Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya adalah penyelenggaraan


upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut maka UPT. Puskesmas Kuta I sebagai
pos pelayanan kesehatan terdepan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat melaksanakan fungsinya yaitu sebagai pusat pembangunan
kesehatan, membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan
kesehatan. Untuk melaksanakan fungsi tersebut agar tujuan
pembangunan kesehatan nasional tercapai maka dilaksanakan :
 Upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan
upaya kesehatan penunjang
 Pembinaan peran serta masyarakat, melalui posyandu, UKS dan
lain-lain.
 Kerjasama dengan lintas sektoral
Masalah gizi sebagai salah satu penentu utama kualitas sumber daya
manusia. Kurang gizi akan menyebabkan pertumbuhan fisik tidak
optimal dan gangguan perkem bangan kecerdasan, menurunnya
produktifitas kerja, menurunnya daya tahan tubuh yang berdampak
terhadap meningkatnya angka kesakitan dan angka kematian. Masalah
gizi timbul dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Kesehatan,
ekonomi, budaya ketersediaan pangan, pendidikan dan lain-lain,
sehingga dalam penanganannya diperlukan kerjasama terpadu berbagai
instansi baik pemerintah, swasta dan LSM.
Upaya perbaikan gizi yang sudah dilaksanakan pemerintah
selama ini telah berhasil menurunkan prevalensi beberapa masalah
gizi utama, walau demiikian masih terdapat gizi dimasyarakat seperti
gaky, anemia pada ibu hamil dan masih ditemukan beberapa kasus gizi
buruk. Kondisi ini diperlukan lagi setelah terjadinya krisis ekonomi
pertengahan tahun 1997 sampai saat ini.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan terutama status
gizi masyarakat, maka program perbaikan gizi masyarakat akan terus
dilaksanakan secara berkelanjutan.Pembangunan kesehatan tidak lagi

1
berlandaskan paradigma sakit tetapi paradigma sehat yaitu
pembangunan pada setiap pembangunan berwawasan kesehatan.
Untuk itu yang penting adalah memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan dan status gizi masyarakat/keluarga. Berbagai
penelitian menunjukan bahwa gangguan gizi kurang pada anak balita
membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik dan mental.
Akibat lainnya adalah menurunnya daya tahan tubuh sehingga
kejadian infeksi meningkat. Dalam hal ini kontribusi kurang gizi
terhadap morbiditas dan mortalitas diperkirakan lebih 50 %. Pada
orang dewasa, gangguan gizi kurang akhirnya akan menurunkan
produktifitas kerja, suatu kondisi yang tidak diinginkan terutama
dalam era globalisasi dan persaingan bebas.

b. Maksud dan Tujuan

Tujuan Umum : Memberikan gambaran umum tentang tingkat


keberhasilan petugas Gizi selama bertugas di tempat kerja

Tujuan Khusus : Memberikan gambaran umum tentang tingkat


keberhasilan program Gizi di wilayah UPT.Puskesmas Mengwi II.

c. Visi dan Misi


1. VISI
Visi UPT. Puskesmas Mengwi II :
”MASYARAKAT SEHAT DAN MANDIRI TAHUN 2018”

2. MISI
Misi UPT. Puskesmas Mengwi II adalah :
1. Memberikan Pelayanan Yang Merata Dan Bermutu
2. Mengoptimalisasikan potensi yang ada di Masyarakat
3. Mengadvokasi Lintas Program Dan Lintas sektoral
MOTTO
”MARI HIDUP SEHAT’
3.STRATEGI
1.Pemberdayaan Masyarakat
2.Kerja Lintas Program Dan Lintas sektoral
3.Peningkatan Mutu Pelayanan

2
4. PRNSIP PELAYANAN ”CERDAS”
CEKATAN,RAMAH,DEDIKASI,SANTUN

BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

II.1. Keadaan Umum Lingkungan


UPT. Puskesmas Kuta I berada di Kecamatan Kuta, Kabupaten
Badung yang mewilayahi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kuta, Tuban,
Kedonganan. Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kelurahan Legian
 Sebelah Barat : Samudera Indonesia
 Sebelah Selatan : Kelurahan Jimbaran
 Sebelah Timur : Kecamatan Denpasar Selatan
Luas wilayah UPT. Puskesmas Kuta I adalah 11,82 km2 dengan
ketinggian kurang dari 500 m diatas permukaan laut. Sedangkan
jarak dari ibukota kecamatan adalah :
 Kelurahan Kuta : 0 km
 Kelurahan Tuban : 4 km
 Kelurahan Kedonganan : 5 km

Untuk kondisi topografi ketiga kelurahan yaitu dengan bentuk


permukaan tanah daratan yang merupakan daerah pantai dengan rata –rata
tinggi curah hujan adalah 2.000-3.000 mm.

Jumlah banjar di masing-masing kelurahan adalah sebagai berikut :

3
KELURA BANJAR DINAS BANJAR DESA ADAT
HAN SUKA DUKA
Kuta 12 3 1
Tuban 4 4 2
Kedongana 6 6 1
n
Jumlah 22 13 4

II.2. Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kuta I tahun
2011 adalah 31.660 jiwa dan 7.462 KK yang terbagi di tiga kelurahan,
masing-masing kelurahan adalah seperti tabel berikut :

Distribusi Penduduk dan Kepala Keluarga


Di Wilayah UPT. Puskesmas Kuta I Th 2011

Kelurahan Laki- Perempuan Jumlah Jumlah KK


laki Penduduk
Kuta 6.047 5.795 11.842 2.898
Tuban 7.467 6.739 14.206 3.307
Kedongana 2.898 2.714 5.612 1.257
n
Total 16.412 15.248 31.660 7.462

Untuk distribusi penduduk menurut sasaran program dapat dilihat


dibawah ini .
Tabel II
Distribusi Penduduk Menurut Sasaran Program
di Wilayah UPT. Puskesmas Kuta I Tahun 2012

Kelurahan Bumil Bulin Bayi Balita Ibu


Nifas

Kuta 508 485 513 389 485

Tuban 572 545 521 251 545

4
Kedongana 225 215 200 220 215
n

Jumlah 1203 1.148 1.262 327 1148

II.3. Kesehatan
1. Sarana Pelayanan Kesehatan
a. Puskesmas :1
b. Puskesmas Pembantu :7
1. Puskesmas Pembantu Kapal
2. Puskesmas Pembantu Abianbase
3. Puskesmas Pembantu Buduk
4. Puskesmas Pembantu Tumbakbayuh
5. Puskesmas Pembantu Pererenan
6. Pukesmas Pembantu Munggu
7. Puskesmas Pembantu Cemagi

c. Poskesdes :3
1. Poskesdes Kuta
2. Poskesdes Tuban
3. Poskesdes Kedonganan
d. BKIA : 1 ( BKIA Abian Base )
e. Klinik Swasta : 15
f. Posyandu : 32 terdiri dari :
 Kuta : 17
 Tuban :9
 Kedonganan :6

2. Peran Serta Masyarakat Pendukung Kesehatan

Tabel III
Distribusi Peran Serta Masyarakat Pendukung Kesehatan
UPT. Puskesmas Kuta I Tahun 2011

Kelurahan Kader Guru UKS Dokter Kecil


Posyandu

5
Kuta 85 7 245

Tuban 45 7 190

Kedonganan 30 4 190

Jumlah 160 18 625

3. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kuta I dapat dilihat


dibawah ini.

Tabel IV
Distribusi Jumlah Tenaga Berdasarkan Ijasah dan Jenis
Kelamin
UPT. Puskesmas Kuta I
Tahun 2011

No. Kategori Tenaga Jumlah


(Berdasarkan Ijazah) Laki-laki Perempua
n
I. Medis

1. Dokter Umum 3 4

2. Dokter Gigi 4

II. Paramedis Perawatan

1.Pengatur rawat/Perawat 11
kesehatan/AKPER

2. Bidan 13

3.Perawat Gigi 3

III Paramedis Non Perawatan


.
1. Sanitasi 3

2. Analis 1 2

3.Asisten Apoteker 2

4.D3 Gizi 1

5.Radiologi 1
IV. Non Medis

6
1. SKM 2

2.SE 1

3.SMA 1

V. Pekarya Kesehatan

VI. SD / Sopir 1

Jumlah 9 44

4. Sarana Komunikasi dan Transportasi


Mobil Puskesmas Keliling :2
Sepeda Motor :3
Telpun :3
HT :3

5. Dana
Dana untuk operasional Puskesmas Kuta I tahun 2011 sebesar :
Rp 416.956.470 yang bersumber dari :
 DPA Tahun 2011 : Rp 281.073.845
 Dana 50 % Pengembalian dari Retribusi : Rp
16.259.125
 Dana BOK : Rp. 70.000.000
 Dana Jamkesmas : Rp. 10.090.000
 Dana Askes : Rp. 30.423.500
 Jampersal : Rp. 9.110.000
Dana tersebut digunakan untuk pelaksanaan dan kelancaran program
kesehatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada.

6. Derajat Kesehatan

Data Derajat Kesehatan UPT. Puskesmas Kuta I


Tahun 2011

Desa Penduduk Kematian Status Gizi Balita


Sasaran

7
Jml Jml Jml B B M Se- Le Bai Ku BG
bayi Ana a a a mu - k ra M
Pddk lahir k - li t a bi ng
Hidu Bali y t e um h
p ta i a r ur
n
a
l

Kuta 1233 495 515 0 0 0 11 0 419 0 0


7

Tuban 1377 502 494 0 0 0 12 0 373 0 0


3

Kedonga 5606 208 258 0 0 0 8 0 146 0 0


nan

Jumlah 3167 1205 126 0 0 0 31 0 938 0 0


6 7

II.4. Pelaksanaan Manajemen


Manajemen Puskesmas Kuta I dilaksanakan melalui :
1. P1 (Perencanaan) yang diwujudkan dalam POA atau RPK Puskesmas
2. P2 (Penggerakan , Pelaksanaan ) yang diwujudkan dalam Lokakarya
Mini Puskesmas.
3. P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian) yang diwujudkan
dalam Laporan Bulanan.

1. POA/RPK
Untuk meningkatkan tugas puskesmas secara efektif dan efisien
maka disusun perencanaan tahunan yang disebut POA atau RPK
(Rencana Pelaksanaan Kegiatan). RPK Puskesmas Kuta I tahun 2012
disusun pada awal tahun anggaran yaitu awal bulan Januari 2012. RPK
berisi rencana kerja untuk 1 tahun dari semua program maupun
ketatalaksanaan yang dilaksanakan Puskesmas Kuta I. Isi dari RPK
meliputi :
1. Kegiatan
2. Volume kegiatan
3. Rincian Pelaksanaan
4. Lokasi Pelaksanaan
5. Tenaga Pelaksana
6. Biaya tersedia

8
7. Sumber Biaya
8. Frekuensi dan jadwal.

RPK dikerjakan oleh setiap pemegang program. Dalam pelaksanaan


kegiatan program, para pemegang program mengacu pada RPK yang
telah dibuat. Dari RPK ini para pemegang program membuat rencana
kerja bulanan.
2. Lokakarya Mini Puskesmas
Lokakarya Mini Puskesmas Kuta I dilaksanakan agar
tergalangnya kerjasama antar petugas. Dalam Lokakarya Mini
Puskesmas dilaksanakan :
a. Penggalangan kerjasama dalam tim
b. Raker bulanan
c. Penggalangan kerja sama lintas sektoral.

a. Penggalangan Kerjasama Dalam Tim


Dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2012 yang dipimpin oleh
Kepala Puskesmas Kuta I. Dari kegiatan ini peserta mendapat
pengetahuan tentang :
- Dinamika Kelompok
- Pengembangan program kesehatan
- POA Puskesmas
- Menginventaris kegiatan peran serta masyarakat
- Menganalisa beban kerja tiap peserta
- Menyusun rencana kerja baru dan pembagian tanggung jawab
daerah binaan.

b. Raker Bulanan
Raker bulanan dilakukan tiap awal bulan bulan. Raker diikuti
oleh seluruh petugas Puskesmas yang dipimpin oleh Kepala
Puskesmas
Dalam raker ini dibahas informasi-informasi dari Dinas
Kesehatan, hasil-hasil pencapaian program dan masalah -masalah
yang ada untuk dicari cara pemecahannya.

9
BAB III
KEGIATAN DAN HASIL PROGRAM GIZI

A. KEGIATAN PROGRAM GIZI


Kegiatan Program Gizi UPT. Puskesmas Kuta I antara lain :
1. Pemantauan pertumbuhan balita di posyandu (Penimbangan balita
bulanan)
2. Pemberian tablet Fe pada ibu hamil
3. Pemberian Kapsul Vit A pada Balita dan Bufas
4. Pemantauan ASI Eksklusif
5. Pemantauan Garam beryodium di masyarakat (melalui Sekolah Dasar)
pd Bulan Pebruari 2011
6. Pemantauan Rumah tangga Mengkonsumsi garam beryodium pd
Bulan Agustus
7. POZI
8. Pojok Laktasi
9. Penyuluhan

TABEL 1.TARGET CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN


2010

INDIKATOR PENCAPAIAN
TARGET 2010 KESENJANGAN
2010

Persentase 70 % 48.14 % -21.86


balita
ditimbang
berat
badannya
(D/S)

Persentase 100 % 100 % -


balita gizi
buruk
ditangani

Persentase >90% 100 % + 10 %


6-59 bulan
dapt kapsul
vitamin A

Persentase 65 % 48.3 % -16.7


bayi 0-6

10
bulan
mendapat
ASI Eksklusif

Persentase 95 % 105.38 +10.38


ibu hamil
%
mendapat Fe
90 tablet

Cakupan 75 % 33.15 % -41.85


rumah
tangga yang
mengkonsum
si garam
beryodium

TABEL.2 TARGET CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN


2011

PENCAPAIAN
INDIKATOR TARGET 2011 KESENJANGAN
2011

Persentase balita 70 % 67.19 % -2.81 %


ditimbang berat
badannya (D/S)

Persentase balita 100 100 % -


gizi buruk %
ditangani

Persentase 6-59 91% 100 % +9%


bulan dapt kapsul
vitamin A

Persentase bayi 0- 67 % 56.1 % - 10.9%


6 bulan mendapat
ASI Eksklusif

Persentase ibu 95 % 108.15 +


hamil mendapat Fe % 13.15%
90 tablet

Cakupan rumah 77 % 33.33 % - 43.85


tangga yang %
mengkonsumsi

11
garam beryodium

TABEL.3 TARGET CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM GIZI TAHUN


2012 (Trimester I)

PENCAPAIAN
TARGET
INDIKATOR TRIMESTER I KESENJANGAN
2012
(2012)

Persentase balita 70 71.06% +1.06


ditimbang berat %
badannya (D/S)

Persentase balita gizi 100 100 % 100%


buruk ditangani %

Persentase 6-59 bulan 92% 100 % +8%


dapt kapsul vitamin A

Persentase bayi 0-6 70 27.66 % -42.34


bulan mendapat ASI %
Eksklusif

Persentase ibu hamil 95 100% +5%


mendapat Fe 90 tablet %

Cakupan rumah tangga 80 33.33% -49.67


yang mengkonsumsi %
garam beryodium

12
TABEL.4 PENCAPAIAN PROGRAM GIZI DARI TAHUN 2010 SAMPAI
2011

PENCAPAIAN
INDIKATOR PENCAPAIAN 2011 TREND
2010

Persentase balita 48.14 % 67.19 %


ditimbang berat
badannya (D/S)

Persentase balita gizi 100 % 100 % =


buruk ditangani

Persentase 6-59 bulan 100 % 100 % =


dapt kapsul vitamin A

Persentase bayi 0-6 48.3 % 56.1 %


bulan mendapat ASI
Eksklusif

Persentase ibu hamil 105.38 % 108.15 %


mendapat Fe 90 tablet

Cakupan rumah tangga 33.15 % 33.15 % =


yang mengkonsumsi
garam beryodium

Persentase puskesmas 100 % 100 % =


yang melaksanakan
surveilans gizi

Untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan balita di posyandu di


wilayah kerja UPT. Puskesmas Kuta I, tingkat partisipasi masyarakat ( D/S)
dengan target (70%) dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami
peningkatan yaitu tahun 2010 ( 48.14 %) tahun 2011 ( 67,19%) dan hasil
pencapaian per maret 2012 /Trimester I 2012 ( 71,06 %). Peningkatan ini

13
disebabkan karena peran serta masyarakat baik dari kader, tokoh
masyarakat,lintas sektoral dan program.namun perlu adanya promosi yang
lebih giat lagi oleh semua lintas terkait untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat.
Dari data tahun 2010 sampai maret 2012 tidak ditemukan balita gizi
buruk, hal ini dikarenakan makin meningkatnya pengetahuan,kesadaran
masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi, pola asuh dan lingkungan
yang mendukung dalam pertumbuhan dan perkembangan Balita.
Persentase balita yang mendapat kapsul Vitamin A tahun 2010
sampai Pebruari 2012 sudah mencapai target yaitu 100 % hal ini
disebabkan karena gencarnya promosi bulan vitamin A( Pebruari &
Agustus) oleh kader dan petugas,bahkan kalau ada balita yang tidak datang
ke posyandu akan langsung dibawakan ke rumah-rumah. Disamping itu
didukung pula dengan kerja sama bidan praktek suasta, rumah bersalin,
pustu. Untuk memberikan Vitamin A
Persentase ibu hamil yang mendapat Fe 90 Tablet dari tahun 2010
sampai maret 2012 sudah mencapai target ( 95 %)yaitu tahun 2010
( 105.38%), tahun 2011 ( 108.15%) dam maret 2012 (100%) ini
dikarenakan pengetahuan dan kesadaran ibu hamil sudah sangat bagus dan
dukungan dari suami siaga, petugas kesehatan serta masyarakat ( kader
dan tokoh masyarakat) yang memberikan informasi dan penyuluhan secara
terus menerus melalui posyandu dan pertemuan pertemuan masyarakat.
Puskesmas melaksanakan surveilans gizi setiap bulan dan di berikan
umpan balik dari kabupaten.
Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium di
wilayah UPT. Puskesmas Kuta I sangat rendah /belum mencapai target (80
%) . Hasil pencapaian rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium
tahun 2010( 33.33 %)dan tahun 2011(33.33%) disebabkan masih
beredarannya garam curah di pasaran dengan harga yang lebih
murah,masyarakat juga beranggapan karena mereka dekat dengan laut dan
sering mengkonsumsi hasil laut maka tidak terlalu perlu mengkonsumsi
garam beryodium.
Persentase bayi 0-6 bulan yang mendapat ASI Ekslusif sangat
rendah karena belum sesuai target(70 %) dimana pencapaian tahun 2010
( 48.3%),tahun 2011(56.1%) dan Pebruari 2012 (27.66%) .pencapain ASI
Ekslusif sangat sulit untuk ditingkatkan karena kurangnya kesadaran ibu
,dukungan keluarga,tempat kerja ,lingkunganserta pengetahuan tentang
manajemen laktasi. Tidak tercapainya ASI Eklusif juga dikarenakan
Gencarnya promosi susu Formula.

14
Pojok gizi dilakukan di BKIA Abian Base setiap hari kerja dan
disiapkan juga suatu ruangan untuk pojok laktasi yang sudah dilengapi dengan
tempat cuci tangan dan ASI yang sudah di tampung bisa di titipkan dulu di kulkas
BKIA Abian Base sebelum di bawa pulang .
Setiap kali posyandu petugas gizi dan darbin melakukan
penyuluhan secara periodik untuk meningkatkan cakupan program,
penyuluhan yang dilakukan secara kelompok maupun individu.
Disamping melakukan tugas-tugas pokok program gizi, TPG juga
mendapatka tugas-tugas tambahan yaitu, sebagai Tim pembina UKS,
membatu posyandu Lansia,Pelayanan di Apotik dan pelayanan
Registrasi/loket pendaftaran sesuai dengan jadwal.

BAB IV
MASALAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA

A.MASALAH
Masalah yang ditemukan di wilayah kerja UPT. Puskesmas kuta I
pada program Gizi Masyarakat adalah :
1. Partisipasi masyarakat (D/S)
2. Cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium
3. ASI Ekslusif

B.UPAYA PEMECAHANNYA
1. Partisipasi Masyarakat ( D/S)
 Meningkatkan kerjasama lintas sektoral dengan cara
melaporkan hasil capain kepada camat dan mohon agar
menghimbau serta menginformasikan kepada lintas terkait
lurah,PKK,tokoh masyarakat,serta suasta agar mendukung dan
ikut berperan dalam mengaktifkan posyandu.
 Melalui lintas program( Promkes,KIA,KB, Imunisasi,Diare),
darbin dan kader terus gencar meginformasikan kepada
masyarakat untuk datang ke posyandu.
 Mengupayakan pemberian reward kepada bayi atau balita yang
datang ke posyandu lebih dari 8 kali dalam 1 tahun oleh tokoh
masyarakat/ suasta.

15
2.Cakupan rumah tangga yang menggoksumsi garam beryodium
 Koordinasi dengan dinas perdagangan dan perindustrian tentang
distribusi garam beryodium
 Kerjasama dengan tokoh masyarakat dan PKK untuk selalu
menginformasikan konsumsi garam beryodium
 Melakukan penyuluhan tentang garam beryodium di
sekolah(dokter kecil), kegiatan-kegiatan remaja(KKR) dan
masyarakat(Kader, PKK)
 Melakukan demonstrasi pembuatan masakan dengan
menggunakan garam beryodium dan garam curah .
 Petugas agar selalu setiap kali posyandu memberikan
penyuluhan tentang garam beryodium
 Membuat sepanduk/leaflet tentang garam beyodium dengan
dukungan tokoh masyarakat dan suasta sebagai bentuk
dukungan atas program meningkatkan drajat kesehatan.
 Dilakukan fortifikasi zat yodium pada produksi garam curah/lokal

3.ASI Eksklusif
 Koordinasi dan Kerjasama dengan tokoh masyarakat dan PKK
untuk selalu menginformasikan tentang ASI Ekslusif di segala
kesempatan dan kegiatan di masyarakat.
 Melakukan penyuluhan tentang ASI Eksklusif di sekolah oleh
KKR , di masyarakat melalui posyandu / kegiatan-kegiatan
masyarakat oleh Kader dan PKK
 Melakukan KIE manajemen laktasi pada ibu hamil beserta suami
yang merupakan faktor pendukung untuk keberhasilan menyusui
.
 Petugas agar selalu setiap kali posyandu memberikan
penyuluhan tentang ASI Eksklusif
 Membuat sepanduk/leaflet tentang ASI Eksklusif dengan
dukungan tokoh masyarakat dan suasta sebagai bentuk
dukungan atas program meningkatkan drajat kesehatan dan di
pasang di tempat-tempat umum .
 Membuat Pojok laktasi untuk membantu ibu-ibu menyusui yang
bekerja atau sedang bepergian untuk memberikan dukungan dan
rasa nyaman untuk menyusui.

16
C.RENCANA TINDAK LANJUT
 Mohon kerjasama lintas sektoral , Lintas program, tokoh
masyarakat dan suasta untuk mensosialisasikan program yang
belum tercapai ( Partisipasi masyarakat ke posyandu (D/S),
Rumah tangga yang mengkonsumsi Garam Beryodium, ASI
Eksklusif)
 Mengupayakan di buat Pojok Laktasi di instansi
pemerintah,suasta atau fasilitas umum untuk mendukung ibu
menyusui
 Melakukan Refresing kader/penyegaran kader posyandu untuk
meningkatkan pengetahuan kader
 Memasang poster ,pamplet tentang Posyandu, ASI Eksklusif dan
Garam beryodium di tempat-tempat umum.

BAB V
KESIMPULAN
 Kerja sama lintas sektoral , lintas program , tokoh masyarakat dan
dukungan pihak suasta sangat menujang pencapaian program gizi di
puskesmas kuta I
 Dengan adanya pojok laktasi dan sosialisasi manajemen laktasi di
instansi pemerintah,suasta atau fasilitas umum diharapkan bisa
membantu ibu dan bayi dalam meningkatkan drajat kesehatan dan
keberhasilan menyusui secara eksklusif
 Pengadaan dan pendistribusian garam beryodium juga mempengaruhi
cakupan konsumsi garam beryodium di masyarakat
 Perlunya di lakukan pelatihan khusus ( manajemen laktasi ) oleh
petugas dan juga kader untuk meningkatkan pengetahuan sebagai
bekal untuk membimbing masyarakat
 Promosi posyandu,konsumsi garam beryodium,ASI Eksklusif akan
lebih bagus bila diinformasikan lewat media massa dan infotaiment.

17
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NAMA : NI MADE CITRA DEWI


TEMPAT/TANGGAL LAHIR : TABANAN,02 SEPTEMBER 1979
AGAMA : HINDU
PENDIDIKAN : D-III GIZI
PEKERJAAN : - CPNS BRSUD TABANAN TAHUN
2006
- PNS BRSUD TABANAN TAHUN 2008
-TENAGA PELAKSANA GIZI
PUSKESMAS KUTA I TAHUN 2009
SAMPAI SEKARANG
PENGALAMAN ORGANISASI : -SEBAGAI KETUA TP. PKK
KELURAHAN BEBALANG KAB.
BANGLI DARI TANGGAL 12 NOPEMBER
2008 SAMPAI SEKARANG
- SEBAGAI PENGURUS DPC PERSAGI
KAB. BADUNG (DEPARTEMEN
PUBLIKASI) DARI 15 NOPEMBER 2011
SAMPAI SEKARANG

SUAMI
NAMA : I MADE DIBIA WIBAWA, SSTP, MM.
TEMPAT TANGGAL LAHIR : DENPASAR, 9 MEI 1979
AGAMA : HINDU
PENDIDIKAN : PASCA SARJANA
PEKERJAAN : PNS PEMKAB BANGLI
ALAMAT : JL. PULAU SEBATIK NO 29 DENPASAR

ANAK :PUTU AYU NINDYA SRI KENCANAWATI

18
MADE AGASTYA PERMANA
WIBAWA

19

Anda mungkin juga menyukai