penggunaan reagen yang salah
Adanya "ariant antigen
Kekuatan reagen sudah melemah
)ntuk men!egah ter#adinya hasil positif palsu maupun negatif palsu pada
system penggolongan darah dengan metode tube test, dapat dilakukan beberapa hal,
seperti +
a. %ebelum digunakan, pastikaan kode serta tanggal kadaluwarsa reagen serta
kondisikan reagen pada suhu ruang terlebih dahulu
b. Pastikan reagen masih berfungsi baik sebelum digunakan. <al ini dapat
dilakukan dengan !ontrol reagen menggunakan suspensi sel atau
serum;plasma pasien yang telah diketahui golongan darahnya sebelumnya.
!. <omogenkan reagen sebelum digunakan
d. Pada saat meneteskan reagen, #angan sampai u#ung pipet penetes mengenai
u#ung tabung, untuk men!egah ter#adinya kontaminasi
e. /akukan sentrifugasi pada ke!epatan 5999 rpm selama -3 detik. Bila tidak
terdapat sentrifuge maka dapat dilakukan inkubasi pada suhu ruang selama
kurang lebih 79 menit.
f. 2entukan dera#at aglutinasi se!ara tepat.
g. Pastikan tabung yang digunakan bersih.
h. 2eliti dalam meneteskan reagen.
i. $nterpretasikan hasil segera

Anda mungkin juga menyukai