KABUPATEN MUKOMUKO
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Puskesmas Air Manjunto terletak di desa Agung Jaya Kecamatan Air Manjuto
Kabupaten Muko muko. Dengan jarak 15 km ke Ibukota Kabupaten dan 300 km ke Ibukota
Propinsi. Wilayah kerja pada mulanya terdiri dari 5 (Lima) desa, dengan pemekaran
Kecamatan menjadi 8 (delapan) Desa yang semuanya eks transmigrasi yang penempatannya
sudah berkisar 25 (Dua puluh lima) sampai dengan 26 (Dua puluh enam) tahun terdiri dari :
Utara dengan Desa Lubuk Pinang wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pinang
Selatan dengan Desa Pondok Kopi wilayah kerja Puskesmas Teras Terunjam
Timur dengan Desa Talang Petai wilayah kerja Puskesmas Lalang Luas
Barat dengan Desa Lubuk Sanai wilayah kerja Puskesmas Lubuk Sanai
Jumlah Penduduk terdiri dari 2984 KK, Jumlah jiwa 10983 dengan perincian penduduk
Laki-laki 5650 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 5333 jiwa.
Keadaan Lingkungan
Luas wilayah kerja Puskesmas Air Manjunto 69,15 km, terdiri dari 53,4 % daratan, 29,7 %
bergelombang dan 16,9 % tanah rawa/gambut. Sumber air minum dari sumur gali, tempat
buang air besar mayoritas WC cemplung, perumahan penduduk sebagian besar tidak
permanen dan berlantai tanah.
Tingkat Pendidikan
Universitas : 3,6 %
AK/Diploma : 3,1 %
SLTA/MAN : 17,0 %
SLTP/MTSN : 24,4 %
SD/MI : 28,5 %
Tidak/belum tamat SD : 15,1 %
Tidak/belum pernah sekolah : 7,5 %
Pekerjaan
Pekerjaan penduduk mayoritas adalah petani yang berkisar 85 %.
JUMLAH
NO JENIS PENYAKIT LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH %
1 2 3 4 5 6
Kepala
Puskesmas
Pencapaian
NO JENIS PELAYANAN NO Uraian SPM Target (%) Tahun 2015
(%)
I Upaya Kesehatan Ibu 1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 100 103
dan Anak serta
Keluarga Berencana
2 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 97 99
IV Upaya pemberantasan
penyakit Cakupan desa/kelurahan
Mengalami Kejadian Luar Biasa
1 100 100
(KLB) yang dilakukan penyelidikan
< 24 jam
STATUS KESEHATAN
Sedangkan untuk keadaan status kesehatan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
pada tahun 2015 keadaan derajat kesehatan penduduk cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
indikator angka kematian ibu melahirkan di Puskesmas Air Manjuto per 100.000 kelahiran hidup
hanya terdapat 1 orang, angka kematian bayi di Puskesmas Air Manjuto terdapat 0 angka
kematian bayi dan balita per 1000 kelahiran hidup dan rata-rata usia harapan hidup penduduk
kabupaten MUKOMUKO berdasarkan Surkesda 2003 untuk laki-laki 72,40 tahun dan perempuan
76,79 tahun. Status gizi balita menunjukan status gizi tahun 2014 baik sebesar 1.601 (85,73%)
dari total 2.153 balita yang ada di wilayah Puskesmas Air Manjuto. Status gizi kurang 9 (0,38%),
dan status gizi buruk 4 (0,16%) berdasarkan perbandingan TB dan Umur Anak sesuai KMS.
KEBIJAKAN MUTU
Audit Mutu
Internal
Kebijakan Mutu
Tinjauan Manajemen
Sasaran Mutu
Penanganan
Tindakan Perbaikan Keluhan
Penempatan dan Pencegahan Pelanggan
Perawatan Pengendalian
Pelatihan SDM dan Mutasi
alat alat ukur
SDM
Pengukuran
Kepuasan
Analis Data
Pelanggan
Penerimaan Perbaikan
Pelanggan GIZI Tindakan Pelaporan
masyarakat
Program
Imunisasi
Pengadaan Barang
Seleksi dan
Evaluasi Pengendalian Pelayanan
Pemeriksaan dan Supplier Tidak sesuai
Penerimaan Barang
Penyimpanan
Barang
Pengendalian Dokumen
dan catatan mutu
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman mutu ini meliputi: Persyaratan Umum, Persyaratan Dokumen,
Tanggung jawab Manajemen, Manajemen Sumber Daya, Penyelenggaraan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
Ruang lingkup penerapan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Air Manjuto mencakup:
Jenis Pelayanan
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
Upaya kesehatan masyarakat essensial dan keperawatan masyarakat.
Upaya kesehatan masyarakat pengembangan.
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan terdiri dari :
Pelayanan pemeriksaan umum
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Pelayanan KB-KIA
Pelayanan konsultasi gizi
Pelayanan konsultasi sanitasi
Pelayanan kefarmasian
Pelayanan laboratorium
Lokasi
Puskesmas Air Manjuto
Dusun Nogosari Desa Sidokarto Kecamatan Godean MUKOMUKO
TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Air Manjuto dalam membangun
Sistem Manajemen Mutu baik untuk penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
maupun Upaya Kesehatan Perorangan.
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagiaman telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya Beracun.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/MENKES/SK/X/2003 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan
Tenaga Sanitarian.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pelayanan Kesehatan Lingkungan
di Puskesmas.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan Praktis
Klinis bagi Dokter Gigi.
Peraturan Bupati MUKOMUKO Nomor 52 Tahun 2009 tentang Pembentukan Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Peraturan Daerah Kabupaten MUKOMUKO Nomor 12 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten MUKOMUKO Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat
Daerah Pemerintah Kabupaten MUKOMUKO.
Peraturan Bupati MUKOMUKO Nomor 31 Tahun 2009 tentang Struktur Organisasi, penjabaran
Tugas Pokok dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kesehatan.
Peraturan Bupati MUKOMUKO Nomor 5.2 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat di Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
MUKOMUKO.
Peraturan Bupati MUKOMUKO Nomor 49 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal pada
UPT BLUD Pusat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten MUKOMUKO.
PERSYARATAN UMUM
Pedoman ini berisi persyaratan umum dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Kepala Puskesmas :
Menetapkan Sistem Manajemen akreditasi Puskesmas.
Terhadap keputusan strategis untuk pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
Memastikan Standar pelayanan Minimal disetiap proses yang ada didalam proses bisnis.
Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan da informasi yang
dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
Penanggung jawab Managemen Mutu :
Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Akreditasi Puskesmas.
Memastikan bahwa Persyaratan Umum dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ini
dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
Kepala Sub. Bag. Tata Usaha, Penanggung jawab UKM/UKP dan Penanggung jawab Program :
Menerapkan dan memelihara sistem yang berada dibawah tanggng jawabnya.
Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa proses yang terkait dengan unit
masing-masing.
Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan terus
menerus.
PERSYARATAN DOKUMEN
Dokumen yang berisi penetapan pimpinan pada tataran strategis atau bersifat
garis besar ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
Pedoman mutu
Dokumen yang berisi ketentuan dasar yg memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan dan
dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan.
Tingkat 2:
Panduan dan Kerangka Acuan Kegiatan
PENGENDALIAN DOKUMEN
Pedoman ini mencakup pengendalian dokumen internal dan eksternal yang meliputi
proses usulan perubahan/penambahan dokumen, pembuatan draft dokumen, pembahasan
dokumen, penyusunan dokumen, pemeriksaan dan persetujuan dokumen, percetakan
dokumen, pendistribusian dokumen, penarikan dokumen lama, pengidentifikasian atau
penyimpanan dokumen serta pemberitahuan kepada karyawan tentang dokumen baru.
Definisi
Dokumen Eksternal adalah dokumen diluar organisasi Puskesmas Air Manjuto yang dijadikan
acuan untk melakukan suatu pekerjaan.
Dokumen terkendali adalah dokumen yang pendistribusiannya berdasarkan Daftar Pemegang
Dokumen. Apabila terjadi revisi, maka nama-nama yang tercantum dalam Daftar Pemegang
Dokumen tersebut akan diberikan revisi terakhir tersebut.
Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang pendistribusiannya diluar Daftar Pemegang
Dokumen dan jika terjadi revisi tidak akan diberikan revisi terakhir.
Masterlist Dokumen adalah daftar dokumen dan data yang berlaku.
188.4/X/YYY/SK/Ka.Pusk/ZZZZ
188.4 : menyatakan nomor keputusan sesuai tata naskah
X : menyatakan nomor bab pada Instrumen Akreditasi Puskesmas
YYY : menyatakan nomor dokumen
SK : menyatakan Surat Keputusan
Ka.Pusk : menyatakan Kepala Puskesmas
ZZZZ : menyatakan tahun terbit
Dokumen Pedoman Mutu :
PM/PGD II
PM : menyatakan dokumen Pedoman Mutu
PGD II : menyatakan Puskesmas Air Manjuto
Dokumen Standar Prosedur Operasional :
XXX/SPO/Y/ZZZ
RMM-XX
RMM : menyatakan Rencana Management Mutu
XX : menyatakan nomor urut
RMP-XX
RMP : menyatakan Rencana Mutu Pelayanan
XX : menyatakan nomor urut
Pemusnahan Catatan Mutu dapat dilakukan dengan cara penghancuran. Kepala Sub.
Bagian Tata Ushaa atau Penanggung jawab UKP/UKM mengidentifikasi dan mendata
catatan mutu yang akan diarsip ke dalam Daftar Catatan Mutu lalu menyampaikan salinan
Daftar Catatan Mutu kepada Penanggung jawab Manajemen Mutu. Penanggung jawab
unit/program menyimpan Catatan Mutu dan memeriksa Catatan Mutu jika melewati masa
berlaku, maka meminta persetujuan Penanggung jawab Manajemen Mutu untuk melakukan
pemusnahan. Jika terjadi kerusakan (ketidaksesuaian) pada catatan mutu, maka mengisi
formulir Laporan Ketidaksesuaian dan Penyelesaiannya (LKP) lalu melakukan tindakan
perbaikan.
1. KEBIJAKAN MUTU
Pedoman ini menjelaskan Kebijakan Mutu Puskesmas Air Manjuto dalam penerapaan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Air Manjuto.
1.1. Kepala Puskesmas mengesahkan Kebijakan Mutu.
1.2. Kepala Su. Bagian Tata Usaha memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada
dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan Kebijakan Mutu Puskesmas.
1.3. Penanggung jawab UKP dan UKM memeriksa, meninjau dan memberi masukan
mengenai kebijakan mutu Puskesmas Air Manjuto serrta pelaksanaan aktivitas yang
berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan Kebijakan mutu Puskesmas.
1.4. Penanggung jawab ManajemenMutu menyiapkan dan mensosialisasikan Kebijakan
mutu Puskesmas.
Kepala Puskesmas mengadakan tinjauan rencana manajemn jika ada perubahan pada
aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian, pelayanan baru, atau adanya aktivitas
Pengembangan Pelayanan Puskesmas.
Sasaran kinerja ditetapkan berdasarkan standar pelayanan minimal yang meliputi
indikator-indikator penyelenggaraan Upaya Puskesmas. Perencanaan disusun dengan
memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta
upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan
keselamatan pasien berisi program-program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
Penilaian dan peningkatan kinerja baik Upaya Kesehatan Masyarakat maupun Upaya Kesehatan
Perorangan.
Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien.
Penerapan manajemen risiko pada area prioritas.
Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga.
Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien.
Peningkatan mutu pelayanan laboratorium.
Peningkatan mutu pelayanan obat.
Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien.
Pedoman ini menjelaskan tangung jawab dan proses komunikasi dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Air Manjuto.
Kepala Puskesmas
1.6. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan.
1.7. Memastikan bahwa personil yang berada di bawahnya melaksanakan tugas sesuai
dengan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
1.8. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas tentang kegiatan penerapan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.
Penanggung jawab Program/Unit Pelayanan
1.9. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada
dibawah tanggung jawabnya.
1.10. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisa proses yang terkait
dengan unit masing-masing.
1.11. Melakukan Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan
perbaikan terus menerus.
Karyawan
TINJAUAN MANAJEMEN
Pedoman ini mencakup pelaksanan Tinjauan Manajemen dalam penerapan Sistem Manajemen
Mutu sesuai kriteria Akreditasi Puskesmas.
Kepala Puskesmas
Megikuti Rapat Tinajuan Manajemen.
Memutuskan hal-hal yang dibahas dalam Rapat Tinajuan Manajemen.
Penanggung jawab manajemen mutu
Memimpin Rapat Tinajuan Manajemen.
Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinajuan Manajemen.
Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan Rapat Tinajuan Manajemen.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKP dan UKM serta Penaggung jawab
unit/program
Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.
Kepala Puskesmas Air Manjuto menetapkan dan melaksanakan Tinjauan Manajemen sekurang-
kurangnya dua kali setahun dalam bentuk Rapat Tinjauan Manajemen dengan cara:
Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tinjauan Manajemen untuk memastikan
kesesuaian, kecukupan dan efektifitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
Masukan atau agenda tinjauan manajemen meliputi:
Hasil audit internal dan eksternal.
Umpan balik pelanggan (Keluhan pelanggan dan hasil pengukuran kepuasan pelanggan).
Kinerja proses dan kesesuaian pelayanan.
Pembahasan kebijakan mutu.
Pencapaian indikator mutu dan sasaran keselamatan.
Status tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan.
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen sebelumnya.
Perubahan yang berdampak pada sistem manajemen mutu dan lingkungan.
Peluang untuk peningkatan.
Keluaran tinjauan manajemen meliputi :
Perbaikan dari efektivitas Sistim Mnajemen Mutu
Perbaikan pelayanan yang terkait dengan persyaratan pelanggan.
Sumber daya yang dibutuhkan
Memastikan hasil-hasil dari Rapat Tinjauan Manajemen didokumentasikan.
Pedoman ini menjelaskan penyediaan sumber daya untuk pelaksanaan dari Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas Air Manjuto.
Kepala Puskesmas
Memastikan tersedianya sumber daya yang dibutuhkan untuk memelihara sistem manajemen
mutu.
Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKM dan UKP serta Penanggung jawab
Program/Unit Pelayanan
1.1. Memantau dan mengevaluasi kebutuhan sumber daya pada masing-masing unit.
Puskesmas Air Manjuto menentukan dan menyediakan sumber daya yang
diperlukan untuk :
1.1. Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan terus -
menerus memperbaiki keefektifannya.
1.2. Meningkatkan kepuasan Pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan
Pedoman ini menerangkan pemastian tentang sumber daya manusia yang kompeten
dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas Air Manjuto.
Kepala Puskesmas
Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan
pengelolaannya.
Menetapkan kompetensi dokter & dokter gigi.
Menetapkan kompetensi paramedik.
Penanggung jawab Manajemen Mutu
Bertanggung jawab memastikan sosialisasi kebijakan mutu pada seluruh pegawai Puskesmas.
Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, Penanggung jawab UKM dan UKP serta Penanggung jawab
Program/Unit Pelayanan
Memberi masukan tentang Kompetensi Paramedis dan tenaga non paramedis.
Puskesmas Air Manjuto menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan
untuk :
Menetapkan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang bermutu
berdasarkan kesesuaian tingkat pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman.
Menindaklanjuti perbedaan antara kompetensi personel dengan persyaratan tugas dan jabatan
melalui pendidikan atau pelatihan serta pembinaan sesuai bidangnya atau penugasan baru.
Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian indikator mutu dan
sasaran keselamatan melalui pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar tercapainya
kepuasan pelanggan.
Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari pelatihan yang dilakukan.
Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai.
Kepegawaian menganalisa kebutuhan pelatihan.
INFRASTRUKTUR
LINGKUNGAN KERJA