Anda di halaman 1dari 3

PENGAMBILAN SWAB DTU DAN DTA DI POLI LKB

No. Dokumen : Ditetapkanoleh


KepalaPuskesmasKarang Taliwang
No. Revisi :-
TglTerbit : 4 Agustus 2015
SPO
Halaman : 1/3

PUSKESMAS dr. Hj. WiwinNurhasida


KARANG TALIWANG NIP 197002132001122001
1. Pengertian Pengambilan swab DTU dan DTA untuk pemeriksaan mikroskopis
2. Tujuan Memberiksan panduan pengambilan swab DTU dan DTA bagi dokter atau paramedis
yang bertugas di poli LKB
3. Kebijakan Penerapan standar pengambilan swab DTU dan DTA di Puskesmas
4. Refrensi 1. Petunjuk Teknis Pengendalian IMS Komprehensif dan Terpadu, Kemenkes RI
2010.
5. Prosedur Alat dan Bahan :
1. Kursi
2. Meja tempat alat dan bahan
3. Bedgyn
4. Selimut/kain penutup
5. Lampu pemeriksaan
6. Anuskopi + Lubrikan
7. Tromol atau bak steril/DTT
8. Tripod dan basin
9. Sarung tangan bersih
10. Sabun cuci tangan dan air mengalir untuk cuci tangan
11. Senter
12. Spatel tongue
13. Termometer
14. 2 Ember (1 ember untuk tempat alat bekas pakai yang telah diisi dengan larutan
hipoklorit 0,5%, serta 1 ember berisi larutan air dan sabun cair)
15. Tempat sampah limbah medis
16. Tempat sampah
Prosedur kerja :
1. Kenalkan diri pada pasien dan jelaskan posisi Anda di poli LKB
2. Menganamnesis keluhan pasien dan mengisi CM
3. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan, adalah:
a. Menaiki meja pemeriksaan
b. Pasien membuka pakaian dalamnya
c. Pemeriksaan fisik
d. Tujuan pengambilan sampel
e. Cara pengambilan sediaan
f. Berapa lama harus menunggu
4. Setelah membuka pakaian dalam, minta pasien untuk naik ke meja pemeriksaan,
bimbing pasien untuk mendapatkan posisi yang baik dalam melakukan
pemeriksaan.
5. Tutupi bagian bawah tubuh pasien dengan selimut atau kain untuk membuat
pasien lebih nyaman.
6. Tenangkan pasien, beri dukungan, minta pasien untuk rileks dan petugas memulai
pemeriksaan fisik.
7. Lakukan pemeriksaan bagian mulut dan kelenjar getah bening yang terkait,
telapak tangan dan telapak kaki
8. Inspeksi dan palpasi perut bagian bawah, amati ekspresi pasien apakah tampak
kesakitan
9. Inspeksi dan palpasi kelenjar inguinal, apakah ada pembesaran dan atau tanda
radang
10. Inspeksi genetalia eksterna, amati adanya kelainan atau gangguan (misal: ada kutu,
luka/ulkus, benjolan dan duh tubuh)
11. Ambil sediaan sampel uretra untuk pemeriksaan sediaan kering Metilen Blue atau
Gram.
a. Sebelum ambil sampel uretra diminta pasien untuk melakukan milking
dengan cara mengurut penis 3-5 kali mulai dari pangkal sampai ujung
untuk mendapatkan sejumlah cairan dari uretra,kemudian arahkan posisi
penis tegak ke atas dengan dipegang oleh pasien
b. Pakai sarung tangan
c. Ambil lidi kapas steril yang pertama
d. Masukkan kedalam lubang uretra posisi tegak sesuai arah penis,pelan-
pelan kemudian putar searah jarum jam 2-3 kali untuk mendapatkan
sampel yang cukup
e. Slide di letakkan di meja jika tidak ada asisten,jika ada asisten pembuatan
preparat dapat dilakukan oleh asisten
f. Dari lidi kapas pertama ini buatlah apusan sekali jadi dari kiri ke kanan,
jangan terlalu tebal atau tipis. Dan tuliskan “U” = uretra pada label slide
g. Buang lidi kapas yang sudah digunakan kedalam tempat sampah infeksius
12. Jika waria yang diperiksa tipe insertif maka sampel diambil dari anus dengan
anuskopi
13. Ambil sediaan sampel anus dengan sebelumnya pasien sudah buang air besar
untuk pemeriksaan sediaan kering Matilen Blue atau Gram
a. Pasien diminta tidur dengan posisi simp atau miring kekiri
b. Pakai sarung tangan ambil anuskopi dengan posisi trochard didalamnya dan
diolesi dengan lubrikan mulai dari pangkal sampai keujung
c. Sekitar anus pasien juga diolesi dengan lubrikan
d. Masukkan anuskopi yang terkunci perlahan-lahan kearah pusar pasien sampai
pangkal
e. Keluarkan trochardnya dan masukkan kedalam ember yang sudah diisi larutan
klorin 0,5 %
f. Lihat dinding anus dengan senter ,catat bila ada keputihan,darah,benjolan,atau
kelainan lain di catatan medis
g. Ambil lidi kapas ke dua dan masukkan kedalam anus
h. Ambil sampel anus dengan cara putar kapas lidi sebanyak 3-5 putaran
i. Kemudian tarik kapas lidi perlahan-lahan
j. Slide diletakkan di meja jika tidak ada asisten,jika ada asisten pembuatan
preparat dapat dilakukan oleh asisten
k. Dari lidi kapas kedua ini buatlah apusan sekali jadi dari kiri kekanan jangan
terlalu tebal atau tipis,dan tuliskan “a” + anus pada label slide
l. Buang lidi kapas yang sudah digunakan ke dalam tempat sampah infeksius
m. Keluarkan anuskopi perlahan-lahan sambil melihat jika ada kelainan pada
dinding anus dan catat pada catatan medis
n. Masukkan anuskopi bekas pakai dalam ember yang sudah diisi larutan klorin 0;5
%
14. Lakukan rectal toucher, rasakan adanya kelainan atau pembesaran prostat,
konsistensi dan catat dicatatan medis jika ditemukan adanya kelainan
15. Catatat : perlakukan sebelum dan sesudah pemeriksaan,seperti cuci tangan dll
16. Minta pasien untuk memakai pakaiannya kembali
17. Minta pasien untuk menunggu hasil
18. Catat semua hasil pemeriksaan dan asal spesimen ( lingkari uretra/anus) pada CM
19. Bawa keruang laboratorium bersama slide dan pastikan semua sudah ada kode
yang sama dengan CM pasien
6. Unit Terkait Poli LKB, Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai