Hordeolum merupakan inflamasi supuratif pada kelenjar kelopak mata
yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Dikenal bentuk hordeolum internem dan eksternum Etiologi • Disebabkan oleh bakteri Staphlococcus yang menginfeksi kelenjar sebasea kelopak mata • Hordeolum ekternal disebabkan oleh adanya penyumbatan pada kelenjar sebasea (zeis) atau kelenjar keringat (moll) • Hordeolum interna disebabkan oleh penyumbatan kelenjar meibom Epidemiologi • Hordeolum merupakan penyakit ifeksi yang sering ditemukan • Belum terdapat data mengenai insidensi dan prevalensi secara global Menurut Sobrinho, et al Prevalensi hordeolum sebesar 7,6% dari 1063 pasien • Tidak terdapat presidposisi pada kelompok ras maupun jenis kelamin tertentu • Orang dewasa cenderung lebih beresiko dibanding anak anak karena ada peningkatan viskositas dari sebum Anatomi Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri atas kulit, otot, dan jaringan fibrosa, yang berfungsi melindungi struktur struktur mata yang rentan Komponen pada kulit palpebra terdapat rambut halus, kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat Kelenjar pada Palpebra yang berperan penting dalam terjadinya hordeolum antara lain: ● Kelenjar Meibom : Kelenjar sebasea yang terletak di belakang sulkus intermarginalis tepat di depan mukokutan ● Kelenjar Zeis : Kelenjar sebasea yang terdapat silia ● Kelenjar Moll: kelenjar keringat apokrin di kulit terdapat pada margo palpebral Patofisiologi • Infeksi umumnya muncul akibat penebalan, stasis, atau keringnya sekresi kelenjar Zeis, Moll, atau kelenjar Meibom. • Kelenjar Zeis menyekresikan sebum dengan suatu kandungan antiseptik yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri. • Kelenjar Moll memproduksi imunoglobulin A, mucin 1, dan lisosom yang sangat esensial pada pertahanan imun melawan bakteri mata. • Ketika kelenjarkelenjar ini mengalami suatu blokade atau kebuntuan, maka akan terjadi gangguan pertahanan imun mata. • Stasis kelenjar ini dapat mengakibatkan terjadinya infeksi bakteri dan Staphylococcus aureus merupakan patogen tersering yang menyebabkan hordeolum. • Proses infeksi ada kelenjar tersebut umumnya bermanifestasi sebagai folikulitis atau abses • Hordeolum interna dapat berubah menjadi kalazion, yang merupakan suatu nodul kronis lipogranulomatosa yang mengenai kelenjar Meibom atau kelenjar Zeis. Manifestasi Klinis • Tanda-tanda awal hordeolum adalah munculnya benjolan kecil dengan titik berwarna kekuningan di tengah benjolan yang kemudian berkembang menjadi nanah dan melebar di sekitar area tersebut. • Gejala-gejala lain yang dapat muncul adalah benjolan pada kelopak mata atas ataupun bawah, bengkak yang terlokalisir pada kelopak mata, nyeri yang terlokalisir, kemerahan, nyeri tekan, serta munculnya krusta pada tepi kelopak mata. Selain itu, muncul gejalagejala pada bola mata seperti sensasi terbakar pada permukaan mata, kelopak mata yang lebih rendah daripada kelopak mata di sebelahnya, gatal, serta penurunan tajam penglihatan. Pasien juga dapat mengeluhkan munculnya kotoran dari matanya, mata kemerahan, lebih sensisitif terhadap cahaya, mata berair, perasaan tidak nyaman pada saat berkedip, serta suatu sensasi benda asing pada mata Fase Infiltratif Fase Supuratif • Akut • Benjolan berwarna putih • Disertai edema kekuningan • Lesi membesar dan disertai • Nyeri sedkit berkurang discharge Diagnosis Banding • Blefaritis marginal • Kalazion • Delulitis periorbital dan orbital • Sebaceous gland carcinoma Hordeolum Kalazion
Onset Akut Kronis
Lokasi Sering ditemukan pada konjungtiva Sering ditemukan pada palpebra
palpebra atau pada kulit palpebral
Penyebab Infeksi Baktei Staphylococcus Terjadi penyumbatan pada kelenjar
aureus meibom
Gejala Benjolan merah, edema, nyeri Tidak ada nyeri tekan
Terapi • Eyelid hygiene: 1:1 dilusi shampoo bayi dengan air hangat, lakukan 2-4x/hari • Kompres hangat : 2-3X/ hari dengan kain bersih selama 10-15 menit. Untuk mempercepat proses peradangan Hindari penggunaan lensa kontak dan make up pada mata • Antibiotik topical : kloramfenikol 1% atau asam fusidat 1% tetes mata 3-4 kali/hari • Antiinflamasi topica • Antibiotik sistemik -> eritromisin 250 mg, bila terdapat tanda-tanda selulitis palpebral • Epilasi bulu mata -> memberikan jalan untuk drainase pus • insisi abses terkadang diperlukan untuk mengevakuasi pus horizontal pada hordeolum eksterna dan vertical pada hordeolum interna Komplikasi dan Prognosis Komplikasi :kalazion, abses/selulitis orbita Prognosis: bonam, dapat terjadi rekurensi terutama bila terdapat factor predisposisi Identitas Pasien Anamnesis Status Mata