Anda di halaman 1dari 14

Puskesmas

SATUAN ACARA PENYULUHAN Imunisasi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Imunisasi
Pokok bahasan :Imunisasi untuk balita
Target /sasaran : Orang tua serta pengasuh anak didesa binaan
Hari / Tanggal : agustus 2011
Waktu : 30 menit
Tempat :Desa binaan labuapi

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat
memotivasi keluarga untuk membawa anak balitanya ke posyandu guna mebdapatkan
imunisasi lengkap.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


1. Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
2. Menjelaskan pengertian imunisasi / vaksinasi.
3. Menjelaskan tujuan imunisasi.
4. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
5. Menjelaskan jenis-jenis imunisasi.
6. Mnejelaskan jadwal pemberian imunisasi.
7. Menjelaskan cara pemebrian imunisasi.
8. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9. Menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.

III. MATERI PELAJARAN


1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-Jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi.
7. Cara pemeberian imunisasi.
8. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
9. Keadaan yang timbul setelah imunisasi.
10. Tempat pelayanan imunisasi.
11. Perawatan yang diberikan setelah imunisasi.

IV. PESERTA
1. orang tua, balita dan
2.ibu hamil
V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi

VI. MEDIA
1. Poster
2. Leaflet
3. Flip Chart

VII. EVALUASI
1. Ibu-ibu dapat menyebutkan pengertian imunisasi.
2. Ibu-ibu dapat menyebutkan tujuan imunisasi.
3. Ibu-ibu dapat menyebutkan jenis-jenis imunisasi.
4. Ibu-ibu dapat menyebutkan sasaran imunisasi.
5. Ibu-ibu dapat menyebutkan jadwal pemberian imunisasi.
6. Ibu-ibu dapat menjelaskan cara pemberian imunisasi.
7. Ibu-ibu dapat menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan.
8. Ibu-ibu dapat menjelaskan keadaan yang timbul setelah imunisasi.
9. Ibu-ibu dapat menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
10. Ibu - ibu dapat melakukan perawatan setelah pemberian imunisasi.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


NO

WAKTU

KEGIATAN PENYULUHAN

KEGIATAN PESERTA
1

5 Menit

Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan.


3. Melakukan kontrak waktu.
4. Menyebutkan materi pe-nyuluhan ya ng akan diberi kan

- Menyambut sa lam dan men- dengarkan


- Mendengarkan

- Mendengarkan
- Mendengarkan

15 Menit

Pelaksanaan :
1. Menjelaskan tentang peng ertian Imunisasi
2. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya
3. Menjelaskan tentang tuju an pemberian imunisasi
4. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya
5. Menjelaskan tentang Jad-wal pemberian imunisasi
6. Memberikan kesempatan pada ibu unutk bertanya

7. Menjelaskan tentang je-nis imunisasi yang harus diberikan.


8. Memberikan kesempatan pada ibu untuk bertanya

9. Menjelaskan tentang efek samping imunisasi

10. Memberi kesempatan pa-da ibu bertanya.

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan
3

5 Menit

Evaluasi :
- Menanyakan pada ibu te ntang materi yang dibe-rikan dan reinforcement kepada ibu
bila dpt men- jawab & menjelas kan kem bali pertanyaan/materi

- Menjawab& menjelaskan pertanyaan


4

5 Menit
Teriminasi :
1. Mengucapkan terimaka-sih kepada ibu-ibu
2. Mengucapkan salam

Mendengarkan dan membalas salam

IX. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS


1. Protokol / Pembawa acara
Uraian tugas :
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Menutup acara penyuluhan.

2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas :
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh peserta.
b. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.

3. Fasilitator
Uraian tugas :
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
d. Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi
peserta.

4. Observer
Uraian tugas :
a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
b. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
c. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
d. Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
e. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan.

Refrensi

1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (1985
2. Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam
Rangka Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta,
1988.

Materi Imunisasi

I. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
serta ibu hamil terhadappenyakit tertentu.
II. Tujuan Imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/anak terhndar dari penyakit tertentu dan
kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian.
III. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
1. Penyakit TBC
Penyakit TBC sangat menular dan menyerang semua umur. Banyak terdapat pada
masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat.
Ditandai dengan :
- Batuk lebih dari 2 minggu, dahak dapat bercampur darah.
- Nafsu makan menurun, BB menurun.
- Berkeringat malam tanpa aktifitas.
* Tes Mantoux : untuk menguji apakah pernah terinfeksi kuman TBC.
2. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, teutama menyerang anak kecil. Ditandai dengan
:
- Leher bengkak, terbentuk selaput putih kelabu dikerongkongan dan hidung sehingga
menyumbat jalan napas.
- Anak gelisah karena sesak napas yang makin berat.
- Anak tekak dan amandel membengkak dan merah.
3. Penyakit Batuk Rejan / Batuk Seratus Hari
Batuk Rejan adalah penyakit menular yang menyerang anak-anak. Ditandai dengan :
- Diawali batuk pilek biasa yang berlangsung sekitar 7 - 14 hari. Kemudian diikuti
batuk hebat yaitu lebih keras dan menyambung terus 10 - 30 kali disertai tarikan napas
dan berbunyi, kemudian muntah, muka merah sampai biru dan mata berair.
- Batuk batuk berlangsung beberapa minggu kemudian berkurang. Penyakit ini dapat
menyebabkan radang apru-paru dan terjadi kerusakan otak sehingga dapat
menyebabkan kejang, pingsan sampai terjadi kematian.

4. Penyakit Tetanus
Penyakit Tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan masalah yang cukup
besar di Indonesia karena banayk bai yang baru lahir mati akibat penyakit tersebut.
Ditandai dengan :
- Kejang / kaku seluruh tubuh.
- Mulut kaku dan sukar dibuka, punggung kaku dan melengkung.
- Kejang dirasakan sangat sakit.
- Pada bayi yang baru lahir (5 - 28 hari) mendadak tidak dapat menetek karena
mulutnya kaku dan mencucu seperti mulut ikan.

5. Penyakit Polimielitis
Polimielitis sanagt cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh.
Ditandai dengan :
- Anak rewel, panas dan batuk, dua hari kemudian leher kaku, sakit kepala, otot badan
dan kaki terasa kaku.
- Lumpuh anggota badan tetapi biasanya hanya satu sisi.
Penyakit ini dapat menyerang otot pernapasan dan otot menelan yang dapat
menyebabkan kematian.

6. Penyakit Campak
Penyakit ini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
Tanda-tanda campak :
- Badan panas, batuk, pilek, mata merah dan berair.
- Mulut dan bibir kering serta merah.
- Beberapa hari kemudian keluar bercak-bercak di kulit dimulai di belakang telinga,
leher muka, dahi dan seluruh tubuh. Akibat lanjut dari penyakit ini adalah radang
telinga sampai tuli,radang mata sampai terjadi kebutaan, diare dan menyebabkan
radang paru-paru serta radang otak yang dapat menyebabkan kematian.
7. Hepatitis Virus B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur.
Tanda-tanda :
- Mual, muntah serta nafsu makan menurun.
- Nyeri sendi, nyeri kepala dan badan panas.

IV. Jenis-Jenis Imunisasi


1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : memberi kekbalan pada penyakit difteri, batuk rejan dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. Campak: memberi kekebalan pada penyakit campak.
5. H B : memberi kekbalan pada penyakit hapatitis B
6. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
7. DT : memberi kekebalan pada penyakit difteri dan tetanus.

V. Sasaran Imunisasi

1. Bayi 0 - 9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak.
2. Anak SD kelas I untuk imunisasi DT.
3. Calon pengantin dan ibu hamil untuk imunisasi TT.

VI. Jadwal Pemberian Imunisasi

Jenis Imunisasi

Waktu pemberian

Keterangan
1. BCG, Polio I, DPT I
2. HB I, Polio II, DPT II
3. HB II, Polio III, DPT III
4. HB III, Polio IV, Campak
5. DT
6. TT

umur 2 bulan
umur 3 bulan
umur 4 bulan
umur 9 bulan
untuk SD kelas I
untuk SD kelas VI
untuk Catin
untuk Bumil

khusus wanita

2x bila saat Catin hanya 1x

VII. Cara Pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun diteteskan ke dalam


mulut.
1. BCG : dengan suntikan ke dalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
2. DPT : suntikan ke dalam otot di pangkal paha.
3. Campak : suntikan ke bawah kulit di lengan kiri atas.
4. HB : suntikan pada lengan.
5. DT / TT: suntikan ke dalam otot pada lengan, paha ataupun punggung.

VIII. Kapan Imunisasi Tidak Boleh Diberikan


Keadaan-keadaan di mana imunisasi tidak dianjurkan :
1. BCG, tidak diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit TBC
dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadak dan panas tinggi.

IX. Keadaan-Keadaan Yang Timbul Setelah Imunisasi


Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi berbeda pada masing-masing
imunisasi, seperti yang diuraikan di bawah ini.
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi,
tetapi akan turun dalam 1 - 2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit,
walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4 - 10 hari setelah
penyuntikan.
X. Tempat Pelayanan Imunisasi
Pelayanan imunisasi dapat diperoleh pada :
1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan / dokter praktek
4. Rumah bersalin
5. Rumah sakit
XI. Perawatan Yang Diberikan Setelah Imunisasi

1. BCG, luka tidak perlu diobati tetapi bila luka besar dan bengkak di ketiak anjurkan
ke puskesmas;
2. DPT, bila panas berikan obat penurun panas yang diperoleh dari posyandu dan
berikan kempres dingin.
3. Campak, bila timbul panas berikan obat yang didapat dari posyandu.

Lima Imunisasi Dasar Lengkap, Imunisasi Wajib Untuk Bayi Dibawah


1 Tahun
Info Oleh rymi | General Health | 11 months ago

Setelah memahami pentingnya pemberian imunisasi bagi balita anda, kini saatnya anda mengenal
lima imunisasi dasar lengkap. Lima imunisasi dasar ini diberikan pada bayi dibawah umur 1 tahun
dengan masing-masing dosis dan jadwal yang bervariasi. Sudahkah bayi anda menerima lima
imunisasi dasar ini?

Sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia (WHO), pemerintah telah mewajibkan
pemberian lima imunisasi dasar bagi bayi. Tujuannya agar bayi terhindar dari penyakit dan kematian
akibat terpapar virus atau bakteri. Lima imunisasi dasar tersebut terbagi menjadi beberapa imunisasi
berikut :
1. Hepatitis B, merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis
B. Imunisasi pertama dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir, atau pada bayi usia 0-7 hari. Dosis
kedua pada saat anak berusia 1-2 bulan dan dosis selanjutnya saat berusia 6-18 bulan. Pemberian
dosis ulangan juga dapat didasarkan pada jadwal imunisasi yang ada.

2. BCG, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi dengan
sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan. Bila bayi telah berusia lebih dari 3
bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui
apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.

3. Polio, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan
kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4
bulan.

4. DPT-HB, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Saat ini
kebanyakan imunisasi DPT diberikan bersamaan dengan dosis ulangan imunisasi hepatitis B.
Sehingga disebut dengan DPT combo. Jadwal pemberian imunisasi DPT combo adalah saat bayi
berusia 2, 3, dan 4 bulan. DPT combo juga dikombinasikan dengan pemberian imunisasi polio.

5. Campak, merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit campak. Pemberiannya hanya
sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk
SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.

Pemberian imunisasi dasar secara lengkap pada saat bayi diharapkan melindungi bayi � yang
imunitas tubuhnya masih rentan- dari penyakit yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan,
ataupun kematian.

Selain lima imunisasi dasar tersebut orangtua juga dapat memberikan imunisasi tambahan seperti
imunisasi MMR, hepatitis A, influenza, cacar air, dan lain-lain. Namun untuk imunisasi tambahan
tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena pemerintah belum mampu menyubsidi
penyediaannya. Sedangkan untuk program lima imunisasi dasar lengkap bisa didapatkan secara
murah ataupun gratis di puskesmas dan posyandu terdekat. Jadi jangan segan untuk mengimunisasi
bayi anda, ya.

Lima Imunisasi Dasar Lengkap, Imunisasi Wajib Untuk Bayi Dibawah


1 Tahun
Info Oleh rymi | General Health | 11 months ago

Setelah memahami pentingnya pemberian imunisasi bagi balita anda, kini saatnya anda mengenal
lima imunisasi dasar lengkap. Lima imunisasi dasar ini diberikan pada bayi dibawah umur 1 tahun
dengan masing-masing dosis dan jadwal yang bervariasi. Sudahkah bayi anda menerima lima
imunisasi dasar ini?

Sesuai dengan program organisasi kesehatan dunia (WHO), pemerintah telah mewajibkan
pemberian lima imunisasi dasar bagi bayi. Tujuannya agar bayi terhindar dari penyakit dan kematian
akibat terpapar virus atau bakteri. Lima imunisasi dasar tersebut terbagi menjadi beberapa imunisasi
berikut :
1. Hepatitis B, merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis
B. Imunisasi pertama dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir, atau pada bayi usia 0-7 hari. Dosis
kedua pada saat anak berusia 1-2 bulan dan dosis selanjutnya saat berusia 6-18 bulan. Pemberian
dosis ulangan juga dapat didasarkan pada jadwal imunisasi yang ada.

2. BCG, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi dengan
sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan. Bila bayi telah berusia lebih dari 3
bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui
apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.

3. Polio, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan
kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4
bulan.

4. DPT-HB, merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus. Saat ini
kebanyakan imunisasi DPT diberikan bersamaan dengan dosis ulangan imunisasi hepatitis B.
Sehingga disebut dengan DPT combo. Jadwal pemberian imunisasi DPT combo adalah saat bayi
berusia 2, 3, dan 4 bulan. DPT combo juga dikombinasikan dengan pemberian imunisasi polio.

5. Campak, merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit campak. Pemberiannya hanya
sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk
SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang dicanangkan pemerintah.

Pemberian imunisasi dasar secara lengkap pada saat bayi diharapkan melindungi bayi � yang
imunitas tubuhnya masih rentan- dari penyakit yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan,
ataupun kematian.

Selain lima imunisasi dasar tersebut orangtua juga dapat memberikan imunisasi tambahan seperti
imunisasi MMR, hepatitis A, influenza, cacar air, dan lain-lain. Namun untuk imunisasi tambahan
tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena pemerintah belum mampu menyubsidi
penyediaannya. Sedangkan untuk program lima imunisasi dasar lengkap bisa didapatkan secara
murah ataupun gratis di puskesmas dan posyandu terdekat. Jadi jangan segan untuk mengimunisasi
bayi anda, ya.

Selain imunisasi wajib (vaksin BCG, polio tetes minum (polio oral), DPT, hepatitis B dan campak) yang
direkomendasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Anda juga perlu tahu imunisasi yang
dianjurkan.

Imunisasi yang dianjurkan ini diteliti bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain: radang paru-paru
(pneumonia), radang selaput otak (meningitis), campak Jerman, Hepatitis A, dan kanker mulut
rahim.

Vaksin tersebut belum masuk dalam daftar imunisasi PPI dan tidak disubsidi pemerintah –sehingga
disebut tidak wajib atau ‘hanya’ dianjurkan saja. Jadi perbedaannya bukan masalah perlu atau tidak
perlu, lho, Ma.

Jadi? Imunisasi wajib adalah vaksin minimal yang harus didapat anak dengan fasilitas disediakan
pemerintah. Sedang tambahannya, bila mampu, baik sekali jika juga diberikan pada anak. Apa saja
imunisasi yang dianjurkan?

- Hib
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Haemophilus influenza type B, yang bisa menyebabkan
meningitis, pneumonia, dan epiglotitis (infeksi pada katup pita suara dan tabung suara).

Waktu pemberian: Umur 2, 4, 6, dan 15 bulan.


Catatan khusus: Bisa diberikan secara terpisah atau kombinasi.

- Pneumokokus (PCV)
Manfaat: Melindungi tubuh dari bakteri pnemukokus yang bisa menyebabkan meningitis,
pneumonia, dan infeksi telinga.

Waktu pemberian: Umur 2, 4, 6 bulan, serta antara 12 - 15 bulan.


Catatan khusus: Kalau mama belum memberikannya hingga usia anak di atas 1 tahun, PCV hanya
diberikan dua kali dengan interval 2 bulan. Jika usia anak sudah 2 - 5 tahun, PCV hanya diberikan 1
kali.

- Influenza
Manfaat: Melindungi tubuh dari beberapa jenis virus influenza.

Waktu pemberian: Setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus diberikan hingga dewasa.

Catatan khusus: Untuk usia di atas 2 tahun, vaksin bisa diberikan dalam bentuk semprotan pada
saluran pernapasan.

- MMR (Measles, Mumps, Rubella)


Manfaat: Melindungi tubuh dari virus campak, gondok, dan rubella (campak Jerman).

Waktu pemberian: Usia 15 bulan, dan diulang saat anak berusia 6 tahun.

Catatan khusus: Bisa diberikan pada umur 12 bulan, jika belum mendapat campak di usia 9 bulan.

- Tifoid
Manfaat: Melindungi tubuh dari bakteri Salmonella typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus).

Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dan diulang setiap 3 tahun.

Catatan khusus: Terdapat dua jenis, yaitu oral dan suntik. Tifoid oral diberikan pada anak di atas 6
tahun.

- Hepatitis A
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati.

Waktu pemberian: Pada umur di atas 2 tahun, dua kali dengan interval 6 - 12 bulan.

- Varisela
Manfaat: Melindungi tubuh dari cacar air

Waktu pemberian: Pada umur di atas 5 tahun.

- HPV (Humanpapilloma Virus)


Manfaat: Melindungi tubuh dari Humanpapilloma Virus yang menyebabkan kanker mulut rahim.
Waktu pemberian: Pada anak umur di atas 10 tahun, diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1-2 bulan
kemudian, serta 6 bulan kemudian.

Anda mungkin juga menyukai