Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

ANEMIA APLASTIK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Anak

PEMBIMBING

EVY NOORHASANAH, S. Kep., Ns.,M.Imun


TAUFIK AKBAR, Ns.,M.Kep

DI SUSUN OLEH :

ELLY SAFITRI, S.Kep


NPM : 1914901210104

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
2020/2021
ANEMIA APLASTIK

A. Definisi Penyakit
Anemia aplastik adalah anemia kegagalan sumsum tulang ditandai adanya pansitopenia dengan
sebagian besar kasus terjadi kelainan sumsum tulang hypoplasia (Bakta,2003).

Definisi: Anemia aplastik adalah Etiologi : Penyebab


Manifestasi Klinis :
anemia kegagalan sumsum tulang anemia aplastik
1. Anemia,
memproduksi darah ditandai sebagian besar
2. leukopenia dan
tidak diketahui atau
adanya pansitopenia dengan 3. trombositopenia.
bersifat idiopatik.
sebagian besar kasus terjadi Nabiel & Solveig
kelainan sumsum tulang GE membagi
hypoplasia (Bakta,2003). menjadi 2:
 Kongenital

Bahan kimia & obat-obatan Bahan toksik Penyakit infeksi (sitomegalivirus)

Depresi sumsum Aplasia sumsum tulang


tulang
Menekan produksi Proses
sumsuum tulang imunologis
Penggantian sumsum
tulang dengan lemak
Kerusakan mikro
sumsum tulang
Sel precursor sumsum tulang

Anemia aplastik
Granulositopenia &
∑ Sel induk/CD 34 ↓ leukositopenia
Trombositopenia

Kerusakan sel hematopoitik Perdarahan mukosa Mudah terkena


pada kulit infeksi

Resti terhadap infeksi


Anoreksia Lemah & mudah lelah ↓ Pengisian kapiler NOC :Infeksi tidak terjadi
NIC :Kontrol Infeksi,
Perlindungan infeksi

Ketidakseimbangan nutrisi Perubahan Perfusi


Resti terhadap kerusakan
kurang dari kebutuhan jaringan
NOC: Status nutrisi
integritas kulit
NIC: Manajemen nutrisi NOC: Perfusi jaringan baik
NOC : Integritas kulit: mukosa dan kulit
NIC: perawatan sirkulasi: alat
NIC : Manajemen tekanan
bantu mekanik

Intoleransi aktifitas
NOC: Toleransi terhadap aktivitas
NIC: Manajemen lingkungan,
Bantuan perawatan diri, Terapi
aktifitas

B. Pemeriksaan Penunjang

No Jenis Pemeriksaan Manfaat


1 Pemeriksaan darah Untuk mengetahui kelainan darah dan tingkat keparahan anemia apalstik.
lengkap
2 Faal Hemotasis Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui laju pendarahan memanjang,
sendangkan fungsi lainnya normal
3 Sumsum tulang Mengetahui keabnormalan stem sel dan fungsi sumsum tulang
4 Virus Evaluasi diagnosis anemia aplastik meliputi pemeriksaan virus hepatitis,
parvovirus dan sitomegalovirus. 
5 Noclear Manetik Merupakan pemeriksaan ini merupakan cara terbaik untuk mengetahui
Resonance Imaging luasnya perlemakan karena dapat membuat pemisahan darah sumsum tulang
(NMRI). berlemak dan sumsum selular.
6 Radio Noklid Luasnya kelainan sumsum tulang dapat ditemukan oleh skening tubuh setelah
Bonemarrow Imaging di suntik dengan koloic radiatif teknitum sulfur yang akan terkait pada
(Bonemarow Skening) makrofag sumsum tulang atau indium klorida yang akan terikat pada
transfering/ koma dengan bantuan sken sumsum tulang dapat ditentukan
daerah hematosis aktif untuk memperoleh sel-sel progenitor.

C. Penatalksanaan
1. Transfusi
Untuk mengatasi keadaan anemia dapat diberikan transfusi leukocyte-poor red cells yang
bertujuan mengurangi sensitisasi terhadap HLA (human leukocyte antigen). Untuk mencegah
perdarahan terutama pada organ vital dapat dilakukan dengan mempertahankan jumlah trombosit
di atas 20.000/uL. Bila perdarahan tetap terjadi dapat ditambahkan antifibrinolisis.
2. Pencegahan Infeksi
Untuk mengatasi infeksi yang timbul karena keadaan leukopenia, dapat diberikan pemberian
antibiotik profilaksis dan perawatan isolasi. Kebersihan kulit dan perawatan gigi yang baik
sangat penting,
3. Menghindari toksik
Pada tata laksana anemia aplastik, yang tidak kalah penting adalah penghindaran dari bahan-
bahan fisika maupun kimiawi, termasuk obat-obatan yang mungkin menjadi penyebab.
4. Kombinasi Obat
Tata laksana anemia aplastik dengan obat-obatan diberikan pada pasien anemia aplastik derajat
ringan, pasien yang tidak mendapatkan donor yang sesuai untuk transplantasi, dan pasien yang
mempunyai kontra-indikasi untuk dilakukan transplantasi sumsum tulang. Tujuan pemberian
obat-obatan untuk mengurangi morbiditas, mencegah komplikasi, dan
eradikasi keganasan.
5. Androgen
Efek androgen dalam tata laksana anemia aplastik untuk meningkatkan produksi eritropoetin dan
merangsang sel stem eritroid.

Daftar Pustaka

Bakta IM : Hematologi Klinik ringkas. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta. 2003; P, 98-109
Bulechek et al. (2016).Nursing Intervention Clasification (NIC) Ed. 6. Elsevier: Indonesia.
Herdman, T.Heather. (2017). Diagnosa Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC.
Isyanto, Maria Abdulsalam. (2005). Masalah pada Tata Laksana Anemia Aplastik Didapat. Jurnal.
Moorhead. S et al. (2016). Nursing Outcoms Classsification (NOC) Ed. 5. Elsevier: Indonesia.
Thaha et al. (2011). Diagnosis, Diagnosis Differensial dan Penatalaksanaan Immunosupresif dan Terapi Sumsum
Tulang pada Pasien Anemia Aplastik. Jurnal
Banjarmasin……………..2017
Preseptor Klinik

…………………………….

Anda mungkin juga menyukai