Anda di halaman 1dari 23

HORDEOLUM dan KALAZION

AGUSTIN WIDYO
PURWANDARIRI
2006 031 0149
HORDEOLUM
Hordeolum
 Hordeolum merupakan
peradangan supuratif
kelenjar kelopak mata.
 Dikenal bentuk
hordeolum internum dan
eksternum.
 Horedeolum eksternum
merupakan infeksi pada
kelenjar Zeiss atau Moll.
 Hordeolum internum
merupakan infeksi
kelenjar Meibom yang
terletak di dalam tarsus.
ETIOLOGI

 Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95%


kasus hordeolum
Gejala klinik
 Secara umum, hordeolum
memberikan gejala berupa
bengkaknya kelopak mata
dengan rasa sakit dan
mengganjal, merah dan
nyeri bila ditekan.
Terkadang disertai rasa gatal
 Pseudoptosis/ ptosis terjadi
akibat bertambah beratnya
kelopak sehingga sukar
diangkat
 Kelenjar preaurikel biasanya
turut membesar
 Hordeolum dapat
membentuk abses& pecah
dengan sendirinya
Acute hordeola
Internal hordeolum External hordeolum (stye)

Radang kelenjar Meibom memberikan Radang kelenjar Zeiss atau Moll


penonjolan terutama ke daerah menunjukkan penonjolan terutama ke
konjungtiva tarsal daerah kulit kelopak
Biasanya berukuran lebih besar Nanah dapat keluar dari pangkal rambut
dibandingkan hordeolum eksternum
Patofisiologi

 Hordeolum externum timbul dari blokade dan


infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll.
 Hordeolum internum timbul dari infeksi pada
kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus.
 Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini
memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan
sekitarnya.
 Kedua tipe hordeolum dapat timbul dari
komplikasi blefaritis.
DIAGNOSIS BANDING

 acute chalazion
 Selulitis preseptal
 Konjungtivitis adenovirus
TERAPI

• Hordeolum biasanya sembuh dengan sendirinya dalam 1-2


minggu
 Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya
untuk membantu drainase. Lakukan dengan mata tertutup.
 Antibiotik lokal (terutama jika bakat rekuren/ pembesaran
kelenjar preaurikel)
 Antibiotik sistemik: Eritromisin 250mg atau Dikloksasilin 125-
250mg 4x sehari
 Jika terdapat infeksi staphylococcus di bagian tubuh lain
sebaiknya diobati bersama-sama
 Pus pada kantung nanah yang tidak dapat keluar dilakukan incisi
 Incisi perlu dilakukan pada hordeolum internum& eksternum di
daerah abses dengan fluktuasi terbesar
PEMBEDAHAN
 Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan
anestesi topikal dengan pantokain tetes mata.
Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau
lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi
yang bila:
 Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah
fluktuasi pus, tegak lurus pada margo palpebra.
 Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan
margo palpebra.
 Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau
kuretase seluruh isi jaringan meradang di dalam
kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik
KOMPLIKASI

 Selulitis palpebrae (radang jaringan ikat palpebrae di


septum orbita)
 Abses palpebrae

PROGNOSIS
 Hordeolum tidak berbahaya. Sembuh setelah
diterapi akan tetapi dapat terjadi rekurensi
KALAZION
KALAZION

• Kalazion merupakan
peradangan granulomatosa
kelenjar Meibom yang
tersumbat.
• Pada kalazion terjadi
penyumbatan kelenjar
Meibom dengan infeksi
ringan yang mengakibatkan
• peradangan kronis tersebut.
Biasanya kelainan ini
dimulai penyumbatan
kelenjar oleh infeksi dan
jaringan parut lainnya.
ETIOLOGI

 Kalazion juga disebabkan


sebagai lipogranulomatosa
kelenjar Meibom.

 Kalazion mungkin timbul


spontan disebabkan oleh
sumbatan pada saluran
kelenjar atau sekunder dari
hordeolum internum.

 Kalazion dihubungkan dengan


seborrhea, chronic
blepharitis, dan acne rosacea.
GEJALA

- Tampak benjolan pada kelopak


- Tidak hiperemi
- Tidak ada nyeri tekan
- Adanya pseudoptosis
- Teraba keras
- Terjadinya perlahan-lahan sampai beberapa
minggu
Kalazion umumnya ditandai pembengkakan
terbatas pada palpebra yang tidak terasa sakit dan
berkembang beberapa minggu.
Kebanyakan kalazion mengarah ke permukaan
konjungtiva, yang mungkin sedikit merah atau
meninggi.
Jika cukup besar kalazion dapat menekan bola
mata dan menimbulkan gangguan refraksi
(astigmatisme). Ini juga menganggu kosmetik.
Kerusakan lipid yang mengakibatkan tertahannya
sekresi kelenjar, kemungkinan karena enzim dari
bakteri, membentuk jaringan granulasi dan
mengakibatkan inflamasi. Proses granulomatous ini
yang membedakan kalazion dengan
hordeolum(terutama proses piogenik yang
menimbulkan pustul)
Bila kalazion yang berulang beberapa kali sebaiknya
dilakukan pemeriksaan histopatologik untuk
menghindari kesalahan diagnosis dengan
kemungkinan adanya keganasan
(ex: karsinoma kelenjar meibom)
Signs of chalazion
(meibomian cyst)

Painless, roundish, firm May rupture through


lesion conjunctiva
within tarsal plate and cause granuloma
TERAPI

Pengobatan kalazion adalah dengan memberikan


kompres hangat kira-kira 15 menit (2-4x sehari),
antibiotik setempat dan sistemik. Jika kalazion
masih kecil tidak perlu dioperasi hanya di kompres
hangat. Untuk mengurangi gejala dilakukan
ekskokleasi isi abses dari dalamnya atau dilakukan
ekstirpasi kalazion tersebut.
EKSKOKLEASI KALAZION

Mata ditetesi anestesi topikal pantokain. Obat


anestesi infiltratif disuntikkan di bawah kulit di
depan kalazion. Kalazion dijepit dengan klem
kalazion dan kemudian klem dibalik sehingga
konjunctiva tarsal dan kalazion terlihat. Dilakukan
insisi tegak lurus margo palpebra dan kemudian isi
kalazion dikuret sampai bersih. Klem kalazion
dilepas dan diberi salep mata
Treatment of chalazion

Injection of local Insertion of Incision and


anaesthetic clamp curettage
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai