Di Susun Oleh:
TAHUN 2023
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehinnga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Marketing Ala Rasulullah “ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulis dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pengampu yaitu bapak Nur Ahmad,S.Sos I.,M.S.I pada mata kuliah
Markting Revoltion. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
mengenai marketing ala Rasulullah bagi penulis dan pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nabi Muhammad mempunyai reputasi yang besar di dunia wirausaha, di
samping kiprahnya sebagai penunjuk jalan kebenaran bagi manusia. Banyak
ahli sejarah yang telah membahas kesuksesan beliau. Akan tetapi pada wilayah
entrepreneur, kurang digali secara mendalam.
Sejarah mencatat, Nabi Muhammad adalah seorang pedagang yang jujur
dan adil dalam dunia bisnis. Karena dengan berlaku jujur kepada konsumen
mengenai kekurangan dan kelebihan suatu produk akan membuat konsumen
atau pembeli percaya kepada kita. Mereka tidak akan merasa tertipu dan tidak
merasa dibohongi oleh segala ucapan kita. Akan tetapi yang seringkali
dijumpai di pasar-pasar justru sebaliknya, para penjual kerapkali melakukan
berbagai kecurangan, penipuan, dan bahkan banyak diantaranya yang
kadangkala bersumpah palsu untuk meyakinkan para pembeli dalam proses
melariskan produknya. Beliau selalu menjaga janji dan menyerahkan barang-
barang yang dipesan tepat waktu. beliau senantiasa menunjukkan rasa
tanggungjawab yang besar dan integritas yang tinggi dengan siapapun.
Reputasinya sebagai seorang pedagang yang jujur dan benar telah dikenal luas
sejak beliau berusia muda. Hal ini menunjukkan, bahwa Nabi mempunyai
manajemen yang mumpuni dalam menjalankan wirausahanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Prinsip Marketing Ala Rasulullah?
2. Bagaimana Etika Marketing Ala Rasulullah?
3. Nnn
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Prinsip Markting Ala Rasulullah.
2. Untuk Mengetahui Etika Marketing Ala Rasulullah.
3. nnn
BAB II
PEMBAHASAN
4
M. Umer Chapra dan Habib Ahmed, Corporate Govermance: Lembaga Keuangan Syariah,
(Jakarta:PT. Bumi Aksara, 200), hlm. 11.
Berangkat dari kepribadian beliau maka lahirlah tuntunan atau teladan yang
bisa dijadikan masyarakat di zaman sekarang untuk sebagai pelajaran.
Berikut beberapa etika bisnis ala Nabi Muhammad dalam praktek
bisnisnya antara lain:
1. Penjual dilarang membohongi atau menipu pembeli mengenai barang-
barang yang dijualnya.
2. Tatkala transaksi bisnis dilakukan, penjual harus menjauhi sumpah
yang berlebihan dalam menjual suatu barang. Nabi Muhammad SAW
bersabda, Berhati-hatilah terhadap sumpah yang berlebihan dalam
suatu penjualan. Meskipun hal itu bisa saja meningkatkan hasil
penjualan, akan mengurangi berkahnya.
3. Penjualan suatu barang harus berdasarkan kesepakatan bersama dari
kedua belah pihak (penjual dan pembeli), atau dengan suatu usulan dan
penerimaan. Kesepakatan bersama mengandung arti bahwa semua
transaksi harus dilakukan atas dasar persetujuan bersama, bukan secara
paksaan maupun penipuan.
4. Penjual tidak boleh berbuat curang dalam menimbang atau menakar
suatu barang.
5. Dalam berdagang, Nabi Muhammad SAW sangat menghormati dan
menghargai hak dan kedudukan pembeli. Beliau melayani pelanggan
sepenuh hati dan menganjurkan umatnya untuk menerapkan sikap itu.
Jabir meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, “Rahmat Allah atas orang
yang berbaik hati ketika ia menjual dan membeli dan ketika ia
membuat keputusan”. Menjalin hubungan yang baik antara penjual dan
pembeli adalah salah satu kunci kesuksesan.