Pembimbing:
dr. Wienta Diarsvitri, M.Sc., MHPE., Ph.D., FISPH, FISCM
Penyusun:
Henri Tumilaar 2021.04.2.0076
Haris Rizky Minata 2021.04.2.0077
I Dewa Putu Gede K. P. 2021.04.2.0078
I Gusti Ayu Ratih F. M. 2021.04.2.0079
I Gusti Ayu Tya Satvika P. 2021.04.2.0080
Idfia Nur Syafara Putri 2021.04.2.0081
Ilfarita 2021.04.2.0082
Ilham Taufiqul Hakim 2021.04.2.0083
Indrawati 2021.04.2.0084
Intan Annisa Putri 2021.04.2.0085
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN KEGIATAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Diajukan sebagai salah satu tugas dalam rangka menyelesaikan studi kepaniteraan
klinik sebagai Dokter Muda di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas Hang Tuah di Puskesmas Kedurus dengan judul
“UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN
MENGENAI PENTINGNYA POLA HIDUP SEHAT PADA PENDERITA
HIPERTENSI BAGI WARGA KELURAHAN KARANG PILANG”.
Penyusun:
Henri Tumilaar 2021.04.2.0076
Haris Rizky Minata 2021.04.2.0077
I Dewa Putu Gede K. P. 2021.04.2.0078
I Gusti Ayu Ratih F. M. 2021.04.2.0079
I Gusti Ayu Tya Satvika P. 2021.04.2.0080
Idfia Nur Syafara Putri 2021.04.2.0081
Ilfarita 2021.04.2.0082
Ilham Taufiqul Hakim 2021.04.2.0083
Indrawati 2021.04.2.0084
Intan Annisa Putri 2021.04.2.0085
Pembimbing Puskesmas I
1
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan judul “Upaya
Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Mengenai Pentingnya Pola Hidup
Sehat pada Penderita Hipertensi Bagi Warga Kelurahan Karang Pilang”
dengan baik. Tugas ini disusun sebagai salah satu tugas wajib untuk
menyelesaikan kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
(IKM), dengan harapan dapat menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi
pengetahuan penulis maupun pembaca. Kegiatan yang kami laksanakan
merupakan upaya untuk memahami proses manajemen puskesmas secara
langsung.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Ratnaika Wahdini , selaku Kepala Puskesmas Kedurus;
2. dr. Choirul Anwar Fathoni selaku pembimbing dan koordinator
dokter muda selama di Puskesmas Kedurus;
3. dr. Wienta Diarsvitri, M.Sc., MHPE., Ph.D., FISPH, FISCM,
selaku Pembimbing Akademik selama kepaniteraan IKM;
4. Para dokter dan teman sejawat tenaga kesehatan (bidan dan
perawat) yang bertugas di Puskesmas Kedurus;
5. Staf Puskesmas Kedurus dan jajarannya;
6. Teman-teman sejawat Dokter Muda pada kepaniteraan stase IKM;
7. Serta seluruh pihak yang telah membantu kami atas penyelesaian
Laporan Puskesmas yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis memohon maaf dan mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini
dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca serta penyusun.
2
1
Penyusun
3
1
4
1
DAFTAR TABEL
5
1
DAFTAR GRAFIK
6
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1
2
1
3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2.1.1 Definisi Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, menjelaskan bahwa Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif, dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan dibawah supervisi
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum, mereka harus
memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), ataupun
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan
pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Untuk dapat
memberikan pelayanan yang baik tentunya harus diusahakan adanya
peningkatan kualitas layanan guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal bagi seluruh masyarakat (Nasution, Kurniansyah & Priyanti,
2022).
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit
dalam keadaan cukup istirahat atau tenang (WHO, 2023).
2.5.2 Pentingnya Kontrol dan Minum Obat Hipertensi
Hipertensi umumnya tidak menimbulkan keluhan spesifik, tetapi
terkadang penderita dapat mengeluhkan gejala sakit kepala, pusing, jantung
berdebar-debar, nyeri dada, gelisah, pandangan kabur, dan mudah lelah.
Keadaan ini sering diabaikan oleh penderita, padahal hipertensi merupakan
salah satu penyakit yang cukup berbahaya bahkan mendapat julukan “the silent
killer”. Penyebab hipertensi sangat berkaitan dengan faktor gaya hidup dan
pola makan, sehingga diperlukan perubahan perilaku sejak dini agar
menerapkan perilaku hidup sehat, seperti melakukan aktivitas fisik minimal 30
menit per hari, mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan mencukupi
kebutuhan tidur. Selain itu, bagi penderita hipertensi yang sudah menjalani
pengobatan diharapkan juga mengontrol kondisinya dengan melakukan
pengecekan rutin tekanan darah dan minum obat teratur sesuai anjuran dokter.
Hal tersebut penting diperhatikan dan diterapkan oleh karena hipertensi yang
tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yaitu gangguan
organ seperti jantung, koroner, ginjal, dan otak, yang akhirnya dapat
membahayakan penderita (WHO, 2023).
9
1
lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Seriousness dilihat dari
dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan dan membahayakan sistem atau tidak (Permenkes, 2016).
3. Growth. Seberapa kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk jika
dibiarkan (Permenkes, 2016).
Data yang dibutuhkan dalam metode USG:
10
1
11
1
12
1
13
1
14
1
BAB III
LANGKAH MANAJEMEN TERPADU MASYARAKAT
15
1
Nilai Kriteria
No. Masalah Total
U S G
Terdapat anggota keluarga yang
1. 4 4 3 48
merokok di dalam rumah.
Jarang melakukan aktivitas fisik
dan tidak mengetahui waktu
2. 3 4 3 36
optimal serta cara melakukan
aktivitas fisik yang benar.
Sering mengonsumsi makanan
3. 3 3 3 27
cepat saji.
Sering mengonsumsi makanan
4. 3 4 3 36
yang berlemak atau digoreng.
Tidak mengetahui bahwa kurang
olahraga, obesitas, merokok, dan
5. 4 5 5 100
minum alkohol menyebabkan
kekambuhan hipertensi.
16
1
Mengenai Pentingnya Pola Hidup Sehat Pada Penderita Hipertensi Bagi Warga
Kelurahan Karang Pilang” merupakan prioritas permasalahan yang didapatkan
dari analisa data hasil SMD.
17
1
18
1
− Dokter Puskesmas
− Petugas Promkes
− Kader Desa
− Tokoh Masyarakat
19
1
20
1
3.9.1 Tujuan
cek kesehatan.
− Kesiapan petugas.
penyuluhan
3.9.4 Monitoring dan Evaluasi
secara rutin.
21
1
22
1
BAB IV
KESIMPULAN & SARAN
4.1 Kesimpulan
DM FK UHT telah melakukan Survey Mawas Diri pada Kelurahan
Karang Pilang, salah satu wilayah kerja dari Puskesmas Kedurus. Terdapat
6 daftar permasalahan yang ditetapkan dalam Survey Mawas Diri, yang
kemudian dilakukan penentuan prioritas menggunakan kriteria USG. Dari
hasil metode USG, ditetapkan bahwa masalah yang paling diprioritaskan
adalah Tidak mengetahui bahwa kurang olahraga, obesitas, merokok, dan
minum alkohol menyebabkan kekambuhan hipertensi. Setelah penetapan
masalah tersebut, ditentukan penyebab masalah menggunakan diagram Fish
Bone, dengan 4 kriteria, yaitu Methode, Material, Machine, dan Man.
Setelah ditemukan masalah prioritas dan penyebabnya, ditentukan
cara pemecahan masalah menggunakan metode CARL. Hasil dari metode
CARL menunjukkan bahwa cara yang paling efektif untuk menyelesaikan
masalah adalah penyuluhan mengenai pemeriksaan rutin hipertensi dan
pentingnya konsumsi obat hipertensi, pembuatan kalender kontrol rutin
hipertensi dan membagikannya, serta cek kesehatan rutin terutama tekanan
darah.
4.2 Saran
4.2.1 Saran Bagi Puskesmas
kontrol dan meminum obat anti hipertensi sesuai aturan minum yang
benar.
23
1
menyehatkan masyarakat
24
1
LAMPIRAN
Penyusunan
1.
Kuisioner
2. SMD
Pengelolaan
3. Data dan
Analisa
Pembuatan
4. Laporan
UKM
Presentasi
5.
UKM
25
1
26
1
27
1
28
1
29
1
30
1
31
1
32
1
33
1
34
1
Grafik 3 PHBS.
Anggota keluarga yang tidak merokok sebesar 17 (52%), dan yang merokok 16
(48%). Anggota keluarga mencuci tangan dengan sabun sebelum makan sebesar
32 (97%), tidak mencuci tangan sebelum makan sebesar 1 (3%). Anggota keluarga
melakukan PSN (Pemberantasan sarang Nyamuk) minimal 1 minggu sekali 31
(94%), dan tidak melakukan PSN minimal 1 minggu sekalu 2 (6%). Anggota
keluarga minum dengan air yang dimasak lebih dahulu sebesar 21 (64%), dan
tidak dimasak atau membeli air isi ulang atau air jadi 12 (36%). Anggota keluarga
biasa buang Air besar di jamban sebesar 31 (94%) dan tidak dijamban sebesar 2
(6%). Cuci tangan dengan sabun setelah BAB sebesar 33 (100%). Anggota
keluarga makan buah dan sayur setiap hari sebesar 28 (85%), dan tidak makan
buah dan sayur setiap hari sebesar 5 (15%). Anggota keluarga biasa melakukan
aktifitas fisik/olah raga minimal 30 menit tiap hari sebesar 20 (61%), dan keluarga
tidak melakukan aktifitas fisik/olah raga minimal 30 menit tiap hari13 (39 %).
Rumah Sehat
35
1
Grafik 3 Jarak Pembuangan kotoran atau sumur resapan dengan sumber air bersih
Berdasarkan grafik diatas dengan kategori jarak pembuangan kotoran atau sumur
resapan dengan sumber air bersih, 10 rumah responden (30,3%) memiliki jarak
<10 meter dan 23 rumah responden (69,6%) memiliki jarak >10 meter.
36
1
Berdasarkan grafik diatas dengan kategori penyediaan air bersih, mengambil dari
sumber, 10 responden (30,3%) mengambil dari air sumur, 23 responden (69,6%)
mengambil dari PDAM.
Berdasarkan grafik diatas dengan kategori kamar mandi yang dipakai keluarga, 26
responden (78,7%) tersedia kamar mandi didalam rumah, 7 rumah responden
(21,2%) tersedia kamar mandi didalam rumah.
37
1
38
1
Berdasarkan grafik di atas dengan kategori lantai rumah, lantai 1 rumah responden
(3%) terbuat dari tanah pada seluruh ruang/ kamar, lantai 5 rumah responden
(15,1%) terbuat dari plester/semen pada seluruh ruangan, lantai 6 rumah
responden (18,1%) terbuat dari ubin/keramik pada sebagian ruang/kamar, lantai 21
rumah (63,6%) responden terbuat dari ubin/keramik pada seluruh ruangan lainnya.
39
1
Berdasarkan grafik di atas dengan kategori atap rumah, atap 33 rumah responden
(100%) terbuat dari seng/genting.
40
1
Gizi
41
1
42
1
43
1
44
1
Berdasarkan grafik di atas, 30 responden (91%) minum air minimal 2.5 L per hari
dan 3 responden (9%) tidak. Untuk konsumsi makanan siap saji, 14 responden
(42%) masih sering mengkonsumsi makanan siap saji dan 19 responden (58%)
jarang mengkonsumsi makanan siap saji. Selain itu, 21 responden (64%) sering
menggunakan penyedap rasa untuk masak dan 12 responden (36%) tidak. 23
responden (70%) masih suka makan makanan yang berlemak, sedangkan 10
responden (30%) tidak. 26 responden (79%) mengaku suka minum kopi/teh dan 7
responden (21%) tidak. 15 responden (45%) sering minum susu dan 18 responden
(55%) tidak. 12 responden (36%) mengaku sering minum suplemen vitamin,
sedangkan 21 responden (64%) tidak.
45
1
46
1
47
1
48
1
49
1
DAFTAR PUSTAKA
Bilsel, R.U C. & Lin, DKJ (2012). Ishikawa Cause and Effect Diagrams Using
Capture Recapture Techniques. Quality Technology & Quantitave
Management, 9 (2): 137-152.
Astuti, V.W., Tasman, T. and Amri, L.F., 2021. Prevalensi Dan Analisis Faktor
Risiko Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Padang. BIMIKI
(Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 9(1), pp.1–9.
Hasanah, Y., Dai, R.M. and Sari, D.S., 2021. Implementasi Kebijakan Fungsi
Puskesmas Selama Pandemi Covid 19 Di Puskesmas Margahayu Selatan
Kabupaten Bandung. Responsive, 3(4), p.223.
Nasution, I.F.S., Kurniansyah, D. and Priyanti, E., 2022. Analisis pelayanan pusat
kesehatan masyarakat (puskesmas). Kinerja, 18(4), pp.527–532.
50