Anda di halaman 1dari 17

PROFIL

UPTD. KESMAS TEGALLALANG I


KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2021

OLEH
UPTD. KESMAS TEGALLALANG I
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa sehingga Profil Puskesmas Tahun 2021 ini dapat diselesaikan. Profil
ini disusun berdasarkan hasil kegiatan pelayanan di dalam dan di luar gedung yang
nantinya dapat sebagai acuan untuk menyusun perencanaan program di tahun
mendatang.

Dalam penyusunan laporan profil ini tentu masih banyak kekurangan sehingga
kami mengharapkan bimbingan dan masukkan dari Dinas Kesehatan Kota Gianyar
dan dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih kepada seluruh staf puskesmas atas
kerjasamanya semoga Laporan Profil UPTD Kesmas Tegallalang I ini dapat
bermanfaat.

Tegallalang, Januari 2021

Kepala Puskesmas Tegallala

( dr. Dewa Gede Mahardika )


NIP. 197406102005021004

2
DAFTAR ISI

HAL
KATA PENGANTAR ………………………………………………… 1
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. 2
BAB I ………………………………………………………... 4
1.1 LATAR BELAKANG..…………………………………………….. 4
1.2 VISI MISI……………………………………………………........... 4
1.3 TUJUAN…………………………………………………………… 7
BAB II GAMBARAN UMUM………………………………………… 8
2.1 DATA DASAR KEADAAN UMUM UPTD KESMAS TEGALLALANG I… 8
2.2 TUGAS DAN FUNGSIU PUSKESMAS TEGALLALANG I……. 10
BAB III ANALISA MASALAH………………………………………. 14
BAB IV TINDAK LANJUT…… ……………………………………. 16
BAN V KESIMPULAN DAN SARAN…………………..……..…….. 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan

berdasarkan pada perikemanusian, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta

pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu,

bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.

Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak hanya

menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari berbagai

sektor terkait lainnya, disamping tanggungjawab individu dan keluarga. Dalam

penyelengaraan pembangunan nasional, SKN dapat bersinergi secara dinamis dengan

berbagai sistim nasional lainnya seperti Pendidikan, ekonomi, ketahanan pangan,

pertahanan, ketenaga kerjaan serta sistim lainnya.

Kebijakan pembangunan kesehatan sekarang adalah paradigma sehat yaitu

paradigma pembagunan kesehatan yang lebih baik menggutamakan upaya promotif dan

preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Pembangunan kesehatan yang dicananangkan pada periode pemerintahan Kabinet

Kerja telah memperhatikan berbagai masukan dari pemangku kepentingan dalam diskusi

National Summit yang membahas tentang peningkatan pembiayaan kesehatan untuk

memberikan jaminan kesehatan masyarakat, peningkatan kesehatan masyarakat untuk

mempercepat pencapaian target MDG.s.

Peraturan perundang-undangan dalam bidang kesehatan yang telah diterapkan untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan antara lain :

4
a. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan

Pembangunan Kesehatan .

b. Undang-undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

c. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 818/Menkes/SK/IX/200 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

Salah satu bentuk kegiatan dalam mengimplementasikan perundang-undangan

tersebut maka disusunlah Propil UPTD Kesmas Tegallalang I dengan harapan dapat

menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan

keputusan tahun berikutnya.

1.2. Visi dan Misi

A. Visi

Gambaran keadaan masyarakat yang ingin dicapai melalui pembagunan dibidang

kesehatan adalah masyarakat yang individualnya hidup dalam :

 Lingkungan bersih dan sehat

 Berperilaku hidup bersih dan sehat

 Memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara

adil dan merata.

 Memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Keadaan masyarakat seperti tersebut diatas merupakan visi Departemen Kesehatan

yang dinyatakan “ Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkualitas “Lingkungan yang

diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu

lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi perencanaan kawasan

yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong

menolong dengan memelihara nilai- nilai budaya bangsa. Kemampuan masyarakat yang

bermutu tanpa hambatan sangat menunjang dalam pelaksanaan program ini. Pelayanan

kesehatan yang bermutu dimaksudkan disini adalah pelaksanaan kesehatan yang

5
diselenggarakan sesuai dengasn standar dan etika pelayanan profesi. Diharapkan dengan

terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat serta meningkatkan kemampuan

masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan maka derajat kesehatan individu, keluarga

dan masyarakat akan dapat ditingkatkan secara optimal.

B. Misi

Dalam rangka dapat mewujudkan visi Departemen Kesehatan ditetapkan empat

misi pembangunan kesehatan sebagai berikut :

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat

termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedia upaya kesehatan yang

paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.

4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih

Dengan berpedoman visi dan misi tersebut maka UPTD Kesmas Tegallalang I menetapkan

visi dan misi serta motto sebagi berikut :

A. Visi : ‘’ Pelayanan Dasar yang Optimal menuju masyarakat sehat dan mandiri

di wilayah UPTD Kesmas Tegallalang I “

B. Misi

a. Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar di wilayah UPTD Kesmas

Tegallalang I

b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat di wilayah UPTD Kesmas Tegallalang I.

c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat

d. Menciptakan manajemen dan tata kelola kesehatan yang baik.

e. Mengembangkan penggunaan teknologi informasi komunikasi dalam

manajemen UPTD Kesmas.

6
C. Motto

Dalam rangka mendorong dan memberikan semangat untuk meningkatkan

kinerja pelayanan UPTD Kesmas tegallalang I berpedoman pada motto yaitu

melayani dengan “

GET WELL’

G : Gracious (Ramah)

E : Expeditious ( Cepat)

T : Top (atas)

W : Wisdom ( Bijaksana)

L : Love (Cinta)

L : Lusty ( Sehat)

1.3. Tujuan

Tujuan pembuatan Propil UPTD Kesmas Tegallalang I adalah untuk mengetahui

hasil pencapaian program selama satu tahun, hambatan serta solusi penyelesaian masalah-

masalah yang muncul. Dengan tersusunnya laporan ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan untuk perencanaan tahun mendatang.

7
BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Data Dasar Keadaan Umum UPTD Kesmas Tegallalang I

Puskesmas Tegallalang I berdiri tanggal 2 Februari 1976, mempunyai luas wilayah

2.864,48 Ha (28,64 Km2 ) dan ketinggian ± 600 m dari permukaan laut, dengan batas –

batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Sebatu (UPTD Kesmas Tegallalang I)

Sebelah Timur : Kec. Tampaksiring ( UPTD Kesmas Tampaksiring I )

Sebelah Selatan : Desa Petulu ( UPTD Kesmas Ubud I )

Sebelah Barat : Desa Kelusa ( UPTD Kesmas Payangan )

Wilayah kerja UPTD Kesmas Tegallalang I meliputi 4 desa yang terdiri dari 35 banjar yaitu

: desa Tegallalang dengan 11 Banjar, desa Kedisan 7 banjar, desa Kenderan dengan 10

banjar dan desa Keliki dengan 7 banjar.

Jarak paling jauh dari puskesmas adalah Desa Keliki yaitu sekitar 4 km dengan

waktu tempuh kurang lebih 20 menit. Jumlah penduduk sebanyak jiwa yang terdiri dari

laki-laki 2 jiwa dan perempuan sebanyak 12.348 Sarana pendidikan terdiri dari 6 TK, 2

PAUD, 15 SD, 2 SMP, 1 SMA dan 1 SMK.

UPTD Kesmas Tegallalang I merupakan Puskesmas Rawat Inap mulai sejak tahun

1995 dan baru berfungsi secara optimal sejak tahun 2009.

Jumlah kunjungan rawat jalan selama tahun 2021 sebanyak 10.859 orang yang

terdiri dari kunjungan rawat jalan sebanyak 10.736 orang, kunjungan jiwa 50orang .

8
a. Tenaga Kesehatan di UPTD Kesmas Tegallalang I :

* Dokter Umum : 3 orang

* Dokter gigi : 3 orang

* Apoteker : 0 orang

* TU : 1 orang

* Kesmas S1 : 2 orang

* Gizi : 2 orang

* Bidan : 32 orang

* Perawat : 14 orang

* Perawat Gigi : 3 orang

* Sanitarian : 4 orang

* Asisten Apoteker : 1 orang

* Analis Kesehatan : 2 orang

* Fisoterapi :-

* Sopir : 1 orang

* Sarjana lainnya : 0 orang

* SMA : 3 orang

b. Sarana Kesehatan

1. Sarana pemerintah

* Puskesmas Induk : 1 Unit

* Rawat Inap : 1 Unit

* Pustu : 3 Unit ( PP Kenderan, Kedisan, Keliki)

* Puskesmas keliling : 1 Unit

9
2. Sarana Swasta

* Dokter Praktek Swasta : 11 orang

* Bidan Praktek Swasta : 7 Orang

* Apotik : 1 Unit

3. Peran serta masyarakat

* Posyandu : 38 Posyandu

* Kader Posyandu : 190 orang

2.3 Tugas dan Fungsi Puskesmas Tegallalang I

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas

adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Dengan kata lain, Puskesmas

mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat

dalam wilayah kerjanya.

Dalam pelaksanaannya sesuai dengan Pasal 4 Permenkes RI no 75 Tahun

2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas mempuyai tugas melaksanakan

kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah

kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya

2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya

3. Sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan

10
Dalam menyelenggarakan fungsinya, puskesmas mempunyai wewenang

untuk :

1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat

dan analisi kebutuhan pelayanan yang diperlukan

2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan

3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat

dalam bidang kesehatan

4. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan menyelesaikan masalah

kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan

sektor lain terkait

5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan

berbasis masyarakat

6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas

7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan

8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan

cakupan pelayanan kesehatan

9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk

dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Upaya Kesehatan Masyarakat dalam penyelenggaraan puskesmas meliputi

upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan.

Upaya kesehatan masyarakat esensial harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas

untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang

kesehatan. Upaya kesehatan masyarakat esensial tersebut meliputi :

1. Pelayanan promosi kesehatan

2. Pelayanan kesehatan lingkungan

3. Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana

4. Pelayanan gizi

11
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan

masyarakat yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan atau

bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas

masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di

masing-masing puskesmas. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan pada UPTD

Kesmas Tegallalang I meliputi :

1. Kesehatan olah raga

2. Kesehatan kerja

3. Kesehatan jiwa

4. Kesehatan mata

5. Kesehatan lansia

6. Kesehatan tradisional

7. Usaha kesehatan sekolah

8. Pelayanan kesehatan peduli remaja.

Dari semua kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Upaya

Kesehatan Masyarakat Pengembangan serta urusan tata usaha, dimana setiap program

sebaiknya dipegang oleh seorang petugas, tetapi oleh karena kurangnya tenaga maka

beberapa petugas memegang lebih dari satu program kegiatan puskesmas.

Kedudukan Puskesmas Tegallalang I dapat dilihat dari dua segi yaitu :

1. Kedudukan secara administratif

Puskesmas Tegallalang I di Kabupaten Gianyar, merupakan perangkat daerah dan

bertanggung jawab langsung baik secara teknis maupun administratif kepada Bupati

Gianyar melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar.

2. Kedudukan dengan Sistim Kesehatan Nasional (SKN) maka Puskesmas

Tegallalang I berkedudukan pada tingkat pelayanan kesehatan pertama , struktur

12
organisasi dan tata kerja Puskesmas berdasarakan keputusan Bupati Nomor : 17

tahun 2005

13
BAB III

ANALISA MASALAH

Dari hasil kegiatan UPTD Kesmas Tegallalang I Tahun 2020 dapat dirumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. KIA

Pencapaian K1 masih dibawah target yaitu 100%, tidak tercapainya K1

kemungkinan disebabkan karena target estimasi terlalu tinggi. Cakupan K4

(93,38%) masih dibawah target kemungkinan disebabkan , kasus abortus, prematur,

dan belum tafsiran partus.

2. Gizi

D/S kurang dari target yang ditetapkan yaitu 85% untuk 1 Desa yaitu Desa

Tegallalang (81,9%) dan Desa Keliki (88,8%) dan Desa Kenderan (91,4%) Desa

Kedisan (89,9%) Hal ini disebabkan karena anak yang sudah diimunisasi lengkap,

orang tuanya enggan untuk mengajak anaknya ke posyandu lagi dan juga karena

orangtuanya bekerja sehingga tidak sempat membawa anaknya ke posyandu dan ada

juga beberapa anak menangis bila ditimbang.

3. P2TB

Masih rendahnya penemuan penderita TB di masyarakat (21,05%). Pencapaian

P2TB belum mencapai target oleh karena kunjungan suspek sedikitt, penjaringan

terlalu ketat, peran serta Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktek mandiri yang

mendapat pelatihan DOTS kurang aktif

4. P2 ISPA

Masih rendahnya pencapaian target pneumonia (4,27%), target P2 ISPA tidak

mencapai target oleh karena pasien lebih banyak berobat ke praktek swasta,

sedangkan kasus di DPS/BPM tidak dimasukan sebagai cakupan, sehingga yang

dilaporkan hanya kasus yang datang ke Puskesmas dan jaringanya saja.

14
BAB IV

TINDAK LANJUT MASALAH

1. KIA

a. Bidan desa agar lebih meningkatkan kunjungan rumah agar kunjungan ibu hamil

dan balita lebih meningkat

b. Pemeriksaan ibu hamil, pemantauan ibu hamil, sweeping ibu hamil, penyuluhan

di Posyandu.

2. Gizi

a. Penyuluhan di posyandu, pemberian PMT untuk balita dan bayi, Pengawasan

PMT

3. P2TB

a. Penyuluhan tentang TB ditingkatkan , petugas P2TB harus aktif mencari

penderita suspek TB di masyarakat agar terget tercapai

b. Meningkatkan kerjasama dengan Dokter Praktek Mandiri dan Bidan Praktek

Mandiri agar merujuk pasien suspek TB ke puskesmas

15
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

a. KIA

Pencapaian K1 dan K4 masih rendah dibawah target yang ditetapkan

(Penyuluhan di Posyandu perlu ditingkatkan, kerjasama dengan kader untuk

pelacakan ibu hamil, sweeping ibu hamil).

b. GIZI

D/S kurang dari target yang ditetapkan yaitu 83 % untuk 2 desa yaitu Desa

Tegallalang (79.20%) dan Desa Keliki (80.71%) dan Desa Kenderan (82.72%) .

Hal ini disebabkan karena waktu penimbangan bayi di posyandu bersamaan

dengan waktu bekerja dari orang tua bayi sehingga pencapaian penimbangan

tidak mencapai target dan masih ada persepsi bahwa bayi tidak perlu ditimbang

karena sudah di imunisasi lengkap.

c. P2TB

Masih kurangnya penemuan suspek TB baik di puskesmas, pustu, poskesdes,

Bidan Praktek Mandiri dan Dokter Praktek Mandiri dalam rangka menjaring

suspek, sehingga pencapaian penemuan BTA tidak memenuhi target.

d. P2ISPA

Penemuan kasus di puskesmas sedikit, hal ini disebabkan karena masih banyak

masyarakat yang menggunakan pelayanan kesehatan diluar puskesmas baik BPS

dan Dokter Praktek Swasta

2. SARAN

a. Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektoral demi terwujudnya pelayanan

kesehatan yang merata dengan kualitas pelayanan yang prima

16
b. Meningkatkan Penyuluhan kepada masyarakat tentang program KIA, Gizi,

Imunisasi dll

c. Meningkatkan kerjasama dengan kader kesehatan, Bidan Praktek Mandiri dan

Dokter Praktek Mandiri untuk penjaringan pasien TB, ISPA, dll

d. Memberdayakan SDM secara optimal agar kesehatan masyarakat dapat

terwujud

17

Anda mungkin juga menyukai