KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Profil Kesehatan Puskesma
Boking Kabupaten Tomor Tengah Selatan tahun 2019 telah dapat di terbitkan sebagai satu keluaran
dari upaya pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan dan gambaran hasil berbagai
programyang telah dilaksanakan di Puskesmas Boking.
Dengan penyusunan profil yang dilaksanakan setiap tahun maka berbagai perkembangan
indikator yang digunakan dalam pembangunan indikator masukan, proses, maupun indikator luar dan
indikator dampak dapat diikuti secara cermat.fakta ini merupakan bahan yang sangat berguna untuk
melakukan analisa kecenderungan dalam konteks penentuan strategi dan kenbijakan keshatan yang
akan datang.
Menyadari bahwa penyusunan profil Kesehatan ini masih perlu perbaikan, baik dalam materi
maupun penyajian, maka masukan dan saran sangat kami harapkan dalam meningkatkan kualitas
penyusunan profil Kesehatan pada tahu-tahun mendatang.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak telah membantu penyusunan profil
Kesehatan Puskesmas Boking tahun 2019 ini . Semoga Profil Kesehatan yang kami buat ini
bermanfaat bagi kita semua.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasih kesehatan yang terkait digunakan sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan.Pengambilan Keputusan dalam manejemen operasional dan manajemen puskesmas.
Dalam upayah memenuhi kebutuuhan informasi pada abad 21 yang merupakan era informasi
dan globalisasi serta menuntut perceparan arus informasih dan kecanggihannya, maka
pengembangan Sistem Informasih Kesehatan perlu dimantapkan dan dikembangkan, khususnya
di Puskesmas Boking.
Hal ini akan mendukung pelaksanaan manejamen kesehatan dan pengembangan upaya-
upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kecamatan Boking. Oleh
karena itu, Puskesmas Boking menyusun Profil Kesehata Puskesmas sebagai salah satu
informasi kesehatan yang dapat digunakan dalam penyelanggaraan dan pengembangan upaya-
upaya kesehatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelidiki data / informasi yang akurat, tepat waktu, sesui dengan kebutuhan dan
kewenaganya dalam rangka meningkatkan kemajan manejemen kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna.
2.Tujuan Khusus
Dapat disajikan.
a. Data / informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik, biologik,
perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan
dan sosial ekonomi.
b. Data / informasih tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian,
angka kesaktian dan status gizi masyarakat.
c. Data / informasih tentang upayah kesehatan yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber
daya kesehatan.
Data/ informasi yang dapat disajikan dapat digunakan untuk mendukung sistem manejemen pada
setiap administrasi kesehatan ( perencanaan, pengamatan, penggeraan pelaksanaan, dan evaluasi
tahunan program-program kesehatan.
3
C. Sistematika Penyusunan
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. SISTEMATIKA PENYUSUNAN
A. SARANA KESEHATAN
1. Dta Dasar Puskesmas
2. Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM)
B. TENAGA KESEHATAN
1. Sebaran tenaga Kesehtan Menurut Unit Kerja
2. Rasio Tenaga Kesehtan per 1000 Penduduk
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
5
BAB II
Gambar peta tersebut di atas menunjukan bahwa batas wilayah kerja Puskesmas Boking
adalah :
Bagian Utara : Kecamatan Santian dan Kecamatan Toianas
Bagian Selatan : Kecamatan Nunkolo
Bagian Barat : Kecamatan Amanatun Selatan
Bagian Timur : Laut Timor
A.2 .Peta Luas wilayah Desa dalam Kecamtan Boking
Peta Luas wilayah Kecamatan Boking
Baus
21,52
Meusin
11,52
Sabun Leonmeni Fatu Manufui
7,66 13,70
14,59
Nano
Boking
10,30
14,89
Gambar peta tersebut diatas menunjukan bahwa luas Wilayah kerja Puskesmas Boking
adalah : 94,58 km2. Terdiri dari 7 Desa dengan Luas wilayah desa terbesar adalah Desa
Baus : 21,52 km2, sedangkan luas wilayah terkecil adalah desa Leonmeni : 7,66 km2.
B. KEPENDUDUKAN
Berdasarkan data yang di peroleh dari BKKBKS Timor tengah Selatan, hingga
Tahun 2019 data jumlah penduduk Kecamatan Boking adalah sebagai berikut :
6
Berdasarkan Tabel di atas, dapat di lihat bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Boking adalah :
10216 Jiwa. Penduduk terbanyak terdapat di Desa Boking ( 1085) dan penduduk terendah adalah di
Desa Leonmeni ( 835 Jiwa)
Jenis Rumah
Desa
Semi Bula
Permanen Darurat Total
Permanen t
Leonmeni 3 49 89 10 151
Berdasarkan tabel di atas, dapat di lihat bahwa kebanyakan penduduk Kecamatan Boking tinggal di
rumah darurat (1888 ) Dan paling sedikit adalah tinggal di rumah permanen ( 148 )
Tabel II.4 Data Jumlah Sarana Air Bersih (SAB ) di Kecamatan Boking Tahun 2018
Tabel II.5. Data Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) di Kecamatan Boking Tahun 2019
C. SOSIAL EKONOMI
Masyarakat Krcamatan Boking pada umumnya bekerja sebagai Petani dan menggantungkan
hidupnya dari hasil pertanian. Hasil pertanian di yang di peroleh ini sebagian di jual dan
sisanya di konsumsi. Khususnya masyarakat yang tinggal di Desa Boking dan Fatumanufui,
Meusin, selain memperoleh hasil pertanian, ada juga yang mempunyai pekerjaan sebagai
Nelayan karena tinggal di dekat pesisir pantai. Sebagian hasil tangkapan yang di peroleh di
jual dan sisanya di konsumsi di rumah
9
BAB III
Peta .III.1 Data Kelahiran dan Kematian Bayi Di Puskesmas Boking, Tahun 2019
No Desa LH LM
L P Total
1 Boking 18 26 44 0 0 0
2 Nano 11 8 19 0 0
3 Sabun 14 17 31 0 0
4 Meusin 25 19 44 0 0
5 Baus 24 21 45 0 0
6 Leonmeni 4 4 8 0 0
7 Fatumanufui 24 15 39 0 0
Total 120 110 230 0
Berdasarkan Gambar peta III.1 di atas dapat di lihat bahwa pada Tahun 2019, jumlah bayi
Lahir : 230 orang, dan kematian bayi (BLM) : 0
2. Angka Kermatia Balita (AKABA )
Angka kematia balita adalah Jumlah kematian anak umur 0-4 tahun terhadap 1.000
kelahiran hidup. Angka ini menggambarkan tingkat permasalahan anak dan faktor – faktor
yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, dan penyakit infeksi
dan lain- lain. Di masa ini balita mengalami pertambahan berat badan, perkembangan otak
dan peningkatan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Namun demikian tetap mempunyai
risiko tinggi dan kemungkinan lebih terpapar oleh kesakitan dan kematian. Pada tahun
2018, di temukan 1 kasus kematian balita yang di sebabkan oleh kecelakaan
3. Angka Kematian Ibu (AKI )
Angka Kermatian Ibu menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu yang di pengaruhi
oleh kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu
hamil, ibu melahirkan, dan ibiu nifas. Pada tahun 2019 tidak ada kasus kematian Ibu
10
ABSES V.LAC
RA 89 84
91
HT (3%)(3%) (3%)
107(3%)
DIARE
183(5%) ISPA
OBS.VEBRIS 1042
342 (31%)
(10%)
PENY.KULIT
444
(13%)
MIALGIA
502
GASTRITIS (15%)
483
(14%)
Berdasarkan Peta III.3 di atas, dapat di simpulkan bahwa penemuan kasus Malaria
terbanyak berasal dari Desa Boking yaitu Sediaan darah Posetif 83 Slide, sedangkan
Jumlah kasus malaria paling rendah yaitu pada Desa Sabun : 0
Peta III.4 : Data Sasaran Bayi/ Balita Gizi Kurag berdasarkan BB/U
Kecamatan Boking, Tahun 2019
No Desa GBrk GK Balita Balita Jumlah
(BB/U) (BB/U Pendek kurus Stanting
(TB/U) (BB/TB)
1 Boking 0 11 15 1 20
2 Nano 1 15 23 4 28
3 Sabun 3 0 6 0 9
4 Meusin 0 3 1 3 2
5 Baus 4 21 13 8 20
6 Leonmeni 2 4 5 2 8
7 Fatumanufui 1 9 10 4 11
Total 11 63 73 22 98
Berdasarkan Gambar peta III.4 di atas menunjukan bahwa Jumlah jumlah balita
memgalami Gizi Buruk : terbanyak ditemukan di Desa Baus (4 ), terendah di desa Boking
dan Meusin.
Gizi kurang berdasarkan BB/U terbanyak di Desa Baus 21 Anak dan paling sedikit
ditemukan di Desa Sabun .
Balita Pendek TB/U terbanyak ditemukan pada desa Nano : 23 Anak, sedangkan paling
rendah di temukan di desa Meusin ( 1 ). Sedangkan Balita Kurus BB/T terbanyak di
temukan di desa Baus ( 8 Anak ) paling rendah di temukan di Desa Sabun ( 0).
Gizi Kurang adalah keadaan kurang Gizi yang di sebabkan oleh kekurangan Asupan
energi, Vitamin, Protein dan Mikronutrisi dalam jangka waktu yang lama.
Penanggulangan kasus gizi buruk dilakukan dengan :
a. Meningkatkan cakupan deteksi dini gizi buruk dengan cara penimbangan balita di
Posyandu
b. Meningkatkan kualitas dan cakupan tata laksana kasus gizi buruk di rumah sakit,
Puskesmas dan rumah tangga
c. Mengadakan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) kepada balita
yang kurang gizi yang berasal dari keluarga miskin
d. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu terutama dalam memberikan
asupan gizi kepada anak
e. Memberikan suplemen gizi (Kapsul Vitamin A ) pada Balita
f. Mengadakan Penanganan Kasus Gizi buruk dengan menggunakan Paket Obat
Gizi, sedanhkan Pemberian Biskuit pada Kasus Gizi Kurang.
12
BAB IV
Tabel IV.2 Menunjukan bahwa Kunjunhgan ibu hamil K4 Tahun 2019 sebanyak 203
(67,2%) kunjungan dari target 302 Kunjungan mencapai target adalah dari Desa
Meusin (115,4 % ) , dan yang paling rendah target nya adalah dari desa Nano (38,7 %).
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar ibu hamil terlambat memeriksakan
kehamilan nya pada trimester pertama, serta tidak memeriksakan kehamilannya secara
teratur ke fasilitas kesehatan.
b. Pertolongan Persalinan oleh tenaga Kesehatan dengan kompetensi Kebidana
Pertolongan Persalinan oleh tenaga Kesehatan dengan Kompptensi Kebidanan adalah
Sectiap pertolongan persalinan Normal yang berlangsung di Fasilitas Kesehtan dan di
tolong oleh tenagsa Kesehatan dalam hal ini bidan dan atau pearawat yang sudah
mengikuti Pelatihan APN. Dengan maksut untuk meminimsalisir terjadinya kematian
ibu dan bayi
Tabel IV.3 Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan di Kecamatan Boking Tahun
2019
No Desa Target Bulin Capaian %
1 Boking 57 42 73,7
2 Nano 29 18 62,1
3 Sabun 52 23 44,2
4 Meusin 36 41 113,9
5 Baus 52 43 82,7
6 Leonmeni 17 8 47,1
13
7 Fatumanufui 42 29 69,0
Total 285 204 71,6
Berdasarkan Tabel IV.4 menunjukan bahwa : Pelayanan ibu Nifas tahun 2019 sebanyak
204 71,6 %) dari target 285 Terbanyak adalah dari desa Meusin : 113,9%,
dan paling sedikit dari desaSabun : 44,2 % hal ini menunjukan bahwa
cakupan pelayanan ibu nifas belum mencapai target, karena tidak semua ibu nifas
memeriksakan kesehatan nya secara teratur di failitas
d. Kunjungan Neonatus
Tabel : IV.5 Kunjungan Neonatus Lengkap di Kecamatan Boking Tahun 2019
Tabel IV.5 menunjukan bahwa Kunjungan Neonatal Lengkap di Puskesmas Boking 100 %
Hal ini menunjukan bahwa semua Neonatal telah mendapat pelayanan secara lengkap di
Fasilitas Kesehatan.
e. Pelayanan anak Balita di kecamatan Boking
Peta IV.7 Cakupan Pelayanan Anak Balita Yang mendapat Pelayanan di Kecamatan
Boking Tahun 2019
No Desa Jumlah balita Capaian %
1 Boking 123 123 100
2 Nano 97 97 100
3 Sabun 99 99 100
4 Meusin 124 124 100
5 Baus 120 120 100
6 Leonmeni 81 81 100
7 Fatumanufui 157 157 100
14
Berdasarkan gambar peta IV.6 di atas dapat dilihat bahwa semuan anak balita yang
mendapat pelayanan Kesehatan di puskesmas Boking Pelayanan Keluarga Berencana (
KB)
Teta IV.8 : Jumlah Akseptor Kb Atif berdasarkan jenis Kontrasepsi di kecamatan Boking
tahun 2019
Berdasarkan tabel diatas IV.7 di atas dapat dilihat bahwa jumlah akseptor KB aktif sebanyak
: 1093 ,terbanyak dari desa Boking 92,3 % dan sedangksan terendah dari Desa Nano 31.1 %
2. Pelayanan imunisasi
Imunisasi memberikan kontri busi besar dalam menigkatkan Human development Index
(HDI) terkait dengan angka umur harapa hidup karena dapat menghindari kematian yang
tidak diinginkan . Keberhasilan imunisasi akan mendapat menigkatkan kualitas anak bangsa
sebagai penerus perjuangan masa mendatang. Imunisasi dasar sangat penting diberikan
sewaktu bayi (Usia 0-11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) . Tanpa imunisasi , anak-anak mudah terserang
berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.
a. Pelayanan Desa Universal Children Imunizatiaon (UCI)
Suatu desa dikatakan sebagai desa UCI apabila seluruh bayi usia 0-11 bulan mendapat kan
imunisasi dasar lengkap yaitu DPT-HB, Polio,Hepatitis B dan Campak di desa Boking yang
tergolong desa UCI dari 7 Desa adalah desa Boking, Sabun, Meusin dan Baus
b. Presentase Cakupan Imunisasi Bayi
Untuk menurunkan angka kesakitan , kematian dan kecatatan bayi serta anak balita, maka
perlu dilakukan peningkatan program imunisasi. Penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) pada bayi adalah TBC, Difteri, Batuk rejan, Tetanus, Polio Hepatitis
dan Campak.
1 Boking 23 23 100
2 Nano 2 2 100
3 Sabun 2 2 100
4 Meusin 11 11 100
5 Baus 9 9 100
6 Leonmeni 2 2 100
7 Fatumanufui 5 5 100
Total 54 54 100
Berdasarkan gambar Tabel IV.11 di atas dapat lihat bahwa penanganan penderita diare
dilakukan baik penganan secara aktif di pelayanan kesehatan maupun penemuan di desa
melalui pusling dan posyandu, penemuan dan penanganan penderita terbanyak yang dilayani
berasal dari desa Boking 84 kasus dan terendah adalah penaganan penderita dari desa Boking
: 35 Anak
Tabel .IV.13 Cakupan Penemuan Dan Penaganan penderita ISPA di Kecamatan Boking
Tahun 2019
Berdasarkan Gambar Tabel IV.13 di atas dapat dilihat bahwa penemuan dan penganan penderita
PNEMONIA di kecamatan Boking terbanyak dari desa Boking yaitu 7 dari total kasus : 768 dan
Kasus terbanyak dari desa Boking
ASKES
595
JKN
4750
Grafik.IV.16 Cakupan Balita Yang mendapat VIT A 2 Kali di Kecamatan Boking Tahun 2019
No Desa Umur 6-11 bln Umur 12 – 59 bln
Jlh Yg mendapat Jlh Yg mendapat
ViT A ViT A
Boking 22 22 123 123
Nano 17 17 97 97
Sabun 17 17 99 99
Meusin 25 25 124 124
Baus 26 26 120 120
Leonmeni 14 14 81 81
Fatumanufui 22 22 157 157
Tota 143 143 801 801
l
18
Berdasarkan Tabel IV.13 di atas dapat dilihat bahwa jumlah balita yang dilayani Vit A : 944
tebanyak mendapat VIT A 2 kali adalah Balita dari desa Fatumanufui yakni 179 Balita dan
paling sedikit dari desa Leonmeni 95 bu hamil yang Mendapat Tablet Fe
Tablet Fe di butuhkan oleh masyarakat terutama ibu hamil sebagai upaya agar anemia
tereliminir sehingga di harapkan ibu hamil dalam keadaan sehat dan lebih siap dalam
menghadapi persalinan. Banyak kendala yang di hadapi dalam distribusi tablet Fe di antaranya
rasa mual dan bau amis yang di rasakan pada saat mengkonsumsi dan masih kurangnya
kesadaran ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Pemberian tablet Fe terbagi dalam 3
tahap, yaitu Fe1, Fe2, dan Fe3.
Peta IV.17 Ibu hamil yang mendapat Tablet Fe 90 di Kecamatan Boking Tahun
2019
No Desa Target Yang %
mendapat FE 3
1 Boking 60 46 76,7
2 Nano 31 12 38,7
3 Sabun 55 38 69,1
4 Meusin 39 45 115,4
5 Baus 55 24 44,4
6 Leonmeni 18 8 44,4
7 Fatumanufui 44 30 68.2
Total 302 203 67,2
Berdasarkan Tabel IV.14 di atas dapat dilihat bahwa ibu hamil yang memperoleh Fe 90 t
terbanyak dari desa Meusin 45 (115,4 %) dan paling sedikit dari desa Leonmeni 8 (44,4 % ).
Gambar diatas menunjukan bahwa Target ibu hamul yang memperoleh pelayanan imunisasi
TT :253 sasaran , jenis imunisasi yang terbanyak di peroleh adalah Imunisasi TT 1 : 99 sasaran
dan yg terendah Imunisasi TT 4 : 44 sasaran .
Ibu hamil Resiko Tinggi adalah keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung
menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Ibu hamil reti yang dirtangani adalah
ibu hamil resti di suatu wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu tertentu yang di tangani
sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan terlatih.
Cakupan Bumil Komplikasi yang di tangani di Puskesmas Boking, Tahun 2019 yaitu :93 Ibu
. terbanyak di temukan dari Desa Baus : 25 Kasus, sedangkan terendah dari Desa Leonmeni :
6 Kasus. Dalam penemuan Komplikasi Maternal, semua dapat di tangani oleh tenaga
Kesehatan baik di Puskesmas dan yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum.
Berdasarkan Tabel IV.20 di atas dapat dilihat bahwa Neonatal Komplikasi dengan
komplikasi yang ditangani di Puskesmas Boking , Kecamatan Boking tahun 2019 adalah : 19
Orang , terbanyak dari desa Fatumanufui : 5 anak dan terendah adalah dari desa , Leonmeni
:0
5. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat
Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakes masyarakat
adalah cakupan saranan kesehatan yang telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
pelayanan gawat darurat sesuia stradar dan dapat diakses oleh masyarakat, Puskesmas boking
sudah dilengkapi dengan kemampuan gawat darurat sehingga masyarakat yang membutuhkan
gawat darurat dapat ditangagni bila tidak dapat ditangani di puskesmas maka pasien dirujuk
ke sarana kesehatan yang lebih lengkap.
6. Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif di kecamatan Boking tahun2019
ASI Eklusif adalah perilaku dimana ibu memberikan hanya ASI saya pada Bayinya pada umur
0-6 bulan.
Tanel IV.21 Bayi yang mendapat ASI Eklusif
Berdasarkan gambar Tabel IV.21, menunjukan bahwa dari 89 anak yang memperoleh ASI
20
Ekslusif terbanyak di temukan dari Desa Baus : 23 Anak, sedangkan paling sedikit di
temukan dari desa Leonmeni : 10 Anak .
7. Pemberian MP-ASI
MP-ASI adalah makanan pendamping ASI (Bukan Penganti) Asi bernilai Gizi tinggi yang
diberikan Pada anak berusia Mulai beumur 6 bulan ke atas . Secara umumprogram
pemberiam MP-ASI bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki status gizi bayi dan
anak usia 6-24 Bulan. Pemberian MP-ASI di kecamatan Boking sebanyak 56 anak dengan
alokasi perdesa sebanayak 8 anak dengan status gizi kurang , di 7 Desa wilayah kerja
Puskesmas Boking, Kecamatan Boking.
8. Penjaringan kesehatan siswa SD setingkat di kecamatan Boking tahun 2019
Jenis Upaya pemeriksaan yang dilakukan sat penjaringan siswa pada sekolah – sekolah yand
ada dikecamatan Boking antara lain :
a. Pemeriksaan Kesehatan Umum, meliputi status gizi,Penimbangan berat badan, dan
pengukuran tinggi badan.
b. Pemeriksaan kesehatan gigi dan Mulut, meliputi pememriksaan keadaan gigi geligi siswa
Peta IV.22 Cakupan Pelayanan Penjaringan Anak Sekolah di wilayah Puskesmas Boking
Tahun 2019
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang dijaring
kesehatannya di tahun 2019 terbanyak adalah Siswa SD desa Baus : 55 Anak dan paling
sedikit dari Desa Fatumanufui yaitu : 23 Anak.
9. Upaya Penyuluhan Kesehatan
Tujuan dari promosi kesehatan adalah untuk menyebarluaskan informasi tentang kesehatan
masyarakat serta kegiatan promosi pencegahan dan penaggulangan penyalagunaan NAPZA.
Di tahun 2019 telah dilakukan di 5 SMP dan 4 SMA/SMK di wilayah kerja Puskesmas
Boking , selain itu juga dilakukan pula penyuluhan-penyuluhan dalam kaitannya dengan
kesehatan ibu dan anak (KIA) serta perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) di 22
Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Boking.
mewujudkan derajad kesehatan yang optimal. Penilaian perilaku Hidup Bersih Dan sehat (PHBS)
masyarakat dilakukan atas 10 indikator PHBS, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
2. Memberi ASI Ekslusif
3. Mengunakan Air Bersih
4. Mencuci Tagan pakai air dan Sabun
5. Mengunakan Jamban sehat
6. Membrantas Seminggu sekali Jentik di rumah
7. Makan Buah dan sayur
8. Melakukan aktivitas setiap Hari
9. Tidak merokok di dalam rumah.
F..KEADAAN LINGKUNGAN
Kondisi lingkungan mempunyai peranan penting yang cukup tinggi dalam mempengaruhi derajat
kesehatan, di samping perilaku masyarakat itu sendiri dan sebagai upaya untuk meningkatkan
kesehatan lingkungan, termasuk pula higiene dan sanitasi sangat di pengaruhi oleh kebiasaan dan cara
hidup masyarakat. Beberapa indikator penting kesehatan ;ingkungan sebagai berikut :
1. Jamban Sehat
Gambar Tabel IV.26 Jumlah jamban yang Diperiksa Sanitasinya Di kecamatan
Boking Tahun 2019
Baus
8
Meusin
Leonmeni Fatu Manufui 7
Sabun
5
8 5
Nano
13 Boking
27
Total SAB di periksa : 78
Berdasarkan gambar peta di atas dapat dilihat Bahwa Jumlah SAB yang diperiksa Tahun
2018 adalah terbanyak dari desa Boking 27 sarana dan terendah adalah desa Leonmeni, dan
Fatumanufui yaitu masing – masing 5 Sarana.
22
BAB V
A. SARANA KESEHATAN
1. Data Dasar Puskesmas
Tahun :2019
Jumlah Desa : 7 Desa
Jumlah Desa Terpencil : 1 Desa
Jumlah Desa Tertinggal : 7 Desa
Jumlah Desa Pratama :23 Posyandu
Jumlah Posyandu Media :-
Jumlah Posyandu Purnama :-
Jumlah Penduduk
c. Data Geografis
d. Institusi
Terminal :0
Pelabuhan Laut :0
Pelabuhan Udara :0
TPA Sampah :0
e. Sarana Pendidikan
SD :15
SLTP :5
SLTA :4
PERGURUAN TINGGI :0
Hotel :0
Rumah Makan :0
Kolam Renang :0
Gedung Pertunjukan :0
Taman Wisata :0
g. Sarana Sosial
Panti Asuhan :0
Pandi Werda :0
Panti Sosial :0
h. Perkantoran
Pemerintah ;10
Swasta ;0
i. Perdagangan
Pelelangan ikan :0
Pertokoan :0
Pasar :2
Pabrik :0
Industri RT :0
j. Sarana Keamanan
1. Ratio Perawt sebesar 1,9 per 1000 penduduk yang berarti bahwa masih membutuhkan perawat
lagi di Kecamatan Boking
2. Ratio tenaga Perawat Gigi sebesar 1 per 1000 penduduk yang berarti bahwa masih
membutuhkan 1 orang perawat Gigi di Kecamatan Boking.
3. Ratio tenaga Bidan sebesar 1,9 per 1000 Penduduk yang berarti bahwa masih membutuhkan 4
orang Bidan lagi di Kecamatan Boing
4. Ratio Farmasi sebesar 1 per 1000 Penuduk , yang berarti masih membutuhkan1 orang tenaga
farmasi di Kecamatan Boking
5. Ratio tenaga Gizi sebesar 1 per 1000 penduduk yang berarti masih membutuihkan 1 orang
tenaga Gizi lagi di Kecamatan Boking
6. Ratio Tenaga Kesmas sebesar 1 per 1000 penduduk yang berarti masih membutuhkan 1 orang
tenaga Kesnas di Kecamatan Boking
7. Ratio tenaga Sanitasi sebesar 1,9 per 1000 penduduk yang berarti masih membutuhkan 1
orang sanitasi lagi di Kecamatan Boking
8. Ratio Pekarya sebesar 1 per 1000 penduduk yang berarti bahwa masih membutuhkan 2 orang
tenaga pekarya di Kecamatan Boking.
25
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Berdasarkan Tabel diatas dapat di lihat bahwa pemanfaatan dana yang dialokasikan untuk
Puskeskesmas terealisasi dengan baik dan dapat di manfaatkan untuk meningkatkan kulitas
pelayanan di wilayah puskesmas Boking
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan profil Kesehatan Puskesmas yang telah di susun maka dapat di ambil bebarapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Puskesmas Boking terletak di bagia Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan , Propinsi
Nusa Tenggara Timr, berlokasi di wilayah Kecamatan Boking, Kabupaten Timor Tengah
Selatan.
2. Dalam melaksanakan pelayanan di wilayah Kecamatan Boking, Puskesmas Boking, belum
memberikan pelayanan yang maksimal kepada Masyarakat kecamatan Boking sehingga di
temui dalam program- program yang belum mencapai target di tahun 2016
3. Dalam pemanfaatan dana baik itu BOK, Kapitasi, Non Kapitasi, maupun dana lainnya
yang di alokasikan oleh Pemetintah Kabupaten Timor Tengah Selatan , Puskesmas Boking
sudah dapat memanfaatkan sumber dana yang di peroleh untk meningkatkan kwalitas
pelayanan kepada masyarakat di Kecamatan Boking
B. SARAN
1. Perlu superfisi dan bimbingan berkala dari Dinas Kesehtan Kabupaten ke Puskesmas
khususnya dalam kaitan dengan penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas
2. Bagi pihak Puskesmas, Program yang belum memenuhi target di upayakan untuk
meningktkan pencapaian dengan melibatkan sektor – sektor terkait termasuk Lembaga
Swadaya Masyarakat.
26