Anda di halaman 1dari 31

STRATEGI PPS INTERVENSI HULU

a. Penekanan intervensi pada PENCEGAHAN


INTERVENSI SPESIFIK DAN Pendekatan
lahirnya bayi stunted dengan mempersiapkan
Keluarga
SENSITIF Berisiko kehamilan calon pengantin/calon ibu melalui
Stunting perencanaan kehidupan berkeluarga.
Fokus pada program INKUBASI b. PENANGANAN balita stunting melalui
yang memperhatikan kesehatan intervensi kuratif.
dan kecukupan gizi:
3 bulan CATIN+ IBU HAMIL+ IBU
MASA INTERVAL RAN Pendekatan PENTAHELIX
+BADUTA/BALITA yang didukung
dengan penyediaan sanitasi, akses Pendekatan
PASTI Pendekatan
Menyediakan platform Kerjasama
antara pemerintah dan unsur
air bersih serta bansos. Intervensi Multisektor
pemangku kepentingan (dunia usaha,
Gizi Terpadu dan
Multipihak perguruan tinggi, masyarakat dan
media)

Kluster data presisi Kluster manajerial Kluster operasional

KONVERGENSI
LAYANAN TINGKAT KELUARGA
8 Aksi Integrasi di Tingkat Kab/Kota
Aksi 1: Mengidentifikasi sebaran prevalensi stunting, Keluarga berisiko stunting,
“Merupakan instrumen dalam bentuk kegiatan untuk kondisi cakupan layanan, situasi ketersediaan program, dan praktik
meningkatkan konvergensi intervensi spesifik dan sensitif manajemen layanan saat ini
percepatan penurunan stunting”
Aksi 2: Rencana tindak lanjut kabupaten/kota dalam merealisasikan
PIC:TPPS
rekomendasi hasil analisis situasi dan 64 Indikator target

PIC: TPPS PIC:TPPS Aksi 3: Memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi antara OPD
dengan non-pemerintah dan masyarakat luas secara melalui Rembuk Stunting
tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota

Aksi 4: Peraturan Bupati/Walikota Tentang upaya percepatan penurunan stunting


dan pembagian peran pihak dari tingkat Desa/Kelurahan hingga tingkat
Kabupaten/Kota

PIC: TPPS PIC: TPPS Aksi 5: Pembinaan pemerintah Desa/kelurahan dan masyarakat

Aksi 6: Upaya pengelolaan data di tingkat kabupaten/kota sampai tingkat


desa/ kelurahan dalam mendukung pelaksanaan percepatan penurunan
stunting.

PIC:TPPS
Aksi 7: Publikasi hasil analisis prevalensi dan hasil audit stunting
PIC: TPPS

PIC: TPPS Aksi 8: Review yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota terhadap kinerja
program percepatan penurunan stunting selama satu tahun terakhir
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INTERVENSI BAGI KELUARGA
Peningkatan akses keluarga pada
KELOMPOK KEGIATAN DALAM PERAN MASYARAKAT DAN
asupan gizi dan layanan kesehatan
PEMERINTAH
INTERVENSI primer yang berkualitas
INTERVENSI SENSITIF
INTERVENSI SPESIFIK PEMBINAAN
CALON PUS,
KELUARGA Pembinaan calon PENGANTIN ORANG
pengantin (pra-konsepsi)
REMAJA TUA, DAN
KELUARGA Dengan kasus CALON Pengaturan dan
KETAHANAN penyiapan kehamilan
LAYANAN GIZI UNTUK pernikahan/ ORTU
GENERASI PANGAN (pra-konsepsi
DAN KESEHATAN kehamilan dini
BERKUALITAS Upaya pencegahan IBU HAMIL
KELUARGA
pernikahan dini dan REMAJA
AIR BERSIH penundaan kehamilan ANAK-
DAN SANITASI ANAK Penanganan dan
(termasuk IBU DAN pendampingan ibu hamil
anak dengan BAYI pada masa 1000 HPK
kasus
Pendidikan keluarga dan stunting)
kesehatan reproduksi
• Intervensi Spesifik: Upaya untuk mengatasi penyebab
langsung terjadinya Stunting Edukasi dan praktik Penanganan dan pengasuhan bayi:
pengasuhan dan • Baduta (masa 1000 HPK)
• Balita (pasca 1000 HPK)
• Intervensi Sensitif: Upaya untuk mengatasi penyebab stimulasi anak
tidak langsung terjadinya Stunting
Peningkatan kualitas Peningkatan kualitas
Dalam pelaksanaan intervensi pada keluarga, dibutuhkan kolaborasi
koordinasi lintas sektor dan pihak untuk mensinergikan program/ ketahanan pangan lingkungan tempat tinggal:
kegiatan kunci keluarga Air bersih dan sanitasi
4
PERAN K/L: KOORDINASI DAN INTERVENSI PROGRAM
PERAN PEMERINTAH DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMBINAAN KELUARGA KETAHANAN PANGAN
SDIDTK (Stimulasi deteksi &
Arahan, pertimbangan, saran rekomendasi untuk KEMENKES intervensi dini tumbuh KEMENSOS Gakin dgn bansos pangan
SETWAPRES penyelesaian masalah; rembuk stunting nasional kembang)

Arahan, pertimbangan, saran rekomendasi BKKBN BKB; Pendampingan catin dan KEMENTAN P2L (Pekarangan pangan lestari)
KEMENKO PMK utk penyelesaian masalah dlm pelaksanaan capus
program KKP GEMARIKAN
KEMENAG Pendampingan Catin
Koordinasi, sinkronisasi, & integrasi
KEMDAGRI program di daerah BAPANAS B2SA (Gerakan pangan beragam,
bergizi seimbang & aman)
PAUD HI; Pendidikan
KEMDIKBUDRISTEK remaja Label makanan; keamanan pangan
Koordinasi, sinkronisasi, & integrasi BPOM
KEMDESA PDTT program di desa Gakin dengan bantuan tunai bersyarat;
Arahan, pertimbangan, saran rekomendasi untuk KEMENSOS pendamping pkh
penyelesaian masalah dlm perencanaan Yang terlatih modul gizi kesehatan AIR BERSIH DAN SANITASI
BAPPENAS penganggaran dan monev program;
koordinasi,sinkronisasi, & integrasi program lintas K/L KEMEN-PPPA Kota layak anak RT dengan akses air minum layak;
KEMEN-PU RT dengan akses sanitasi layak

KEMENKEU Anggota tim pengarah KEMKES STBM (Sanitasi total berbasis


LAYANAN GIZI DAN KESEHATAN masyarakat)

KOMINFO Kampanye nasional; data bank Asupan Gizi Bumil KEK; TTD untuk Bumil; Asi Eksklusif untuk Bayi <6
KEMENKES Bulan; MP-ASI untuk Anak 6-23 Bulan; Tata Laksana Gizi Buruk;
Pemantauan Tumbuh Kembang Anak Balita; Tambahan Asupan Gizi
Penyediaan data nasional Untuk Anak Gizi Kurang; PBI Jamkesnas; Target Sasaran dengan
BPS Pemahaman Baik tentang Stunting; Desa Open Defecation Free

Pelayanan KB Pasca Persalinan; Kehamilan Tak Diinginkan;


BRIN Penyediaan data nasional BKKBN Pemeriksaan Kesehatan Capus; Pendampingan Keluarga Beresiko
Stunting
5
PROGRAM BAAS (BAPAK/BUNDA ASUH ANAK STUNTING)

ASUHAN PRIORITAS

• PMT Catin/Ibuhamil dan


balita atau pemberian
MP-ASI
• Penyediaan Jamban
1. Baduta stunting sehat dan air bersih
2. Ibu hamil dari keluarga
Bapak Asuh Anak Stunting berisiko stunting (KBS)
(BAAS) adalah gerakan 3. Catin, Keluarga baru atau

±7.000
ASUHAN PENDUKUNG
gotong royong seluruh PUS yang merencanakan
elemen bangsa dalam kehamilan dari keluarga • Komunikasi, Informasi dan
mempercepat penurunan kehamilan dari KBS Edukasi Kelompok sasaran
stunting yang menyasar 4. Balita stunting (>2 tahun) • Pemberdayaan ekonomi Anak sudah menerima
langsung keluarga berisiko 5. Baduta tidak stunting dari keluarga Bantuan
stunting. keluarga miskin (Risiko tinggi • Lainnya menyesuaikan
stunting) kebutuhan

PENGERTIAN SASARAN KEGIATAN ASUHAN UPDATE 30 NOV 2022

Sumber: Panduan Bapak Asuh Anak Stunting yang sdh masuk di aplikasi , 2022
49
PENANGUNG LOKUS PENGELOLA - PROSES
Wilayah
JAWAB LAYANAN PELASANA

BALAI
PENYULUHAN STAFF MEETING :
/ KANTOR Ka.UPT/ Pemetaan Target
Koordinator/ dan Evaluasi
CAMAT
PKB-PLKB

CAMAT Kec Sistem Monev RAKOR - REMBUG


Kepala
STUNTING MINILOKARYA:
Puskesmas, Evaluasi Pendampingan ADMINISTASI PERKAWINAN :
Kepala KUA, Nakes TK. KECAMATAN : Pendaftaran, Pemenuhan
PUSKESMAS Penyuluh Agama, Komitmen & Rencana Keluarga dan kasus
Stunting Syarat, Jadwal Perkawinan
KUA IBI, Petugas Gizi Kegiatan

Sistem Layanan - TIM DESA/KEL :


Monev Kades, RAKOR REMBUG
PKB/PLKB, Bidan,
STUNTING PEMBINAAN LENGKAP :
KANTOR Petugas Gizi,
Tenaga Kesehatan TK. DESA: Peningkatan Kapasitas, Rencana Kerja dan Monev
DESA/
Linkungan, Guru Komitmen & Rencana
KADER / KELURAHAN/
DESA RUMAH
PAUD, Kader Kegiatan
LURAH Pembangunan
DATAKU/ Manusia,
PUSTU/ Pendamping, Tim
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pendamping
POSLINDES Keluarga, Desa, Surveillance
Pendamping
Layanan - Keluarga Harapan PENAPISAN
Sistem
Monev
Pendampingan - PENDAMPINGAN :
RUJUKAN
Rumah Ketua Konseling 3 KIE – Konseling : PHBS, KB-Kespro, Gizi, Kesehatan
DUSUN PELAYANAN
KETUA RW/RT/ TIM Bulan Pra Nikah Lingkungan  Kunjungan Rumah - Digital
/ RW - POSYANDU/
RW / RT PENDAMPING
RT Imunisasi Sanitasi di
PAUD/ KELUARGA Pemeriksaan Pemeriksaan Timbang Badan, Pola Asuh
Dasar Rumah
POKTAN Anemia Kehamilan Ukur Tinggi Badan 1000 HPK
Lengkap
Pelayanan
Tablet Zat Pemeriksaan Tambahan MP-ASI Kontrasepsi BanSos
Besi Nifas Asupan Gizi termasuk KB PP
CATIN BUMIL KELUARGA BERESIKO STUNTING

KELUARGA
SKEMA KONVERGENSI
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DAERAH

KONVERGENSI LAYANAN 8 AKSI KONVERGENSI


TINGKAT KELUARGA TINGKAT DAERAH
Pemenuhan akses dan kualitas layanan bagi Integrasi percepatan penurunan stunting
setiap sasaran prioritas stunting secara sistematis dan berkelanjutan

1. Penyediaan data keluarga berisiko stunting


2. Pendampingan keluarga berisiko stunting
3. Pendampingan semua calon pengantin/calon PUS;
4. Surveilans keluarga berisiko stunting
5. Audit kasus stunting 2
TUGAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
BERDASARKAN PERPRES 72/2021

(Pasal 10 Perpres 72/2021) 05


Pembentukan Tim Percepatan
Penurunan Stunting TPPS di Provinsi,
Kab/Kota, Kecamatan &
08
Desa/Kelurahan (Pasal 20 - 22 Perpres Pencapaian Target
72/2021). Susunan keanggotaan TPPS (Lampiran A dan
01 02 disesuaikan dengan Kebutuhan
Provinsi, Kab/Kota
Lampiran B Perpres):
• 37 Kegiatan & Target
Penguatan Peningkatan menjadi
Perencanaan &
Penganggaran
Kualitas
Pelaksanaan 06 Pemantauan & Evaluasi
Daerah melaksanakan pemantauan dan
tanggungjawab pusat
• 9 kegiatan & target
evaluasi (Pasal 24 Perpres 72/2021)
menjadi
tanggungjawab
03 04 Pelaporan (Pasal 25):
Provinsi
• 44 kegiatan & Target
Peningkatan
Kualitas
Pemantauan,
Peningkatan
Kapasitas
Sumberdaya
07 • Bupati/Walikota menyampaikan
Laporan kepada Gubernur 2 kali
setahun
menjadi
tanggungjawab
Kabupaten/Kota
Evaluasi & Manusia
Pelaporan • Gubernur menyampaikan laporan • 1 Kegiatan & Target
kepada Mendagri 2 kali setahun menjadi
tanggungjawab Desa

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 39


Hambatan Koordinasi, Kapasitas
dan Sinergitas Lintas OPD STRATEGI
 RENCANA KERJA TPPS 2023 HARUS
DISUSUN BERBASIS RKA OPD DAN SUMBER
 Tingkat pemahaman tupoksi PEMBIAYAAN LAINNYA
 Belum ada pembagian peran
setiap bidang
Kesulitan dalam menyusun  PERLU DISIAPKAN CONTOH RENCANA KERJA
 Tidak berbasis kemampuan rencana kerja TPPS TPPS YANG BERORIENTASI PADA KENDALI 8
AKSI KONVERGENSI DAN KEGIATAN
operasional di RKA OPD 1
PRIORITAS INTERVENSI BAGI SASARAN
PRIORITAS DI DESA/KEL

 TELAH DITERBITKAN EDARAN KEMENDAGRI


TERKAIT FORMAT DAN BATAS WAKTU
 Cukup banyaknya indikator
PELAPORAN TPPS SEMESTER I DAN II
cakupan layanan yang harus
diisi  TELAH DITERBITKAN EDARAN KEMENDAGRI
 Beberapa indikator baru TERKAIT PEMETAAN KODE NOMENKLATUR
membutuhkan penjelasan
Penyampaian laporan TPPS PROGRAM DAN KEGIATAN YANG
definisi operasional Semester I terlambat MENDUKUNG STUNTING BERBASIS
 Simpang siur kebijakan format 2 KEPMENDAGRI 050-5889/2021 YANG
pelaporan TPPS DILENGKAPI DEFINISI OPERASIONAL SETIAP
INDIKATOR YANG WAJIB DIISI OLEH
PEMERINTAH DAERAH
4
Hambatan Koordinasi, Kapasitas
dan Sinergitas Lintas OPD STRATEGI
 PERLU DIKUATKAN KAPASITAS PEMERINTAH
DESA/KEL DAN DAERAH UNTUK MAMPU
 Pelaksanaan Analisis Situasi MENGAWAL PELAKSANAAN ANALISIS
terlambat karena adanya Prioritas anggaran dan SITUASI YANG LEBIH BERKUALITAS
penyesuaian indikator
sebagai implementasi belanja daerah belum  MENYIAPKAN MENU TEMATIK STUNTING
DALAM SIPD SESUAI EDARAN KEMENDAGRI
Perpres 72/2021 relevan dengan isu prioritas TERKAIT HASIL PEMETAAN KODE
 Desa/kel belum memiliki isu
prioritas masalah stunting masalah stunting NOMENKLATUR PROGRAM DAN KEGIATAN
3 UNTUK MEMPERKUAT BASIS DATA
yang terkonsolidasi di tingkat DUKUNGAN DAERAH TERHADAP
kecamatan dan kab/kota PENURUNAN STUNTING

 Desa/kel prioritas stunting


MENYESUAIKAN INSTRUMEN PELAPORAN
ditetapkan hanya Masih kurangnya HASIL PENANDAAN ANGGARAN DAN BELANJA
berdasarkan data stunting
tertinggi konvergensi layanan dan DAERAH YANG MENDUKUNG PENURUNAN
STUNTING AGAR DAPAT MENGURAIKAN
 Belum masifnya penetapan pembiayaan pada desa/kel INTERVENSI PADA DESA/KEL LOKUS STUNTING
desa/kel lokus stunting
melalui SK Kepala Daerah lokus stunting YANG TELAH DITETAPKAN KEPALA DAERAH
 Komitmen OPD terkait uraian
4
desa/kel lokus stunting
dalam RKA 5
Hambatan Koordinasi, Kapasitas
dan Sinergitas Lintas OPD STRATEGI
 BERSAMA BKKBN, BAPPENAS, KEMENKEU,
KEMENDESA PDTT DAN K/L TERKAIT
 Basis data dan indikator
MENGKONSOLIDASIKAN KEBUTUHAN DATA
pelaporan di tingkat
DAN PELAPORAN YANG TERINTEGRASI DAN
desa/kelurahan belum Sistem data dan pelaporan TERAKOMODIR DALAM SISTEM DATA DAN
selaras dengan indikator
capaian daerah dan pusat stunting belum terintegrasi PELAPORAN YANG BERLAKU DI DAERAH
 Belum adanya konsolidasi  MENYEMPURNAKAN DASHBOARD WEB
sistem pelaporan pusat, 5 AKSI BANGDA YANG MENGGAMBARKAN
daerah dan desa HASIL PELAKSANAAN 8 AKSI SECARA
KOMPREHENSIF DAN MUDAH DIAKSES

 8 Aksi Konvergensi belum


dilaksanakan oleh seluruh  MEMASTIKAN SELURUH KAB/KOTA
kab/kota lokus (max 95,8%), MELAKSANAKAN 8 AKSI SEBAGAI
terbanyak di Indonesia Timur Partisipasi pemda dalam IMPLEMENTASI PERPRES 72/2021
 Partisipasi OPD di luar pelaksanaan 8 Aksi  MENGKONSOLIDASIKAN K/L TERKAIT
Bappeda, Dinkes, Dinas PMD
dan Dinsos masih rendah 6
Konvergensi UNTUK DAPAT SECARA BERSAMA
MENGAWAL KUALITAS PELAKSANAAN 8
 Belum dipahaminya konsep
AKSI DI DAERAH
dan strategi pelaksanaan 8
Aksi secara utuh di tingkat K/L
6
Hambatan Koordinasi, Kapasitas
dan Sinergitas Lintas OPD
 Belum terarahnya konsep
dan pembagian peran
STRATEGI
pendampingan oleh tenaga
pendamping dari beberapa  PERLU DISUSUN PEDOMAN
K/L yang terkait dengan PENDAMPINGAN KOLABORATIF YANG
penurunan stunting DAPAT MENJADI ACUAN POLA
 Terdapat beberapa prioritas Belum terbangun pola PENDAMPINGAN EFEKTIF DI TINGKAT
PUSAT, DAERAH DAN DESA
nasional selain stunting yang pendampingan kolaboratif
juga harus dikawal oleh  MENYUSUN ROADMAP PENDAMPINGAN
pemda pusat dan daerah DAN KONSOLIDASI LINTAS PELAKU YANG
 Agenda pendampingan 7 TERARAH DAN MENJAMIN KEBERLANJUTAN
belum fokus pada output UPAYA PENURUNAN STUNTING DI DAERAH
peningkatan kualitas layanan
bagi setiap sasaran prioritas
untuk menurunkan angka
stunting secara signifikan

7
25
PEMBANGUNAN DAERAH SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL
PEMBANGUNAN NASIONAL melalui DOKUMEN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Ditetapkan dengan PERDA
RPJPD paling lama 6 (enam) bulan setelah
UU No.23 Th. 2014, Pasal 263-264 RPJPD periode sebelumnya berakhir

RENCANA Ditetapkan dengan PERDA paling lama


PEMBANGUNA RPJMD 6 (enam) bulan setelah Kepala Daerah
N DAERAH terpilih dilantik

DOKUMEN RKPD Ditetapkan dengan Perkada


PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
DAERAH

Ditetapkan dengan Perkada setelah


RENSTRA PD RPJMD ditetapkan
RENCANA
PERANGKAT
DAERAH
Ditetapkan kepala daerah setelah RKPD
RENJA PD
UU No.23 Th. 2014, Pasal 272-273 ditetapkan

3
PEDOMAN PEMDA DALAM
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

UU 23 Tahun 2014 Permendagri 86 Tahun 2017


Mengatur pemerintahan daerah Mengatur terkait tahapan dan tatacara penyusunan
dokumen perencanaan pembangunan daerah

Permendagri 90 Tahun 2019 dan Permendagri 70 Tahun 2019


Kepmendagri 050-5889 Tahun 2021
PERENCANAAN PEMBANGUNAN Mengatur terkait Sistem Informasi
]

Mengatur terkait klasifikasi, kodefikasi dan DAERAH Pemerintahan Daerah yang digunakan
nomenklatur Program, Kegiatan dan Sub untuk Menyusun dokrenda
Kegiatan yang digunakan dalam Dokrenda

Peraturan lain sesuai dengan Kondisi dan Potensi Daerah serta Aspirasi Masyarakat
masing-masing urusan Melihat kondisi permasalahan dan potensi pembangunan daerah, aspirasi
masyarakat melalui Musrenbang dan Pokok Pikiran DPRD dalam
menentukan prioritas pembangunan di daerah
Contoh: SPM, SDG’s, NSPK, dst…

5
PERMENDAGRI 90/2019 DAN PEMUTAKHIRANNYA

Permendagri No.90/2019 Kepmendagri No.050-5889 Tahun 2021


Kepmendagri No.050-3708 Tgl 27 Desember 2021
Tgl 18 Oktober 2019 Tgl 5 Oktober 2020

1. Pemutakhiran terkait koreksi, penambahan dan 1. Pemutakhiran terkait koreksi, penambahan dan
1. Dasar awal penetapan klasifikasi, kodefikasi, dan
pengurangan pengurangan
nomenklatur perencanaan pembangunan dar
2. Data KKN disimpan di SIPD 2. Penambahan Metadata Kinerja Indikator dan
keuangan daerah
Satuan pd Sub Keg
2. KKN untuk mendukung SIPD
3. Data KKN disimpan di SIPD

Permendagri 90/2019 dan Pemutakhiran melaui Kepmendagri 050-5889/2021tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
dan Keuangan Daerah digunakan oleh pemerintah daerah sebaggai dasar menyusun program/kegiatan/sub kegiatan/indicator sub kegiatan beserta
kodefikasinya
KONSEP PROGRAM, KEGIATAN DAN SUB KEGIATAN
DALAM PERMENDAGRI 90/2019
Urusan yang jadi
kewenangan

Program

Kegiatan

Sub Kegiatan merupakan aktifitas/layanan


HUBUNGAN TINGKATAN
URUSAN-PROGRAM-KEGIATAN-SUB KEGIATAN

Konsepsi perencanaan dan penganggaran yang


fokus pada kinerja (hasil) berdasarkan
kewenangan yang telah diberikan kepada
pemerintah daerah

-------

Pemerintah daerah menyusun dokumen


perencanaan pembangunan sesuai dengan
hubungan tingkatan Urusan-program-
kegiatan-sub Kegiatan
(Permendgri 90/2019 dan Kepmendagri 050-
5889/2021)
20
Hasil yang Diharapkan Melalui Rembuk Stunting Kabupaten/Kota

Rembuk
Stunting
Kecamata
n

Rembuk
Stunting
Desa/Kelurahan
Posisi
Penguatan
Konvergensi
Kab-Desa
Sekda/Bappeda dan BPMD ekspose hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan
pada Rembuk Stunting Kab/Kota

Pelaku Peran Hasil yang Diharapkan


Sekda/Bappeda Menyampaikan ekspose atas Rancangan Kegiatan 1. Kesepakatan Rencana Kegiatan Kab/Kota
Kab/Kota termasuk Usulan DAK di desa fokus 2. Kesepakatan Rencana Kegiatan yang
BPMD/unit yang Menyampaikan ekspose atas Rancangan Kegiatan menjadi tanggung jawab Desa
menangani yang diusulkan menjadi tanggung jawab 3. Kegiatan/peran yang ditugaskan untuk
pemerintahan desa Pemerintah Desa termasuk input untuk Kecamatan
perencanaan pemanfaatan Dana Desa

Dinkes Menyampaikan Kondisi stunting dan sebaran


wilayah serta target penanganan
Desa / Kelurahan Lokus

2022 2023
No Desa / Kel No Desa / Kel No Desa / Kel No Desa / Kel
1 Kebonsari 14 Salakbrojo 27 Kedungjaran 1 Kedungwuni Barat
2 Jrebengkembang 15 Pakisputih 28 Tlogopakis 2 Kedungwuni Timur
3 Pagumenganmas 16 Legok Gunung 29 Simego
3 Proto
4 Kalilembu 17 Jetak Lengkong 30 Lambanggelun
4 Donowangun
5 Jeruksari 18 Pegaden Tengah 31 Kasimpar
5 Kalirejo
6 Mulyorejo 19 Kwagean 32 Gumelem
6 Legokkalong
7 Tegaldowo 20 Wonorejo 33 Yosorejo
7 Gandarum
8 Karangjompo 21 Sampih 34 Rogoselo
8 Kutorojo
9 Watusalam 22 Surobayan 35 Bojongkoneng
10 Kertijayan 23 Srinahan 36 Luragung
9 Tengeng Wetan

11 Simbangwetan 24 Sukorejo 37 Winduaji 10 Coprayan

12 Wonoyoso 25 Kwigaran 38 Domiyang 11 Pangkah


13 Kutorejo 26 Ujungnegoro 39 Bebel 12 Kaligawe
Intervensi Sensitif Tahun 2023
DPU TARU
1. Penyusunan Rencana, Kebijakan,
50.000.000
Strategi dan Teknis SPAM
2. Pembangunan SPAM Jaringan
4.117.500.000
Perpipaan di Kawasan Perdesaan
3. Peningkatan SPAM Jaringan
5.346.043.000
Perpipaan di Kawasan Perdesaan
4. Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan
2.460.100.000
di Kawasan Perkotaan
5. Pembangunan/Penyediaan
6.515.220.000
Sub Sistem Pengolahan Setempat
6. Operasi dan Pemeliharaan Sistem
30.000.000
Pengelolaan Air Limbah Domestik
7. Pembangunan/Penyediaan Sistem
2.567.060.000
Mandatory Perpres 72 Tahun 2021 tentang Percepatan
Penurunan Stunting kepada Desa
PASAL 11 PASAL 22 PASAL 24 AYAT 3
1. Pemerintah Desa 1. Dalam rangka menyelenggarakan Percepatan Pemantauan dan Evaluasi
mengoordinasikan dan Penurunan Stunting di Tingkat Desa/Kelurahan, Pelaksanaan Percepatan
melaksanakan Percepatan Kepala Desa/Lurah menetapkan Tim Percepatan Penurunan Stunting didukung
Penurunan Stunting di Tingkat Penurunan Stunting Tingkat Desa/Kelurahan. Sistem Manajemen Data
Desa. 2. Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat terpadu di Pusat, Daerah, dan
2. Pemerintah Desa Desa/Kelurahan melibatkan Desa dengan memaksimalkan
memprioritaskan penggunaan a. Tenaga Kesehatan paling sedikit mencakup sistem informasi yang sudah
dana desa dalam mendukung Bidan, Tenaga Gizi, dan Tenaga Kesehatan ada melalui mekanisme satu
penyelenggaraan Percepatan Lingkungan; data Indonesia sesuai dengan
Penurunan Stunting. b. Penyuluh Keluarga Berencana dan/atau ketentuan peraturan
3. Pemerintah Desa Petugas Lapangan Keluarga Berencana; perundang-undangan.
mengoptimalkan program dan c. Tim Penggerak Pemberdayaan
kegiatan pembangunan desa Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK);
dalam mendukung d. Pembantu Pembina Keluarga Berencana
penyelenggaraan Percepatan Desa (PPKBD) dan/atau Sub-PPKBD/Kader
Penurunan Stunting. Pembangunan Manusia (KPM), Kader,
dan/atau unsur masyarakat lainnya.
Integrasi Perencanaan dan Penganggaran
Daerah dan Desa
PASAL 12 PERMENDESA 7 TAHUN 2021
PERPRES 72 TAHUN 2021 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DD TH. 2022
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Pasal 3 ayat 1b Pasal 3 ayat 1c
memberikan pertimbangan, saran,
dan rekomendasi kepada Pemerintah pusat, pemerintah Pemerintah Daerah
Pemerintah Desa dalam daerah provinsi, dan pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah
perencanaan dan penganggaran daerah kabupaten/kota dalam Desa dalam memfasilitasi
program dan kegiatan pembangunan pemantauan, evaluasi, penyelenggaraan Kewenangan
desa terkait Percepatan Penurunan pendampingan masyarakat desa, Desa Berdasarkan Hak Asal Usul
Stunting sesuai dengan ketentuan pembinaan, dan fasilitasi dan Kewenangan Lokal Berskala
peraturan perundang-undangan prioritas penggunaan dana desa. Desa serta monitoring dan evaluasi
(Pasal 12 dalam Perpres 72 Tahun status perkembangan desa.
2021).
KERANGKA PIKIR IMPLEMENTASI 8 AKSI KONVERGENSI
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI DAERAH

INTERMEDIATE
STRATEGI INTERVENSI OUTPUT DAMPAK
OUTCOME

Pilar 1 PENINGKATAN 1. PERLUASAN SASARAN


PRIORITAS
Komitmen dan Visi DUKUNGAN ANGGARAN 2. FOKUS PADA INDIKATOR-
Kepemimpinan
8 AKSI KONVERGENSI DAERAH DAN DESA INDIKATOR LAMPIRAN
PERPRES 72/2021 DAN RAN
Pilar 2 DAERAH PASTI
Komunikasi ADANYA REGULASI 3. PEMBINAAN KELEMBAGAAN
TPPS DAN KADER
Perubahan Perilaku Integrasi percepatan penurunan DAERAH YANG RELEVAN DESA/KELURAHAN (TPK, KPM,
dan Pemberdayaan
Masyarakat stunting secara sistematis dan TP PKK, DLL)
berkelanjutan 4. PENGUATAN REGULASI
PENINGKATAN SISTEM DAERAH TERMASUK PERAN
Pilar 3 DATA, PUBLIKASI DAN DESA/KELURAHAN
Konvergensi PELAPORAN 5. PENGUATAN PENGELOLAAN
Intervensi Spesifik KONVERGENSI LAYANAN DATA STUNTING DAERAH
dan Sensitif
TINGKAT KELUARGA PERBAIKAN KUALITAS
6. PENINGKATAN PUBLIKASI
DATA STUNTING SEBAGAI
Pilar 4 LAYANAN SPESIFIK DAN STRATEGI KOMUNIKASI
Ketahanan Pangan
Pemenuhan akses dan kualitas layanan SENSITIF PERUBAHAN PERILAKU
dan Gizi bagi seluruh sasaran prioritas stunting 7. INTEGRASI PERENCANAAN
DAN PEMBANGUNAN DAERAH
PENINGKATAN CAKUPAN 8. OPTIMALISASI SISTEM DATA
Pilar 5 DAN PELAPORAN
Sistem, Data,
INTERVENSI BAGI SETIAP
Informasi, Riset dan SASARAN PRIORITAS
Inovasi

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 29


KETERKAITAN ANTAR 8 AKSI DAN SASARAN ANTARA AKSI KONVERGENSI

Rancangan Proses RKPD &


Rekomendasi Lokus dan Aksi #2: Rencana Kegiatan Aksi # 3:
Kegiatan Prioritas APBD
Penyusunan Rembuk
Rencana Kegiatan Stunting
Komitmen &
Kesepakatan
Masukan untuk
Rencana
Kegiatan PerBup/Perwali

pelaksanaan VS hasil
Acuan pemantauan
Kegiatan Perbaikan

Penyebab Stunting
Kesenjangan
Aksi #4: Peraturan

Sistem Data
Data

Sebaran &
Aksi #1 Bupati/Walikota
Percepatan
Analisis Situasi
Penurunan
Stunting
Cakupan & Keterpaduan Intervensi Gizi
pada Rumah Tangga 1000 HPK

Data &
Cakupan Intervensi
Data Stunting &

Sebaran Stunting
Aksi # 6: Sistem Aksi # 7:
Manajemen Data Pengukuran &
Stunting Publikasi Stunting

Peran & Tugas


Pembinaan Pelaku Dan
Pemerintahan Desa/
Perkembangan kasus stunting Kelurahan
Aksi # 8: Aksi #5: Pembinaan
Reviu Kinerja Pelaku Dan
Tahunan Pemerintahan Desa/
Cakupan RT 1000 HPK yg Mendapat Kelurahan
Intervensi Gizi secara Lengkap

DITJEN BINA BANGDA KEMENDAGRI 30


TAHAPAN PELAKSANAAN AKSI 3 REMBUK STUNTING
NO KEGIATAN PELAKSANA WAKTU FORMAT/PELAPORAN
Merancang Agenda Sekda dapat 1. Bahan agenda acara
Setelah pelaksanaan
1 Pelaksanaan Rembuk menugaskan 2. Kesiapan narasumber
Aksi 1
Stunting Panitia Pelaksana 3. Kesiapan peserta
yang dibentuk dari 1. Dokumentasi hasil Analisis Situasi
Menyiapkan Dokumen lintas OPD Sebelum
2 2. Rancangan rencana kegiatan
Pendukung pengesahan RKPD
3. Format komitmen hasil Rembuk Stunting
OPD
penanggungjawab 1. Bahan upload dokumen:
sesuai alokasi a. Salinan undangan dan lampiran daftar peserta
Disesuaikan dengan
dalam RKA b. Berita acara hasil kegiatan
jadwal perencanaan
c. Naskah komitmen bersama
tahunan
d. Naskah sambutan pimpinan daerah
Sosialisasi dan kabupaten/kota
e. Naskah paparan hasil Aksi 1 dan Aksi 2
Diseminasi Komitmen sehingga hasilnya
3 f. Salinan publikasi pada media cetak atau elektronik
Aksi Integrasi Penurunan dapat terakomodir
2. Ceklist kualitas pelaksanaan Rembuk Stunting:
Stunting dalam dokumen
g. Unsur peserta
perencanaan dan
h. Kehadiran pimpinan daerah
penganggaran
i. Bahan materi berbasis hasil Aksi 1 dan Aksi 2
kabupaten/kota
j. Muatan komitmen bersama
k. Publikasi kegiatan Rembuk Stunting

Pemerintah daerah dapat mengembangkan materi Rembuk Stunting untuk membahas tematik isu permasalahan stunting
yang pelaksanaannya dapat dilakukan sesuai kebutuhan, sehingga Rembuk Stunting dapat dilakukan beberapa kali dalam
setahun
31

Anda mungkin juga menyukai