ANEMIA APLASTIK
PEMBIMBING
DI SUSUN OLEH :
A. Definisi Penyakit
Anemia aplastik adalah anemia kegagalan sumsum tulang ditandai adanya pansitopenia dengan
sebagian besar kasus terjadi kelainan sumsum tulang hypoplasia (Bakta,2003).
Anemia aplastik
Granulositopenia &
∑ Sel induk/CD 34 ↓ leukositopenia
Trombositopenia
Intoleransi aktifitas
NOC: Toleransi terhadap aktivitas
NIC: Manajemen lingkungan,
Bantuan perawatan diri, Terapi
aktifitas
B. Pemeriksaan Penunjang
C. Penatalksanaan
1. Transfusi
Untuk mengatasi keadaan anemia dapat diberikan transfusi leukocyte-poor red cells yang
bertujuan mengurangi sensitisasi terhadap HLA (human leukocyte antigen). Untuk mencegah
perdarahan terutama pada organ vital dapat dilakukan dengan mempertahankan jumlah trombosit
di atas 20.000/uL. Bila perdarahan tetap terjadi dapat ditambahkan antifibrinolisis.
2. Pencegahan Infeksi
Untuk mengatasi infeksi yang timbul karena keadaan leukopenia, dapat diberikan pemberian
antibiotik profilaksis dan perawatan isolasi. Kebersihan kulit dan perawatan gigi yang baik
sangat penting,
3. Menghindari toksik
Pada tata laksana anemia aplastik, yang tidak kalah penting adalah penghindaran dari bahan-
bahan fisika maupun kimiawi, termasuk obat-obatan yang mungkin menjadi penyebab.
4. Kombinasi Obat
Tata laksana anemia aplastik dengan obat-obatan diberikan pada pasien anemia aplastik derajat
ringan, pasien yang tidak mendapatkan donor yang sesuai untuk transplantasi, dan pasien yang
mempunyai kontra-indikasi untuk dilakukan transplantasi sumsum tulang. Tujuan pemberian
obat-obatan untuk mengurangi morbiditas, mencegah komplikasi, dan
eradikasi keganasan.
5. Androgen
Efek androgen dalam tata laksana anemia aplastik untuk meningkatkan produksi eritropoetin dan
merangsang sel stem eritroid.
Daftar Pustaka
Bakta IM : Hematologi Klinik ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta. 2003; P, 98-109
Bulechek et al. (2016).Nursing Intervention Clasification (NIC) Ed. 6. Elsevier: Indonesia.
Herdman, T.Heather. (2017). Diagnosa Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Isyanto, Maria Abdulsalam. (2005). Masalah pada Tata Laksana Anemia Aplastik Didapat. Jurnal.
Moorhead. S et al. (2016). Nursing Outcoms Classsification (NOC) Ed. 5. Elsevier: Indonesia.
Thaha et al. (2011). Diagnosis, Diagnosis Differensial dan Penatalaksanaan Immunosupresif dan Terapi Sumsum
Tulang pada Pasien Anemia Aplastik. Jurnal
Banjarmasin……………..2017
Preseptor Klinik
…………………………….