Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Teori
1. Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah teknologi citra dengan
menggunakan medan magnet yang kuat untuk menghasilkan citra organ tubuh
dengan sangat detail. Citra detail MRI memberikan kemudahan bagi para radiolog
untuk memdiagnosa beberapa bagian tubuh pasien yang terkena penyakit dan
mendiagnosa jenis pengobatanyang sesuai. Citra yang akan dianalisis dan diuji
tersimpan dalam media CD maupun di could dan terdapat ditransmisikan secara
elektronik. Pemeriksaan MRI diindikasikan terutama pada susunan syaraf pusat
( otak dan vertebra) dan pemeriksaan muskuloskletal serta pemeriksaan thoraks,
kardiovaskuler, abdomen, ginekologi dan urgonital ( Satyanegara dkk. 2014)
Kontraindikasi unuk MRI adalah sebagai berikut;
1. Alat pacu jantung/ defibilator, implant neurostimulator, implant
koklea, pompa infus: menyebabkan malfungsi sementara maupun
permanen
2. Klip aneurisma feromagnetik
3. Implan organ atau benda asing dengan komponen besar dari besi
atau kobalt
4. Kateter swann-gans (kateter arteri pulmonalis)
5. Fragman logam di dalam mata
6. Penempatan sent vakular, koil atau filter dalam enam minggu
terakhir
7. Pecahan peluru
8. Kontraindikasi relatife: pasien klaustrofobik, pasien sakit kritis,
pasien obesitas, implant logam dan katup shunt ( Greenbreg, 2016)
2. CT- Scan
CT (Computerized Tomography) imaging yang dihasilkan oleh suatu Ct-
scan adalah teknologi image berbasis sinar X yang dipancarkan kea rah tubuh
pasien dengan merotasikan tubuh pasien pada sumbu x, y, z sehingga dihasilkan
citra arah lintang (cross-section) yang berupa potongan citra yang tergantung dari
Panjang atau tinggi area yang akan didiagnosa dan menghasilkan gambar 2
dimensi maupun 3 dimensi. Biasanya CT Imaging digunakan untuk mendiagnosa
ketidaknormalan suatu organ.
Keuntungan CT-scan adalah gambar yang diperoleh menyuluruh dan
memberikan gambaran yang lebih tajam dengan irisan tebalnya 0,1 mm; 0,2 mm
maka sinar x yang Panjang gelombangnya sangat pendek (0,01-10 nanometers)
dan pemeriksaan ct scan relative ebih cepat dibandingkan MRI.
Kekurangan CT-scan adalah pemeriksaan imaging yang beresiko radiasi tinggi.

B. Konsep Ca Paru
1. Pengertian Ca Paru
Kanker paru merupakan tumor ganas yang berasal dari lapisan epitel bronkus atau
paru sendiri dan metastasis tumor di paru. Metastasis tumor diparu adalah tumor yang
tumbuh sebagain akibat penyebaran metastatis dari tumor primer organ lain. Kanker
paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang
disebabkan oleh sejumplah karsinogen, lingkungan dan terutama asap rokok.
Ada 2 klasifikasi kanker paru yaitu:
1) Kanker paru karsinoma sel kecil (KPKSK) atau small cell lung cancer (SCLC)
yang prevelnsi sekitar 20% total kasus kanker paru
2) Kanker paru karsinoma bukan sek kecil (KPKBSK) nonsmall cell lung cancer
(NSCLC) prevelensi sekitar 80% dari total kasus kanker (Saramothayan,2019)
Kanker paru sel karsinoma kecil dibagi menjadi stadium Batasan dan stadium
ekstensif yaitu
 Terbatas/ limited yaittu tumor terbatas pada rongga dada dan
mediastinum dan kelenjer supraklavikula
 Luas/ extensive yaitu yang telah bermetastase
2. Etiologi
a) Merokok
Kanker paru timbul akibat dari penggunaan tembakau. Menghisap
pipa dan serutu dapat juga menyebaban kanker paru meskipun resikonya
tidak setinggi menghisap rokok. Seseorang merokok satu bungkus rokok
mempunyai resiko perkembangan kanker paru 25 kali lebih tinggi dari
pada seseorang yang tidak merokok. Perokok pipa dan ceretu memiliki
resiko 5 kali dari pada seseorang yang tidak merokok. Asap tembakau
mengandung lebih dari 4.000 senyawa kimia yang menyebabkan kanker
atau karsinogen. Dia karsinogenik karsinogenik utama didalam asap
tembakau adalah kimia kimia yang dikenal sebagai nitromines dan
polucylic aromatic hydrocarbons.

b) Paparan abses
Serat serat abses adalah serat serat silikat yang dapat menetap
untuk seumur hidup didalam jaringan paru seiring dengan paparan pada
abses abses. Pekerja pekerja abses yang tidak meroko mempunyai resiko 5
kali dari pada bukan perokok sedangan pekerja abses yang merokok
mempunyai suatu resiko sebesar 50-90 kali dari pada bukan perokok

c) Radon Gas
Radon gas adalah suatu gas mulia secara kimia dan alami adalah
pemecahan produk uranium aktif. Ia pecah atau hancur membentuk
produk yang mengemisi suatu tipe radiasi yang mengionisasi. Radon gas
adalah penyebab kanker paru 12% dari kematia kematian kanker paru
yang diakibatkan oleh radon gas atau 15,000 – 22,000 kematian yang
berhubungan dengan kanker paru setiap tahun di Amerika. Radon gas
bergerak melalui celah celah diantara fondasi, pipa, saluran saluran dan
tempat terbuka lainnya.
d) Keturunan Genetik
Pada factor genetic ada beberapa berubahan atau mutase beberapa
gen yang berperan dalam kanker paru;
 Proto onkogen adalah gen yang mengkode dan mengatur
pembentukan protein untuk pertumbuhan
 Tumor suppressor adalah gen yang mengurangi kemungkinan sel
dalam organime multisel akan berubah bentuk menjadi sel tumor
 Gen encoding enzyme adalah enzim yang mengkode gen yang
mengalami mutasi
e) Polusi Udara
Sebanyak 1% kematian karena kanker paru disebabkan oleh
pernapasan udara yang terpolusi dan ahli ahli percaya bahwa paparabn
yang lama diudara terpolusi sangat tinggi yang serupa dengan perokok
pasif yang menyebabkan perkembangan kanker paru
f) Kekurangan Vitamin A dan C
Fakta menunjukan bahawa vitamin C dosis tinggi dapat menjadi toksik
bagi sel kanker. Vitamin A, E, dan C bebrperan aktif sebagai antikosidan
yang melawan radikal bebas untuk mencegah terjadinya kanker
g) Konsumsi Zat Karsinogen
Zat kimia berasal dari pewarna, pengawet maupun bahan tambahan
atau minuman yang berbahay bagi tubuh

3. Manifestasi Klinis
Manifestasi kanker paru ada beberapa tanda gejala namun yang paling umuym
antara lain:
1. Batuk kronis yang telah ada
2. Darah dalam dahak atau haemopytisis
3. Bronchitis yang infeksi pernapasan berulang
4. Kehilangan berat badan dan kelelahan
5. Kesulitan bernapas seperti sesak napas atau mengi (wheezing)
6. Nyeri dada

4. Patofisiologi
Setelah terjadinya pengendapan karsinogen menyebaban metaplasia, hyperplasian
dan diplasia. Bila lesi perifer disebabkan metaplasia, hyperplasia dan dysplasia
menembuns ruang pleura. Lesi menyebabkan obstruksi dan uleserasi bronkus dengan
diikuti supurasi dibagian distal. Pada awal awal gejala yang muncul seperti batuk,
sesak napas, demam, wheezing, haemopytisis. Pada stadium lanjut terjadinya
penurunan berat badan dengan menunjukan adanya metastase pada hati. Kanker paru
bermetastase ke organ terdekat seperti limfe, dinding esophagus, pericardium, otak,
tulang rangka. Transportasi metastase melalui saluran limfe melalu pembuluh darah,
ruang di tubuh dan translatasi. Penyebaran disaluran limfe disebut limfogen dengan
daerah tujuan kelejer getah bening.

5. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil pemeriksaan radiologis merupakan salah satu pemeriksaan penunjang yang
dbutuhkan untuk menentukan lokasi tumor prmer dan metastaseserta penentuan
stadium penyakit. Gambaran radiologis dapat melalui:
 Foto Thoraks
Pemeriksaan foto thoraks PA? Lateral akan apat dilihat bila masa tumor
dengan ukuran tumor lebih dari 1cm. tanda yang mendukung keganasan adaah
tepi ireguler disertai idntasi pleura, tumor satekit dll. Foto tumor juga
ditemukan invasi ke dindng dada, efusi pleura, efusi perikar dan metastatis
intrapulmoner.

 Ct-scan thoraks
Teknik ini dapat menentukan kelainan di paru secara lebih baik dibandingkan
foto thoraks. Ct-scan dapat mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari
1cm secara lebih baik. Tanda tanda proses keganasan terlihat apabila ada
tekanan terhadap bronkus, tumor intrabronkial, atelectasis efusi peluara yang
tidak massif. Perkembangan diagnostik kanker paru
 Bronkoskopj
Prosedur utama untuk memnentukan lokasi lesi primer, pertumbuhan tumor
intranuminal dan specimen untuk pemeriksaan sitologi dan histopatologi
melalui biopsi bronkus.
6. WOC
C. Pertimbangan Anestesi

Anda mungkin juga menyukai