Anda di halaman 1dari 24

INTERPRESTASI - PEMBACAAN HASIL

HRVANALYZER
Heart rate Variability and accelerated Plethysmograph

SA 3000P

YGA-2109.Rv2.6.1e
PENDAHULUAN
Apa itu HRV ?
Heart Rate Variability (HRV) : Mengukur tingkat fluktuasi panjang interval antara detak jantung. Bagi
orang sehat, HRV mengalami fluktuasi detak jantung, sedangkan orang yang tidak sehat memiliki
detak jantung yang sederhana dan konsisten.HRV dapat mengukur kemampuan beradaptasi sistem
kardiovaskular dan sistem saraf otonom (ANS / Autonomic Nerves System), yang terdiri dari sistem
saraf simpatik(SNS / Sympathetic Nerves System) dan sistem saraf parasimpatis (PNS /
Parasympathetic Nerves System). SNS Anda memainkan peran sebagai akselerator, juga dikenal
sebagai flight or fight. PNS Anda berfungsi sebagai rem, juga dikenal sebagai rest and repair. HRV
terjadi secara spontan dan perubahannya bergantung pada banyak hal diantaranya adalah
pernafasan, tekanan darah, hormon, stressor luar (pengaruh suhu, cahaya, kebisingan) dan bahkan
tingkatan emosi.
“ORANG YANG SEHAT, FISIK DAN PSIKISNYA AKAN MAMPU BERADAPTASI MENYESUAIKAN
SITUASI KEADAAN SEKITAR YANG TERJADI”

Fungsi HRV (Heart Rate variability) Analyzer


HRV Stress Analyzer (SA 3000P) merupakan alat screening untuk menganalisa HRV serta menilai
kondisi saraf otonom (Saraf pengatur fungsi tubuh). SA 3000P dapat menunjukan atau
menggambarkan gerakan simpatis atau parasimpatis (respon terhadap stressor) dari tubuh manusia.
Analisa dan evaluasi data dilakukan dengan algoritma matematika canggih dan memberikan
indikasi pada masalah cardiocirculatory, kelelahan, fungsi sistem saraf otonom dan kemampuan
adaptif sistem secara umum.

Jurnal Ilmiah Mengenai HRV Analyzer


Perangkat lunak SA-3000P dikembangkan untuk memenuhi standar pengukuran dan fisiologis
interpretasi serta algoritma pemrosesan sinyal biologis yang dibangun oleh gugus tugas The
European Society of Cardiology and The North American Society of Pacing and Electrophysiology
(1996) dalam Jurnal “Heart Rate Variability Standards of Measurement, Physiological
Interpretation, and Clinical Use” menjelaskan bahwa analisis domain frekuensi ini berkontribusi
pada pemahaman latar belakang otonom dari fluktuasi interval R→R dalam catatan denyut
jantung. Pentingnya klinis HRV menjadi dihargai pada akhir 1980-an, ketika dikonfirmasi bahwa
HRV adalah prediktor kematian yang kuat dan independen setelah infark miokard akut. Dengan
ketersediaan perekam EKG multisaluran baru, digital, frekuensi tinggi, 24 jam, HRV memiliki
potensi untuk memberikan informasi penting tambahan tentang kondisi fisiologis dan patologis
dan untuk meningkatkan stratifikasi risiko.
Prof. Dr.dr.Raden Irawati Ismail Sp.KJ(K), M.Epid beserta dr. Azhari Cahya Nurdin Sp.KJ & Dr. Tendry
Septa Sp.KJ menyatakan dalam tesisnya yang berjudul “Validility and reliability of Heart Rate
Variability to detecting stress” bahwa “Stres merangsang sistem saraf simpatik jantung, serta
meningkatkan denyut jantung. Peningkatan denyut jantung dapat dipantau dengan Heart Rate
Varialibily (HRV), yang merupakan alat yang dapat mendeteksi adanya stres”.
Muhadi, Sally A. Nasution, Rudi Putranto danKuntjoro Harimurti menyatakan dalam jurnalnya yang
berjudul “The Ability of Detecting Heart Rate variability with the Photoplethysmography to Predict
Major Adverse Cardiac event in Acute Coronary Syndrome” bahwa “Parameter HRV berupa LF dan
rasio LF/HF merupakan prediktor yang cukup baik terhadap Major Adverse Cardiac Event (MACE),
terutama dalam memprediksi pasien pasca Sindrom Koroner Akut (SKA) yang tidak akan mengalami
MACE selama perawatan”.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 1


PENDAHULUAN
HRV ANALYZER - SA3000P
Perangkat Lunak SA-3000P dikembangkan untuk memenuhi standar pengukuran dan fisiologis
interpretasi serta algoritma pemrosesan sinyal biologis yang dibangun oleh gugus tugas The
European Society ofCardiologyand The North American Society of Pacing and Electrophysiology
(1996)* dan dikompilasi berdasarkan emphiris penelitian yang dilakukan di Korea Selatan dan
Asia pada umumnya.

Sebuah alat untuk menganalisa


“Heart RateVariability”

Memberikan informasi tentang


“Autonomic Nervous System”

Menggambarkan tentang Kondisi


Fisik dan Mental Stress dari tubuh

HRV Analyzer mempunyai fungsi untuk mendeteksi serta memberikan informasi terkait:
• Kesimbangan sistem Saraf Otonom
• Kondisi fisik dan mental stress dari tubuh individu
• Ketahanan tubuh menghadapai stres
• Kemampuan adaptif sistem secara umum
• Indikasi masalah Cardiocirculatory
• Kebugaran dan kelelahan tubuh

1.PemeriksaanHRV 2.PemeriksaanAPG
Standar penyakit Kardiovaskular Standar penyakit sirkulasi perifer
HRV (Heart Rate Variablility) APG (Accelerated Plesthysmography)

APG adalah bentuk perbedaan dua kali


HRV adalah tingkat fluktuasi panjang
gelombang dari pulsasi dan menampilkan
interval antara detak jantung
tingkat retrogradasi vaskular.
 Prediksi penyakit kardiovaskular  Penyakit pembuluh perifer
 menganalisis keseimbangan ANS  penyakit kardiovaskular seperti
(Autonomic Nervous System) infark miokard
 Evaluasi respons stres  penyakit serebrovaskular
 memprediksi tingkat arteriosklerosis

* European Society of Cardiology and The North American Society of Pacing and Electrophysiology (1996) dalam Jurnal “Heart Rate Variability
Standards of Measurement, Physiological Interpretation, and Clinical Use”

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 2


HEART RATE VARIABILITY
Apa perbedaan antara HR dan HRV?
Denyut jantung / Heart rate (HR) diukur dalam denyut per menit. Itu tidak memerlukan waktu yang
tepat hanya rata-rata ketukan dalam periode waktu tertentu. Misalnya, 60 denyut per menit HR bisa
berarti 1 denyut per detik atau bisa berarti rata-rata 1 denyut setiap 0,5 detik, 1,5 detik, 0,5 detik,
1,5 detik, dll.
Pengukuran detak jantung adalah tes sederhana yang telah ada selama ribuan tahun karena
digunakan sebagai metode umum sebagai Low-Tech dalam melakukan pengukuran. Umumnya, HR
yang rendah menunjukkan aktivitas tubuh saat istirahat, sedangkan HR yang tinggi sesuai
menggambarkan adanya peningkatan aktivitas tertentu seperti latihan atau pengerahan tenaga.
Sementara detak jantung berfokus pada detak rata-rata per menit, variabilitas detak jantung / Heart
Rate Variability (HRV) mengukur perubahan spesifik dalam waktu (atau variabilitas) antara detak
jantung yang berurutan. Waktu antara ketukan diukur dalam milidetik (ms) dan disebut
"interval R-R" atau "inter-beat interval (IBI)."

 Perubahan waktu antara interval R → R pada EKG


 Perubahan terjadi sebagai akibat rangsangan konstan : emosi, posisi, bernapas
 Perubahan juga terjadi akibat kelainan tertentu seperti : stres, gangguan kardiovaskuler, tekanan
darah, penyakit diabetes, dll

Objektif dari analisis HRV :

 Menilai fungsi Susunan Saraf Otonom secara non invasif


 Evaluasi sistem kardiovaskuler
 Evaluasi sistem homeostasis

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 3


RESULT VALUE
Nilai Hasil Pengukuran (Result Value)

Tampilan layar diatas merupakan nilai-nilai parameter yang didapatkan dari hasil
pengukuran selama 3 menit. Nilai parameter ini merupakan informasi awal, dimana
informasi ini yang nantinya akan digambarkan ke berbagai grafik untuk mempermudah
pembacaan.

1. SRD (Successive Approximate Entropy)


merupakan nilai standarisasi
pengukuran, apabila nilai SRD antara
0.8 - 1.2, maka hasil pemeriksaan
dianggap valid, dan apabila nilai SRD di
bawah 0.8 atau di atas 1.2, maka
pemeriksaan harus diulang karena
dianggap tidak valid.

Nilai yang tidak valid ini dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya:
a. Terlalu banyak bergerak.
b. Saat melakukan pengukuran Probe yang digunakan tidak berfungsi dengan baik.
c. Adanya perangkat / benda yang mengandung elektromagnet dikenakan pada tubuh.
d. Kondisi fisik yang sedang kelelahan parah sehingga mempengaruhi kondisi tubuh.
e. Menggunakan alat bantu jantung / Pacemaker
f. Kelainan anatomi jantung tapi tidak mempengaruhi fisiologisnya

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 4


HRV FORM

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 5


HRV FORM
2. Mean Heart Rate (MHR) merupakan nilai dari rata-rata denyut jantung per menit, rentang nilai
dari MHR ini ialah 60 s/d 80 bpm, dimana kondisi tubuh yang baik biasanya berada pada rentang
tersebut, namun dalam beberapa kasus saat kondisi tubuh merasa cemas atau gugup MHR akan
meningkat sejalan dengan tingkat kecemasan individu tersebut.

3. SDNN (Standard Deviation Normal to Normal) merupakan variasi dari frekuensi denyut jantung.
Penurunan SDNN ialah penurunan HRV, juga berarti penurunan fungsi SSO (sistem saraf otonom)
atau mekanisme homeostasis. HRV tachogram adalah grafik selama waktu perekaman.

Nilai > 50 : Baik Sehat : Lebar dan kompleks


Nilai 30-50 : Normal Tidak sehat : Sempit disertai Heart Rate yang
Nilai 20-30 : Hati-hati meningkat
Nilai < 20 : Kemungkinan besar
mengalami gangguan kesehatan

4. RMSSD (Root Mean Square of the Successive Differences) menggambarkan derajat aktivitas dari
saraf parasimpatis. Berkaitan dengan stabilitas rangsangan listrik ke jantung

Nilai > 40 : Baik Jika Nilai RMSSD < 10 : Mengindikasikan peningkatan resiko
serta nilai SDNN juga < 20 terkena serangan jantung.
Nilai 20-40 : Normal
Nilai 10-20 : Hati hati
Nilai < 10 : Kemungkinan mengalami gangguan kesehatan

SDNN Over 50 Over 30 20~30 Below 20


Status Healthy Normal Attention Consulting

RMSSD Over 40 20~40 10~20 Below 10

Status Healthy Normal Attention Consulting

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 6


HRV FORM
5. PSI (Physical Stress Index) Merupakan indeks derajat tingkat stres seseorang, semakin berat
tingkat stres yang dialami seseorang maka nilai PSI akan semakin tinggi, serta grafik indeks
semakin besar, yang dapat mengindikasikan bahwa orang tersebut telah mengalami tekanan
yang berlebih sehingga berdampak pada psikis orang tersebut.

Nilai < 20 : Terlalu menahan / meredam emosi,


Nilai 20 - 30 : Zona Waspada
Nilai 30-50 : Ideal
Nilai 50-100 : Euforia, peningkatan adreanalin (biasanya terjadi saat pertama kali
pemeriksaan karena rasa penasaran terhadap alat) masih dianggap
normal
Nilai 100-150 : Mulai mengalami stres
Nilai 150-300 : Stres
Nilai > 300 : Depresi

6. TP (Total Power) Merupakan jumlah total dari derajat aktivitas VLF (Very Low Frequency), LF
(Low Frequency) dan HF (High Frequency). Nilai TP terendah merupakan gambaran dari
berkurangnya fungsi Sistem Saraf Otonom, berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan maupun menghadapi tantangan yang berubah terus menerus.

Nilai TP > 6000 : Gangguan Psikis


Nilai TP 3000 - 6000 : Mampu memanipulasi psikis
Nilai TP 1200 - 3000 : Baik
Nilai TP 1000 - 1200 : Ideal
Nilai TP 500 - 1000 : Mulai menurun, kurang ideal
Nilai TP < 500 : Buruk
Nilai TP < 100 : Sangat buruk perlu SEGERA dilakukan pemeriksaan kesehatan
lanjutan

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 7


HRV FORM
7. VLF (Very Low Frequency) adalah derajat aktivitas saraf simpatis, bila mengalami penurunan :
maka berkaitan dengan regulasi suhu tubuh, kesadaran, kewaspadaan, daya fokus, serta
kekurangan oksigen. Hati-hati jika grafik melebihi nilai rentang yang diberikan, karena dapat
mengindikasikan gangguan kesehatan mental yang ditandai munculnya rasa curiga dan takut
secara berlebih (Paranoid).

8. LF (Low Frequency) Lebih cenderung menggambarkan aktivitas saraf simpatis dari pada
parasimpatis, besaran normal nilai skala parameter LF ialah ≥ 4.5, dimana nilai tersebut
berkaitan dengan baroreceptor. Apabila menurun : maka berkaitan dengan kekurangan
energi, kelelahan tubuh, kurang tidur,atau kondisi ketika tubuh terasa sangat lelah dan tetap
tidak membaik setelah beristirahat (Letargi).

9. HF (High Frequency) Menggambarkan aktivitas saraf parasimpatis (nervus Vagus), besaran


normal nilai skala parameter HF ialah ≥ 4.5, dimana nilai tersebut berkaitan dengan
perubahan denyut jantung dengan Respiratory Sinus Arrythmia, siklus pernapasan. Bila
menurun : stres kronis, penuaan, penurunan stabilitas rangsangan listrik ke jantung, gangguan
fungsi gastrointestinal, kesehatan jantung, irama denyut jantung dll, dimana kondisi tersebut
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti asupan vitamin, rokok, kopi, dll.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 8


HRV FORM
10. LF Norm & HF Norm
LF Norm (Low Frequency Normalized) : sebagai nilai rujukan awal dari saraf simpatis dalam
tubuh untuk pengecekan selanjutnya.
HF Norm (High Frequency Normalized) : sebagai nilai rujukan awal dari saraf parasimpatis
dalam tubuh untuk pengecekan berikutnya.

11. LF/HF Ratio adalah perbandingan dari nilai LF Norm & HF Norm, nilai perbandingan antara
kedua nilai tersebut direkomendasikan untuk LF Norm 1,5 x lebih besar dari HF Norm sebagai
parameter normal. Kecenderungan terhadap gangguan endokrin seperti diabetes dapat
dilihat jika ratio dibawah 1.5.

12. Ectopic Beat adalah detak jantung ekstra yang terjadi tepat sebelum detak reguler. Denyut
ektopik normal dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan serta dapat terjadi tanpa alasan yang
diketahui, meskipun dapat membuat orang merasa cemas. Nilai batasan seseorang dalam
kondisi normal ialah 1 – 5 detak ekstra, ketika nilainya melebihi batasan tersebut, maka
pengukuran harus diulang kembali, dan jika sampai 3x pengulangan nilainya masih melebihi
batasan maka ada kemungkinan indikasi bahwa orang tersebut mengalami kelainan pada
jantung atau irama jantung yang berubah-ubah karena psikis yang terganggu.

13. ApEn (Approximate Entropy) merupakan parameter tambahan evaluasi signal HRV dengan SDNN
(simpatis) semakin sehat nilainya akan semakin membesar.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 9


HRV FORM
14. Histogram SDNN merupakan gambaran berbentuk grafik dari nilai gelombang HRV yang
terekam, grafik ini juga menggambarkan aktivitas jantung (Heart Rate) kita saat melakukan
pengukuran.

Sehat : Aksis X akan melebar, Sehat Tidak Sehat


aksis Yrendah
Tidak sehat : Aksis Y tinggi, aksis X
menyempit

15. RRV (Rate to Rate Variability) merupakan grafik yang menggambarkan variabilitas detak jantung
secara harfiah, dimana jika semakin sehat tubuh kita akan tergambar semakin tersebar meluas
titik-titik pada grafiknya, dan sebaliknya jika kondisi tubuh tidak sehat semakin memusat atau
terkonsentrasi bentuk grafik yang tergambarkan.

Sehat Tidak Sehat


Sehat : Menyebar meluas dan membentuk oval
Tidak sehat : Memusat / terkonsentrasi pada titik tertentu

Grafik RRV (Rate to Rate Variability) juga menjadi gambaran dari daya pemulihan tubuh
seseorang, dimana bentuk grafik yang meluas serta menyebar menandakan bahwa pemulihan
tubuh seseorang tersebut dalam kondisi baik. Pemulihan tubuh ini berkaitan dengan kualitas
istirahat kita, dimana ketika kita istrihat, maka tubuh akan melakukan pemulihan. Kualitas
istirahat yang baik dapat dipengaruhi dari beberapa faktor yang diantaranya :

a. Perhatikan makanan dan minuman sebelum tidur


b. Buat kondisi saat istirahat senyaman mungkin
c. Hindari menggunakan alat elektronik sebelum tidur
d. Buat jadwal istirahat yang rutin, bahkan di akhir pekan
e. Batasi waktu tidur siang, bahkan hindari jika memungkinkan
f. Lakukan olahraga teratur

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 10


HRV FORM

TP = VLF + LF + HF

Total Power Very Low Low High


Frequency Frequency Frequency

Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab menurunnya nilai batasan untuk setiap
area, seperti halnya dengan area dimana situasinya begitu hirup pikuk dengan berbagai aktivitas
yang padat (perkotaan). Nilai diberbagai area mungkin saja bisa berbeda-beda tergantung
dengan kondisi dan situasi yang menjadi pemicu stressor seseorang.
Untuk nilai batasan TP (Total Power) yang disarankan ialah berkisar antara 1000 s/d 1200 atau
dengan skala ≥7. Untuk nilai dibawah yang disarankan biasanya mengalami beberapa situasi
atau regulasi dalam tubuh, seperti kelelahan, stress, suhu tubuh tidak stabil, intensitas kerja
berlebih, polutan, kebisingan, dll., sehingga nilai batasan ini bisa saja menjadi menurun.
Contoh kasus:
Untuk area perkotaan seperti Jakarta nilai yang umum berkisar antara 500 s/d 800. Dianggap
normal karena Kota metropolitan yang memberikan stressor luar yang besar seperti kemacetan,
budaya, polusi dan sebagainya.

Nilai TP > 6000 : Gangguan Psikis


Nilai TP 3000 - 6000 : Mampu memanipulasi psikis
Nilai TP 1200 - 3000 : Baik
Nilai TP 1000-1200 : Ideal
Nilai TP 500-1000 : Mulai menurun, kurang ideal
Nilai TP < 500 : Buruk
Nilai TP < 100 : Sangat buruk perlu SEGERA dilakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 11


HRV FORM
13a. TP (Total Power) Nilai skala ≥ 7 : Menggambarkan kondisi
tubuh yang baik dan memiliki kemampuan untuk berdapatasi
terhadap tekanan. Sedangkan nilai skala dibawah < 7,
mengindikasikan adanya gangguan / penurunan dari
penyesuaian tubuh terhadap tekanan.
Untuk masyarakat perkotaan ada nilai stressor yang menjadi faktor
menurunnya nilai referensi TP ini (Nilai normal TP penduduk asia
1000-2000)

Stressor : Kebisingan, Polutan, Cuaca, Intensitas Pekerjaan

13b. VLF (Very Low Frequency) Merupakan gambaran tentang


aktivitas saraf simpatis, bila mengalami penurunan : maka
berkaitan dengan regulasi suhu tubuh, kesadaran,
kewaspadaan, daya fokus, serta kekurangan oksigen. Hati-
hati jika grafik melebihi nilai rentang yang diberikan,
karena dapat mengindikasikan gangguan kesehatan
mental yang ditandai munculnya rasa curiga dan takut
secara berlebih (Paranoid).

13c. LF (Low Frequency) Lebih cenderung menggambarkan


aktivitas saraf simpatis daripada parasimpatis, besaran
normal nilai skala parameter LF ialah ≥ 4.5, dimana nilai
tersebut berkaitan dengan baroreceptor. Apabila menurun
: maka berkaitan dengan kekurangan energi, kelelahan
tubuh, kurang tidur,atau kondisi ketika tubuh terasa sangat
lelah dan tetap tidak membaik setelah beristirahat (Letargi).

13d. HF (High Frequency) Menggambarkan aktivitas saraf


parasimpatis (nervus Vagus), besaran normal nilai skala
parameter HF ialah ≥ 4.5, dimana nilai tersebut berkaitan
dengan perubahan denyut jantung dengan Respiratory
Sinus Arrythmia, siklus pernapasan. Bila menurun : stres
kronis, penuaan, penurunan stabilitas rangsangan listrik ke
jantung, gangguan fungsi gastrointestinal, kesehatan
jantung, irama denyut jantung dll, dimana kondisi tersebut
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti asupan
vitamin, rokok, kopi, dll.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 12


SNS & PNS
14. Sistem Saraf Otonom (ANS / Autonomic Nervous System) berperan penting dalam aktivitas
involunter tubuh (yang diantaranya mencakup termasuk homeostasis termoregulasi,
kardiovaskular, dan gastrointestinal). ANS terbagi kedalam dua cabang utama, yaitu sistem
saraf simpatetik (SNS / sympathetic nervous system), yang mengendalikan respon ”fight or
flight", dan sistem saraf parasimpatetik (PNS / parasympatethic nervous system), yang
bertugas untuk mengawasi fungsi-fungsi pemeliharaan tubuh, yang diantaranya mencakup
fungsi pencernaan dan sistem genitourinari.

SNS (Sympathetic Nervous System) ialah Saraf Simpatis, dimana berfungsi sebagai
mengontrol respons tubuh terhadap ancaman yang dirasakan dan bertanggung jawab atas
“fight or flight” reaction, Aktif pada saat kondisi tubuh sedang sadar dimana perubahan
yang terjadi diantaranya : Tachycardi Hipertensi, kadar gula darah naik, kadar Cholesterol
naik, pupil melebar, dst (akibat meningkatnya kadar hormone adrenocorticotropic , hormon
thyroid, Norepinephrin, dll).
PNS (Parasympatethic Nervous System) ialah Saraf Parasimpatis, saraf yang mengontrol
homeostasis dan tubuh saat istirahat dan bertanggung jawab atas fungsi “rest and digest”
reaction. Selain itu saraf parasimpatis memiliki peranan restorasi/pemulihan (mengganti sel-
sel yang rusak, produksi sel sel muda yang baru, dll), Menyerap makanan dari saluran
pencernaan, lalu diproses untuk seluruh kebutuhan tubuh, dan membuang sisa-sisa
metabolisme.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 13


SNS & PNS
Good Balance SNS Dominant PNS Dominant

SNS : PNS = 6:4 Hypertonia Hypotonia


- Anxiety - Chronic Depression
- Panic - Woman > Men
- PTSD

Hypertonia : Hipertonia merupakan istilah untuk suatu kondisi


dimana otot menjadi spastik (tegang), rigid (kaku), serta distonis
(gangguan gerak)
Anxiety : adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan
penderitanya memiliki kecemasan berlebihan yang diikuti rasa takut
dan khawatir yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari hari.
Panic : adalah munculnya rasa takut atau gelisah berlebihan secara
Hypertonia
tiba tiba. Kondisi yang juga disebut dengan serangan kegelisahan ini
 Anxiety ditandai dengan detak jantung yang bertambah cepat, napas
 Panic menjadi pendek, pusing, otot menjadi tegang, atau gemetar.
 PTSD
PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pasca
trauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang
mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan.
PTSD merupakan gangguan kecemasan yang membuat
penderitanya teringat pada kejadian traumatis.

Hypotonia : Adalah suatu kondisi yang ditandai oleh penurunan berat


otot. Penyebab hypotonia antara lain trauma, lingkungan, genetik,
otot, atau gangguan sistem saraf pusat.
Cronic Depression: Depresi berat yang ditandai dengan gejala
depresi konstan. Gejala yang menyerang bisa parah ataupun ringan,
dan biasanya berlangsung selama sekitar enam bulan.

Hypotonia
- Chronic Depression
- Woman > Men

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 14


HRV FORM
15. ABD (Autonomic Balance Diagram)
Grafik garis diagram merah
menggambarkan hasil dari SDNN, HR,
TP, LF, HF, LF:HF Ratio.

Dari garfik disamping dapat dilihat


perbedaan kondisi tubuh dengan
pewarnaan berikut :

Abn (Abnormal Zone)

Nor (Normal Zone)

Hyper (Hyperactivity Zone)

16. Stress Index


Pada tampilan grafik disamping ini
merupakan gambaran dari kondisi
indeks stres yang di alami tubuh kita saat
melakukan pemeriksaan.

16a. Pressure Index, Menggambarkan Indeks tekanan yang dialami oleh tubuh kita, semakin
tinggi indeks tekanan yang dialami tubuh kita maka grafiknya akan semakin bergeser
ke kanan.

16b. Emotional State, Menggambarkan tingkat emosional seseorang, semakin tinggi tingkat
emosional seseorang maka grafiknya akan semakin bergeser ke kanan. Saat
pemeriksaan pertama biasanya banyak yang mengalami peningkatan emosional
karena kecemasan terhadap hal baru.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 15


STRESS TEST

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 16


STRESS TEST
DDR (Direct Diagnosis Report) merupakan report yang menggambarkan mengenai tes stres
sesorang yang berkaitan dengan status kesehatan umum termasuk evaluasi sistem saraf otonom.
Di dalam report DDR ini kita akan diberikan beberapa nilai parameter hasil yang diantaranya
ialah :

 ANS Activity – ANS Balance


 Stress Resistance, Stress Index, Fatigue Index
 Mean Heart Rate, Electro Cardiac Stability
 Ectopic Beat

1. ANS Activity – ANS Balance merupakan bentuk grafik yang menggambarkan kondisi aktivitas
dan keseimbangan Saraf Otonom (Saraf Simpatis dan Parasimpatis) pada setiap individu saat
melakukan pengukuran. Yang digambarkan pada batasan Bad (Jelek), Poor (Rendah),
Normal (Standard), Good (Baik), Excelent (Sangat Baik), dan Nilai.

ANS Activity ANS Balance


Nilai 50-70 = Buruk Nilai 0 - 50 = Seimbang
Nilai 70 - 90 = Rendah Nilai 50 – 100 = Tidak Seimbang
Nilai 90 – 110 = Normal Nilai 100 – 500 = Sangat tidak seimbang
Nilai110 – 130 = Baik
Nilai 130 – 150 = Sangat Baik

Batasan Normal / Seimbang


pada kotak merah ditengah grafik

Aktivitas Syaraf Otonom yang bagus dianalogikan seperti orang berkendara, dimana
akselerasi/gas dilakukan diimbangi dengan rem yang disesuaikan berdasarkan situasi jalan.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 17


STRESS TEST
2. Stress Resistance Index merupakan nilai
parameter yang memberikan
gambaran kondisi daya tahan tubuh
atau adaptasi tubuh terhadap Stressor.
Semakin kecil nilainya maka makin
buruk kondisi menajemen stres
seseorang tersebut ketika menghadapi
suatu tekanan.
Stress Resilience (Pengendalian Stres)
Nilai 50 - 70 = Buruk (Bad)
Nilai 70 - 90 = Rendah (Poor)
Nilai 90 – 110 = Normal (Normal)
Nilai 110 – 130 = Baik (Good)
Nilai 130 – 150 = Sangat Baik (Excellent)

3. Stress Index merupakan nilai yang


memberikan gambaran kondisi stres
seseorang. Semakin besar nilainya
maka makin buruk kondisi stres
seseorang tersebut.

Stress Index
Nilai 50 - 70 = Sangat Baik (Excellent)
Nilai 70 – 90 = Baik (Good)
Nilai 90 – 110 = Normal (Normal)
Nilai 110 – 130 = Kurang (Poor)
Nilai 130 – 150 = Buruk (Bad)

4. Fatigue Index merupakan indeks nilai


yang memberikan gambaran kondisi
kelelahan seseorang. Semakin besar
nilainya maka makin buruk kondisi
kebugaran psikis seseorang tersebut.

Fatigue Index
Nilai 50 - 70 = Sangat Baik (Excellent)
Nilai 70 – 90 = Baik (Good)
Nilai 90 – 110 = Normal (Normal)
Nilai 110 – 130 = Kurang (Poor)
Nilai 130 – 150 = Buruk (Bad)

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 18


STRESS TEST
5. Mean Heart Rate merupakan nilai rata-
rata dari variasi detak jantung
seseorang. Semakin besar nilainya
maka makin tinggi variasi detak jantung
seseorang, yang memungkinkan
adanya indikasi kesehatan yang
terganggu.

Mean Heart Rate


Nilai 40 - 50 = Sangat Rendah (Very Low)
Nilai 51 – 60 = Rendah (Low)
Nilai 61 – 81 = Normal (Normal)
Nilai 82 – 91 = Tinggi (High)
Nilai 92 – 140 = Sangat Tinggi (Very High)

6. Electro Cardiac Stability merupakan


nilai yang memberikan gambaran
kondisi arus listrik ke jantung seseorang.
Semakin besar nilainya maka makin
baik kondisi stabilitas jantung
seseorang.
Electro-Cardiac Stability
Nilai 50 - 70 = Buruk (Bad)
Nilai 70 – 90 = Kurang (Poor)
Nilai 90 – 110 = Normal (Normal)
Nilai 110 – 130 = Baik (Good)
Nilai 130 – 150 = Sangat Baik (Excellent)

7. Ectopic Beat adalah detak jantung ekstra yang terjadi tepat sebelum detak reguler. Denyut
ektopik normal dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan serta dapat terjadi tanpa alasan yang
diketahui, meskipun dapat membuat orang merasa cemas. Nilai batasan seseorang dalam
kondisi normal ialah 1 – 5 detak ekstra, ketika nilainya melebihi batasan tersebut, maka
pengukuran harus diulang kembali, dan jika sampai 3x pengulangan nilainya masih melebihi
batasan maka ada kemungkinan indikasi bahwa orang tersebut mengalami kelainan pada
jantung atau irama jantung yang berubah-ubah karena psikis yang terganggu.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 19


APG FORM

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 20


APG FORM
APG (Accelerated Photoplethysmograph Report) merupakan report yang menggambarkan
mengenai sirkulasi pembuluh darah dalam tubuh. Di dalam report APG ini kita akan
mendapatkan beberapa informasi seperti:

 Evaluasi gangguan cardiovascular secara non invasive


 Mengukur tingkat elastisitas dan penebalan pembuluh darah tepi
 Serta memberikan gambaran dari pembuluh darah berdasarakan Tingkatan (1 – 7)

Analysis of the Vessel Status merupakan gambaran umum mengenai sirkulasi pembuluh darah
yang direkam melalui alat bantu (Probe PPG) sebagai sensor yang merekam arus sirkulasi darah
kita. Dalam bagian ini kita akan diberikan informasi mengenai Heart Rate dan Wave Type.

1. Mean Heart Rate atau nilai rata-rata detak jantung, dimana nilai rentang yang diberikan
antara 60 s/d 80 bpm untuk normalnya, jika melebihi batasan yang diberikan dapat
mengindikasikan orang tersebut mengalami gangguan kesehatan.

2. Wave Type merupakan gambaran dari tingkat sirkulasi pembuluh darah kita. Tingkatan ini
dibagi menjadi 7 tingkatan yang diataranya :

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 21


APG FORM

Level 1 : Normal
Level 2 : Awal Thrombosis (terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah arteri)
Level 3 : Thrombus bertambah
Level 4 : Thrombus bertambah & mulai terjadi penuaan pembuluh darah
Level 5 : Sirkulasi yang mulai tidak baik serta penuaan pada pembuluh darah
Level 6 : Disfusi dan penyumbatan
Level 7 : Gangguan pada pembuluh darah

3. AI (Aging Index of Blood Vessel) Menunjukkan kondisi pembuluh darah yang mewakili kesehatan
secara keseluruhan dari sistem kardiovaskular. Semakin tinggi nilainya, maka aliran darah dan
kondisi pembuluh darah semakin baik.

4. AE (Arterial Vessel Elasticity) Menunjukkan gambaran dari elastisitas dinding arteri dengan
kekuatan kontraksi dari jantung (mengikuti denyut jantung) – atau kemampuan penyesuaian
pembuluh darah terhadap denyut jantung. Semakin tinggi nilainya semakin baik kondisi
pembuluh darah.

5. PE (Peripheral Vessel Elasticity) Merupakan indeks yang menunjukkan elastisitas pembuluh


darah perifer yang ada diluar jantung.Semakin tinggi nilainya, maka aliran darah dan kondisi
pembuluh darah semakin baik.

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 22


REKOMENDASI

Suplemen
Hasil Gejala
Disarankan

Kecemasan / Gugup, Stres


Vitamin D/B, Pantothennic
SNS Dominan berlebihan, sakit kepala
Acid, Minerals
(tengang)

Vitamin C/E, Pantothennic


PNS Dominan Depresi, Lesu / Lelah
Acid, Minerals

Penurunan TP
Penurunan Aktivitas ANS Milk Thistle
[Di Bawah Zona I]

Penurunan VLF Isoflavones, Co-Q10,


Gangguan Hormon
[Di Bawah Zona I] Vitamin B

Penurunan LF Co-Q10, L-Theanine,


Penurunan Granuloksit
[Di Bawah Zona I] Vitamin D/B

Penurunan HF & Stabilitas Stres kronis, gangguan Rhodiola Extrac, Co-Q10,


elektro jantung pencernaan fungsional Vitamin C/E

Melemahnya sistem
Rendahnya nilai Ekstrak Teh Hijau, Rhodioia
kekebalan tubuh secara
ketahanan Stres Extact, Co-Q10, Vitamin C/E
keseluruhan
Nilai gelombang vascular Arteriosclerosis, Gangguan
Omega-3, L-arginine
3 s/d 7 sirkulasi perifer

MEDICORE SA 3000P | Interpretasi –Pembacaan Hasil | YGA-Rv2.6.1e Page | 23

Anda mungkin juga menyukai