TAHUN 2023
PROGRAM GIZI, UNIT GIZI DAN
PROGRAM PERIORITAS NASIONAL
PENCEGAHAN PENURUNAN
STUNTING
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya Plan Of Action (POA) ini dapat tersusun.
Dalam rangka meningkatkan pengelolaan program perbaikan gizi di tingkat kecamatan
(Puskesmas), perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat membantu terlaksananya program gizi dan
pelayanan gizi kepada masyarakat secara optimal. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah
menyusun Plan Of Action (POA) sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan program dan
pelayanan gizi kepada masyarakat.
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi tenaga pelaksana gizi dan tenaga
kesehatan lain termasuk masyarakat dalam melakukan pelayanan gizi yang berkualitas di
Puskesmas.
Ucapan terima kasih disertai penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan masukan, saran dan kritik dalam penyusunan Plan Of Action (POA) gizi ini.
Mudiyarto, SST
NIP. -
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1. LATAR BELAKANG 4
1.2. TUJUAN 5
1.2.1. TUJUAN UMUM 5
1.2.2. TUJUAN KHUSUS 6
1.3. MANFAAT 6
1.4. RUANG LINGKUP 6
BAB 2 PROGRAM KESEHATAN 8
2.1. STRUKTUR ORGANISASI 8
2.2. VISI, MISI DAN TATA NILAI 8
2.3. TUJUAN DAN SASARAN 8
2.4. INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM DAN UPAYA 9
2.5. PROGRAM KESEHATAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS 11
2.6. STARTEGI 12
2.7. PEMBIAYAAN 12
BAB 3 ANALISIS SITUASI 13
3.1. DATA UMUM 13
3.2. DATA KHUSUS 19
3.2.1. KEJADIAN LUAR BIASA 19
3.2.2. CAKUPAN PROGRAM PELAYANAN (PKP) 19
3.2.3. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN HARAPAN MASYARAKAT 19
BAB 4 IDENTIFIKASI MASALAH 20
4.1. IDENTIFIKASI MASALAH 20
4.2. MENENTUKAN PRIORITAS MASALAH 23
4.3. MERUMUSKAN MASALAH 24
4.4. MENCARI AKAR MASALAH 24
4.5. PEMECAHAN MASALAH 24
4.6. RUK DAN RPK 24
BAB 5 PENUTUP 25
LAMPIRAN-LAMPIRAN 26
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
6. Memerangi penyebaran HIV/AIDs, malaria, dan penyakit menular lainnya.
7. Kelestarian lingkungan hidup; dan
8. Membangun kemitraan global dan pembangunan.
Dari 8MDGs yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu MDGs
1,4,5,6 dan 7.
Sampai saat ini persoalan gizi masih menghantui sebagian warga. Bangsa
Indonesia masih harus berjuang memerangi beberapa penyakit dan masalah kurang
gizi yang saling berinteraksi satu sama lain. Masalah gizi buruk pada anak balita di
Indonesia menjadi prioritas utama pembangunan kesehatan dan gizi. Timbulnya
masalah gizi buruk disebabkan oleh banyak faktor, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Secara langsung dipengaruhi oleh penyakit infeksi dan tidak
cukupnya asupan gizi secara kuantitas maupun kualitas, sedangkan secara tidak
langsung dipengaruhi oleh jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh
anak yang kurang memadai, kurang baiknya kondisi sanitasi lingkungan serta
rendahnya ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Sebagai pokok masalah di
masyarakat adalah rendahnya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan sehingga
tidak bisa mengenal dan mengatasi masalah gizi yang timbul di dalam keluarga serta
rendahnya tingkat pendapatan masyarakat .
Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan gizi buruk memerlukan
kerjasama yang komprehensif dari semua pihak. Bukan hanya dari dokter maupun
tenaga paramedis perawat dan bidan namun juga pihak orang tua, keluarga,
pemuka masyarakat maupun agama dan pemerintah.
Dari kegiatan analisa pencapaian program yang telah dilakukan , didapatkan
beberapa masalah yang harus diselesaikan diantaranya masih terdapatnya kasus gizi
buruk, tingkat pengetahuan tentang gizi yang kurang, pengeluaran pangan yang
tergolong rendah serta masih banyaknya tingkat konsumsi energi dan protein yang
masih kurang. Sehingga semua petugas terkait dianjurkan melaksanakan kegiatan
Implementasi Program Gizi yang bertujuan untuk menyelesaikan berbagai masalah
yang sedang dihadapi. Sehingga semua petugas yang terkait lintas program maupun
lintas sektor mengetahui cara menyelesaikan masalah yang terjadi pada masyarakat.
Dengan POA ini diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan
yang telah ditetapkan, memudahkan pengawasan dan pertanggung jawabkan
dengan tetap mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensial yang ada.
5
efektif, efisien, rasional, bermutu, proporsional, komprehensif, terpadu dan
profesional. Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat yang optimal.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggota untuk mewujudkan perilaku gizi yang baik dan benar.
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi dari berbagai
institusi pemerintah dan swasta.
c. Mewujudkan keluarga sadar gizi melalui pemberdayaan petugas,
masyarakat dan keluarga.
d. Menjadikan gizi sebagai basis paradigma sehat, basis mencerdaskan
bangsa dan peningkatan produktifitas
e. Menjadikan pelayanan gizi yang bermutu ,merata dan terjangkau sebagai
integrasi pelayanan kesehatan
1.3 Manfaat
1.3.1. Dinas Kesehatan
Bagi Dinas Kesehatan dapat dijadikan sebagai bahan acuan monitoring dan
evaluasi kinerja terhadap puskesmas.
1.3.2. Puskesmas
Bagi Puskesmas dapat dijadikan sebagai bahan acuan kegiatan kinerja
puskesmas dalam 1 tahun.
1.3.3. Lintas Sektor
Bagi Lintas Sektor dapat dijadikan sebagai bahan acuan monitoring dan
evaluasi kinerja terhadap puskesmas
1.3.4. Masyarakat
Bagi Masyarakat dapat memudahkan dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan sehingga derajat kesehatan meningkat
6
f. Pembentukan KP-ASI
g. Monitoring Garam Beryodium
h. Investigasi Balita Gizi Buruk
i. Distribusi Bahan PMT dari Puskesmas ke Wilayah
j. Pendampingan Balita Kurang Gizi yang Mendapat PMT Pemulihan
k. Pendampingan Ibu Hamil KEK yang Mendapat PMT Pemulihan
l. Validasi Data Gizi
m.Pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri
n. Pemberian Tablet Tambah Darah Ibu Hamil
o. Pemetaan Kadarzi
p. Pemberian Vitamin A
q. Pemberian MP-ASI
r. Evaluasi Program Gizi
s. Bulan Timbang
t. Penyuluhan Gizi
1.4.3. Upaya Kesehatan Perorangan
a. Pelayanan Rawat Inap
b. Pelayanan Rawat Jalan
c. Pelayanan Ruang Konseling
d. Pelayanan Ruang VK
1.4.4. Program Prioritas Nasional
a. Upaya Spesifik
b. Upaya Sensitif
7
BAB II
PROGRAM KESEHATAN
9
11. Prevalensi berat badan kurang (Berat badan kurang dan sangat kurang)
pada balita
12. Prevalensi Stunting (pendek dan sangat pendek) pada balita
13. Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi Buruk) pada balita
c. Pelayanan Kesehatan Remaja
1. Cakupan Remaja Putri Mendapat Tablet Tambah Darah (TTD)
d. Pelayanan Kesehatan Keluarga
1. Cakupan Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam Beriodium
e. Pelayanan di Fasilitas Kesehatan
1. Persentase Puskesmas Melaksanakan Surveilans Gizi
2. Persentase Puskesmas Mampu Tatalaksana Gii Buruk pada Balita
E. Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Manajemen Gizi
1. Pedoman External Program
2. Pedoman Internal
3. Penetapan Indikator 1 Tahun
4. Rancangan Usulan Kegiatan Program
5. Rencangan Pelaksanaan Kegiatan Program
6. Standart Operasinal Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
7. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
8. Analisia dan Tindak Lanjut Jumlah dan Kompetensi Petugas Program
9. Analisa Pelaksanaan Program serta Rencana Tindak Lanjut
10. Monitoring Rencana Tindak Lanjut dan Pelaksanaan Tindak Lanjut Serta
Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Perbaikan Pelaksanaan Program
b. Program Gizi
1. Pelayanan Gizi Masyarakat
1) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi umur 6-11 bulan
2) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita umur 12-59 bulan 2
(dua) kali setahun
3) Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil
4) Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri
2. Penanggulangan Gangguan Gizi
1) Pemberian PMT-P pada balita kurus
2) Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-Pemulihan
3) Balita gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar tatalaksana gizi
buruk
3. Pemantauan Status Gizi
1) Penimbangan balita D/S
2) Balita naik berat badannya (N/D)
10
3) Balita Bawah Garis Merah (BGM)
4) Rumah Tangga mengkonsumsi garam beryodium
5) Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
6) Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI Eksklusif
7) Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi Menyusu Dini )
8) Balita pendek (Stunting)
4. Indikator Capaian Puskesmas
1) Prosentase Pelaksanaan Surveilans Gizi
2) Prosentase Balita yang Dipantau Pertumbuhan dan Perkembangannya
3) Persentase Ibu Nifas Mendapat 2 Kapsul Vitamin A
4) Persentase Balita Mempunyai Buku KMS
5) Jumlah Balita yang Mendapatkan Suplementasi Gizi Mikro
6) Keluarga Sadar Gizi
7) Cakupan BBLR
8) Menurunnya prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) anak balita
9) Prosentase Balita Underweight
10)Persentase Ibu Hamil Anemia
11)Cakupan T
12)Cakupan 2T
c. Unit Gizi
1. Pelayanan Non Rawat Inap
1) Pelayanan konseling gizi
2. Pelayanan Rawat Inap
1) Pelayanan gizi rawat inap
3. Pelayanan Masayarakat
1) Pemberian Proses Asuhan Gizi pada Balita Kurus
d. Program Pencegahan dan Penurunan Stunting
1. Upaya Spesifik
2. Upaya Sensitif
11
h. Pendampingan Balita Kurang Gizi yang Mendapat PMT Pemulihan
i. Pendampingan Ibu Hamil KEK yang Mendapat PMT Pemulihan
2.6 Strategi
A. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat
B. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
C. Meningkatkan Informasi Kesehatan
D. Meningkatkan Pembiayaan Kesehatan
2.7 Pembiayaan
Sumber Pembiayaan Puskesmas Berasal dari
A. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera (APBN)
B. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi
C. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten
D. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik atau Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK)
E. Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik
F. Anggaran Dana Alokasi Umum (DAU)
G. Anggaran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
H. Anggaran Dana Desa (ADD)
I. Anggaran Dana Desa (DD)
J. Swadaya Masyarakat
12
BAB III
ANALISIS SITUASI
3.1.1 Geografis
Luas Wilayah : 19.377.329 km2
Wilayah dataran rendah : 45 %
Wilayah dataran tinggi : 55 %
Jumlah desa/kelurahan : 5 desa
Yang dapat dijangkau kendaran roda 4 : 5 desa
Yang dapat dijangkau kendaran roda 2 : 5 desa
Yang dapat dijangkau kendaran roda 4 & 2 : 5 desa
a. Batas Wilayah Puskesmas Silo II Sebagai Berikut :
1. Sebelah Selatan : Kecamatan Tempurejo
2. Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Silo I
3. Sebelah Barat : Kecamatan Mayang
4. Sebelah Timur : Kabupaten Banyuwangi
b. Jarak Antar Desa Dengan Puskesmas :
1. Desa Silo dengan Puskesmas Silo II : 0-3 km
2. Desa Karangharjo dengan Puskesmas Silo II : 3-5 km
3. Desa Pace dengan Puskesmas Silo II : 3-5 km
4. Desa Mulyorejo dengan Puskesmas Silo II : > 6 km
5. Desa Harjomulyo dengan Puskesmas Silo II : 3-5 km
13
3.1.2 Data Kependudukan
a. Jumlah Penduduk seluruhnya : 65.084 jiwa
b. Jumlah KK : 21. 507 KK
c. Jumlah Gakin : 9.150 jiwa
d. Jumlah Bayi (<1 th) : 1.351 jiwa
e. Jumlah Balita (1-4 th) : 4.558 jiwa
f. Jumlah Apras (5-6 th) : 1.925 jiwa
g. Jumlah WUS : 16.630 jiwa
h. Jumlah PUS : 11.023 jiwa
i. Jumlah Bumil/Bumil Miskin : 1.027 / 367 jiwa
j. Jumlah Bufas : 979 jiwa
k. Jumlah Buteki : 2.907 jiwa
l. Jumlah Dukun Bayi : 28 orang
3.1.3 Pendidikan
a. Jumlah Sekolah
1. Taman Kanak-kanak : 47 buah
2. SD / MI : 27 / 21 buah
3. SLTP/MT : 9 / 8 buah
4. SMU/MA/SMK : 1 / 3 / - buah
5. Akademi :-
6. Perguruan Tinggi :-
7. Jumlah Ponpes : 7 buah
b. Jumlah murid yang ada
1. Taman Kanak-kanak : 1.705 murid
2. SD / MI : 4.754 / 1.519 murid
3. SLTP / MTs : 1.445 / 1.090 murid
4. SMU/MA/ SMK : 397 /515/ - murid
5. Akademi : -
6. Perguruan Tinggi : -
7. Jumlah Ponpes : 1. 945 murid
14
3.1.4 Ketenagaan
1. Jumlah Tenaga di Puskesmas : 60
2. Dokter :1
a. Dokter dengan Pelatihan PPGD :1
b. Dokter dengan Pelatihan ATLS/ACLS :1
c. Dokter dengan Pelatihan Poned :0
d. Dokter dengan STR dan SIP :1
e. Dokter dengan Pelatihan Jiwa :0
f. Dokter PNS :1
g. Dokter Non PNS :0
3. Dokter Gigi :1
a. Dokter Gigi dengan STR dan SIP :1
b. Dokter Gigi PNS :1
c. Dokter Gigi Non PNS :0
4. Sarjana Kesehatan Masyarakat :1
5. Bidan : 14
a. Bidan di Puskesmas :2
b. Bidan di Pustu :2
c. Bidan di Ponkesdes :2
d. Bidan di Polindes :5
e. P2B :0
f. D3 Kebidanan : 14
g. Bidan dengan Pelatihan APN :2
h. Bidan dengan Pelatihan BBLR :3
i. Bidan dengan Pelatihan Poned :1
j. Bidan dengan STR dan SIB : 14
k. Bidan PNS :7
l. Bidan Non PNS :7
6. Perawat :9
a. Perawat di Puskesmas :7
b. Perawat di Pustu :0
c. Perawat di Ponkesdes :2
d. SPK :0
e. D3 Keperawatan :9
f. S1 Keperawatan :0
g. Perawat dengan Pelatihan PPGD :4
15
h. Perawat dengan STR dan SIPP :9
i. Perawat dengan Pelatihan jiwa :1
j. Perawat PNS :5
k. Perawat Non PNS :4
7. Perawat Gigi :0
a. Perawat Gigi PNS :0
b. Perawat Gigi Non PNS :0
8. Sanitarian :0
9. Nutrisionis :1
a. Nutrisionis PNS :0
b. Nutrisionis Non PNS :1
10. Farmasi :2
11. Analis Laboratorium :1
12. Juru Imunisasi/Juru Malaria :1
13. Tenaga Kesehatan Tradisional :0
14. Tenaga Administrasi :4
a. Administrasi PNS :3
b. Administrasi Non PNS :1
15. Sopir :6
16. Penjaga :2
17. Lain-Lain : 24
3.1.5 Sarana
1. Rumah Sakit :0
a. Rumah Sakit Pemerintah :0
b. Rumah Sakit Swasta :0
c. Rumah Sakit Bersalin :0
2. Puskesmas :1
3. Rumah Bersalin :0
4. Puskesmas Pembantu :2
5. Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) :2
6. Pondok Bersalin Desa (Polindes) :5
7. Puskesmas Keliling :0
8. Klinik :1
a. Klinik Pratama :1
b. Klinik Utama :0
9. Laboratorium :0
10. Praktek Dokter Spesialis Swasta :0
11. Dokter Praktek Mandiri :1
16
12. Bidan Praktek Mandiri : 14
13. Praktek Perawat :4
14. Fasyankestrad :0
15. Nakestrad Praktek Mandiri :0
16. Ambulan Desa :5
17
8. Jumlah Santri Husada : 10
9. Jumlah Kelompok Asuhan Mandiri :1
10. Jumlah Taman Posyandu :1
a. Desa Silo :1
b. Desa Karangharjo :0
c. Desa Pace :0
d. Desa Mulyorejo :0
e. Desa Harjomulyo :0
11. Jumlah Posyandu Balita : 77
a. Desa Silo : 15
b. Desa Karangharjo : 15
c. Desa Pace : 18
d. Desa Mulyorejo : 15
e. Desa Harjomulyo : 14
12. Jumlah Posyandu Remaja :0
a. Desa Silo :0
b. Desa Karangharjo :0
c. Desa Pace :0
d. Desa Mulyorejo :0
e. Desa Harjomulyo :0
13. Jumlah Posyandu Lansia : 10
a. Desa Silo :2
b. Desa Karangharjo :2
c. Desa Pace :2
d. Desa Mulyorejo :2
e. Desa Harjomulyo :2
14. Jumlah Polindes :5
15. Jumlah Poskesdes :2
16. Jumlah Poskeskel :0
17. Jumlah Poskestren :4
18. Jumlah Pos UKK ( Upaya Kesehatan Kerja) : 1
19. Jumlah Posbindu PTM :5
20. Jumlah Saka Bhakti Husada :0
21. Jumlah Panti Asuhan :0
22. Jumlah Panti Wreda :0
23. Jumlah Panti Sehat :0
24. Jumlah PAUD :1
25. Jumlah Desa/Kelurahan Siaga :0
26. Jumlah Desa/Kelurahan Siaga Aktif :0
18
3.2 Data Khusus
3.2.1 Kejadian Luar Biasa (KLB)
JUMLAH TINDAK
NO JENIS KLB LOKASI MENINGGAL
KASUS LANJUT
NIHIL
19
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
20
Rendah (berat badan < 2500 gram)
Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi
7 58 50,52 8
Menyusu Dini (IMD)
Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan
8 45 18 27
Mendapat ASI Eksklusif
Cakupan Bayi Usia 6 Bulan Mendapat ASI
9 50 23 27
Eksklusif
Cakupan Balita 6-59 bulan mendapat
10 87 91,66 0
Kapsul Vitamin A
Cakupan Balita Gizi Kurang Mendapat
11 85 135 0
Makanan Tambahan
Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk mendapat
12 100 100 0
Perawatan
Jumlah balita yg mendapatkan suplementasi
13 20 16,8 3,2
gizi mikro
Cakupan Balita yang di Timbang Berat
14 70 68 2
Badannya (D/S)
Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan
15 Ibu Anak (KIA)/Kartu Menuju Sehat (KMS) 100 100 0
(K/S)
Cakupan Balita ditimbang yang Naik Berat
16 82 53 29
Badannya (N/D)
Prevalensi berat badan kurang (Berat badan
17 15 12 3
kurang dan sangat kurang) pada balita
Prevalensi Stunting (pendek dan sangat
18 21,1 27 6
pendek) pada balita
Prevalensi Wasting (Gizi Kurang dan Gizi
19 7,8 7,4 0,4
Buruk) pada balita
Cakupan Remaja Putri Mendapat Tablet
20 52 100 0
Tambah Darah (TTD)
Cakupan Rumah Tangga Mengkonsumsi
21 84 0 84
Garam Beriodium
Persentase Puskesmas Melaksanakan
22 100 100 0
Surveilans Gizi
Persentase Puskesmas Mampu
23 100 100 0
Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1 Pedoman External Program 100 100 0
21
2 Pedoman Internal 100 100 0
3 Penetapan Indikator 1 Tahun 100 100 0
4 Rancangan Usulan Kegiatan Program 100 100 0
5 Rencangan Pelaksanaan Kegiatan Program 100 100 0
Standart Operasinal Prosedur Pelaksanaan
6 100 100 0
Kegiatan
7 Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan 100 100 0
Analisia dan Tindak Lanjut Jumlah dan
8 100 100 0
Kompetensi Petugas Program
Analisa Pelaksanaan Program serta
9 100 100 0
Rencana Tindak Lanjut
Monitoring Rencana Tindak Lanjut dan
Pelaksanaan Tindak Lanjut Serta Evaluasi
10 100 100 0
Hasil Tindak Lanjut Perbaikan Pelaksanaan
Program
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
11 87 93,71 0
pada bayi umur 6-11 bulan
Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
12 pada balita umur 12-59 bulan 2 (dua) kali 87 91,12 0
setahun
13 Pemberian 90 tablet Besi pada ibu hamil 81 93 0
Pemberian Tablet Tambah Darah pada
14 52 100 0
Remaja Putri
15 Pemberian PMT-P pada balita kurus 85 135 0
Ibu Hamil KEK yang mendapat PMT-
16 80 143 0
Pemulihan
Balita gizi buruk mendapat perawatan
17 100 100 0
sesuai standar tatalaksana gizi buruk
18 Penimbangan balita D/S 70 68 2
19 Balita naik berat badannya (N/D) 82 53 29
20 Balita Bawah Garis Merah (BGM) 15 12 0
Rumah Tangga mengkonsumsi garam
21 84 0 84
beryodium
22 Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK) 14,5 6 0
Bayi usia 6 (enam ) bulan mendapat ASI
23 50 23 27
Eksklusif
Bayi yang baru lahir mendapat IMD (Inisiasi
24 58 51 7
Menyusu Dini )
22
25 Balita pendek (Stunting) 21,1 27 5,9
26 Prosentase Pelaksanaan Surveilans Gizi 100 100 0
Prosentase Balita yang Dipantau
27 70 68 2
Pertumbuhan dan Perkembangannya
Persentase Ibu Nifas Mendapat 2 Kapsul
28 73 100 0
Vitamin A
29 Persentase Balita Mempunyai Buku KMS 100 100 0
Jumlah Balita yang Mendapatkan
30 20 16,8 3,2
Suplementasi Gizi Mikro
31 Keluarga Sadar Gizi 80 0 80
32 Cakupan BBLR 4.6 2,8 0
Menurunnya prevalensi wasting (kurus dan
33 12 7,4 0
sangat kurus) anak balita
34 Prosentase Balita Underweight 15 7,8 0
35 Persentase Ibu Hamil Anemia 42 23,53 0
36 Cakupan T 40 100 0
37 Cakupan 2T 10 100 0
23
4.3 Merumuskan Masalah
Berdasarkan hasil prioritas masalah yang ada yaitu Penanggulangan Ibu Hamil
KEK karena Stunting dan Berat Badan Lahir Rendah dampak dari Kekurangan energi
kronis pada ibu hamil. Stunting dan BBLR bisa di tanggulangi dengan Asi Ekslusif
dan suplementasi gizi mikro tetapi capaian asi ekslusif rendah dikarenakan mitos dan
dan pengaruh keluarga yang tertua, untuk suplementasi gizi mikro tidak dapat
distribusi Kementrian. Untuk D/S atau cakupan balita ditimbang menurun karena ada
pandemi Covid 19 jadi balita yang ditimbang hanya yang gizi bermasalah.
Perumusan masalah yaitu 4 rumusan yaitu Penanggulangan Ibu Hamil KEK,
Peningkatan Asi Ekslusif, Suplementasi Gizi dan Cakupan Balita Ditimbang.
24
BAB V
PENUTUP
Dengan terselesaikannya penyusunan POA (Plant Of Action) Program Gizi dan Unit
Pelayanan Gizi maka kami berharap agar Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dapat
dilaksanakan dengan optimal.
Keberhasilan pelaksanaan program di Puskesmas Silo II, selain ditentukan oleh
pemahaman setiap penanggung jawab terhadap pedoman kerjanya, juga ditentukan oleh
dedikasi setiap penananggung jawab dalam melayani masyarakat. Dukungan serta kerja
sama lintas sektoral, tokoh masyarakat, dan peran aktif masyarakat sangat kami butuhkan
dalam pelaksanaan program ini.
25
STRUKTUR ORGANISASI
PROGRAM DAN UNIT KESEHATAN GIZI
UPT PUSKESMAS SILO II
KEPALA
UPT PUSKESMAS SILO II
PENANGGUNG JAWAB
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL
PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM DAN UNIT KESEHATAN GIZI
Mudiyarto, S.ST
NIP. -
PELAKSANA
PROGRAM DAN UNIT KESEHATAN GIZI
Mudiyarto, S.ST
NIP. -
PELAKSANA WILAYAH
Bidan dan Perawat Pelaksana Wilayah
Pustu, Ponkesdes dan Polindes
KADER
26
27
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PROGRAM GIZI
28
29
PEMECAHAN MASALAH
Masalah RTL
No Indikator Taget Capaian Penyebab Masalah
(kesenjangan) Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana Sasaran Metode
1. Penanggulan <16% 21% Kasus Ibu Hamil 1. kurangnya Konseling kepada Poli Gizi Jam Pelayanan Pelaksana Gizi Calon Konseling
catin Pengantin
gan Ibu KEK masih tinggi, pengetahuan WUS Jaringan Bidan Wilayah diskusi
Hamil KEK ada kesenjangan tantang persiapan Posyandu
5% menjadi Ibu Hamil
2. kurangnya Penyediaan PMT Ibu Desa : 12 bulan Pelaksana Gizi Ibu Hamil KEK Pemberian
Hamil Makanan
makanan tambahan Silo Bidan Wilayah
Karangharjo
Pace
Mulyorejo
Harjomulyo
3. Petugas Kurang Kerjasama dengan PKM Silo II Tribulan Koordinaror - Koordinator - Ceramah,
Maksimal Dalam lintas sektor dlm program KB Gizi
- Diskusi
Memberikan mensosialisasikan
- Bidan
Penyuluhan pentingnya gizi ibu
Tentang Pentingnya hamil
Gizi Ibu Hamil
30
dlm memberikan melalui dana JKN Silo II dana
penyuluhan kurang
2. Asi Esklusif 80 % 48 % Pencapaian ASI 1. Kurangnya Sosialisasi kelompok Desa : Jadwal Petugas Kepala desa, Ceramah,
pendukung ASI (KP sosialisasi koordinator gizi tim penggerak diskusi,
Esklusif masih pengetahuan Silo
ASI) penguatan KP PKK desa, penandatanga
rendah, ada masyarakat tentang Karangharjo ASI Toma, Toga, nan komitmen
Pace kader, Babinsa, KP ASI
kesenjangan 32 manfaat ASI
Babinkamtibm
% eksklusif Mulyorejo as
2. Kurangnya Harjomulyo
dukungan terhadap
Ibu menyusui
3. Kemampuan Kelas bidan Aula Tahun 2018 Petugas konselor Koordinator Ceramah,
Puskesmas ASI gizi, bidan PKM diskusi, roll
petugas kurang
Silo 2 Silo 2 play
dalam penyuluhan
ASI Eksklusif
(petugas konselor
ASI hanya satu)
4. Fungsi kader di Refresing kader Desa : Jadwal Bidan desa Kader Ceramah,
pertemuan posyandu diskusi, roll
meja IV kurang Silo
kader play
maksimal Karangharjo
Pace
Mulyorejo
Harjomulyo
31
5. Masih kuatnya Kegiatan KP ASI Desa : Jadwal kelas Bidan desa, kader Ibu bayi usia 0- Ceramah,
balita 6 bulan diskusi, roll
mitos di masyarakat Silo
kelompok A play
Karangharjo
6. Pengaruh media Pace
elektronik (susu Mulyorejo
formula lebih baik)
Harjomulyo
3. Suplementas 20% 2% Pencapaian 1. Tidak adanya Pengadaan Desa : 12 bulan Petugas gizi Balita 12-59 Pengadaan
suplementasi gizi bulan
i Gizi Suplementasi distribusi Silo Bidan wilayah
Gizi Makro yang suplementasi dari Karangharjo
masih rendah, pusat Pace
18% Harjomulyo
4. Cakupan 80% 60% Pencapaian 1. terjadinya Membuka Posyandu Desa : 12 bulan Petugas gizi Bayi dan balita Ceramah
dengan Protokol 0-59 bulan
Balita balita ditimbang pandemi Covid-19 Silo Bidan wilayah Rool play
Kesehatan
Ditimbang yang masih 2. Tidak bukanya Karangharjo
rendah, ada posyandu Pace
32
33
34