yang umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Berdasarkan glandula yang terlibat,
hordeolum dapat dibedakan menjadi internal dan eksternal. Hordeolum internal melibatkan kelenjar
meibom, sedangkan hordeolum eksternal melibatkan kelenjar Zeis atau Mol
Diagnosis hordeolum dapat ditegakkan secara klinis. Pasien umumnya datang dengan keluhan timbulnya
benjolan pada tepi palpebra. Benjolan biasanya disertai tanda inflamasi seperti eritema dan nyeri.[3,4]
hordeolum
Hordeolum merupakan infeksi akut yang bersifat self limited dan dapat sembuh dalam beberapa hari.
Untuk mengurangi keluhan, dapat dilakukan kompres hangat dan antibiotik topikal seperti eritromisin.
Lesi yang kronik membutuhkan insisi dan drainase
Masuk / Daftar
CME
Webinar
E-Course
SKP
Diskusi Dokter
Penyakit A-Z
Obat A-Z
Privasi
Syarat & Ketentuan
Kontak
Tentang Alomedika
Hordeolum
- Pendahuluan
- Patofisiologi
- Etiologi
- Epidemiologi
- Diagnosis
- Penatalaksanaan
- Prognosis
Etiologi Hordeolum
Oleh :
Etiologi hordeolum adalah bakteri golongan Staphylococcus yang mana Staphylococcus aureus
merupakan penyebab tersering. Riwayat hordeolum sebelumnya, penyakit kulit seperti dermatitis
seboroik, serta diabetes menjadi faktor risiko terjadinya hordeolum.[2-4]
Etiologi
Etiologi hordeolum adalah infeksi bakteri golongan Staphylococcus. Penyebab tersering adalah
Staphylococcus aureus, dan penyebab tersering kedua adalah Staphylococcus epidermidis.[2-4]
Faktor Risiko
Usia dewasa umumnya lebih rentan terkait dengan peningkatan viskositas sebum
Diagnosis hordeolum dicurigai pada pasien dengan keluhan adanya bengkak yang disertai nyeri pada
daerah kelopak mata tanpa riwayat trauma atau benda asing. Pemeriksaan penunjang berupa
fluoresensi mungkin diperlukan jika terjadi iritasi pada kornea.
Anamnesis
Pasien dengan hordeolum biasanya datang dengan keluhan rasa nyeri dan bengkak pada daerah kelopak
mata tanpa ada riwayat trauma atau benda asing. Terdapat benjolan kemerahan, nyeri, dan kadang bisa
disertai dengan adanya pus. Pada hordeolum internal, pembengkakan terlihat generalisata atau dengan
batas yang tidak tegas. Selain itu, dapat pula disertai dengan adanya keluhan bulu mata masuk ke arah
dalam atau trichiasis, atau ektropion.
Penatalaksanaan hordeolum umumnya tidak memerlukan tindakan khusus. Penyakit ini dapat sembuh
sendiri dalam beberapa hari. Untuk meringankan gejala, pasien dapat disarankan untuk melakukan
kompres hangat. Antibiotik topikal juga bisa diberikan untuk mencegah komplikasi lokal.[2,4,10]
Kompres Hangat
Kompres hangat dapat dilakukan untuk mempercepat drainase dan mengurangi keluhan nyeri. Kompres
hangat dapat dilakukan sebanyak 4 kali dalam sehari dengan durasi 10 menit. Dapat pula dilakukan
pijatan ringan pada nodul untuk membantu mengeluarkan obstruksi pada kelenjar.