Topik
: Imunisasi
Pokok bahasan
Target /sasaran
Hari / Tanggal
: 2015
Waktu
: 30 menit
Tempat
WAKTU
5 Menit
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PESERTA
Pembukaan:
1. Memperkenalkan diri
Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan.
3. Melakukan kontrak waktu.
Mendengarkan
15 Menit
Pelaksanaan :
1.
Menjelaskan tentang
pengertian Imunisasi
Memperhatikan
2.
Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya
Memperhatikan
3.
Menjelaskan tentang tujuan
pemberian imunisasi
Memperhatikan
4.
Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya
5.
Menjelaskan tentang Jadwal
pemberian imunisasi
Memperhatikan
6.
Memberikan kesempatan pada
ibu unutk bertanya
Memperhatikan
7.
Menjelaskan tentang je-nis
imunisasi yang harus diberikan.
8.
Memberikan kesempatan pada
ibu untuk bertanya
Menit
Memperhatikan
Memperhatikan
9.
Menjelaskan tentang efek
samping imunisasi
Memperhatikan
Memperhatikan
Evaluasi :
Menanyakan pada ibu tentang Menjawab dan menjelaskan
materi yang diberikan dan
pertanyaan
reinforcement kepada ibu bila dapat
menjawab dan menjelaskan kembali
pertanyaan/materi
5 Menit
Teriminasi :
1. Mengucapkan terimakasih
kepada ibu-ibu
2. Mengucapkan salam
IX. PENGORGANISASIAN DAN URAIAN TUGAS
1. Pembawa acara
Uraian tugas :
1) Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta.
2) Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3) Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh / Pengajar
Uraian tugas:
1) Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang mudah dipahami
oleh peserta.
2) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator
Uraian tugas :
1) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2) Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4) Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang jelas bagi peserta.
4. Observer
Uraian tugas :
1) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
2) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan.
4) Mengevaluasi hasil penyuluhan denga rencana penyuluhan.
5) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai
dengan rencana penyuluhan.
1. Pengertian
1.1 Imunisasi adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit
tertentu.
1.2 Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit
dengan cara memasukkan kuman/produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan
ke dalam tubuh.
2. Tujuan
2.1 Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
2.2 Apabila terjadi penyakit, tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat
3.
Jenis imunisasi
0-7 hari
Hepatitis B1
< 2 bulan
BCG,Polio 1
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
Campak
6 tahun
4.3. Campak tidak boleh diberikan bila bayi mendadak panas tinggi
5.Reaksi imunisasi
5.1 BCG
5.1.1 Bakteri BCG di dalam tubuh bekerja sangat lambat, setelah 2 minggu terjadi
pembengkakan kecil merah dengan garis tengah 10mm.
5.1.2 Setelah 2 sampai 3 minggu kemudian pembengkakan itu menjadi abses kecil yang
kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10mm.
5.1.3 Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meningglakan garis jaringan parut bergaris
tengah 10mm.
5.1.3.1 Reaksi berat:
1. terjadi peredangan setempat atau abses.
2. terjadi pembengkakan pada kelenjar limfe lehar dan ketiak
5.2 DPT
5.2.1 Reaksi Normal
5.2.1.1 Panas, kebanyakan anak menderita panas pada sore hari setelah pagi mendapat vaksin
DPT tetapi akan sembuh dalam 1 hari.
5.2.1.2 Rasa sakit pada daerah suntikan lamanya tidak lebih dari 1 minggu.
5.2.2 Reaksi Berat
5.2.2.1 Peradangan, bila pembengkakan atau rasa sakit terjadi seminggu atau lebih sesudah
vaksinasi, hal tersebut disebabkan oleh penggunaan alat-alat yang tidak steril dan
penyuntikan yang paling dalam.
5.2.2.2 Kejang-kejang, reaksi tersebut jarang terjadi. Reaksi ini disebabkan dari komponen P
dari vaksi DPT. Maka anak yang pernah mendapatkan reaksio tersebut tidak boleh diberi
vaksin DPT dan sebagai gantinya dapat diberi vaksin DT.
5.3 Polio
Efek samping reaksi polio umumnya tidak ada.
5.4 Campak
Panas dan kemerahan, anak mungkin panas dalam waktu 1 sampai 3 hari setelah 7 hari
penyuntikkan kadang-kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.
5.5 Hepatitis B
Efek samping yang sering dijumpai: kemerahan dan bengkak dan nyeri ditempat suntik,
panas badan, reaksi alergi. Anak yang pernah mengalami reaksi hebat pada suntikan
terdahulu jangan diberikan suntikan lanjutan.
6. Perawatan setelah imunisasi
6.1 Bila panas setelah diimunisasi DPT dan campak berikan obat panas, kalau perlu kompres
dingin
6.2 Luka imunisasi BCG jangan diberi obat atau minyak tawon biarkan saja, tetapi bila terjadi
bengkak sampai ketiak segera bawa ke puskesmas atau pelayanan kesehatan terdekat
6.3 Setelah diberi imunisasi polio, jangan diberikan susu selama kurang lebih 15 menit
7. Jenis Vaksin
7.1 Vaksin BCG
Vaksin BCG berfungsi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit Tubercullosis.
Vaksin ini mengandung BCG (Bacillus Calmette Guerin) yang masih hidup. Vaksin ini harus
disimpan dalam lemari es pada suhu 2 8 C. Di berikan secara intracutan (IC) dengan dosis
0,05 ml. Vaksin yang dilarutkan harus dipakai dalam waktu 3 jam dan selebihnya harus
dibuang.
7.2 Vaksin DPT (Dipteri, Pertusis, Tetanus)
Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus. Tiap
ml mengandung 40 If Dipteri toxoid, 15 If tetanus toxoid yang telah dimurnikan dan
diadsorbsikan pada 3 mg aluminium phospat, 24 miilyard kuman B pertusis dan 0,1
merthiolat sebagai bahan pengawet. Disimpan dalam lemari es pada suhu 2 8 C. Diberikan
sebanyak 3 kali suntikan dengan dosis masing-masing 0,5 ml dengan interval minimal 4
minggu. Cara pemberian intramuscular.
7.3 Vaksin Polio
Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap penyakit polio. Tiap 2 tetes vaksin
mengandung virus polio hidup yang dilemahkan : Tipe I 10 TCID 50, Tipe II 10 TCID 50,
Tipe III 10 TCID 50, Kanamisin 5 mcg, Neomisin 5 mcg dan distabilisasi dengan MgC12 1
mol. Disimpan pada suhu 2 8 C. Diberikan secara oral sebanyak 2 tetes, 4 kali pemberian
dengan interval pemberian minimal 4 minggu.
7.4 Vaksin Campak
Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap penyakit campak. Vaksin ini telah
dibekukan dan dikeringkan. Vaksin ini mengandung virus campak hidup Strain Schwarz yang
telah dilemahkan tidak kurang dari 10 TCID 50, Kanamisin 5 mcg, Neomisin 5 mcg dan
distabilisasi dengan albumin 0,25%. Disimpan dalam lemari es dengan suhu 2 8 C.
Diberikan secara subcutan dengan dosis 0,5 ml. Vaksin campak yang telah dilarutkan hanya
bertahan selama 8 jam.
8.1 Tempat pelayanan imunisasi
8.3.1 Posyandu
8.3.2 Puskesmas
8.3.3 Bidan atau Rumah Bersalin atau dokter
8.3.4 Rumah sakit
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal PPM dan PLP, Pelaksanaan Imunisasi Modul Latihan Petugas
Imunisasi, Jakarta, (1985
Departemen Kesehatan, Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi Kader Dalam Rangka
Promosi Posyandu, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Jakarta, 1988
Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat, Buku petunjuk Untuk Latihan Kader, Jakarta, 1988.