Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah Swt, sang pemilik cinta yang paling
hakiki, yang telah memberikan berkah, hidayah beserta rahmatnya sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan judul “Penyebab Toksoplasma pada Ibu
Hamil dan Cara Pengobatan serta Cara Pencegahannya”
Shalawat beserta salam tak lupa dihaturkan kepada sang revolusioner
Islam yang telah menjejakkan kakinya ke seluruh penjuru negeri, yakni nabi
Muhammad SAW. Tak lupa pula ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya
diucapkan kepada para dosen pembimbing sekaligus dosen mata kuliah yang
bersangkutan yakni, Bpk. Hendra Setiawan S.S. M.Pd. yang telah membimbing
dan memberikan nasihat-nasihatnya dalam membuat makalah ini. Kepada
teman-teman yang telah turut serta dalam membantu proses penyusunan makalah
ini. Juga pada semua rekan sejawat yang telah ikut berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu.
Dengan terselesaikannya tugas besar pembuatan makalah ini, semoga
dapat bermanfaat bagi semuanya terkhusus bagi pembaca. Dan dapat disadari
bahwa dalam proses penyusunannya, makalah ini masih belum bisa mencapai
kata sempurna. Oleh karena itu, dimohon agar pembaca berkenan untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun agar pembuatan makalah ke
depannya dapat lebih baik lagi.

Bandung, 22 November 2016.

Penyusun

i
ii

SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama: Jamaludin Hadi Kusuma (043315160021)
Kikideti Banowati (043315160022)
Lulu Nurbaeti (043315160023)
Nindya Natasya Diah (043315160024)

Menyatakan bahwa makalah berjudul “Penyebab Toksoplasma pada Ibu


Hamil dan Cara Pengobatan serta Cara Pencegahannya” adalah karya asli, bukan
hasil plagiarisme. Jika ditemukan ada bentuk-bentuk plagiarisme, maka bersedia
untuk mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Bandung, 22 November 2016

Jamaludin Hadi K. Kikideti Banowati Lulu Nurbaeti Nindya N. Diah


iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Batasan Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.4. Tujuan ....................................................................................................... 2
1.5. Manfaat ..................................................................................................... 2
1.6. Metode Penyusunan ................................................................................. 3
BAB 2 ..................................................................................................................... 4
KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 4
2.1. Mengenal Toksoplasmosis ....................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
3.1. Penyebab Toksoplasma Pada Ibu Hamil .................................................. 6
3.2. Cara Penularan Toksoplasma dari Hewan ke Manusia ............................ 8
3.3. Dampak Toksoplasma Pada Ibu Hamil .................................................... 9
3.4. Cara Pencegahan Toksoplasma Pada Ibu Hamil .................................... 11
3.5. Cara Pengobatan Toksoplasma............................................................... 13
BAB 4 ................................................................................................................... 16
PENUTUP ............................................................................................................. 16
4.1. Kesimpulan ............................................................................................. 16
4.2. Saran ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
LAMPIRAN .......................................................................................................... 17
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Cara Penularan dan Siklus Hidup Toksoplasma ................................. 9


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Belakangan ini sering di jumpai kecacatan pada bayi yang baru lahir banyak
faktor yang menyebabkan hal itu terjadi diantaranya kelainan genetik, terjangkit
virus dsb. Hal tersebut bisa saja kita hindari dengan mengenali apa saja yang
menyebabkan kecacatan pada saat kelahiran bayi, dengan mengenali pencegahan
penularan genetik, dan terutama mengenali cara penyebaran virus yang terjadi,
salah satu virus yang menyebabkan kecacatan pada kelahiran bayi adalah virus
toxoplasma, virus toxoplasma dapat menyebabkan kecacatan pada bayi saat baru
lahir. Toxoplasma sering menjadi hal yang sangat ditakuti dan dikhawatirkan bagi
wanita hamil dan yang sedang merencanakan kehamilan, yang dapat
menyebabkan cacat bawaan pada bayi dan keguguran pada ibu hamil.
Di negara beriklim lembab, penyakit parasit masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang cukup serius. Salah satu diantaranya adalah infeksi
protozoa yang ditularkan melalui tubuh kucing. Infeksi penyakit yang ditularkan
oleh kucing ini mempunyai prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada
masyarakat yang mempunyai kebiasaan makan daging mentah atau kurang
matang. Di indonesia faktor-faktor tersebut disertai dengan keadaan sanitasi
lingkungan dan banyaknya sumber penularan.
Infeksi toxoplasma tersebar luas dan sebagian besar berlangsung
asimtomatis, meskipun panyakit ini belum digolongkan sebagai penyakit parasite
yang diutamakan pemberantasannya oleh pemerintah, tetapi beberapa panelitian
yang telah dilakukan di beberapa tempat untuk mengetahui derajat distribusi dan
prevalensinya. Indonesia sebagai negara tropik merupakan tempat yang sesuai
untuk perkembangan parasit tersebut. Keadaan ini ditunjang oleh beberapa faktor
seperti sanitasi lingkungan dan banyak sumber penularan terutama kucing dan
sebangsanya. Diperkirakan sepertiga penduduk dunia mengalami penyakit ini.
Maka dalam makalah ini dibahas mengenai penyebab toxoplasma pada ibu hamil
dan pengobatannya serta cara pencegahannya.

1
2

1.2. Batasan Masalah


Dari latar belakang yang dipaparkan maka makalah ini akan membahas
toksoplasma. Karena luasnya cakupan pengetahuan tentang toksoplasma maka
batasan makalah ini hanya membahas toksoplasma dari beberapa aspek
permasalahaan diantaranya penyebab, cara penularan, dampak, pengobatan, dan
cara pencegahannya. Yang dari aspek-aspek permasalahan tersebut dijadikanlah
satu kesatuan makalah dengan judul “Penyebab Toksoplasma Pada Ibu Hamil dan
Pengobatannya serta Cara Pencegahannya”.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, rumusan masalah pada penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Apakah penyebab toksoplasma pada ibu hamil?
b. Bagaimanakah dampak toksoplasma pada ibu hamil?
c. Bagaimanakah upaya pencegahan toksoplasma pada ibu hamil?
d. Bagaimanakah cara penularan toksoplasma dari hewan ke manusia?
e. Bagaimanakah cara pengobatan toksoplasma?
1.4. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis penyebab toksoplasma pada ibu hamil.
b. Mendeskripsikan cara penularan toksoplasma dari hewan ke manusia.
c. Memaparkan dampak toksoplasma pada ibu hamil.
d. Menjelaskan upaya pencegahan toksoplasmma pada ibu hamil.
e. Memaparkan cara pengobatan toksoplasma pada ibu hamil.
1.5. Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini ada dalam dua aspek yakni sebagai berikut.
a. Aspek secara teoretis.
1) Untuk Pengembangan keilmuwan di bidang kesehatan.
2) Untuk menambah referensi kajian ilmiah dan pengembangan
media dalam pembelajaran.
b. Aspek secara praktis.
1) Mengetahui penyebab toksoplasma pada ibu hamil.
2) Mengetahui cara pengobatan toksoplasma pada ibu hamil.
3

3) Mengetahui cara pencegahan toksoplasma pada ibu hamil.


1.6. Metode Penyusunan
Metode penyusunan makalah ini dengan cara pencarian materi dari
berbagai media yang ada. Adapun langkah langkah yang diambil dalam
penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:
a. Studi Literatur
Dalam penulisan makalah ini, langkah pertama yaitu dengan
melakukan studi literatur pada buku-buku, website, hasil skripsi, makalah
yang membahas tentang Toksoplasma, jurnal, dan penelitian yang telah
dilakukan yang berkaitan dengan toksoplasma pada ibu hamil. Data yang
didapat dari studi literatur ini akan digunakan sebagai acuan untuk membuat
kajian pustaka dan pembahasan dalam makala h ini.
b. Metode Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara survey langsung
maupun studi literatur. Jenis data yang digunakan terdiri dari 2 macam,
yaitu:
1) Data primer
Data yang diperoleh secara langsung baik dengan wawancara
kepada para ahli dalam bidang kesehatan melalui forum dalam
internet maupun diskusi dalam proses pembelajaran.
2) Data sekunder
Data yang diperoleh dalam mengerjakan makalah ini melalui studi
literatur baik dari buku, internet, maupun hasil makalah dari
universitas lain dan media yang lainnya.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Mengenal Toksoplasmosis
Toksoplasmosis, suatu penyakit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii,
merupakan penyakit parasit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia
(Hiswani, 2005 srikpsi pada program studi S1 universitas sumatra utara hal 1).
Parasit ini merupakan golongan Protozoa yang bersifat parasit obligat
intraseseluler. Toksoplasmosis menjadi sangat penting karena infeksi yang terjadi
pada saat kehamilan dapat menyebabkan abortus spontan atau kelahiran anak
yang dalam kondisi abnormal atau disebut sebagai kelainan kongenital seperti
hidrosefalus, mikrosefalus, iridosiklisis dan retardasi mental. (dr. Umroni, Ulfi
DKK. (2016, 23 Oktober). Toksoplasmosis. [Online] Tersedia:
http//aladokter.com/toksoplasmosis/. [2016, 04 November]).
Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat intraseluler, Sebagian besar
Toxoplasma gondii berada dalam tiga bentuk utama, yaitu : ookista, tachizoit dan
bradizoit. bentuk utama, yaitu : ookista, tachizoit dan bradizoit. (Astuti, 2010 hal.
24). Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung
lain agak membulat. Ukuran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron dan
mempunyai selaput sel, satu inti yang terletak di tengah bulan sabit dan beberapa
organel lain seperti mitokondria dan badan golgi (Astuti, 2010 hal. 24). Bentuk ini
terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung dan mamalia termasuk
manusia dan kucing sebagai hospes definitif. Takizoit ditemukan pada infeksi
akut dalam berbagai jaringan tubuh. Takizoit juga dapat memasuki tiap sel yang
berinti.
Kista dibentuk di dalam sel hospes bila takizoit yang membelah telah membentuk
dinding. Ukuran kista berbeda-beda, ada yang berukuran kecil hanya berisi
beberapa bradizoit dan ada yang berukuran 200 mikron berisi kira-kira 3000
bradizoit. Kista dalam tubuh hospes dapat ditemukan seumur hidup terutama di
otak, otot jantung, dan otot bergaris. Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi
di dalam otot bentuk kista mengikuti bentuk sel otot (Astuti, 2010 hal. 24).
Ookista berbentuk lonjong, berukuran 11-14 x 9-11 mikron. Ookista mempunyai
dinding, berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblas. Pada

4
5

perkembangan selanjutnya ke dua sporoblas membentuk dinding dan menjadi


sporokista. Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit yang berukuran 8
x 2 mikron dan sebuah benda residu. Toxoplasma gondii dalam klasifikasi
termasuk kelas Sporozoasida, berkembang biak secara seksual dan aseksual yang
terjadi secara bergantian.
Daur hidup T. gondii melalui dua siklus yaitu siklus enteroepitel dan siklus
ekstraintestinal. Siklus enteroepitelial di dalam tubuh hospes definitif seperti
kucing. Siklus ekstraintestinal pula di dalam tubuh hospes perantara seperti
manusia, kambing dan domba. Pada siklus ekstraintestinal, ookista yang keluar
bersama tinja kucing belum bersifat infektif. Setelah mengalami sporulasi, ookista
akan berisi sporozoit dan menjadi bentuk yang infektif. Manusia dan hospes
perantara lainnya akan terinfeksi jika tertelan bentuk ookista tersebut.
Di dalam ileum, dinding ookista akan hancur sehingga sporozoit bebas. Sporozoit-
sporozoit ini menembus mukosa ileum dan mengikuti aliran darah dan limfa
menuju berbagai organ tubuh seperti otak, mata, hati dan jantung.
Sporozoit bebas akan membentuk pseudokista setelah berada dalam sel organ-
organ tersebut. Pseudokista tersebut berisi endozoit atau yang lebih dikenal
sebagai takizoit. Takizoit akan membelah, kecepatan membelah takizoit ini
berkurang secara berangsur kemudian terbentuk kista yang mengandung bradizoit.
Bradizoit dalam kista biasanya ditemukan pada infeksi menahun (infeksi laten).
Adapun beberapa manifestasi dari infeksi toksoplasma (toksoplasmosis) pada
manusia (Tim Ahli Nutrisi (2015, 13 November). Penyakit Toxoplasma pada Ibu
Hamil. [Online] Tersedia: http//Nutriclub.co.id/ [2016, 04 November]).
toksoplasmosis okular – peradangan dan luka pada bagian belakang mata yang
meyebabkan gangguan penglihatan, muncul floater, hingga kebutaan bila tidak
segera ditagani.
toksoplasmosis kongenital – janin yang terinfeksi toksoplasmosis selama berada
dalam kandungan, bisa menyebabkan kecacatan ataupun kematian pada janin
toksoplasmosis serebral – infeksi toksoplasma pada otak, biasa dialami oleh orang
yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti AIDS.
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. Penyebab Toksoplasma Pada Ibu Hamil
Parasit Toxoplasma gondii dapat menginfeksi seluruh mamalia berdarah
hangat bahkaan manusia. Tetapi, parasit ini hanya dapat berkembang biak pada
kucing liar dan peliharaan. Oleh karena itu, kucing liar dan peliharaan merupakan
inang utama dari parasit ini. Namun, kucing yang terinfeksi biasanya tidak
menunjukkan gejala-gejala tertentu. Parasit ini tahan hidup beberapa bulan di
tanah dan air.
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan masuknya parasit T. gondii ke
tubuh manusia :
a. Mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci.
Jika seseorang terutamanya ibu hamil akan mengonsumsi buah-
buahan dan hendaknya senantiasa mencucinya terlebih dahulu, karena tidak
dapat dipastikan kalau buah dan sayuraan tersebut telah steril dari
kontaminasi kotoran kucing atau hewan lain yang telah terinfeksi parasit
toksoplasma. Dengan mencuci buah-buahan dan sayuranpun dapat
mencegah dari bakteri, parasit dan kuman yang menempel pada buah dan
sayuran tersebut.
b. Meminum air yang belum pasti steril atau bersih.
Air yang akan diminunpun bukanlah sesuatu yang dapat dianggap
remeh, karena air minum yang akan diminum tersebut bisa terkontaminasi
oleh parasit toksoplasma. Jadi, setiap orang harus tetap memerhatikan air
yang akan diminum terlebih dahulu.
c. Mengonsumsi daging mentah atau setengah matang.
Hampir setengah dari penyebab infeksi toksoplasma disebabkan oleh
kebiasaan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang. Daging yang
masih mentah atau setengah matang memiliki kemungkinan bahwa daging
tersebut adalah daging dari hewan yang telah terkontaminasi toksoplasma
baik itu ayam, sapi maupun kambing dan hewan lainnya. hal tersebut yang
menjadi penyebab terjadinya penularan.
d. Menggunakan peralatan yang tidak steril atau bersih.

6
7

Peralatan yaang digunakan terutama saat memasak harus dicuci atau


disterilkan terlebih dahulu sebelum pemakaiannya karena saat peralatan
tersebut digunakan, khususnya saat mengolah daging yang masih mentah,
daging mentah yang diolah menggunakan peralatan tersebut dapat
terkontaminasi dan mengontaminasi peralatan yang dipakai. Begitupula
dengan peralatan yang digunakan di laboratorium.
e. Meminum susu kambing mentah yang terinfeksi atau produk yang terbuat
darinya.
Kambing atau sapi termasuk ke dalam golongan hewan yang dapat
terinfeksi oleh parasit toksoplasma. Saat seseorang meminum susu
mentahnya atau produk yang terbuat dari susu mentah tersebut, maka orang
yang meminumnya akan terinfeksi oleh parasit tersebut.
f. Melalui transplantasi organ dan transfusi darah.
Parasit toksoplasma umumnya berada pada cairan-cairan dalam tubuh
hewan atau manusia yang terinfeksi. Jadi apabila dilakukan transplantasi
organ dan transfusi darah dari seseorang yang telah terinfeksi, maka secara
otomatis orang yang ditransplantasikan tersebutpun akan terkena infeksi
dari parasit toksoplasma.
g. Tangan yang tidak dibersihkan setelah berkebun atau aktivitas yang
bersangkutan dengan tanah.
Tanah merupakan sesuatu yang dapat menjadi penyebab terjadinya
infeksi, karena tanah tersebut telah terkena kotoran dari hewan, tumbuh-
tumbuhan atau sayuran yang mengandung parasit toksoplasma dan dapat
menginfeksi jika parasit tersebut tertelan.
h. Berinteraksi secara langsung dengan vektor atau perantara dari parasit
Toksoplasma ke manusia.
Manusia dapat terinfeksi apabila berinteraksi langsung seperti menyentuh
vektor dari toksoplasma. Dalam hal ini vektor utama dari toksoplasma yaitu
kucing atau anjing. Adapun melalui perantara seperti tanah, air, buah-
buahan dan sayuran, atau segala sesuatu yang telah terkontaminasi oleh
parasit tersebut.
8

Kucing bukanlah satu-satunya penyebab penyebaraan parasit toksoplasma.


Tetapi, apabila ibu memelihara kucing di dalam rumah, sebaiknya melakukan
tindakan pencegahan penyebaran parasit toksoplasma dengan teliti. Karena secara
alami di dalam usus kucing, parasit toksoplasma sedang berkembang biak.
Parasit toksoplasma tidak dapat disebabkan oleh penularan antar manusia.
Tetapi, manusia dapat terinfeksi dari manusia lain dengan cara transfusi darah
lengkap dan transplantasi organ dari manusia yang menderita toksoplasma
terutama toksoplasma laten.
3.2. Cara Penularan Toksoplasma dari Hewan ke Manusia
Toksoplasma bukanlah penyakit yang ditularkan oleh virus, tetapi oleh
parasit. Manusia dapat tertular infeksi toksoplasma dengan berbagai cara.
Sebagian besar toksoplasma berada pada tiga bentuk utama: Ookista, Tachizoid,
dan Bradizhoit. Ookista hanya terbentuk di usus inang definitif, yaitu bangsa
kucing. Ookista dikeluarkan melalui tinja kucing, ookista yang terdapat dalam
tinja kucing berukuran lebar 9-11 µm dan panjang 11-14 µm, mengandung dua
sporokista yang masing-masingnya mengandung empat sporozoit. Bila tertelan
oleh manusia atau hewan lain, maka akan berkembang menjadi tachizoid
(Trofozoit). Tachizoit berbentuk bulan sabit, berukuran lebar 2-3 µm dan panjang
4-8 µm. Salaah satu ujungnya lebih bulat daripada yang lainnya. Bentuk ini
merupakan bentuk yang dapat memperbanyak dengan lebih cepat.
9

Gambar 3.1 Cara Penularan dan Siklus Hidup Toksoplasma


Seekor kucing dapat mengeluarkan ookista sampai sepuluh juta sehari
selama dua minggu. Ookista dapat hidup selama satu tahun di tanah yang lembab.
Cacing tanah dapat mencampur ookista dengan tanah, kecoa dan lalat menjadi
vektor mekanik yang dapat memindahkan ookista dari tanah atau lantai ke
makanan. Bila tikus terinfeksi, maka akan timbul kista dalam otot dan otaknya.
Bila tikus dimakan ular, maka ular akan tertular juga. Hewan pemakan rumput
seperti kambing, sapi dan kuda juga dapat terinfeksi toksoplasma karena
memakan rumput yang terkontaminasi kotoran kucing yang mengandung ookista.
Manusia dengan imunitas yang rendah dan ibu hamil yang menelan parasit
toksoplasma akan terkena infeksi toksoplasma. Gejala yang terlihat saat terkena
infeksi hanyalah gejala ringan dan tidak begitu terlihat oleh mata. Akibat yang
ditimbulkan oleh toksoplasma akan lebih dirasakan oleh ibu hamil dibandingkan
dengan perempuan normal ataupun laki-laki, karena ibu akan menginfeksi bayi
yang dikandungnya dan akan menyebabkan keguguran atau kelahiran yang
abnormal.
3.3. Dampak Toksoplasma Pada Ibu Hamil
Risiko bayi terkena infeksi semakin meningkat seiring dengan usia
kandungan. Jika Ibu terinfeksi parasit toksoplasma pada usia trimester (periode
waktu tiga bulan kalender) pertama kehamilan, maka risiko bayi tertular sebesar
10

15%, pada trimester ke dua sebesar 30%, dan 60% pada trimester ke tiga.
Walaupun kemungkinan tingkat penularan pada akhir semester sangat besar,
namun jika janin telah terinfeksi dari awal trimester kehamilan, infeksi akan
semakin parah dan kemungkinan bisa terbawa seumur hidup.
Risiko penularan semakin rendah bila Ibu terinfeksi beberapa bulan sebelum
memasuki masa kehamilan. Para ahli kesehatan menyarankan, Jika Ibu
mengetahui bahwa infeksi sudah terdapat pada tubuh, tunggulah selama enam
bulan sebelum memutuskan untuk hamil, ketika infeksi sudah ditangani.
Secara kasat mata, sulit sekali mendeteksi apakah seseorang terkena parasit
tokso atau tidak. Pada orang dewasa biasanya tidak disertai gangguan fisik
maupun psikis. Apalagi jika kondisi tubuhnya sehat dan bugar. Beberapa gejala
yang dapat terlihat apabila infeksi terjadi seperti :
a. Flu.
b. Demam.
c. Rasa lelah.
d. Nyeri kepala.
e. Sakit tenggorokan.
f. Gangguan pada kulit.
g. Pembesaran kelenjar getah bening termasuk hati serta limfa.
Penyakit ini sering tidak terdeteksi, sehingga kecurigaan baru muncul
setelah terjadi keguguran atau bayi terlahir dalam kondisi cacat bawaan. Karena
itu sangat penting melakukan pengecekan darah di laboratorium agar dapat
dilakukan pengobatan secara dini terhadap masalah ini.
Pada Ibu yang sedang hamil, gejala infeksi dari tokso hanya akan terlihat
seperti demam, pusing, mudah lelah, sakit kepala sebelah, atau pegal-pegal. Jika
hasil pemeriksaan menunjukkan Ibu positif terinfeksi parasit tokso maka dokter
kandungan akan memberikan antibiotik untuk mengurangi risiko penularan yang
serius kepada janin. Akibat terparah terjadi pada janin. Dampak yang umumnya
terjadi adalah keguguran. Dan bila bayi terlahir maka ia akan mengalami beberapa
masalah kesehatan, seperti: cacat bawaan, pembengkakan hati dan limpa, penyakit
kuning, hingga infeksi mata yang berat.
11

Bayi yang terlahir dengan infeksi parasit tokso akan ditangani dengan obat-
obatan antibiotik selama satu tahun, walaupun tidak terdapat gejala-gejala
infeksinya. Pemeriksaan khusus pada mata dan pendengaran bayi akan dilakukan,
termasuk sonogram atau CT scan pada kepala dan beberapa pemeriksaan lain
yang diperlukan.
3.4. Cara Pencegahan Toksoplasma Pada Ibu Hamil
Banyak hal yang menjadi penyebab dari infeksi toksoplasma pada manusia
terutama ibu hamil. Ada beberapa hal yang dapat mengurangi risiko terkena
infeksi toksoplasma, yakni sebagai berikut.
a. Hindari minum susu yang tidak dipasteurisasi dan produk-produk yang
menggunakan susu tersebut, seperti yang terdapat pada beberapa jenis
keju dan yogurt.
b. Bila Ibu sedang hamil, jangan pernah makan telur mentah.
c. Cuci dan kupaslah buah-buahan dan sayuran sebelum dimakan.
d. Cuci bersih peralatan dapur, bersihkan meja dan makanan apapun
sebelum Ibu mengolahnya, pastikan tangan dibasuh dengan air hangat
dan sabun antiseptik setelah memasak daging mentah.
e. Jangan menyentuh mata, hidung, atau mulut selama sedang menyiapkan
makanan, dan ingat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan.
f. Luka terbuka dapat menyebabkan parasit masuk dengan mudah,
pastikan sarung tangan digunakan sebelum menyentuh makanan jika ada
luka pada tangan yang belum kering.
g. Usir serangga seperti lalat dan kecoa dari makanan.
h. Hindari minum air yang telah terkontaminasi. Konsumsi air minum
dalam kemasan bila bepergian ke daerah dengan sanitasi yang buruk.
i. Jika melakukan aktivitas berkebun, gunakan sarung tangan dan jangan
menyentuh mata, mulut dan hidung sebelum tangan dibersihkan.
j. Hindari kontaminasi silang antara bahan mentah dengan bahan makanan
yang telah matang.
k. Parasit yang mengontaminasi daging ayam, daging sapi dan daging
kambing akan mati bila daging itu dimasak dengan matang di atas suhu
67 derajat Celcius.
12

l. Melakukan vaksinasi terutama sebelum menikah. Hal ini sangat


dianjurkan bagi kaum wanita, tetapi dianjurkan pula bagi kaum laki-laki.
Apabila memiliki atau memelihara kucing, maka ikutilah beberapa hal yang
seharusnya dilakukan di bawah ini.
a. Periksakan kucing peliharaan ke dokter hewan, tes toksoplasma dapat
dilakukan di Rumah Sakit Hewan atau di Dinas Peternakan.
b. Jangan berikan makanan ikan/daging mentah kepada kucing yang
dipelihara.
Kucing yang selalu berada di rumah dan mengonsumsi makanan
kalengan/kering sangat jarang bahkan tidak ditemukan infeksi
toksoplasma.
c. Jaga selalu kebersihan Cat Litter.
d. Jauhkan kucing dari berburu/berkeliaran di luar rumah dan kontak
langsung dengan kucing liar.
e. Selalu jaga kebersihan dan kesehatan kucing peliharaan.
f. Hindari kotoran kucing pada wadah kotoran kucing atau tanah, terutama
bagi yang memelihara kucing.
g. Tutuplah bak pasir tempat bermain anak-anak.
h. Hindari untuk memungut serta memelihara kucing liar.
i. Gunakan sarung tangan dan masker muka saat membersihkan wadah
kotoran.
j. Membuang feses kucing dari kandang kucing setiap hari untuk
mencegah ookista sporulasi.
k. Melakukan disinfeksi kandang kucing dengan menggunakan air
mendidih.
l. Minta orang lain untuk membersihkan boks kotoran kucing, dan lakukan
setiap hari.
Langkah ini akan mengurangi risiko penularan, karena parasit akan
mati setelah 24 jam pada suhu udara luar. Bila Ibu hamil terpaksa
melakukannya, gunakan sarung tangan sekali pakai dan masker, lalu
segera cuci tangan dengan sabun antiseptik .
13

m. Pastikan kucing hidup hanya di dalam rumah, agar tidak menangkap


tikus ataupun burung untuk dimangsa.
n. Jangan biarkan kucing berada di dapur atau meja makan.
o. Meskipun parasit ini tidak hidup pada bulu kucing, selalu cuci tangan
sampai bersih setelah bermain dengannya, karena tak akan disadari
kapan tangan menyentuh mulut, mata dan hidung.
p. Hindari menambah kucing peliharaan baru ketika sedang hamil, jangan
bermain dengan kucing liar atau anak kucing.
3.5. Cara Pengobatan Toksoplasma
Kebanyakan kasus toksoplasma hanya digolongkan sebagai sakit ringan dan
tidak memerlukan adanya perawatan medis. Penderita umumnya bisa pulih total
tanpa komplikasi. Untuk mengobati toksoplasma akut pada penderita yang
mempunyai gangguan kekebalan tubuh, dokter akan meresepkan beberapa jenis
obat yaitu pyrimethamine dan sulfadiazine. Perawatan medis dibutuhkan hanya
pada kondisi seperti berikut:
a. Terkena komplikasi toksoplasma.
b. Sedang dalam masa kehamilan.
c. Bayi terbukti terinfeksi toksoplasma sebelum atau sesudah lahir.
d. Mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh.
Pengobatan toksoplasma dapat digolongkan menjadi dua fase ibu hamil
yakni sebagai berikut.
1) Jika Bayi Masih Berada dalam Kandungan
Dampak yang ditimbulkan akibat infeksi toxoplasma pada janin
dipengaruhi oleh lamanya infeksi menyerang si janin. Jika hasil tes cairan
ketuban meyatakan bayi positif terkena infeksi ini, dokter akan
menggabungkan hasil pemeriksaan USG untuk mengambil tindakan
selanjutnya.
Pada ibu hamil yang terinfeksi toksoplasma, jika janin belum terkena
infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik spiramycin. Jika janin
sudah tertular toksoplasma, maka dokter biasanya akan meresepkan
pyrimethamine dan sulfadiazine. Biasanya dokter akan meresepkan obet
jenis lain dari kelompok antibiotik untuk dikonsumsi bunda di awal
14

trimester kedua. Tujuan pemberian obat ini untuk menurunkan resiko


kerusakan jaringan si janin akibat infeksi. Infeksi toxoplasma pada jaringan
syaraf janin dapat menyebabkan gangguan fungsi kerja otak seperti
keterlambatan pertumbuhan mental atau gerak si kecil, dan epilepsi saat
bayi besar nanti.
Infeksi toxoplasma juga dapat menyerang bagian lain dari janin
misalnya mata yang dapat mengakibatkan gangguan penglihatan atau
bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan kebutaan saat bayi lahir.
2) Jika Bayi Sudah Lahir dan Teridentifikasi Toxoplasma
Sebagian bayi yang terlahir dengan toxoplasmosis dapat menunjukan
gejala-gejala khusus seperti pembengkakan organ hati serta munculnya
gejala penyakit kuning, pembengkakan ginjal, kulit memerah,
pembengkakan kelenjar getah bening, dan nampak gejala infeksi pada organ
jantung dan paru-paru.
Jika hasil laboratorium menunjukan si kecil terinfeksi toxoplasma,
biasanya harus melewati pengobatan antibiotik tertentu selama kurang lebih
satu tahun, meski gejala-gejalanya sudah tidak nampak. Pemeriksaan khusus
pada organ pendengaran dan penglihatan akan dilakukan untuk memastikan
fungsi kerjanya.
Beberapa penelitian menyatakan, Pyrimethamine dan sulfadiazine
biasanya juga digunakan untuk menangani bayi dengan toksoplasmosis
kongenital (setelah bayi lahir), sebab bisa mengurangi risiko gangguan
kesehatan jangka panjang. Akan tetapi, pengobatan ini tidak bisa
memperbaiki kerusakan akibat toksoplasmosis yang sudah terjadi. Jadi
biasanya tetap akan ada gangguan yang bersifat jangka panjang dan
kambuhan.
Untuk menangani infeksi toksoplasma pada penderita gangguan sistem
kekebalan tubuh, umumnya dokter memberikan obat trimethoprim and
sulfamethoxazole untuk mencegah berkembangnya gejala-gejala toksoplasmosis.
Hal ini karena pada penderita yang bersifat karier, parasit tetap berada di dalam
tubuh penderita dalam keadaan tidak aktif (dorman). Ketika kekebalan tubuh
menurun, parasit akan aktif kembali dan menyebabkan gangguan kesehatan yang
15

serius. Jika sistem kekebalan tubuh sudah kembali normal, maka pengobatan bisa
dihentikan.
Berikut pemakaian obat untuk infeksi Toksoplasma yang baik dan benar:
a) Pyrimethamine dengan trisulfapyrimidine.
Dosis pyrimethamine ialah 25-50 mg per hari selama sebulan dan
trisulfapyrimidine dengan dosis 2.000-6.000 mg sehari sebulan. Karena efek
samping obat tadi ialah leukopenia dan trombositopenia, maka dianjurkan
untuk menambahkan asam folat dan yeast selama pengobatan.
b) Spiramycin.
Dosis spiramycin yang dianjurkan ialah 2-4 gram sehari yang di bagi
dalam 2 atau 4 kali pemberian. Dianjurkan pengobatan wanita hamil
trimester pertama dengan spiramycin 2-3 gram sehari selama seminggu atau
3 minggu kemudian disusul 2 minggu tanpa obat. Demikian berselang seling
sampai sembuh.
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Toksoplasma merupakan salah satu penyebab ketidaksuburan seorang
wanita yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii (T. gondii), yang
keberadaannya cukup umum diseluruh dunia. Toxoplasma gondii merupakan
hewan bersel satu yang disebut protozoa dan parasit pada tubuh hewan dan
manusia. Penyakit infeksi oleh Toxoplasma gondii ini lebih dikenal dengan nama
Toksoplasmosis. Parasit ini dapat menginfeksi mayoritas burung dan hewan. T.
gondii dapat ditemukan pada kotoran kucing dan daging hewan yang terinfeksi.
Media penularan toksoplasma juga dapat berasal dari daging yang mentah
dan kurang matang atau dari buah-buahan dan sayuran yang tercemar oleh kotoran
hewan yang sudah terjangkit oleh Toxoplasma gondii dan dapat ditularkan lewat
transfusi darah, transplantasi organ, dan gigitan serangga seperti nyamuk. Karena
pada umumnya, T. Gondii dalam bentuk tachizoid berada dalam air liur, darah,
cairan sperma, dan cairan tubuh lainnya.
Pada Ibu yang sedang hamil, gejala infeksi dari tokso hanya akan terlihat
seperti demam, pusing, mudah lelah, sakit kepala sebelah, atau pegal-pegal. Jika
hasil pemeriksaan menunjukkan Ibu positif terinfeksi parasit tokso maka dokter
kandungan akan memberikan antibiotik untuk mengurangi risiko penularan yang
serius kepada janin. Akibat terparah terjadi pada janin. Dampak yang umumnya
terjadi adalah keguguran. Dan bila bayi terlahir maka ia akan mengalami beberapa
masalah kesehatan, seperti: cacat bawaan, pembengkakan hati dan limpa, penyakit
kuning, hingga infeksi mata yang berat.
Beberapa penelitian menyatakan, Pyrimethamine dan sulfadiazine biasanya
juga digunakan untuk menangani bayi dengan toksoplasmosis kongenital (setelah
bayi lahir), sebab bisa mengurangi risiko gangguan kesehatan jangka panjang.
Akan tetapi, pengobatan ini tidak bisa memperbaiki kerusakan akibat
toksoplasmosis yang sudah terjadi. Jadi biasanya tetap akan ada gangguan yang
bersifat jangka panjang dan kambuhan.

16
17

4.2. Saran
Dengan kesimpulan dari makalah ini yang telah diambil. Maka, beberapa
saran yang diberikan kepada pembaca adalah sebagai berikut,
1. Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil
trimester pertama akan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis.
2. Bagi wanita yang mengindap toxoplasmosis sebaiknya tidak hamil
dahulu sampai sembuh atau menunggu sampai T. gondii dalam keadaan
istirahat.
3. Ibu hamil sebaiknya menghindari kontak langsung dengan kucing.
4. Gunakanlah iradiasi daging atau memasak daging pada suhu 1500F
(660C) sebelum dimakan.
5. Hendaklah membiasakan mencuci segala sesuatu yang akan dimakan,
diminum dan digunakan oleh ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA
1. Astuti, Novia Tri. (2010). Toxoplasma gondii (Nicolle & Splendore 1908).
Banjarnegara: Balaba.
2. Darmayanti, Dewi. (2011). Tugas Terstruktur Mata Kuliah Epidemiologi
kesehatan Reproduksi. Makalah pada Program Studi S-1 Kedokteran dan
Ilmu-Ilmu Kesehatan di Universitas Pendidikan Nasional [Online] Tersedia:
http://www.budidarma.com/2011/05/makalah-toxoplasmosis.html. [2016, 31
Oktober]
3. Effendi, Cacang dan N.S. Budiana. (2014). Kucing: Complete Guide Book for
Your Cat. Jakarta: AgriFlo.
4. Imroni, Ulfi DKK. (2015). Toksoplasmosis. [Online]. Tersedia:
www.alodokter.com. [2016, 07 November].
5. Sastrawinata, Sulaiman DKK (Ed.). (2005). Ilmu Kesehatan Reproduksi:
Obstetri Patologi Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
6. Suririnah. (2008). Buku Pintar Kehamilan & Persalinan. Jakarta: PT.
Gramedia.
7. Tim Ahli Nutrisi. (2016). Penyakit toxoplasma pada iu hamil. [Online].
Tersedia: www.nutriclub.co.id. [2016, 04 November].
8. Tim PesanLab. (2016). Virus toksoplasma: Gejala, Ciri-ciri dan
pencegahannya [Online]. Tersedia: https://www.pesanlab.com. [2016, 18
Oktober].
9. Tim Redaksi. (2015). Toksoplasmosis bisa disembuhkan? [Online] Tersedia:
http://www.motherandbaby.co.id. [2016, 18 Oktober]
10. Waluyo, Neno. (2016). Toksoplasma. [Online]. Tersedia:
http://www.kucingkita.com. [2016, 06 November].
11. Wirawan, Jimmy Panji (Portal@TanyaDok.com). (2016, 02 November)
TanyaDok Answer, Email kepada Lulu Nurbaeti (Lulu.Nur09@gmail.com)
12. Yaudza, Noryauzieha. (2010) Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur
tentang Toksoplasmosis di Poliklinik Ginekologi Departemen Obstetri dan
Ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Skripsi pada
Program Studi S-1 Kedokteran di Universitas Sumatera Utara. Sumatera
Utara: Tidak diterbitkan.

16
LAMPIRAN
Nama: dr. Jimmy panji wirawan, SpOG.
Media: Surat Elektronik
A: Saya bukan wanita hamil, saya hanya mahasiswa yang ingin tahu sedikit
tentang toksoplasma.
B: Selamat siang saudara. Sedikit mengenai toksoplasma.Toksoplasmosis adalah
infeksi parasit toksoplasma yang didapatkan oleh manusia, melalui konsumsi
makanan yang terkontaminasi oleh parasit toksoplasma tersebut. Siklus hidup
toksoplasma adalah begitu dia masuk ke dalam tubuh manusia, dia akan bertahan
hidup di organ tertentu, terutama di otak dan pada mereka yang sedang hamil
(infeksi pertama kali/ infeksi akut), parasit tersebut dapat masuk ke dalam
kehamilan dan menyebabkan cacat pada janin. pengobatan saat ini dapat dengan
medikasimentosa seperti spiramisin, tapi efektifitas obat tersebut untuk mengatasi
infeksi kronis tidak terlalu baik. Untuk lebih lengkapnya saudara dapat melihat
laman ini:
https://www.uptodate.com/contents/toxoplasmosis-and-
pregnancy?source=search_result&search=toxoplasmosis%20in%20pregnancy&se
lectedTitle=1~150

Nama : Soni Muhsinin


Media: Saat Pembelajaran
Status : Dosen Ilmu Biomedik Dasar 1 di STIKep PPNI Jawa Barat.
A: Bagaimana Toksoplasma berkembang biak?
B: Mengambil nutrisi terhadap tubuh, yang menyebabkaan sakit dan ciri luarnya
demam.
A: Apakah benar toksoplasma dapat menyebabkan keguguran?
B: Bisa, karena saat terkena infeksi imunitas (Kondisi) tubuh menurun.
A: Cara menghindari Toksoplasma
B: Melakukan Vaksin sebelum menikah untuk perempuan tapi untuk laki-laki
juga bisa.

17
18

Nama: . dr. Ulfi Umroni, dr. Tantya Marlien, dr. Lili Dwiyani
Media: Tanya Jawab dalam Forum di Media Sosial
A: Apa benar bahwa perempuan tidak boleh dekat dengan kucing/piara kucing,
karena kucing dapat membuat seorang perempuan terkena penyakitnya dan bisa
menjadi mandul.
B: Hewan kucing sebagai hewan peliharaan menjadi faktor resiko penyebaran
toxoplasma yang menyebabkan kecacatan dan keguguran pada janin. Namun
kucing yang mendapatkan standart pelayanan kesehatan oleh dokter hewan
mempunyai faktor resiko yang lebih kecil terhadap penyebaran toxoplasma.
Penyebaran terjadi melalui fecal oral route dimana faktor personal hygiene dan
hygiene lingkungan berpengaruh terhadap penyebarannya. Sehingga, selama kita
meberikan kontrol dan perawat yang baik atas kucing kita, serta perawatan oleh
dokter hewan secara rutin, maka resiko sebaran toxoplasma menjadi lebih kecil.
Jangan lupa untuk tidak menggunakan pelindung tangan saat membersihkan atau
memandikan. Dan cucilah tangan Anda. Kesimpulan yang bisa kami sampaikan,
ketiga mitos tersebut perlu disampaikan secara bijak pada sudut pandang yang
sesuai. Demikian info yang bisa kami sampaikan.
A: saya bukanlah ibu hamil. Hanya ingin tahu saja, bagaimana jika kita terkena
infeksi, apakah itu dapat disembuhkan atau tidak.
B: Tidak perlu khawatir mengingat jika saat ini anda tidak sedang hamil,
pengobatan dapat dilakukan hingga tuntas, namun jika saat ini Anda sedang hamil
maka pengawasan ketat sangat diperlukan , mengingat infeksi virus/parasit ini
dapat menimbulkan gangguan pada janin.
A:
B: toksoplasmosis, yaitu infeksi parasit Toxoplasma gondii yang terdapat di
kotoran kucing yang telah terinfeksi dan mungkin juga ditemukan pada bulu
kucing. Penularan pada manusia terjadi akibat kontak langsung dengan dengan
kucing yang terinfeksi atau secara tidak langsung dengan tanah yang
mengandung kotoran kucing, serta konsumsi daging/ sayur yang mentah atau
setengah matang yang telah terkontaminasi. Toksoplasmosis yang menginfeksi
wanita hamil, terutama di 3 bulan pertama kehamilannya, dapat menyebabkan
keguguran, bayi lahir mati, kerusakan mata hingga otak pada bayi. Oleh karena
19

itu, apabila misalnya Anda dan pasangan berencana memiliki keturunan, sangat
dianjurkan bagi wanita melakukan pemeriksaan TORCH (toksoplasma, rubella,
cytomegalovirus, dan herpes). Bila terbukti terinfeksi, maka dapat dilakukan
pengobatan terlebih dahulu sebelum memulai program kehamilan.
Biografi Penulis
Nama : Jamaludin Hadi Kusuma
NIM : 0433115160021
Motto : Berfikir dulu sebelum bertindak dan jalani hidup
dengan enjoy
No.HP : 083825752057
Prestasi :-Juara 1 futsal Kabupaten Garut 2016/2017
- Juara 2 liga jarum super Cisurupan Garut
2016/2017
Nama : Kikideti Banowati
NIM : 043315160022
Motto : waktu adalah uang
No. HP : 089656997086
Prestasi : - Juara Fashion Show
- Juara 3 PM
Nama : Lulu Nurbaeti

NIM : 043315160023
Motto : Be Patient! The lesson you learn today will benefit
you tomorrow.
No. HP : 085723748262
Prestasi : - Mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah dalam Expo
Education Se-Bandung Raya di SMA.
- Pernah membuat laporan kegiatan dan penelitian
setelah pengabdian masyarakat.
- Mengikuti lomba menulis review buku bacaan di salah satu Universitas di
Bandung.
- Menjadi perwakilan SMA saat pelatihan studi literatur dari salah satu
Universitas di Bandung.
- Mengikuti Olimpiade Biologi SMA tingkat
Kabupaten Bandung.
Nama : Nindya Natasya Diah
NIM : 043315160024
Motto : Tidak ada kata terlambat dalam mencari ilmu
No. HP : 085224498709
Prestasi :−

17

Anda mungkin juga menyukai