Anda di halaman 1dari 5

ILUSTRASI KASUS  ADENOCARSINOMA PARU

Pasien Tn. CA, 44 tahun, RMK 1 47 XX XX, alamat Banjarmasin, sudah kawin, suku Banjar/Indonesia,
MRS ruang Paru Center tanggal 20 April 2010, pukul 10.00 dengan diagnose medis Adenocarsinoma
+ Massa Mediastinum + VCSS + Efusi Pleura Dextra. Hasil assessment awal didapatkan data sbb:
A. Anamnesa
1. Keluhan utama :
Sesak napas, tangan kanan bengkak

2. Riwayat penyakit sekarang :


1 bulan SMRS pasien mul ai mengeluh sesak napas, sesak terutama dirasakan hanya setelah
beraktifitas seperti setelah berjalan. Untuk mengurangi keluhan, pasien hanya beristirahat
(duduk-berbaring setengah duduk). Semakin lama keluhan sesak dirasakan terus menerus dan
semakin hari semakin memberat, pasien tidak mampu lagi berjalan dan hanya duduk-
berbaring miring ke sebelah kanan. Untuk mengatasi keluhan, pasien dibawa keluarganya ke
IGD RSUD Ulin Banjarmasin dan dirawat di Ruang Paru Center pada tanggal 20 April 2020, klien
dilakukan tindakan evakuasi cairan pleura, didapatkan cairan sebanyak 750 cc, warna
hemorragis dan dilakukan pemeriksaan citologi cairan pleura, pemeriksaan selesai tanggal 25
April 2020 dengan hasil adenocarsinoma. Pasien dianjurkan untuk kemoterapi.

3. Riwayat penyakit dahulu :


Sebelumnya pasien belum pernah MRS, pernah sakit flu dan sembuh setelah diberikan
pengobatan di puskesmas.

4. Riwayat penyakit keluarga :


Ayah pasien pernah dirawat di RS 12tahun yang lalu, meninggal dunia dengan diagnose medis
kanker paru.

5. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan :


Pasien bekerja sebagai tukang las sejak umur 25 tahun sampai sekarang, mempunyai riwayat
merokok sejak usia 18 tahun, menghabiskan sebanyak 2 bungkus rokok filter isi 16 sehari, 2
bulan terakhir pasien tidak merokok karena mulai mengeluhkan sesak napas. Tidak
mempunyai riwayat minum alkohol dan penggunaan narkoba.

B. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
 Tampak sakit sedang
 BP : 130/80 mmHg
P : 92 x/m teraba kuat
 RR : 30 x/m
T : 36,5C
 SpO2 : 97% dengan O2 nasal kanul 3 lpm
 Kesadaran compos mentis, GCS 456
 TB 162 cm, BB 48 kg
2. Inspeksi
 Tampak sesak napas, gelisah, , menggunakan otot bantu napas tambahan
 Pola napas cepat dan dangkal
 Bentuk dada lebih cembung sebelah kanan
 Gerak dada tertinggal sebelah kanan saat bernapas
 Tangan kanan tampak edem dengan pitting edem 50 detik
3. Palpasi
Taktil fremitus: tidak teraba getaran sebelah kanan, teraba getaran sebelah kiri
4. Perkusi
Redup-pekak sebelah kanan, sonor sebelah kiri
5. Auskultasi
Tidak terdengar suara napas sebelah kanan, terdengar vesikuler sebelah kiri, tidak ada
wheezing dan ronkhi
6. Pola aktifitas dan latihan
Pasien menyatakan tidak mampu melakukan aktifitas secara mandiri, terlihat hanya berbaring
miring ke kanan di tempat tidur, semua pemenuhan kebutuhan dibantu keluarga, skala
aktifitas 4. Pasien dengan parsial care
7. Pola tidur dan istirahat
Pasien menyatakan tidak bisa tidur pulas karena sesak napas, kadang tidur sambil berbaring
selalu miring kesebelah kanan. Saat tidur pasien selalu terpasang oksigen.
8. Pola nutrisi
Nafsu makan kurang, namun hanya mampu menghabiskan makanan 5 sendok dari porsi yang
disediakan, bila makan agak banyak akan menambah keluhan sesak napas
9. Pola eliminasi
BAK menggunakan urinal, 4-5 x sehari, warna urine kuning tua, bau amoniak, tidak ada
keluhan dalam BAK. BAB 1 x sehari, konsistensi lembek, tidak ada diare.
10. Personal hygiene
Kulit terlihat bersih, tidak tercium bau badan dan tidak terlihat daki, pakaian dan sprey-selimut
bersih, lingkungan ruang perawatan bersih.
11. Psikologis
Pasien terlihat cemas, raut muka tampak sedih, selalu menanyakan tentang apa penyakitnya,
pengobatannya seperti apa, apakah bisa disembuhkan dan tindakan evakuasi cairan pleura itu
terasa sakit sekali atau tidak. Pasien tampak khawatir penyakitnya sekarang ini karena serta
teringat dengan bapaknya yang sudah meninggal dunia dimana keluhannya mirip dengan apa
yang dikeluhkannya sekarang.
12. Sosialisasi
Pasien agak pendiam, tidak terlalu banyak bicara, namun selalu berusaha menjawab apabila
ada yang ditanyakan. Pasien cukup kooperatif dengan tindakan/perawatan. Komonikasi
dengan dokter, perawat dan pasien lain cukup baik.
13. Spiritual
Pasien menyatakan belum bisa melakukan sholat, selain karena kondisi sesak napas juga
karena belum mengerti tentang cara sholat sambil duduk atau berbaring. Saat ini pasien hanya
berusaha berzikir dan selalu berdo’a untuk kesembuhan penyakitnya.
C. Data penunjang/dignostik
1. Laboratorium
a. Hematologi tanggal 20 April 2020:09.00
b. Citologi cairan pleura

2. Radiologi
a. Foto thorax PA :20 April 2020: 09.30

- Tampak warna putih (opasitas homogen) sebelah kanan


- Sudut costofrenik dan cardiofrenik sebelah kanan tidak terlihat
Hasil: Efusi pleura dextra
b. CT Scan dengan kontras

3. Terapi pengobatan
- Venflon
- Inj Furosemide 1 – 1- 0 IV
- Inj Omeprazole 1 x 40mg IV
- NAC tab 3 x 200 mg peroral
- Curcuma tab 3 x 1 peroral
- Chana tab 3 x 1 peroral
- Rencana akan dilakukan kemoterapi

Anda mungkin juga menyukai