Puskesmas adalah UKM tingkat pertama. UKM dalam Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas dijelaskan bahwa Upaya kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Sedangkan Upaya
kesehatan Perseorangan (UKP) adalah Suatu kegiatan dan / atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Peroranganyang ada di UPT Puskesmas Nita
yaitu:
Berikut ini adalah hasil pencapaian Program Promosi Kesehatan di UPT Puskesmas
Nita Tahun 2020.
Tabel 4.1 Pencapaian Program Promkes di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
1 PRATAMA 10 22,2
2 MADYA 10 22,22
3 PURNAMA 23 51,11
4 MANDIRI 2 4,44
TOTAL 45 100 %
Sumber : Laporan Program Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.3 Data Posyandu Bayi/Balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
Tahun 2020
Tabel 4.4 Data Posyandu Lansia di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun
2020
Berikut ini adalah pencapaian program UKS UPT Puskesmas Nita tahun 2020
Tabel 4.5 Pencapaian Program UKS di UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tujuan program UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan PHBS serta derajat kesehatan peserta didik
dan menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan dapat berjalan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
1. Pelaksanaan BIAS
2. Penyuluhan kesehatan (PHBS)
3. Pembinaan Dokter Kecil
4. Pembunaan PKPR di SD dan SMP
5. Pembinan warung sekolah dan lingkungan sekolah
1. Pendataan dan Penjaringan Kesehatan murid baru kelas I dan kelas VII
Berikut ini adalah data hasil pendataan dan penjaringam kesehatan murid/siswa
baru di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita .
.Tabel 4.6 Data Murid Baru SD yang dijaring di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
Tabel 4.7 Data Murid Baru SMP di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.8 Pencapaian Program Kesehatan Lingkungan di UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
b. Rumah Sehat
Rumah yang sehat dapat menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.
Kontsruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
merupakan factor resiko sebagai sumber penularan penyakit, khususnya
penyakit yang berbasis lingkungan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA), TB Paru, Diare, Demam Berdarah, Malaria, Kecacingan, dan penyakit
Kulit. Berikut ini adalah data Cakupan Rumah sehat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.10 Data Kepemilikan Rumah Sehat diwilayah kerja UPT Puskesmas Nita
Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Rumah sehat mencapai 65,7 % dari target 75
% .Hal ini dikarenakan masih ada rumah yang diispeksi atau dinilai belum memenuhi
syarat rumah sehat yang pada umumnya harus memiliki sarana sanitasi dasar seperti
jamban keluarga, sarana CTPS, Sarana Air Bersih, Saluran Pembuangan Air Limbah
(SPAL) dan Tempat Sampah Keluarga (TSK).
Tabel 4.13 Data Rumah/ Bangunan Bebas Jentik di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 92,8 % rumah bebas
jentik.
g. Tempat-tempat Umum dan Tempat Pengelolaan Makanan (TTU/TPM)
Tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan merupakan tempat kegiatan
umum yang disediakan oleh pemerintah daerah, swasta atau perorangan yang
digunakan masyarakat secara langsung yang mempunyai kegiatan tetap, dimana
tempat-tempat tersebut harus memiliki sarana sanitasi seperti jamban, tempat
sampah, SPAL dan tempat cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang dipelihara
dengan baik sehingga mendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan
setempat. Berikut ini adalah data TTU dan TPM yang memenuhi syarat
kesehatan.
Cakupan TTU/TPM yang memenuhi syarat di wilayah kerja UPT puskesmas nita
mencapai 91% dari target 90 %.
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya
peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Namun demikian
tetap diperlukan upaya agar target penurunan AKI dan AKB dapat tercapai pada tahun –
tahun berikutnya. Salah satu upaya penurunan AKI dan AKB adalah dengan melakukan
penyuluhan guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu - ibu mengenai kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
menular, dan akte kelahiran dengan menggunakan buku pedoman KIA.
Pelayanan Kesehatan KIA KB masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita dilakukan kepada
ibu –ibu hamil, anak-anak dan pasangan usia subur di 45 Posyandu Bayi –balita yang ada, dan
untuk ibu –ibu hamil yang tidak berkunjung ke fasilitas UKM (posyandu) akan dilakukan
kunjungan rumah.
Adapun kegiatan pelayanan KIA-KB yang dilakukanpada masyarakat juga hampir sama dengan
pelayanan ibu hamil di dalam gedung yaitu meliputi:
Indikator dan pencapaian Program KIA-KB Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15 Pencapaian Program KIA-KB tahun 2020
a. Ibu Hamil
Cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat dipantau melalui pelayanan kunjungan baru
ibu hamil (K1) dan kunjungan ibu hamil selanjutnya sampai 4 kali (K4) untuk melihat kualitas
serta pelayanan kesehatan ibu hamil yang sesuai dengan standar yaitu Trimester pertama (0-12
mggu) 1 kali, Trimester kedua (13 -24 mggu) 1 kali, Trimester ketiga (25 -40 mggu) 2 kali.
Tabel 4.16 Data Cakupan K1 dan K4 Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Nita Tahun
2020
NO DESA SASARAN K1 % K1 K1 % K1 K4 % K4
AKSES AKSES MURNI MURNI
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa K1 dan K4 Puskesmas belum mencapai target 100%
sedangkan K4 perdesa yang sudah mencapai target adalah desa Ladogahar.
Tabel 4.17 Data Ibu Hamil Baru dengan 4T (Empat Terlalu) di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 375 jumlah ibu hamil baru terdapat 103
(27,46%) ibu dengan 4T (Terlalu muda, Terlalu Tua, Terlalu banyak dan terlalu sering).
b. Ibu Bersalin
Pelayanan Persalinan termasuk juga didalam pelayanan kesehatan KIA UKP.
Pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berkompetensi adalah salah
satu upaya untuk menurunkan angka kematian bayi dan ibu maternal yang dilakukan di fasilitas
kesehatan yang memadai. Data cakupan pertolongan persalinan di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nita tahun 2020 dapat dilhat melalui tabel berikut ini.
Tabel 4.18 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
SumSSumber : DaSumber Data : Program KIA-KB UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua persalinan di tolong oleh Tenaga Kesehatan.
Tabel 4.19 Cakupan Penolong Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masih tidak ada persalinan yang ditolong oleh dukun.
Tabel 4.20 Cakupan Tempat Pertolongan Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat 1 persalinan di polindes dan tidak ada persalinan
di rumah..
Tabel 4.21 Data Cakupan Cara Persalinan di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pertolongan persaliinan normal sebanyak 189 kasus,
persalinan dengan operasi sesar sebanyak 66 kasus, persalinan dengan vakum ekstrasi
sebanyak 1 kasus dan persalinan dengan cara induksi sebanyak 24 kasus.
Faktor lain yang mempengaruhi kehamilan resiko tinggi adalah tingkat social ekonomi yang
renda, tingkat pengetahuan dan pendidikan yang rendah , factor budaya dan akses transportasi
yang susah.
Berikut data cakupan ibu hamil dengan resiko tinggi dan komplikasi kebidanan di wilayah UPT
Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.22 Data Cakupan Cakupan Ibu Hamil dengan Resiko Tinggi di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nita Tahun 2020
e. Kunjungan Neonatus
Neonatus merupakan masa kehidupan pertama di luar Rahim sampai usia 28 hari. Kunjungan
neonates lengkap sebaiknya diberikan kepada setiap bayi baru lahir yang meliputi KN 1, KN 2,
KN 3 yang dilakukan pada bayi berumur 6-48 jam, 3 – 7 hari dan 8 – 28 hari.
Berikut ini data cakupan kunjungan neonatus di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
:Tabel 4.25 Cakupan Kunjungan Neonatus di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
No DESA BLH % KN 1 % KN 2 % KN 3
Jumlah Balita 0-5 tahun di Kecamatan Nita pada tahun 2020 berjumlah 1.798 jiwa.
Data cakupan kesehatan bayi dan balita di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 26 Cakupan Kunjungan Bayi dan Balita di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun
2020
Dari table diatas dapat dilihat bahwa rata- rata kunjungan bayi/balita dalam tahu 2020 yaitu
1,76 %
g. KB
Data cakupan Akseptor KB di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2019 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 27 Cakupan Akseptor KB di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.28 Data Jenis Alat kontrasepsi yang digunakan oleh Akseptor KB di wilayah UPT
Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.30 Data Kehamilan Remaja di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahunn 2020
Kehamilan Remaja
No DESA
Institusi Non Institusi Jumlah
1 NITA 1 1
2 TAKAPLAGER 1 1
3 TEBUK 2 2
4 LADOGAHAR
5 NITAKLOANG 1 1
6 WULIWUTIK 1 1
7 LUSITADA 1 1
8 BLORO
9 RIIT 1 1
10 TILANG 1 1
11 NIRANGKLIUNG 6 6
12 MAHEBORA
TOTAL 15 15
Sumber : Data Program KIA-KB : PKPR UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah kehamilan remaja sebanyak 15 orang, yang
terdiri dari kehamilan remaja non institusi .
i. Pemeriksaan IVA
PROFIL KESEHATAN UPT PUSKESMAS NITA TAHUN 2020 49
Kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan kedua dalam deretan
kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.Deteksi dini kanker serviks lewat
pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dianggap dapat membantu
menyelamatkan banyak wanita karena relatif mudah dilakukan dan hasilnya cepat
diperoleh. Tes IVA menggunakan asam asetat atau asam cuka dengan kadar 3-5 %
yang diusapkan di leher Rahim.Berikut ini adalah data pemeriksaan IVA test di
wilayah UPT Puskesmas Nita pada tahun 2020.
Jumlah sasaran yang wajib mendapat pelayanan IVA Tes di Kecamatan Nita
sebanyak 2.731 WUS yang sudah menikah. Dan yamg mendapatkan Pelayanan
IVA Tes selama Tahun 2020 sebanyak 81 WUS (2, 96 %), sangat jauh dari target.
Capaian ini sangat rendah, dipengaruhi oleh situasi pandemi. Dari 81 WUS yang
diperiksa diperoleh 14 WUS Positi dan tangani. Kegiatan ini akan tetap berjalan,
dan KIE kepada masyarakat akan terus ditingkatkan.
Capaian Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2020 dari 10 indikator yang
ditentukandapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.31 Capaian Program Gizi di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.32 Data Sasaran Pelayanan Balita di Posyandu di Wilayah UPT Puskesmas
Nita Tahun 2020
Tabel 4.33 Data Status Gizi Balita di Posyandu di Wilayah UPT Puskesmas Nita
Tahun 2020
Dari tabel diatas diketahui bahwa masih terdapat anak dengan gizi buruk di desa Nita
seanyak 1 orang dan 2 orang di desa Ladogahar.
a. Pelayanan Imunisasi
Program Imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan
kematian bayi akibat PD3I
Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar antara lain
Tuberkulose, Dipteri, pertussis, tetanus, Hepatitis, Polio dan campak.
Berikut ini adalah capaian program Imunisasi secara umum pada Tahun 2020.
Tabel 4.36 Data Penyebaran Penyakit DBD di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
tahun 2020
d. Program Surveilans
Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan,
analis dan interpretasi data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran
informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa surveilans adalah suatu
kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan secara terus-menerus dan sistematis
terhadap kejadian dan distribusi penyakit serta factor-faktor yang
mempengaruhinya pada masyarakat sehingga dapat dilakukan penanggulangan
untuk dapat mengambil tindakan efektif. Pada Tahun 2020 terjadi kasus KLB
Demem Berdarah Dengue yang tersebar di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
( 12 Desa)
Berikut ini pencapaian program survailans di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
tahun 2020.
Tabel 4.40 Penanganan kasus gigitan HPR di wilayah UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.41 Cakupan Pelayanan Perkesmas di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4.42 Cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun
2020
Dari 13 Pasien ODGJ di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020 yang
dipasung sebanyak 6 orang sudah bebas pasung sedangkan 7 orang masih tetap
dipasung dan semuanya tetap mendapat pelayanan pengobatan.
Pos UKK yang telah terbentuk dan aktif di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita adalah
sbb:
Tabel. 4. 43 Pos UKK di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Nita tahun 2020
Dari tiga kelompok Pos UKK diatas telah dilakukan pembinaan sejak tahun 2018,
namun yang aktif hingga tahun 2020 hanya satu Kelompok yaitu Kelompok Sanggar
Tenun Ikat Lepo Lorun di Desa Nita.
Tabel 4.44 Data Kesehatan Pekerja di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Nita Tahun
2020
Grafik 4.46 Laporan Jumlah Kunjungan Pasien Lansia Usia > 60 Tahun di wilayah kerja UPT
Puskesmas Nita Tahun 2020
2000
1500
Axis Title
1000
500
0
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agu Sep Okt Nov Des Total
Grafik 4.47 Laporan Gambaran Penyakit Terbanyak yang di derita Lansia di wilayah kerja
UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
1. KESEHATAN PERORANGAN
Upaya Kesehatan Perorangan meliputi pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Kegawat
Daruratan dan Rawat Inap.
Pelayanan Rawat Jalan terdiri dari: Poli Umum, Poli KIA-KB, Poli Gigi, Poli Gizi
dan Poli Fisioterapi. Sedangkan pelayanan Rawat Inap meliputi Rawat Inap Umum
dan Rawat Inap Kebidanan.
Pelayanan pada Puskesmas Nita dan jaringannya dapat dilihat pada table berikut ini.i
20,000
15,000 Pol. KB
Pol.GIGI
Pol.MTBS
10,000 Pol .KIA
Pol Umum
5,000
-
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des TOTAL
Sumber: Laporan SIKDA UPT Puskesmas Nita tahun 2019
a. Pelayanan Gizi
Pelayanan Poli Gizi berupa konsultasi gizi bagi Ibu Hamil dengan BB kurang,
Bayi/Balita sakit dengan gizi kurang atau buruk dan Pasien dengan penyakit
kronis.
b. Pelayanan Fisioterapi
Fisioterapi adalah proses merehabilitasi seseorang agar terhindar dari cacat fisik
melalui serangkaian pencegahan, diagnosis, serta penanganan untuk menangani
gangguan fisik pada tubuh akibat cedera atau penyakit. Beberapa gangguan yang
dapat di tangani dengan fisioterapi antara lain: Cedera sendi, Artrithis, masalah
pada punggung, masalah fleksibilitas, inkontinensia, pencegahan cedera,
gangguan muskuluskletal dan multiple sclerosis, sakit leher dan sakit kepala,
osteoporosis , Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Jenis- jenis pelayanan fisoterapi yang ada di UPT Puskesmas Nita adalah :
Jumlah kunjungan Pasien di Poli Fisioterapi pada tahun 2020 sebanyak 99 orang.
2. PELAYANAN KEFARMASIAN
Tabel 4.49 Sepuluh Besar PenggunaanObat Terbanyak di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita
Tahun 2020
3. PELAYANAN LABORATORIUM
Jenis dan jmlah pemeriksaan laboratorium yang dilakukan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 4.50 Jenis dan Jumlah Pemeriksaan Laboratorium di wilayah kerja UPT Puskesmas
Nita Tahun 2020
Tabel 4. 51 Jaringan Pelayanan di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
Tabel 4. 52 Jumlah Bidan Desa di wilayah kerja UPT Puskesmas Nita Tahun 2020
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran