Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Pemenuhan Aktivitas dan Latihan

Oleh :

I Gede Made Arief Purwa


Adi NIM: 209012515

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS STIKES WIRA MEDIKA BALI
2021
A. Konsep Dasar Penyakit
I. DEFINISI
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup .

II. EPIDEMOLOGI/ INSIDEN KASUS


Pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan biasanya menyangkut
tentang kemampuan untuk mobilisasi secara mandiri. Gangguan mobilisasi
dapat terjadi pada semua tingkatan umur, yang beresiko tinggi terjadi
gangguan mobilisasi adalah pada orang yang lanjut usia, post cedera dan
post trauma.

III. ETIOLOGI / PENYEBAB


- Kelainan Postur
- Gangguan Perkembangan Otot
- Kerusakan Sistem Saraf Pusat
- Trauma Langsung pada Sistem Mukuloskeletal dan neuromuscular
- Kekakuan Otot

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


- Pengobatan
- Terapi pembatasan gerak
- Kurang pengetahuan tentang manfaat pergerakan fisik
- IMT diatas 75% sesuai dengan usia
- Kerusakan sensori persepsi
- Nyeri, tidak nyaman
- Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina
- Depresi mood dan cemas
- Keengganan untuk memulai gerak
- Gaya hidup menetap, tidak fit
- Malnutrisi umum dan spesifik
- Kehilangan integrasi struktur tulang
- Keterbatasan lingkungan fisik dan sosial
- Keterbatasan daya tahan kardiovaskuler
- Kepercayaan terhadap budaya berhubungan dengan aktivitas yang
tepat disesuaikan dengan umur.

V. PATOFISIOLOGI
- Kaki tidak mampu menopang berat badan
- Perlu bantuan kursi roda untuk berpindah tempat
- Tangan belum mampu untuk melakukan pekerjaannya secara mandiri
- Tidak mampu melakukan kegiatan secara mandiri
PATHWAYS

Kurang Trauma system musculoskeletal & neuromuscular


Kelainan postur
Kelainan postur Kurangpengetahuan Trauma sistem Kekakuan otot
Kekakuan
Pengetahuan muskuloskeletal otot

Gangguan aktivitas dan latihan

Gangguan perkembangan otot Kerusakan sistem saraf pusat


Gangguan Kekakuan otot
perkembangan

Kerusakan sensori persepsi


Intoleransi
Kerusakan kemampuan berpindah
aktivitas/penurun
an kekuatan dan
stamina
Kehilangan integritas
struktur tulang
Sulit berjalan Kaki tidak
mampu
menopang berat Kerusakan kemampuan
badan berpindah
Intoleransi
aktivitas
Keletihan Gangguan mobilitas fisik
VI. GEJALA KLINIS
” Tidak mampu bergerak secara mandiri”
VII. PEMERIKSAAN FISIK
a. Tingkat Kesadaran
b. Postur / bentuk tubuh
- Skoliosis
- Kiposis
- Lordosis
- Cara Berjalan
c. Ekstermitas
- Kelemahan
- Gangguan Sensorik
- Tonus otot
- Atropi
- Tremor
- Gerakan tak terkendali
- Kekuataan otot
- Kemampuan jalan
- Kemampuan duduk
- Kemampuan berdiri
- Nyeri sendi
- Kekakuan sendi
VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK /
PENUNJANG ” pemeriksaan kekekuatan otot
(neuthopografi)”
IX. PROGNOSIS
Apabila ada perubahan mobilisasi, maka setiap sistem tubuh beresiko
terjadi gangguan. Tingkat keparahan dari gangguan tersebut tergantung
pada umur klien, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan serta tingkat
imobilisasi yang dialami. Misalnya, perkembangan pengaruh mobilisasi
lansia berpenyakit kronik lebih cepat dibandingkan dengan klien yang
lebih muda.
X. THERAPHY (tindakan penanganan)
- Fisiotheraphy
- Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

I. PENGKAJIAN
1. Tingkatan aktivitas sehari-hari
a. Pola Aktifitas sehari-hari
b. Jenis, frekuensi, dan lamanya latihan fisik
2. Tingkat kelelahan
a. Aktivitas yang membuat lelah
b. Riwayat sesak nafas
3. Gangguan pergerakan
a. Penyebab gangguan pergerakan
b. Tanda dan gejala
c. Efek dari gangguan pergerakan
4. Pemeriksaan fisik
a. Tingkat kesadaran
b. Postur bentuk tubuh
c. Ektermitas

II. Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul


1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas ditandai dengan
mengeluh lelah, merasa lemah, tekanan darah berubah.
2. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis ditandai dengan
merasa energi tidak pulih walaupun telah tidur.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal ditandai dengan mengeluh sulit menggerakkan
ekstremitas
III. Intervensi Keperawatan

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


1 Setelah diberikan asuhan keperawatan a. Monitor keterbatasan
selama .....x 24 jam diharapkan aktivitas, kelemahan saat
toleransi aktivitas dengan kriteria aktivitas
hasil: b. Bantu pasien dalam
a. Ambulasi melakukan aktifitas sendiri
b. Curah Jantung c. Catat tanda vital
c. Konservasi Energi d. Kolaborasi dengan dokter
d. Tingkat keletihan e. Lakukan aktivitas yang
adekuat

2 Setelah diberikan asuhan keperawatan a. Monitor keterbatasan


selama......x 24 jam diharapkan tingkat aktivitas
keletihan dengan kriteria hasil: b. Bantu pasien dalam
a. Fungsi seksual melakukan aktivitas sendiri
b. Kesadaran diri c. Catat tanda vital sebelum
c. Konservasi energi dan sesudah aktivitas
d. Mobilitas fisik d. Kolaborasi dengan dokter
e. Motivasi dalam latihan aktivitas
f. Perawatan diri e. Berikan diet yang adekuat
g. Toleransi aktivitas dengan kolaborasi ahli diet
h. Tingkat depresi f. Berikan pendidikan
kesehatan.

3 Setelah diberikan asuhan keperawatan a. Pertahanan body alignment


selama .....x 24 jam mobilitas fisik dan posisi yang nyaman
dengan kriteria hasil: b. Cegah pasien jatuh
a. Berat badan c. Lakukan latihan aktif
b. Fungsi sensori maupun pasif
c. Keseimbangan d. Lakukan fisiotheraphy dada
d. Konservasi energi dan postural
e. Koordinasi pergerakan e. Tingkatkan aktivitas sesuai
f. Motivasi batas toleransi
g. Pergerakan sendi
h. Status neurologis
i. Status nutrisi
j. Toleransi aktivitas

IV. Implementasi
Implementasi keperawatan dilaksanakan sesuai dengan intervensi keperawatan
yang telah ditetapkan

V. Evaluasi
Evaluasi dapat dibedakan atas evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi
proses dievaluasi setiap selesai melakukan perasat dan evaluasi hasil
berdasarkan rumusan tujuan terutama kriteria hasil. Hasil evaluasi
memberikan acauan tentang perencanaan lanjutan terhadap masalah nyeri
yang dialami oleh pasien.
Daftar Pustaka

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima


Medika.
Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
Potter dan Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Volume 2,Edisi 4 .
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai