(SAP)
IMUNISASI PENTAVALEN
Oleh :
8. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
9. Media
Audio visual dan leaflet
10. Kegiatan operasional
11. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung
dan diharapkan para orang tua dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan
materi yang telah disampaikan.
Pertanyaan:
a. Apa vaksin Pentavalen ?
b. Apa saja imunisasi dasar yang wajib diberikan pada bayi ?
c. Penyakit apa saja yang bisa dicegah dengan imunisasi pentavalen ?
d. kapan jadwal pemberian imunisasi dasar pada bayi dan pemberian
imunisasi lanjutan pada balita ?
12. Lampiran
Materi
PENDAHULUAN
Imunisasi sangat penting dalam menjaga kekebalan tubuh bayi dan balita sehingga
dengan pemberian imunisasi tersebut mereka terhindar dari beberapa penyakit yang
membahayakan. Untuk itu diharapkan dengan pemberian imunisasi pada bayi dan balita
dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian. Namun masih ada beberapa ibu yang
kurang memahami arti pentingnya imunisasi bagi anak mereka.
1. IMUNISASI
a. Pengertian
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan kepada bayi dan anak
serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu.
b. Tujuan imunisasi
Membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi atau anak terhindar dari penyakit
tertentu dan kalau terkena penyakit tidak menyebabkan kecacatan atau kematian
2. IMUNISASI PENTAVALEN
Dengan adanya penggabungan tersebut, ibu dan balita tidak perlu banyak
menghabiskan waktu untuk datang ke Puskesmas. Pentavalen sangat menolong Ibu
dan Balita untuk mengurangi jumlah kunjungan ke Puskesmas, yang artinya, bayi dan
balita dapat mengurangi masa sakit dan traumanya ketika disuntik.
Sesuai dengan Program Imunisasi Dasar Lengkap, maka ketika bayi baru lahir s/d usia
7 hari diberikan imunisasi hepatitis B. Memasuki usia satu bulan, bayi diberikan
imunisasi polio dan BCG. Dan pada usia 2, 3, dan 4 bulan, bayi kembali diberikan
vaksin polio dan pentavalen, bersamaan dengan pemberian vaksin pentavalen dan
terakhir saat bayi berusia 9 bulan mendapatkan imunisasi campak.
3. IMUNISASI DASAR PADA BAYI
Berikut adalah lima imunisasi dasar yang wajib diberikan sejak bayi:
Imunisasi kadang mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang
membuktikan vaksin betul-betul bekerja secara tepat. Efek samping yang biasa terjadi
adalah sebagai berikut:
BCG: Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan. Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan
kemudian menjadi luka dengan garis tengah ±10 mm. Luka akan sembuh sendiri
dengan meninggalkan luka parut kecil.
DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada sore hari setelah imunisasi DPT, tetapi
panas akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit,
merah atau bengkak di tempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu
mendapatkan pengobatan khusus, dan akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut tidak
timbul, tidak perlu diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan
perlindungan, dan imunisasi tidak perlu diulang.
Campak: Anak mungkin panas, kadang disertai kemerahan 4–10 hari sesudah
penyuntikan.
Pertusis: Biasa juga disebut batuk rejan atau batuk seratus hari. Gejala pertusis
khas yaitu batuk terus menerus, sukar berhenti, muka menjadi merah atau
kebiruan dan muntah kadang-kadang bercampur darah. Batuk pertusis diakhiri
tarikan napas panjang dan dalam dan berbunyi melengking.
Tetanus: Penyakit tetanus berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan
otot. Gejala tetanus diawali dengan kejang otot rahang (trismus atau kejang
mulut), pembengkakan, rasa sakit dan kejang di otot leher, bahu atau punggung.
Kejang-kejang segera merambat ke otot perut, lengan atas dan paha.
b. HB yaitu Hepatitis B.
Penyakit Hib merupakan penyebab utama radang selaput otak (meningitis) pada
anak di bawah 5 tahun. Meningitis menyebabkan kerusakan otak dan medulla
spinalis. Hib juga menyebabkan pneumonia, infeksi berat di tenggorokan, infeksi
pada persendian, tulang dan selaput jantung, bahkan kematian.
6. LOKASI PENYUNTIKAN
- Imunisasi dasar pada paha
- Booster pada lengan kanan atas, dengan alasan :
1. Lapisan lemak anak pada lengan sudah mulai terbentuk
2. Tidak menjadi penghambat anak pada masa belajar berjalan
7. KEBIJAKAN NASIONAL TENTANG PEMBERIAN PENTAVALEN
- Pentavalen diberikan di Jawa Timur mulai Juni 2014
- Bila pada Juni 2014 stok DPT Combo masih banyak, maka untuk bayi
diberikan DPT Combo, untuk anak usia 18 bulan diberikan pentavalen
- Bila pada Juni 2014 stok DPT Combo sudah habis, maka pentavalen diberikan
pada bayi dan usia 18 bulan
8. INDIKASI dan KONTRA INDIKASI
a. Indikasi :
Pencegahan terhadap difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), hepatitis B & infeksi Hib
secara simultan
b. Kontra indikasi :
- Hipersensistif terhadap komponen vaksin, atau reaksi berat terhadap vaksin
kombinasi sebelumnya atau bentuk-bentuk seaksi jenis lainnya yang
merupakan kontraindikasi absolut terhadap dosis berikutnya
- Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan saraf serius
lainnya yang merupakan kontraindikasi terhadao komponen pertusis
- Dalam hal ini vaksin tidak boleh diberikan secara kombinasi, tetapi vaksin DT
diberikan sebagai pengganti DPT, vaksin Hepatitis B dan Hib diberikan secara
terpisah
Daftar Pustaka
http://www.imunisasi.net/Imunisasi2-Dasar-pada-Bayi.html
www.kompas.com,
www.posyandu.org