DISUSUN OLEH:
Visi Dinkes Provinsi Sumatera Utara “Sumatera Utara yang Maju, Aman, dan Bermartabat.”
1. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Kehidupan karena memiliki
iman dan taqwa, tersedianya sandang pangan yang cukup, rumah yang layak, pendidikan yang baik,
kesehatan yang prima, mata pencaharian yang menyenangkan, serta harga-harga yang terjangkau.
2. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Politik dengan adanya
pemerintahan yang bersih dan dicintai, tata kelola pemerintah yang baik, adil, terpercaya, politik
yang beretika, masyarakat yang berwawasan kebangsaan, dan memiliki kohesi sosial yang kuat serta
harmonis.
3. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pendidikan karena
masyarakatnya yang terpelajar, berkarakter, cerdas, kolaboratif, berdaya saing, dan mandiri.
4. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Pergaulan karena terbebas dari
judi, narkoba, prostitusi, dan penyeludupan, sehingga menjadi teladan di Asia Tenggara dan Dunia.
5. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara Yang Bermartabat Dalam Lingkungan karena ekologinya
yang terjaga, alamnya yang bersih dan indah, penduduknya yang ramah, berbudaya,
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
1. Menggerakkan upaya kesehatan secara menyeluruh, terpadu, berkelanjutan, bermutu dan professional yang
berorientasi kepuasan pelanggan
2. Mendorong kemandirian dan partisipasi masyarakat untuk hidup sehat dengan mengedepankan upaya
promotif preventif melalui pendekatan keluarga sehat
3. Menggalang dan meningkatkan kemitraan dengan lintas sektor untuk mempercepat pembangunan
kesehatan
Motto: “SENYUM”
Santun dalam Sapa,Empati dalam melayani,Niat ikhlas dalam membantu,Yakin dalam bertindak,Unggul dalam
pelayanan,Melayani dengan hati
DATA GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS PUSKESMAS
MEDAN DENAI KOTA MEDAN
DATA GEOGRAFIS
Puskesmas Medan Denai yang terletak di Jl. Jermal XV No. 06 kel.
Menteng,kota Medan Provinsi Sumatera Utara
DATA DEMOGRAFIS
Data Demografi Berdasarkan Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan di
Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai
JUMLAHPENDUDUK
No
KELURAHAN
LAKI -LAKI PEREMPUAN KK JIWA
Data Program Kesehatan Lingkungan (Kesling) di Puskesmas Medan Denai periode januari 2019-juni 2019
Jumlah Akseptor KB di wilayah kerja Puskesmas Medan Denai dari bulan Januari – Mei 2019
Program KIA dan KB
KB – Jumlah Akseptor KB
1. Menimbang BB balita untuk memantau pertumbuhan anak yang dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Puskesmas
maupun di Posyandu. Indikator keberhasilan pemantauan status gizi balita digunakan SKDN yang ditulis di buku KMS,
dengan penjelasan sebagai berikut :
2. S = Semua balita
3. K = Anak yang mempunyai KMS
4. D = Balita yang datang rutin ke Posyandu untuk di timbang
5. N = Balita yang datang teratur untuk ditimbang, kemudian BB mengalami kenaikan
6. PMT untuk balita gizi kurang. Penyuluhan PMT dilakukan melalui demonstrasi pemilihan bahan makanan yang bergizi
dan cara memasaknya. PMT pemulihan dilakukan melalui pemberian makanan seperti susu, biskuit, beras.
7. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat
8. Pemberian vitamin A yang dilakukan 2x setahun yaitu bulan Februari dan Agustus. Vitamin A biru diberikan kepada anak
dengan usia 6-11 bln dan vitamin A merah diberikan kepada anak dengan usia 12-59 bulan.
9. Pemantauan status gizi. Kegiatan ini dilakukan dengan memantau BB balita gizi kurang dan gizi buruk. Balita gizi kurang
dan gizi buruk diberikan PMT berupa biskuit/roti, susu, beras.
80 80 80 80 80 80
D/S 960
80 80 80 80 80 80
80 80 80 80 80 80
K/S 960
80 80 80 80 80 80
65 66 66 66 66 66
D/K 790
65 66 66 66 66 66
65 67 67 67 67 67
N/D
65 67 67 67 67 67 800
30 35 35 35 35 35
N/S
30 35 35 35 35 35 410
BGM 0 0 0 2 2 2
76
10 12 12 12 12 12
Balita gizi buruk mendapat perawatan 10 0 0 0 0 0 40
ASI Eksklusif 0 30 0 0 0 0
Jumlah 16 5 6
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Program Usaha Kesehatan Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Medan Denai 2018
No Juni
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jumlah
1 Karies 5
5 9 9 8 8 44
2 periodinitis 45
32 60 46 42 37 262
3 pulpitis 39
37 55 45 43 36 255
4 Abses 13
7 20 10 15 14 79
5 Persistensi 35
37 35 35 40 48 230
7 Tambal sementara 0
0 0 0 0 7 7
Jumlah
149 222 185 189 179 1071
Program Usaha Kesehatan Mata Di Wilayah Kerja PuskesmasMedan Denai Januari – Juni 2019
LAPORAN KEGIATAN
Salah satu syarat dalam mengikuti KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Tanggal 11
juli 2019 s/d 03 Agustus 2019 Puskesmas Sukaramai Kota Medan.
Kegiatan Harian Di Puskesmas :
● Poli Umum I dan II
● Poli Lansia
● Poli KIA
● Poli Paru
● Apotek
● UGD
● Penyuluhan tentang , ISPA, Hipertensi, Diabetes Mellitus, Etika Batuk, Sikat Gigi,
Imunisasi dan Diare,Gizi
● Kunjungan Posyandu balita dan lansia
● PIS-K
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM
PROVINSI SUMATERA UTARA
▪ A. LATAR BELAKANG
▪ World health organization (WHO) tahun 2012 di dunia menunjukkan hipertensi adalah salah
satu kontributor paling penting untuk penyakit jantung dan stroke yang bersama-sama
menjadi penyebab kematian dan kecacatan nomor satu. Hipertensi memberikan kontribusi
untuk hampir 9,4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular setiap tahun. Hal ini juga
meningkatkan resiko kondisi seperti gagal ginjal dan kebutaan (WHO, 2012).
▪ Dalam kasus hipertensiditemukan faktor risiko terjadinya penyakit tidakmenular, faktor-
faktor tersebut dibagi menjadidua yaitu faktor genetik yang merupakan factoryang tidak
dapat diubah (unchanged risk factor),dan faktor risiko yang dapat diubah (changerisk factor),
misalnya, pola makan yang tidakseimbang, makanan yang mengandung zat
adiktif,mengkonsumsi rokok, kurang berolah raga danfaktor kondisi lingkungan yang
berpengaruhterhadap kesehatan (Agnesia, 2012).
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
B. RUMUSAN MASALAH
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS TELADAN KOTA MEDAN TAHUN 2019
C. TUJUAN
TUJUAN UMUM Untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi
yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Teladan Kelurahan Teladan Barat
Kecamatan Medan Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019.
D. MANFAAT
1. Bagi masyarakat
Diharapkan memberikan informasi mengenai faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi
sehingga dapat melakukan pencegahan dan meminimalkan komplikasi yang lebih berat.
2. Bagi instansi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan gambaran kepada institusi pendidikan akan pentingnya mengetahui faktor faktor
yang berhubungan kejadian hipertensi .
3. Bagi pelayanan kesehatan
Diharapkan dapat memberikan informasi kepada bidang pelayanan kesehatan mengenai pentingnya mengetahui
faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi , sehingga pelayanan kesehatan dapat menjadi perantara untuk
memberikan program-program edukasi tentang hipertensi.
4. Bagi Peneliti
Menambah ilmu pengetahuan akan pentingnya mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi, sehingga peneliti dapat menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupannya sebagai seorang dokter.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
E. KERANGKA KONSEP
Usia
Jenis Kelamin
Kebiasaan merokok
Aktifitas fisik
F. DEFINISI OPERASIONAL
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur
Operasional
Hipertensi Hipertensi adalah suatu Mengukur tensi dan SphygmomanometOrdinal 0 : Ya
kondisi dimana tekanan melihat hasil rekam er dan stetoskop
Kebiasaan Kebiaasaan Anamnesis Kuesioner Ordinal 0:Ya, iya
darah dengan diastol medis ( Diastol ≥140
>140mmhg sistol >90 konsumsi responden dengan mengkonsum
mmhg, Sistol ≥
mmhg ( Depkes RI,2006 garam mengkonsumsi wawancara si makanan
90 mmhg )
) langsung asin
makanan yang
1 : Tidak (Diastol kepada 1 : Tidak,
asin responden jarang
< 140
mengkonsum
mmhg,Sistol <
si makanan
90 mmhg )
asin
Usia Rentang kehidupan Anamnesis dengan Kuesioner Ordinal 0: ≥ 60 tahun
yang diukur dengan wawancara 1: < 60 tahun
Kebiasaan Responden Anamnesis Kuesioner Ordinal 0 :Perokok
waktu sejak mulai tahun langsung kepada
responden Merokok yang memiliki dengan 1 : Tidak
lahir sampai tahun ulang
(Perokok) kebiasaan wawancara perokok
tahun terakhir.
langsung
merokok
kepada
responden
Aktivitas fisikTingkat Anamnesis Kuesioner Ordinal 0 : Tidak
Aktivititas fisik dengan
Jenis Perbedaan antaraAnamnesis denganKuesioner Nominal 0:perempuan yang dilakukan wawancara 1 : Ya
Kelamin perempuan dengan laki-wawancara 1:laki-laki oleh responden langsung
laki secara biologislangsung kepada kepada
sejak lahir. responden responden
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
G. DESAIN PENELITIAN
Deskriptif Analitik dengan pendekatan
cross sectional
H. TEMPAT PENELITIAN
I. WAKTU PENELITIAN
Waktu penelitian telah dilakukan pada bulan Juli 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
a) Populasi
seluruh penderita hipertensi yang berada di Puskesmas Teladan.
b) Sampel
Sampel dalam penelitian adalah pasien yang berusia minimal 56 tahun dan berobat di
Wilayah kerja Puskesmas Teladan Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2019.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental sampling, dengan
jumlah sampel yang didapatkan saat penelitian berjumlah 80 responden.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Sampel diuji dengan kriteria inkulusi yang telah ditetapkan. Adapun kriteria inklusi sebagai berikut:
Kriteria Inklusi :
▪ Semua pasien yang berada di wilayah kerja Puskesmas Teladan.
▪ Pasien yang berusia minimal 56 tahun.
▪ Yang dapat berkomunikasi dengan baik
▪ Yang datang saat penelitian.
▪ Bersedia menjadi responden.
Kriteria Eksklusi :
▪ Pasien yang berada di luar wilayah kerja Puskesmas Teladan.
▪ Pasien dengan gangguan kognitif
▪ Pasien dengan komplikasi
▪ Tidak bersedia menjadi responden
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
K. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner yang berisi daftar pertanyaan atau pernyataan
tentang faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Kemudian peneliti menggunakan
sphygmomanmeter dan Stetoskop untuk mengukur tekanan darah.
L. JENIS DATA
Data Primer
Data yang didapat dari pengisian kuesioner oleh pasien yang hadir pada saat penelitian di Wilayah kerja
Puskesmas Teladan Kelurahan Teladan Barat Kecamatan Medan Kota Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019.
Data sekunder
Data Sekunder diperoleh dari medical record Puskesmas Teladan berupa tekanan darah.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
N. Cara Kerja
1. Peneliti mendapatkan izin penelitian pada pimpinan di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan untuk
memperoleh izin dan data penelitian.
2. Peneliti menetapkan pasien yang menjadi responden.
3. Peneliti menjelaskan penelitian yang akan dilakukan.
4. Peneliti melakukan pengambilan data secara langsung kepada responden di Wilayah Kerja Puskesmas
Teladan berdasarkan besar sampel yang didapatkan setelah observasi pertama.
5. Peneliti membacakan kuesioner, responden menjawab.
6. Mengumpulkan data dari hasil tanya jawab kuesioner pada responden.
7. Melakukan pengolahan dan analisis data yang telah dikumpulkan.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
1. Analisis Univariat
Distribusi Frekuensi Seluruh Variabel di Wilayah Kerja Puskesmas Teladan Kecamatan Medan Kota
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2019.
No Variabel Hasil Ukur
Jumlah
Ya Tidak
1 Hipertensi 49 31 80
61,3 % 38,7 % 100 %
≥60 Tahun <60 Tahun
2 Umur 33 47 80
41,3 % 58,7% 100 %
Perempuan Laki-laki
4 Jenis Kelamin 42 38 80
52,5 % 47,5 % 100
Ya Tidak
5 Kebiasaan konsumsi garam 63 17 80
78,8 % 21,2 % 100 %
Ya Tidak
6 Merokok 43 37 80
53,8 % 46,2 % 100 %
Tidak Ya
7 Aktivitas fisik 62 18 80
77,5 % 22,5 % 100 %
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Analisis Tabel
Dapat dilihat bahwa jumlah responden yang menderita hipertensi adalah 49 orang dengan
persentase (61,3%) dan yang tidak adalah 31 orang dengan persentase (38,7%).
Didapatkan bahwa jumlah responden dengan umur ≥60 tahun tahun terdapat 33 orang dengan
persentase (41,3%) dan <60 tahun didapatkan 47 orang dengan persentase (58,7%).
Didapatkan bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin perempuan terdapat 42 orang
dengan persentase (52,5%) dan jenis kelamin laki-laki 38 orang dengan persentase (47,5%).
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Analisis Tabel
Didapatkan bahwa jumlah responden yang mengkonsumsi garam (sering mengkonsumsi
makanan yang asin ) berjumlah 63 orang dengan persentase (78,8%) dan yang tidak mengkonsumsi garam
Didapatkan bahwa jumlah responden yang merokok berjumlah 43 orang dengan persentase
(53,8%) dan responden yang tidak merokok 37 orang dengan persentase (46,2%).
Didapatkan bahwa responden yang melakukan aktivitas fisik rutin berjumlah 18 orang dengan
persentase (22,5%) dan yang tidak melakukan aktivitas fisik rutin berjumlah 62 orang dengan persentase
(77,5%).
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
2. Analisis Bivariat
Hubungan Faktor Resiko Umur dengan Kejadian Hipertensi di
Puskesmas Teladan, Medan Tahun 2019
Hipertensi
Ya Tidak
PR CI
Umur P Value
(prevalence ratio) (confidence interval)
F % F %
<60 tahun
22 27,5 11 13.7 1.160 0.548
0.822 – 1.638
Jumlah
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Analisis Tabel
Menunjukkan bahwa pasien yang menderita hipertensi dengan umur ≥60 tahun sebanyak 27 orang
(33,8%).dan umur <60 tahun sebanyak 22 orang (27,5%) Pasien yang tidak menderita hipertensi dengan umur
≥60 tahun sebanyak 20 oraang (25%) dan umur <60 tahun sebanyak 11 orang (13,7).
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan bahwa nilai prevalence
ratio sebesar 1,160 ini artinya bahwa responden umur ≥60 tahun mempunyai resiko 1,160 kali terkena hipertensi
dibanding responden umur <60 tahun dan nilai signifikansinya p value sebesar 0,548 ini artinya tidak ada
hubungan yang signifikan antara umur dengan hipertensi di Puskesmas Teladan, Medan Tahun 2019.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
2. Analisis Bivariat
Hubungan Faktor Resiko Jenis Kelamin dengan Kejadian Hipertensi di
Puskesmas Teladan, Medan Tahun 2019
Hipertensi
Ya Tidak
PR CI
Jenis Kelamin P Value
(prevalence ratio) (confidence interval)
F % F %
Perempuan
26 32,5 16 20
Jumlah
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Analisis Tabel
Menunjukkan bahwa pasien yang menderita hipertensi dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 26
orang (32,5%) dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 23 orang (28,8%). Pasien yang tidak menderita
hipertensi dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 16 orang (20%) dan jenis kelamin laki-laki sebanyak
15 orang (18,7%).
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan bahwa nilai prevalence
ratio sebesar 1.023 ini artinya bahwa responden jenis kelamin perempuan beresiko 1.023 kali terkena
hipertensi dibanding responden jenis kelamin laki-laki dan nilai signifikansinya p value sebesar 1.000 ini
artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan hipertensi di Puskesmas Teladan,
HASIL PENELITIAN
2. Analisis Bivariat
Hubungan Faktor Resiko Konsumsi Garam dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas
Teladan, Medan Tahun 2019
Hipertensi
Ya Tidak
PR CI
Konsumsi garam P Value
(prevalence ratio) (confidence interval)
F % F %
Ya
43 53,8 20 25
Jumlah
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
2. Analisis Bivariat
Faktor Resiko Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi di Puskesmas Teladan,
Medan Tahun 2019
Hipertensi
Ya Tidak PR CI
Merokok P Value
(prevalence ratio) (confidence interval)
F % F %
Ya
35 43,8 8 10
Jumlah
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
HASIL PENELITIAN
2. Analisis Bivariat
Faktor Resiko Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi di Puskesmas Teladan,
Medan Tahun 2019
Hipertensi
Ya Tidak PR CI
Merokok P Value
(prevalence ratio) (confidence interval)
F % F %
Ya
35 43,8 8 10
Jumlah
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Analisis Tabel
Menunjukkan bahwa pasien yang menderita hipertensi yang merokok sebanyak 35 orang
(43,8%%) dan yang tidak merokok sebanyak 14 orang (17,5%). Pasien yang tidak hipertensi yang
merokok sebanyak 8 orang (10%) dan yang tidak merokok dan tidak hipertensi sebanyak 23 orang
(28,7%).
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan bahwa nilai
prevalence ratio sebesar 2.151 ini artinya bahwa responden dengan kebiasaan merokok beresiko
2,151 kali terkena hipertensi dibanding responden yang tidak merokok dan nilai signifikansinya p
value sebesar 0,000 ini artinya ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan
HASIL PENELITIAN
2. Analisis Bivariat
Faktor Resiko Aktifitas Fisik Terhadap Kejadian Hipertensi di Puskesmas Teladan,
Medan Tahun 2019
Hipertensi
PR CI
P Value
Aktifitas Fisik Ya Tidak (prevalence ratio) (confidence interval)
F % f %
Tidak
43 53,8 19 23,8
Jumlah
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Analisis Tabel
Menunjukkan bahwa pasien yang menderita hipertensi dan yang melakukan aktifitas fisik sebanyak
6 orang (7,5%%) dan yang tidak melakukan aktifitas fisik sebanyak 43 orang (53,8%). Pasien yang
tidak menderita hipertensi dan yang melakukan aktifitas fisik sebanyak 12 orang (15%) dan yang
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis dari hasil Chi-Square didapatkan bahwa nilai
prevalence ratio sebesar 2.081 ini artinya bahwa responden dengan aktifitas fisik beresiko 2.081
kali terkena hipertensi dibanding responden yang tidak melakukan aktifitas fisik dan nilai
signifikansinya p value sebesar 0,013, ini artinya ada hubungan yang signifikan antara aktivitas
HASIL PENELITIAN
3. Analisis Multivariat
Analisis factor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian hipertensi di
Puskesmas Teladan, Medan Tahun 2019
95% CI
NO Variabel P Value PR
lower upper
Faktor yang paling berpengaruh dengan kejadian hipertensi di Puskesmas Teladan, Medan Tahun
2019 adalah merokok, karena hasil analisis multivariate merokok memiliki P-Value paling kecil
yaitu 0,000 dan Prevalence Ratio paling tinggi yaitu 8.210 yang artinya kebiasaan merokok
mempunyai resiko terkena Hipertensi 8.210 kali lebih besar dibandingkan dengan factor-faktor
lainnya.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
KESIMPULAN
1.Puskesmas Sukaramai
Masyarakat kurang menyadarinya pentingnya pola hidup yang sehat berupa pola makan sehat dan olahraga teratur.
Kurangnya informasi masyarakat di Kecamatan Sukaramai mengenai PHBS dan DM.
Penderita DM tidak rutin berobat ke Puskesmas dan tidak meminum obat secara teratur.
2. Puskesmas Teladan
Pembinaan PHBS dan penyuluhan Hipertensi masih menjadi masalah di puskesmas teladan. Masalah yang terkait
dengan phbs adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap menjaga lingkungan bersih dansehat, pentingnya
menggunakan jamban sehat, pentingnya tidak merokok di dalam rumah dan pentingnya mengkontrol tekanan darah. hal ini di
buktikan dengan di temukan lingkungan yang memiliki jarak jamban dan sumur hanya 2 meter, ditemukan masih banyaknya
masyarakat yang merokok didalam rumah dan beberapa pasien prolanis yang masih banyak belum menyadari pentingnya
kepatuhan meminum obat hipertensi, menjaga makanan dan kepatuhan mengkontrol tekanan darah.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
1) Tidak terdapat Hubungan yang signifikan antara umur dengan Hipertensi di Puskesmas Teladan Medan
Tahun 2019.
2) Tidak terdapat Hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan Hipertensi di Puskesmas Teladan
Medan Tahun 2019.
3) Terdapat Hubungan yang signifikan antara Kebiasaan Mengkonsumsi Garam dengan Hipertensi di
Puskesmas Teladan Medan Tahun 2019.
4) Terdapat Hubungan yang signifikan antara Kebiasaan Merokok dengan Hipertensi di Puskesmas Teladan
Medan Tahun 2019.
5) Terdapat Hubungan yang signifikan antara Kebiasaan Olahraga dengan Hipertensi di Puskesmas Teladan
Medan Tahun 2019.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
▪
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
▪
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
KESIMPULAN
1.Puskesmas Sukaramai
Masyarakat kurang menyadarinya pentingnya pola hidup yang sehat berupa pola makan sehat dan olahraga teratur.
Kurangnya informasi masyarakat di Kecamatan Sukaramai mengenai PHBS dan DM.
Penderita DM tidak rutin berobat ke Puskesmas dan tidak meminum obat secara teratur.
2. Puskesmas Teladan
Pembinaan PHBS dan penyuluhan Hipertensi masih menjadi masalah di puskesmas teladan. Masalah yang terkait
dengan phbs adalah kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap menjaga lingkungan bersih dansehat, pentingnya
menggunakan jamban sehat, pentingnya tidak merokok di dalam rumah dan pentingnya mengkontrol tekanan darah. hal ini di
buktikan dengan di temukan lingkungan yang memiliki jarak jamban dan sumur hanya 2 meter, ditemukan masih banyaknya
masyarakat yang merokok didalam rumah dan beberapa pasien prolanis yang masih banyak belum menyadari pentingnya
kepatuhan meminum obat hipertensi, menjaga makanan dan kepatuhan mengkontrol tekanan darah.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
1) Tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan hipertensi di puskesmas Teladan Medan Tahun
2019.
2) Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan hipertensi di Puskesmas Teladan Medan
Tahun 2019.
3) Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan mengkonsumsi garam dengan hipertensi di Puskesmas
Teladan Medan Tahun 2019.
4) Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok dengan hipertensi di Puskesmas Teladan Medan
Tahun 2019.
5) Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan olahraga dengan hipertensi di Puskesmas Teladan Medan
Tahun 2019.
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
SARAN
Saran di Puskesmas Sukaramai
1. Mengajurkan masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara makanan sehat dan bergizi
2. Menganjurkan penderita DM agar mengkonsumsi obat secara teratur dan rutin untuk mengontrol Gula Darah
Secara teratur.
3. Menganjurkan masyarakat untuk mengikuti senam yang dilaksanakan di kecamatan ataupun puskesmas.
4. Melibatkan seluruh lapisan masyarakat , terutama tokoh masyarakat, kader, dan juga mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya PHBS dan pentingnya mencegah dan menangani
DM.
▪
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
▪ Meningkatkan informassi secara langsung maupun melalui media massa dan media social terkait dengan PHBD dan hipertensi
▪ Melakukan kerja sama lintas sector dengan melibatkan ketua RT,RW,tokoh masyarakat dan kelompok masyarakat terkait dengan
program PHBS dan hipertensi.
2. Bagi Masyarakat :
▪ Berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan dalam upaya meningkkatkan kesehatan
▪ Mengubah perilaku yang tidak sehat dengan cara berolahraga secara rutin salah satunya mengikuti senam program prolanis
▪ Memanfaatkan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan terdepan untuk memperoleh informasi mengenai kesehatan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan kemampuan untuk meningkatkan kesehatan
FAKULTAS KEDOKTERAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS BATAM PROVINSI SUMATERA UTARA
Masyarakat
Diharapkan Masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan dalam upaya meningkkatkan kesehatan
serta mengubah perilaku yang tidak sehat dengan cara tidak merokok, mengurangi konsumsi garam yang berlebihan seta
berolahraga secara rutin salah satunya mengikuti senam program prolanis.
Fakultas Kedokteran Universitas Batam
Diharapkan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Batam menjadikan penulisan ini sebagai
bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya.
Disarankan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Batam agar berperan aktif dalam kegiatan
program-program kesehatan masyarakat.
Peneliti Selanjutnya
Perlu dilakukan penulisan lebih lanjut, misalnya dengan menggunakan metode dan desain penelitian lain
untuk mengetahui dan meneliti faktor-faktor risiko lainnya yang berkaitan dengan penulisan ini.
TERIMA KASIH