Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pentingnya Imunisasi ( BIAN )


Penyuluh : 1.
2.

Tempat :
Hari/Tanggal :
Waktu : 08.00 s/d Selesai

I.                 TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi, di harapkan ibu-ibu yang mempunyai
anak balita memahami tentang pentingnya imunisasi pada anak-anaknya.

II.              TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan pentingnya imunisasi pada bulan imunisasi anak nasioanal
( BIAN ) Sasaran mampu:
1.      Menjelaskan pengertian imunisasi
2.      Menjelaskan manfaat imunisasi
3.      Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4.      Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5.      Menjelaskan akibat jika anak tidak diimunisasi
6.      Membawa anak untuk imunisasi

III.             MATERI (Terlampir)

IV.             PENGORGANISASIAN
1)     Moderator : Perangkat Desa
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta, mengatur proses
dan lama penyuluhan dan menutup acara penyuluhan.
2)     Penyaji : Tim dari Puskesmas
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
3)     Fasilitator : Perangkat Desa
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
4)     Notulen : Bidan Desa
Mencatat hasil pembahasan materi dan pertanyaan yang diajukan peserta
V.                METODE PENYULUHAN
1.            Ceramah
2.            Tanya jawab

VI.             MEDIA
Power Point

VII.          KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahapan dan waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran


1. Kegiatan awal/ ·         Memberi salam. ·         Menjawab salam.
pembuka ·         Validasi (tanyakan kabar) ·         Memperhatikan dan
·         Menjelaskan tujuan dan mendengarkan.
materi yang akan diberikan. ·         Memperhatikan dan
mendengarkan

·         Menjelaskan pengertian
2 Kegiatan Inti imunisasi ·         Memperhatikan dan
·         Menjelaskan manfaat mendengarkan.
imunisasi
·         Menyebutkan penyakit yang
dapat dicegah dengan
imunisasi
·         Menjelaskan jenis dan
jadwal pemberian imunisasi
·         Menjelaskan akibat jika anak
tidak diimunisasi
·         Memberikan kesempatan
untuk bertanya.

·         Menutup penyuluhan dan         Aktif bersama


3. Penutup menympulkan menyimpulkan
·         Memberi salam penutup         Membalas salam

VIII.       EVALUASI
Sasaran mendengarkan saat diberikan ceramah/ dijelaskan materi tentang imunisasi dan
mengerti, sasaran dipastikan dapat menyampaikan kembali pada sasaran ibu yang memiliki
bayi balita tentang imunisasi ( BIAN ).
PENTINGNYA IMUNISASI/BULAN IMUNISASI ANAK NASIAONAL ( BIAN )

A.    Defenisi Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk mempertahankan kekebalan tubuh dengan memasukkan
vaksin ke dalam tubuh agar terlindungi dari penyakit infeksi tertentu. Imunisasi adalah
pemberian kekebalan atau masuknya bibit penyakit yang telah dilemahkan/ dimatikan agar
tubuh terlindungi dari penyakit tertentu. Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan/
dimatikan yang diberikan saat imunisasi, yang menyebabkan anak memproduksi antibodi (zat
kekebalan tubuh), bukan menimbulkan penyakit.

B.     Tujuan Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional ( BIAN )


1.      Menghentikan transmisi virus campak dan rubella setempat ( indigenous ) disemua
kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi
campak dan rubella /CRS pada tahun 2026 dari SEARO
2.      Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada
tahun 2026
3.      Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis

C.    Sasaran Imunisasi
1.      Semua bayi dan balita sehat dari usia 9 bulan – 59 bulan
2.      Balita usia 12 bulan – 59 bulan yang belum mendapat imunisasi lengkap ( Kejar )
3. Balita usia 9 bulan – 59 bulan yang sudah mendapat imunisasi lengkap ( Tambahan )
4.      Anak usia sekolah (imunisasi booster/ ulangan)

D.    Tempat Pelaksanaan Imunisasi


Imunisasi bisa didapatkan di:
1.      Puskesmas
2.      Posyandu
3.      Rumah sakit atau rumah bersalin
4.      Klinik/ praktek dokter atau tenaga medis

E.     Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Imunisasi


1.      Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah menular melalui air liur. Tanda-tanda
awalnya adalah anak demam, batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi
kaku, sakit kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau lengan
menjadi lemas dan lumpuh.Walaupun dapat sembuh tetap akan cacat seumur hidup.
Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak
dapat diobati, namun dapat dicegah dengan imunisasi.

2.      TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan sangat menular melalui
pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau
radang pada selaput otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia. Anak
dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
3.      Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus Morbili. Menyerang selaput lendir
dan kulit. Ciri-cirinya adalah demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul
kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka, dahi, dada dan ke seluruh
tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak)
dan Bronchopneumonia (radang paru).

4.      Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang
daerah mukosa, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
·         Demam tinggi, pada hari ke-5 anak terlihat sakit berat
·         Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
·         Tonsil atau amandel membesar diselaputi lapisan warna abu-abu yang bila disentuh
mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas sehingga suara anak hilang dan sesak nafas
bahkan dapat terjadi kematian.
Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun yang sangat berbahaya yang akan
menyerang jantung (terjadi Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat
mati mendadak.

5.      Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)


Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang menyerang anak-anak selama kira-
kira 100 hari. Diawali dengan batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian
diikuti dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti  10 – 20 kali batuk
beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini dapat mengakibatkan radang paru-
paru sehingga anak batuk darah, dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang,
pingsan, bahkan terjadi kematian.

6.      Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat bertahan hidup bertahun-tahun di
tanah yang lembab, pada tubuh dan kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia
dengan gejala kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan punggung
kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5
– 28 hari) mendadak tidak mau menyusu lagi karena mulutnya kaku.

7.      Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna kuning pada kulit. Penyakit ini
berlangsung secara menahun dan akan mengakibatkan kanker hati di kemudian hari.

F.     Jenis imunisasi
Imunisasi dasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1.      Imunisasi Polio ( OVP dan IPV )
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
·      Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek samping, namun kadang
anak bisa juga menderita diare setelah imunisasi polio.
2.      Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
·      Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan dan pembengkakan
kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas dan kadang-kadang bernanah seperti bisul
kecil, namun dapat sembuh sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG,
namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang akan sembuh
sendiri pada daerah ketiak atau leher.

3.      Imunisasi Campak
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
·      Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash (kemerahan dan gatal),
dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari
penyuntikan. Berikan obat penurun panas selama anak panas.

4.      Imunisasi DPT  (Diphteri, Pertusis, Tetanus)


·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan Tetanus
·      Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas
Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat imunisasi DPT. Namun
panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari. Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah
suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam
tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas kesehatan.

5.      Imunisasi Hepatitis B
·      Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
·      Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek samping yang berarti

G.    Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :

Umur Jenis imunisasi


0-7 hari Hepatitis B1
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
6 tahun Booster (difteri tetanus)

H. BIAN meliputi 2 Kegiatan


1. Imunisasi Tambahan berupa pemberian 1 dosis imunisasi Campak-Rubela tanpa
memandang status imunisasi sebelumnya
2. Imunisasi Kejar berupa pemberian 1 dosis atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi
status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai
usia

Anda mungkin juga menyukai