Oleh:
M. Ariel Fazli
NIM 20700121047
I. PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
II. PEMBAHASAN.....................................................................................................................6
A. Pengertian Desain Penelitian...............................................................................................6
B. Desain Penelitian Expo Facto...............................................................................................7
C. Desain Penelitian Pengembangan........................................................................................9
D. Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK)...........................................................................13
E. Desain Penelitian Eksperimen...........................................................................................15
F. Desain Penelitian Single Subject Research (SSR)..............................................................17
G. Desain Penelitian Meta Analysis........................................................................................20
III. PENUTUP..........................................................................................................................24
A. Kesimpulan.........................................................................................................................24
B. Saran....................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................26
ii
iii
JENIS-JENIS DESAIN PENELITIAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
data guna menanggapi pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Tahap awal ini memiliki peran krusial dalam jalannya proses
penelitian, sebab akan mempengaruhi cara pengumpulan dan analisis data serta,
karena itu, pemilihan desain penelitian yang sesuai adalah tahap kunci untuk
memastikan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
data yang terhimpun, serta isu penelitian yang ingin dipecahkan. Beberapa jenis
tertentu. Melalui desain penelitian yang tepat, para peneliti dapat mengeksplorasi
4
5
memahami ciri unik dari masing-masing desain penelitian, para peneliti dapat
membuat keputusan yang cerdas dalam memilih desain penelitian yang paling
B. Rumusan Masalah
(SSR)?
II. PEMBAHASAN
Desain penelitian expo facto, juga dikenal sebagai desain penelitian eks post
facto, merupakan metode penelitian yg memungkinkan peneliti buat menyelidiki
serta tahu korelasi karena-dampak antara variabel independen dan dependen
tanpa melakukan manipulasi eksklusif pada variabel independen. tidak sinkron
menggunakan desain eksperimen, di mana peneliti mempunyai kendali penuh atas
variabel independen, desain expo facto melibatkan observasi terhadap variabel
yang sudah ada atau terjadi sebelum penelitian dimulai.
Kata ex-post facto menunjukkan bahwa perubahan variabel bebas itu telah
terjadi, peneliti dihadapkan kepada masalah bagaimana memutuskan karena asal
akibat yang sedang diamati. sebab tidak adanya pengendalian, maka dalam
penelitian ex-post facto, lebih sulit bagi kita buat menyimpulkan bahwa variabel
bebas (X) sahih-benar ada hubungannya menggunakan variabel terikat (Y).
Penelitian ex-post facto meneliti korelasi sebab-dampak yg tidak
dimanipulasi atau tidak diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian sebab-dampak
dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yg telah berlangsung atau
telah terjadi. Adanya hubungan sebab-dampak didasarkan atas kajian teoretis,
bahwa sesuatu variabel ditimbulkan atau dilatarbelakangi oleh variabel eksklusif
atau menyebabkan variabel tertentu. contohnya: gizi yang cukup pada waktu ibu
hamil mengakibatkan bayi sehat, koperasi yg sehat dapat mempertinggi
kesejahteraan para anggotanya.
Adapun komponen-komponen desain penelitian expo facto sebagai berikut :
1. Variabel Independen
8
Ini adalah variabel yg tak bisa dimanipulasi oleh peneliti karena sudah
terjadi sebelum penelitian dimulai. Variabel independen adalah faktor
yg memicu perubahan di variabel dependen.
2. Variabel Dependen
Variabel ini ialah hasil atau respon yg diamati dan diukur oleh peneliti.
Variabel dependen adalah variabel yg ditentukan sang variabel
independen.
3. Sampel dan Populasi
Peneliti wajib menentukan grup atau subjek penelitian yg telah terpapar
variabel independen. Populasi merupakan gerombolan akbar berasal
mana sampel diambil.
4. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dapat berupa survei, wawancara,
pengamatan, atau analisis dokumen, tergantung di jenis penelitian yang
dilakukan.
5. Analisis Data
Data yang terkumpul lalu dianalisis memakai metode statistik atau
teknik analisis yg sesuai.
Tujuan Desain Penelitian Expo Facto
Tujuan penelitian expo facto ialah buat memahami serta
menganalisis hubungan karena-dampak antara variabel independen dan
variabel dependen tanpa melakukan manipulasi eksklusif terhadap variabel
independen. Meskipun tidak memungkinkan buat menetapkan sebab
eksklusif, penelitian ini bermanfaat dalam banyak sekali situasi di mana
eksperimen sejati sulit atau tidak etis dilakukan. Beberapa tujuan spesifik
asal penelitian expo facto termasuk:
1. Mengidentifikasi Korelasi
Expo facto memungkinkan peneliti buat mengidentifikasi apakah
ada hubungan atau hubungan antara variabel independen serta
variabel dependen.
2. Menggambarkan Hubungan Sebab-Akibat
9
tertentu dan memberikan solusi yang lebih optimal terhadap beragam masalah
atau tantangan yang dihadapi.
Fungsi Desain Penelitian Pengembangan
Desain penelitian pengembangan memiliki sejumlah fungsi utama yang
memberikan sumbangan yang penting di berbagai sektor. Dibawah ini adalah
beberapa fungsi dari desain penelitian pengembangan:
1. Peningkatan Kualitas dan Efektivitas. Melalui desain penelitian
pengembangan, peneliti dapat meningkatkan kualitas dan efektivitas dari
produk, program, atau proses yang sudah ada. Dengan pendekatan
pengembangan yang terstruktur, perbaikan dapat diterapkan untuk
mencapai hasil yang lebih optimal.
2. Penciptaan Solusi Inovatif. Desain ini memberi kesempatan bagi peneliti
untuk menciptakan solusi baru atau inovatif yang dapat memenuhi
kebutuhan atau menangani masalah tertentu. Dengan fokus pada
pengembangan, peneliti dapat menemukan pendekatan baru untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi.
3. Pengembangan Berbasis Bukti. Desain penelitian pengembangan
melibatkan tahapan evaluasi yang cermat untuk mengukur kinerja dan
keberhasilan dari produk atau program. Hal ini memastikan bahwa solusi
yang dikembangkan didukung oleh bukti empiris yang kuat.
4. Mengurangi Pemborosan Sumber Daya. Dengan menggunakan metode yang
terstruktur dan sistematis, desain ini membantu mengurangi pemborosan
sumber daya. Ini memastikan bahwa proses pengembangan dilakukan
dengan efisiensi dan efektivitas yang maksimal.
5. Meningkatkan Kepuasan Pengguna. Produk atau program yang
dikembangkan melalui desain penelitian pengembangan cenderung lebih
sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna akhir. Hal ini dapat
menghasilkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi di antara para pengguna.
Manfaat Desain Penelitian Pengembangan
11
Tujuan dari desain penelitian Single Subject Research (SSR) adalah untuk
mendalami dan menganalisis perilaku atau respons individu dengan teliti. Dengan
pendekatan ini, peneliti dapat mencapai beberapa tujuan khusus:
1. Menganalisis Respons Individu: SSR bertujuan untuk memahami respons
atau perilaku individu dengan seksama, termasuk memahami pola,
frekuensi, dan intensitas perilaku tersebut.
2. Mengukur Efek Intervensi: SSR bertujuan untuk mengevaluasi dampak dari
intervensi atau perlakuan tertentu terhadap subjek. Hal ini memungkinkan
penilaian terhadap efektivitas intervensi tersebut.
3. Memahami Variabilitas: SSR memungkinkan peneliti untuk memahami
variabilitas dalam perilaku subjek, termasuk analisis terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku tersebut.
4. Mengamati Perubahan dari Baseline: Tujuan dari SSR adalah
membandingkan perilaku subjek selama periode baseline (sebelum
intervensi) dengan perilaku selama dan setelah intervensi. Ini membantu
dalam menilai dampak intervensi secara objektif.
5. Mendukung Pengambilan Keputusan Klinis: Dalam konteks klinis, SSR
dapat membantu dalam pengambilan keputusan terkait dengan diagnosis,
perawatan, dan strategi intervensi untuk individu tertentu.
sejauh mana konsistensi hasil dari studi-studi yang berbeda atau seberapa
bervariasinya hasil tersebut.
Desain penelitian Meta-analisis adalah suatu metode statistik yang
mengintegrasikan hasil dari berbagai penelitian independen tentang topik atau
pertanyaan penelitian tertentu. Berikut adalah beberapa definisi dari para ahli
tentang desain penelitian Meta-analisis:
1. Cooper dan Hedges (2009)
Meta-analisis adalah suatu teknik statistik yang memungkinkan peneliti
untuk mengintegrasikan hasil dari berbagai penelitian yang independen,
sehingga memungkinkan untuk menyusun kesimpulan yang lebih kuat
tentang fenomena atau efek yang diteliti.
2. Borenstein, Hedges, Higgins, dan Rothstein (2009)
Meta-analisis adalah suatu pendekatan statistik yang menggunakan
metode-metode statistik untuk menggabungkan dan menganalisis data dari
beberapa penelitian independen dengan tujuan untuk mendapatkan
estimasi efek yang lebih presisi.
3. Hunter dan Schmidt (2004)
Meta-analisis adalah suatu teknik statistik yang memungkinkan para
peneliti untuk mengkombinasikan dan menganalisis temuan dari banyak
penelitian yang telah dilakukan pada suatu topik tertentu, sehingga dapat
menyediakan ringkasan kuantitatif dari bukti empiris yang ada.
Pada dasarnya, teknik Meta-analisis memungkinkan para peneliti untuk
menggabungkan dan menganalisis data dari berbagai penelitian untuk
mendapatkan kesimpulan yang lebih kuat dan generalisasi yang lebih dapat
diandalkan tentang suatu fenomena atau efek yang sedang diteliti. Dengan
melakukan ini, Meta-analisis dapat menyediakan bukti empiris yang lebih
komprehensif, yang dapat digunakan sebagai landasan untuk membimbing
kebijakan, praktik, atau penelitian lebih lanjut.
Fungsi Desain Penelitian Meta Analysis
Fungsi dari desain penelitian Meta-analisis mencakup:
22
3. Menilai Kualitas Studi: Evaluasi kualitas dan risiko bias dari studi-studi
yang telah terpilih untuk dimasukkan dalam Meta-analisis. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan alat penilaian kualitas studi yang sudah
tersedia.
4. Ekstraksi Data: Ambil data dari studi-studi yang memenuhi kriteria inklusi.
Data yang diambil dapat mencakup karakteristik studi, sampel populasi,
hasil, dan statistik yang relevan.
5. Menghitung Ukuran Efek: Lakukan perhitungan ukuran efek dari setiap
studi yang termasuk dalam Meta-analisis. Hal ini dapat berupa rasio risiko,
perbedaan rata-rata, atau ukuran efek statistik lainnya, tergantung pada
jenis data yang ada.
6. Melakukan Analisis Statistik: Terapkan metode statistik untuk menganalisis
data yang tergabung dari studi-studi yang terpilih. Ini termasuk penerapan
model Meta-analisis acak atau tetap, bergantung pada asumsi dan tujuan
penelitian.
7. Mengeksplorasi Heterogenitas: Identifikasi dan evaluasi heterogenitas di
antara studi-studi. Apabila terdapat variasi yang signifikan, pertimbangkan
untuk melakukan analisis subkelompok atau mempertimbangkan penyebab
heterogenitas.
8. Menginterpretasikan dan Memaparkan Hasil: Terjemahkan hasil Meta-
analisis dengan mempertimbangkan implikasi klinis dan praktis. Sajikan
temuan dalam bentuk grafik atau tabel yang informatif dan jelas.
9. Melakukan Evaluasi dan Sensitivitas Analisis: Lakukan uji kepekaan atau
analisis sensitivitas untuk menilai keandalan hasil Meta-analisis.
10. Menyusun Laporan Meta-analisis: Tulis laporan Meta-analisis dengan jelas
dan terstruktur, mencakup tujuan penelitian, metodologi, hasil, dan
kesimpulan. Pastikan laporan mematuhi pedoman dan standar penulisan
ilmiah.
11. Menjalani Tinjauan Sejawat dan Publikasi: Kirim laporan Meta-analisis
untuk tinjauan sejawat dan pertimbangkan publikasi dalam jurnal ilmiah
yang relevan.
24
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Desain penelitian expo facto, juga dikenal sebagai desain penelitian eks post
kendali penuh atas variabel independen, desain expo facto melibatkan observasi
terhadap variabel yang sudah ada atau terjadi sebelum penelitian dimulai.
maksud meningkatkan mutu, kinerja, atau efisiensi dari yang sudah ada atau
tertentu.
25
pembelajaran di kelas.
yang diamati.
yang berorientasi pada observasi dan pengukuran perilaku atau respons dari
atau unit penelitian pada satu waktu. Pendekatan ini sering digunakan untuk
menggali dan menguji efek dari intervensi atau perlakuan tertentu terhadap
perilaku atau respons individu.
dari sejumlah studi sebelumnya yang berfokus pada topik atau pertanyaan
komprehensif dan temuan yang lebih kuat dari berbagai studi yang ada.
B. Saran
26
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Sekian dan terima kasih.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, J. (2018). Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis). Jurnal Analisis
Isi, 5(9), 1–20.
https://www.academia.edu/download/81413125/DesainPenelitianConten
tAnalysis_revisedJumalAhmad.pdf
Dani, R., & Sakti, B. (2020). MIMBAR Jurnal Penelitian Sosial dan Politik. 9(2), 111–
128.
Fauziah, U. (2015). Desain Penelitian Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Tema
Cahaya dan Warna untuk Pembelajaran IPA SMP. 2015(Snips), 573–576.
Hera, T., & Elvandari, E. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction
Pada Pembelajaran Tari Daerah Sebagai Dasar Keterampilan Menari
Tradisi. Jurnal Sitakara, 6(1), 40–54.
https://doi.org/10.31851/sitakara.v6i1.5286
Kuncoro, K. S., Alghadari, F., Matematika, P., Tamansiswa, U. S., Luar, S., Yaketunis,
B. A., & Matematika, P. (2021). Single Subject Research : Alternatif Penelitian
Pendidikan Matematika di Masa New Normal. 2, 78–89.
https://doi.org/10.37640/jim.v2i2.1040
Manaf, A., & Natsir, S. R. (2022). Nilai Karakter Kemandirian Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa SD ( Meta-Analysis Fixed Effect Model ). 9(2).
Marlina, M., & Mahdi, A. (2022). Efektivitas Metode Struktual Analitik Sintetik Untuk
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Disleksia. 6(1), 1–10.
Nadia, H., & Murtiningsih, T. (n.d.). Pelatihan Desain Penelitian Tindakan Kelas bagi
Guru MGMP Bahasa Inggris SMA Kabupaten Barito Kuala. 2012, 63–70.
Pembelajaran, M., Based, P., Terhadap, L., Berpikir, K., & Dalam, K. (2022). DESAIN
KUASI EKSPERIMEN DALAM PENDIDIKAN : LITERATUR. 8(3), 2476–2482.
https://doi.org/10.36312/jime.v8i3.3800/http
Pengajar, S., Pendidikan, J., & Yogyakarta, U. N. (2008). Staf Pengajar Jurusan
Pendidikan Akuntansi – Universitas Negeri Yogyakarta 87. VI(1), 87–93.
Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M. S. (2017). Desain Penelitian Studi Kasus. 1–15.
Putri, I. A., Widiyanto, R., & Mahmud, M. (2021). Efektivitas Model Pembelajaran
SETS Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Siswa Berkemampuan
Rendah ( Single Subject Research ). 1(2), 141–160.
Putri, N. S., Juandi, D., & Jupri, A. (2022). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think-Talk-Write terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa :
Studi Meta-Analisis. 06(01), 771–785.
Sappaile, B. I., & Makassar, U. N. (2020). KONSEP PENELITIAN EX-POST FACTO. July
2010.
Studi, J., & Dan, K. (2012). RISET DESAIN DALAM METODOLOGI PENELITIAN
Mohammad Mulyadi (. 16(1), 71–80.