Anda di halaman 1dari 74

PENGOLAHAN DATA PIS-PK

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH


BLORA 15 AGUSTUS 2019
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)

“… Meningkatkan kualitas hidup manusia


Indonesia …”
12 Indikator Keluarga Sehat  Dilaksanakan secara Total
Program Indonesia Sehat (PIS) merupakan salah satu agenda kerja Coverage
pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia  12 indikator Keluarga Sehat
melalui paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan Jaminan  Pelayanan Luar Gedung melalui
kunjungan keluarga
Kesehatan Nasional (JKN).  Integrasi program dan sumber
daya
Pendekatan
Keluarga (PK) Alur implementasi PIS-PK mewujudkan
adalah salah satu Kunjungan
cara Puskesmas Keluarga dan
intervensi awal
untuk KELUARGA SEHAT
meningkatkan Evaluasi dan Input hasil
upadate status Kunjungan ke
jangkauan sasaran kesehatan dalam Aplikasi DESA SEHAT
keluarga Keluarga Sehat
& mendekatkan KECAMATAN SEHAT
akses pelayanan
Pengawasan KAB/KOTA SEHAT
kesehatan di Pelaksanaan
Analisis dan
Pengendalian dan
Intervensi Lanjut Penilaian (P3)
wilayah kerjanya sesuai program Perencanaan PROVINSI SEHAT
dan masalah Masalah
dengan mendatangi kesehatan Kesehatan
Pengerakan
Pelaksanaan (P2)
INDONESIA SEHAT
keluarga
Perencanaan
Terintegrasi melalui (P1)
Manajemen
Puskesmas
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA

INPUT

REGULASI, JUKNIS PEDOMAN, PENGORGANISASI


KURMOD MAPPING WILAYAH

DUKUNGAN DANA SOSIALISASI, KOORDINASI

PENCETAKAN FORMULIR, PENYIAPAN SDM


PROKESGA, PINKESGA,
PENYIAPAN PC, TABLET,
PENYIAPAN ALAT/ KIT PUSKESMAS SOFTWARE PERLENGKAPAN
PENDATAAN.

3
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA
PROSES
1 2 3
PELATIHAN KUNJUNGAN KELUARGA ANALISIS HASIL KUNJUNGAN
- Kunjungan keluarga untuk KELUARGA & INTERVENSI LANJUT
mendekatkan akses
Materi Pelatihan. a.I pelayanan ke keluarga Manajemen Puskesmas
(pendataan “prokesga”dan
Intervensi awal “pinkesga”)
- Integrasi pelayanan
MANAJEMEN kesehatan
Analisis Masalah Prioritas
PIS-PK
PUSKESMAS Pemecahan
Masalah
Formulir Prokesga Perencanaan:
RUKRKARPK Lokmin Bulanan.
Triwulan
APLIKASI KS Pelaksanaan Intervensi
P
Tenaga Pembina Keluarga.
A D
Tenaga Teknis . Wasdal dan Penilaian
Tenaga Pengolah Data. Kinerja C
12 INDIKATOR
Tenaga Manajemen PKM ANALISIS IKS
KELUARGA SEHAT
Ket:
RUK : Rencana Usulan Kegiatan
RKA : Rencana Kerja dan Anggaran
4
RPK : Rencana Pelaksanaan Kegiatan
IMPLEMENTASI PENDEKATAN KELUARGA
OUTPUT
Dari Keluarga Sehat menuju Indonesia Sehat
IKS NASIONAL INDONESIA SEHAT
IKS PROVINSI
IKS KABUPATEN/KOTA PENCAPAIAN SPM
IKS KECAMATAN
IKS PUSKESMAS • PENCAPAIAN SPM
IKS DESA/KELURAHAN • KAB/KOTA SEHAT
IKS RW
IKS RT KECAMATAN SEHAT
IKS KELUARGA
DESA SEHAT

KELUARGA SEHAT

Penghitungan Kategori IKS :


Keluarga Sehat :
IKS > 0,800
Keluarga Pra Sehat :
IKS 0,500 - 0,800
5
Keluarga Tidak Sehat :
IKS < 0,500
5
DITJEN YANKES – WORKSHOP PIS-PK 2018
PERAN FASYANKES DALAM PIS-PK
Fasilitas pelayanan kesehatan primer Fasilitas pelayanan
kesehatan rujukan

Penanggung jawab kesehatan di wilayah kerja


melaksanakan UKM dan UKP,
Pelaksana Kunjungan Keluarga

PUSKESMAS
KLINIK UTAMA RUMAH SAKIT

Pelayanan spesialistik sbg Intervensi lanjut


PRAKTIK MANDIRI KLINIK PRATAMA hasil kunjungan keluarga didukung oleh
dr, drg, Bidan/Tenaga kesehatan
sistem rujukan
Pembinaan dalam hal teknis medis
Menindaklanjuti hasil kunjungan keluarga dikoordinasikan oleh Dinkes Kab/Kota
Memberikan intervensi lanjut
Bila diperlukan , RS bekerja sama dengan
Intervensi lanjut dikoordinasikan dengan Puskesmas
Dinkes Kabupaten/Kota mengembangkan
telemedicine 7
• Pendataan/Pengumpulan/
KEGIATAN PIS-PK Update Data Profil Kesehatan
Keluarga
KUNJUNGAN
• Promosi kesehatan →
KELUARGA
promotif, preventif
• Tindak lanjut pelayanan
kesehatan dalam gedung

• Pemanfaatan data dan


informasi dari Profil Kesehatan
PEMANFAATAN
Keluarga, pengorganisasian/
DATA
pemberdayaan masyarakat dan
manajemen puskesmas
PENDEKATAN TERINTEGRASI
Posyandu
Keluarga
PIS PK

Regulasi
• Kelompok Prevent • Surveilans faktor Response
berisiko risiko
• Perilaku • Imunisasi • Surveilans vektor • Pengobatan
lengkap tepat
berisiko • Surveilaans kasus
dan luas • Intervensi
Protect Detect lingkungan
Promotif, Preventif, Kuratif,
Rehabilitatif
HASIL PIS-PK MENDUKUNG
PENCAPAIAN SPM

PISPK Teridentifikasi masalah kesehatan dari 12 indikator KS

PENDEKATAN KELUARGA

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR

Kab/kota melakukan analisis mencari akar masalah dalam


upaya perbaikan pelayanan kesehatan
PENDEKATAN KELUARGA

PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR


Kab/kota melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.

PENDEKATAN KELUARGA

KAB/KOTA MAMPU MEMENUHI


PELAYANAN DASAR PADA SPM
kabupaten/kota 11
PIS-PK DAN SPM

PERUBAHAN IKS

HASIL PENINGKATAN
TERCAPAINYA
KUNJUNGAN KUALITAS
SPM
KELUARGA PELAYANAN

• DATA SASARAN RIIL • INTERVENSI LANJUT


EVIDENCE BASED
13
Arah Kebijakan
1. Meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta

2. Penguatan sistem kesehatan dan


pengawasan obat dan makanan
14
Strategi
a. Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga berencana (KB) dan
kesehatan reproduksi,
b. Percepatan perbaikan gizi masyarakat
c. Peningkatan pengendalian penyakit
d. Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)

a. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan


b. Pemenuhan dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
c. Pemenuhan dan peningkatan daya saing sediaan farmasi dan
alat kesehatan
d. Peningkatan efektivitas pengawasan obat dan makanan 15
PROGRES PIS-PK
JANUARI 2019
0.20
SEBARAN PUSKESMAS LOKUS PIS-PK TAHUN 2019

Aceh : 257 Total Jumlah


Total Jumlah
Puskesmas
Puskesmas Lokus
2018
Aceh : 257
Sumatera Utara : 438 Kalimantan Utara: 22
Lokus 2019
6.205
Puskesmas
Kalimantan Utara: 22
Sulawesi Utara : 83

9.993
Sumatera Utara : 438 Gorontalo : 55 Sulawesi Utara : 83
Riau : 154
Kep. Riau: 59 Kalimantan Barat: Maluku Utara: 85
Kalimantan Barat:
Sumatera Barat : 146 146 Kalimantan Timur: 132
Gorontalo : 55

Puskesmas
170
Kep. Riau: 59
Kalimantan Timur: 132
Riau : 154 Kalimantan
Sulawesi
Sulawesi Tengah
Maluku Utara: 85
Tengah : 76 : 139
Kalimantan Tengah
Kep. Bangka : 76 Barat : 49
Sulawesi
Sumatera Barat : 170 Jambi : 142
Papua Barat : 40 Papua Barat : 40
Belitung : 55
Kep. Bangka Sulawesi Tengah :Maluku
139: 127
Bengkulu : 83
Jambi : 142 Belitung : 55 Barat :
49 Sulawesi
Maluku : 127
Sumatera Selatan : 251
Sumatera Selatan : 251 Kalimantan Selatan: 123
Sulawesi Selatan :
Tenggara : 101

Lampung : 171 307


DKI Jakarta : Kalimantan Selatan: 123 Papua : 285
Bengkulu : 83 Lampung : 171
99
Sulawesi Selatan : 307
DKI Jakarta : 99 Papua : 285
Banten : 172 Banten : 172 Jawa Tengah: 881
Jawa Tengah: 682
Sulawesi Tenggara : 101
Jawa TimurTimur
Jawa : 633
: 633
Jawa Barat : 382
Jawa Barat : 382
NTB
NTB : 148: 148
DI Yogyakarta : 121 : 121
DI Yogyakarta
Bali : 103
Bali : 103 NTTNTT
: 315 : 315
17

Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/85/2017 Tahun 2017 sejumlah 301 lokus


Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/42/2018 Tahun 2018 penambahan 381 lokus
Kepmenkes NOMOR HK.01.07/MENKES/190/2019 Tahun 2019 sejumlah 199 lokus
LOKUS PIS-PK S.D TAHUN 2019 PROVINSI JAWA TENGAH
18
LOKUS PISPK LOKUS PISPK THN LOKUS PISPK THN
NO KABUPATEN/KOTA
THN 2017 2018 2019
KAB. BANYUMAS 39
1 KAB. CILACAP 33 5
KAB. BREBES 38
2 KAB. BANYUMAS 13 23 3
KAB. CILACAP 38
3 KAB. PURBALINGGA 6 6 10
KOTA SEMARANG 37
4 KAB. BANJARNEGARA 9 11 15
KAB. KEBUMEN 35
5 KAB. KEBUMEN 12 17 6
KAB. PURWOREJO 1 10 16
KAB. BANJARNEGARA 35
6
KAB. WONOSOBO 3 9 12
KAB. WONOGIRI 34
7
KAB. MAGELANG 3 22 4 KAB. KLATEN 34
8
KAB. BOYOLALI 5 11 13 KAB. KENDAL 30
9
10 KAB. KLATEN 7 24 3 KAB. GROBOGAN 30
11 KAB. SUKOHARJO 12 0 KAB. TEGAL 29
12 KAB. WONOGIRI 3 16 15 KAB. PATI 29
13 KAB. KARANGANYAR 12 9 KAB. BOYOLALI 29
14 KAB. SRAGEN 13 12 KAB. MAGELANG 29
15 KAB. GROBOGAN 17 12 1 KAB. DEMAK 27
16 KAB. BLORA 6 7 13 KAB. PURWOREJO 27
17 KAB. REMBANG 11 3 3 KAB. PEKALONGAN 26
18 KAB. PATI 18 10 1 KAB. TEMANGGUNG 26
19 KAB. KUDUS 1 11 7 KAB. SEMARANG 26
20 KAB. JEPARA 6 12 3 KAB. BLORA 26
21 KAB. DEMAK 1 15 11 KAB. PEMALANG 25
22 KAB. SEMARANG 7 6 13 KAB. SRAGEN 25
23 KAB. TEMANGGUNG 3 21 2 KAB. WONOSOBO 24
24 KAB. KENDAL 13 12 5 KAB. PURBALINGGA 22
25 KAB. BATANG 9 8 4 KAB. BATANG 21
26 KAB. PEKALONGAN 7 17 2 KAB. JEPARA 21
27 KAB. PEMALANG 11 4 10 KAB. KARANGANYAR 21
28 KAB. TEGAL 16 10 3 KAB. KUDUS 19
29 KAB. BREBES 16 22 KOTA SURAKARTA 17
30 KOTA MAGELANG 4 1 KAB. REMBANG 17
31 KOTA SURAKARTA 6 8 3 KOTA PEKALONGAN 14
32 KOTA SALATIGA 5 1 KAB. SUKOHARJO 12
33 KOTA SEMARANG 6 17 14 KOTA TEGAL 8
34 KOTA PEKALONGAN 2 5 7 KOTA SALATIGA 6
35 KOTA TEGAL 4 4 KOTA MAGELANG 5
JUMLAH 301 381 199
KOTA SEMARANG 388868
CILACAP 361351
PATI 337715
TEGAL 314278
BANYUMAS 304019
KLATEN 281012
BREBES 272338
KENDAL 264042
KEBUMEN 255019
BOYOLALI 232433
TEMANGGUNG 228128
MAGELANG 215406

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Des 2018 dan Juli 2019


GROBOGAN 204489
SRAGEN 197654
WONOSOBO 193082
BLORA 188068
SEMARANG 185940
BANJARNEGARA 182308
REMBANG 180704
SUKOHARJO 176785
PURWOREJO 173381
PEKALONGAN 169695
WONOGIRI 167825
JEPARA 154837
KARANGANYAR 154430
DEMAK 153090
Trend Keluarga Terkunjungi

PURBALINGGA 152596
KUDUS 148381
PEMALANG 131062
BATANG 127319
KOTA SURAKARTA 112033
KOTA PEKALONGAN 70655
KOTA TEGAL 36443
19

KOTA SALATIGA 29312


KOTA MAGELANG 24822
17.3
PEMALANG 36.2

10.6
DEMAK 44.2

32.2
GROBOGAN 45.7

23.3
JEPARA 47.5

9.9
WONOGIRI 47.9

49.5
KOTA TEGAL 53.2

18.8
BREBES 53.8
% Terkunjungi Juli 2019
% Terkunjungi Des 2018

19.6
PURBALINGGA 53.9

26.2
KOTA SALATIGA 54.2

33.1
BATANG 59.2

23.5
MAGELANG 61.0

47.5
BANYUMAS 62.5

31.5

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Des 2018 dan Juli 2019


KARANGANYAR 62.6

12.2
BANJARNEGARA 64.4

20.4
SEMARANG 64.6

52.9
KUDUS 65.4

42.1
KOTA MAGELANG 65.8

40.8
JAWA TENGAH 67.6

57.2
PEKALONGAN 69.2

40.0
BLORA 70.0

33.2
KLATEN 70.4

26.2
KEBUMEN 70.5

39.9
SUKOHARJO 71.4

54.5
SRAGEN 72.9

43.3
CILACAP 74.3

62.4
KOTA SURAKARTA 76.2

44.9
PURWOREJO 76.3

49.7
TEGAL 76.3
Trend % Keluarga Terkunjungi

50.5
BOYOLALI 78.6

62.7
WONOSOBO 80.8

67.4
PATI 80.8

57.1
KOTA PEKALONGAN 89.3

78.2
KENDAL 95.5

76.7
KOTA SEMARANG 95.9
20

79.6
REMBANG 101.2

86.6
TEMANGGUNG 105.3
4247

KK IKS
3962

5206 KK TERENTRY
5112

7780
7004

8675
7550

9107
7585

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Des 2018 dan Juli 2019


9413
8438

10942
9375

11045
9426

11344
9635

12667
11771

13143
10163

13188
12412

15492
14798
Trend Keluarga Terkunjungi Blora

17271
15106

18571
17984
21

19977
17811
0.08
BANJARNEGARA 0.09

0.09
WONOSOBO 0.09

0.10
0.12

DES 2018
BREBES
0.11
CILACAP 0.12

0.12
TEGAL 0.13

0.13
JULI 2019
TEMANGGUNG 0.13

0.14
MAGELANG 0.14

0.14
PEKALONGAN 0.14

0.14
BANYUMAS 0.15

0.16
BATANG 0.16

0.15
BLORA 0.16

0.14
PEMALANG 0.16

0.19
WONOGIRI 0.16

Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Desember 2018 dan Juli 2019


0.16
GROBOGAN 0.17

0.17
KEBUMEN 0.17

0.16
PURWOREJO 0.17

0.16
KOTA PEKALONGAN 0.18

0.20
PURBALINGGA 0.18

0.18
JEPARA 0.19

0.18
KENDAL 0.19

0.20
SRAGEN 0.20

0.19
JAWA TENGAH 0.20

0.23
BOYOLALI 0.22

0.22
KUDUS 0.22

0.18
SEMARANG 0.22

0.21
0.23
Tren IKS 2018 dan 2019

KARANGANYAR
0.22
DEMAK 0.24

0.23
PATI 0.25

0.25
KLATEN 0.27

0.24
REMBANG 0.27

0.26
SUKOHARJO 0.28

0.29
KOTA TEGAL 0.29

0.29
KOTA SALATIGA 0.31

0.31
KOTA MAGELANG 0.32
22

0.33
KOTA SEMARANG 0.36

0.43
KOTA SURAKARTA 0.47
IKS BLORA 2019

0.26 0.26
0.24
0.22
0.21
0.19
0.18
0.17 0.17
0.16 0.16
0.15
0.13
0.12
0.10 0.10
0.07

23
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat, Desember 2018 dan Juli 2019
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 96.56
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 96.06
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 93.96
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 93.58
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 89.37
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 86.54
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 70.53
Anggota keluarga tidak ada yang merokok 42.06
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 41.43
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan 36.17
Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 36.11
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 13.05
40.70

49.90

65.66

66.79

70.52

72.60

73.33

73.76

73.78

74.24

76.62

78.19

79.31
Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)

83.28

91.34

93.36
85.22

88.56

89.82

90.00

95.52

96.13

96.55

97.26

97.37

97.51

97.68

97.75

98.28
Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan

98.53

99.10

99.63
85.19

91.36

93.54

93.88

94.84

96.51

96.56

96.60

96.79

97.69

98.02

98.67
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

99.34

99.43

99.71

100.00
73.32

74.88

75.81

82.28

84.85

84.97

85.83

86.55

86.89

87.37

90.46

92.45
Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif

92.93

94.61

95.24

96.38
89.31
89.42
90.53
91.28
91.35
92.06
92.57
93.42
94.16
95.44
95.45
95.54
96.45
Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan

96.48
97.99
99.44
19.15

23.97

25.56

29.3

29.55

30.77

35.68

36.36

37.75

38.64
Penderita tuberkulosis paru

39.64

39.88
mendapatkan pengobatan sesuai standar

40.14

44.22

54.24

63.35
Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur

29.62
28.15
24.86
20.93

15.45
12.33 13.21
8.99 9.26 10.10 10.30
5.99 6.59 6.79 6.93
4.04
11.11

18.37

26.83

27.08

28.57

29.17

32.58

33.62

34.15

35.38
dan tidak ditelantarkan

39.76

40

43.53
Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan

45.07

52.94

58.06
33.90
35.76
38.99
39.66
40.32
40.38
40.50
41.93
42.08
42.28
42.96
43.89
Anggota keluarga tidak ada yang merokok

45.48
45.63
47.08
50.63
26.40

29.94

31.86

33.24

36.22

38.01

39.20

42.66

42.84

42.99

45.69

49.90

51.56
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

52.35

56.13

70.40
68.91

87.97

89.87

92.17

95.74

96.26

96.47

96.74

97.50

97.83

97.93

98.44
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih

98.59

98.59

99.09

99.44
76.09

81.84

83.18

83.61

84.94

86.99

88.05

90.24

90.98

91.03

92.37

94.14

95.08

98.42
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

98.59

98.72
Pengum-
Pencatatan Pengo-lahan
pulan

Penyebar- Penyim-
Penggu-naan
luasan panan
• Dokumen pencatatan dan pelaporan Puskesmas disimpan
pada tempat yang aman
• Dokumen pencatatan pelayanan kesehatan individu dan
keluarga dihimpun dalam bentuk berkas keluarga dan
disusun berdasarkan nomor kepala keluarga menurut
desa/kelurahan
• Dinas kesehatan kabupaten/kota wajib menyimpan laporan
Puskesmas dalam pangkalan data
• Setiap pemangku kepentingan Sistem Informasi Puskesmas
harus menjamin keamanan dan kerahasiaan informasi

• Data dan Informasi Kesehatan dapat bersifat terbuka dan


tertutup.

• Dalam hal data bersifat tertutup dapat diakses oleh


masyarakat dengan izin, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kementerian.
 Puskesmas harus dilengkapi dengan sumber daya manusia yang
mengelola sistem informasi Puskesmas  tim pengelola SIP yang
terdiri dari:
 Koordinator (Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas)
 Pengelola sistem (pelaksana urusan sistem informasi Puskesmas.
 Pelaksana pencatatan dan pelaporan (pelaksana kegiatan program
Puskesmas)

 SDM memiliki kompetensi paling sedikit di bidang statistik, komputer,


dan epidemiologi.
 Sistem informasi Puskesmas dapat dilaksanakan secara elektronik
atau secara non elektronik
 Sarana dan prasarana yang harus dilengkapi mencakup instrumen
pencatatan dan pelaporan, aplikasi sistem informasi Puskesmas,
komputer dan perangkat pendukungnya seperti jaringan internet,
jaringan lokal (LAN), dan server
 Instrumen pencatatan dan pelaporan mencakup:
 Kartu;
 Register;
 Formulir;
 Pedoman; dan
 Standar prosedur pelaksanaan.
 Cepat  Lambat
 Perangkat keras dan lunak  Manual menggunakan Formulir
 Tergantung jaringan  Butuh ruang penyimpanan
komunikasi dokumen yang besar
 Perlu SDM dengan  Beban kerja pencatatan dan
keterampilan khusus pelaporan
 Mudah dalam pengolahan  Sulit dalam pengolahan data
data
Analisis Data Keluarga Sehat ?
IKS: Indeks Keluaga Sehat
• Unitnya adalah keluarga inti
• Merupakan indikator komposit dari 12 indikator keluarga sehat
• Merupakan hasil pembagian antara indikator yang baik dibagi seluruh
indikator yang berlaku untuk keluarga tersebut
• Besarannya antara 0 (terburuk) dan 1 (terbaik)
• Klasifikasi kesehatan keluarga: tidak sehat (<0,5); pra-sehat (0,5-0,8) dan
sehat (>0,8)
• IKS wilayah adalah jumlah keluarga sehat dibagi jumlah seluruh keluarga di
wilayah tersebut
• Klasifikasi IKS wilayah: tidak sehat (<0,5), pra-sehat (0,5-0,8) dan sehat (>0,8)

45
Cara penghitungan IKS Keluarga
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
• Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di
dalamnya terdapat status Y atau N Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑟𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑌 (1)
12 − σ 𝑁
 Analisis untuk status IKS Desa

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level Desa
HIERARKI PEMANFAATAN DATA
PUSKESMAS / KECAMATAN

DESA DESA

- IKS keluarga/Wilayah
- Cakupan Indikator
RW RW
- Sumber data :
dashboard aplikasi KS

RT RT

KELUARGA KELUARGA

- Proporsi atau Prevalensi


- Sumber data :
INDIVIDU INDIVIDU INDIVIDU
raw data individu
Analisis Data Keluarga Sehat

1. Berdasarkan Status Indeks Keluarga Sehat


2. Berdasarkan Tingkat/Wilayah
3. Berdasarkan Cakupan Indikator
4. Tabulasi Silang antar indikator
5. Tabulasi Silang antara variabel dengan karakteristik

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
Cara Mengetahui IKS dan Cakupan 12 Indikator

Entry Manual
Aplikasi KS
Offline

Manual dari
Dasboard KS
Online
Langkah Analisis Data Berbasis Web (1)
1. Masuk ke alamat : keluargasehat.kemenkes.go.id
2. Login dengan masing-masing akun puskesmas
3. Pilih menu dashboard
4. Klik IKS Wilayah
Langkah Analisis Data Berbasis Web (2)
5. Pilih wilayah yang akan dianalisis
- Klik Desa/Kelurahan yang dipilih
- Klik RW yang dipilih
- Klik RT yang dipilih
- Hingga muncul nama rumah tangga di RT tersebut
Langkah Analisis Data Berbasis Web (3)
6. Copy tampilan dashboard, mulai dari kolom “No” hingga kolom “IKS”
di baris ruta pertama sampai baris ruta terakhir
7. Buka aplikasi Excel, paste-kan hasil copy tadi lalu klik “Wrap Text” dan “Merge Cell”
 Copy File dari no kk sampai indikator ke 12
 Paste spesial file yang sudah dicopy (tranpose)
di File excell yang sudah ada rumusnya
 Hapus no sheet yang tidak terpakai, maka
dibagian ujung akan terlihat hasil cakupan 12
indikator
 Dibagianbawah akan terlihat nilai IKS
keluarga dan IKS RT
 IKSRT akan terekap di rekap Desa sehingga
bisa diketahui IKS RW dan Desa
Rekap IKS Desa
ANALISIS IKS DARI DASBOARD KS
Menentukan target IKS dan 12 indikator KS
Data
Dasar 2019 2020 2021 2022 2023
2018
IKS ..... ...... .....
Keluarga ikut KB 70.45
Keluarga: Linfaskes 97.23 100%
Keluarrga: bayi dengan IDL 98.80 100%
Keluaga: bayi dengan ASI Exklusif 64,09 100%
Keluarga: penimbangan balita 92,20 100%
Keluarga: tb berobat standar 47,10 100%
Keluarga: hioertensi berobat teratur 33,74 100%
Keluarga: ODGJ berobat teratur 35,06 100%
Keluarga tidak ada yg merokok 35,26
Keluarga: anggota JKN 76,42
Keluarga: akses air bersih 98,55
Keluarga: akses jamban sehat 98,80
CAPAIAN PROGRAM DAN IKS
NO INDIKATOR TARGET SPM CAP PROG TAR KS CAP KS Ket
1 Keluarga ikut program KB 100 82,62 65% 41,66 T logis
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 100 91,25 100% 92,50 Logis
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 100 95,3 100% 100 Logis
4 Asi ekslusif 100 92,00 100% 60,56 T logis
5 Pertumbuhan balita dipantau (D/S) 100 100 100% 92,15 Logis
6 TB paru 100 100 100% 39,58 T logis
7 Hipertensi berobat 100 90 100% 11,66 T logis
8 Gangguan jiwa 100 96,73 100% 3,51 T Logis
9 Tidak Merokok - 31 70% 33,00 Logis
10 JKN - 38 100% 30,64 Logis
11 Air bersih - 58,55 100% 95,90 T logis
12 Jamban sehat - 71,00 100% 66,16 Logis
IDENTIFIKASI MASALAH

NO UPAYA INDIKATOR PIS-PK TARGET IKS CAPAIN IKS MASALAH


1 UKM Keluarga ikut program KB 65% 82,62% SDH MENCAPAI TARGET

2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 100% 91,25% Masih 8,75% bumil tidak bersalin di fasyankes

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkat 100% 95,30% Masih ada 4,70% bayi blm mendpt imun

4 Asi ekslusif 100% 92,00% Masih 8,0% bayi tidak mendapat ASI Eksklusif

5 Pertrumbuhan balita dipantau (D/S) 100% 100% Balita dipantau Tumbangnya

6 P2M & PTM TB paru 100% 100% TB berobat sesuai standar

7 Hipertensi berobat 100% 90,00% Masih 100% Hipertensi tidak berobat rutin

8 Gangguan jiwa 100% 96,73% 3,27% tdk berobat

9 PERILAKU KES LING Tidak Merokok 70% 31,00% Masih 69,00 % masih merokok

10 Air bersih 100% 58,00% 42% tanpa air bersih

11 Jamban sehat 100% 71,00% Masih 29,00% masy tidak menggunakan jamban
sehat
12 JKN 100% 38,00% Masih 62,00% Masy tdk memiliki Jaminan kes
PERCEPATAN PERUBAHAN IKS
Puskesmas masih fokus melaksanakan kunjungan keluarga

RT • Hasil kunjungan keluarga segera


dilakukan intervensi lanjut yang di
analisa melalui manajemen
Intervensi Puskesmas
Lanjut • Intervensi lanjut untuk tingkat
LOKMIN keluarga, kelompok /masyarakat
BULANAN & • Perubahan kondisi kesehatan
TRIBULANAN ANALISA RT keluarga hasil intervensi lanjut ,
DESA segera diperbaiki informasi
RW kesehatan keluarga pada
Kunjungan kunjungan sebelumnya /di update.
• Intervensi lanjut yang
Keluarga membutuhkan dukungan LS
PUSKESMAS
Intervensi awal dibahas pada Lokakarya mini
RT tribulanan.
• Setiap tahun hasil kunjungan
keluarga di update selain melihat
hasil intervensi lanjut, juga terkait
dengan DO indikator
INTEGRASI PROGRAM DALAM INTERVENSI LANJUT
Contoh Masalah Indikator TB Paru

Pemeriksaan BTA pada suspek


Jika hasil positif: berikan pengobatan dan
investigasi kontak

Program TB
Mengubah tingkat
kemandirian keluarga
Kolaborasi dgn pj Perkes Pemeriksaan status gizi
program, dokter, kesling Gizi pada penderita TB
mas
dan gizi dlm penanganan
kasus tsb.

Kesling

Pemeriksaan kondisi
tempat tinggal  rumah
sehat
Intervensi Lanjut terintegrasi
di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Contoh Masalah Indikator Hipertensi
No Puskesmas Kabupaten/Kota
1 Penjaringan Membina Puskesmas dalam upaya inovasi intervensi
a. Memastikan anggota keluarga yang ditemukan hipertensi lanjut dan mendorong replikasi keberhasilan (best
saat kunjungan keluarga, benar terdiagnosa hipertensi practice) antar Puskesmas.
sesuai standar program
b. Menemukan kasus hipertensi sesuai perhitungan
berdasarkan prevalensi
c. Upaya mengembangkan inovasi penjaringan melalui UKBM
(Posbindu, Pos UKK ) seperti berupa pemeriksaan tekanan
darah dengan sasaran bapak-bapak sepulang sholat Subuh
berjamaah/sholat Jumat)

2 Menyelesaikan masalah dengan tetap Menyelesaikan masalah dengan tetap mengintegrasikan


mengintegrasikan antar program antar bidang di dinkes kab/kota
3 Menjaga yang sehat tetap sehat, yang sakit agar Mengadvokasi peran lintas sektor melalui GERMAS
terkontrol: membudayakan CERDIK
4 Pada individu dengan hipertensi dilakukan pemantauan Menjamin ketersediaan obat hipertensi
berobat sesuai standar
71
Percepatan Peningkatan IKS

Penderita hipertensi berobat teratur


1 Keluarga mengikuti KB
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Ibu bersalin di faskes

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap Tidak ada anggota keluarga yang merokok

Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan Keluarga mempunyai akses terhadap air
bersih
Pertumbuhan dan Perkembangan balita
Keluarga mempunyai akses atau
dipantau tiap bulan
menggunakan jamban sehat
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes

dilakukan updating data setiap tahunnya karena Indikator yang ada di setiap keluarga, jika bermasalah
terdapat perubahan sasaran indikator dan segera dilakukan intervensi akan berdampak
signifikan terhadap IKS
72
PENGUATAN MANAJEMEN PUSKESMAS
MELALUI PENDEKATAN KELUARGA

1.

2.

3.

73
TERIMA KASIH

KELUARGAKU SEHAT
INDONESIA KUAT

74

Anda mungkin juga menyukai