SEPTEMBER 2020
Pembimbing:
dr. Laurens D. Paulus, Sp.OG (K) Onk
Rheumatoid Heart Disease (RHD): Penyakit jantung yang diawali oleh demam
rematik akut yang terjadi akibat respons autoimun tubuh terhadap infeksi
tenggorokan yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes, juga dikenal
sebagai bakteri Streptococcus grup A. RHD mengacu pada kerusakan jantung
jangka panjang yang disebabkan oleh satu episode parah atau beberapa
episode Demam rematik akut berulang.
EPIDEMIOLOGI
Terapi Simptomaik:
• Digitalis dan Beta bloker untuk menurunkan frekuensi denyut jantung
• Diuretik untuk menurunkan overload cairan
• Kardioversi Elektrik bila terjadi ventrikel takikardi
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum Kehamilan dengan Penyakit Jantung
A. Waktu ANC
– Kehamilan boleh diteruskan bila penyakit jantung fungsional
klas I & II. Bila klas III & IV dipertimbangkan terminasi
kehamilan
– Perawatan bersama Penyakit dalam
– Pencegahan terhadap :
• Anemia defisiensi besi
• Infeksi
• Pekerjaan fisik, cemas, aritmia
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum Kehamilan dengan Penyakit Jantung
B. Waktu Inpartu
C. Waktu Puerperium
– Bed rest, dirawat 5-10 hari mengingat bahaya DC akut subakut
bacterial endokarditis
– Kalau perlu berikan sedatif
– Cegah konstipasi
– Laktasi dibatasi untuk DC klas III dan IV oleh karena :
• Menyusui, komplikasi berupa lecet pada niple, terkena
infeksi, berlanjut menjadi mastitis, mengakibatkan subakut
bacterial endokarditis
• Menyusui, mengakibatkan keseimbangan cairan berubah,
menimbulkan dehidrasi (pada DC, cairan harus seimbang)
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum Kehamilan dengan Penyakit Jantung
D. Keluarga Berencana
• Bila jumlah anak sudah cukup dianjurkan kontrasepsi
mantap (MOW)
• Bila menolak kontap, dianjurkan memakai IUD
• Sebaiknya anak tidak lebih dari dua.
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. YNW
Umur : 20 Tahun
Status : Belum menikah
Alamat : Larantuka
Agama : Katolik
No MR : 527576
MRS : 25/08/2020
Jam 12.25 WITA (TRIASE)
Jam 17.15 WITA (VK)
ANAMNESIS
dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2020
Pasien
RPS: Pasien
di rujuk
merupakan
untuk d ilakukan
rujukan dari
RSU Larantuka
penanganan lanjutan.
denganPasien
diagnosis
Keluhan utama:
G1P0A0 34 minggu
mengeluhkan sesak napas Sesak
+ RHD. sejak
Pasien
1
nafas dimemberat
sudahterakhir
bulan rujukdan sejak
sejakmemberat
tanggal 3 hari3
21/08/20
SMRS (23/08/2020)
namun masih sesak
menunggu
di sertai
hr
kapalSMRS
dengandi keluhan
tanggal 23/08/2020
24
jantun
sehingga
g berdebar-
pasien
baru b erangkat ke kupang.
debar.
Sesa
k
suda
h
diras
akan
sejak
kecil
(1
tahu
n)
diser
tai
jantu
ng
berd
ebar-
deba
r
yang
mun
cul
ketik
a
pasie
n
bera
ktifit
as
bera
t dan
mem
baik
deng
an
istira
hat.
Riwayat Penyakit
Menurut pasienDahulu:
sebelumHT (-), DM
hamil,
Riwayat
(-), Asma jatuh
(-), RHdiDkamar mandi
terdiagnosa
sesak dirasakan hanya saat bulan
pada
februaritanggal 15 agustus (+),
akti vitas2020,
bera t,rutin
penisilinpada
1,2 juta
namun inj. Benzatin
IU/IM
saat hamil
trauma perut (-), namun
kencang-
pasien
terakhirlebih
suntuk sering
tgl 17merasa
juli 2020sesak
,
kencang (-), keluar air-air (-), lendir
dengan
bulan aktivitas
agustus tidakringan,
sempat keluhan
suntik
(-), darah (-), gerak janin aktif
bengkak
karena obat tidak ada. habis.
dilarantuka
Kelu
han
seri
ng
de
ma
m
seja
k
keci
l
(usi
a1
th)
(+),
sesa
k
nap
as
dan
jant
ung
ber
deb
ar
seja
k
keci
l di
sert
ai
biru
-
biru
pad
a
jari-
jari
tan
gan
sert
a
bibi
r (+)
Anamesis
Riwayat Penyakit Keluarga : HT (-), DM (-), Asma (-), penyakit jantung (-)
Riwayat ANC : 7x di Puskesmas lobao, 2x d SP.OG
Riwayat Kontrasepsi :-
Riwayat Imunisasi :-
Menarche : Usia 12 tahun, siklus 28 hari, lamanya 3-7 Hari.
Riwayat Persalinan :
1. Hamil ini :
HPHT : 23/01/2020
TP : 30/10/2020
UK : 30-31 minggu
BB : 44 kg
TB : 155 cm
IMT : 18,31 kg/m2
Thoraks
Cor : ictus cordis tampak di ics 6 linea axilaris mediana sinistra, S1S2 T/R,
gallop (-), murmur (+)
Pulmo : vesikuler+/+, Rhonki (-), Wheezing -/-
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung
Auskultasi : BU (+) kesan normal
Palpasi : Nyeri tekan (-). Pembesaran hepar dan lien (-), distensi abdomen (-)
Ekstremitas : Akral hangat (+/+), Edema (+/+) minimal, CRT < 2” , clubbing finger (-)
Status Obstetri
L1 : bulat lunak, TFU 24 cm
L2 : punggung kanan
L3 : bulat keras
L4 : belum masuk PAP
DJJ : 141-145x/menit
HIS : -
Bacaan: Cardiomegali
Pemeriksaan EKG IGD RSUD W.Z. JOHANES KUPANG (26/08/2020)
Bacaan :
AR Moderate to severe
TR Mild
Penebalan AML + PML
Kesimpulan : RHD
Diagnosis: G1P0A0 31-32 Minggu T/H +
Observasi Dyspneu e.c RHD AR + Oligohidramnion +
TBJ 1860 Gram
Planning DPJP:
02 nasal kanul 4 lpm
Inj. Dexamethason 2 x 6 mg IM (mulai pukul 19.00 25/08/2020)
Pro SC + MOW setelah pematangan paru
Planning Sp.JP
Antibiotik profilaksis bila akan tindakan
Balance cairan
Observasi tanda overload cairan
F.U VK/ 27-08-2020
S sesak
O • KU : • Baik
• Kesadaran : • Compos Mentis
• TTV • TD = 120/70 mmHg
• S = 36,8 C
• N = 89 x/m
• RR = 22 x/m
• SpO2=99% NK 4Lpm
• Pemeriksaan Mata : Konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-
Fisik Leher : Pembesaran KGB -/-, pembesaran kel. tiroid (-), JVP 5+2
cmH2O
Thoraks:
Cor : ictus cordis tampak di ics 6 linea axilaris mediana sinistra, S1S2
T/R, gallop (-), murmur (+)
DJJ : 140 x/ m Pulmo : Vesikuler+/+, Rhonki (-), Wheezing -/-
HIS : - Abdomen
Inspeksi: Tampak cembung
Auskultasi: BU (+) kesan normal
Ekstremitas
Akral hangat (+/+), Edema (-), CRT < 2” , clubbing finger (-)
Balance = 2500 – 2755 = -255 cc
A G1P0A0 30-31 minggu T/H + oligohidramnion + obs Dyspneu
ec RHD AR + TBJ 1860 gram
P DPJP :
02 nasal kanul 4 lpm
inj. Dexamethason 2 x 6 mg IM selesai pukul 07.00
Pro terminasi setelah pematangan paru
Sp.JP :
Antibiotik profilaksis bila akan tindakan
Balance cairan
Observasi tanda overload cairan
Outcome
Pada tanggal 28 agustus pukul 10.55 wita. Lahir bayi
perempuan secara SC a/i dyspneu ec RHD + oligohidramnion
dengan BB : 1500gr, PB : 37cm, A/S : 7/9 ballard 31 minggu
F.U flamboyan/ 28-08-2020 (14.50)
S Pasien mengeluhkan susah bernafas. Pasien mengatakan terasa nyeri di luka bekas
operasi, keluar darah dari jalan lair (+), mual (-), nyeri ulu hati (-), kembung (-)
O • KU : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
• TTV TD : 170/110 mmHg
S : 36.4°C
N : 91x/menit
RR : 31x/menit
• Pemeriksaan SpO2 : 94% Simple mask 10 lpm 98%
Fisik • Mata : KA (-/-) SI (-/-)
• Leher : Pembesaran KGB (-) Pemb kel. Tiroid (-)
• Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-) gallop (-)
• Pulmo : Ves (+/+) Rh (+/+) Wh (-/-)
• Abd : tampak cembung, terdapat bekas, BU (+) kesan
normal, nyeri tekan (+)
• Ext : akral hangat, edema (-), CRT <2detik
• Status • Mamae: retraksi putting(-/-), ASI (+/+)
Puerpuralis • Kontraksi (+)
• TFU: 1 jari bawah pusat
• PPV: lokia rubra
A P01A0 AH1 post SC + MOW H-0 a.i Dyspneu ec RHD AR +
oligohidramnion
P DPJP :
Kaltrofen supp 200mg ekstra
IVFD RL + oxy 20 U 28 tpm
Cefotaxim 3x1gr
Asam tranexamat 3x 500 mg iv
Ketorolac 3x 1 amp
Antasida syr 3xc II
Sp.JP :
Inj. Furosemid 1 amp
Bila tekanan darah masih tnggi amlodipine 1x10mg PO
Balance cairan
Observasi tanda overload cairan
F.U flamboyan/ 29-08-2020
S Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
O • KU : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
• TTV TD : 120/80 mmHg
S : 36.4°C
N : 82x/menit
RR : 19x/menit
• Pemeriksaan SpO2 : 98% Simple mask 5 lpm
Fisik • Mata : KA (-/-) SI (-/-)
• Leher : Pembesaran KGB (-) Pemb kel. Tiroid (-)
• Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-) gallop (-)
• Pulmo : Ves (+/+) Rh (+/+) Wh (-/-)
• Abd : tampak cembung, terdapat bekas, BU (+) kesan
normal, nyeri tekan (+)
• Ext : akral hangat, edema (-), CRT <2detik
• Status • Mamae: retraksi putting(-/-), ASI (+/+)
Puerpuralis • Kontraksi (+)
• TFU: 2 jari bawah pusat
• PPV: lokia rubra
A P01A0 AH1 post SC + MOW H-1 a.i Dyspneu ec RHD AR +
oligohidramnion
P DPJP : - Aff infus
- cefadroxil 2x1
- Asam Mefenamat 3x1
- Livron 2x1
- kaltrofen Supp 2x2
Sp.JP : - Amlodipin 10 mg 0-0-1 bila TD>140/90
- Furosemid tab 1-0-0
- Spironolakton 25 mg 0-1-0
F.U flamboyan/ 30-08-2020
S Sesak (-), nyeri pada bekas operasi (+)
O • KU : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
• TTV TD : 110/80 mmHg
S : 36.4°C
N : 78x/menit
RR : 18x/menit
• Pemeriksaan SpO2 : 98% NK 3 lpm
Fisik • Mata : KA (-/-) SI (-/-)
• Leher : Pembesaran KGB (-) Pemb kel. Tiroid (-)
• Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-) gallop (-)
• Pulmo : Ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
• Abd : tampak cembung, terdapat bekas, BU (+) kesan
normal, nyeri tekan (+)
• Ext : akral hangat, edema (-), CRT <2detik
• Status • Mamae: retraksi putting(-/-), ASI (+/+)
Puerpuralis • Kontraksi (+)
• TFU: 2 jari bawah pusat
• PPV: lokia rubra
A P01A0 AH1 post SC + MOW H-2 a.i Dyspneu ec RHD AR +
oligohidramnion
P DPJP : - Aff infus
- cefadroxil 2x1
- Asam Mefenamat 3x1
- Livron 2x1
- kaltrofen Supp 2x2
Sp.JP : - Amlodipin 10 mg 0-0-1 bila TD>140/90
- Furosemid tab 1-0-0
- Spironolakton 25 mg 0-1-0
F.U flamboyan/ 31-08-2020
S Sesak (-)
O • KU : Baik
• Kesadaran : Compos mentis (E4V5M6)
• TTV TD : 120/80 mmHg
S : 36.5°C
N : 82x/menit
RR : 18x/menit
• Pemeriksaan SpO2 : 98%
Fisik • Mata : KA (-/-) SI (-/-)
• Leher : Pembesaran KGB (-) Pemb kel. Tiroid (-)
• Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-) gallop (-)
• Pulmo : Ves (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
• Abd : tampak cembung, terdapat bekas, BU (+) kesan
normal, nyeri tekan (+)
• Ext : akral hangat, edema (-), CRT <2detik
• Status • Mamae: retraksi putting(-/-), ASI (+/+)
Puerpuralis • Kontraksi (+)
• TFU: 2 jari bawah pusat
• PPV: lokia rubra
A P01A0 AH1 post SC + MOW H-3 a.i Dyspneu ec RHD AR +
oligohidramnion
P DPJP : - Rawat luka
- BPL
- cefadroxil 2x1
- Asam Mefenamat 3x1
- Livron 2x1
- control poli obgyn 3/09/2020 dan poli jantung
Sp.JP : - Amlodipin 10 mg 0-0-1 bila TD>130/90
- Furosemid tab 1/2-0-0
- Spironolakton 25 mg 0-1-0
- kontrol poli jantung
- inj lanjut Benzatin Penicilin per poli
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
KASUS TEORI
TEORI
KASUS
• Rheumatoid Heart Disease (RHD)
diawali oleh demam rematik akut
yang terjadi akibat respons
Keluhan sesak nafas sudah autoimun tubuh terhadap infeksi
tenggorokan yang disebabkan oleh
dialami sejak kecil disertai Streptococcus grup A.
demam berulang. • RHD mengacu pada kerusakan
jantung jangka panjang yang
disebabkan oleh satu episode
parah atau beberapa episode
Demam rematik akut berulang.
• 90% serangan pertama demam
rematik pada usia anak-anak (5-15
tahun)
PEMBAHASAN
TEORI
KASUS
TEORI
KASUS
Hasil pemeriksaan fisik pada RHD:
• Takipnea
• Takikardia
• RR: 27x/menit • Hipotensi
• Murmur
• Ictus cordis tampak di ics 6 • Sianosis
linea axilaris mediana sinistra • Clubbing
• Murmur (+) • Distensi vena jugularis
• Asites
• Hepatomegali
• Edema perifer
• Refleks Hepato-jugular
• Ictus bergeser ke lateral garis midclavicular
• Gallop
PEMBAHASAN
TEORI
KASUS
ECHO: ECHO
• AR Moderate to severe • Penebalan Katup (stenosis)
• TR Mild • Insufisiensi katup (regurgitasi)
• Penebalan AML + PML • Pembesaran ruangan jantung
• Kesimpulan : RHD
EKG
EKG: • Elevasi atau depresi segmen ST
• Myocardial Iskemia • Inversi gelombang T
• Disritmia (PAC, PVC, SVT)
Foto Rontgen:
X-RAY THORAX
• Kardiomegali
• Kardiomegali
PEMBAHASAN
TEORI
KASUS
KASUS TEORI
• Sebaiknya kerjasama dengan ahli
• Pasien rawat bersama dengan Sp.JP
jantung.
• Pasien sempat mendapatkan furosemid,
• Kurangi beban kerja jantung
spironolakton dan amlodipin
dengan:
• tirah baring,
• menurunkan preload dengan
diuretik,
• meningkatkan kontraktilitas
otot jantung dengan digitalis
• menurunkan afterload
dengan vasodilator.
PEMBAHASAN
KASUS TEORI
Pasien direncanakan untuk lanjut Metode terbaik untuk
injeksi benzatin penicilin saat mencegah infeksi berulang
kontrol dipoli jantung adalah benzatin penicilin 1.2
Juta unit IM yang diberikan
seumur hidup, setiap 4
minggu
PEMBAHASAN
Pengaruh Kehamilan Terhadap Penyakit Jantung Rematik
Telah dilaporkan kasus Ny. YNW (20 tahun,) dengan diagnosis G1P0A0 30-31 minggu T/H +
Observasi Dyspneu ec RHD AR + Oligohidramion + TBJ 1860 gram. Telah dilakukan sectio
caesarea + MOW dengan outcome Lahir bayi perempuan BB : 1500gr, PB : 37cm, A/S : 7/9
ballard 31 minggu Kondisi ibu baik dan bayi dirawat di ruangan NICU. Pasien diperbolehkan
dengan diagnosis pulang yaitu P01A0 AH1 post SC + MOW H-3 a.i Dyspneu ec RHD AR +
oligohidramnion. Pasien direncanakan untuk kontrol poli Obgyn dan poli Jantung.