PUSKESMAS PABATU
KECAMATAN PADANG HULU
TAHUN 2017
ESA HILANG
DUA TERBILANG
TEBING TINGGI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan profil kesehatan Puskesmas Pabatu Kota
Tebing Tinggi Tahun 2016 dapat diselesaikan .
Maksud dan tajuan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun
2016 adalah untuk memberikan gambaran secara menyeluruh di 7 ( tujuh ) Kelurahan Yaitu : Pabatu,
Padang Merbau, Lubuk Baru , Lubuk Raya , Persiakan ,Tualang , B. Sono dalam rangka meningkatkan
kemampuan manajemen kesehatan dan mengembangkan system informasi kesehatan dan
mengembangkan system informasi kesehatan serta factor – factor kesehatan lainnya ,yang dapat
dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah penyusunan perencanaan
Pembangunan Kesehatan Di kecamatan Padang Hulu selanjutnya.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2015,kami
menyadari bahwa dengan segala keterbatasan dalam hal pengumpulan data ,sehingga masih
banyak kekurangan yang kami perbuat dalam penyajian .Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan Profil Kesehatan ini di masa yang akan
datang.Semoga dapat bermanfaat untuk pembaca dalam mengisi kebutuhan dan informasi
kesehatan khususnya di Puskesmas Pabatu sesuai dengan harapan kita semua .
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iv
BAB I : PENDAHULUAN 1
1.2.1. MAKSUD 1
3.3 KEPENDUDUKAN 5
3.4.1. AGAMA 6
3.4.2. PENDIDIKAN 6
AIR MINUM 6
DASAR 7
MAKANAN ( TPM ) 7
ii
BAB IV : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
1. DIARE 9
2. PNEUMONIA 9
3. TB PARU 9
5. HIV / AIDS 9
7.1 KESIMPULAN 14
7.2 SARAN 14
LAMPIRAN – LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 3 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YANG MELEK HURUF IJAZAH
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+,SELURUH KASUS TB ,KASUS PADA TB PADA ANAK ,DAN CASE
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS
KELAMIN
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE /JENIS ,JENIS
KELAMIN
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PDGI) MENURUT
JENIS KELAMIN
JENIS KELAMIN
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) MENURUT JENIS KELAMIN
iv
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KELAMIN
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN,DAN KELURAHAN
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI DPT,HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
DAN KELURAHAN
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KELURAHAN
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI ,ANAK BALITA DAN IBU NIFAS MENURUT
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0 – 23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELURAHAN
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS
v
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN )SISWA SD &SETINGKAT MENURUT
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN DAN
DAN KELURAHAN
SYARAT KESEHATAN
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN
KELURAHAN
KELURAHAN
vi
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DIFASILITAS KESEHATAN
DIFASILITAS KESEHATAN
Vii
BAB I
PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Masyarakat merupakan salah satu sarana yang dapat digunkan untuk
melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan termasuk
kinerja dari penyelenggaraa pelayanan minimal yang telah dilakukan di Kecamatan tersebut
khususnya Puskesmas sebagai sarana Pelayanan Kesehatan untuk masyarakat
Profil kesehatan Puskesmas ini berupaya untuk memberikan paparan secara umum tentang
kondisi derajat kesehatan ,upaya kesehatan ,sumber daya kesehatan dan data lain yang
dikumpulkan berdasarkan survey .Profil kesehatan disusun secara berkala setiap tahunnya
.Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini tahap pertama yang dilakukan adalah pengumpulan
data – data sesuai lampiran ( draft ) serta pembuatan narasi system informasi yang baik harus
dapat memberiklan gambaran atau system yang akurat ,tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan agar penentu kebijakan dapat mengambil keptusan berlandaskan fakta ( evidence
based decision making ) .Selain itu Profil kesehatan ini dapat digunakan sebagai sarana penyedia
informasi dalam rangka evaluasi dan perencanaan kegiatan-kegiatan ,serta dapat juga digunakan
sebagai sarana pembinaan dan pengawasan pelaksanaan upaya kesehatan di Kabupaten /Kota
sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan
Daerah dimana Kesehatan merupakan salah satu urusan Wajib Pemerintah Daerah .
1.2.1. MAKSUD
Maksud dari penyusunan Profil ini sebagai salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi program – program yang telah dilaksanakan ,sehingga dapat dijadikan sebagai
bahan masukan dalam penyusunan langkah –langkah selanjutnya dalam usaha meningkatkan
dan berkesinambungan pembangunan kecamatan khususnya pembangunan di bidang kesehatan
juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penyusunan profil
Kesehatan kota ,profil kesehatan propinsi dan profil kesehatan Indonesia .
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang latar belakang penyusunan
profil,maksud dan tujuan ,serta sistematika penulisan .
LAMPIRAN:
Terdiri dari rekapitulasi angka pencapaian kota Tebing Tinggi dan berisi 81 tabel
data yang merupakan indicator pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan.
BAB II
BAB III
GAMBARAN UMUM
Kelurahan Pabatu
Kelurahan Padang Merbau
Kelurahan Lubuk Baru
Kelurahan Lubuk Raya
Kelurahan Persiakan
Kelurahan Tualang
Kelurahan Bandar Sono
Wilayah kerja Puskesmas Pabatu adalah wilayah dari kecamatan padang hulu dengan luas
Wilayah 8,51 Km ².Berdasarkan BPS Kota Tebing Tinggi Tahun 2016 Jumlah Penduduk di Wilayah kerja
Puskesmas Pabatu sebanyak 29.482 Jiwa ,dengan tingkat kepadatan Penduduk mencapai 3.464
setiap Km ² ( Tabel 1 Terlampir ).
Luas Wilayah kerja Puskesmas Pabatu menurut kelurahan ,dapat dilihat pada grafik 1 berikut :
902
1401
1019
3.3 KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk laki –laki pada tahun 2016 lebih sedikit dari pada jumlah penduduk
perempuan .Penduduk Laki-laki Berjumlah 14.549 jiwa ( 49.42 % ) dan perempuan berjumlah
14.933 jiwa ( 51.15 % ),sehingga rasio Jenis kelamin ( sex rasio ) penduduk wilayah kerja Puskesmas
Pabatu sebesar 96.29 % yang berarti ada 97.43 orang laki –lakidalam 100 orang perempuan
( Tabel 2 Terlampir ),dengan luas wilayah kerja Puskesmas 8,51 Km ² dengan tingkat kepadatan
penduduk mencapai 3.464 jiwa / Km ².
Laju Pertumbuhan penduduk tahun 2016 mencapai dengan jumlah rumah tangga sebanyak
KK,Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan angka penduduk tahun 2016 Jumlah penduduk
7.052 KK dengan rata –rata 5 jiwa/KK Dan tingkat kepadatan Penduduk mencapai 3.464 Jiwa /Km ².
Beban tanggungan diukur dengan membandingkan jumlah penduduk usia non produktif 0
– 14 tahun dan 5 – 14 tahun tambah penduduk diatas 65 tahun dengan jumlah penduduk usia
produktif 15- 64 tahun .Rasio beban tanggungan di wilayah kerja Puskesmas Pabatu tahun 2016
adalah 43.82 ,dan untuk tahun 2016 adalah 44.78 Sesuai sensus BPS Kota Tebing Tinggi tahun 2016
penduduk usia Produktif ( 15 – 64 Tahun ) di Kelurahan Pabatu ,Padang Merbau ,Lubuk Baru, Lubuk
Raya ,Persiakan ,Tualang ,Bandar Sono .mencapai 16.794 ( 57.43 % ) ,sementara penduduk usia
non produktif ( usia 0 – 14 tahun ) mencapai 8.482 ( 29 % ) dan usia 64 tahun keatas sebanyak
1.386 ( 4.73 % )
Dan perlu mendapat perhatian khusus agar perekonomian lebih konduktif.
10000
1934
1900 1749 1613 1545
1432 1391 1312 1226 1306
1085 1083 853
1000 545
260 212 236
100
Series 1
Series 2
10
1
4 9 14 19 24 29 34 39 44 49 54 59 64 69 74 +
s/
d d
s / s /d s /d s /d s /d s /d s /d s /d s /d d d d d d 75
0 5 s/ s/ s/ s/ s/ i a
ia sia 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 us
us u ia sia sia sia sia sia sia sia sia i a i a i a i a
u s u u u u u u u u us us us us
Sumber : BPS Kota Tebing Tinggi
TABEL 1
PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM TAHUN 2015-2016
TAHUN SUMUR POMPA LEDENG AIR ISI AIR LAINNYA
ULANG KEMASAN
2015 13.08% 37.2% 33.3% 20% 0% 0%
TABEL 2
PERSENTASE RUMAH TANGGA BER – PHBS TAHUN 2016
BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat Kesehatan yang optimal akan dilihat dari unsure kualitas hidup serta unsure-unsur
mortalitas dan yang mempengaruhinya ,yaitu morbiditas dan status gizi .Untuk kualitas Hidup ,yang
digunakan sebagai indicator adalah angka Harapan Hidup Bayi Baru Lahir .Sedangkan Untuk
Mortalitas telah disepakati 3 ( tiga ) Indikator ,yaitu ,Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran
Hidup ,Angka Kematian Balita per 100.000 Kelahiran Hidup dan Angka Kematian Ibu Maternal per
100.000 Kelahiran Hidup .Untuk Morbiditas disepakati 14 ( empat belas ) indicator ,yaitu angka
“ACUTE FLACCID PARALYSIS “( AFP) pada anak usia < 15 tahun per 100.000 anak ,angka kesembuhan
penderita TB Paru BTA + ,Persentase Balita dengan pneumonia ditangani ,Persentase HIV/AIDS
ditangani ,Prevalensi HIV ( Persentase kasus terhadap Pendudk beresiko ) ,Persentase Infeksi Menular
Seksual (IMS) diobati ,Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue ( DBD ) P er 1.000 Penduduk
,Persentase penderita malaria diobati ,Persentase penderita kusta selesai diobati ,Angka Kesakitan
Demam berdarah Dengue ( DBD ) Per 1.000 Penduduk ,Persentase penderita malaria diobati
,persentase penderita kusta selesai berobat ,kasus penyakit Filaria ditangani ,jumlah kasus dan angka
kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3 I).
Sementara itu Untuk Status Gizi telah disepakati 5 ( Lima ) Indikator ,yaitu persentase Kunjungan
Neonatus ,Persentase Kunjungan Bayi ,Persentase BBLRditangani,Persentase Balita dengan gizi Buruk
dan Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi.
Umur harapan hidup ( UHH ) digunakan juga untuk menilai derajad kesehatan dan
secara tidak langsung juga member gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup
masyarakat.Adanya perbaikan pada pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada
sector kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup saat lahir .
Menurut daTa dari BPS Tahun 2016 tercatat umur Harapan Hidup ( UHH ) kota Tebing Tinggi dari
Tahun ke tahun mengalami peningkatan ,Untuk Puskesmas Pabatu pada tahun 2016 adalah tahun
Sementara UHH Propinsi Sumatera Utara rata-rata 69.2 Tahun
2. PNEUMONIA
Dalam Tabel 10 terlampir ,penderita pneumonia balita selama tahun 2016 yang ditemukan
dan juga telah ditangani sebanyak 1 kasus sedangkan pada tahun 2015 yang ditemukan
jumlah penderita ditemukan 9 kasus .Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa penderita
pneumonia menunjukan penurunan .
3. TB PARU
Penemuan kasus TB Paru BTA ( + ) menunjukan peningkatan dari segi jumlah kasus yang ada
sebanyak 28 orang ditemukan tetapi diikuti pula dengan angka kesembuhan78.5%
5. HIV/AIDS
Pada Tahun 2016 tidak ada ditemukan kasus HIV
1 2013 25 6.87
2 2014 29 6.90
3 2015 49 14.22
4 2016 45 13.42
Dari tabel diatas terlihat bahwa kasus DBD Di wilayah kerja Puskesmas Pabatu cukup tinggi dan
belum berhasil dicegah ,Sementar angka SPM yang diperkenankan yaitu 1 kasus /100.000
penduduk .Dengan memperhatikan tingginya kasus DBD seperti data tersebut wilayah kerja
Puskesmas Pabatu kota Tebing Tinggi merupakan daerah Endemis DBD yang perlu mendapat
perhatian khusus dalam penanganannya karena dapat menimbulkan kematian pada penderita ,dan
upaya untuk pencegahan dan penanggulangannya lebih diefektifkan dengan melibatkan semua aspek
masyarakat .Berbagai upya penanggulangan penyakit menular telah dilaksanakan yaitu dengan
penemuan kasus ,penanganan kasus ,upaya pencegahan dan pemberantasan ,monitoring dan
pendatan
Hasil Pemantauan gizi pda Balita ,pada tahun 2016 dilaporkan dari 2.383 balita telah dipantau status
gizi sebanyak 1.795 balita ( 75.3 % ) dengan hasil 60 orang ( 3,3 % ) BGM dan Balita dengan gizi buruk
Dengan demikian Balita dengan BGM dan Gizi Buruk Di Kota Tebing Tinggi masih ada dalam arti
Kondisi Status Gizi Khusus Balita masih baik dan tidak ditemukan kelurahan yang mengalami rawan
Gizi.
10
BAB V
Jumlah Posyandu diwilayah kerja Puskesmas Pabatu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing
Tinggi Tahun 2016 berdasarkan strata Terdiri dari :
2 POSYANDU MADYA 0 0
Salah satu indikator pelayanan kesehatan ibu adalah adanya pelayanan antenatal yaitu
pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan sepert tenaga professional ( dokter specialis
kebidanan ,dokter umum ,bidan ).Untuk ibuselama masa kehamilannya sesuai standar antenatal.
Layanan antenatal ini dapat dipantau dengan cakupan kunjungan baru ibu hamil ( KI) atau
juga disebut akses dan pelayanan ibu hamil sesuai standar paling sedikit mendapat pelayanan selama
kehamilan minimal 4 x dan dengan distribusi sekali pada triwulan I ,sekali pada Triwulan II,dan dua
kali pada Triwulan III ( K 4) untuk memantau secara teratur kualitas janin yang berada dikandungan si
Ibu.
Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di wilayah kerja Puskesmas Pabatu sebesar 615 ibu hamil (
95.1 %) dari 628 ibu hamil yang ada .Jumlah persalinan tahun 2016 adalah 647 ibu bersalin .dan
yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 557 ( 86.1 % ) lihat pada tabel 29.
11
Program Imunisasi merupakan salah satu program prioritas DEPKES RI yang dinilai efektif
dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit – penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi ,Sasaran imunisasi adalah bayi baru lahir < 1 tahun,anak sekolah
SD/MI/derajat,wanita hamil,wanita usia subur 15 – 39 tahun dan calon pengantin wanita.
Diwilayah kerja Puskesmas Pabatu dari jumlah bayi sebanyak 573 yang telah mendapat imunisasi
HB< 7 Hr adalah 504 bayi ( 87.96 % ), BCG sebanyak 544 bayi ( 94.94 % ),DPT3 + HB3 adalah 519
bayi ( 88 % ), imunisasi polio 4 sebanyak 532 bayi ( 91 % ),imunisasi campak sebanyak 531 bayi ( 90
%).
Cakupan UCI ( Universal Child Imunication ) diPuskesmas Pabatu tahun 2016 adalah 7 kelurahan ,jadi
diwilayah kerja Puskesmas Pabatu semua sudah UCI. Data ibu hamil di tahun 2016 berjumlah 647
ibu hamil yang mendapat vaksin TT senanyak 614 bumil ( 94.9 %
Untuk memlihara kesehatan bayi baru lahir dianjurkan untuk pemberian ASI EKSKLUSIF .sampai usia
bayi 6 bulan .Pemberian ASI EKSKLUSIF diwilayah kerja Puskesmas Pabatu masih sangat rendah pada
tahun 2016 dari jumlah bayi 302 bayi yang mendapat ASI EKSKLUSIF sebanyak 24 bayi ( 7.9 % ).Hal ini
seharusnya mendapat perhatian khusus untuk kita semua ,karena ASI sangat lah dibutuhkan bayi
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
12
BAB VI
Berbagai sarana kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi menurut
- Puskesmas Pabatu
- 7 Unit Pos Kesehatan Kelurahan
- 23 Unit Posyandu
- 1 Unit Pos Lansia
- 1 Unit Toko Obat
Ditinjau dari indicator ketersediaan sumber daya kesehatan ,bahwa sampai dengan akhir tahun
2015.hampir semua tenaga kesehatan belum memadai menurut Standar Kesehatan Rasio per 100.000
penduduk ,Seperti terlihat pada table berikut :
TABEL 5.2
KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN RASIO
TERHADAP 100.000 PENDUDUK DI PABATU TAHUN 2016
Dari Tabel diatas terlihat bahwa rasio tenaga kesehatan penduduk wilayah kerja Puskesmas
Pabatu dengan jumlah penduduk 29.482 jiwa masih belum memadai /mencukupi seluruhnya
.Khususnya Dokter Umum,tenaga perawat,perawat gigiserta ahli kesehatan masyarakat ,bila
dibandingkan dengan keberadaan sarana kesehatan yang ada di Puskesmas Pabatu keberadaan
tenaga kesehatan masih diperlukan.Susunan keppegawaian pegawai di Puskesmas Pabatu
selengkapnya dapat dilihat pada table 73-77
13
BAB VII
7.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas ,hasil pencapaian kinerja pembangunan kesehatan di Puskesmas
Pabatu Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi Di tahun 2016 dapat diambil kesimpulan sebagai
Berikut :
1. Wilayah Puskesmas Pabatu ada 7 kelurahan ( Pabatu P.Merbau, L.Baru, L.Raya ,Persiakan,
Tualang ,B.Sono ) dengan jumlah penduduk 29.482jiwa dan luas wilayahnya 8.511m²
2. Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan melalui pelayanan kesehatan ibu dan anak
Menunjukan kinerja yang baik seperti kunjungan K1 Ibu hamil,K4 Ibu Hamil,pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan ,penanganan ibu hamil dan neonatal resti ,kunjungan
bayi /balita serta imunisasi dasar pada bayi.
3. Angka Kematian bayi diwilayah kerja puskesmas pabatu tahun 2016 tidak ada
4. Angka kematian balita yang terlapor tidak ada
5. Angka kematian ibu tidak ada
6. Angka bayi dengan berat badan lahir rendah tahun 2016 tidak ada
7. Jumlah posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pabatu ada 23 Posyandu.dan posyandu lansia
Masing –masing kelurahan ada 1 posyandu lansia dan jumlah posyandu lansia 7 .
8. Bayi yang diberi ASI Eksklusif pada tahun 2016 ada sebanyak 24 bayi masih sangat kurang .
9. Jumlah bayi yang sudah di imunisasi dasar lengkap pada tahun 2015 sebanyak 430 bayi
10. Jumlah gakin Diwilayah puskesmas Pabatu Kecamatan Padang Hulu tahun 2016 masih
lumayan banyak dengan jumlah penduduk 29.482 jiwa
11. Upaya pengendalian penyakit dan lingkungan dari sudah mulai meningkat .
12. Kasus Demam Berdarah diwilayah kerja Puskesmas Pabatu Tidak Ada yang meninggal Dunia
dari 29 kasus
7.2 SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas masih ada beberapa hal yang belum mencapai sasaran yang
telah ditetapkan.Sebagai bahan pertimbangan ada beberapa saran diantaranya :
1. Hal-hal yang dapat dilakukan dari bagian kesehatan untuk meningkatkan status Gizi
masyarakat dapat dilakukan beberapa Hal antara Lain :
Pemberian makanan tambahan pada bayi ,balita dan anak prasekolah,Anak
sekolah,Ibu hamil,Ibu Menyusui,Penderita TBParu dan Lansia
Pemberian Vitamin-vitamin seperti vitamin A Pada Balita ,dan ibu nifas,Tablet fe
untuk ibu hamil ,kapsul Yodium pada wanita usia Subur
3. Peningkatan prilaku hidup bersih sehat bagi Rumah tangga ,tempat tempat umum
,Institusi termasuk sarana kesehatan
4. Peningkatan pelayanan bagi keluarga miskin dengan melakukan pendataan peserta
kunjungan keperawatan ,pemberian makanan tambahan dan peningkatan sosialisasi
kekeluarga miskin
5. Agar kerjasama Lintas Sektoral maupun lintas program terkait dapat ditingkatkan
sehingga Posyandu yang ada dapat ditingkatkan menjadi posyandu purnama dan
posyandu mandiri
6. Agar ditingkatkan kuantitas dan kualitas penyuluhan tentang kesehatan seperti
pemberantasan sarang nyamuk yaitu dengan peningkatan system kewaspadaan dini dan
sosialisasi system penanggulangan dan pencegahan penyakit
7. Disamping hal itu ,ada beberapa hal yang perlu ditambahkan berkaitan dengan
pentingnya data profil kesehatan antara lain:
Dilakukan pendataan yang akurat agar data valid dan dapat memberikan inmformasi
yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan
Perlu Peningkatan koordinasi Lintas Sektoral dan lintas Program untuk terciptanya
sinkronisasi data yang akurat dan benar.
14