Anda di halaman 1dari 23

IMUNISASI

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


STASE ANAK

By Barkah Waladani
Background
• Agen infeksi yang berbahaya tersebar di lingkungan
• Abad ke-7 orang india minum bisa ular agar kebal dari gigitan ular
• Edward Jenner, 1877: vaksin cacar – dari bahan cacar sapi
• Program imunisasi di Indonesia diatur oleh Kemenkes RI
• Pelaksanaan dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan pemerintah
dan swasta
Pada dasarnya vaksin dibuat dari

Kuman yang dilemahkan atau dimatikan


• Vaksin dimatikan : vaksin polio, batuk rejan
• Vaksin dilemahkan : vaksi BCG, campak
Zat racun (toksin) yang telah dilemahkan
• Toksoid tetanus, toksoid diphteri

Bagian kuman tertentu biasanya berupa protein


• Vaksin hepatitis B
Dasar Hukum

UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan

UU no 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit


menular

Kepmenkes no 1611/Menkes/SK/XI/2005
tentang pedoman penyelenggaraan imunisasi
Jadwal Imunisasi
Vaksin BCG
• Penyimpanan : lemari es, suhu 2-8oC
• Dosis : 0,05 ml (balita); 0,1 ml (lebih dari 1 tahun)
• Kemasan : ampul dengan bahan pelarut 4 mL (NaCl Faali)
• Masa Kedaluarsa : 1 tahun
• Cara dan tempat insersi :
Intra Muskular  Muskulus Deltoid
...
• Reaksi pasca injeksi :
– Lokal : indurasi dan eritema dapat timbul 2-6 minggu
– Dapat terjadi pustule dan ulkus yang semakin membesar dalam waktu 2-4
bulan
– Jika terjadi ulkus; kompres dengan cairan antiseptic
– Regional : BCG-it is (pembesaran kelenjar ketiak/leher)

• Komplikasi
– Abses karena suntikan terlalu dalam. Jika abses merah, fluktuasi, kulit tipis,
lakukan aspirasi tanpa insisi
– Limfadenitis supuratif

• Kontra indikasi
– Anak yang menderita TBC (mantoux test positif), penyakit kulit menahun
Vaksin DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
• Kemasan tunggal khusus tetanus
– Kombinasi DT (diphteri tetanus) dan
– Kombinasi DPT

• Vaksin Diphteri
– Toksin diphteri yang dilemahkan, dikemas bersama vaksin tetanus
– Bentuknya vaksin DT

• Vaksin Pertusis
– Kuman Bordella Pertusis yang telah dimatikan

• Vaksin Tetanus
– Toksoid tetanus
...
• Penyimpanan : lemari es, suhu 2-8oC
• Dosis : 0,5 ml, 3 kali pemberian, interval 4-8 minggu
DTP-1 DTP-2 DTP-3
Jadwal Ulangan/Booster =
DTP-4  setelah 1 tahun dari DTP-3
DTP-5  usia 5 tahun
• Kemasan : vial 5 ml
• Masa Kedaluarsa : 2 tahun
• Reaksi : demam ringan, pembengkakan, nyeri ditempat
suntikan selama 1-2 hari
...
• Efek samping : lemas, demam, kemerahan
• Kontra indikasi : anak yang sakit parah, anak yang
menderita penyakit kejang, batuk rejan,
gangguan kekebalan atau imunitas
• Teknik Pemberian : IM, anterolateral
• Penanganan : tetap berikan ASI, bekas suntikan
dikompres air dingin, berikan antipiretik
Anterolateral
Vaksin Poliomielitis
• Terdapat 2 jenis
– Vaksin yang mengandung virus polio yang dimatikan (salk)
– Vaksin yang mengandung virus polio yang dilemahkan (sabin)

• Cara Pemberian
– Pemberian per oral
– Dalam bentuk pil
– Cairan (OPV)

Dosis : 2 tetes mulut


Kemasan : vial, disertai pipet tetes
Reaksi : biasanya tidak ada, BAB cair ringan
Kontra indikasi : diare berat, gangguan imunitas
Vaksin Campak
• Kemasan kering tunggal berisi vaksin campak yang telah dilemahkan
• Ada wabah campak, diberikan usia 6 bulan - diulang 6 bulan kmudian
• Penyimpanan : freezer, suhu -20oC
• Dosis : setelah dilarutkan, diberikan 0,5 ml
• Kemasan : vial, berisi 10 dosis (pelarut 5 ml)
• Kedaluarsa : 2 tahun
• Reaksi : demam ringan
• Efek samping : jarang terjadi, kejang pd 10-12 pasca imunisasi
• Kontra indikasi : TBC tanpa pengobatan, marasmus-kwarsiokor
Bumil
Vaksin Hepatitis B
• Imunisasi aktif dilakukan dengan suntikan 3 kali
• Dengan jarak waktu 1 bulan : suntikan 1 ke 2
• Dengan jarak waktu 5 bulan : suntikan 2 ke 3
• (dapat berbeda tergantung pabrik pembuat vaksin)
• Vaksin Hepatitis B dapat diberikan pada Bumil dengan aman dan
tidak membahayakan janin, bahkan akan membekali janin dengan
kekebalan
...
• Reaksi : nyeri pada lokasi suntikan, rasa panas dan
bengkak
• Dosis : 0.5 ml sebanyak 3 kali pemberian
• Efek samping : selama 10 tahun belum dilaporkan ada efek
samping berarti
• Kontra indikasi : anak sakit berat
Prosedur Pemberian Imunisasi
• Memberitahu tentang resiko imunisasi dan efek yang ditimbulkan
• Persiapan pelayanan secepatnya
• Informed Consent
• Diskusi dengan orang tua – keluarga
• Periksa atau cek vaksin dalam keadaan baik
• Periksa jenis vaksin dan pastikan tersimpan dengan baik
• Periksa tanggal kadaluarsa
• Berikan vaksin dengan teknik yang benar
• Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai