NEONATUS
Tri Cynthia yupa (1102014268)
Pembimbing:
DR. dr. Elsye Souvriyanti, Sp.A
DEFINISI
Di Indonesia, angka kematian bayi sangat tinggi yaitu angka kematian bayi
32 per 1.000 kelahiran hidup. Setiap 1 jam terdapat 10 kematian bayi
di Indonesia. Salah satu penyebab kematian bayi terbanyak adalah
prematuritas dan infeksi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2007, penyebab kematian
neonatus 0-6 hari di Indonesia adalah asfiksia (37 persen), prematuritas (34
persen), dan sepsis (12 persen). Sementara itu, penyebab kematian neonatus
7-28 hari adalah sepsis (20,5 persen), kelainan kongenital (19 persen),
pneumonia (17 persen), respiratory distress syndrome/ RDS (14 persen), dan
prematuritas (14 persen).
Gangguan nafas yang paling sering pada neonatus adalah
• TTN (transient tachypnea of the newborn), RDS (Respiratory Distress
syndrome) atau PMH (penyakit membran hialin) dan displasia
bronkopulmonar)
Section Break
• Apnea atau henti napas harus selalu di nilai dan dilakukan tindakan segera)
Dalam jam jam pertama sesudah lahir, empat gejala distres respirasi
Insert
(takipnea, retraksi, napas cuping the Sub
hidung Titlejuga
kadang of Your Presentation
dijumpai pada BBLR
tetapi tidak berlangsung lama. Gejala ini disebabkan karena perubahan
fisiologik akibat reabsorbsi cairan dalam paru bayi dan masa transisi dari
sirkulasi fetal ke sirkulasi neonatal.
Section Break
Insert the Sub Title of Your Presentation
Section Break
Insert the Sub Title of Your Presentation
2. Pemeriksaan biakan
Tujuan: Pemeriksaan ini dilakukan untuk
Simple
1. PowerPoint
Identifikasi Presentation
jamur penyebab
2. Kepentingan epidemiologi
Simple
3. PowerPoint Presentation
Penelitian
Cara pengambilan specimen
Simple PowerPoint Presentation
Pengambilan specimen dilakukan dengan cara yang smaa dengan
pemeriksaan
Simple PowerPoint sediaan Presentation
langsung, bahan diambil sebanyak mungkin dan
diletakkan pada cawan petri.
Pasien diminta untuk tidak menggunakan oat anti jamur (OAJ) selama
minimal 1 minggu dan OAJ sistemik 1 bulan
4. Ambil specimen dengan sengkelit steril dan letakkan pada media kultur
dalam cawan petri atau tabung reaksi.
5. Letakkan pada suhu ruanga dan kelmbapan yang cukup, amati
pertumbuhahjamur sampai maksimal 4 minggu.
Cara pembacaan Hasil Kultur
1. Ambil specimen dari koloni yang tumbuh pada titik tengah antara
bagian
You tepi dan
can simply pusat
impress yourkoloni
audience and
add a unique zing and appeal to your
2. Letakkan specimen pada objek gelas yang telah ditetesi alkohol 70%.
Presentations. Easy to change colors, photos
3. Tambahkan
and larutan
Text. You can simply lactophenol
impress your cotton blue dan tutup dengangelas
penutup
audience and add a unique zing and appeal
to your Presentations.
Periksa dan amati dengan menggunakan mikroskop pembesara rendah
(100x), kemudian 400x
Hasil Pemeriksaan:
1. Koloni
Simple KapangPresentation
PowerPoint
Makroskopik: permukaan bagian depan tampak
Simple PowerPoint Presentation
kasar (granular hingga seperti kapas) sedangkan
permukaan
Simple PowerPoint belakangberwarna
Presentation sesuai masing-masing
spesies
Simple PowerPoint Presentation
Mikroskopik: tampak hifa dengan makronidia dan
atau mikronidia.
2. Koloni menyerupai ragi
Makroskopik: permukaan tampak licin
Mikroskopik: tampak pseudohifa, spora dan
blastospora serta sel ragi
3. Koloni ragi
Makroskopik:
You can simply impress permukaan
your audience and tampak licin dan berbau
add a unique zing and appeal to your
Mikroskopik: tampak spora,blastospora dan sel ragi.
Presentations. Easy to change colors, photos
and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal
to your Presentations.
PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM
Contohnya pada M.leprae dengan membuat sediaan kerokan kulit
Cara pengambilan specimen:
1. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alkohol
2. Jepit dengan ibu jari dan jari telunjuk sampai iskemi, agar tidak
bercampur darah
Section Break
3. Sayat dengan pisau sepanjang 0,5 cm dengan kedalaman 2-3 mm,
sejajar dengan garis lipatan kulit
4. Putar pisau 90°, sehingga Insert
sisi lebar
the pisau searh
Sub Title ofsayatan
Your Presentation
5. Kerok 2-3 kali dengan ujung pisau dan letakkan jaringan tersebut diatas
gelas objek dan ratakan
6. Buat sediaan diatas dari 2-4 lesi lain yang aktif (plak eritematosa) atau
pilih dari lesi yangpaling anestesi
Cara pemeriksaan:
7. spesimen diiksasi dengan jalan mengeringkan diudara dalam suhu kamar
atau pemanasan melalui api Bunsen
8. Tandai tempat-tempat pengambilan specimen dengan menggunakan
pensil kaca
9. Tuangkan larutan fukhsin karbol 1%
4. Panaskan diatas api Bunsen sampai uap keluar,jangan terlalu panas
5. Biarkan 15 menit tanpa pemanasan
6. Cuci dengan air mengalir samapi berwarna merah muda
7. Tuangkan campuran asan alkohol (H2S2)
8. Cuci dengan air mengalir
Section Break
9. Tuang larutan biru metilen 1% selama 10 detik
10. Cuci dengan air mengalir dan keringkan di udara
Penilaian hasil Insert the Sub Title of Your Presentation
Dihitung berdasarkan skala ridley
1. Gunakan mikroskop cahaya
2. Pembesaran 1000x dengan menggunakan minyak emersi
3. Hitung dengan membentuk huruf Z atau angka 2
PEMERIKSAAN DUH TUBUH
Duh tubuh uretra dan vagina merupakan salah satu gejala klinis infeksi
menular seksual yang dapat disebabkan oleh infeksi gonore,
trikomoniasis, bacterial vaginosis, kandidosis vulvo vaginalis maupun
infeksi non spesifik
Cara pengambilan spesimen pada perempuan:
1. Gunakan sarung tangan
2. Duh tubuh uretra diambil dengan sengkelit
Tujuannya untuk mendapatkan steril ( dipanaskan)
3. Bersihkan genitalia eksterna dengan larutan
mikroorganisme agen penyebab antiseptik
yaitu Neisseria gonnorheae, 4. bila belum menikah, gunakan kapas lidi
trichomonas vaginalis, Gardnerella untuk mengambil duh tubuh vagina
5. bila belum menikah, gunakan speculum
vaginalis, Candida albicans
dengan ukuran yang sesuai
6. masukkan spekulum steril, bersihkan
dengan kaca steril, lihat posisi porsio, bersihkan
dengan kassa steri, masukkan sengkelit sampai
Cara pengambilan specimen untuk laki-laki: endoserviks
1. gunakan sarung tangan 7. Masukkan sengkelit yang berbeda untuk
2. Duh tubuh uretra diambil dengan sengkelit pengambilan secret/duh di forniks posterior,
steril (dipanaskan sampai membara dan letakkan dikaca objek yang telah ditetesi larutan
didinginkan kembali) NACL 0,9%.
3. masukkan sengkelit melalui orifisium uretra 8. Masukkan kapas lidi steril, usap dinding vagina
eksternum sedalam 1-2 cm dan letakkan pada kaca objek
4. oleskan pada kaca objek 9. Lepaskan speculum dari vagina
5. fiksasi dan warnai dengan pulasan Gram 10. Fiksasi sediaan dengan api Bunsen dan
warnai dengan pulasan Gram
Cara pewarnaan sediaan duh tubuh
1. Sediaan Basah
Sediaan yang telah di tetesi dengan NACL 0,09%, dapat
dilihat langsung dengan mikroskop pembesaran 100x dan
400x
2. Sediaan Gram
Setelah difiksasi dan diwarnai, sediaan dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya pembesaaran 100x dengan
minyak emersi
Hasil pemeriksaan
3. trikomoniasis: terlihat pergerakan flagel parasite
T.vaginalis ada sediaan
4. Gonore: tampak diplokokkus gram negative seperti biji
kopi, intra ekstraseluler
5. Bakterial vaginosis: didaptkan kokobasil dalam jumlah
banyak yang menutupi seluruh epitel, disebut sebagai
Modern Portfolio clue cell
6. Kandidosis vulvovaginalis : tampak spora dan
Designed blastospora berwarna biru keunguan (Gram positif)
dengan tunas (budding) serta pseudohifa
PEMERIKSAAN DERMATOVENEROLOGI
1. Tanda Nikolsky
Ada dua cara :
cara Indikasi
Name Here
Darier sign
Tanda darier merupakan salah satu ciri yang
dapat digunakan untuk membedakan lesi
pigmentasi di kulit dengan mastositosis atau
urtikaria pigmentosa (UP). Bila kulit pasien UP
digores dengan benda tumpul kemudian muncul
urtika linier maka disebut tanda darier positif.
Fenomena botton hole
N.ulnaris N. Medianus
N.Peroneus
N. Radialis
komunis
Fenomena ini terjadi Pegang jari digiti
Posisi Pasien dalam
pada pasien kusta II dengan posisi
supinasi Peganglah posisi
terjadi gangguan supinasi,pasien duduk,angkat
minta pasien pergelangan
saraf motorik. diminta kakinya dan
menggangkat tangan
Fungsi saraf yang merapatkan jari pegang bagian
ibu jarinya pasien, dan
mudah diperiksa kelingkingnya. betisnya,kemudian
dan menahan ibu mintalah pasien
adalah sara Meminta pasien
mengangkatn jari, mengepal menekukkan
radialis,medianus,ul menarik kartu
ya, dan minta dan kakinya keatas,
naris dan peroneus dengan telunjuk
pasien menahannya memtar ke arah
komunis ibu jari luar dan tahan
menahannya.
N.Paroneus communis
N. Tibialis posterior
Pull test
02 Modern Portfolio
Untuk menilai hipohidrosis atau
antihidrosis pada lesi kusta. Caranya
dengan menyuruh pasien kusta untuk
Presentation
exercise atau diberi minum air hangat
biar berkeringat.
Modern Portfolio
Designed
Uji tusuk
Uji tusuk merupaka salah satu uji kulit guna
mengetahui penyebab alergi terutama pada pasien
urtikaria atau pasien dengan alergi makanan
,tungau debu tumah,dan alergen hirup yang ada di Uji kulit menggunakan perangkat alergen,
lingkungan hidup. dan jarum untuk uji kulit, serta alat guna
mengukur diameter urtika dengan diameter
kontrol.
caranya
Larutan Bila terinfeksi
asam di kulit yang
asetat 5% diolesi asam
dioleskan di asetat akan
Uji ini digunakan untuk permukaan tampak bagian
kulit atau berwarna putih
melihat langsung kulit
mukosa yang
atau mukosa yang menunjukkan
yang
terinfeksi virus human diduga HSV positif
papilloma (HPV) terinfeksi
contoh Ca serviks HPV.
Ekstraksi komedo
01 Kadang sulit membedaakan papul komedo
dengan lessi kulit yang lain misalnya
paapul awal moluskum kontagiosum saat
sebelum ada deelle, komedo ekstraktor
digunaakan gunaa mengeluarkaan
komedo ssebagai bukti bahwa pasien
menderita acne vvulgaariss
Farmakologi:
Memperlihatkan daya amubisid langsung. Pada biakan
E.hystolitica dengan kadar metronidazol 1-2
mikrogram/mL, semua parasit musnah dalam 24 jam.
Farmakodinamik Dosis
Farmakokinetik
1. Usman A. 2017. Sesak (Gangguan nafas) pada neonatus. Sub Bagian Perinatologi Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Hasan Sadikin Bandung
2. Papaziant L, Calfee C.S. 2016. Diagnostic workup for ARDS patients. https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7080099/pdf/134_2016_Article_4324.pdf
3. Forel JM, Guervilly C, Hraiech S et all. 2015) Type III procollagen is a reliable marker of ARDS-
associated lung fibroproliferation. Intensive Care Med 41:1–11
4. Kk
5. Kk
6. Kk
7. Jh
8. Jj
9. Kkhh
10. Jjgg
11. Jjjhhgg
12. Jjh
13. Jhghj
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation