melalui
PERATURAN PRESIDEN Nomor 72 tahun 2021 Terdapat 4 (empat) peraturan pelaksanaan sebagai turunan
tentang Percepatan Penurunan Stunting Perpes 3 diantaranya dibawah koordinasi BKKBN
PENDEKATAN RAN PASTI
INTERVENSI HULU
a. Penekanan intervensi pada PENCEGAHAN
INTERVENSI SPESIFIK DAN Pendekatan
lahirnya bayi stunted dengan mempersiapkan
Keluarga
SENSITIF Berisiko kehamilan calon pengantin/calon ibu melalui
Stunting perencanaan kehidupan berkeluarga.
Fokus pada program INKUBASI b. PENANGANAN balita stunting melalui
yang memperhatikan kesehatan intervensi kuratif.
dan kecukupan gizi:
3 bulan CATIN+ IBU HAMIL+ IBU
MASA INTERVAL RAN Pendekatan PENTAHELIX
+BADUTA/BALITA yang didukung
dengan penyediaan sanitasi, akses Pendekatan
PASTI Pendekatan
Menyediakan platform Kerjasama
antara pemerintah dan unsur
air bersih serta bansos. Intervensi Multisektor
dan pemangku kepentingan (dunia usaha,
Gizi Terpadu
Multipihak perguruan tinggi, masyarakat dan
media)
KONVERGENSI
LAYANAN TINGKAT KELUARGA
Indikator Cakupan Layanan Berdasarkan Lampiran PerPres 72/2021 & RAN PASTI
INDIKATOR PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
Indikatornya beririsan
2.
Perencanaan &
Pusat sd kab/kota dan desa/kelurahan:
Penganggaran 1. memprioritaskan secara spesifik upaya Percepatan Penurunan Stunting dalam rencana kerja pemerintah;
2. melakukan tagging anggaran intervensi spesifik, sensitif dan koordinatif;
3. mengembangkan database perencanaan implementasi RAN-PASTI;
4. melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran melalui musrenbang/rembuk Stunting dan
berbagai skema pendanaan.
Kecamatan:
melakukan fasilitasi perencanaan dan penganggaran desa/kelurahan
Kecamatan
1. melakukan verifikasi dan validasi data terkait Percepatan Penurunan
Stunting;
2. mengoordinasikan laporan secara periodik terkait pelaksanaan RAN-PASTI
tingkat desa/kelurahan.
Desa/kelurahan:
1. melakukan pencatatan, pengumpulan data terkait intervensi spesifik dan
sensitif melalui data rutin;
2. melakukan evaluasi pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting secara
periodik; dan
3. membuat laporan per semester, per tahun atau jika diperlukan dalam
terkait pelaksanaan RAN-PASTI di desa/kelurahan.
Contoh Master Ansit Kab. Buton Sulawesi Tenggara Tahun
2022
DUKUNGAN ANGGARAN BOKB TA 2023 UNTUK
MENCAPAI KINERJA BEBERAPA INDIKATOR
Harga
Harga Satuan
No Menu Sasaran Target Frekuensi Volume Satuan Alokasi BOKB
Menu/thn
Kegiatan
Penurunan Stunting 1.777.289.500.000
Desa
1 BKB Kit Stunting
(508 kab/kota @20) 10.280 1 1 18.000.000 18.000.000 185.040.000.000
Operasional Pendampingan Sasaran Catin,
2 a. TPK
Keluarga Berisiko dan Balita Stunting 192.365 10 1 330.000 3.300.000 634.804.500.000
Operasional Pendampingan Sasaran Catin,
2 b. TPK (Papua, Papbar)
Keluarga Berisiko dan Balita Stunting 7.635 10 1 420.000 4.200.000 32.067.000.000
Operasional Pencatatan Hasil Pemantauan
3 TPK
Pendampingan Sasaran berisiko Stunting 600.000 10 1 100.000 1.000.000 600.000.000.000
Kampung KB
4 Operasional DASHAT
(9 prov prioritas)* 4.018 10 1 3.500.000 35.000.000 140.630.000.000
5 a. Koordinasi TPPS di tingkat Kab/Kota Kab/Kota
220 4 1 20.000.000 80.000.000 17.600.000.000
Kab/Kota
b. Koordinasi TPPS di tingkat Kab/Kota
(12 prov prioritas) 246 4 1 30.000.000 120.000.000 29.520.000.000
Kab/Kota
c. Koordinasi TPPS di tingkat Kab/Kota
(Papua & Papbar) 42 4 1 21.250.000 85.000.000 3.570.000.000
6 Audit Kasus Stunting OPD KB
508 2 1 40.000.000 80.000.000 40.640.000.000
7 Mini lokakarya Kecamatan Kecamatan
7.186 10 1 1.300.000 13.000.000 93.418.000.000
4 PASTI DAN 3 STANDAR
3. Lampiran
SATGAS berfungsi
SATGAS Stunting
melaksanakan fungsi
konsultasi, fasilitasi koordinasi
dan penguatan menyediakan
satu data stunting.
13 indikator 1 indikator
37 indikator PJ Kementerian Kesehatan PJ Setwapres
Kementerian 2 indikator 2 indikator
Lembaga PJ Kemen PUPR PJ Bappenas
3 indikator 7 indikator
10 K/L
PJ Kemensos PJ BKKBN
1 indikator 1 indikator
PJ Kemenag PJ Kemendes PDTT
4 indikator 3 indikator
PJ Kemendagri PJ Kemenkeu
44 indikator
PJ Pemerintah Kab/Kota
54 Indikator
9 indikator
PERPRES 72/21 PJ Pemerintah Provinsi
1 indikator
PJ Pemerintah Desa
4 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021: Lampiran A
TARGET
No. INDIKATOR SUMBER INDIKATOR
2022 2023 2024
1 Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) Lampiran A 50% 60% 70%
1
pascapersalinan PJ
2
2 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan Lampiran A 16.50% 16% 15.50%
PJ
3 Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang Lampiran A 60% 80% 90%
memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian PJ
3
dari pelayanan nikah (persen)
4 Cakupan keluarga berisiko Stunting yang memperoleh
pendampingan (persen)
4
Lampiran A
PJ
PEMETAAN
30% 60% 90%
INDIKATOR
3 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021: Lampiran B PERPRES 72/21
No. INDIKATOR SUMBER INDIKATOR
TARGET PJ BKKBN
2022 2023 2024
85 Indikator 46 indikator
PEMERINTAH PJ Pemerintah Kab/Kota
DAERAH 13 indikator
PJ Pemerintah Desa, Desa/Kelurahan, TPPS
Desa/Kel dan Kecamatan, TPK, Puskesmas
26 indikator
PJ Pemerintah Desa, Kab/Kota
5 Indikator
4 indikator
PJ BKKBN
K/L
1 indikator
PJ Kemendagri
INDIKATOR BKKBN DALAM
RAN PASTI SEBAGAI
PENANGGUNG JAWAB DAN KL
PENGAMPU
TARGET Periode Waktu
No. INDIKATOR SUMBER DATA Penanggungjawab
2022 2023 2024 Pengukuran
Tersedianya meta data. BKKBN
1 1 Tahunan Unit pengampu: Ditlaptik
Terintegrasinya data Stunting. BKKBN
2 1 1 1 Tahunan PK/SIGA
Terlaksananya sistem pengelolaan data keluarga berisiko BKKBN
3 1 1 1 Tahunan Unit pengampu: Ditlaptik
Stunting.
Terlaksananya forum satu data PASTI dua kali dalam 1 BKKBN
4 2 2 2 Tahunan Unit pengampu: Ditlaptik
tahun.
Persentase desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 Pemerintah desa/kelurahan
5 100 100 100 Tahunan Laporan Linlap/SIGA
TPK.
Persentase TPK yang mendapatkan orientasi. TPPS kecamatan dan
6 Tahunan SIDIKA/
100 100 100 desa/kelurahan, TPK
Laporan Pusdiklat KKB
Persentase desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE Pemerintah desa/kelurahan
7 80 85 90 Semester PPK, 2022
kelompok minimal 1 kali per bulan.
Persentase keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan Pemerintah desa/kelurahan
8 30 40 50 Tahunan PPK, 2022
KIE interpersonal sesuai standar.
a). Persentase Ibu hamil yang menerima pendampingan. Pemerintah desa, Pemerintah
Laporan Monev BOKB
9 80 85 90 Bulanan kab/kota
2023/Surveilans Rutin
Persentase KB Pascapersalinan. Pemerintah desa, Pemerintah
10 50 60 70 Tahunan SIGA
kab/kota
Persentase penurunan Unmet need. Tahunan Pemerintah desa, Pemerintah
11 8 7,7 7,4 PPK, 2022
kab/kota
Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau Bulanan TPK, Puskesmas
12 70 80 90 SIGA/Surveilans Rutin
perkembangannya sesuai standard.
TARGET Periode Waktu
No. INDIKATOR SUMBER DATA Penanggungjawab
2022 2023 2024 Pengukuran
Persentase balita 0-59 bulan yang dipantau TPK, Puskesmas
SIGA/Surveilans
13 perkembangannya sesuai standard. 70 80 90 Bulanan
Rutin
a). Cakupan keluarga prasejahtera beresiko Pemerintah desa,
14 80 85 90 Tahunan PK/Sumber Lainnya
Stunting penerima bantuan sosial. Pemerintah kab/kota
b). Cakupan keluarga prasejahtera penerima Tahunan Pemerintah desa,
PK/Sumber Lainnya
15 manfaat variasi bantuan pangan selain beras dan 80 85 90 Pemerintah kab/kota
telur.
c). Cakupan PUS miskin yang memperoleh Tahunan Pemerintah desa,
16 80 85 90 PK/Sumber Lainnya
bantuan tunai bersyarat. Pemerintah kab/kota
d). Cakupan PUS yang memperoleh bantuan pangan Tahunan Pemerintah desa,
17 80 85 90 PK/Sumber Lainnya
nontunai. Pemerintah kab/kota
e). Cakupan PUS miskin yang memperoleh Penerima Tahunan Pemerintah desa,
18 80 85 90 PK/Sumber Lainnya
Bantuan Iuran (PBI). Pemerintah kab/kota
Persentase desa prioritas yang melaksanakan Dapur Pemerintah desa,
Website
Gizi Keluarga berbasis pangan lokal. Pemerintah kab/kota
19 50 60 70 Semester kampungkb.bkkbn.go
.id
a). Cakupan Catin/CaPUS yang melakukan pemeriksaan 70% 80% 90% Pemerintah
20 Triwulan Elsimil
kesehatan dalam 3 (tiga) bulan sebelum menikah. desa/kelurahan
TARGET Periode Waktu
No. INDIKATOR SUMBER DATA Penanggungjawab
2022 2023 2024 Pengukuran
8 Indikator
Catin/CaPUS
2 Indikator
Ibu pasca persalinan
Indikator
9 Indikator
Ibu Hamil
9 Keluarga Berisiko
Stunting
Indikator
Keluarga
2 Indikator
Bayi baru lahir
5 Prasejahtera
Beresiko Stunting
(Usia 0 bulan)
11 Indikator
20 Indikator
Baduta 0-23
Balita 0-59 bulan bulan *Detail indikator ada di lampiran
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 72 TAHUN 2027 TENTANG PERCEPATAN
PENURUNAN STUNTING
STANDAR PELAPORAN
Pasal 25 SURAT EDARAN KEPALA BKKBN NO.
(1) Bupati/wali kota menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting 4007/TU.01.02/B/2002
kepada gubernur 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. TENTANG PENYUSUNAN PELAPORAN KINERJA
(2) Gubernur menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting kepada PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING SEMESTER I
Wakil Ketua Pelaksana bidang koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan TAHUN 2022 TANGGAL 27 OKTOBER 2022
Pemerintah Daerah 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan. 1. TPPS Provinsi dan Kabupaten/Kota menyampaikan
(3) Kementerian/lembaga menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan laporan melalui website
Stunting kepada Wakil Ketua Pelaksana bidang perencanaan, pemantauan, dan evaluasi 2
(dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev
(4) Wakil Ketua Pelaksana bidang koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan 2. Laporan berupa : 1) lembar pengesahan, 2) isian
Pemerintah Daerah dan Wakil Ketua Pelaksana bidang perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi menyampaikan hasil laporan penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting indikator dalam bentuk Ms.Excel
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) kepada Ketua Pelaksana 2 (dua) kali 3. Format Pelaporan dapat diunduh pada :
dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(5) Ketua Pelaksana mengoordinasikan laporan mengenai penyelenggaraan Percepatan https://bit.ly/format-pelaporan-tpps
Penurunan Stunting sebagaimana dimaksud pada ayat (4) untuk disampaikan kepada Wakil
Presiden selaku Ketua Pengarah 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu
apabila diperlukan.
j). Tersedianya data anak 0-23 bulan yang diukur berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai Kluster Data Presisi 1 1 1
21
standar.
22 k). Tersedianya data anak usia 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standar. Kluster Data Presisi 1 1 1
23 a). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan. Kluster Data Presisi 1 1 1
TARGET
No. Indikator Sumber Indikator
2022 2023 2024
24 b). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan dengan diare kronis. Kluster Data Presisi 1 1 1
25 c). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan dengan gizi kurang. Kluster Data Presisi 1 1 1
26 d). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk. Kluster Data Presisi 1 1 1
Kluster Data Presisi 1 1 1
27 e). Jumlah data anak usia 24-59 bulan yang diukur berat badan dan tinggi badan sesuai standar.
28 f). Jumlah data anak usia 24-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai sesuai standar. Kluster Data Presisi 1 1 1
Kluster Data Presisi 1 1 1
29 a). Tersedianya data keluarga prasejahtera penerima program bantuan sosial.
b). Tersedianya data keluarga penerima manfaat (KPM) dengan ibu hamil, ibu menyusui, anak berusia dibawah 2 Kluster Data Presisi 1 1 1
30
tahun yang menerima variasi bantuan pangan selain beras dan telur.
31 c). Tersedianya data PUS prasejahtera yang memperoleh bantuan tunai bersyarat. Kluster Data Presisi 1 1 1
32 d). Tersedianya data PUS prasejahtera yang memperoleh bantuan pangan nontunai. Kluster Data Presisi 1 1 1
33 e). Tersedianya data PUS prasejahtera yang memperoleh Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kluster Data Presisi 1 1 1
Tersedianya data memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki Kluster Data Presisi 1 1 1
34
anak usia 0-23 bulan yang belum mengakses air minum layak.
Tersedianya data memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki Kluster Data Presisi 1 1 1
35
anak usia 0-23 bulan yang belum memiliki sarana rumah sehat.
Tersedianya Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang Kluster Data Presisi 1 1 1
36
memiliki anak usia 0-23 bulan yang belum memiliki jamban sehat.
37 Tersedianya data desa prioritas stunting. Kluster Data Presisi 1 1 1
38 Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting; Kluster Data Presisi 50 75 100
39 Persentase kab/kota yang memiliki tim audit stunting. Kluster Operasional 100 100 100
40 Persentase pelaksanaan audit kasus stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. Kluster Operasional 100 100 100
41 Persentase diseminasi hasil audit kasus stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. Kluster Operasional 100 100 100
42 Persentase tindak lanjut hasil audit kasus stunting dan manajemen pendampingan keluarga 2 kali dalam setahun. Kluster Operasional 100 100 100
a). Persentase kab/kota yang meningkatkan alokasi APBD minimal 10% untuk Percepatan Penurunan stunting Kluster Manajerial 80 100 100
43
dari tahun sebelumnya.
b). Persentase kab/kota yang mengalokasikan proporsi 70% anggaran intervensi sensitif, 25% anggaran intervensi Kluster Manajerial 80 100 100
44
spesifik dan 5% anggaran intervensi koordinatif.
Persentase kabupaten/kota yang tidak memiliki temuan hasil pemeriksaan atas perencanaan dan Kluster Manajerial 100 100 100
45
penyelenggaraan kegiatan Percepatan Penurunan stunting.
46 Persentase desa kelurahan yang berkinerja baik dalam konvergensi percepatan penurunan stunting. Kluster Manajerial 80 85 90
RAN PASTI
Penanggung Jawab Pemerintah Desa,
Desa/Kelurahan, TPPS Desa/Kel dan
Kecamatan, TPK, Puskesmas
TARGET Penanggung Jawab
No. Indikator Sumber Indikator
2022 2023 2024
1 Persentase desa/kelurahan yang minimal memiliki 1 TPK. Kluster Operasional 100 100 100 Pemerintah desa/kelurahan
Persentase TPK yang mendapatkan orientasi. 100 100 100 TPPS kecamatan dan
2
Kluster Operasional desa/kelurahan, TPK
Persentase desa/kelurahan yang TPK nya melakukan KIE 80 85 90
3 Pemerintah desa/kelurahan
kelompok minimal 1 kali per bulan. Kluster Operasional
Persentase keluarga berisiko stunting yang mendapatkan 30 40 50
4 Pemerintah desa/kelurahan
KIE interpersonal sesuai standar. Kluster Operasional
Persentase Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan 70 80 90
5 TPK, Puskesmas
panjang/tinggi badan sesuai standard. Kluster Operasional
Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau 70 80 90
6 perkembangannya sesuai standard. TPK, Puskesmas
Kluster Operasional
Persentase anak usia 24-59 bulan dengan infeksi kronis 60 70 80
7 TPK, Puskesmas
yang mendapatkan tatalaksana kesehatan. Kluster Operasional
Persentase anak usia 24-59 bulan dengan gizi kurang yang 70 80 90
8 TPK, Puskesmas
mendapatkan tambahan asupan gizi. Kluster Operasional
Persentase anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk yang 70 80 90
9 TPK, Puskesmas
mendapatkan tata laksana gizi buruk. Kluster Operasional
Persentase Balita 0-59 bulan dengan berat badan dan 70 80 90
10 TPK, Puskesmas
panjang/tinggi badan sesuai standard. Kluster Operasional
Persentase balita 0-59 bulan yang dipantau 70 80 90
11 TPK, Puskesmas
perkembangannya sesuai standard. Kluster Operasional
a). Cakupan Catin/CaPUS yang melakukan pemeriksaan 70 80 90
12 Pemerintah desa/kelurahan
kesehatan dalam 3 (tiga) bulan sebelum menikah. Kluster Operasional
Persentase desa yang meningkatkan alokasi APBDes 80 100 100
13 minimal 10% untuk Percepatan Penurunan stunting dari Pemerintah desa
tahun sebelumnya. Kluster Manajerial
RAN PASTI
Penanggung Jawab
Kabupaten/Kota, Desa/Kelurahan
TARGET
No. Indikator Sumber Indikator
2022 2023 2024
1 a). Persentase Ibu hamil yang menerima pendampingan. Kluster Operasional 80 85 90
b). Persentase ibu hamil yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama Kluster Operasional 70 75 80
2
kehamilan.
3 c). Persentase ibu hamil KEK yang menerima tambahan asupan gizi. Kluster Operasional 75 85 90
d). Persentase Ibu hamil dengan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) yang mendapat tata Kluster Operasional 70 80 90
4
laksana kesehatan.
5 Persentase KB Pascapersalinan. Kluster Operasional 50 60 70
Persentase penurunan Unmet need. Kluster Operasional 8 7,7 7,4
6
7 a). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan pendampingan. Kluster Operasional 80 85 90
b). Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram yang Kluster Operasional 80 85 90
8
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi.
c). Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang < 48 cm yang Kluster Operasional 80 85 90
9
mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi.
10 d). Persentase keluarga dengan anak usia 0-6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Kluster Operasional 60 70 80
11 e). Persentase keluarga dengan anak 6 – 23 bulan yang mendapatkan MP-ASI. Kluster Operasional 60 70 80
f). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang mendapatkan imunisasi dasar Kluster Operasional 94,1 94,6 95
12
lengkap.
g). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan infeksi kronis yang mendapatkan Kluster Operasional 60 70 80
13
tatalaksana kesehatan.
TARGET
No. Indikator Sumber Indikator
2022 2023 2024
h). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang yang mendapatkan tambahan asupan Kluster Operasional 70 80 90
14
gizi.
15 i). Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk yang mendapatkan tata laksana gizi buruk. Kluster Operasional 70 80 90
16 a). Cakupan keluarga prasejahtera beresiko stunting penerima bantuan sosial. Kluster Operasional 80 85 90
b). Cakupan keluarga prasejahtera penerima manfaat variasi bantuan pangan selain beras dan telur. Kluster Operasional 80 85 90
17
18 c). Cakupan PUS miskin yang memperoleh bantuan tunai bersyarat. Kluster Operasional 80 85 90
d). Cakupan PUS yang memperoleh bantuan pangan nontunai. Kluster Operasional 80 85 90
19
20 e). Cakupan PUS miskin yang memperoleh Penerima Bantuan Iuran (PBI). Kluster Operasional 80 85 90
21 Persentase keluarga berisiko stunting yang mengakses air minum layak. Kluster Operasional 80 85 90
22 Persentase keluarga berisiko stunting yang memiliki rumah layak huni. Kluster Operasional 80 85 90
23 Persentase keluarga berisiko stunting yang mempunyai jamban sehat. Kluster Operasional 80 85 90
24 Persentase desa prioritas yang melaksanakan Dapur Gizi Keluarga berbasis pangan lokal. Kluster Operasional 50 60 70
25 b). Persentase catin/caPUS anemia yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD). Kluster Operasional 100 100 100
26 c). Persentase catin/caPUS yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi. Kluster Operasional 100 100 100
Indikator RAN PASTI
berdasarkan
Kelompok Sasaran
Keluarga Berisiko stunting
Keluarga Berisiko Stunting
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
Tersedianya data keluarga (PUS) berisiko stunting. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag, Kemendes
1 Keluarga berisiko stunting PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS, BKKBN, Setwapres
Tersedianya data hasil surveilans keluarga berisiko stunting; 50 75 100 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag, Kemendes
2 Keluarga berisiko stunting PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS, BKKBN, Setwapres
c). Cakupan PUS miskin yang memperoleh bantuan tunai 80 85 90 Kemensos, BKKBN
3 bersyarat. Keluarga prasejahtera beresiko stunting
d). Cakupan PUS yang memperoleh bantuan pangan 80 85 90 Kemensos, BKKBN
4 nontunai. Keluarga prasejahtera beresiko stunting
e). Cakupan PUS miskin yang memperoleh Penerima 80 85 90 Kemensos, BKKBN
5 Bantuan Iuran (PBI). Keluarga prasejahtera beresiko stunting
Keluarga Memiliki Remaja, dan/atau dengan Ibu Hamil,
dan/atau Ibu Menyusui, dan/atau Yang Memiliki Anak Usia
0-23 Bulan
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
Tersedianya data memiliki remaja, dan/atau dengan ibu 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag, Kemendes
hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS, BKKBN, Setwapres
anak usia 0-23 bulan yang belum mengakses air minum Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan
1 layak. ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau
yang memiliki anak usia 0-23 bulan
Tersedianya data memiliki remaja, dan/atau dengan ibu 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag, Kemendes
hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS, BKKBN, Setwapres
anak usia 0-23 bulan yang belum memiliki sarana rumah Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan
2 sehat. ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau
yang memiliki anak usia 0-23 bulan
Tersedianya Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag, Kemendes
ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau yang memiliki Keluarga memiliki remaja, dan/atau dengan PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS, BKKBN, Setwapres
3 anak usia 0-23 bulan yang belum memiliki jamban sehat. ibu hamil, dan/atau ibu menyusui, dan/atau
yang memiliki anak usia 0-23 bulan
Keluarga dengan Anak Usia
• 0-23 bulan
• 0-23 bulan diare kronis
• 0-23 bulan gizi kurang
• 0-23 bulan gizi buruk
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
a). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang 80 85 90 Kemenkes
1 mendapatkan pendampingan. Keluarga dengan anak usia 0- 23 bulan
f). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan yang 94,1 94,6 95 Kemenkes
2 mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan
g). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan 60 70 80 Kemenkes
Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan diare
3 infeksi kronis yang mendapatkan tatalaksana kesehatan.
kronis
h). Persentase keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi 70 80 90 Kemenkes
kurang yang mendapatkan tambahan asupan gizi. Keluarga dengan anak usia 0-23 bulan dengan gizi
4
kurang
i). Persentase keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk 70 80 90 Kemenkes
5 yang mendapatkan tata laksana gizi buruk. Keluarga anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk
Keluarga dengan Anak Usia
• 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram,
• 0 bulan dengan panjang < 48 cm,
• 0-6 Bulan
• 6-23 Bulan
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
b). Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat 80 85 90 Kemenkes
Keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan berat badan
1 badan < 2.500 gram yang mendapatkan tatalaksana kesehatan
dan gizi. < 2.500 gram
c). Persentase keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan 80 85 90 Kemenkes
panjang < 48 cm yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan Keluarga dengan anak usia 0 bulan dengan panjang <
2
gizi. 48 cm
d). Persentase keluarga dengan anak usia 0-6 bulan yang 60 70 80 Kemenkes
3 mendapatkan ASI eksklusif. Keluarga dengan anak usia 0-6 bulan
e). Persentase keluarga dengan anak 6 – 23 bulan yang 60 70 80 Kemenkes
4 mendapatkan MP-ASI. Keluarga dengan anak usia 6 –23 bulan
b). Persentase catin/caPUS anemia yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah 100 100 100 BKKBN
1 (TTD). Catin/CaPUS Anemia
c). Persentase catin/caPUS yang mendapatkan tatalaksana kesehatan dan gizi. 100 100 100 Kemenkes
Catin/CaPUS dengan status
1
gizi (kurus/gemuk)
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
a). Tersedianya data ibu hamil. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
1 Ibu hamil Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
b). Tersedianya data Ibu hamil dengan 4 (empat) Terlalu (Terlalu Muda ≤ 19 tahun; 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
2 Terlalu Tua > 35 tahun; Terlalu Dekat < 24 bulan; Terlalu banyak > 2 anak). Ibu hamil Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
c). Tersedianya data ibu hamil dengan anemia. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
3 Ibu hamil Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
d). Tersedianya data ibu hamil KEK. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
4 Ibu hamil Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
e). Tersedianya data ibu hamil dengan pertumbuhan janin terhambat (PJT). 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
5 Ibu hamil Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
a). Persentase Ibu hamil yang menerima pendampingan. 80 85 90 BKKBN
6 Ibu Hamil
Ibu Hamil Anemia
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
b). Persentase ibu hamil yang mengonsumsi 90 Tablet Tambah Darah (TTD) selama 70 75 80 Kemenkes
1 kehamilan. Ibu hamil Anemia
b). Tersedianya data anak 0 bulan dengan berat badan < 2.500 gram. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
2 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
c). Tersedianya data anak 0 bulan dengan panjang badan < 48 cm. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
3 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
d). Tersedianya data anak 0-6 bulan yang menerima ASI eksklusif. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
4 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
e). Tersedianya data anak usia 6-23 bulan yang mendapatkan MPASI. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
5 Anak usia 0-23 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
f). Tersedianya data anak 0-23 bulan dengan diare kronis. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
6 Anak usia 0-23 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
Anak usia 0-23 bulan (2)
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
g). Tersedianya data anak usia 0-23 bulan dengan gizi kurang. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
7 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
h). Tersedianya data anak usia 0-23 bulan dengan gizi buruk. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
8 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
i). Tersedianya data anak usia 0-23 bulan yang menerima imunisasi dasar lengkap. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
9 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
j). Tersedianya data anak 0-23 bulan yang diukur berat badan dan panjang/tinggi badan 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
sesuai standar. Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
10 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
k). Tersedianya data anak usia 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
standar. Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
11 Anak usia 0-23 bulan
BKKBN, Setwapres
11 INDIKATOR TERBANYAK
Indikator dengan
kategori Anak usia
0-23 bulan
Anak Usia 24-59 bulan
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
a). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
1 Anak usia 24-59 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
b). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan dengan diare kronis. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
2 Anak usia 24-59 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
c). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan dengan gizi kurang. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
3 Anak usia 24-59 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
d). Tersedianya data anak usia 24-59 bulan dengan gizi buruk. 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
4 Anak usia 24-59 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
e). Jumlah data anak usia 24-59 bulan yang diukur berat badan dan tinggi badan sesuai 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
5 standar. Anak usia 24-59 bulan Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
BKKBN, Setwapres
f). Jumlah data anak usia 24-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai sesuai 1 1 1 Kemenkes, Kemensos, KemenPUPR, Kemenag,
standar. Kemendes PDTT, Kemendagri, Bappenas, BPS,
6 Anak usia 24-59 bulan
BKKBN, Setwapres
Balita 0-23 bulan
TARGET
No. Indikator Sasaran K/L Pengampu
2022 2023 2024
Persentase Balita 0-23 bulan dengan berat badan dan panjang/tinggi badan sesuai 70 80 90 Kemenkes
standard.
1 Balita 0-23 bulan
Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard. 70 80 90 BKKBN
2 Balita 0-23 bulan
Persentase balita 0-59 bulan yang dipantau perkembangannya sesuai standard. 70 80 90 BKKBN
2 Balita 0-59 bulan
Perpres No. 72/2021 dan RAN PASTI
Penanggung Jawab Kementerian/Lembaga
KEMENKES
Target dan Tahun
No. Sumber Output Pencapaian
2022 2023 2024
1 a. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang mendapatkan tambahan asupan gizi. 90
2 b. Persentase ibu hamil yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan. 80
3 c. Persentase remaja putri yang mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). 58
4 Lampiran A d. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. 80
5 Intervensi e. Persentase anak usia 6-23 bulan yang mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). 80
6 Spesifik f. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk. 90
7 g. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya. 90
8 h. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi. 90
9 i. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh imunisasi dasar lengkap. 90
10 Lampiran A f. Cakupan Bantuan Jaminan Nasional. Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kesehatan (juta). 112.9
11 Intervensi i. Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik tentang stunting di lokasi prioritas. 70
12 Sensitif k. Persentase desa/kelurahan stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). 90
Lampiran B Publikasi data stunting tingkat kabupaten/kota.
13 1 1 1
Pilar 5
SETWAPRES
Target dan Tahun
No. Sumber Output Pencapaian
2022 2023 2024
Terselenggaranya rapat koordinasi tahunan yang dihadiri oleh pimpinan tinggi di pusat, provinsi,
1 Pilar 1 1 1 1
dan kabupaten/kota
KEMENPUPR
Target dan Tahun
No. Sumber Output Pencapaian
2022 2023 2024
1 Lampiran A Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum layak di kabupaten/kota lokasi
100
Intervensi Sensitif prioritas.
2 Lampiran A Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi (air limbah domestik) layak di
90
Intervensi Sensitif kabupaten/kota lokasi prioritas.
KEMENSOS
Target dan Tahun
No. Sumber Output Pencapaian
2022 2023 2024
Lampiran A Jumlah keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan tunai bersyarat (juta).
1 10,000,000
Intervensi Sensitif
Lampiran A Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan sosial pangan (juta).
2 15,600,039
Intervensi Sensitif
3 Lampiran B Pilar 1 Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi. 100%
KEMENAG
TARGET
No. Sumber Output
2022 2023 2024
Lampiran B Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan 90%
1
Pilar 2 perkawinan dengan materi pencegahan stunting.
BKKBN
Target dan Tahun
No. Sumber Output Pencapaian
2021 2022 2023 2024
1 Lampiran A Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) pascapersalinan.
70
Intervensi Sensitif
2 Lampiran A Persentase kehamilan yang tidak diinginkan.
15,5
Intervensi Sensitif
3 Lampiran A Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai
90
Intervensi Sensitif bagian dari pelayanan nikah (persen).
4 Lampiran A Cakupan keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan (persen).
90
Intervensi Sensitif
5 Lampiran B Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Strategi Nasional Percepatan Penurunan stunting. 2 2 2
6 Pilar 5 Tersedianya sistem skrining dan konseling calon PUS siap nikah. 1
7 Persentase kabupaten/kota yang menerima pendampingan Percepatan Penurunan stunting
100%
melalui Tri Dharma perguruan tinggi.
KEMENDESPDTT
TARGET
No. Sumber Output
2022 2023 2024
Lampiran B Persentase Pemerintah Desa yang memiliki kinerja baik dalam konvergensi 90%
1 Pilar 5 Percepatan Penurunan stunting.
KEMENDAGRI
TARGET
No. Sumber Output
2021 2022 2023 2024
Lampiran B Persentase Pemerintah Daerah provinsi yang meningkatkan alokasi anggaran pendapatan 100%
1
Pilar 1 dan belanja daerah untuk Percepatan Penurunan stunting
Lampiran B Jumlah provinsi, kabupaten/kota yang mengintegrasikan program dan kegiatan Percepatan 514
Pilar 3 Penurunan stunting dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah (Rencana
2 Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana
Aksi Daerah Pangan dan Gizi, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah dan Rencana Kerja dan Anggaran Daerah)
Lampiran B Persentase Pemerintah Daerah provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki kinerja baik dalam 90%
3 Pilar 5 konvergensi Percepatan Penurunan stunting.
Lampiran B Tersusunnya sistem penghargaan bagi daerah dalam Percepatan Penurunan stunting. 1
4 Pilar 5
KEMENKEU
TARGET
No. Sumber Output
2021 2022 2023 2024
Lampiran B Tersedianya sistem dana transfer ke daerah dan dana desa/kelurahan yang mendukung 1
1 Pilar 5. Percepatan Penurunan stunting secara terintegrasi.
Lampiran B Tersedianya sistem insentif finansial bagi daerah yang dinilai berkinerja baik 1
2
Pilar 5. dalam Percepatan Penurunan stunting terintegrasi.
Lampiran B Tersusunnya kajian anggaran dan belanja pemerintah untuk Percepatan 1 1 1 1
3 Pilar 5. Penurunan stunting.
BAPPENAS
TARGET
No. Sumber Output
2020 2021 2022 2023 2024
Lampiran B Tersedianya sistem data dan informasi terpadu untuk Percepatan Penurunan stunting. 1
1 Pilar 5.
Pilai 3: peningkatan Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan aksi konvergensi Percepatan Penurunan 100%
konvergensi Intervensi Spesifik stunting.
dan Intervensi Sensitif di
kementerian/lembaga, Persentase kabupaten/kota yang mengintervensi keamanan pangan untuk mendukung 100%
Pemerintah Daerah provinsi, Percepatan Penurunan stunting.
Pemerintah Daerah Persentase kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah perempuan 100%
kabupaten/kota, dan dan layak anak dalam Percepatan Penurunan stunting.
Pemerintah Desa; Persentase kabupaten/kota dengan Age Spesific Fertility Rate /ASFR (15-19) paling sedikit 18 90%
per 1.000.
Pilar 5: penguatan dan Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan stunting di Pemerintah 2 2 2
pengembangan sistem, data, Daerah Provinsi.
informasi, riset, dan inovasi Persentase kabupaten/kota yang mengimplementasikan sistem data surveilans gizi 100%
elektronik dalam Pemantauan intervensi gizi untuk penurunan stunting.
Lampiran B – Perpres No. 72/2021
Penanggung Jawab
Pemerintah Kabupaten/Kota
Target dan Tahun Pencapaian
Pilar Output
2022 2023 2024
Pilar 1: Peningkatan Komitmen dan visi 1. Terselenggaranya rapat koordinasi di tingkat kabupaten/kota 1 1 1
kepemimpinan di 2. Terselenggaranya rembug stunting tingkat kecamatan 2 2 2
kementerian/lembaga, Pemerintah 3. Tersedianya bidan desa/kelurahan sesuai kebutuhan 100%
Daerah provinsi, Pemerintah Daerah 4. Jumlah desa/kelurahan bebas stunting 100%
kabupaten/kota, dan Pemerintah Desa 1. Jumlah pemerintah desa yang mendapatkan peningkatan kapasitas dalam penanganan Percepatan Penurunan 100%
stunting
2. Persentase desa/kelurahan yang kader pembangunan manusianya mendapatkan pembinaan dari Pemerintah 90%
Daerah kabupaten/kota.
Pilar 2: peningkatan komunikasi 1. Terlaksananya kampanye nasional pencegahan stunting 3 kanal/ 3 kanal/ 3 kanal/
perubahan perilaku dan pemberdayaan metode Setiap metode Setiap metode Setiap
masyarakat; bulan bulan bulan
2. Persentase keluarga yang stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS). 90%
3. Persentase keluarga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 70%
4. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang memperoleh imunisasi dasar lengkap. 90%
1. Persentase desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih pengasuhan stimulasi 90%
penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di kabupaten/kota
2. Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini Holistik 70%
Integratif (PAUD-HI)
3. Terpenuhinya standar pelayanan pemantauan tumbuh kembang di posyandu. 90%
4. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) tentang pengasuhan 1.000 Hari 90%
Pertama Kehidupan (HPK)
5. Persentase kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang mengikuti 90%
Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi
6. Persentase Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja (BKR) yang melaksanakan edukasi 90%
kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja
1. Terlaksananya forum komunikasi perubahan perilaku dalam penurunan stunting lintas agama 2 2 2
Target dan Tahun Pencapaian
Pilar Output
5. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) dengan status miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang menerima bantuan pangan non-tunai. 90%
6. Cakupan Pasangan Usia Subur (PUS) fakir miskin dan orang tidak mampu yang menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan Kesehatan 90%
1. Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh Pelaku Usaha. 75%
Pilar 5: penguatan 1. Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan stunting di Pemerintah Daerah kabupaten/kota. 2 2 2
dan pengembangan
sistem, data, 2. Terselenggaranya audit anak berusia di bawah dua tahun (baduta) stunting. 50%
informasi, riset,
dan inovasi.
3. Tersedianya data keluarga risiko stunting yang termutakhirkan melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA). Setiap 6 Setiap 6 Setiap 6
bulan bulan bulan
Lampiran B – Perpres No. 72/2021
Penanggung Jawab Pemerintah Desa
Target dan Tahun Pencapaian
Pilar Output
2022 2023 2024
Pilar 5: penguatan dan pengembangan sistem, data, informasi, riset, dan Terselenggaranya Pemantauan dan Evaluasi Percepatan Penurunan stunting di
2 2 2
inovasi. Pemerintah Desa.
Lisna Prihantini, S.Psi, M.Si 9 Februari 2023
1 Pendahuluan
62
•
1
PENDAHULUAN
PERATURAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12
NOMOR 72 TAHUN 2021 TENTANG PERCEPATAN TAHUN 2021 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL
PENURUNAN STUNTING PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING INDONESIA
TAHUN 2021-2024
Pasal 25
(1) Bupati/wali kota menyampaikan laporan penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting kepada gubernur 2 (dua) kali dalam
1 (satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(2) Gubernur menyampaikan laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting kepada Wakil Ketua Pelaksana bidang
koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pemerintah Daerah 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
(3) Kementerian/lembaga menyampaikan laporan penyelenggaraan
Percepatan Penurunan Stunting kepada Wakil Ketua Pelaksana
bidang perencanaan, pemantauan, dan evaluasi 2 (dua) kali dalam 1
(satu) tahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(4) Wakil Ketua Pelaksana bidang koordinasi pembinaan dan
pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Wakil Ketua
Pelaksana bidang perencanaan, pemantauan, dan evaluasi
menyampaikan hasil laporan penyelenggaraan Percepatan
Penurunan Stunting sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) kepada Ketua Pelaksana 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(5) Ketua Pelaksana mengoordinasikan laporan mengenai
penyelenggaraan Percepatan Penurunan Stunting sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) untuk disampaikan kepada Wakil Presiden
selaku Ketua Pengarah 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan.
16 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021
Indikator
Lampiran A 4 Dengan
Penanggung
Peraturan Presiden Jawab BKKBN
Indikator
Indikator
Perban No. 12
KLUSTER OPERASIONAL
21 Dengan
BKKBN
Tahun 2021 sebagai K/L
Pengampu
Indikator
KLUSTER MANAJERIAL 4 Dengan
Penanggung
Jawab BKKBN
https://bit.ly/IndikatorRANPASTI2022
2.1
Capaian Indikator
Perpres 72/2021,
analisis &
rekomendasi
4 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021: Lampiran A
TARGET CAPAIAN SUMBER CAPAIAN UNIT
No. INDIKATOR SUMBER INDIKATOR
2022 2023 2024 INDIKATOR 2022 DATA KINERJA PENGAMPU
1 Persentase pelayanan Keluarga Berencana (KB) Lampiran A 50% 60% 70% 15.80% SIGA 31.6% Ditkespro
1
pascapersalinan PJ (s.d 31 Des (Kurang)
2022)
2
2 Persentase kehamilan yang tidak diinginkan Lampiran A 16.50% 16% 15.50% …..% PPK 2022 ….% Ditkespro
PJ
3 Cakupan calon Pasangan Usia Subur (PUS) yang Lampiran A 60% 80% 90% 75.51% ELSIMIL 126% Dithanrem
memperoleh pemeriksaan kesehatan sebagai bagian PJ (Feb – 30 Des (Sangat Baik)
3
dari pelayanan nikah (persen) 2022)
Keterangan:
Rumusan metadata Bappenas:
1Jumlah pelayanan pemasangan alat atau pemberian obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari/6 minggu setelah melahirkan.
Capaian rendah karena rendahnya cakupan pelaporan dari faskes & kendala entry data SIGA.
2Jumlah pasangan usia subur (wanita kawin) status hamil dengan keinginan kehamilan nanti/kemudian atau tidak ingin anak lagi.
Capaian belum diterbitkan dari perhitungan PPK 22
3Pemeriksaan kesehatan pranikah meliputi pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan darah lengkap (HB, golongan darah, gula darah) sifilis, hepatitis, HIV/AIDS, pemeriksaan kejiwaan dan vaksinasi
tetanus *Pemeriksaan kesehatan menjadi tanggung jawab Kemenkes. Tusi BKKBN dalam hal penggerakan catin untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. SUDAH USULAN
Perhitungan: 724.353 catin registrasi elsimil dan 546.983 yang mengisi St. Kesehatan (Feb – 30 Des 2022)
4Keluargaberesiko stunting memenuhi kriteria: PUS, PUS hamil, keluarga dengan baduta/balita keluarga pra sejahtera, 4T (terlalu tua, muda, dekat dan banyak), fasilitas lingkungan tidak sehat,
pendidikan terakhir ibu dibawah SLTP Pendampingan keluarga beresiko stunting melalui bina keluargabalita. : Cakupan keluarga berisiko Stunting yang mendapatkan pendampingan.
Perhitungan: 21.906.625 KBS --> Data Verval (7 juta) / KBS (21.9juta) = 32%
3 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021: Lampiran B
TARGET CAPAIAN CAPAIAN
No. INDIKATOR SUMBER INDIKATOR SUMBER DATA UNIT PENGAMPU
2022 2023 2024 INDIKATOR 2022 KINERJA
sehat
7 Kab/kota menerima pendampingan dengan kegiatan KKN tematik stunting, merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) tema stunting, dan pengabdian masyarakat.
Terdapat perbedaan dengan rumusan metadata Bappenas-Sudah Diusulkan ke Bappenas. Dihitung dari Kab/kota menerima pendampingan oleh perguruan tinggi melalui kegiatan
analisis situasi dan rekomendasi kebijakan/KKN Tematik Stunting/MBKM stunting atau pendampingan lainnya melalui kerjasama perguruan tinggi dengan
BKKBN/Kemendikbudristek/BRIN, atau pemangku kepentingan lainnya
9 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021: Lampiran B (1)
TARGET CAPAIAN
SUMBER CAPAIAN UNIT
No. INDIKATOR INDIKATOR SUMBER DATA
INDIKATOR 2022 2023 2024 KINERJA PENGAMPU
2022
8 Persentase desa/kelurahan yang 130% Ditbalnak
melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita Lampiran B 8 SIGA (Sangat Baik)
70% 80% 90% 91.65%
(BKB) tentang pengasuhan 1.000 Hari K/L PENDUKUNG (31 Des 2022)
Pertama Kehidupan (HPK)
9 Persentase Pusat Informasi dan Konseling Emonev 127% Dithanrem
(PIK) Remaja dan Bina Keluarga Remaja Bappenas 27 (Sangat Baik)
Lampiran B 9
(BKR) yang melaksanakan edukasi 70% 80% 90% 99.7% Jan 2023
K/L PENDUKUNG
kesehatan reproduksi dan gizi bagi
remaja
10 Cakupan calon Pasangan Usia Subur ELSIMIL 95% Dithanrem
(PUS) yang menerima pendampingan Lampiran B 66.41%10 (30/12/22) (Sangat Baik)
70% 80% 90%
kesehatan reproduksi dan edukasi gizi K/L PENDUKUNG
sejak 3 bulan pranikah
Keterangan:
1. 8Berdasarkan SE Ka. BKKBN No. 17 tahun 2022 tentang Indikasi Target untuk Persentase Desa/Kel yang melaksanakan Kelas BKB tentang 1000 HPK tentang Pengasuhan 1000 HPK
(53.733 desa/kel dari 58.626 desa/kel)
2. 931.101 dari Total 31.101 PIKR+BKR
3. 10Data per 30/12/2022 Catin/Calon PUS yang telah menerima pendampingan adalah 363.277. Catin yang telah memperoleh pemeriksaan kesehatan adalah 546.983 (363.277
dari 546.983)
9 INDIKATOR PERPRES NO.72 TAHUN 2021: Lampiran B (2)
12 Persentase unmet need pelayanan keluarga Lampiran B PPK 2022 ….% Ditlinlap
……..%
berencana K/L PENDUKUNG 8% 7.70% 7.40% (Menunggu IKU)
Keterangan:
12Laporan Estimasi TFR dan ASFR 15-19 tahun Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan data Susenas 2021, terhadap 508 kab/kota (-DKI, Kab. Papua).
Belum bisa menentukan target proyeksi karena hasil Susenas 2022 belum terbit
13Jumlah Pelaksanaan Kampanye Nasional tiap provinsi 1/2/3 kanal per bulan
2.2
Distribusi capaian berdasarkan
provinsi dan analisis (SMART)-
rekomendasi
9 capaian indikator berdasarkan provinsi
TARGET CAPAIAN
CAPAIAN KINERJA UNIT
No. INDIKATOR INDIKATOR SUMBER DATA
2022 2023 2024 % PENGAMPU
2022
1 Tersedianya meta data. Unit pengampu: 100% Ditlaptik/Pusat
1 1 Ditlaptik (Sangat Baik) Pengendali
Data
2 Terintegrasinya data Stunting. PK/SIGA 100 % Ditlaptik/Pusat
1 1 1 1 (Sangat Baik) Pengendali
Data
3 Terlaksananya sistem pengelolaan Unit pengampu: 100% Ditlaptik/Pusat
data keluarga berisiko Stunting. 1 1 1 1 Ditlaptik (Sangat Baik) Pengendali
Data
4 Terlaksananya forum satu data Unit pengampu: 100% Ditlaptik/Pusat
PASTI dua kali dalam 1 tahun. 2 2 2 2 Ditlaptik (Sangat Baik) Pengendali
Data
21 INDIKATOR PERBAN NO. 12 TAHUN 2021: Kluster Operasional (1)
(BKKBN sebagai K/L Pengampu)
TARGET CAPAIAN
CAPAIAN UNIT
No. INDIKATOR INDIKATOR SUMBER DATA
2022 2023 2024 KINERJA PENGAMPU
2022
5 Persentase desa/kelurahan yang minimal Laporan 100 % Ditlinlap
memiliki 1 TPK. 100 100 100 100% Linlap/SIGA (Sangat Baik)
6 Persentase TPK yang mendapatkan 98.62% SIDIKA/ 98.62 % Pusdiklat
orientasi. 100 100 100 Laporan (Sangat Baik)
Pusdiklat KKB
7 Persentase desa/kelurahan yang TPK nya 62.17% PPK, 2022 77 % Ditlinlap
melakukan KIE kelompok minimal 1 kali per 80 85 90 (Cukup)
bulan.
8 Persentase keluarga berisiko Stunting yang 73%1 PPK, 2022 243% Ditkie
mendapatkan KIE interpersonal sesuai 30 40 50 (Sangat Baik)
standar.
1 5.158.425 KRS Mendapat Pendampingan KIE dari 7.055.953 Jml KRS terverval
21 INDIKATOR PERBAN NO. 12 TAHUN 2021: Kluster Operasional (2)
(BKKBN sebagai K/L Pengampu)
TARGET CAPAIAN
CAPAIAN UNIT
No. INDIKATOR INDIKATOR SUMBER DATA
2022 2023 2024 KINERJA PENGAMPU
2022
a). Persentase Ibu hamil yang menerima Laporan Monev 25% Ditkespro
pendampingan. 1 BOKB (Kurang)
9 80 85 90 20%
2023/Surveilans
Rutin
Persentase KB Pascapersalinan. SIGA 32% Ditkespro
10 50 60 70 15.8% (data 31 (Kurang)
Desember 2022)
11 Persentase penurunan Unmet need. 8 7,7 7,4 PPK, 2022 Ditlinlap
2
Persentase balita 0-23 bulan yang dipantau 74.63% SIGA/Surveilans 106% Ditbalnak
12 perkembangannya sesuai standard. 70 80 90
Rutin (Sangat Baik)
1Targetdidampingi 4.813.278 ibu hamil; capaian ibu hamil 982.635 ibu hamil
(35% ibu hamil yang memperoleh ANC (K6), Kementerian Kesehatan, Laporan TW3 2022; 79% ibu hamil mengonsumsi TTD min 90 tablet selama kehamilan)
2134.119 baduta menggunakan KKA dari total baduta yang menghadiri pertemuan BKB 179.707 --> 74.63%
21 INDIKATOR PERBAN NO. 12 TAHUN 2021: Kluster Operasional (3)
(BKKBN sebagai K/L Pengampu)
TARGET CAPAIAN
SUMBER CAPAIAN UNIT
No. INDIKATOR INDIKATOR
2022 2023 2024 DATA KINERJA PENGAMPU
2022
Persentase balita 0-59 bulan yang SIGA/Surveilan 112% Ditbalnak
1
13 dipantau perkembangannya sesuai 70 80 90 78.29% s Rutin (Sangat Baik)
standard.
a). Cakupan keluarga prasejahtera PK/Sumber Kemensos,
14 beresiko Stunting penerima bantuan 80 85 90 Lainnya BKKBN:
sosial. Ditlaptik
b). Cakupan keluarga prasejahtera PK/Sumber Kemensos,
15 penerima manfaat variasi bantuan 80 85 90 Lainnya BKKBN:
pangan selain beras dan telur. Ditlaptik
c). Cakupan PUS miskin yang PK/Sumber Kemensos,
16 memperoleh bantuan tunai bersyarat. 80 85 90 Lainnya BKKBN:
Ditlaptik
1505.902 balita menggunakan KKA dari total Balita Menghadiri Pertemuan BKB 646.173 --> 78.29%
21 INDIKATOR PERBAN NO. 12 TAHUN 2021: Kluster Operasional (4)
(BKKBN sebagai K/L Pengampu)
TARGET CAPAIAN
SUMBER CAPAIAN UNIT
No. INDIKATOR INDIKATOR
2022 2023 2024 DATA KINERJA PENGAMPU
2022
d). Cakupan PUS yang memperoleh bantuan PK/Sumber Kemensos,
17 pangan nontunai. 80 85 90 Lainnya BKKBN: Ditlaptik
*Data SIPASTI dan Dilengkapi oleh Konfirmasi Laporan Provinsi, 8 Feb 2023
3.2
Distribusi capaian berdasarkan
provinsi
79.85
PROVINSI BERDASARKAN
Nasional 82.08 Baik
Jawa Barat 81.73 Baik
Sulawesi Tenggara 80.73
15 INDIKATOR RAN PASTI(1)
Jawa Timur 81.48
Jawa Timur 81.48 Baik Nasional 82.10
Sulawesi Tenggara 80.73 Baik
Jawa Barat 81.73
Sumatera Utara 79.85 Cukup
Kepulauan Riau 82.25
Aceh 79.74 Cukup
Kalimantan Utara 82.68
Sulawesi Tengah 77.29 Cukup
Jambi 83.24
Sulawesi Utara 77.09 Cukup
Bali 83.59
Kalimantan Timut 75.42 Cukup
Riau 84.51
Nusa Tenggara Timur 73.96 Cukup
Sulawesi Selatan 85.20
Papua Barat 72.63 Cukup
DI Yogyakarta 85.67
Kalimantan Barat 72.34 Cukup
Banten 86.04
Bengkulu 71.69 Cukup
Sumatera Selatan 87.43
Gorontalo 71.36 Cukup
Kalimantan Selatan 87.64
Sulawesi Barat 68.85 Kurang
Sumatera Barat 88.37
Maluku Utara 66.08 Kurang
Jawa Tengah 89.68
Maluku 65.19 Kurang
Lampung 89.1
Kalimantan Tengah 63.63 Kurang
Nusa Tenggara Barat 95.18
Papua 55.54 Kurang
Kep. Bangka Belitung 98.03
DKI Jakarta 41.40 Kurang
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00
4
Kesimpulan dan
Rekomendasi
Kesimpulan (1):
RESUME CAPAIAN KINERJA 16 INDIKATOR PERPRES : RESUME CAPAIAN KINERJA 9 INDICATOR PERPRES:
NASIONAL PROVINSI
19% 9%
Kurang : 3 Provinsi 12%
Cukup: : 4 Provinsi
Baik: 6 Provinsi
6%
Sangat Baik: 21 Provinsi
6% 69% 62% 18%
Sangat Baik (>90%)
Baik (80-89%)
Cukup (70-79%)
Kurang(<70%)
1. 69% Sangat baik (>=90%): 11 indikator
2. 6% Baik (80-89%): 1 indikator
Kurang(<70%) Cukup (70-79%)
3. 0% Cukup (70-79%): 0 Baik (80-89%) Sangat Baik (>90%)
4. 6% Kurang (<70%): 1 indicator
5. 19% belum terkonfirmasi: 3 indicator
6
24% Sangat Baik (>90%) 18
Baik (80-89%) Kurang : 6 Provinsi
48%
Cukup (70-79%) Cukup: : 10 Provinsi
8% Baik: 16 Provinsi
Kurang(<70%)
Belum Terkonfirmasi
Sangat Baik: 2 Provinsi
8%
12% 47
29
1. 48% Sangat baik (>=90%): 12 indikator
2. 12% Baik (80-89%): 3 indikator
3. 8% Cukup (70-79%): 2Indikator
4. 8% Kurang (<70%): 2 indicator
Kurang(<70%) Cukup (70-79%) Baik (80-89%) Sangat Baik (>90%)
5. 24% belum terkonfirmasi: 6 indicator