PERTEMUAN PERTAMA
3/9/2019
Kontrak Pembelajaran
3/9/2019
METODE KUALITATIF : ILMIAHKAH?
Ciri-ciri Penelitian Ilmiah :
• Purposiveness : fokus tujuan - jelas;
• Rigor : teliti, memiliki dasar teori dan disain
metodologi yang baik;
• Testibility: prosedur pengujian hipotesis jelas
• Replicability: Pengujian dapat diulang untuk kasus yang
sama atau yang sejenis;
• Objectivity: Berdasarkan fakta dari data aktual, tidak
subjektif dan emosional;
• Generalizability: Semakin luas ruang lingkup penggunaan
hasilnya semakin berguna;
• Precision (ketepatan): - Mendekati realitas dan confidence
peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
• Parsimony: Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan
metode penelitiannya.
Penelitian dikatakan baik, bila:
1. Purposiveness: Tujuan yang jelas;
2. Exactitude: Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti;
3. Testability: Dapat diuji atau dikaji;
4. Replicability: Dapat diulang oleh peneliti lain;
5. Precision and Confidence: Memiliki ketepatan dan keyakinan
jika dihubungkan dengan populasi atau sampel;
6. Objectivity: Bersifat objektif;
7. Generalization: Berlaku umum;
8. Parsimony: Hemat, tidak berlebihan;
9. Consistency: Data/ungkapan yang digunakan harus sama untuk
kata atau ungkapan yang memiliki arti sama;
10.Coherency: Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu
bagian dengan bagian lainnya.
Ciri metode ilmiah
• Adanya kebutuhan
• Adanya masalah
• Adanya landasan teori
• Adanya hipotesis (Pada penelitian kualitatif tidak
untuk menguji hipotesis, tapi untuk abstraksi
berdasarkan fakta/keterangan)
• Digunakannya metode pengumpulan dan analisis
data
• Adanya kesimpulan
• Adanya saran, rekomendasi dan/atau implikasi
Penelitian sebagai Aplikasi Metode Ilmiah
II. Theoritical Lens (es) (e.g., Symbolic Interaction; Feminist; Ecological; Systems)
III. Conceptual Framework(s) (e.g., sentitizing concepts)
Epistemologi
What is Dualis/Obyek- Modified objec- Transsaksionalis/ Transsaksionalis/
the na- tivis. tivist, Interaktif Subyektivis Subyektivis
ture of Ada realitas ob- dan netral. Hubungan antara Pemahaman tentang
of the Objektif sebagai Obyektivitas peneliti dan pemahaman tentang
relati- suatu realitas hanya dapat yg diteliti se- suatu realitas atau
onship yg eksternal diperkirakan lain dijemba- temuan suatu pene-
bet- di luar pene- dan bergan- tani oleh l itian merupakan
ween liti. Peneliti tung pada nilai-nilai produk interaksi
the harus sejauh kritik. tertentu. antara peneliti de-
inquirer mungkin mem- Pemahaman ngan yg diteliti.
and buat jarak dg tentang suatu
know- obyek pene- realitas meru-
able litiannya. pakan ‘value
mediated
findings”
Penelitian kualitatif pada ilmu-ilmu sosial
Metodologis
How Experiment/ Modified Participative Reflective/Dialectical.
should Manipulative, Experiment/ Mengutama-
the Intervesio- Manipulative: kan analisis Menekankan empa-
inqui- nist. Pengamatan komprehensif, ti dan interaksi
rer dan Falsifi- secara natural konstekstual dialektik antara pe-
go about fication melalui metode kualita- dan multi level antara peneliti
finding outpengujian hipote- tif dan tergantung analysis yang dan responden
knowable?sis dalam strukturpada teori yang yang bisa dilaku- untuk merekons-
logika hypotheti- dipergunakan. kan melalui pe- truksi realitas
cal deductive me- nempatan diri yang diteliti me-
thod. Kegiatan : sebagai aktivis/ tode-metode kua-
laboratorium partisipan dalam litatif seperti
eksperimen proses transfor- participant obser-
atau survei masi sosial. vation.
Aksiologis
Nilai, etika dan Nilai, etika dan Nilai, etika dan Nilai, etika dan
pilihan moral pilihan moral pilihan moral pilihan moral
harus berada di luar berada dalam merupakan ba- merupakan
proses penelitian- arus diskusi gian yang tak bagian yang
penelitian terpisahkan dari tak terpisah-
dari suatu kan dari sua-
penelitian atu penelitian.
Peneliti berperan Peneliti berperan Peneliti menem- Peneliti seba-
sebagai disinteres- sebagai mediator patkan diri seba- gai passiona-
ted scientist. antara sikap il- gai transforma- te participant,
miah dan obyek tive intellectual, fasilitator yg
advokat dan menjembatani
aktivis. keragaman
subyektivitas
pelaku sosial.
Tujuan penelitin: Tujuan peneliti- Tujuan peneli- Tujuan pene-
eksplanasi, predik- tian: eksplanasi, tian: kritik so- litian: rekons-
si, dan kontrol. prediksi, dan sial, transforma- truksi realitas
kontrol si, emansipasi, secara dialek-
dan social em- tik antara pe-
powerment. neliti dengan
aktor sosial
yg diteliti.
Tabel: Overview mengenai beberapa rancangan penelitian kualitatif
Symbolic Kata kunci tradisi ini adalah interaksi. Bagaimana cara orang
interactionism menterjemahkan dan menginterpretasi interaksi sosial? Asumsi yang
mendasari adalah seseorang menciptakan makna melalui interaksi mereka
dengan orang lain. Makna tersebut kemudian menjadi fakta atau realitas.
Penelitian kualitatif pada ilmu-ilmu sosial
• Scientific Realism
• Social Constructivism
• Advocacy or Liberatory
Framework
• Pragmatism
33
1. Realisme Ilmiah:
Knowledge-oriented approaches
• Penelitian bertujuan mendeskripsikan realitas
objektif yang paling atau yang disetujui semua
orang adalah nyata.
• Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis
bagian-bagian komponen secara empiris
• Penelitian harus bebas nilai
• Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus
objektif
• Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian
dikomfirmasikan atau ditolak melalui pengumpulan
data
34
2. Konstruktivisme Sosial:
Knowledge-Oriented Approaches
• Realitas bersifat historis dan dikonstruksi secara kultural
dengan begitu terdapat berbagai kemungkinan realitas.
• Latar dan masalah harus dipahami sebagai keseluruhan
yang kompleks.
• Peneliti harus secara terus menerus berusaha keras
menyadari dan mengontrol nilai-nilai mereka.
• Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan
untuk memahami pandangan-pandangan mereka.
• Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan data
dan memperoleh makna melalui interkasi manusia.
35
3. Advocacy-Liberatory:
Action-Oriented Approaches
• Realitas dikonstruksi oleh ketidaksamaan sosial, politik, dan
kultural.
• Meskipun metode kualitatif lebih disukai, latar dan masalah
penelitian dapat diteliti menggunakan metode apapun yang
benar-benar mewakili pengalaman partisipan.
• Penelitian harus didasarkan pada nilai-nilai dan harus
memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk
meningkatkan taraf hidup mereka.
• Peneliti harus berkolaborasi sebagai patner yang setara.
• Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan perencanaan
tindakan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.
36
4. Pragmatisme:
Action-Oriented Approaches
• Realitas langsung pemecahan masalah harus menjadi
fokus penelitian.
• Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui
metode apapun yang secara akurat mendeskripsikan
dan memecahkan suatu masalah.
• Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara untuk
membuat (pendidikan) lebih baik.
• Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan untuk
memahami secara penuh apa yang bekerja.
• Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat
membantu peningkatan (penndidikan). 37
Teori Konstruktivisme
• Tindakan mencipta sesuatu makna dari apa
yang dipelajari.
• Membina pengetahuan dan bukannya hanya
menerima pengetahuan daripada orang lain
• Mensintesis pengalaman baru kepada apa
yang telah difahami sebelumnya.
• Melakukan refleksi tentang interaksi dengan
objek dan idea.
Interaksi simbolik
• Kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia, bersama
dengan orang lain, menciptakan dunia simbolik dan bagaimana cara dunia
membentuk perilaku manusia (Ralph Larossa dan Donald C. Reitzes
,1993).
• Interaksi simbolik ada karena ide dasar dalam membentuk makna yang
berasal dari pikiran manusia (Mind) mengenai diri (Self), dan
hubungannya di tengah interaksi sosial, dan tujuan akhir untuk
memediasi, serta menginterpretasi makna di tengah masyarakat (Society)
dimana individu tersebut menetap (Douglas, 1970)
• Makna itu berasal dari interaksi, dan tidak ada cara lain untuk membentuk
makna, selain dengan membangun hubungan dengan individu lain melalui
interaksi.
• Manusia bertindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang
diberikan orang lain kepada mereka; Makna diciptakan dalam interaksi
antar manusia; Makna dimodifikasi melalui proses interpretif (Herbert
Blumer, 1969)
1.Fenomenologi :
• Memahami makna dari berbagai peristiwa dan
interaksi manusia dalam situasi yang khusus
• Obyektivitas dibangun atas rumusan tentang situasi
tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu
atau kelompok sosial tertentu dan relevan dengan
tujuan penelitian
• Mengarahkan apa yang dicari peneliti, bagaimana
melakukannya, bagaimana menaksir informasi
Verstehen (pemahaman, pengertian)
• Naturalistik
• Data Deskriptif
• Menekankan Proses
• Analisis Data Induktif
• Makna (Perspektif Partisipan) -
Vesterhen
Karakteristik Penelitian Kualitatif
(Creswell, 2009)
• Setting Alamiah.
• Peneliti sebagai Instrumen Kunci.
• Sumber Data Jamak.
• Analisis Data Induktif.
• Makna Partisipan.
• Disain Penelitian Berkembang.
• Lensa Teoretis.
• Penelitian Interpretif.
• Perhitungan pandangan Holistik.
Karakteristik Desain Kualitatif
(Denzin & Lincoln, 1998)
• Naturalistik
• Data Deskriptif
• Menekankan Proses
• Analisis Data Induktif
• Makna (Perspektif Partisipan)
Karaktersitik penelitian kualitatif
1. Setting alamiah (kondisi seperti apa adanya)
sebagai sumber data diarahkan pada kondisi
asli subjek penelitian berada
2. Permasalah masa kini :
• Diletakan pada peristiwa nyata dalam dunia aslinya
• Subjek peristiwa : masa kini (bersifat empiris)
3. Memusatkan pada deskriptif :
• Kegiatan ontologis data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, kalimat atau gambar yang meiliki arti
• Catatan yang menggambarkan sebenarnya
Karaktersitik penelitian kualitatif (lanjutan)
Bentuk Gambaran detail Deskripsi esensi Theori atau model Deskripsi dari prilaku Studi mendalam
Naratif dari kehidupan dari pengalaman teoretis budaya dari suatu tentang kasus atau
seseorang kelompok atau kasus-kasus
individu
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
• Penelitian kuantitatif: pendekatan positivistik
• Penelitian kualitatif: pendekatan positivistik atau non-
positivistik
• Pada ilmu biomedik sebagian besar digunakan penelitian
kuantitatif yang berpaham positivistik
Penelitian kualitatif
Menekankan pada validitas struktur, mempunyai arti
majemuk, pendekatan holistik. Berbeda dengan riset
kuantitif yang menekankan pada reliabilitas dan
kompartementalisasi statistikal
Lebih banyak dipakai dalam penelitian sosial
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
• Pendekatan induktif dan pendekatan hypothetic-
deductive untuk pengetahuan adalah dua jalur umum
yang digunakan dalam penelitian
• Penalaran induktif sangat dekat diasosiasikan dengan
pendekatan penelitian kualitatif, yang
mengumpulkan dan merangkum data menggunakan
metode naratif atau verbal: observasi, wawancara,
dan analisis dokumen.
• Peneliti kualitatif sering dikatakan mengambil
pendekatan induktif untuk mengumpulkan data
karena mereka merumuskan hipotesis hanya setelah
mereka mulai melakukan observasi, wawancara, dan
analisis dokumen. 80
Penalaran Induktif dan Deduktif
• Penelitian menggunakan dua jenis penalaran: inductive
reasoning and deductive reasoning.
• Penalaran induktif merujuk pada pendekatan pengetahuan
“bottom-up”, peneliti menggunakan pengamatan tertentu untuk
membangun suatu abstraksi atau menggambarkan sebuah
fenomena yang diteliti.
• Penalaran induktif mengarah pada metode-metode induktif
pengumpulan data, dimana peneliti:
• Secara sistematis mengamati fenomena yang diteliti
• Mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan
• Mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema tersebut
• Peneliti memproses dari pengamatan spesifik ke
pernyataan umum - suatu jenis pendekatan penemuan
pengetahuan.
81
Penalaran Induktif dan Deduktif
• Penalaran deduktif menggunakan pendekatan
pengetahuan ‘top-down’.
• Peneliti menggunakan satu aspek penalaran deduktif
pertama membuat suatu pernyataan umum dan kemudian
mencari bukti spesifik yang dapat mendukung atau
menolak pernyataan tersebut.
• Jenis penelitian ini menggunakan the hypothetic deductive
method, memulai dengan penyusunan hipotesis: suatu
penjelasan tentatif yang dapat diuji dengan pengumpulan
data.
• Hipotesis ini harus didasarkan pada sebuah teori atau
suatu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil-hasil
penelitian terdahulu.
82
• Teori adalah sebuah penjelasan yang dikembangkan
dengan baik tentang bagaimana beberapa aspek dari
dunia bekerja menggunakan suatu kerangka konsep,
prinsip, dan hipotesis-hipotesis lainnya.
• Ringkasnya, peneliti mulai dengan:
– Sebuah teori dan pengetahuan yang didasarkan dan
digunakan untuk menyususn hipotesis
– Mengumpulkan data, dan
– Membuat suatu keputusan berdasarkan pada data untuk
menerima atau menolak hipotesis atau prediksi.
83
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
84
•Metode hypothetic-deductive sangat
dekat diasosiasikan dengan
pendekatan kuantitatif, yang
merangkum data menggunakan
angka-angka.
•Hipotesis dan metode pengumpulan
data dalam penelitian kuantitatif
dilakukan sebelum penelitian
dimulai.
•Hipotesis atau teori kemudian diuji, dan ketika
didukung, biasanya hipotesis atau teori ini
dipandang dapat digeneralisasikan: dapat
diaplikasikan pada siatuasi dan populasi yang
sama yang lebih luas.
•Peneliti kuantitatif juga dapat menggunakan
penalaran induktif sebagaimana mereka
mencari pengalaman, hasil, ide, konsep, atau
teori yang sama.
Penalaran deduktif (deductive reasoning)
• Menggunakan pendekatan pengetahuan‘top-down’.
• Penalaran deduktif : Pertama membuat suatu
pernyataan umum mencari bukti spesifik yang dapat
mendukung atau menolak pernyataan tersebut.
• Menggunakan the hypothetic deductive method:
memulai dengan penyusunan sebuah hipotesis: suatu
penjelasan tentatif yang dapat diuji dengan
pengumpulan data.
• Hipotesis harus didasarkan pada sebuah teori atau
suatu pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil-hasil
penelitian terdahulu. 87
Penelitian kuantitatif
• Teori : sebuah penjelasan yang dikembangkan dengan
baik tentang bagaimana beberapa aspek dari dunia
bekerja menggunakan suatu kerangka konsep, prinsip,
dan hipotesis-hipotesis lainnya.
• Penelitian kuantitatif, peneliti mulai dengan:
– Sebuah teori dan pengetahuan yang didasarkan dan
digunakan untuk menyususn hipotesis
– Mengumpulkan data,
– Membuat suatu keputusan berdasarkan pada data
untuk menerima atau menolak hipotesis atau
prediksi. 88
Penelitian Kualitatif : Penalaran induktif
• Peneliti kualitatif disebut pendekatan induktif : merumuskan
hipotesis setelah melakukan observasi, wawancara, dan analisis
dokumen.
• Penalaran induktif : mengumpulkan dan merangkum data
menggunakan metode naratif atau verbal: observasi, wawancara,
dan analisis dokumen.
• Hipotesis diuji dan dimodifikasi dengan pengumpulan data
lanjutan sebelum diterima atau ditolak secara serentak.
• Pemahaman terhadap fenemona bergantung pada konteks,
Menggunakan teori setelah pengumpulan data untuk membantu
pola-pola yang diamati.
89
Penelitian kuantitatif
• Menggunakan metode hypothetico-deductive,
merangkum data menggunakan angka-angka.
• Hipotesis penelitian disusun sebelum penelitian dimulai.
• Hipotesis atau teori kemudian diuji, dan ketika
didukung, biasanya hipotesis atau teori ini dipandang
dapat digeneralisasikan; dapat diaplikasikan pada situasi
dan populasi yang sama yang lebih luas.
• Peneliti kuantitatif juga dapat menggunakan penalaran
induktif sebagai pencarian pengalaman, hasil, ide,
konsep, atau teori yang sama.
METODE DEDUCTO-HIPOTETICO-VERIFIKATIF
1. Penelitian etnografi
2. Penelitian naratif
3. Studi kasus
4. Penelitian tindakan (action research)
5. Grounded research (Grounded theory)
6. Metode campuran (Mixed method)
1. Rancangan penelitian etnografi
• Yaitu mendeskripsikan, menganalisis dan
menginterpretasikan pola perilaku,
kepercayaan, dan bahasa bersama dari
sekelompok budaya yang berkembang
Pengumpulan Primer Wawancara dan Wawancara panjang Wawancara dengan 10- Primer observasi dan Sumber jamak
Data Dokumen lebih 10 orang 20 orang untuk wawancara dengan dokumen, arsip, catatan,
saturate categories and artefak tambahan selama wawancara, observasi,
detail a theory waktu luas di lapangan artefak fisik
Bentuk Naratif Gambaran detail dari Deskripsi esensi dari Theori atau model Deskripsi dari prilaku Studi mendalam tentang
kehidupan seseorang pengalaman teoretis budaya dari suatu kasus atau kasus-kasus
kelompok atau individu
Penelitian Evaluasi
1. Tujuan : efektifitas pelaksanaan program
2. Manfaat : kebijakan kelangsungan program
3. Dua tingkatan : Penel. Ev. Deskriptif Kualitatif &
Penel. Ev. Eksplanatif Kuantitatif (eksperimen –
dampak)
4. Model-model Penel. Evaluasi
Scriven : - formative – summative Ev. Research
- Holistik Critical Ev. Research
Stufflebeam : CIPP Ev. Research
Provus : Discrepancy Ev. Research
Penelitian kebijakan
• Tujuan : menemukan kebijakan yang tepat,
menerapkan kebijakan pada lokasi yang tepat
• Menemukan kebijakan :
- Lokasi tertentu
- Kebutuhan – kondisi – karakteristik
• Menerapkan kebijakan :
– Studi kelayakan
– Kebijakan sudah dirancang
– Lokasi yang tepat
Penelitian tindakan
• Kuantitatif : Development Research
• Kualitatif : Kemandirian – pengatasan masalah –
Partisipatory Action Research
• Tahapan :
- Studi awal : need assesment
- Perencanaan program
- Pelaksanaan program
* Pelaksanaan kegiatan
* Monitoring kegiatan
* Pengembangan
- Akhir penelitian
Komponen Metode Kualitatif
1. Ada data yang berasal dari berbagai sumber :
Wawancara dan observasi merupakan sumber data
yang paling umum digunakan.
2. Prosedur analisis/interpretasi yang digunakan sampai
pada temuan atau teori : Termasuk teknik untuk
konseptualisasi data. Proses ini disebut “pengodean”
(coding), sampling non statistik, penulisan memo,
dan pendiagraman hubungan-hubungan konseptual.
3. Laporan tertulis dan verbal : bentuk beragam
tergantung pada audiens dan aspek temuan teori
yang ditunjukkan.
Prosedur/Disain Penelitian Kualitatif
(Creswell, 2007)
Kresno et al., 1994 ISPA To identify local beliefs, perceptions, terminology, home care, and health care-seeking Indonesia 3 bl
behaviors surrounding ARI in infants and young children.
Murray et al., 1994 Praktek umum To explore the use of rapid appraisal in defining the health and social needs of a community Inggris 3 bl
and to formulate joint action plans between the residents and service providers
Shawyer et al., 1996 Diare To investigate rural mothers' and grandmothers' belief system of illness categories, perceived Thailand 3 bl
causes and appropriate management of diarrhea in children under five years of age and the
potential influence of grandmothers resident in the household on the decisions of the mothers
Adrien et al., 1996* HIV/ To identify the information necessary to design programs that reduce the risk of HIV Kanada 31 bl
Willms et al., 1996** AIDS transmission in selected ethnocultural communities
Singer et al., 1996*** To identify risk situations specific to vulnerable persons living in ethnocultural communities, in
order to understand the risk-enhancing behaviors that actually take place
To: (1) identify social and cultural contexts of risk factors for HIV transmission in six
ethnocultural communities; (2) determine the particular risk behaviors to include in the survey
in the next phase; and (3) establish sampling frames and appropriate data collection strategies
for the behavior survey
Mathur et al., 1996 Nutrisi To: (1) develop and test tools for rapid appraisal of economic and morbidity profile and dietary India 4 bl
intake; (2) collect data on the economic, morbidity, and dietary profiles using conventional
interview schedules; and (3) compare data obtained by the two methods for economic status
and dietary profile.
Model Pelatihan Kader Penggiat Perilaku Pencegahan dan Pengendalian
COVID-19 Berbasis Penilaian Kebutuhan Masyarakat di Kabupaten Boyolali
Provinsi Jawa Tengah Indonesia
Latar belakang
• Penyakit Coronavirus 19 (Covid-19) menjadi masalah kesehatan dunia. Jumlah
kasus dan kematian di Indonesia menempati peringkat ke-26 di dunia dan
peringkat pertama di Asia Tenggara. Pandemi Covid-19 merupakan ancaman yang
signifikan dan mendesak bagi kesehatan global. Pencegahan dan Pengendalian
Covid-19 (P2 Covid-19) masih tergantung pada kebijakan nasional dan belum
memberdayakan masyarakat. Akibatnya, OTG besar, PDP meningkat dan meluas,
ruang perawatan penuh, kematian naik.
• Adapun rujukan Teori/Model pada penelitian ini, meliputi: Perilaku Pencegahan
dan Pengendalian COVID-19 pada level personal (intrapersonal)/ individu merujuk
pada Model Kepercayaan Kesehatan (health belief model, HBM); Pada level
interpersonal merujuk pada Teori Kognitif Sosial (social cognitive theory); dan pada
level komunitas merujuk pada model dukungan sosial (social support model).
• Tujuan umum penelitian adalah merumuskan Model Promosi Kesehatan Pada
Perilaku Pencegahan dan Pengendalian (P2) Coronavirus Disease 2019 (P2 COVID-
19) di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah.
Metode yang akan digunakan:
• Desain pengabdian menggunakan observasional analitik potong-lintang, berupa
riset campuran berurutan (sequential mixed methods). Penelitian kualitatif berupa
riset fenomenologi untuk memahami esensi (essentializing) dari suatu fenomena,
Selanjutnya penelitian survei kuantitatif tentang Model Pelatihan Kader Penggiat
Perilaku Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Berbasis Penilaian Kebutuhan
Masyarakat di Kabupaten Boyolali
• Lokasi penelitian di Kabupaten Boyolali Povinsi Jawa Tengah, dilaksanakan pada
Juni - Agustus 2021. Waktu penelitian dilakukan selama 6 (enam) bulan mulai Juni
2021 sampai dengan Nopember 2021. Unit analisis penelitian adalah program
Perilaku Pencegahan dan Pengendalian (P2) Coronavirus Disease 2019 (P2 COVID-
19) di Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah; dilakukan pada bulan Agustus
2021; di 3 (tiga) Desa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik quota dan
purposive sampling, dengan mengambil 65 responden setiap Desa. Perhitungan
sampel diambil 15 subyek per-variabel independen dari 13 (tiga belas) variabel,
sehingga jumlah sampel sebanyak 195 responden.
Metode yang akan digunakan:
• Analisis data meliputi analisis data kualitatif dan data
kuantitatif. Analisis data kualitatif dilakukan dengan
analisis data tekstual transkripsi, koding, klastering,
pelabelan tematik dan interpretasi, serta analisis
makna. Aktivitasnya dilakukan secara interaktif dengan
proses pengumpulan data. Analisis data kuantitatif
terdiri atas analisis univariat dan bivariat. Analisis
univariat dilakukan untuk mengetahui deskripsi
distribusi frekuensi dan persentase dari setiap variabel.
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh
antara masing-masing variabel independen dengan
variabel dependen menggunakan uji chi square.
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA