PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan
sebagai bahan penilaian peningkatan kemampuan manajemen kesehatan UPT
Puskesmas Nita sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan
langkah-langkah perencanaan yang tepat guna.
2. Tujuan Khusus
a. Menjadi bahan acuan dan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisa serta pengemasan informasi
b. Menjadi wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai
system pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi daam
menyusun alokasi dana/ anggaran program kesehatan
d. Menjadi bahan untuk menyususn profil kesehatan tingkat propinsi dan nasional.
C. Sistimatika Penyajian
BAB I Pendahuluan
Bab ini secara ringkas menjelaskan Visi, Misi, Tata Nilai UPT Puskesmas
Nita.Dalam bab ini juga dijelaskan maksud dan tujuan penyusunan profil UPT
Puskesmas Nita dan diuraikan secara rigkas isi dari Profil dan Sistematika
penyajiannya.
BAB II Gambaran Umum UPT Puskesmas Nita
Dalam bab ini diuraikan secara umum gambaran UPT Puskesmas Nita yang
meliputi keadaan geografis, keadaan penduduk, tingkat pendidikan penduduk,
keadaan ekonomi, gambaran tentang sumber daya kesehatan mencakup
keadaan sarana atau fasilitas kesehatan, program-program kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.
BAB V Kesimpulan
Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari Profil UPT
Puskesmas Nita tahun 2020.Selain keberhasilan, juga mengemukakan hal-hal
yang masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
selanjutnya.
LAMPIRAN
Data Umum
No. Kode UPT Puskesmas Nita : 1050477
Nama Puskesmas : NITA
Berdiri pada Tahun : 1974
Dusun : Baoloran – RT.026/ RW.006
Desa : NITA
Kecamatan : NITA
Kode Pos : 86152
Kabupaten : SIKKA
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR
No Nama Periode
B. LETAK GEOGRAFIS
Wilayah kerja UPT Puskesmas Nita meliputi 12 Desa yaitu Desa Nita, Desa
Takaplager, Desa Tebuk, Desa Ladogahar , Desa Nitakloang, Desa
Wuliwutik,Desa Lusitada, Desa Riit, Desa Bloro, Desa Tilang, Desa Nirangkliung,
dan Desa Mahebora
a. Batas Wilayah
Dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kecamatan Magepanda
Sebelah Timur : Kecamatan Koting
Sebelah Selatan : Kecamatan Lela dan koting
b. Luas Wilayah
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas Nita adalah 141,07 km² terdiri dari dataran
tinggi dan dataran rendah dengan komposisi luas lahan yang hamper tidak
seimbang. Pemanfaatan tanah sebagai lahan pertanian dan pemukiman.
Tabel 2.2 Luas Wilayah Kecamatan Nita dan Presentasi per Tahun 2019
NO DESA LW (KM²) Persentase (%)
1 Nita 1,98 1,40
2 Takaplager 4,10 2,91
3 Tebuk 6,28 4,45
4 Ladogahar 6,61 4,69
5 Nitakloang 8,88 6,29
6 Wuliwutik 8,81 6,25
7 Lusitada 7,70 5,46
8 Bloro 7,63 5,41
9 Riit 13,54 9.60
10 Tilang 15,54 11,02
11 Nirangkliung 46,73 33,13
12 Mahebora 13,36 9,47
TOTAL 141,07 100
Sumber data : BPS Kabupaten Sikka Tahun 2019
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa desa yang paling luas yaitu desa
Nirangkliung dan yang paling kecil adalah desa Nita.
C. WILAYAH ADMINISTRASI
Secara administrasi wilayah kerja UPT Puskesmas Nita terdiri dari 12 (dua
belas) desa yang terdiri dari 41 dusun dan 194 RT dengan pembagian dapat
dilihat melalui table berikut ini:
Tabel 2.3 Nama Desa dengan Jumlah Dusun dan RT Tahun 2019
NO DESA JLH JLH RT
DUSUN
1 Nita 3 21
2 Takaplager 3 15
3 Tebuk 4 19
4 Ladogahar 3 15
5 Nitakloang 4 25
6 Wuliwutik 3 18
7 Lusitada 4 14
8 Bloro 4 13
9 Riit 3 14
10 Tilang 3 16
11 Nirangkliung 4 19
12 Mahebora 3 5
TOTAL 41 194
Sumber data : Data Desa se-Kecamatan Nita Tahun 2019
Hampir semua wilayah kerja dapat dijangkau oleh kendaraan roda dua
dan roda empat, hanya beberapa dusun di wilayah Desa Mahebora, Nirangkliung
dan Riit masih ditempuh dengan berjalan kaki dari pusat desa selama 30 -60
menit.
Jarak tempuh dari desa ke puskesmas rata-rata 30 -45 menit kecuali Desa
Mahebora dan Nirangkliung dapat berkisar 2 -3 jam.
D. KEADAAN PENDUDUK
a. Jumlah Penduduk dan Distribusi Penduduk
Berdasarkan data Kecamatan Nita Tahun 2019, jumlah penduduk Kecamatan
Nita sebanyak 24.709 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 5.822
KK.
TINGKAT PERSENTASE
NO Jumlah
PENDIDIKAN (%)
Usia 3-6 thn yg belum
1 sekolah
Usia 3-6 thn yg sedang TK/
2 PG
Usia 7-17 thn yang tidak
3 pernah sekolah
4 Usia 7-17 thn sedang sekolah
Usia 18 - 56 thn yang tidak
5 pernah sekolah
6 Usia 18-56 tidak tamat SD
Usia 18-56 thn tidak tamat
7 SLTP
Usia 18- 56 thn tidak tamat
8 SLTA
9 Tamat SD/ Sederajat
10 Tamat SLTP/Sederajat
11 Tamat SLTA / Sederajat
12 Tamat D1 / Sederajat
13 Tamat D2 / Sederajat
14 Tamat D3 / Sederajat
15 Tamat S1 / Sederajat
16 Tamat S2 / Sederajat
17 Tamat SLB C
TOTAL
Sumber :Data Kecamatan Tahun 2019
Pada table tersebut dapat dilihat berdasarkan kelompok pendidikan paling
tinggi adalah Usia 7-17 tahun sedang sekolah yaitu 25,95 %.
1 GEREJA 5
2 KAPELA 14
Sumber : Data Kecamatan Tahun 2019
d. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk di wilayah UPT Puskesmas Nita dapat dilihat dari
tabel berikut ini :
a. Ketenagaan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penting dalam suatu
organisasi. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan program dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi layanan kesehatan
tingkat pertama UPT Puskesmas Nita dilengkapi dengan sarana dan prasana
yang cukup memadai didukung oleh tenaga kesehatan seperti Dokter Umum,
Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Perawat Gigi, Analis Kesehatan, Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, Nutrisionis, Sanitarian, Asisten Apoteker dan
Fisioteraphis.
Jumlah tenaga kesehatan dan tenaga umum di UPT Puskesmas Nita pada tahun
2019 adalah sebanyak 113 orang.
Adapun jenis dan jumlah ketenagaan di UPT Puskesmas Nita pada tahun 2018
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Sumber : Data Bagian Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
Tabel 2.12 Fasilitas Pelayanan dan Ruangan di UPT Puskesmas Nita Th. 2019
GEDUNG B
1 Ruang Unit Gawat Darurat 1 Baik
2 Ruang Rawat Inap 3 Baik
3 Ruang Nifas 1 Baik
b. Sarana / Prasarana
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan
program, UPT Puskesmas Nita juga didukung dengan sarana penunjang
seperti pada tabel berikut.
B Sarana Penunjang
1 Rumah Dinas Dokter 2 2
2 Rumah Dinas Para 2 1 1
Medis
3 Komputer 1 1
4 Laptop 9 9
5 Lemari Pendingin 3 3
besar/Kecil
6 TV Besar/Kecil 2 2
7 Lemari Kaca 4 4
8 Meja 36 36 36
9 Lemari Es Vaksin 1 1
buka atas
10 Incenerator 1 1
11 AC 1 1
12 Kursi Roda 2 2
13 Kursi Putar 2 2
14 Sterilisator Listrik 3 3
15 Alat Pemadam Api 2 2
Ringan
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
c. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan UPT Puskesmas Nita bersumber dari pendapatan
Puskesmas yang digunakan kembali sebagai biaya operasional.Sumber
pendapatan puskesmas berasal dari jasa pelayanan pasien Umum, JKN,
APBD, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Adapun
pendapatan UPT Puskesmas Nita dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.14 Sumber dan Jumlah Pendapatan UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
Umur Harapan Hidup Penduduk adalah rata-rata kesempatan atau waktu hidup yang
tersisa.Umur Harapan Hidup Berbeda dengan lama hidup.Lama Hidup adalah jumlah
tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup.Cara menentukan Umur Harapan Hidup
adalah dengan menunjukan rata-rata dari semua umur dan seluruh kematian pada
waktu tertentu.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet, dalam rentang
penelitian 1990 hingga 2016, menemukan harapan hidup masyarakat Indonesia yang
lebih tinggi pada 2016. Pemimpin studi, Dr dr Nafsiah Mboi, mengatakan bahwa usia
harapan hidup orang Indonesia tahun 2016 mencapai 71,7 tahun, lebih lama
dibandingkan dengan usia harapan hidup yang hanya 63,6 tahun pada tahun 1990. Pada
tahu 2035 diperkirakan meningkat lagi menjadi 72,2 tahun. Hal ini dapat terlihat dari
bertambahnya jumlah lansia yang merupakan dampak dari meningkatnya kualitas dan
standar pelayanan kesehatan di masyarakat. Pada UPT Puskesmas Nita Umur Harapan
Hidup tahun 2019 didapatkan sebesar 68,76 tahun dari 105 Kematian.
8
6
4
2
0
2017 2018 2019
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi di UPT Puskesmas
Nita Tahun 2019 sebanyak 5 kasus. Yaitu di desa Nita, Nitakloang, Lusitada,
Nirangkliung dan Mahebora masing-masing terdapat satu kasus kematian.
Tabel : 3.2 Distribusi AKB Tahun 2017 s.d 2019 di UPT Puskesmas Nita sbb:
AKB
4.5
4
3.5
3
AKB
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2017 2018 2019
Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kematian balita di UPT Puskesmas Nita
sebanyak 3 orang yaitu di desa Wuliwutik sebanyak 2 orang dan desa Lusitada
sebanyak 1 orang.
Tabel : 3.4 Distribusi AKABA Tahun 2017 dan 2019 di UPT Puskesmas Nita sbb:
Grafik 3.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak kasus rawat jalan di UPT Puskesmas Nita
Tahun 2018 penyakit yang paling banyak diderita pada semua kelompok umur adalah
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yaitu sebanyak 5.006 kasus.
1. Penyakit Menular
a). TB Paru
MDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit
yang harus diturunkan selain HIV-AIDS dan Malaria. Hasil Pengobatan dipakai
indicator Succes Ratedimana indicator ini dapat dinilai setahun kemudian setelah
penderita ditemukan dan diobati. Pada Tahun 2019 angka success ratedi UPT
Puskesmas nita sebesar 88,23%, sebanyak 3,13 % meninggal dunia.
Angka penemuan kasus TB Paru Tahun 2019 sebesar 53,13%, Penemuan kasus
yang rendah ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan
rendahnya keinginan untuk memeriksakan diri apabila mengalami batuk yang
lama. Jumlah penemuan suspek TB tahun ini hampir mencapai 100% yaitu
sebesar 95,95 % dari target yang ditetapkan yaitu 173suspek.Angka penemuan
suspek TB Paru, penemuan Kasus BTA Positif, Pengobatan dan Kesembuhan
dapat dilihat pada grafik-grafik berikut ini.
Suspek Penemuan
Sumber : Data Program TB-DOTS Puskesmas Nita Tahun 2019
TA UK G D A IT G i ta
I
EB
N A RI N
sN
N
T LOA SIT KL IU a
T AK LU NG esm
NI IRA u sk
N P
Sumber : Data Program TB-DOTS Puskesmas Nita Tahun 2019
Berikut ini adalah grafik distribusi Penyakit ISPA di wilayah UPT Puskesmas
Nita.
Grafik 3.8 Didtribusi Penyakit ISPA Di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
Grafik 3.9 Distribusi Penyakit ISPA di UPT Puskesmas Nita Tahun 2016 s.d 2019
Dari grafik diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah penderita ISPA mengalami
penurunan dari tahun 2016 yaitu sebanyak 10.866 kasus menurun hingga tahun 2019
menjadi 5.006 kasus.
c). HIV-AIDS
Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 21
Human Imunnodeficiency Virus (HIV) – Aquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular yang disebabkan olehinfeksi
Virus HIV yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya sehingga
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Penemuan Kasus HIV melalui screening Laboratorium VCT UPT
Puskesmas Nita Tahun 2018 sebanyak 5 kasus.Jumlah kasus keseluruhan di
Kecamatan Nita sejak Tahun 2007 s.d 2018 sebanyak 67 kasus.Distribusi
Kasus HIV-AIDS di Kecamatan Nita sejak Tahun 2007 s.d 2019 dapat dilihat
pada tabel berikut ini
Tabel 3.10 Distribusi Penderita HIV- AIDS di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun
2007 s.d 2019 berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penderita jumlah HIV-AIDS terbanyak
di desa Bloro yaitu 15 Kasus, sedangkan desa Wuliwutik dan Mahebora
sampai saat ini belum ditemukan kasus HIV-AIDS. Kasus HIV-AIDS
diwilayah UPT Puskesmas Nita lebih banyak terdapat pada kaum laki-laki
dan pada usia 20-50 tahun yaitu sebanyak 60 kasus.Pada Tahun 2018
terdapat 3 kasus HIV baru yaitu 1 orang dari Desa Nita, 1 orang Desa
Nirangkliung dan 1 orang dari luar wilayah (Lela).Sedangkan di tahun 2019
tidak ada penambahan kasus.
Tahun 2019 terdapat4 kasus malaria positif dari 476Sampel darah yang
diperiksa di UPT Puskesmas Nita.
Tabel 3.11 Distribusi penemuan kasus Malaria di Wilayah UPT Puskesmas Nita
Tahun 2019
f.) Kusta
b). Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layu Akut
Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Polio. Dilaporkan
selama 3 tahun terakhir yaitu sejak Tahun 2017, 2018 dan 2019 tidak terdapat
kasus Poliomyelitis dan AFP di Wilayah UPT Puskesmas Nita.
c). Campak
Penyakit Campak adalah penyakit yang mudah menular baik pada balita, anak-
anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak.Penularan
campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret yang
terinfeksi. Pada tiga tahun terakhir sampai dengan tahun 2018 dan 2019 tidak
ditemukan kasus campak di wilayah UPT Puskesmas Nita.
d). Hepatitis
Penyakit Hepatitis dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Hepatitis
(HB).Pada Tahun 2019 terdapat 4 kasus Hepatitis B di wilayah UPT Puskesmas
Nita.
Grafik 3.12 Distribusi Kasus Diare di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun
2016 s.d 2019
Tahun 2018 terjadi penurunan kasus yaitu sebanyak 181 kasus.Gejala pada
penderita Diare pada umumnya terkesan ringan dan dapat diobati.Dari seluruh
penderita yang dilaporkan semuanya 100% ditangani oleh tenaga
kesehatan.Penanggulangan diare dititik beratkan pada penanganan penderita untuk
mencegah kematian dan promosi kesehatan tentang hygiene sanitasi untuk
mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB). Distribusi Penderita Diare pada tahun 2019
dapat dilihat pada grafik berikut ini.
150
DIARE
100
50 24 11 15 29 21 30
7 7 9 8 9 11
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul AugSept Okt Nop DesTotal
Sumber : Data SIKDA – P2M UPT Puskesmas Nita
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan kasus terjadi di bulan
Januari, Agustus, September dan Oktober 2019.
Kasus DBD
30
25 25
20
Kasus DBD
15
10
5
1 2 1
0
2016 2017 2018 2019
Sumber Data : SIKDA P2P Survailans DBD UPT Puskesmas Nita
Pada tahun 2019 terdapat 25 kasus DBD di wilayah UPT Puskesmas Nita.
c). Rabies
Penyakit Rabies atau yang dikenal juga dengan istilah “anjing gila” adalah
infeksi virus pada otak dan sistem saraf.Penyakit ini tergolong sangat
berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian.Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan
Kera. Kasus gigitan anjing setiap bulan meningkat namun dilaporkan
bahwa selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2016 sampai dengan
2019 dilaporkan tidak terdapat kasus rabies di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nita.Sedangkan kasus gigitan HPR tahun 2019 sebanyak 157
kasus, dan yang mendapat pelayanan vaksin rabies sebanyak 145 penderita.
UPT Puskesmas Nita merupakan Rabies Center yang melayani pemberian
VAR (Vaksin Anti Rabies)untuk wilayah kecamatan Nita, Kecamatan
Nanga dan Kecamatan Koting.