Anda di halaman 1dari 8

Promosi Kesehatan

HORDEOLUM

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani


Kepaniteraan Klinik Senior pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh
Rumah Sakit Umum Cut Meutia
Aceh Utara

Oleh :

Farah Agustari, S.Ked


2306111020
Preseptor :
dr. Mardiati, M.Ked (Ped), Sp.A

DEPARTEMEN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
202
2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hordeolum
Hordeolum adalah peradangan pada tepi kelopak mata yang umum dan
menyakitkan, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini mempengaruhi
kelenjar minyak pada kelopak mata dan dapat bersifat internal atau eksternal. 1
Hordeolum umumnya tampak sebagai suatu masa nodul yang nyeri dan
kemerahan di sekitar margo palpebra.2

B. Epidemiologi dan Etiologi Hordeolum


Hordeolum adalah gambaran umum dalam praktik keluarga dan rangkaian
perawatan akut. Tidak ada korelasi langsung antara ras, jenis kelamin, atau gender
dengan prevalensi hordeolum. Orang dewasa mungkin lebih rentan karena
peningkatan viskositas sebum. Pasien dengan kondisi seperti blepharitis,
dermatitis seboroik, rosacea, diabetes, dan peningkatan lipid juga berisiko tinggi
terkena hordeola.3
Hordeolum biasanya disebabkan oleh Staphylococcus yang menginfeksi
folikel rambut bulu mata. Hordeolum eksterna disebabkan oleh adanya
penyumbatan pada kelenjar sebasea (Zeis) atau kelenjar keringat (Moll). 3
Penyumbatan terjadi di garis bulu mata dan muncul sebagai area bengkak
berwarna merah yang menyakitkan dan berkembang menjadi pustula. Hordeolum
internal disebabkan oleh penyumbatan kelenjar Meibom, dan pustula terbentuk di
permukaan bagian dalam kelopak mata. Hordeolum dapat muncul pada kelopak
mata atas dan bawah.4

C. Klasifikasi Hordeolum
Ada dua jenis hordeolum :
1. Hordeolum interna (dalam) adalah Hordeolum yang mengenai kelopak
mata bagian anterior pada kelenjar Zeiss atau folikel bulu matainfeksi
terjadi di dalam garisbulu mata.2
2. Hordeolum eksterna (luar) adalah Hordeolum yang muncul pada kelopak
mata bagian posterior dari kelenjar Meibom.2
3

RSU dr. Moedjito Dwijosiswojo, 2016.5

D. Gejala Klinis
Tanda-tanda awal hordeolum adalah munculnya benjolan kecil dengan
titik berwarna kekuningan di tengah benjolan yang kemudian berkembang
menjadi nanah dan melebar di sekitar area tersebut. Gejala-gejala lain yang dapat
muncul adalah benjolan pada kelopak mata atas ataupun bawah, bengkak yang
terlokalisir pada kelopak mata, nyeri yang terlokalisir, kemerahan, nyeri tekan,
serta munculnya krusta pada tepi kelopak mata. Selain itu, muncul gejala-gejala
pada bola mata seperti sensasi terbakar pada permukaan mata, kelopak mata yang
lebih rendah daripada kelopak mata di sebelahnya, gatal, serta penurunan tajam
penglihatan. Pasien juga dapat mengeluhkan munculnya kotoran dari matanya,
mata kemerahan, lebih sensisitif terhadap cahaya, mata berair, perasaan tidak
nyaman pada saat berkedip, serta suatu sensasi benda asing pada mata.2
Hordeolum interna dapat berubah menjadi kalazion, yang merupakan
suatu nodul kronis lipogranulomatosa yang mengenai kelenjar Meibom atau
kelenjar Zeis. Lesi ini dapat hilang dalam beberapa minggu hingga beberapa
bulan, jika isi sebaseus mengalami drainase spontan baik secara eksternal menuju
kulit kelopak mata atau secara internal menuju tarsus atau saat lipid yang
ekstrusidifagositosis dan granuloma menghilang. Dari proses tersebut, dapat
terbentuk suatu jaringan parut.2
Pada saat tertentu, pasien-pasien dengan kalazion atau pun hordeolum
dapat mengalami penurunan tajam penglihatan sekunder akibat astigmatisma yang
disebabkan penekanan pada bola mata. Harus menjadi suatu catatan khusus bahwa
karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel kelenjar dapat
muncul sebagai suatu kalazion, hordeolum, dan blefaritis kronis. Pemeriksaan
4

histologis dari kalazion yang persisten, rekuren, ataupun atipikal menjadi sangat
penting untuk dilakukan.2

E. Patogenesis
Infeksi umumnya muncul akibat penebalan, stasis, atau keringnya sekresi
kelenjar Zeis, Moll, atau kelenjar Meibom. Kelenjar Zeis dan Moll merupakan
suatu kelenjar siliaris dari mata. Kelenjar Zeis menyekresikan sebum dengan suatu
kandungan antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. Kelenjar Moll
memproduksi imunoglobulin A, mucin 1, dan lisosom yang sangat esensial pada
pertahanan imun melawan bakteri mata. Ketika kelenjarkelenjar ini mengalami
suatu blokade atau kebuntuan, maka akan terjadi gangguan pertahanan imun mata.
Stasis kelenjar ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi bakteri dan
Staphylococcus aureus merupakan patogen tersering yang menyebabkan
hordeolum. Setelah terjadinya suatu respons inflamasi yang ditandai infiltrasi
leukosit, maka akan muncul suatu kantong berisi nanah atau terbentuk abses.2
Perjalanan alamiah dari hordeolum internum akut umumnya berlangsung
antara satu hingga 2 minggu, dimulai dengan munculnya nanah dan berakhir
dengan drainase spontan dari nanah tersebut. Oleh sebab itu terapi inisial untuk
hordeolum ditujukan untuk meningkatkan proses evakuasi nanah dari hordeolum.
Penggunaan kompres hangat dapat memfasilitasi terjadinya drainase dengan cara
melunakkan jaringan granuloma. Kompres hangat umumnya diberikan selama
lima hingga sepuluh menit beberapa kali sehari hingga hordeolum sembuh.2
Scrub kelopak mata dengan menggunakan sampo bayi atau pun cairan
normal salin 0,9% dapat dilakukan sambil memberikan masase ringan pada area
yang terkena hordeolum. Teori yang mendukung terapi ini adalah penggunaan
scrub kelopak mata akan meningkatkan kebersihan kelopak mata dan
mengondisikan kelopak mata agar lebih mudah mengalami drainase dengan cara
membersihkannya dari debris-debris pada tepi kelopak mata. Membersihkan
saluran kelenjar keringat dan saluran kelenjar minyak dapat mempermudah proses
drainase sama seperti epilasi bulu mata pada kasus-kasus hordeolum eksternum.
Selain itu zat-zat yang terkandung dalam sampo dapat merusak membran bakteri
yang selanjutnya dapat menurunkan jumlah bakteri pada lokasi infeksi. Scrub
5

kelopak mata umumnya direkomendasikan pada penatalaksanaan infeksi bakteri


pada kelopak mata seperti blefaritis dan dapat mencegah penyebaran dari infeksi. 2

F. Diagnosis
Diagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinis yang
muncul pada pasien dan dengan melakukan pemeriksaan mata yang sederhana.
Karena kekhasan dari manifestasi klinis penyakit ini pemeriksaan penunjang tidak
diperlukan. Kultur tidak diindikasikan pada kasus-kasus hordeolum ataupun
kalazion yang terisolasi dan tanpa komplikasi. 2

G. Penatalaksanaan
Dalam banyak kasus, lesi dapat hilang secara spontan tanpa pengobatan
apa pun. Kompres hangat juga bermanfaat, begitu pula pijatan pada area tersebut.
Ini sering dianggap sebagai standar emas. Kompres hangat ditujukan untuk
melunakkan jaringan granulomatosa dan memperlancar drainase. Hingga saat ini,
belum ada penelitian konklusif yang menunjukkan bahwa metode ini saja dapat
mempersingkat jangka waktu atau meningkatkan hasil. Pijat kelopak mata
dimaksudkan untuk membantu mengeluarkan cairan bernanah dari kelenjar yang
terinfeksi. Lulur tutup dengan garam atau sampo ringan (misalnya sampo bayi)
yang bebas air mata dan pH seimbang, dapat meningkatkan drainase dengan
membersihkan kotoran dari saluran yang tersumbat. Sabun juga dapat membantu
menghilangkan bakteri dengan cara menghancurkan membran sel, dan juga dapat
mengobati penyebab yang mendasari hordeolum eksternal, yaitu blepharitis.1
Perhatian yang cermat harus diberikan pada kompres dan pijatan pada
hordeolum internal, karena dapat menyebabkan iritasi atau perubahan bentuk pada
kornea.3 Lesi yang persisten atau lesi yang lebih besar mungkin memerlukan terapi
antibiotik. Perawatan ini dapat membantu memperpendek durasi dan tingkat
keparahan. Salep antibiotik makrolida seperti salep mata eritromisin sering
digunakan dan memiliki manfaat tambahan sebagai pelumas. Jika pembengkakan
cukup parah dan menyebabkan tekanan pada kornea, steroid topikal dapat
digunakan dalam jangka waktu singkat.6
6

Jika infeksi menyebar dan berkembang menjadi selulitis periorbital atau


orbital, diperlukan antibiotik sistemik. Sayatan dan drainase pada abses yang
persisten mungkin diperlukan. Dokter mata harus melakukan sayatan dan drainase
dengan anestesi lokal. Spesimen harus dikirim ke bagian patologi untuk
menyingkirkan penyakit yang lebih serius, termasuk karsinoma.3

H. Pencegahan
Hordeolum dapat dicegah dengan memberlakukan pola hidup bersih.
Kebiasaan mencuci tangan dapat menurunkan terjadinya risiko terkena
hordeolum. Biasakan tidak menggaruk atau pun menyentuh kelopak mata dengan
tangan yang kotor. Pada pasien dengan riwayat hordeolum, kita dapat
menyarankan untuk membersihkan tepi kelopak matanya dengan cotton bud steril
yang diberi air hangat, untuk membantu melancarkan saluran kelenjar minyak
pada tepi kelopak mata. Hal ini tentunya dapat mengurangi risiko terbuntunya
saluran kelenjar minyak dan mencegah terjadinya hordeolum atau pun kalazion.2
Selain itu pada pasien-pasien wanita dapat disarankan untuk
membersihkan dan menyimpan alat-alat kosmetiknya secara benar. Alat kosmetik
yang terkontaminasi oleh kuman dapat menyebabkan terjadinya hordeolum.
Selain itu tukar menukar alat kosmetik yang berkaitan dengan kelopak mata dapat
meningkatkan risiko penularan kuman penyebab hordeolum atau pun kuman
penyebab infeksi mata lainnya. Para wanita pengguna kosmetik mata ini juga
disarankan untuk membersihkan daerah kelopak mata sebelum tidur, agar sisasisa
kosmetik tidak membuntu saluran kelenjar minyak pada tepi kelopak mata.2

I. Prognosis
Prognosis menjadi baik jika tidak terjadi komplikasi dari hordeolum
seperti infeksi pada bola mata. Jika pasien melakukan manipulasi pada hordeolum
seperti tindakan memencet atau menusuk hordeolum dengan jarum tidak steril,
maka infeksi dapat menyebar menuju area yang lebih luas dan menyebabkan
terapi penyembuhan menjadi lebih sulit. Jika hordeolum muncul berulangulang
harus dipikirkan diagnosis lainnya seperti keganasan dan di-follow up dengan
melakukan pemeriksaan histopatologis.2
7

KESIMPULAN
Hordeolum adalah peradangan pada tepi kelopak mata yang umum dan
menyakitkan, biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi ini mempengaruhi
kelenjar minyak pada kelopak mata dan dapat bersifat interna atau eksterna.
Insidensi pasti hordeolum tidak diketahui, setiap usia dan demografi dapat
mengalami hordeolum. Hordeolum umumnya tampak sebagai suatu masa nodul
yang nyeri dan kemerahan di sekitar margo palpebra. Hordeolum yang mengenai
kelopak mata bagian anterior pada kelenjar Zeiss atau folikel bulu mata disebut
hordeolum eksterna. Hordeolum yang muncul pada kelopak mata bagian posterior
dari kelenjar Meibom disebut hordeolum interna. Kedua tipe ini dikaitkan dengan
abses purulen yang terlokalisir, biasanya disebabkan oleh Staphylococcus aureus.
Hordeolum dapat mengalami ruptur dan mengeluarkan sekret yang purulen.
Hordeolum umumnya dapat sembuh sendiri, dan membaik secara spontan dalam
kurun waktu satu hingga dua minggu.
8

DAFTAR PUSTAKA
1. Lindsley K, Nichols JJ, Dickersin K. Non-surgical interventions for acute
internal hordeolum. Cochrane Database Syst Rev. 2017 Jan
09;1(1):CD007742.
2. Soebagjo, Hendrian D. Penyakit Sistem Lakrimal. Surabaya: Airlangga
University Press, 2019.
3. Kara J. Bragg; Patrick H. Le; Jacqueline K. Le. StatPearls [Internet].
National Library of Medicine 2023 July 31.
4. McAlinden C, González-Andrades M, Skiadaresi E. Hordeolum: Acute
abscess within an eyelid sebaceous gland. Cleve Clin J Med. 2016
May;83(5):332-4.
5. RSU dr. Moedjito Dwijosiswojo. Penyebab dan Pengobatan Hordeolum.
2016 July 10.
6. Jin KW, Shin YJ, Hyon JY. Effects of chalazia on corneal astigmatism :
Large-sized chalazia in middle upper eyelids compress the cornea and
induce the corneal astigmatism. BMC Ophthalmol. 2017 Mar 31;17(1):36.

Anda mungkin juga menyukai