Disusun Oleh :
AFIFAH BINTI ADLAS 102117049 MARSYIL AZRA 102117050
AULIA AGNI 102117043 MUHAMMAD AL QARNI 102117023
AULIA CHARINA PUTRI 102117034 SARA ORISKA WIJAYA 102117082
BESTIA MAYA SARI 102117045
SEPRIMA BAYU PUTRA 102117015
CANTIKA ANAKITA 102117078
SYERLY NOPRIANTI 102117118
LIDYA ARESTA YENKAR NINGSIH 102117026
Profil Dinas Provinsi Sumatera Utara
A. Pendahuluan
TUJUAN
Tujuan Umum
Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan nasional
Mahasiswa mengetahui program pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera Utara
Mahasiswa mengetahui kebijakan dan kewenangan pembangunan kesehatan di Provinsi Sumatera
Utara dan Kabupaten/Kota
Tujuan Khusus
Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah perencanaan strategi bidang kesehatan
Mahasiswa mengerti tentang langkah-langkah kebijakan pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota
Mahasiswa mengerti tentang pokok, unggulan maupun spesifik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera
Utara
Mahasiswa mengerti tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan
MANFAAT PENELITIAN
• Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan bagi peserta Kepaniteraan
Klinik Senior tentang program-program kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Kota Medan, UPT PuskesmasHelvetia Kota
Medan, UPTPuskesmasTuntungan.
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
bersosialisasi dengan masyarakat.
Diharapkan dapat menambah wawasan tentang “Faktor – Faktor yang
MempengaruhiKejadian ISPA PadaBalita di UPT PuskesmasTuntunganTahun
2018”.
Visi Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Visi Dinas Kesehatan Kota Medan adalah “Menjadikan kota sehat yang sehat
dalam kemandirian dan humanis”.
1 Luas Wilayah
11,60 Km²
2 Jumlah Kelurahan 7
3 Jumlah Lingkungan 88
1 ISPA 14.013
2 Gastrirtis 8118
3 Rematik 4097
4 Hipertensi 4607
10 Diare 268
C. Visi dan Misi Puskesmas Helvetia Kota Medan
Visi Puskesmas Helvetia Kota Medan
Visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah tercapainya Kecamatan sehat mewujudkan
kecamatan Helvetia Sehat 2021.
Tujuan
• Untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat
kesehatan yang optimal
• Meningkatkan kesadaran, keikutsertaan masyarakat dan sektoral terikat yang bertanggung jawab dalam
upaya peningkatan dan pelestarian kesehatan lingkungan
• Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan masyarakat
Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat. Penyediaan air bersih yang
terbanyak menggunakan PAM adalah 99,97%
Distribusi Penyediaan Air Bersih di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tahun 2017
Distribusi Jenis Jamban di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Helvetia Tahun
2017
b. Hygiene dan sanitasi tempat tinggal dan lingkungan
a. Pemeriksaan, imunisasi, pemberian tablet tambah darah, dan pemberian Vit A kepada ibu – ibu hamil
b. Memberikan penyuluhan secara langsung pada ibu hamil tentang keadaan gizi, perawatan payudara, dan
memberikan motivasi penggunaan KB
c. Penyuluhan didalam dan diluar Puskesmas mengenai ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P
d. Pelayanan selama kehamilan (ANC) didalam dan diluar Puskesmas dengan sasaran ibu hamil
e. Merujuk pasien ke RS apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di pusksmas
f. Pencatatan dan pelaporan KPKIA
g. Pemberian imunisasi pada bayi, balita, anak sekolah, dan calon pengantin
h. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak
i. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare
j. Bimbingan kesehatan jiwa anak
k. Menjalankan kunjungan rumah
l. Pendidikan kesehatan keluarga
Laporan Kunjungan Ibu Hamil, Pesalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Ibu
Nifas di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Helvetia Januari –April 2018
Laporan Kunjungan Neonatus dan Bayi di Wilayah
Kerja UPT Puskesmas Helvetia Januari –April 2018
Laporan Kesehatan Olahraga di Wilayah UPT Puskesmas Helvetia Medan Helvetia Tahun 2018
• Upaya Perawatan Kesehatan
Masyarakat
Penyuluhan tentang :
• Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.
• Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
• Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.
• Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Mei 49 125 12 0 2
Laboratorium Khusus yaitu :
• Darah Khusus (golongan Juni 23 102 0 0 4
Juli 13 147 0 0 5
darah, KGD ad random).
Agustus 4 135 0 0 2
• Urine Khusus (plano test).
• Sputum (TB Paru) September 2 152 104 102 3
Populasi : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita yang dating berobat ke
Puskesmas Tuntungan dari tanggal 20 Agustus 2018 – 30 Agustus 2018. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 39 orang.
2. Kriteria Ekslusi
a. Yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik
b. Tidak bersedia menjadi responden
Berdasarkan tabel dan diagram6.30.1.11di atas dapat dilihat sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik (56,7%).
HASIL PENELITIAN
Analisis univariat
1. Analisis univariat pengetahuan responden
Berdasarkan tabel di
samping dari 39 orang
responden, 22 orang memiliki
sikap yang buruk (56,4%) .
3. Hasil analisis univariat tindakan
25 orang (64,1%)
6. Hasil analisis univariat status gizi balita
(43,6%) balita.
Analisis multivariat
Sebelum memasukkan analisis multivariat,
dilakukan analisis bivariat dengan sendiri-sendiri
terhadap variabel independen yang telah
berhubungan dengan variabel dependen, dengan
hasil yang ditunjukkan pada tabel
Hasil analisis variabel sikap menunjukkan bahwa OR :34,216, p-value : 0,014, p-value< 0,05. Dari hasil
ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara sikap orang tua dengan kejadian ISPA pada
Balita di Puskesmas Tuntungan Kota Medan.
Permasalahan dan Pemecahan Masalah
1. Permasalahan di Puskesmas Helvetia Medan
1. Jumlah Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Helvetia tahun 2018 ada 54 Posyandu dan belum sesuai dengan jumlah
balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Helvetia yaitu sebanyak 10.841balita.
2. Masih banyak rumah tangga yang tidakber-PHBS yaitu sebanyak 1.353 rumah diwilayah kerja Puskesmas Helvetia
sampai bulan Juni tahun 2018.
3. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia pada tahun 2018 masih terdapat kematian bayidi akibatkan BBLR sebanyak 29
bayi,akibat demam sebanyak 12 bayi dan akibat diare sebanyak 11 bayi.
4. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia padatahun 2018 masih terdapat kematian ibu akibat abortus sebanyak 3 kasus.
5. Kasus gizi buruk pada anak terdapat diKelurahan Helvetia timur tahun 2018 sebanyak 1 orang dan Kelurahan Helvetia
tengah sebanyak 1 orang.
6. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia pada tahun 2017 masih ditemukannya bayi usia 0-6 bulan yang tidak mendapatkan
ASI yaitu sebanyak 913 bayi (19,2%).
7. Masihbanyak rumah tangga yang tidakber-PHBS yaitu sebanyak 1.353 rumah diwilayah kerja Puskesmas Helvetia
sampai bulan Juni tahun 2018.
8. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia pada tahun 2018 masih terdapat kematian bayi diakibatkan BBLR sebanyak 29
bayi,akibat demam sebanyak 12 bayi dan akibat diare sebanyak 11 bayi.
9. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia padatahun 2018 masihter dapat kematian ibu akibat abortus sebanyak 3 kasus.
10. Kasus gizi buruk pada anak terdapat diKelurahan Helvetia timurtahun 2018 sebanyak 1 orang dan Kelurahan Helvetia
tengahsebanyak 1 orang.
11. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia padatahun 2017 masih ditemukannya bayiusia 0-6 bulan yang tidakmendapatkan ASI
yaitusebanyak913bayi (19,2%).
2. Pemecahan Masalah di Puskesmas Helvetia medan
1. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia bersama dengan lintassekto rmemberikan informasi untuk menambah
Posyandus ebanyak 53 posyandu untuk memenuhi kebutuhan posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Helvetia,meningkatkan binaan untuk kader-kader Posyandu di wilayahkerjaPuskesmas Helvetia dan kepala puskesmas
diharapkan meninjau ulang pendataan jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Helvetia.
2. Meningkatkan kinerja tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia untuk melakukan promosi kesehatan tentang PHBS
bagirumah tangga yang tidak ber-PHBS
3. Tenaga kerja di Puskesmas Helvetia meningkatkan pemberian edukasi tentang ANC pada ibu hamil, meningkatkan
informasi kepada ibu tentang penanganan awal demam pada anak, mengetahui kapan anak harus di bawa ke pelayanan
kesehatan, dan meningkatkan informasi baik secaralangsung maupun tidak langsung kepada ibu tentang pencegahan serta
penanganan awal diare.
4. Tenaga kerja di Puskesmas Helvetia meningkatkan pemberian informasi kepada ibu tentang pentingnya menjaga
kehamilan pada awal trimester, meningkatkan pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya terjadinya abortus dan bahaya
kematian janin dalam kandungan.
5. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia turun langsung kelapangan untuk memberikan penyuluhan dan mengajarkan
mereka bagaimana cara mengolah makanan yang baik serta makanan yang mudah didapatkan dengan gizi seimbang
seperti tahu, tempe, telur daging ayam, ikandll.
6. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia meningkatkan pemahaman kepada ibu pentingnya
memberikan ASI Ekslusif pada bayi dengan cara meningkatkan pemahanan tentang inisiasi menyusui
dini, jangan tambahkan asupan apapun pada bayi, menyusui sesuai dengan kebutuhan sibayi.
7. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya
memberikan 5 imunisasi dasar lengkap dan menghimbau kepada ibu-ibuu ntuk membawa anaknya
ke Posyandu untuk imunisasi.
8. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia melakukan meningkatkan penyuluhan tentang TB paru,
dari upaya pencegahan penyebaran penyakit TB paru, dan pengobatan TB paru di wilayah kerja
Puskesmas Helvetia.
9. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia meningkatkan edukasi kemasyarakat tentang 4M+Tdancara
pencegahan terhadap penyakit DBD terutama di Kelurahan Tanjung Gusta
10. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia meningkatkan edukasi kemasyarakat tentang bagaimana
cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar terutama di kelurahan Helvetia.
11. Tenaga kesehatan di Puskesmas Helvetia meningkatkan penyuluhan tentang etika batuk dan bersin
serta upaya pencegahan terhadap penyakit ISPA di wilayah kerja Puskesmas Helvetia.
7.2.1. Pengetahuan orang tua/ walianak TentangpenyakitISPA
Puskesmas Helvetia
1. Jumlah Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Helvetia tahun 2018 ada 54 Posyandu dan belum sesuai dengan
jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas Helvetia yaitu sebanyak 10.841 balita.
2. Masih banyak rumah tangga yang tidak ber-PHBS yaitu sebanyak 1.353 rumah di wilayah kerja Puskesmas
Helvetia sampai bulan Juni tahun 2018.
3. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia pada tahun 2018 masih terdapat kematian bayi diakibatkan BBLR sebanyak 29
bayi, akibat demam sebanyak 12 bayi dan akibat diare sebanyak 11 bayi.
4. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia padatahun 2018 masih terdapat kematian ibu akibat abortus sebanyak 3
kasus.
5. Kasus gizi buruk pada anak terdapat di Kelurahan Helvetia timur tahun 2018 sebanyak 1 orang dan Kelurahan
Helvetia tengah sebanyak 1 orang.
6. Wilayah kerja Puskesmas Helvetia pada tahun 2017 masih ditemukannya bayi usia 0-6 bulan yang tidak
mendapatkan ASI yaitu sebanyak 913 bayi (19,2 %).
7. Masih tingginya program imunisasi yang tidak terlaksana di wilayah kerja Puskesmas
Helvetia tahun 2017, yaitu program imunisasi polio 4a sebanyak 1.366 bayi dan
program imunisasi campak sebanyak 2.163 bayi.
8. Masih ditemukan kasus TB paru di wilayah kerja Puskesmas Helvetia tahun 2018
yaitu, suspek TB paru sebanyak 369 kasus, BTA Positif sebanyak 79 kasusdan BTA
negatif 1 kasus.
9. Masih ditemukan kasus DBD di Kelurahan Tanjung Gusta tahun 2018 sebanyak 7
kasus.
10. Masih ditemukan kasus diareter tinggi di Kelurahan Helvetia tahun 2018 sebanyak 88
kasus.
11. Masih ditemukan kasus ISPA yang merupakan 10 besar penyakit di wilayah kerja
Puskesmas Helvetia tahun 2018 yaitu 8.153 orang.
12. Banyaknya kunjungan pasien hipertensi pada bulan januari - juli tahun 2018 di
Puskesmas Helvetia yaitu sebesar 826 pasien dengan angka pasien laki-laki sebanyak
385 orang dan perempuan sebanyak 441 orang.
13. Kunjungan pasien DM yang banyak dari bulan Januari hingga Juni 2018 yaitu sekitar
3.813 pasien.
•Terdapathubunganantarasikaprespondendengankejadian ISPApadabalitadengan p Value = 0,022
•Terdapathubunganantaratindakanrespondendengankejadian ISPApadabalitadengan p Value = 0,047
•Terdapathubunganantara status gizibalitadengankejadian ISPAdengan p Value = 0,042
•Terdapathubunganantarariwayatasieksklusifbalitadengankejadian ISPA dengan p Value = 0,022.
Faktor- Faktor Pengetahuan, Sikap, Tindakan, ASI Eklusif dan Status Gizi Terhadap Kejadian ISPA
PadaBalitadi Wilayah Kerja Puskesmas Tuntungan Tahun 2018