Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NORMAL DENGAN IMUNISASI

TERHADAP By. G DI PUSKESMAS PUNGGUR


PUNGGUR, LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2015

DISUSUN OLEH :
FIRDA MEIRISKA ISTIQOMAH
13245016

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PRODI KEBIDANAN METRO
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
Asuhan kebidanan pada bayi normal terhadap An. G di Puskesmas punggur, Punggur
Lampung Tengah. Telah diperiksa dan disahkan pada :

Hari

Tanggal

YANG MEMERIKSA DAN MENGESAHKAN

Pembimbing Lahan,

Pembimbing Institusi,

SRI LESTARI NINGSIH, SST, MKES

AMBAR PURNOMO NINGRUM, SST

NIP. 197511032002122003

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, bahwa saya telah menyelesaikan
tugas Asuhan kebidanan pada bayi normal terhadap An. G di Puskesmas punggur, dalam
bentuk laporan.
Dalam penyusunan laporan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan
tepat waktu, yang mana

penulisan laporan adalah merupakan salah satu tugas dan

persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Praktik Kebidanan Klinik 1 di Poltekkes
Prodi Kebidanan Metro.
Dalam Penulisan laporan ini mengingat akan kemampuan yang saya miliki, saya
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Metro,

Penulis

DAFTAR ISI

Mei 2015

HALAMAN JUDUL
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Bayi
B. Imunisasi
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
A.
B.
C.
D.

Subjektif
Objektif
Analisa data
Penatalaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan
fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi. Namun dalam
pertumbuhannya itu pula bayi mudah terjangkit penyakit sehingga perlu dilakukan
pencegahan.
Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap
penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke
tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit : Poliomyelitis
(kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari),
Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis B dan untuk mencegah penyakit dan kematian bayi
serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan yang benar pada anak yang
diberikan imunisasi.
2. Tujuan Khusus
a. menjelaskan alasan asuhan pada bayi normal dengan imunisasi
b. menjelaskan jadwal imunisasi
c. menjelaskan laporan langkah asuhan pada bayi normal dengan imunisasi

C. MANFAAT
1. Bagi Penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu serta mengamalkan apa yang telah diperoleh
penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Kebidanan Metro.
2. Bagi Lahan Praktek
Sebagai pedoman sekaligus masukan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
asuhan kebidanan pada ibu hamil.
3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Sebagai bahan evaluasi terhadap teori yang telah diberikan kepada peserta didik
selama mengikuti perkuliahan.
b. Sebagia sumber bacaan dan referensi bagi perpustakaan di institusi pendidikan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BAYI
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan
fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Notoatmodjo, 2007).
Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantung pada perawatan dan pemberian makan oleh
ibunya.

Nursalam, dkk (2005) mengatakan bahwa tahapan pertumbuhan pada masa bayi dibagi
menjadi masa neonatus dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29 hari12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami
adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organorgan tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat
(Perry & Potter, 2005).

B. IMUNISASI
1. Pengertian
Imunisasi / pengebalan adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal
terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.
Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila
dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.
2. Tujuan
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit :
a. Poliomyelitis (kelumpuhan).
b. Campak (measles)
c. Difteri (indrak)
d. Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari)
e. Tetanus
f. Tuberculosis (TBC)
g. Hepatitis B
Dan untuk mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
wabah yang sering berjangkit.
3. Manfaat
a. Manfaat untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat
atau kematian.
b. Manfaat untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong
keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa
kanak-kanak dengan aman.
c. Manfaat untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk
melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa Indonesia
diantara segenap bangsa didunia.
4. Macam Vaksin dan Cara Pemberian

a.

Vaksin Polio
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh
banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup (yang telah diselamatkan)

vaksin berbentuk cairan. Kemasan sebanyak 1 cc / 2 cc dalam 1 ampul.


b. Vaksin Campak
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan
adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dan
kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini,
harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut
beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan
vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan
potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam.
c. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri atau vaksin beku
kering seperti campak berbentuk bubuk.
Vaksin BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Dibuat dari
bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint.
Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc
cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam
waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat
penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.
d. Vaksin Hepatitis B
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B
dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah
mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan
e.

dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8C.
Vaksin DPT, TT, dan DT
Terdiri toxoid difteri, baketi pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut triple
vaksin. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8C kemasan yang digunakan : 5 cc
untuk DPT
Pemberian imunisasi DPT adalah 0,5 cc.

5.

Kontra Indikasi
a. BCG
: Sakit kulit (luka) di tempat suntikan
b. DPT 1
: Panas lebih dari 38C, riwayat kejang demam
c. DPT 2,33 : Reaksi berlebihan setelah imunisasi DPT (misalnya suhu tinggi
dengan kejang, penurunan kesadaran, shock).
d. Polio
: Diare
e. Campak : Riwayat kejang demam, panas lebih dari 38C
f. Hepatitis B
: Tidak ada

6. Dosis, Jumlah dan Waktu Pemberian Serta Efek Samping


a.
BCG
Umur
: 0 2 bln
Dosis
: 0,05 cc
Cara
: Intrakutan, lengan kanan
Jumlah suntikan : Satu kali
Efek samping :
1) Reaksi normal
Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2 minggu akan terjadi
pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm.
Setelah 2 3 minggu kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang
kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm, jangan berikan obat apapun
pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan ditutup gunakan kasa kering. Luka
tersebut akan sembuh dan meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm.
2) Reaksi berat
Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam,
kadang juga terjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini
disebabkan kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu
tinggi.
3) Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan
mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu, ini berarti anak tersebut sudah
mendapat imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut telah terinfeksi BCG.
b.

DPT

Umur
:
Dosis
:
Cara
:
Selang pemberian :
Efek samping
:
1) Panas
Kebanyakan anak

2 11 bln
0,5 cc
IM / SC, jumlah suntikan : 3 x
Minimal 4 minggu
akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat

imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh 1 2 hari. Anjurkan agar jangan
dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang
dicelupkan ke air hangat.
2) Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.
3) Peradangan
4) Kejang-kejang
Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas reaksi disebabkan oleh
komponen dari vaksin DPT.
c.

Polio

Umur
: 0 11 bln
Dosis
: 2 tetes
Cara
: Meneteskan ke dalam mulut
Selang waktu
: Berikan 4 x dengan jarak minimal 4 minggu.
Efek samping
:
Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik
karena ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.
d.
Hepatitis B
Umur
Dosis
Cara
Jumlah suntikan
Selang pemberian
Efek samping
e.
Campak
Umur
:
Dosis
:
Cara
:
Jumlah suntikan :

:
:
:
:
:
:

Mulai umur 0-11 bulan


0, 5 cc / pemberian
Suntikan IM pada bagian luar
3x
3 dosis dengan jarak suntikan 1 bulan dan 5 bulan.
tidak ada

9-11 bulan.
0, 5 cc
Suntikan secara IM di lengan kiri atas
1 x dapat diberikan bersamaan dengan pemberian vaksin

lain
tapi tidak dicampur dalam 1 semprit.
Efek samping : panas dan kemerahan.
Anak-anak mungkin panas selama 1 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan,

kadang

disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.


7. Jadwal Pemberian Imunisasi
Vaksin

Pemberian
Imunisasi

Selang Waktu

Umur

BCG

1x

---

0 2 bulan

DPT

3 x (1, 2, 3)

4 mgg

2 11 bulan

Polio

4x (1, 2, 3, 4)

4 mgg

0 11 bulan

Campak

1x

---

9 11 bulan

Hepatitis. B

3 x (1, 2, 3)

4mgg

0 11 bulan

BAB III
ASUHAN KEBIDANAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama bayi
: By. G

Jenis kelamin : Laki-laki


Tanggal lahir : 15-02-15
Anak ke
: ke 3
Nama ibu
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Ny. S
: 34 th
: islam
: Jawa
: SMP
: IRT
: Tegal rejo

Nama ayah
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

: Tn. M
: 37 th
: Islam
: Jawa
: SMU
: Wiraswasta
: Tegal rejo

2. Riwayat kesehatan
Ibu mengatakan bayinya tidak sedang sakit dan tidak pernah menderita diare, demam,
dan flu.
3. Imunisasi (sebelum/sesudah), usia di imunisasi
BCG pada usia 1 bulan.
DPT1 dan Polio1 pada usia 2 bulan.
DPT 2 dan Polio3 pada usia 3 bulan.
4. Pola Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Ibu mengatakan bayinya menyusui sebanyak 8-12x/hari
b. Eliminasi
Ibu mengatakan bayinya BAB 2-3x sehari dan BAK 6-8x sehari
c. Personal Hygiene
Ibu mengatakan bayinya dimandikan 2x sehari
d. Istirahat
Ibu mengatakan bayinya tidur 15 jam dalam sehari
e. Aktifitas
Aktifitas bayi baik/aktif, refleks baik.
B. DATA OBJEKTIF (O)
1. Pengkajian fisik
Suhu 36,80C, nadi 130x/menit, pernapasan 42x/menit, berat badan 5800 gr, tinggi
badan 59 cm.
2. Keadaan umum
Keadaan umum baik, kesadaran compostmentis, bentuk badan simetris, bicara belum
bisa, kebersihan baik.
3. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Simetris, rambut hitam, kulit kepala bersih, dan tidak ada benjolan dikepala.
b. Mata
Simetris, tidak ada strabismus, sclera tidak kuning dan konjungtiva tidak pucat,
refleks pupil (+).
c. Hidung
Simetris, hidung bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada benjolan.

d. Telinga
Simetris, daun telinga normal, tidak ada benjolan.
e. Mulut
Simetris, daun telinga normal, tidak ada benjolan.
f. Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan thyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis.
g. Dada
Simetris, tidak ada tarikan dinding dada, suara pernapasan dan detak jantung
normal.
h. Perut
Simetris, bentuknya bulat dan datar, tidak ada benjolan, turgor kulit normal.
i. Punggung-bokong
Simetris dan tidak ada kelainan
j. Ekstremitas
Jari tangan 10 (lengkap), jari kaki 10 (lengkap), bentuk dan keadaan normal.
k. Genitalia
Testis dalam skrotum, penis normal, uretra berlubang, tidak ada kelainan.
l. Anus
Anus berlubang dan tidak ada kelainan.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada
C. ANALISIS (A)
1. Diagnosa : bayi sehat usia 3 bulan
Dasar : bayi lahir tanggal 15-02-2015, BB 5800gr, PB 59 cm, keadaan umum baik,
kesadaran compostmentis, suhu 36,8oC, nadi 130x/menit, pernapasan 42x/menit.
2. Masalah potensial : kurang gizi, terserang penyakit Hepatitis dan polio
3. Kebutuhan segera : mencegah demam tinggi

D. PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya ( keadaan umum baik, kesadaran
compostmentis, BB 5800gr, TB 59 cm, nadi 130x/menit, pernapasan 42x/menit, dan
suhu 36,80C.
Ibu mengerti keadaan anak nya baik
2. Memberitahu ibu tentang imunisasi DPT dan Polio (yaitu imunisasi DPT untuk
mencegah penyakit dipteri, tetanus, dan pertusis. Imunisasi Polio untuk mencegah
terjadinya penyakit polio)
Ibu mengerti dan bersedia bayinya diimunisasi
3. Posisikan bayi dan melakukan imunisasi (posisikan bayi dengan bagian kanan
menghadap kebidan, fiksasi kaki , paha dan tangan bayi, kemudian injeksikan jarum
dengan arah 90o di 1/3 atas paha bagian lateral, kemudian aspirasi untuk memastikan

jarum tidak masuk pembuluh darah kemudian injeksikan vaksin DPT. Berikan vaksin
polio melalui oral dimulut dengan dosis 2 tetes)
Bayi sudah diimunisasi DPT2 dan Polio3 pada usia 3 bulan.
4. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan melakukan imunisasi
berikutnya, satu bulan lagi sesuai jadwal imunisasi.
Ibu bersedia kembali lagi bulan depan untuk imunisasi.

BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam asuhan kebidanan pada By. G usia 3 bulan dengan imunisasi DPT 2 dan polio 3.
Menurut teori dalam pemberian imunisasi anak harus dalam keadaan sehat dan dalam
pengkajian baik dari data subyektif dan data obyektif ditemukan bahwa anak dalam keadaan
sehat, BB anak saat ini 5,8 kg.
Berdasarkan pengkajian tersebut maka ditegakkan diagnosa By. G usia 3 bulan dengan
imunisasi DPT 2 dan polio 3. Masalah tidak ada, karena anak dalam keadaan sehat maka
identifikasi kebutuhan segera tidak perlu dicantumkan.
Menurut penulis pada pengkajian dan data subyektif maupun data obyektif hal-hal yang
ditemukan merupakan hal yang umum ditemukan pada anak. Diagnosa yang diambil juga
sudah tepat karena waktu pemberian imunisasi sudah sesuai dengan usia anak. Intervensi
sudah dilakukan sesuai dengan tinjauan pustaka dan standar yang berlaku. Implementasi telah
dilakukan sesuai dengan intervensi

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasar pengkajian data tersebut dapat diketahui bahwa bayi sehat berumur 3 bulan,
perumbuhan normal, tidak ada kelainan. Bayi telah diimunisasi DPT 2 dan Polio 3.
B. SARAN
1. Lanjutkan ASI eksklusif
2. Beri bayi obat jika demam.

DAFTAR PUSTAKA
Behimann, dkk. 2002. Nelson Edisi 15. Jakarta : EGC
Sunaryo, Nano.2005.Panduan Merawat Bayi dan Balita Agar Tumbuh sehat dan cerdas.
Jogjakarta:Diva Press (Anggota IKAPI)
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985. Ilmu
Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta.
Sudarti, Khoriunisa Endang. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Depkes RI. 2000. Pedoman operasional pelayanan imunisasi. Jakarta .
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta : Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai