Anda di halaman 1dari 22

PROFIL KESEHATAN

PUSKESMAS PABATU
KECAMATAN PADANG HULU
TAHUN 2017

ESA HILANG
DUA TERBILANG

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI


DINAS KESEHATAN
JL.GUNUNG LEUSER NO .5 TELP / FAX ( 0621 ) 326864

TEBING TINGGI

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan profil kesehatan Puskesmas Pabatu Kota
Tebing Tinggi Tahun 2016 dapat diselesaikan .

Maksud dan tajuan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun
2016 adalah untuk memberikan gambaran secara menyeluruh di 7 ( tujuh ) Kelurahan Yaitu : Pabatu,
Padang Merbau, Lubuk Baru , Lubuk Raya , Persiakan ,Tualang , B. Sono dalam rangka meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan dan mengembangkan system informasi kesehatan dan
mengembangkan system informasi kesehatan serta factor – factor kesehatan lainnya ,yang dapat
dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah penyusunan perencanaan
Pembangunan Kesehatan Di kecamatan Padang Hulu selanjutnya.

Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2015,kami
menyadari bahwa dengan segala keterbatasan dalam hal pengumpulan data ,sehingga masih
banyak kekurangan yang kami perbuat dalam penyajian .Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan Profil Kesehatan ini di masa yang akan
datang.Semoga dapat bermanfaat untuk pembaca dalam mengisi kebutuhan dan informasi
kesehatan khususnya di Puskesmas Pabatu sesuai dengan harapan kita semua .

Tebing Tinggi , JUNI 2017


Kepala Puskesmas Pabatu
Kota Tebing Tinggi

Dr. Ridwan Basir


NIP .19640710 199803 1003

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iv

BAB I : PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. MAKSUD 1

1.2.2. TUJUAN UMUM 1

1.2.3. TUJUAN KHUSUS 1

1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN 1

BAB II : FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS PABATU

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3

2.1.1. TUGAS POKOK PUSKESMAS 3

2.1.2. FUNGSI PUSKESMAS 3

2.2 STRUKTUR ORGANISASI 3

BAB III : GAMBARAN UMUM

3.1 LOKASI DAN KEADAN GEOGRAFIS 4

3.2 WILAYAH ADMINISTRASI PUSKESMAS PABATU 4

3.3 KEPENDUDUKAN 5

3.4 SOSIAL BUDAYA 6

3.4.1. AGAMA 6

3.4.2. PENDIDIKAN 6

3.5 KEADAAN LINGKUNGAN 6

3.5.1. RUMAH SEHAT 6

3.5.2. PERSENTASE RUMAH TANGGA MEMILIKI AKSES TERHADAP

AIR MINUM 6

3.5.3. PERSENTASE RUMAH TANGGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA

DASAR 7

3.5.4. TEMPAT – TEMPAT UMUM DAN TEMPAT PENGELOLAAN

MAKANAN ( TPM ) 7

3.6 KEADAAN PRILAKU MANUSIA 8

ii
BAB IV : SITUASI DERAJAT KESEHATAN

4.1 MORTALITAS ( ANGKA KEMATIAN ) 8

4.1.1. ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKB ) 8

4.1.2. ANGKA KEMATIAN BALITA ( AKBA ) 8

4.1.3. ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) 8

4.1.4. UMUR HARAPAN HIDUP ( UHH ) 9

4.2 MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN ) 9

4.2.1. PENYAKIT – PENYAKIT MENULAR 9

1. DIARE 9

2. PNEUMONIA 9

3. TB PARU 9

4. ACUTE FLACCID PARALYSIS ( AFP ) 9

5. HIV / AIDS 9

6.PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) 9

7. DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) 9

4.3 STATUS GIZI 10

BAB V : SITUASI UPAYA KESEHATAN

5.1 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM /KEGIATAN PENGEMBANAGAN PUSKESMAS 11

5.2 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS 11

5.3 HASIL PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS 12

5.3.1 IMUNISASI DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 12

5.3.2 BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF 12

BAB V I : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

6.1 SUMBER DAYA KESEHATAN 13

6.1.1. SARANA KESEHATAN 13

6.2 TENAGA KESEHATAN 13

6.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN 13

BAB VII :KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN 14

7.2 SARAN 14

LAMPIRAN – LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

TABEL 1 LUAS WILAYAH ,JUMLAH KELURAHAN ,JUMLAH PENDUDUK,JUMLAH RUMAH


TANGGA

DAN KEPADATAN PENDUDUK

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

TABEL 3 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF IJAZAH

TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL ,BAYI,DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR

TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+,SELURUH KASUS TB ,KASUS PADA TB PADA ANAK ,DAN CASE

NOTIFICATION RATE(CNRO PER 100.000 PENDUDUK )

TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS

KELAMIN

TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA

KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV,AIDS DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE /JENIS ,JENIS

KELAMIN

TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT)

MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP(NON FOLIO)

TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PDGI) MENURUT

JENIS KELAMIN

TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI(PDGI)MENURUT

JENIS KELAMIN

TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN

iv
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 24 CAKUPAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 25 CAKUPAN PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN

PEMERIKSAAN KANKER PAYUDARA DENGANPEMERIKSAAN KLINIS ( CBE )

TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)DIKELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM

TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL,PERSALINAN YANG DITOLONG TENAGA KESEHATAN ,


DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL

TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WUS

TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE 1 DAN FE 3

TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI

NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT KONTRASEPSI

TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT KONTRASEPSI

TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KELAHIRAN

TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN,DAN KELURAHAN

TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 41 CAKUPAN KELURAHAN UCI MENURUT KELURAHAN

TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT,HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN

DAN KELURAHAN

TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN

KELURAHAN

TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI ,ANAK BALITA DAN IBU NIFAS MENURUT

JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 45 JUMLAH ANAK 0 – 23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS

KELAMIN DAN KELURAHAN

v
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN )SISWA SD &SETINGKAT MENURUT

JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT

JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT

JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN

TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN

DAN KELURAHAN

TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN,RAWAT INAPDAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA

DISARANA PELAYANAN KESEHATAN

TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DIRUMAH SAKIT

TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN RUMAH SAKIT

TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER-PHBS MENURUT KELURAHAN

TABEL 58 PERSENTASE RUMAT SEHAT MENURUT KELURAHAN

TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTANTERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS

(LAYAK ) MENURUT JENIS KELAMIN

TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DIPENYELENGGARAAIR MINUM YANG MEMENUHI

SYARAT KESEHATAN

TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN

SEHAT)MENURUT JENIS JAMBAN DAN KELURAHAN

TABEL 62 KELURAHAN YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT –TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT

KELURAHAN

TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI

TABEL 65 TEMPAT PENGELOLAAN MAKAN DIBINA DAN DIUJI PETIK

TABEL 66 PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN

TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN

GAWAT DARURAT (GADAR)LEVEL 1

TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA KELURAHAN

TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT(UKBM)MENURUT

KELURAHAN

TABEL 71 JUMLAH KELURAHAN SIAGA

vi
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN

TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG KESEHATAN DIFASILITAS KESEHATAN

TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN PUSKESMAS

Vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Profil Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu sarana yang dapat digunkan untuk
melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk
kinerja dari penyelenggaraa pelayanan minimal yang telah dilakukan di Kecamatan tersebut
khususnya Puskesmas sebagai sarana Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat
Profil kesehatan Puskesmas ini berupaya untuk memberikan paparan secara umum tentang
kondisi derajat kesehatan ,upaya kesehatan ,sumber daya kesehatan dan data lain yang
dikumpulkan berdasarkan survey .Profil kesehatan disusun secara berkala setiap tahunnya
.Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini tahap pertama yang dilakukan adalah pengumpulan
data – data sesuai lampiran ( draft ) serta pembuatan narasi system informasi yang baik harus
dapat memberiklan gambaran atau system yang akurat ,tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan agar penentu kebijakan dapat mengambil keptusan berlandaskan fakta ( evidence
based decision making ) .Selain itu Profil kesehatan ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia
informasi dalam rangka evaluasi dan perencanaan kegiatan-kegiatan ,serta dapat juga digunakan
sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten /Kota
sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah dimana Kesehatan merupakan salah satu urusan Wajib Pemerintah Daerah .

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1. MAKSUD
Maksud dari penyusunan Profil ini sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi program – program yang telah dilaksanakan ,sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dalam penyusunan langkah –langkah selanjutnya dalam usaha meningkatkan
dan berkesinambungan pembangunan kecamatan khususnya pembangunan di bidang kesehatan
juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan profil
Kesehatan kota ,profil kesehatan propinsi dan profil kesehatan Indonesia .

1.2.2. TUJUAN UMUM


Tujuan dari penyusunan profil kesehatan Puskesmas ini adalah untuk memperoleh dan meng
Hadirkan informasi kesehatan serta factor –faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai
bahan penilaian tercapainya tidaknya kecamatan sehat yang kelak dapat dijadikan dasar
pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah pencegahan selanjutnya .

1.2.3. TUJUAN KHUSUS


Diperolehnya data / informasi kesehatan ditingkat kecamatan ,yang menyangkut data-data
sebagai berikut :
 Data / Informasi Kesehatan Masyarakat
 Data / Informasi prilaku masyarakat di bidang kesehatan
 Data / Informasi Kesehatan Lingkungan
 Data/ Informasi yang berkaitan dengan pelayanan Kesehatan

1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN


Untuk Mempergunakan didalam hal pemahaman terhadap profil ini ,maka disini
dikemukakan gambaran singkat secara keseluruhan tentang isi dan profil .Adapun profil masing-
masing Bab adalah sebagai Berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang latar belakang penyusunan
profil,maksud dan tujuan ,serta sistematika penulisan .

BAB II : VISI,MISI ,TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS


Dalam hal ini diuraikan tentang visi ,misi dan tugas pokok /fungsi dan struktur
organisasi serta program – program pembangunan bidang kesehatan yang telah
dilaksanakan serta target – target yang harus dicapai .

BAB III : GAMBARAN UMUM


Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang gambaran umum Puskesmas
Pabatu di kelurahan Lubuk Baru Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi yang
terdiri dari Demografi,ketenagaan,sarana dan prasaran Kesehatan Wilayah.

BAB IV : HASIL PELAKSANAAN PROGRAM /KEGIATAN DAN ANGGARAN


Dalam Bab ini disajikan tentang hasil-hasil pembangunan Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas Pabatu Kecamatan Padang Hulu yang menyangkut hasil pelaksanaan
anggaran kinerja tahun 2015,hasil pelaksanaan program ,kegiatan pokok Puskesmas
,hasil pencapaian standar pelayanan Minimal (SPM)Puskesmas .

BAB V : KENDALA DAN PERMASALAHAN


Dalam Bab ini diuraikan beberapa kendala dan permasalahan yang masih dijumpai
diwilayah kerja Puskesmas Pabatu dalam memberi pelayanan kesehatan pada
masyarakat .

BAB VI : LANGKAH – LANGKAH DAN UPAYA STRATEGI KEDEPAN


Dalam Bab ini diuraikan langkah – langkah dan strategi Puskesmas upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas .

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah
lebih lanjut tentang pencapaian pembangunan kesehatan serta saran yang
dibutuhkan untuk perbaikan ke depan .

LAMPIRAN:
Terdiri dari rekapitulasi angka pencapaian kota Tebing Tinggi dan berisi 81 tabel
data yang merupakan indicator pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.

BAB II

FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

2.1 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


2.1.1. TUGAS POKOK PUSKESMAS
a. Melaksanakan Kegiatan upaya Promosi Kesehatan .
b. Melaksanakan kegiatan upaya Kesehatan Lingkungan
c. Melaksanakan Kegiatan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga Berencana.
d. Melaksanakan kegiatan upaya perbaikan gizi Masyarakat.
e. Melaksanakan kegiatan upaya Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Melaksanakan kegiatan upaya Pengobatan.

2.1.2. FUNGSI PUSKESMAS


a. Pusat Penggerak Pembangunan ,berwawasan kesehatan.
b. Pusat Pemberdayaan masyarakat.
c. Pusat Pelayanan Kesehatan.
d. Pusat Pelayanan kesehatan Tingkat Pertama :
d.1. Pelayanan Kesehatan Perorangan.
d.2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

2.2 STRUKTUR ORGANISASI


Susunan Pengurus Puskesmas Pabatu :
a. Kepala Puskesmas.
b. Kepala Sub bagian tata usaha
c. Unit Umum Kepegawaian
d. Unit Perencana dan pelaporan
e. Unit keuangan dan perbendaharaan
f. Urusan Promosi Kesehatan
g. Urusan Kesehatan Lingkungan
h. Urusan Gizi Masyarakat
i. Urusan Pemberantasan Penyakit Menular
j. Urusan Pengobatan
k. Urusan Pengembangan Program

BAB III
GAMBARAN UMUM

3.1 LOKASI DAN KEADAAN GEOGRAFIS


Puskesmas Pabatu terletak dijalan Jaksa masuk Desa Kelurahan Lubuk Baru , Kecamatan
Padang Hulu Kota Tebing Tinggi ,Berdasarkan peraturan Daerah Kota Tebing Tinggi Nomor : 15 Tahun
2006 tentang pembentukan kecamatan dan kelurahan ,maka kecamatan Padang Hulu berbatasan
langsung :

 Sebelah Utara berbatasan dengan perkebunan Rambutan dan kecamatan Rambutan


 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tebing Tinggi Kota
 Sebelah Selatan Berbatasan dengan kecamatan Padang Hilir
 Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan Pabatu
Secara Administrasi Wilayah kerja Puskesmas Pabatu dari 7 Kelurahan Yaitu :

 Kelurahan Pabatu
 Kelurahan Padang Merbau
 Kelurahan Lubuk Baru
 Kelurahan Lubuk Raya
 Kelurahan Persiakan
 Kelurahan Tualang
 Kelurahan Bandar Sono

3.2 WILAYAH ADMINISTRASI PUSKESMAS PABATU

Wilayah kerja Puskesmas Pabatu adalah wilayah dari kecamatan padang hulu dengan luas
Wilayah 8,51 Km ².Berdasarkan BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2016 Jumlah Penduduk di Wilayah kerja
Puskesmas Pabatu sebanyak 29.482 Jiwa ,dengan tingkat kepadatan Penduduk mencapai 3.464
setiap Km ² ( Tabel 1 Terlampir ).

Luas Wilayah kerja Puskesmas Pabatu menurut kelurahan ,dapat dilihat pada grafik 1 berikut :

LUAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS PABATU TAHUN 2016


GRAFIK 1

1397 1163 pabatu


padang merbau
lubuk baru
lubuk raya
1497 persiakan
1132
tualang
b.sono

902
1401
1019

Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

3.3 KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk laki –laki pada tahun 2016 lebih sedikit dari pada jumlah penduduk
perempuan .Penduduk Laki-laki Berjumlah 14.549 jiwa ( 49.42 % ) dan perempuan berjumlah
14.933 jiwa ( 51.15 % ),sehingga rasio Jenis kelamin ( sex rasio ) penduduk wilayah kerja Puskesmas
Pabatu sebesar 96.29 % yang berarti ada 97.43 orang laki –lakidalam 100 orang perempuan
( Tabel 2 Terlampir ),dengan luas wilayah kerja Puskesmas 8,51 Km ² dengan tingkat kepadatan
penduduk mencapai 3.464 jiwa / Km ².
Laju Pertumbuhan penduduk tahun 2016 mencapai dengan jumlah rumah tangga sebanyak
KK,Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan angka penduduk tahun 2016 Jumlah penduduk
7.052 KK dengan rata –rata 5 jiwa/KK Dan tingkat kepadatan Penduduk mencapai 3.464 Jiwa /Km ².

Berikut Grafik Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu


grafik 2
JUMLAH KEPADATAN PENDUDUK DI PUSKESMAS PABATU
4500 4247
4000
3500
3000
2500 2294
2000 KELURAHAN
1500
1000
500 2.17 1.52 6.8 3.57 5.26
0

Sumber :BPS Kota Tebing Tinggi

Beban tanggungan diukur dengan membandingkan jumlah penduduk usia non produktif 0
– 14 tahun dan 5 – 14 tahun tambah penduduk diatas 65 tahun dengan jumlah penduduk usia
produktif 15- 64 tahun .Rasio beban tanggungan di wilayah kerja Puskesmas Pabatu tahun 2016
adalah 43.82 ,dan untuk tahun 2016 adalah 44.78 Sesuai sensus BPS Kota Tebing Tinggi tahun 2016
penduduk usia Produktif ( 15 – 64 Tahun ) di Kelurahan Pabatu ,Padang Merbau ,Lubuk Baru, Lubuk
Raya ,Persiakan ,Tualang ,Bandar Sono .mencapai 16.794 ( 57.43 % ) ,sementara penduduk usia
non produktif ( usia 0 – 14 tahun ) mencapai 8.482 ( 29 % ) dan usia 64 tahun keatas sebanyak
1.386 ( 4.73 % )
Dan perlu mendapat perhatian khusus agar perekonomian lebih konduktif.

Lebih Jelas dapat dilihat pada grafik 4 Berikut :

10000
1934
1900 1749 1613 1545
1432 1391 1312 1226 1306
1085 1083 853
1000 545
260 212 236

100
Series 1
Series 2
10

1
4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74 +
s/
d d
s / s /d s /d s /d s /d s /d s /d s /d s /d d d d d d 75
0 5 s/ s/ s/ s/ s/ i a
ia sia 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 us
us u ia sia sia sia sia sia sia sia sia i a i a i a i a
u s u u u u u u u u us us us us
Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi

3.4 SOSIAL BUDAYA


3.4.1 AGAMA
Penduduk keluahan diwilayah kerja Puskesmas Pabatu berkembang dengan
pertumbuhan yang relative normal bila di bandingkan dengan pertumbuhan penduduk di kelurahan
lain yang ada di Kota Tebing Tinggi .Kelurahan terdiri dari berbagai Suku,Agama,Ras dengan Adat
Istiadat yang berbaur dan berbagai macam perbedaan yang selama ini bergandengan tangan
bersama pemerintah ,Tokoh Adat ,tokoh agam dan cendikiawan berlangsung rukun dan damai .Dari
Aspek Kebudayaan ,Struktur masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Pusklesmas Pabatu merupakan
masyarakat Heterogen ( bermacam – macama ) suku dimana yang paling banyak adalah Suku Jawa
yang mencapai kisaran 50 % ,diikuti Suku Melayu,Suku Batak Cina da Suku – suku Lainnya .Menurut
Agama dan Kepercaayaan ,penduduk mayoritas beragama Islam ,Disusul Kristen Protestan dan
Katolik Serta Budha Dan Hindu .
3.4.2 PENDIDIKAN
Kondisi Pendidikan merupakan salah satu indicator yang sering ditelaah dalam
mengukur tingkat pembangunan manusia di suatu Negara ,Melalui Pengetahuan ,Pendidikan
berkontribusi terhadap perubahan prilaku kesehatan .Pengetahuan yang dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan merupakan salah satu factor pencetus ( predisponding ) yang berperan dalam
mempengaruhi keputusan seseorang untuk berprilaku sehat .

3.5 KEADAAN LINGKUNGAN


Lingkungan merupakan salah satu variable yang sering mendapat perhatian khusus
dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat ,variable lainnya adalah factor prilaku ,pelayanan
kesehatan dan genetic .Keempat variable diatas dapat menentukan baik buruknya status derajat
kesehatan masyarakat .Untuk menggambarkan keadaan lingkungan ,berikut ini akan disajikan
indicator-indikator yaitu persentase Rumah Sehat ,Persentase Rumah Tangga yang memiliki akses
terhadap air minum ,persentase rumah tangga yang memiliki saran penampung akhir kotoran
/tinja /BAB.
3.5.1 RUMAH SEHAT
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan
,yaitu memiliki jamban sehat,sarana air bersih ,tempat pembuangan sampah ,sarana pembuangan
limbah ,Ventilasi rumah yang baik ,Kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak
terbuat dari tanah.
Ukuran rumah yang relative kecil dan berdesak-desakkan dapat mempengaruhi
tumbuh kembang mental atau jiwa anak – anak .Anak-anak memerlukan lingkungan bebas ,tempat
bermain luas yang mampu mendukung daya kreativitasnya .Dengan kata lain ,rumah bila terlampau
padat disamping merupakan media yang cocok untuk terjadinya penularan penyakit saluran nafas
juga dapat mempengaruhi perkembangan anak .

3.5.2 PERSENTASE RUMAH TANGGA MEMILIKI AKSES TERHADAP AIR MINUM


Akses rumah tangga terhadap air minum mengalami peningkatan setiap tahunnya
.Berdasarakan hasil survey tahun 2016 dalam table 65 ,diketahui ada peningkatan persentase rumah
tangga berdasarkan sumber air minum ,khususnya pada air minum bersumber air ledeng dan air isi
ulang .Dilain Pihak ,Rumah tangga yang memiliki sumber air minum melalui sumur dan lainnya
seperti sungai dan hujan mengalami penurunan .Peningkatan akses rumah tangga terhadap sumber
air minum akan berdampak pada penurunanan kasus-kasus Penyakit Infeksi Penularan melalui air
( water borned disease ) ,yang juga akan mempengaruhi peningkatan sta tus kesehatan Masyarakat.
Persentase Rumah Tangga berdasarkan sumber air minum tahun 2015 dan tahun
2016 di Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu dapat dilihat pada table berikut ini :

TABEL 1
PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM TAHUN 2015-2016
TAHUN SUMUR POMPA LEDENG AIR ISI AIR LAINNYA
ULANG KEMASAN
2015 13.08% 37.2% 33.3% 20% 0% 0%

2016 13.12% 37.32% 34.3% 22% 0% 0%

Sumber : Bidang PMK Tahun 2016

3.5.3 PERSENTASE RUMAH TANGGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR


Persenttse rumah tangga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar yaitu memiliki
jamban sehat ,sedikit mengalami peningkatan pada tahun 2016 yaitu sebesar 129.1 % jika
dibandingkan pada tahun 2015 yaitu sebesar 87,60% ,hal ini disebabkan karena pengetahuan
penduduk akan manfaat jamban sehat bagi kesehatan menunjukan peningkatan .

3.5.4 TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN ( TUPM ) SEHAT


Yang termasuk TUPM adalah sarana Pendidikan ( TK/PAUD.SD,SLTP,SLTA ), Sarana
kesehatan ( PUSKESMAS ,RUMAH SAKIT UMUM ) ,Hotel ( Bintang ,Non Bintang dan tempat
pengelolaan makanan ( TPM ) adalah Jasa Boga ,rumah makan ,Restoran,Depot Air Minum ,PDAM
,Makan Jajanan .
TUPM Sehat adalah Tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan yaitu
memiliki sarana air bersih ,tempat pembuangan sampah ,sarana pembuangan air limbah ,ventilasi
yang baik,luas lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan yang
sesuai .
Pada Tahun 2016 , dari 35 jumlah TUPM yang ada ,yang diperiksa ada sebanyak 30
yang memenuhi syarat kesehatan (85.71 % ) ( Tabel 64 )
Pencapaian persentase TUPM yang memnuhi syarat kesehatan dan institusi yang dibina kesehatan
lingkungannya di wilayah kerja Puskesmas Pabatu telah mampu mencapai target Indonesia Sehat
2016 yaitu sebanyak 85 % .Untuk itu perlu upaya yang maksimal untuk tetap mempertahankan
pelaksanaan kegiatan penyehatan lingkungan ,khususnya kerjasama Lintas Sektoral.

3.6 KEADAAN PRILAKU MANUSIA


Untuk menggambarkan keadaan prilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat
kesehatan ,dapat kita lihat dari persentase masyarakat yang berprilaku hidup bersih dan sehat (
PHBS ) .PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi
bagi perorangan ,keluarga ,kelompok,masyarakat dengan membuka jalur komunikasi ,memberikan
informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan ,sikap dan prilaku hidup bersih dan
sehat ,melalui pendekatan pi,pinan edukasi ( Advokasy ) ,bina suasana ( social support ) dan
pemberdayaan masyarakat ( empowerment ) strategy PHBS memfokuskan pada 5 program prioritas
yaitu kesehatan Ibu dan Anak (KIA )
,Gizi ,Kesehatan Lingkungan ,Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit tidak Menular (P2PTM) dan
jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada Tahun 2016, perhatikan tabel berikut ini:

TABEL 2
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER – PHBS TAHUN 2016

TAHUN JUMLAH RT DIPANTAU % DIPANTAU BER-PHBS % BER –PHBS


2015 6.460 4.127 63.9 3.013 73.00

2016 7.052 5.375 83 5.375 84.22

Sumber : Bidang PMK Tahun 2016

BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Derajat Kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsure kualitas hidup serta unsure-unsur
mortalitas dan yang mempengaruhinya ,yaitu morbiditas dan status gizi .Untuk kualitas Hidup ,yang
digunakan sebagai indicator adalah angka Harapan Hidup Bayi Baru Lahir .Sedangkan Untuk
Mortalitas telah disepakati 3 ( tiga ) Indikator ,yaitu ,Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran
Hidup ,Angka Kematian Balita per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Ibu Maternal per
100.000 Kelahiran Hidup .Untuk Morbiditas disepakati 14 ( empat belas ) indicator ,yaitu angka
“ACUTE FLACCID PARALYSIS “( AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 anak ,angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA + ,Persentase Balita dengan pneumonia ditangani ,Persentase HIV/AIDS
ditangani ,Prevalensi HIV ( Persentase kasus terhadap Pendudk beresiko ) ,Persentase Infeksi Menular
Seksual (IMS) diobati ,Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue ( DBD ) P er 1.000 Penduduk
,Persentase penderita malaria diobati ,Persentase penderita kusta selesai diobati ,Angka Kesakitan
Demam berdarah Dengue ( DBD ) Per 1.000 Penduduk ,Persentase penderita malaria diobati
,persentase penderita kusta selesai berobat ,kasus penyakit Filaria ditangani ,jumlah kasus dan angka
kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3 I).
Sementara itu Untuk Status Gizi telah disepakati 5 ( Lima ) Indikator ,yaitu persentase Kunjungan
Neonatus ,Persentase Kunjungan Bayi ,Persentase BBLRditangani,Persentase Balita dengan gizi Buruk
dan Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi.

4.1 MORTALITAS ( ANGKA KEMATIAN )


4.1.1 ANGKA KEMATIAN BAYI ( AKAB)
Infant Mortality Rate atau angka Kematian Bayi ( AKB ) Merupakan indicator yang
lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat .Angka Kematian Bayi ( AKB )
merujuk kepada jumlah bayi yang meninggal pada fase antara kelahiran hingga bayi belum mencapai
umur 1 tahun per 1.000 Kelahiran Hidup.
Berdasarkan laporan yang diterima dari pemegang program di Puskesmas ( Lihat Lampiran Tabel 4 )
dari 255 bayi lahir hidup ada 1 (satu ) neonatal yang meninggal di kelurahan Pabatu.

4.1.2 ANGKA KEMATIAN BALITA ( AKBA )


Angka Kematian Balita menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara
kelahiran dan sebelum umur 5 Tahun .Untuk Tahun 2016 Jumlah angka kematian Balita ( AKB ) di
wilayah Puskesmas Pabatu tidak ditemukan

4.1.3 ANGKA KEMATIAN IBU


Angka Kematian Ibu Dan angka kematian Bayi merupakan Indikator keberhasilan
pembangunan pada sector Kesehatan. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu dari masa
kehamilan ,Persalinan dan Nifas .Angka Kematian Ibu ( AKI ) di wilayah Puskesmas Pabatu pada Tahun
2016 tidak ada lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah ini
TABEL 3
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL ,BAYI,BALITA
BERDASARKAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PABATU TAHUN 2016

NO KELURAHAN IBU MATERNAL BAYI BALITA


POPULASI JUMLAH JUMLAH JUMLAH POPULASI JUMLAH
KEMATIAN KELAHIRA KEMATIAN KEMATIAN
N
1 PABATU 56 0 50 0 223 0
2 P.MERBAU 74 0 67 0 245 0
3 L.BARU 47 0 45 0 209 0
4 L.RAYA 96 0 86 0 246 0
5 PERSIAKAN 136 0 122 0 271 0
6 TUALANG 129 0 117 0 250 0
7 B.SONO 109 0 100 0 268 0
JUMLAH 647 0 587 0 1712 0

4.1.4 UMUR HARAPAN HIDUP ( UHH )

Umur harapan hidup ( UHH ) digunakan juga untuk menilai derajad kesehatan dan
secara tidak langsung juga member gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup
masyarakat.Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada
sector kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat lahir .
Menurut daTa dari BPS Tahun 2016 tercatat umur Harapan Hidup ( UHH ) kota Tebing Tinggi dari
Tahun ke tahun mengalami peningkatan ,Untuk Puskesmas Pabatu pada tahun 2016 adalah tahun
Sementara UHH Propinsi Sumatera Utara rata-rata 69.2 Tahun

4.2 MORBIDITAS ( ANGKA KESAKITAN )


4.2.1 PENYAKIT-PENYAKIT MENULAR
1.DIARE
Angka Kesakitan Diare ( Tabel 13 terlampir) di wilayah kerja Puskesmas Pabatu Masih cukup
tinggi .Jumlah perkiraan kasus penyakit diare pada semua kelompok umur selama tahun
2016 yang tercatat ada sebanyak 270 kasus sedangkan yang ditangani yaitu sebanyak
kasus 270 kasus ( 100 % ) .

2. PNEUMONIA
Dalam Tabel 10 terlampir ,penderita pneumonia balita selama tahun 2016 yang ditemukan
dan juga telah ditangani sebanyak 1 kasus sedangkan pada tahun 2015 yang ditemukan
jumlah penderita ditemukan 9 kasus .Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa penderita
pneumonia menunjukan penurunan .

3. TB PARU
Penemuan kasus TB Paru BTA ( + ) menunjukan peningkatan dari segi jumlah kasus yang ada
sebanyak 28 orang ditemukan tetapi diikuti pula dengan angka kesembuhan78.5%

4 .ACUTE FLACCID PARALYSIS ( AFP )


Pada tahun 2016 jumlah kasus AFP tidak ada ditemukan diwilayah Puskesmas Pabatu

5. HIV/AIDS
Pada Tahun 2016 tidak ada ditemukan kasus HIV

6. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI ( PD3I )


PD3I Merupakan penyakit yang diharapkan dapat ditekan/diberantas dengan pelaksanaan
Imunisasi.PD3I Mencakup penyakit Difteri,Pertusis,Tetanus ,Tetanus Neonatorium ,Polio dan
Campak Pada tahun 2016 tidak ditemukan di Puskesmas Pabatu Tebing Tinggi.

7.DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD)


Penemuan dan penanganan kasus penyakit Demam Berdarah ( DBD) ( TABEL 21 Terlampir )
Pada tahun 2015 sebanyak 49 kasus ,hal ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2014 sebanyak 29 kasus dan seluruh kasus yang ditemukan mendapat penanganan serius
dari Dinkes dan jajarannya.Perkembangan kasus DBD 3 ( tiga ) tahun terakhir dapat dilihat
pada tabel 3.2 berikut :
TABEL 4
PENEMUAN KASUS DEMAM BERDARAH (DBD) DIPUSKESMAS PABATU
TAHUN 2013 – 2016
NO TAHUN JUMLAH KASUS ANGKA/100.000 PENDUDUK

1 2013 25 6.87

2 2014 29 6.90

3 2015 49 14.22

4 2016 45 13.42

Sumber : Bidang PMK Tahun 2016

Dari tabel diatas terlihat bahwa kasus DBD Di wilayah kerja Puskesmas Pabatu cukup tinggi dan
belum berhasil dicegah ,Sementar angka SPM yang diperkenankan yaitu 1 kasus /100.000
penduduk .Dengan memperhatikan tingginya kasus DBD seperti data tersebut wilayah kerja
Puskesmas Pabatu kota Tebing Tinggi merupakan daerah Endemis DBD yang perlu mendapat
perhatian khusus dalam penanganannya karena dapat menimbulkan kematian pada penderita ,dan
upaya untuk pencegahan dan penanggulangannya lebih diefektifkan dengan melibatkan semua aspek
masyarakat .Berbagai upya penanggulangan penyakit menular telah dilaksanakan yaitu dengan
penemuan kasus ,penanganan kasus ,upaya pencegahan dan pemberantasan ,monitoring dan
pendatan

4.3 STATUS GIZI


Status gizi dilihat dari indikator persentase kunjungan neonatus ,kunjungan bayi,BBLR yang
ditangani ,persentase balita dengan status gizi dibawah garis merah pada KMS.Jumlah bayi lahir
hidup tahun 2016 pada puskesmas pabatu sebanyak 554 bayi. Jumlah bayi lahir hidup pada tahun
2015 ada sebanyak 541 bayi dan pada usia 0- 28 hari bayi tersebut mendapat kunjungan neonatus
dari tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi memadai ,pada tahun 2016 ada sebanyak 554 bayi
yang mendapat perawatan sebanyak 100 % .Hal ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat untuk
mem bawa anak ke posyandu masih kurang jumlahnya.Pengukuran gizi pada balita difokuskan pada
tingkat kecukupan gizi yang diukur melalui berat badan menurut umur ( BB/U ) dan berat badan
menurut tinggi bdan ( BB / TB ) Yang dapat dilihat melalui Buku KIA.

Hasil Pemantauan gizi pda Balita ,pada tahun 2016 dilaporkan dari 2.383 balita telah dipantau status
gizi sebanyak 1.795 balita ( 75.3 % ) dengan hasil 60 orang ( 3,3 % ) BGM dan Balita dengan gizi buruk
Dengan demikian Balita dengan BGM dan Gizi Buruk Di Kota Tebing Tinggi masih ada dalam arti
Kondisi Status Gizi Khusus Balita masih baik dan tidak ditemukan kelurahan yang mengalami rawan
Gizi.

10

BAB V

SITUASI UPAYA KESEHATAN


5.1 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM /KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

Jumlah Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Pabatu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing
Tinggi Tahun 2016 berdasarkan strata Terdiri dari :

NO TINGKATAN POSYANDU TAHUN 2016


JUMLAH PERSENTASE
POSYANDU (%)
1 POSYANDU PRATAMA 0 0

2 POSYANDU MADYA 0 0

3 POSYANDU PURNAMA 21 91.30


4 POSYANDU MANDIRI 2 8.7

5.2 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM /KEGIATAN PENGEMBANGAN PUSKESMAS

Salah satu indikator pelayanan kesehatan ibu adalah adanya pelayanan antenatal yaitu
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sepert tenaga professional ( dokter specialis
kebidanan ,dokter umum ,bidan ).Untuk ibuselama masa kehamilannya sesuai standar antenatal.

Layanan antenatal ini dapat dipantau dengan cakupan kunjungan baru ibu hamil ( KI) atau
juga disebut akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit mendapat pelayanan selama
kehamilan minimal 4 x dan dengan distribusi sekali pada triwulan I ,sekali pada Triwulan II,dan dua
kali pada Triwulan III ( K 4) untuk memantau secara teratur kualitas janin yang berada dikandungan si
Ibu.

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas Pabatu sebesar 615 ibu hamil (
95.1 %) dari 628 ibu hamil yang ada .Jumlah persalinan tahun 2016 adalah 647 ibu bersalin .dan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 557 ( 86.1 % ) lihat pada tabel 29.

11

5.3 HASILPENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PUSKESMAS


5.3.1 IMUNISASI DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

Program Imunisasi merupakan salah satu program prioritas DEPKES RI yang dinilai efektif
dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit – penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi ,Sasaran imunisasi adalah bayi baru lahir < 1 tahun,anak sekolah
SD/MI/derajat,wanita hamil,wanita usia subur 15 – 39 tahun dan calon pengantin wanita.

Diwilayah kerja Puskesmas Pabatu dari jumlah bayi sebanyak 573 yang telah mendapat imunisasi
HB< 7 Hr adalah 504 bayi ( 87.96 % ), BCG sebanyak 544 bayi ( 94.94 % ),DPT3 + HB3 adalah 519
bayi ( 88 % ), imunisasi polio 4 sebanyak 532 bayi ( 91 % ),imunisasi campak sebanyak 531 bayi ( 90
%).

Cakupan UCI ( Universal Child Imunication ) diPuskesmas Pabatu tahun 2016 adalah 7 kelurahan ,jadi
diwilayah kerja Puskesmas Pabatu semua sudah UCI. Data ibu hamil di tahun 2016 berjumlah 647
ibu hamil yang mendapat vaksin TT senanyak 614 bumil ( 94.9 %

5.3.2BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF

Untuk memlihara kesehatan bayi baru lahir dianjurkan untuk pemberian ASI EKSKLUSIF .sampai usia
bayi 6 bulan .Pemberian ASI EKSKLUSIF diwilayah kerja Puskesmas Pabatu masih sangat rendah pada
tahun 2016 dari jumlah bayi 302 bayi yang mendapat ASI EKSKLUSIF sebanyak 24 bayi ( 7.9 % ).Hal ini
seharusnya mendapat perhatian khusus untuk kita semua ,karena ASI sangat lah dibutuhkan bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.

12

BAB VI

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

6.1. SUMBER DAYA KESEHATAN


6.1.1 SARANA KESEHATAN

Berbagai sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi menurut

Kepemilikan terdiri dari

- Puskesmas Pabatu
- 7 Unit Pos Kesehatan Kelurahan
- 23 Unit Posyandu
- 1 Unit Pos Lansia
- 1 Unit Toko Obat

6.2 TENAGA KESEHATAN

Ditinjau dari indicator ketersediaan sumber daya kesehatan ,bahwa sampai dengan akhir tahun
2015.hampir semua tenaga kesehatan belum memadai menurut Standar Kesehatan Rasio per 100.000
penduduk ,Seperti terlihat pada table berikut :

TABEL 5.2
KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN RASIO
TERHADAP 100.000 PENDUDUK DI PABATU TAHUN 2016

NO JENIS TENAGA JUMLAH RASIO/100.000 PDDK KEBUTUHAN KURANG/LEBIH


KESEHATAN YANG ADA CAPAIAN STANDARD
1 DOKTER UMUM 2 4.53 11.25 3 0
2 DOKTER SPESIALIST 0 0 6 4 4
3 DOKTER GIGI 1 23 11 1 0
4 PEJABAT 2 2 2 2 0
STRUKTURAL
5 TENAGA TEKNIS 1 3.27 20 2 1
KEFARMASIAN
6 BIDAN 11 71.81 100 10 0
7 PERAWAT 9 7.69 117 10 1
8 PERAWAT GIGI 1 6.28 7.49 3 2
9 AHLI GIZI 3 10.91 22 2 1
10 AHLI SANITASI 1 3.74 7.49 3 2
11 TENAGA 3 3 3 3 0
KESEHATAN
LAINNYA
12 AHLI KESEHATAN 0 0 40 3 3
MASYARAKAT
Sumber: Bidang PSDM DINKES 2016

Dari Tabel diatas terlihat bahwa rasio tenaga kesehatan penduduk wilayah kerja Puskesmas
Pabatu dengan jumlah penduduk 29.482 jiwa masih belum memadai /mencukupi seluruhnya
.Khususnya Dokter Umum,tenaga perawat,perawat gigiserta ahli kesehatan masyarakat ,bila
dibandingkan dengan keberadaan sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Pabatu keberadaan
tenaga kesehatan masih diperlukan.Susunan keppegawaian pegawai di Puskesmas Pabatu
selengkapnya dapat dilihat pada table 73-77

6.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN


Pembiayaan Pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas Pabatu dan jaringannya
bersumber pada dana alokasi Umum APBD Pada DPA SKPD Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi dan
ada yang bersumber dari masyarakat secara swadaya seperti adanya dana sehat untuk makan
tambahan pada bayi balita dalam pelaksanaan Posyandu dan Posyandu Lansia.

13

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas ,hasil pencapaian kinerja pembangunan kesehatan di Puskesmas
Pabatu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Di tahun 2016 dapat diambil kesimpulan sebagai
Berikut :
1. Wilayah Puskesmas Pabatu ada 7 kelurahan ( Pabatu P.Merbau, L.Baru, L.Raya ,Persiakan,
Tualang ,B.Sono ) dengan jumlah penduduk 29.482jiwa dan luas wilayahnya 8.511m²
2. Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak
Menunjukan kinerja yang baik seperti kunjungan K1 Ibu hamil,K4 Ibu Hamil,pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan ,penanganan ibu hamil dan neonatal resti ,kunjungan
bayi /balita serta imunisasi dasar pada bayi.
3. Angka Kematian bayi diwilayah kerja puskesmas pabatu tahun 2016 tidak ada
4. Angka kematian balita yang terlapor tidak ada
5. Angka kematian ibu tidak ada
6. Angka bayi dengan berat badan lahir rendah tahun 2016 tidak ada
7. Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pabatu ada 23 Posyandu.dan posyandu lansia
Masing –masing kelurahan ada 1 posyandu lansia dan jumlah posyandu lansia 7 .
8. Bayi yang diberi ASI Eksklusif pada tahun 2016 ada sebanyak 24 bayi masih sangat kurang .
9. Jumlah bayi yang sudah di imunisasi dasar lengkap pada tahun 2015 sebanyak 430 bayi
10. Jumlah gakin Diwilayah puskesmas Pabatu Kecamatan Padang Hulu tahun 2016 masih
lumayan banyak dengan jumlah penduduk 29.482 jiwa
11. Upaya pengendalian penyakit dan lingkungan dari sudah mulai meningkat .
12. Kasus Demam Berdarah diwilayah kerja Puskesmas Pabatu Tidak Ada yang meninggal Dunia
dari 29 kasus

7.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas masih ada beberapa hal yang belum mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.Sebagai bahan pertimbangan ada beberapa saran diantaranya :
1. Hal-hal yang dapat dilakukan dari bagian kesehatan untuk meningkatkan status Gizi
masyarakat dapat dilakukan beberapa Hal antara Lain :
 Pemberian makanan tambahan pada bayi ,balita dan anak prasekolah,Anak
sekolah,Ibu hamil,Ibu Menyusui,Penderita TBParu dan Lansia
 Pemberian Vitamin-vitamin seperti vitamin A Pada Balita ,dan ibu nifas,Tablet fe
untuk ibu hamil ,kapsul Yodium pada wanita usia Subur

2. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan baik untuk rumah tangga ,tempat-tempat


umum ,
Institusi Kesehatan ,Pendidikan,tempat usaha makanan dan minuman ,tempat
penyimpanan peptisida ,Restoran ,Hotel ,kandang ternak DLL

3. Peningkatan prilaku hidup bersih sehat bagi Rumah tangga ,tempat tempat umum
,Institusi termasuk sarana kesehatan
4. Peningkatan pelayanan bagi keluarga miskin dengan melakukan pendataan peserta
kunjungan keperawatan ,pemberian makanan tambahan dan peningkatan sosialisasi
kekeluarga miskin
5. Agar kerjasama Lintas Sektoral maupun lintas program terkait dapat ditingkatkan
sehingga Posyandu yang ada dapat ditingkatkan menjadi posyandu purnama dan
posyandu mandiri
6. Agar ditingkatkan kuantitas dan kualitas penyuluhan tentang kesehatan seperti
pemberantasan sarang nyamuk yaitu dengan peningkatan system kewaspadaan dini dan
sosialisasi system penanggulangan dan pencegahan penyakit
7. Disamping hal itu ,ada beberapa hal yang perlu ditambahkan berkaitan dengan
pentingnya data profil kesehatan antara lain:
 Dilakukan pendataan yang akurat agar data valid dan dapat memberikan inmformasi
yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan
 Perlu Peningkatan koordinasi Lintas Sektoral dan lintas Program untuk terciptanya
sinkronisasi data yang akurat dan benar.

14

Anda mungkin juga menyukai