Anda di halaman 1dari 44

SESAK PADA

NEONATUS
Tri Cynthia yupa (1102014268)

Pembimbing:
DR. dr. Elsye Souvriyanti, Sp.A
DEFINISI

Neonatus menderita sasak napas (gangguan napas) apabila


ditemukan gejala-gejala meningkatnya frekuensi pernapasan
(lebih dari 60 kali permenit) atau menurunnya frekuensi
pernapasan (kurang dari 30 kali permenit). Pada keadaan
tertentu dapat disertai gejala dispnea (sesak napas/sianosis).
Selain itu neonatus juga dapat memperlihatkan kesulitan
melakukan inspirasi (epigastrium, suprasternal dan interkostal)
serta pada saat ekspirasi merintih karena hambatan
mengeluarkan udara pernapasan misalnya pada penyakit
membran hialin (PMH/RDS/HMD).
EPIDEMIOLOGI

Di Indonesia, angka kematian bayi sangat tinggi yaitu angka kematian bayi
32 per 1.000 kelahiran hidup. Setiap 1 jam terdapat 10 kematian bayi
di Indonesia. Salah satu penyebab kematian bayi terbanyak adalah
prematuritas dan infeksi. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2007, penyebab kematian
neonatus 0-6 hari di Indonesia adalah asfiksia (37 persen), prematuritas (34
persen), dan sepsis (12 persen). Sementara itu, penyebab kematian neonatus
7-28 hari adalah sepsis (20,5 persen), kelainan kongenital (19 persen),
pneumonia (17 persen), respiratory distress syndrome/ RDS (14 persen), dan
prematuritas (14 persen).
Gangguan nafas yang paling sering pada neonatus adalah
• TTN (transient tachypnea of the newborn), RDS (Respiratory Distress
syndrome) atau PMH (penyakit membran hialin) dan displasia
bronkopulmonar)
Section Break
• Apnea atau henti napas harus selalu di nilai dan dilakukan tindakan segera)
Dalam jam jam pertama sesudah lahir, empat gejala distres respirasi
Insert
(takipnea, retraksi, napas cuping the Sub
hidung Titlejuga
kadang of Your Presentation
dijumpai pada BBLR
tetapi tidak berlangsung lama. Gejala ini disebabkan karena perubahan
fisiologik akibat reabsorbsi cairan dalam paru bayi dan masa transisi dari
sirkulasi fetal ke sirkulasi neonatal.
Section Break
Insert the Sub Title of Your Presentation
Section Break
Insert the Sub Title of Your Presentation
2. Pemeriksaan biakan
Tujuan: Pemeriksaan ini dilakukan untuk
Simple
1. PowerPoint
Identifikasi Presentation
jamur penyebab
2. Kepentingan epidemiologi
Simple
3. PowerPoint Presentation
Penelitian
Cara pengambilan specimen
Simple PowerPoint Presentation
Pengambilan specimen dilakukan dengan cara yang smaa dengan
pemeriksaan
Simple PowerPoint sediaan Presentation
langsung, bahan diambil sebanyak mungkin dan
diletakkan pada cawan petri.
Pasien diminta untuk tidak menggunakan oat anti jamur (OAJ) selama
minimal 1 minggu dan OAJ sistemik 1 bulan
4. Ambil specimen dengan sengkelit steril dan letakkan pada media kultur
dalam cawan petri atau tabung reaksi.
5. Letakkan pada suhu ruanga dan kelmbapan yang cukup, amati
pertumbuhahjamur sampai maksimal 4 minggu.
Cara pembacaan Hasil Kultur
1. Ambil specimen dari koloni yang tumbuh pada titik tengah antara
bagian
You tepi dan
can simply pusat
impress yourkoloni
audience and
add a unique zing and appeal to your
2. Letakkan specimen pada objek gelas yang telah ditetesi alkohol 70%.
Presentations. Easy to change colors, photos
3. Tambahkan
and larutan
Text. You can simply lactophenol
impress your cotton blue dan tutup dengangelas
penutup
audience and add a unique zing and appeal
to your Presentations.
Periksa dan amati dengan menggunakan mikroskop pembesara rendah
(100x), kemudian 400x
Hasil Pemeriksaan:
1. Koloni
Simple KapangPresentation
PowerPoint
Makroskopik: permukaan bagian depan tampak
Simple PowerPoint Presentation
kasar (granular hingga seperti kapas) sedangkan
permukaan
Simple PowerPoint belakangberwarna
Presentation sesuai masing-masing
spesies
Simple PowerPoint Presentation
Mikroskopik: tampak hifa dengan makronidia dan
atau mikronidia.
2. Koloni menyerupai ragi
Makroskopik: permukaan tampak licin
Mikroskopik: tampak pseudohifa, spora dan
blastospora serta sel ragi
3. Koloni ragi
Makroskopik:
You can simply impress permukaan
your audience and tampak licin dan berbau
add a unique zing and appeal to your
Mikroskopik: tampak spora,blastospora dan sel ragi.
Presentations. Easy to change colors, photos
and Text. You can simply impress your
audience and add a unique zing and appeal
to your Presentations.
PEMERIKSAAN BASIL TAHAN ASAM
Contohnya pada M.leprae dengan membuat sediaan kerokan kulit
Cara pengambilan specimen:
1. Bersihkan cuping telinga dengan kapas alkohol
2. Jepit dengan ibu jari dan jari telunjuk sampai iskemi, agar tidak
bercampur darah

Section Break
3. Sayat dengan pisau sepanjang 0,5 cm dengan kedalaman 2-3 mm,
sejajar dengan garis lipatan kulit
4. Putar pisau 90°, sehingga Insert
sisi lebar
the pisau searh
Sub Title ofsayatan
Your Presentation
5. Kerok 2-3 kali dengan ujung pisau dan letakkan jaringan tersebut diatas
gelas objek dan ratakan
6. Buat sediaan diatas dari 2-4 lesi lain yang aktif (plak eritematosa) atau
pilih dari lesi yangpaling anestesi
Cara pemeriksaan:
7. spesimen diiksasi dengan jalan mengeringkan diudara dalam suhu kamar
atau pemanasan melalui api Bunsen
8. Tandai tempat-tempat pengambilan specimen dengan menggunakan
pensil kaca
9. Tuangkan larutan fukhsin karbol 1%
4. Panaskan diatas api Bunsen sampai uap keluar,jangan terlalu panas
5. Biarkan 15 menit tanpa pemanasan
6. Cuci dengan air mengalir samapi berwarna merah muda
7. Tuangkan campuran asan alkohol (H2S2)
8. Cuci dengan air mengalir

Section Break
9. Tuang larutan biru metilen 1% selama 10 detik
10. Cuci dengan air mengalir dan keringkan di udara
Penilaian hasil Insert the Sub Title of Your Presentation
Dihitung berdasarkan skala ridley
1. Gunakan mikroskop cahaya
2. Pembesaran 1000x dengan menggunakan minyak emersi
3. Hitung dengan membentuk huruf Z atau angka 2
PEMERIKSAAN DUH TUBUH
Duh tubuh uretra dan vagina merupakan salah satu gejala klinis infeksi
menular seksual yang dapat disebabkan oleh infeksi gonore,
trikomoniasis, bacterial vaginosis, kandidosis vulvo vaginalis maupun
infeksi non spesifik
Cara pengambilan spesimen pada perempuan:
1. Gunakan sarung tangan
2. Duh tubuh uretra diambil dengan sengkelit
Tujuannya untuk mendapatkan steril ( dipanaskan)
3. Bersihkan genitalia eksterna dengan larutan
mikroorganisme agen penyebab antiseptik
yaitu Neisseria gonnorheae, 4. bila belum menikah, gunakan kapas lidi
trichomonas vaginalis, Gardnerella untuk mengambil duh tubuh vagina
5. bila belum menikah, gunakan speculum
vaginalis, Candida albicans
dengan ukuran yang sesuai
6. masukkan spekulum steril, bersihkan
dengan kaca steril, lihat posisi porsio, bersihkan
dengan kassa steri, masukkan sengkelit sampai
Cara pengambilan specimen untuk laki-laki: endoserviks
1. gunakan sarung tangan 7. Masukkan sengkelit yang berbeda untuk
2. Duh tubuh uretra diambil dengan sengkelit pengambilan secret/duh di forniks posterior,
steril (dipanaskan sampai membara dan letakkan dikaca objek yang telah ditetesi larutan
didinginkan kembali) NACL 0,9%.
3. masukkan sengkelit melalui orifisium uretra 8. Masukkan kapas lidi steril, usap dinding vagina
eksternum sedalam 1-2 cm dan letakkan pada kaca objek
4. oleskan pada kaca objek 9. Lepaskan speculum dari vagina
5. fiksasi dan warnai dengan pulasan Gram 10. Fiksasi sediaan dengan api Bunsen dan
warnai dengan pulasan Gram
Cara pewarnaan sediaan duh tubuh

1. Sediaan Basah
Sediaan yang telah di tetesi dengan NACL 0,09%, dapat
dilihat langsung dengan mikroskop pembesaran 100x dan
400x
2. Sediaan Gram
Setelah difiksasi dan diwarnai, sediaan dapat dilihat
dengan mikroskop cahaya pembesaaran 100x dengan
minyak emersi

Hasil pemeriksaan
3. trikomoniasis: terlihat pergerakan flagel parasite
T.vaginalis ada sediaan
4. Gonore: tampak diplokokkus gram negative seperti biji
kopi, intra ekstraseluler
5. Bakterial vaginosis: didaptkan kokobasil dalam jumlah
banyak yang menutupi seluruh epitel, disebut sebagai
Modern Portfolio clue cell
6. Kandidosis vulvovaginalis : tampak spora dan
Designed blastospora berwarna biru keunguan (Gram positif)
dengan tunas (budding) serta pseudohifa
PEMERIKSAAN DERMATOVENEROLOGI
1. Tanda Nikolsky
Ada dua cara :

Menilai adanya 1. Pemeriksaan langsung 2. Pem. Tidak langsung


eidermolisis secara cepat Menekan langsung dengan Bila kulit diantara 2 bula ditekan
pada pasien dengan lesi jari bila bula melebar dan digeser dengan telunjuk
vesikobulosa kekulit di sekitarnya, berarti maka tampak kulit terangkat
nikolsky positif seakan-akan lepas dari dasarnya
atau terbentuk bula

Pemvigus vulgaris, syndrome Yang berarti terjadi pelepasan


steven Johnson, (SSJ-TEN), epidermis (epidermolysis)
Staphylococcus scalded skin Epidermolisis terjadi pada
syndrome pasien dengan
Dermografism Reaksi bila kulit Your Text Here
digosok dengan benda
tumpul, misalnya ujung
kuku atau ujung ujung
pinsil yang tumpul
maka ditempat tersebut
muncul garis
kemerahan diikuti
urtikaria (edema
berbentuk linier sesuai
goresan), kadang
disebut juga sebagai
urtika akibat trauma
fisik. Terjadi pada
urtikaria
Fenomena Tetesan Lilin( Kaarvetsvlek phenomen)

cara Indikasi

Fenomena ini Digores pada


terjadi pada lesi dengan Tidak
benda tajam transparan Psoriasis
pasien psoriasis
seperti lagi dan
kering. Skuama punggung berbentuk
psoriasis scalpel atau linier sesuai
umumnya tebal, pensil, maka goresan
berlapis kering, bagian yang
putih bening, bening tersebut
transparan akan lebih putih
serupa mika dari sekitarnya
Bila ditempat goresan tidak timbul urtika linier
White melainkan garis putih, disebut sebagai fenomena white
dermographism. Garis ini merupakan salah satu tanda
dermo minor pada dermatitis atopik.
Cara pemeriksaan:
grafis 1.Melakukan goresan dipunggung yang tidak timbul
urtikaria
m 2.Lihat apakah ada kemerahan pada yang digores
3.Bila ada hasil white dermografisme positif
Fenomena koebner
Bila pada kulit sehat pasien dilakukan goresan
atau digaruk berulang-ulang maka setelah
kurang lebih 3 minggu atau lebih, ditempat
goresan/garukan tersebut akan muncul lesi
serupa dengan lesi asal, hal ini disebut dengan
phenomena koebner positif. Contohnya pada
psoriasis dan lichen planus.
Pitting Nails

Psoriasis dapat mengenai indikasi


kulit, mukosa,kuku dan sendi
Gangguan keratinisasi di Terjadi pada psoriasis
kuku menyebabkan
perukaan kuku tidak rata
dan terbentuk sumur-sumur

Name Here
Darier sign
Tanda darier merupakan salah satu ciri yang
dapat digunakan untuk membedakan lesi
pigmentasi di kulit dengan mastositosis atau
urtikaria pigmentosa (UP). Bila kulit pasien UP
digores dengan benda tumpul kemudian muncul
urtika linier maka disebut tanda darier positif.
Fenomena botton hole

Fenomena ini merukana sifat utama pada


neuroibromatosis, neurofibrom (tumor saraf kulit).
Cara pemeriksaan: ditekan pada tumor akan masuk
kedalam kantong tersebut. Fenomena ini seakan-
akan mirip dengan kancing yang masuk ke
lubangnya.
Uji fungsi saraf motorik

N.ulnaris N. Medianus
N.Peroneus
N. Radialis
komunis
Fenomena ini terjadi Pegang jari digiti
Posisi Pasien dalam
pada pasien kusta II dengan posisi
supinasi Peganglah posisi
terjadi gangguan supinasi,pasien duduk,angkat
minta pasien pergelangan
saraf motorik. diminta kakinya dan
menggangkat tangan
Fungsi saraf yang merapatkan jari pegang bagian
ibu jarinya pasien, dan
mudah diperiksa kelingkingnya. betisnya,kemudian
dan menahan ibu mintalah pasien
adalah sara Meminta pasien
mengangkatn jari, mengepal menekukkan
radialis,medianus,ul menarik kartu
ya, dan minta dan kakinya keatas,
naris dan peroneus dengan telunjuk
pasien menahannya memtar ke arah
komunis ibu jari luar dan tahan
menahannya.
N.Paroneus communis

N. Tibialis posterior
Pull test

Uji diagnosis guna menilai kerontokan


rambut. Rambut dianggap rontok
patologis bila terjadi kerontokan > 100
lembar perhari. Menilai cepat kerontokan
rambut dengan menggunakan ibu jari
tangan dan telunjuk, sejemput rambut
dijepit dan ditarik dan dengan kekuatan
sedang. Bila rambut tercabut maka
disebut pull test positif  selanjutnya
rambut yang dicabut dilihat dengan
mikroskop bagaimana bentuk akar
rambut yang tercabut, bila bentuk
akarnya sangat kecil mirip tanda seru
disebut exclamation mark,maka rambut
tersebut rontok pada fase telogen.
Contohnya pada alopesia dan telogen.
UJI DIAGNOSIS
DENGAN
MENGGUNAKAN
ALAT
1. Pemeriksaan Lampu Wood
Lampu Wood menghasilkan sinar
ultraviolet 360 nm, (atau sinar “hitam”)
yang dapat digunakan untuk membantu
evaluasi penyakit-penyakit kulit dan
rambut tertentu. Dengan lampu Wood,
pigmen fluoresen dan perbedaan warna
pigmentasi melanin yang subtle bisa
divisualisasi; untuk tinea kapitis dan
tinea versikolor akan kuning keemasan,
infeksi peseudomonas kehijauan,
vitiligo warna akan lebih putih dari
biasanya dengan batas yang tegas.
Cara pemeriksaan:
Lampu wood diletakkan 10 cm dari
permukaan kulit. Bila sinar tersebut
mengenai permukaan kulit yang sakit
atau dalam ruangan gelap, pada kondisi
tertentu akan bereflurosensi.
2. Uji tempel

Umtuk mengetahui penyebab alergi,


biasanya pada dermatitis kontak alergik.
Prinsipnya membuat miniatur pada kulit
pasien. Tes di lakukan bila keadaan
pasien sudah tenang, pasien bebas obat
antihistamin dan kortikosteroid oral
sekurang-kurangnya 2 minggu sebelum
uji kulit. Uji kulit menggunakan perangkat
yang berisi berbagai alergen dan
memakai fin chamber (tempat untuk
melekatkan reagens dan
menempelkannya ke kulit). Bahan uji
kulit ditempelkan di punggung, ditutup
dengan plester, kemudian dibuka dan
dibaca pada jam ke 24, 48, 72, dan 96.
reaksi positif dan derajat kepositivan
dinilai menggunakan standar baku.
Portfolio
Presentation
3. Fenomena
auspitz

Cara untuk melakukan tes ini adalah dengan


mengerok skuama dengan perlahan
menggunakan object glass hingga skuama
habis. Hasilnya positif apabila terdapat bintik-
bintik perdarahan sebagai akibat dari
papilomatosis.
4. Diaskopi

Teknik ini digunakan secara klinis untuk


membedakan eritema akibat pelebaran
pebuluh dara dengan purpura (perdarahan
baah kulit akibat ekstraasasieritrosit). Alat
yang digunakan kaca objek atau spatel
transparan atau loupe yang permukaanya
datar. Dengan meletakkan kaca objek
tersebut di atas lesi dan menekannya maka
eritema akan menghilang, tetapi bila itu
purpura maka warna merah akan menetap.
Sebagai contoh adalah purpura
5. Dermoscopy
Gabungan antara loupe dan sinar sehingga dapat menilai
lesi kulit secara lebih rinci. Menilai perubahan warna dan
relief kulit pada lesi melanositik dengan lesi nonmelanositik

Perbedaan relief kulit Hasil yang bisa dilihat


dan warna menjadi lebih adalah tepinya berbatas
tajam. tegas/ tidak, permukaan
elevasi meninggi/tidak
6. Uji sensitibilitas atau tes fungsi saraf sensoris
Untuk menilai gangguan sensibilitas kulit terutama pada lesi kulit pasien morbus hansen
atau krusta(lepra) dari pada pasien dengan gangguan neurologi.

Rasa raba Rasa nyeri Perbedaan suhu


Ambil sejumput kapas dibuat Ujung sepotong kawat atau Menggunakan tabung
ujungnya lancip ujung jarum yang tajam dan berisi air yang hangat
membandingkan antara rasa benda tumpul ditusukkan pada 40◦C dan 20◦C
pada lesi dan kulit yang seha. lesi kulit. Dan menanyakan tempelkan pada lesi dan
Jika berkurang hipestesi bila pada pasien ini tumpul atau pada kulit sehat secara
sama sekali tidak teraba tajam bergantian. Dan
anatesia menanykan pada pasien
apakah ada perbedaan
atau tidak. Bila tidak
dapat membedaan kedua
rangsangan rasa
tersebut berarti terdapat
gangguan sensoris
7. Tes saraf otonom
01 Uji pensil gunawan (uji hipohidrosis):
Pada pasien kusta terjadi gangguan saraf otonom
yang ditandai dengan hipohidrosis juga dapat terjadi
akibat atrofi pada kelenjar keringat. Pensil gunawan
adalah pensil tinta bila kena air akan luntur (blobor)

02 Modern Portfolio
Untuk menilai hipohidrosis atau
antihidrosis pada lesi kusta. Caranya
dengan menyuruh pasien kusta untuk
Presentation
exercise atau diberi minum air hangat
biar berkeringat.

Pensil digoreskan dari mulai bagian tengah lesi


sampai dengan kulit yang sehat. Karena keringat
diluar lesi lebih banyak maka akan tampak
goresan pensil tinta menjadi lebih tebal

03 (merembes) pada kulit yang sehat.


Cara lain: menyuntikkan pilokarpin subcutan di
perbatasan lesi krusta ditunggu sekitar beberapa
menit, kulit normal akan berkeringat tetapi lesi
kusta tetap kering.
8. Tzanck smear (Tzank- test)

1. Untuk membedakan varisela zooster, atau herpes


simpleks (walaupun tak dapat membedakan HSV-1 dan
HSV-2
2. Caranya: mengerok dasar vesikel baru dengan pisau
scalpel dan hasil kerokan tersebut dioleskan tipis ke
permukaan kaca objek (slides). Slides dipulas dengan
cairan giemsa atau wright, di bawah mikroskop akan
tampak sel akantolisis (sel keratinosit berinti besar)atau
multinucleated giant cell, yang menunjukkan sel
keratinosit tersebut telah terinfeksi
3. Periksalah di bawah mikroskop dengan pembesaran
100x,400x,1000x

Modern Portfolio
Designed
Uji tusuk
Uji tusuk merupaka salah satu uji kulit guna
mengetahui penyebab alergi terutama pada pasien
urtikaria atau pasien dengan alergi makanan
,tungau debu tumah,dan alergen hirup yang ada di Uji kulit menggunakan perangkat alergen,
lingkungan hidup. dan jarum untuk uji kulit, serta alat guna
mengukur diameter urtika dengan diameter
kontrol.

Uji tusuk Pembacaan timbulnya urtikaria dilakukan


setelah 30 menit setelah uji kulit.

Positif bila ditempat tusuk terdapat kemerahan


dan bengkak
Uji TEWL (transepidermal water loss)

Alat TEWL adalah alat Cara memeriksanya:


yang digunakan untuk Dengan menempelkan alat
menilai besarnya TEWL pada yang tidak ada
kehilangan cairan tubuh lesinya
perjam.

Biasanya alat ini sekali-kali


mengukur kemampuan
kulit menahan air (skin
capacitance)disebut juga
alat tewameter.dapat
memperkirakan prognosis Pasien tidak boleh
kekambuhan pasien menggunakan pelembab
pada daerah pengukuran
Indikasi: dan menggunakan obat
Ptiriasis versicolor hormonal 4 minggu
terakhir
Uji aceto-white

caranya
Larutan Bila terinfeksi
asam di kulit yang
asetat 5% diolesi asam
dioleskan di asetat akan
Uji ini digunakan untuk permukaan tampak bagian
kulit atau berwarna putih
melihat langsung kulit
mukosa yang
atau mukosa yang menunjukkan
yang
terinfeksi virus human diduga HSV positif
papilloma (HPV) terinfeksi
contoh Ca serviks HPV.
Ekstraksi komedo
01 Kadang sulit membedaakan papul komedo
dengan lessi kulit yang lain misalnya
paapul awal moluskum kontagiosum saat
sebelum ada deelle, komedo ekstraktor
digunaakan gunaa mengeluarkaan
komedo ssebagai bukti bahwa pasien
menderita acne vvulgaariss

02 Caranya dengan menekan daerah lesi


dengan menggunakan alat ekstraktor dan
mengambil komedo
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET,
LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

You can simply impress your audience and add a unique


zing and appeal to your Presentations. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed. Easy
to change colors, photos and TextGet a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed.
Metronidazole
Golongan antibiotik nitromidazol. Antibiotik yang dapat
mengobati infeksi bakteri dan parasit. Metronidazol adalah 1-(ß-hidroksi-etil)- 2 metil- 5
nitroimidazol yang bentuk kristal kuning muda dan
sedikit larut dalam air atau alkohol

Indikas: trikomoniasis, amubisid, giardiasis,entamoeba


histolitica, H.pylory dan untuk profilaksis pasca bedah
daerah abdomen

Farmakologi:
Memperlihatkan daya amubisid langsung. Pada biakan
E.hystolitica dengan kadar metronidazol 1-2
mikrogram/mL, semua parasit musnah dalam 24 jam.
Farmakodinamik Dosis
Farmakokinetik

Absorbsi metronidzol Waktu paruh 8-10 Tablet 250 mg dan 500


berlangsung dengan jam. Obat mg; suspensi 125
baik sesudah diekskresikan di mg/5mL dan supposituria
urin.urin berwarna 500mg dan 1 g.
pemberian oral
coklat kemerahan Amubiasis:
diperoleh kadar 3x50 mg/hari selama 5-10
karena pigmen tak
plasma kira-kira 10 hari
dikenal yang
mikrogram/mL. ebrasal dari obat. Trikomoniasis:
Umumnya untuk Metronidazol juga Wanita x250 mghari
kebanyakan protozoa diekskresi melalui selama 7-10 hari;bila
dan bakteri yang air liur,air susu, perlu pengobatan ulang
sensitif, rata-rata cairan vagina, da baru boleh diberikan
diperlukan kadar tidak cairan seminal selang 4-6 minggu
lebih dari 8 dalam kadar yang
rendah.
mikrogram/mL
dosis Efek samping
Dosis

Trikomoniasis: • Sakit kepala,mual,mulut kering.


Laki-laki harus diobati juga • Dosis metronidazol perlu
3x250 mghari selama hari dikurangin pada pasien yang
• Untuk anak-anak1- dengan penyakit obstruktif hati
dalam waktu bersamaan
10 tahun 40 mg/kg yang ebrat,sirosis hati dan
Giardiasis: gangguan fungsi ginjal yang
selama 7 hari.atau
3x250 mg/hari selama 5 hari. berat.
15-30 mg/kg dalam
Dalam rangka meningkatkan 2-3 dosis terbagi • Dapat menurunkan efektivitas
konsentrasi obat di vagina dalam 7 hari. kontrasepsi hormonal
khususnya untuk kasuk yang Dosis maksimal 2 • Kram perut bila digunakan
refrakter ditambah tablet g. bersamaan dengan alkohol
vaginal mengandung 500 mg
metronidazol
Vaginitis : 1x500 mg
kontraindikasi harga

Dosis metronidazol perlu 1 strip 200 mg Rp.


disesuaikan pada penggunaan 7500
bersama obat fenobarbital, 1 strip 500 mg
prednison, refampisin karena Rp.10.000
meningkatkan metabolisme
oksidatif metronidazol.
Sedangkan simetidin dapat
menghambat metabolisme
metronidazol di hati.
DAFTAR PUSTAKA

1. Usman A. 2017. Sesak (Gangguan nafas) pada neonatus. Sub Bagian Perinatologi Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran RS Hasan Sadikin Bandung
2. Papaziant L, Calfee C.S. 2016. Diagnostic workup for ARDS patients. https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7080099/pdf/134_2016_Article_4324.pdf
3. Forel JM, Guervilly C, Hraiech S et all. 2015) Type III procollagen is a reliable marker of ARDS-
associated lung fibroproliferation. Intensive Care Med 41:1–11
4. Kk
5. Kk
6. Kk
7. Jh
8. Jj
9. Kkhh
10. Jjgg
11. Jjjhhgg
12. Jjh
13. Jhghj
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai