BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat. Hordeolum adalah infeksi yang meradang, purulen, dan terlokalisir pada
satu atau lebih kelenjar sebasea (meibomian atau zeisian) kelopak mata [1]. Belum
antibiotika pada hordeolum pernah dilakukan pada tahun 1988 di poliklinik Mata
hordeolum sebesar 1,6% dengan usia terbanyak pada golongan dewasa muda dan
Kelopak mata berperan penting dalam memberikan proteksi fisik untuk mata. Selain
itu, kelopak mata juga berperan dalam mempertahankan film air mata serta drainase
air mata[3]. Oleh karena itu semua bagian dari mata harus dijaga kesehatannya,
termasuk palpebra yang menjadi salah satu pertahanan atau barrier dari mata.
Diagnosis dan tatalaksana yang tepat pada hordeolum dapat mencegah proses
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat
kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam
terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar,
a. Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis,
longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
Fungsi otot ini adalah untuk menutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi
orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat
c. Jaringan Areolar
d. Tarsus
padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan
e. Konjungtiva Palpebrae
a. Kelenjar Meibom
Biasa juga dikenal sebagai kelenjar tarsal dan terdapat pada stroma
dari lempeng tarsal yang tersusun secara vertikal. Terdapat sekitar 30-
sebasea yang turut berkontribusi pada lapisan lipid pada lapisan air
folikel rambut atau pada ductus kelenjar zeiss dan tidak bermuara
tepian anterior dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata,
sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.
dalam satu baris dekat bulu mata. Tepian posterior berkontak dengan bola
mata, dan sepanjang tepian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar
2.2 Hordeolum
2.2.1 Definisi
2.2.1 Etiologi
Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum.
[5]
Paling sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda dan pada pasien
1. Penyakit kronik.
4. Diabetes
2.2.3 Patofisiologi
Hordeolum externum timbul dari blokade dan infeksi dari kelenjar Zeiss
atau Moll. Hordeolum internum timbul dari infeksi pada kelenjar Meibom
Gejala [5]
- Pembengkakan
Tanda
- Eritema
- Edema
9
Stadium selulitis
2.2.4 Diagnosis
Diagnosis hordeolum ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda pada hasil
pemeriksaan oftalmologis
- Xanthelasma
- Blepharitis
- Dakriosistitis
- Kalazion
2.2.6 Penatalaksanaan
Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari.4
10
Medikamentosa :
Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada
1. Antibiotik topikal.
Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10
hari3. Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum
2. Antibiotik sistemik
Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat.
Dapat diberikan cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari
Operatif :
prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan dilakukan insisi yang bila:
antibiotik.
2.2.7 Komplikasi
12
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Editor EGC. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 1996.
[2] Winarto. Macam Kuman, Pola Kepekaan terhadap Antibiotika serta Beberapa
Faktor Risiko pada Hordeolum. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro; 1990.
[4] Khurana AK. 2007. Comprehensive Ophthalmology 4th ed. Rohtak: New Age
International
[5] Sidarta, I. Ilmu Penyakit Mata, Edisi III, Cetakan I, Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
2004: Hal 92-94