Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia sebagai


warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Millenium
Development Goals (MDGs). Di dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan
harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas
kesehatan dan setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya dibidang kesehatan. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus
merupakan investasi untuk mencapai keberhasilan pembangunan bangsa.Oleh karena
itu disenggarakan pembangunan dibidang kesehatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kamauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.Derajat kesehatan yang rendah juga berpengaruh terhadap
rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya menjadi beban masyarakat dan
pemerintah.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas Nita Tahun 2020 merupakan gambaran


umumtentang kondisi derajat kesehatan, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan dan
faktor-faktor yang lainnya yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, serta pencapaian
indikator standart pelayanan minimum (SPM) yang diselaraskan dengan Visi UPT
Puskesmas Nita yaitu “ Menjadi Puskesmas dengan Pelayanan Bermutu dan
Komprehensif menuju Masyarakat Nita Sehat” dan Misi UPT Puskesmas Nita yaitu
(1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM, sarana dan prasarana, (2)
Meningkatkan tata kelola puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang
profesional, efektif dan efisien, (3) Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau oleh masyarakat,
(4) Meningkatkan kemandirian Masyarakat melalui Gerakan Hidup Sehat dengan
Proses Pendekatan Keluarga, (5) Menggalang kemitraan dengan masyarakat dan lintas
sektor.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 1


Tata nilai yang diterapkan pada UPT Puskesmas Nita adalah “N I T A”
 Niat
Keinginan untuk memberikan pelayanan yang holistik bagi individu, kelompok
dan masyarakat.
 Inovatif
Memiliki Ide-ide kreatif,dan terobosan baru demi peningkatan mutu pelayanan.
 Tekad
Kesungguhan hati untuk berbenah demi pelayanan yang prima.
 Akuntabel
Dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pedoman, standar, dapat diukur
dan bisa di pertanggungjawabkan.

UPT Puskesmas Nita merupakan instansi yang bertanggung jawab atas


pembangunan kesehatan di Kecamatan Nita.Upaya-upaya kesehatan telah banyak
dilakukan namun hasilnya belum optimal.Oleh karena itu pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan harus dilakukan melalui system
manajemen kesehatan yang didukung oleh system informasi kesehatan yang baik.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan
sebagai bahan penilaian peningkatan kemampuan manajemen kesehatan UPT
Puskesmas Nita sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan
langkah-langkah perencanaan yang tepat guna.

2. Tujuan Khusus
a. Menjadi bahan acuan dan rujukan dalam rangka pengumpulan data,
pengolahan, analisa serta pengemasan informasi
b. Menjadi wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai
system pencatatan dan pelaporan di unit-unit kesehatan
c. Memberikan analisis-analisis yang mendukung penyediaan informasi daam
menyusun alokasi dana/ anggaran program kesehatan
d. Menjadi bahan untuk menyususn profil kesehatan tingkat propinsi dan nasional.

C. Sistimatika Penyajian
BAB I Pendahuluan
Bab ini secara ringkas menjelaskan Visi, Misi, Tata Nilai UPT Puskesmas
Nita.Dalam bab ini juga dijelaskan maksud dan tujuan penyusunan profil UPT
Puskesmas Nita dan diuraikan secara rigkas isi dari Profil dan Sistematika
penyajiannya.
BAB II Gambaran Umum UPT Puskesmas Nita
Dalam bab ini diuraikan secara umum gambaran UPT Puskesmas Nita yang
meliputi keadaan geografis, keadaan penduduk, tingkat pendidikan penduduk,
keadaan ekonomi, gambaran tentang sumber daya kesehatan mencakup
keadaan sarana atau fasilitas kesehatan, program-program kesehatan, tenaga
kesehatan dan pembiayaan kesehatan.

BAB III Situasi Derajat Kesehatan


Bab ini berisi uraian tentang berbagai indicator derajat kesehatan yang
mencakup tentang angka kematian, angka harapan hidup, angka kesakitan dan
status gizi masyarakat.

BAB IV Situasi Upaya Kesehatan


Bab ini berisi uraian tentang kesehatan yang tertuang pada tujuan program
pembangunan di bidang kesehatan dan gambaran Upaya Kesehatan yang telah
diselenggarakan.

BAB V Kesimpulan

Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari Profil UPT
Puskesmas Nita tahun 2020.Selain keberhasilan, juga mengemukakan hal-hal
yang masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan
selanjutnya.

LAMPIRAN

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 3


BAB II
GAMBARAN UMUM UPTD PUSKESMAS NITA

A. KEADAAN UMUM UPT PUSKESMAS NITA

Data Umum
No. Kode UPT Puskesmas Nita : 1050477
Nama Puskesmas : NITA
Berdiri pada Tahun : 1974
Dusun : Baoloran – RT.026/ RW.006
Desa : NITA
Kecamatan : NITA
Kode Pos : 86152
Kabupaten : SIKKA
Propinsi : NUSA TENGGARA TIMUR

Riwayat UPT Puskesmas Nita


1. Balai KIA Thn 1966→ Kepala Ibu Emilia Bolong
2. Balai Pengobatan 1966 → Kepala Bpk. Lenggo
3. Puskesmas Nita 1971→ Kepala Ibu Paulina Nona
4. RawatIanap , di bangun tahun 2006-2007, di fungsikan thn 2008

Kepemimpinan UPT Puskesmas Nita


Tabel. 2.1 Kepemimpinan UPT Puskesmas Nita dari masa ke masa

No Nama Periode

1 Maria Paulina Nona 06 April 1974 – 1977


2 dr. FeriOlotManik Desember 19727 – 1980
3 Dr. SitiSuriahMinah 1980 – 1982
4 YustinusSundoro 1982-1983
5 Maria Paulina Nona 1983 – 1986
6 dr. David Dekrezano 1986 – 1987
7 SaveraWilfridaWisang 1987 – 1993
8 dr. Christian Kamallan 1994 -1996
9 dr. DewiKusumawatiHerbudi 1996 – 1999
10 Martha Koting Agustus 1999-08 Sept 2000
11 dr. TutiTiti Lestari 09 Sept 2000 – 4 Agustus 2001
12 Maria Emanuel 25 Juni 2001 12 Oktober 2002
No Nama Periode
13 drg. Harlin Hutauruk 01 Juli 2002 – Desember 2004
14 dr. Elisabeth Haryanti 2005 – 28 Maret 2006
15 Maria Emanuel 01 2005 – 31 Januari 20014
16 Karolus Marfa 01 Februari 2014 –Februari 2018
17 Maria Marietha, A.Md.Keb 01 Maret 2018 – Juli 2020
18 Crisanta Elennita Lodang, S.Kep.Ns Juli 2020 – Oktober 2020
19 Helmiana Robeti Luju, A.Md.Keb Oktober 2020-SEKARANG
Sumber Data: Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2020

B. LETAK GEOGRAFIS

Wilayah kerja UPT Puskesmas Nita meliputi 12 Desa yaitu Desa Nita, Desa
Takaplager, Desa Tebuk, Desa Ladogahar , Desa Nitakloang, Desa
Wuliwutik,Desa Lusitada, Desa Riit, Desa Bloro, Desa Tilang, Desa Nirangkliung,
dan Desa Mahebora

Peta Wilayah Kecamatan Nita

Gambar 2.1 Peta Batas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Nita

a. Batas Wilayah
Dengan batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kecamatan Magepanda
 Sebelah Timur : Kecamatan Koting
 Sebelah Selatan : Kecamatan Lela dan koting

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 5


 Sebelah Barat : Kecamatan Mego

b. Luas Wilayah
Luas wilayah kerja UPT Puskesmas Nita adalah 141,07 km² terdiri dari dataran
tinggi dan dataran rendah dengan komposisi luas lahan yang hamper tidak
seimbang. Pemanfaatan tanah sebagai lahan pertanian dan pemukiman.
Tabel 2.2 Luas Wilayah Kecamatan Nita dan Presentasi per Tahun 2019
NO DESA LW (KM²) Persentase (%)
1 Nita 1,98 1,40
2 Takaplager 4,10 2,91
3 Tebuk 6,28 4,45
4 Ladogahar 6,61 4,69
5 Nitakloang 8,88 6,29
6 Wuliwutik 8,81 6,25
7 Lusitada 7,70 5,46
8 Bloro 7,63 5,41
9 Riit 13,54 9.60
10 Tilang 15,54 11,02
11 Nirangkliung 46,73 33,13
12 Mahebora 13,36 9,47
TOTAL 141,07 100
Sumber data : BPS Kabupaten Sikka Tahun 2019
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa desa yang paling luas yaitu desa
Nirangkliung dan yang paling kecil adalah desa Nita.

C. WILAYAH ADMINISTRASI
Secara administrasi wilayah kerja UPT Puskesmas Nita terdiri dari 12 (dua
belas) desa yang terdiri dari 41 dusun dan 194 RT dengan pembagian dapat
dilihat melalui table berikut ini:

Tabel 2.3 Nama Desa dengan Jumlah Dusun dan RT Tahun 2019
NO DESA JLH JLH RT
DUSUN
1 Nita 3 21
2 Takaplager 3 15
3 Tebuk 4 19
4 Ladogahar 3 15
5 Nitakloang 4 25
6 Wuliwutik 3 18
7 Lusitada 4 14
8 Bloro 4 13
9 Riit 3 14
10 Tilang 3 16
11 Nirangkliung 4 19
12 Mahebora 3 5
TOTAL 41 194
Sumber data : Data Desa se-Kecamatan Nita Tahun 2019
Hampir semua wilayah kerja dapat dijangkau oleh kendaraan roda dua
dan roda empat, hanya beberapa dusun di wilayah Desa Mahebora, Nirangkliung
dan Riit masih ditempuh dengan berjalan kaki dari pusat desa selama 30 -60
menit.
Jarak tempuh dari desa ke puskesmas rata-rata 30 -45 menit kecuali Desa
Mahebora dan Nirangkliung dapat berkisar 2 -3 jam.

D. KEADAAN PENDUDUK
a. Jumlah Penduduk dan Distribusi Penduduk
Berdasarkan data Kecamatan Nita Tahun 2019, jumlah penduduk Kecamatan
Nita sebanyak 24.709 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 5.822
KK.

Distribusi penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja UPT


Puskesmas Nita secara lengkap dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 2.4 Nama Desa dengan Jumlah Penduduk Tahun 2019


NO DESA JUMLAH PENDUDUK ∑ ❑K RATA- RATA
KEPADATAN
L P L+P K
JIWA/RT
1 Nita 1.834 1.754 3588 843
2 Takaplager 849 886 1733
3 Tebuk 896 1.050 1.946 552
4 Ladogahar 513 602 1115 305
5 Nitakloang 1.335 1.167 2.502 637
6 Wuliwutik 710 671 1381 372
7 Lusitada 748 871 1.619
8 Bloro 710 781 1.491 397
9 Riit 633 742 1.375 357 1.375
10 Tilang 1.290 1.391 2.681 690
11 Nirangkliung 1.680 1.800 3.480 785 125 74,47
12 Mahebora
TOTAL
Sumber data : Kecamatan Nita Tahun 2019

b. Profil Penduduk pada wilayah UPT Puskesmas Nita

1). Kepadatan Penduduk


Kepadatan Penduduk di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019 adalah
175,15jiwa/km2 dengan jumlah penduduk per KK rata-rata 4 orang.Angka
tersebut masih termasuk angka yang ideal atau memenuhi syarat kesehatan.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 7


Kepadatan hunian rumah merupakan salah satu ketentuan indicator untuk
syarat rumah sehat, selain dari beberapa factor seperti luas rumah,
pencahayaan, ventilasi udara, kelembapan, sanitasi lingkungan rumah, dan
sebagainya. Rumah yang terlalu padat penduduknya dapat menyebabkan
semakin mudahnya penularan atau penyebaran penyakit dari satu orang ke
orang lain dalam rumah tersebut.
2). Sex Ratio
Sex Ratio Penduduk di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019 adalah
Jumlah Penduduk perempuan lebih banyak 12.446 jiwa ( 50,37%)
dibandingkan dengan jumlah penduduk laki-laki 12.263 jiwa (49,63%).

3). Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur


Melalui data tersaji dapat diketahui proporsi penduduk yang menjadi
sasaran program pelayanan kesehatan.Distribusi Penduduk Menurut
Kelompok Umur dapat dilihat pada table 2.4 berikut ini.

Tabel 2.5Jumlah Penduduk Menurut Umur di wilayah Kecamatan Nita Tahun


2019

NO DESA Tingkat Umur TOTA


0-5 6-14 15-16 17-54 >55 L
1 Nita 214 312 511 1.974 604 3.588
2 Takaplager 167 281 175 854 258 1.735
3 Tebuk 111 250 180 940 465 1.946
4 Ladogahar 78 262 68 465 242 1.115
5 Nitakloang
6 Wuliwutik 71 203 239 658 170 1.381
7 Lusitada
8 Bloro 121 219 40 895 216 1.491
9 Riit 82 170 85 840 198 1.375
10 Tilang 256 476 119 1448 519 2.818
11 Nirangkliung 362 643 198 1891 365 3.459
12 Mahebora
TOTAL
Sumber : Hasil Pendataan Terpadu Kecamatan Nita Tahun 2019
c. Keadaan Pendidikan
1). Tingkat Pendidikan penduduk di wilayah UPT Puskesmas Nita dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.6Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah
Kecamatan Nita Tahun 2019

TINGKAT PERSENTASE
NO Jumlah
PENDIDIKAN (%)
Usia 3-6 thn yg belum
1 sekolah
Usia 3-6 thn yg sedang TK/
2 PG
Usia 7-17 thn yang tidak
3 pernah sekolah
4 Usia 7-17 thn sedang sekolah
Usia 18 - 56 thn yang tidak
5 pernah sekolah
6 Usia 18-56 tidak tamat SD
Usia 18-56 thn tidak tamat
7 SLTP
Usia 18- 56 thn tidak tamat
8 SLTA
9 Tamat SD/ Sederajat
10 Tamat SLTP/Sederajat
11 Tamat SLTA / Sederajat
12 Tamat D1 / Sederajat
13 Tamat D2 / Sederajat
14 Tamat D3 / Sederajat
15 Tamat S1 / Sederajat
16 Tamat S2 / Sederajat
17 Tamat SLB C
TOTAL
Sumber :Data Kecamatan Tahun 2019
Pada table tersebut dapat dilihat berdasarkan kelompok pendidikan paling
tinggi adalah Usia 7-17 tahun sedang sekolah yaitu 25,95 %.

2). Sarana Pendidikan dan sarana Ibadah


Sarana pendidikan yang ada di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
dapat dilihat dari tabel 2.5 berikut ini :

Tabel 2.7 Sarana Pendidikan di Wilayah Kecamatan Nita Tahun 2019

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 9


NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH
1 TKK 17
2 SD 27
3 SMP 6
4 SMA 2
5 Perguruan Tinggi 1
Sumber :Data Kecamatan Tahun 2019

Tabel 2.8 Sarana Ibadah di Wilayah Kecamatan Nita Tahun 2019

NO SARANA IBADAH JUMLAH

1 GEREJA 5
2 KAPELA 14
Sumber : Data Kecamatan Tahun 2019

d. Keadaan Ekonomi
Mata pencaharian penduduk di wilayah UPT Puskesmas Nita dapat dilihat dari
tabel berikut ini :

Tabel 2.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di wilaya Kecamatan Nita

PEKERJAAN/ MATA PERSENTASE


NO JUMLAH
PENCAHARIAN (%)
1 PNS
2 BURUH/SWASTA
3 PEDAGANG
4 PETANI
5 OJEK/SOPIR
6 Lain-lain
TOTAL

Sumber : Data Kecamatan Tahun 2019


Pada table diatas dapat dilihat Mata Pencaharian Penduduk di Kec. Nita lebih banyak Petani
yaitu sebesar 39,16 %.

E. SUMBERDAYA UPT PUSKESMAS NITA

a. Ketenagaan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur penting dalam suatu
organisasi. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang
keberhasilan pelaksanaan kegiatan program dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi layanan kesehatan
tingkat pertama UPT Puskesmas Nita dilengkapi dengan sarana dan prasana
yang cukup memadai didukung oleh tenaga kesehatan seperti Dokter Umum,
Dokter Gigi, Bidan, Perawat, Perawat Gigi, Analis Kesehatan, Penyuluh
Kesehatan Masyarakat, Nutrisionis, Sanitarian, Asisten Apoteker dan
Fisioteraphis.
Jumlah tenaga kesehatan dan tenaga umum di UPT Puskesmas Nita pada tahun
2019 adalah sebanyak 113 orang.

Adapun jenis dan jumlah ketenagaan di UPT Puskesmas Nita pada tahun 2018
dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.10 Data Ketenagaan Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan di


UPT Puskesmas Nita Tahun 2019
NO JENIS KETENAGAAN JML STATUS PEGAWAI
PNS PTT Kontrak Kontrak Suka
Daerah Desa rela
A TENAGA MEDIS
1 Dokter Umum 2 1 1 - - -
2 Dokter Gigi 1 - 1 - - -
3 Perawat 32 16 - 4 7 3
a. S1 Ners 9 2 - 2 5 -
b. D3 16 9 - 2 2 3
c. D0 5 5 - - - -
4 Perawat Gigi D0 1 1 - - - -
5 Bidan 45 28 - 3 13 2
a. D4 3 1 - - 2 -
b. D3 30 15 - 3 11 2
c. D0 12 12 - - - -
6 Penyuluh Kesehatan 3 1 - 1 - 1
Masyarakat S1
7 Sanitarian 3 3 - - - -
a. S1 1 1 - - - -
b. D3 2 2 - - - --
8 Nutrisionis 3 2 - - - 1
a. S1 2 1 - - - 1
b. D3 1 1 - - - -
9 Asisten Apoteker D3 1 1 - - - -
10 Analis Kesehatan D3 3 2 - - - 1
11 Apoteker - - - - - -
12 Rekam Medik 1 - - - - 1

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 11


B TENAGA NON MEDIS JLH PNS PTT Kontrak Kontrak Suka
Daerah Desa rela
1 Admin 4 3 1 2
S1 1 1
AMA 3 3 - - - 1
2 Pengemudi 2 1 1
Kendaraan Dinas
3 CS 1 1
4 Penjamu Makan 1 1
Pasien
TOTAL 107 60 2 11 21 13

Sumber : Data Bagian Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Sedangkan berdasarkan presentase kompetensi pendidikan dapat dilihat


pada tabel berikut ini :
Tabel 2.11 Tenaga Medis Menurut Pendidikandi UPT Puskesmas Nita
Tahun 2019
NO JENJANG PENDIDIKAN JML PRESENTASE
(%)
1 Sarjana 18 16,1 %
2 Diploma IV 3 2,8 %
3 Diploma III 53 50 %
4 SLTA/SPK/ Sederajat 30 28,3 %
5 SD 3 2,8 %
TOTAL 107 100
Sumber : Data Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

a. Peralatan dan Sarana Kesehatan

Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan, UPT


Puskesmas Nitatelah dilengkapi dengan fasilitas pelayananndalam gedung
seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.12 Fasilitas Pelayanan dan Ruangan di UPT Puskesmas Nita Th. 2019

NO RUANGAN JML Keterangan


Tahun 2019
GEDUNG A
1 Ruang Pendaftaran dan 1 Baik
Informasi/ Rekam Medis
2 PoliUmum 2 Baik
3 Ruang Tindak 1 Baik
4 Poli Gigi 1 Baik
5 Poli KIA 1 Baik
6 Poli MTBS 1 Baik
7 Poli KB dan Pemeriksaan IVA 1 Baik
8 Poli TB DOTS 1 Rusak Berat
9 Ruang Fiksasi Sputum 1 Rusak Berat
10 Ruang Fisioterapi 1 Baik
11 Laboratorium 1 Baik
12 Ruang Sterilisasi 1 Baik
13 Ruang Pelayanan Farmasi 1 Baik

14 Gudang Obat 1 Baik


15 Ruang Imunisasi 1 Baik
16 Ruang Gizi 1 Baik
17 Ruang Promosi Kesehatan 1 Baik
18 Ruang Sanitasi 1 Baik
19 Ruang Kepala Puskesmas 1 Baik
20 Ruang Administrasi Kantor 2 Baik
21 Gudang Barang dan ATK 2 Baik
22 Ruang Rapat 1 Baik
23 Garasi Mobil Pusling/Rujukan 1 Rusak Berat

GEDUNG B
1 Ruang Unit Gawat Darurat 1 Baik
2 Ruang Rawat Inap 3 Baik
3 Ruang Nifas 1 Baik

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 13


4 Ruang Persalinan 2 Baik
5 Ruang Jaga Bidan 1 Baik
6 Ruang Jaga Perawat 1 Baik
7 Ruang Dapur 1 Baik
8 Rumah Tunggu Kelahiran 1 Baik
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

b. Sarana / Prasarana
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan pelayanan dan
program, UPT Puskesmas Nita juga didukung dengan sarana penunjang
seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.13 Sarana/ Prasarana di UPT Puskesmas Nita dan


Kondisinya

N Jenis JML Kondisi


O Sarana/Prasarana Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
A Sarana Kesehatan
1 Puskesmas 4 2 1 1
Pembantu
2 Poskesdes 3 3
3 Polindes 9
4 Pusling Roda 4 2 1 1

B Sarana Penunjang
1 Rumah Dinas Dokter 2 2
2 Rumah Dinas Para 2 1 1
Medis
3 Komputer 1 1
4 Laptop 9 9
5 Lemari Pendingin 3 3
besar/Kecil
6 TV Besar/Kecil 2 2
7 Lemari Kaca 4 4
8 Meja 36 36 36
9 Lemari Es Vaksin 1 1
buka atas
10 Incenerator 1 1
11 AC 1 1
12 Kursi Roda 2 2
13 Kursi Putar 2 2
14 Sterilisator Listrik 3 3
15 Alat Pemadam Api 2 2
Ringan

N Jenis JML Kondisi


O Sarana/Prasarana Baik Rusak Rusak
Ringan Berat
16 Tempat Tidur 19 19
PAsien
17 EKG 1 1
18 Camera Digital 1 1
19 Proyektor 1 1

Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

c. Sumber Pembiayaan
Pembiayaan UPT Puskesmas Nita bersumber dari pendapatan
Puskesmas yang digunakan kembali sebagai biaya operasional.Sumber
pendapatan puskesmas berasal dari jasa pelayanan pasien Umum, JKN,
APBD, Jampersal dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Adapun
pendapatan UPT Puskesmas Nita dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.14 Sumber dan Jumlah Pendapatan UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

NO Sumber Pendapatan Jumlah KET


1 APBD Rp. 60.262.509
2 DANA PUSAT
JKN (BPJS) Rp.1.000.630.575
BOK Rp. 498.216.000
JAMPERSAL Rp. 153.493.000
TOTAL Rp. 1.456.240.109
Sumber :Laporan Keuangan UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 15


BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Umur Harapan Hidup


Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 1 ayat 1
mengatakan bahwaKesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.

Umur Harapan Hidup Penduduk adalah rata-rata kesempatan atau waktu hidup yang
tersisa.Umur Harapan Hidup Berbeda dengan lama hidup.Lama Hidup adalah jumlah
tahun maksimum penduduk untuk dapat hidup.Cara menentukan Umur Harapan Hidup
adalah dengan menunjukan rata-rata dari semua umur dan seluruh kematian pada
waktu tertentu.

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet, dalam rentang
penelitian 1990 hingga 2016, menemukan harapan hidup masyarakat Indonesia yang
lebih tinggi pada 2016. Pemimpin studi, Dr dr Nafsiah Mboi, mengatakan bahwa usia
harapan hidup orang Indonesia tahun 2016 mencapai 71,7 tahun, lebih lama
dibandingkan dengan usia harapan hidup yang hanya 63,6 tahun pada tahun 1990. Pada
tahu 2035 diperkirakan meningkat lagi menjadi 72,2 tahun. Hal ini dapat terlihat dari
bertambahnya jumlah lansia yang merupakan dampak dari meningkatnya kualitas dan
standar pelayanan kesehatan di masyarakat. Pada UPT Puskesmas Nita Umur Harapan
Hidup tahun 2019 didapatkan sebesar 68,76 tahun dari 105 Kematian.

B. Angka Kematian (Mortality Rate)


Angka kematian secara umum berkaitan erat dengan tingkat angka kesakitan
dan Status Gizi seseorang. Indikator untuk menilai keberhasilan program
pembangunan kesehatan dapat dilihat dari perkembangan Angka Kematian.
Besarnya tingkat Angka Kematian dapat dilihat dari beberapa indicator antara
lain:
1. Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi adalah jumlah kematian penduduk yang berusia sebelum
mencapai 1 tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. AKB merupakan
indicator yang sangat berguna untuk mengetahui status kesehatan anak khususnya
bayi dan dapat mencerminkan tingkat kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan
secara umum, status kesehatan penduduk secara keseluruhan serta tingkat
perkembangan social ekonomi masyarakat.
Jumlah kematian bayi tahun 2019 adalah 5 orang dan jumlah 278 kelahiran
sehingga Angka Kematian Bayi (AKB) menurut MDGs tahun 2015 adalah 23/1000
kelahiran hidup (KH), maka AKB tersebut sudah dibawah target.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat
kesakitan bayi dan status gizi bayi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses
persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari sekian factor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi
perkembangan fungsi dan organ janin.
Distribusi AKB di UPT Puskesmas Nita dapat dilihat pada grafik berikut ini:
Grafilk 3.1Angka Kematian Bayi di UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

8
6
4
2
0
2017 2018 2019

Sumber : Data Kematian UPT Puskesmas Nita tahun 2019

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi di UPT Puskesmas
Nita Tahun 2019 sebanyak 5 kasus. Yaitu di desa Nita, Nitakloang, Lusitada,
Nirangkliung dan Mahebora masing-masing terdapat satu kasus kematian.

Tabel : 3.2 Distribusi AKB Tahun 2017 s.d 2019 di UPT Puskesmas Nita sbb:

Elemen 2017 2018 2019


AKB 6 2 5
Sumber : Data KIA UPT Puskesmas Nita

2. Angka Kematian Balita (AKABA)


AKABA adalah jumlah anak yang meninnggal sebelum mencapai usia 5 tahun
yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita dihitung
dengan menjumlahkan kematian bayi dengan kematian balita.Berdasarkan
pedoman MDGs disebutkan bahwa nilai normative >140 tinggi, 71-140 tinggi, 20-
40 sedang dan < 20 rendah.AKABA menggambarkan tingkat permasalahan
kesehatan anak-anak dan factor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan
anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 17


Grafik 3.3 Angka Kematian Balita di UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

AKB
4.5
4
3.5
3
AKB
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2017 2018 2019

Dari grafik diatas dapat dilihat jumlah kematian balita di UPT Puskesmas Nita
sebanyak 3 orang yaitu di desa Wuliwutik sebanyak 2 orang dan desa Lusitada
sebanyak 1 orang.

Tabel : 3.4 Distribusi AKABA Tahun 2017 dan 2019 di UPT Puskesmas Nita sbb:

Elemen 2017 2018 2019


AKABA 2 4 3
Sumber : Data KIA UPT Puskesmas Nita

3. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada tahun
tertentu dengan penyebab kematian yang terkait dengan gangguan kehamilan atau
penanganannya (tidak termasuk kasus kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan masa nifas ( 42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator inisecara
langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan.Angka Kematian
Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup
sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, mutu pelayanan
kesehatan terutama untuk ibu hamil, saat melahirkan dan pada masa nifas.
Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan senantiasa menggunakan indikator
AKB dan AKI sebagai indikator utamanya. Jumlah Kematian Ibu di wilayah UPT
Puskesmas Nita sejak Tahun 2017 sampai dengan Tahun 2019 tidak ada , hal ini
menunjukan bahwa kualitas pelayanan kesehatan Ibu di UPT Puskesmas Nita
cukup baik.
C. Angka Kesakitan (Morbiditas)
Morbiditas menjadi salah satu indicator penting dalam menilai suatu derajat kesehatan
masyarakat disuatu wilayah. Morbiditas yaitu angka kesakitan yang dapat berupa
angka insidentil maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas
menggambarkan suatu kejadian penyakit dalam suatu populasi dan pada kurun waktu
tertentu, yang dapat dilihat dari data sepuluh penyakit terbanyak.
Sepuluh Penyakit Terbanyak di wilayahUPT Puskesmas Nita dapat dilihat pada grafik
dibawah ini.

Grafik 3.5 Sepuluh Penyakit Terbanyak di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

10 Penyakit Terbanyak Tahun 2019


6000 5006
5000
4000
3000
2000 1122 987 971
766 412 555
1000 313 223 212
0
A ia t i ld is us tis
ISP ai lg ku ens Co br ps
ia
ln tri BP
H
s A r t d Fe e u r
M iti pe si sp V A
str Hi on va Di oi
d
a m r t
G m se a
Co Ob e um
R
Sumber : Data SIKDA UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Berdasarkan data 10 penyakit terbanyak kasus rawat jalan di UPT Puskesmas Nita
Tahun 2018 penyakit yang paling banyak diderita pada semua kelompok umur adalah
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas) yaitu sebanyak 5.006 kasus.

1. Penyakit Menular
a). TB Paru
MDGs menetapkan penyakit TB Paru sebagai salah satu target penyakit
yang harus diturunkan selain HIV-AIDS dan Malaria. Hasil Pengobatan dipakai
indicator Succes Ratedimana indicator ini dapat dinilai setahun kemudian setelah
penderita ditemukan dan diobati. Pada Tahun 2019 angka success ratedi UPT
Puskesmas nita sebesar 88,23%, sebanyak 3,13 % meninggal dunia.
Angka penemuan kasus TB Paru Tahun 2019 sebesar 53,13%, Penemuan kasus
yang rendah ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat dan
rendahnya keinginan untuk memeriksakan diri apabila mengalami batuk yang
lama. Jumlah penemuan suspek TB tahun ini hampir mencapai 100% yaitu
sebesar 95,95 % dari target yang ditetapkan yaitu 173suspek.Angka penemuan
suspek TB Paru, penemuan Kasus BTA Positif, Pengobatan dan Kesembuhan
dapat dilihat pada grafik-grafik berikut ini.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 19


Grafik 3.6 Penemuan Kasus TB Paru di UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Penemuan Kasus TB Paru


140
128
120
100
80
60
40
20 14 19 13 15 18
10 9 63 7 1 10 2 9 40 3 51
0 1 1 2 1 0 2
TA ER K R G IK A O IT NG NG A TA
NI G BU AH
A N UT D R RI OR NI
P LA TE G LOA IW SITA BLO TIL
A
K LIU EB
A S
KA DO TA
K UL LU NG AH SM
TA LA NI W RA M
SK
E
NI
PU

Suspek Penemuan
Sumber : Data Program TB-DOTS Puskesmas Nita Tahun 2019

Grafik 3.7 Angka Pengobatan dan Kesembuhan Penderita TB Paru di Wilayah


UPT Puskesmas Nita

Angka Pengobatan dan


Kesembuhan Penderita TB
16
12
8
4
0

TA UK G D A IT G i ta
I
EB
N A RI N
sN
N
T LOA SIT KL IU a
T AK LU NG esm
NI IRA u sk
N P
Sumber : Data Program TB-DOTS Puskesmas Nita Tahun 2019

b.) Pneumonia /ISPA


Pneumonia adalah Infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli).
Infeksi ini bias disebabkan oleh bakteri, jamur, virus atau kecelakaan karena
menghirup cairan atau bahan kimia yang dapat menyebabkan kematian.
Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak umur dibawah 2
tahun.Penemuan dan tatalaksana kasus adalah salah satu program
penanggulangan.Tahun 2019 tidak ada kasus pneumonia yang ditemukan dan
ditangani oleh UPT Puskesmas Nita.
Pneumonia merupakan salah satu penyakit yang merupakan kelanjutan
dari ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang merupakan penyakit yang
menempati urutan pertama dalam daftar 10 penyakit terbanyak di UPT
Puskesmas Nita tahun 2019.

Berikut ini adalah grafik distribusi Penyakit ISPA di wilayah UPT Puskesmas
Nita.

Grafik 3.8 Didtribusi Penyakit ISPA Di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Distribusi Kasus ISPA Tahun 2019


6000
5000
4000
3000
ISPA
2000
1000
0
n ar ei l t v L
Ja Ju p
No OTA
M M Se
T
Sumber: Data SIKDA P2M UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Grafik 3.9 Distribusi Penyakit ISPA di UPT Puskesmas Nita Tahun 2016 s.d 2019

Distribusi Penderita ISPA Tahun


2016 s.d 2019
15000 ISPA
10000 10.866 9.266
5000 6.390 5006
0
2016 2017 2018 2019
Sumber: Data SIKDA P2M UPT Puskesmas Nita Tahun 2019

Dari grafik diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah penderita ISPA mengalami
penurunan dari tahun 2016 yaitu sebanyak 10.866 kasus menurun hingga tahun 2019
menjadi 5.006 kasus.

c). HIV-AIDS
Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 21
Human Imunnodeficiency Virus (HIV) – Aquired Immuno Deficiency
Syndrome (AIDS) merupakan penyakit menular yang disebabkan olehinfeksi
Virus HIV yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya sehingga
penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Penemuan Kasus HIV melalui screening Laboratorium VCT UPT
Puskesmas Nita Tahun 2018 sebanyak 5 kasus.Jumlah kasus keseluruhan di
Kecamatan Nita sejak Tahun 2007 s.d 2018 sebanyak 67 kasus.Distribusi
Kasus HIV-AIDS di Kecamatan Nita sejak Tahun 2007 s.d 2019 dapat dilihat
pada tabel berikut ini

Tabel 3.10 Distribusi Penderita HIV- AIDS di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun
2007 s.d 2019 berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin

NO DESA Jenis Kelamin UMUR (tahun)


L P L+P 0-19 20-50 >50
1 Nita 8 3 11 1 10 0
2 Takaplager 2 1 3 1 2 0
3 Tebuk 3 3 6 0 5 1
4 Ladogahar 2 1 3 0 3 0
5 Nitakloang 2 1 3 0 3
6 Wuliwutik 0 0 0 0 0 0
7 Lusitada 1 1 2 0 2 0
8 Bloro 7 8 15 3 12 0
9 Riit 5 5 10 0 10
10 Tilang 4 2 6 0 6
11 Nirangkliung 5 3 8 1 7
12 Mahebora 0 0 0 0 0 0
TOTAL 39 28 67 6 60 1
Sumber : Data Program HIV-AIDS Tahun 2019

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penderita jumlah HIV-AIDS terbanyak
di desa Bloro yaitu 15 Kasus, sedangkan desa Wuliwutik dan Mahebora
sampai saat ini belum ditemukan kasus HIV-AIDS. Kasus HIV-AIDS
diwilayah UPT Puskesmas Nita lebih banyak terdapat pada kaum laki-laki
dan pada usia 20-50 tahun yaitu sebanyak 60 kasus.Pada Tahun 2018
terdapat 3 kasus HIV baru yaitu 1 orang dari Desa Nita, 1 orang Desa
Nirangkliung dan 1 orang dari luar wilayah (Lela).Sedangkan di tahun 2019
tidak ada penambahan kasus.

d). Infeksi Menular Seksual


IMS merupakan jenis penyakit yang dapat ditularkanmelalui hubungan
seksual dengan orang yang mengidap IMS.IMS merupakan salah satu
pencetus timbulnya kasus HIV-AIDS. Tahun 2019 jumlah penderita IMS
di wilayah UPT Puskesmas Nita sebanyak 7 kasus.

e). Penyakit Malaria

Malaria merupakan penyakit endemis yang terus menerus terjadi dan


dapat menyebabkan kematian.Penyakit malaria merupakan salah satu
penyakit yang upaya pencegahan dan pengendalian untuk menurunkan
angka kasusnya membutuhkan komitmen internasional dalam Millenium
Development Goals (MDGs).

Tahun 2019 terdapat4 kasus malaria positif dari 476Sampel darah yang
diperiksa di UPT Puskesmas Nita.

Tabel 3.11 Distribusi penemuan kasus Malaria di Wilayah UPT Puskesmas Nita
Tahun 2019

NO DESA Jumlah Kasus Jenis Spesies


P.F P.M P.O P.V
1 Nita 0
2 Takaplager 1 1
3 Tebuk 0
4 Ladogahar 0
5 Nitakloang 0
6 Wuliwutik 0
7 Lusitada 1 1
8 Bloro 2 2
9 Riit 0
10 Tilang 0
11 Nirangkliung 0
12 Mahebora 0
TOTAL 4 3 1

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 23


Sumber : Data SIKDA Malaria Tahun 2019

f.) Kusta

Penyakit kusta atau biasa disebut lepra disebabkan oleh mycobacterium


leprae. Jika tidak segera ditangani maka akan menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, mata dan anggota gerak. Pada tahun 2016
ditemukan 2 penderita kusta tingkat 1, Tahun 2017 ditemukan 1 penderita kusta
tingkat 1 di UPT Puskesmas Nita. Dan semuanya mendapatkan pengobatan dan
sembuh.Sedangkan pada tahun 2018 tidak ditemukan.Sedangkan Tahun 2019
ada 2 Kasus kusta di wilayah UPT Puskesmas Nitadan sementara menjalani
pengobatan.Sampai dengan saat ini dapat ditekan menjadi < 1 per 10.000
penduduk.Indikator yang dipakai dalam menilai keberhasilan program kusta
adalah angka proporsi cacat tingkat II (cacat yang dapat dilihat oleh
mata).Angka inidapat dipakai untuk menilai kinerja petugas, bila angka
proporsi kecacatan tingkat II tinggi berarti terjadi keterlambatan penemuan
penderita akibat rendahnya kinerja petugas dan rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang tanda/gejala penyakit kusta.

2. Penyakit Menular yang dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)


Ada beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan Imunisasi
adalah:

a). Difteri, Pertusis dan Tetanus


Penyakit Difteri, Pertusis dan tetanus dapat dicegah dengan pemberian
imunisasi DPT. Berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan tidak ada kasus
Difteri, Pertusi dan Tetanus tahun 2019 di wilayah UPT Puskesmas Nita, dan
sejak tahun 2017 dan 2018 juga dilaporkan tidak ada kasus.

b). Poliomyelitis dan Acute Flaccid Paralysis (AFP)/ Lumpuh Layu Akut
Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Polio. Dilaporkan
selama 3 tahun terakhir yaitu sejak Tahun 2017, 2018 dan 2019 tidak terdapat
kasus Poliomyelitis dan AFP di Wilayah UPT Puskesmas Nita.

c). Campak
Penyakit Campak adalah penyakit yang mudah menular baik pada balita, anak-
anak maupun orang dewasa yang disebabkan oleh virus campak.Penularan
campak dapat terjadi melalui udara yang terkontaminasi dan secret yang
terinfeksi. Pada tiga tahun terakhir sampai dengan tahun 2018 dan 2019 tidak
ditemukan kasus campak di wilayah UPT Puskesmas Nita.

d). Hepatitis
Penyakit Hepatitis dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Hepatitis
(HB).Pada Tahun 2019 terdapat 4 kasus Hepatitis B di wilayah UPT Puskesmas
Nita.

3. Penyakit Potensial KLB/ Wabah


a). Diare
Diare dapat didefenisikan sebagai kejadian buang air besar berair lebih dari tiga
kali namun tidal berdarah dalam 24 jam, bila disertai darah disebut
disentri.Penyakit Diare lebih banyak menyerang anak-anak terutama
Balita.Meskipun jumlah kasus diare cukup tinggi, namun angka kematiannya
relative rendah karena serangan penyakit yang bersifat akut mendorong
penderitanya untuk segera mencari pengobatan ke pelayanan kesehatan.Dalam
perjalanan secara alamiahnya sebagian besar penderita sembuh sempurna.
Angka kesakitan akibat diare yang dilayanai di UPT Puskesmas Nita dalam tiga
tahun terakhir seperti pada grafik dibawah ini:

Grafik 3.12 Distribusi Kasus Diare di Wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun
2016 s.d 2019

Jumlah Kasus Diare


400
300 Jumlah Kasus Diare
200 285 288
100 212 181
0
2016 2017 2018 2019

Sumber : Data SIKDA – P2M DiareUPT Puskesmas Nita

Tahun 2018 terjadi penurunan kasus yaitu sebanyak 181 kasus.Gejala pada
penderita Diare pada umumnya terkesan ringan dan dapat diobati.Dari seluruh
penderita yang dilaporkan semuanya 100% ditangani oleh tenaga
kesehatan.Penanggulangan diare dititik beratkan pada penanganan penderita untuk
mencegah kematian dan promosi kesehatan tentang hygiene sanitasi untuk
mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB). Distribusi Penderita Diare pada tahun 2019
dapat dilihat pada grafik berikut ini.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 25


Grafik 3.12 Distribusi Kasus Diare pada Tahun 2019 di Wilayah UPT Puskesmas Nita

Jumlah Kasus Diare Th. 2019


200 181

150
DIARE
100
50 24 11 15 29 21 30
7 7 9 8 9 11
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul AugSept Okt Nop DesTotal
Sumber : Data SIKDA – P2M UPT Puskesmas Nita
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa peningkatan kasus terjadi di bulan
Januari, Agustus, September dan Oktober 2019.

b). Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui vector nyamuk aedes aegypty.Penyakit ini
sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indoneia.Selama tiga
tahun berturut-turut selalu dilaporkan adanya kasus DBD di wilayah kerja
UPT Puskesmas dan belum ada dilaporkan kasus kematian yang disebabkan
oleh kasus DBD tersebut.

Grafik 3.13Distribusi Kasus Demam Berdarah Dengue di wilayah kerja


UPT Puskesmas Nita Tahun 2016 s.d 2019

Kasus DBD
30
25 25
20
Kasus DBD
15
10
5
1 2 1
0
2016 2017 2018 2019
Sumber Data : SIKDA P2P Survailans DBD UPT Puskesmas Nita

Pada tahun 2019 terdapat 25 kasus DBD di wilayah UPT Puskesmas Nita.

c). Rabies
Penyakit Rabies atau yang dikenal juga dengan istilah “anjing gila” adalah
infeksi virus pada otak dan sistem saraf.Penyakit ini tergolong sangat
berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian.Penyakit ini
ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies seperti anjing, kucing dan
Kera. Kasus gigitan anjing setiap bulan meningkat namun dilaporkan
bahwa selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun 2016 sampai dengan
2019 dilaporkan tidak terdapat kasus rabies di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nita.Sedangkan kasus gigitan HPR tahun 2019 sebanyak 157
kasus, dan yang mendapat pelayanan vaksin rabies sebanyak 145 penderita.
UPT Puskesmas Nita merupakan Rabies Center yang melayani pemberian
VAR (Vaksin Anti Rabies)untuk wilayah kecamatan Nita, Kecamatan
Nanga dan Kecamatan Koting.

Profil Kesehatan UPT Puskesmas NITA Tahun 2020 27

Anda mungkin juga menyukai