Anda di halaman 1dari 2

Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan ummat adalah seorang entrepeneur sejati.

Bahkan, sebelum diangkat Allah


SWT menjadi Rasul, Nabi Muhammad SAW adalah seorang pedagang yang jujur .Buktinya apa?
selepas wafatnya Abdullah Bin Abdul Muttalib dan Siti Aminah, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakek
beliau, Abdul Muthtalib salah seorang pedagang Arab yang sangat terkenal dan sukses. Selepas sang kakek wafat,
Muhammad kecil lalu tinggal bersama paman beliau, Abu Thalib yang juga seorang pedagang.
Sejak Muhammad kecil, Abu Thalib sudah mengajaknya untuk ikut berdagang ke negeri Syam (Suriah). Bahkan
menginjak usia remaja sampai dewasa, bakat dagangnya semakin mengkilap. Beliau pun dipercaya oleh seorang
saudagar wanita yang kaya raya bernama Siti Khadijah. Pamor Nabi Muhammad SAW sebagai seorang pedagang
begitu masyhur, berkat kejujurannya.
Kepiawaiannya dalam berdagang ditambah dengan keuletan dan kejujurannya menjadikan Nabi Muhammad
SAW , seorang pedagang sukses. Siti Khadijah pun terpesona dengan akhlak dan kejujuran Muhammad dalam
menjajakan dagangannya itu. Akhirnya Siti Khadijah menjadikan Nabi Muhammad saw sebagai pasangan hidupnya.
Bagaimana Cara Berdagang Rasulullah
Saat berdagang, Nabi Muhammad selalu mengharapkan ridha Allah, oleh karena itu, beliau tidak pernah berbohong
atau bersikap curang kepada calon pembelinya.
Seperti ap acara Rasulullah berdagang?
1. Menjual Barang Berkualitas Baik
Rasulullah selalu menjajakan barang dengan kualitas terbaik. Andaikata memang ada kecacatan, beliau
pasti akan menginfokan kepada calon pembeli. Selain itu, harga yang ditetapkan juga sepadan dengan
kualitas. Oleh karena itu, konsumennya selalu merasa puas.
Di dalam hadist riwayat Ibnu Majah, Nabi Muhammad bersabda yang pada intinya bahwa semua muslim
adalah saudara bagi muslim lainnya, sehingga tidak halal apabila seorang muslim menjual barang cacat
kecuali telah Ia jelaskan.

2. Sabar dan Tidak Mudah Putus Asa


Situasi pasar sering tidak menentu, sehingga ada kalanya barang dagangan kita sulit terjual. Dalam
menghadapi hal tersebut, rasullallah selalu bersabar dan tidak putus asa dalam mencari pembeli.
karena Allah telah menjanjikan rahmat dan nikmat kepada hamba-Nya yang tak kenal menyerah serta terus
berusaha.

3. Selalu Bersikap Jujur


Nabi Muhammad terkenal sebagai pribadi yang jujur. Beliau selalu menjelaskan kondisi barang dagangan
secara detail dan tidak pernah mengurangi timbangan. Tak heran jika hingga akhir hayatnya, Rasulullah
dijuluki Al-Amin, artinya dapat dipercaya.
Oleh karena itu, apabila Anda ingin berdagang ala Rasulullah, biasakan sikap jujur dan hindari setiap
tindakan curang. Pastikan bahwa takaran yang Anda berikan sudah sesuai jumlah pembelian. Bahkan tak
ada salahnya jika Anda ingin bersikap dermawan dengan menambahkan sedikit bonus pada pelanggan.

4. Mengambil Untung dalam Jumlah Wajar


Ketika berdagang, Rasulullah tak hanya berorientasi pada laba, tetapi juga mengharapkan berkah dari
Allah. Oleh karena itu, harga barang selalu sesuai dengan kualitasnya. Bahkan beliau tak ragu untuk
menjelaskan modal berdagang agar pembeli tahu berapa untung yang diambil.
Ilmu berdagang ala Rasulullah yang satu ini dapat Anda terapkan dengan cara mengambil untung
sewajarnya, sesuai biaya produksi, bahan baku, dan kondisi barang. Dengan demikian, pembeli akan puas
dan bisnis pun berkah.

Allah berfirman dalam surah Annisa ayat 29:

‫َي ا َأ ُّيَه ا ا َّل ِذ ي َن آ َم ُن وا اَل َت ْأ ُك ُل وا َأ ْم َو ا َلُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ا ْل َب اِط ِل ِإ اَّل َأ ْن َت ُك و َن ِتَج ا َر ًة َع ْن َت َر اٍض ِم ْن ُك ْم ۚ َو اَل َت ْق ُت ُل وا َأ ْن ُف َس ُك ْم ۚ ِإ َّن‬
‫ال َّل َه َك ا َن ِب ُك ْم َر ِح يًم ا‬
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
5. Bangun Personal Branding dengan Baik
Nabi Muhammad SAW menunjukkan kepribadian jujur, sholeh, dan dapat dipercaya. Tak heran jika banyak
pihak tertarik untuk berinvestasi secara bagi hasil dengan beliau.

6. Bersikap Ramah dan Sopan pada Pelanggan


Saat berdagang, Rasulullah selalu menunjukkan sikap ramah dan sopan kepada pembeli. Selain itu, beliau
tidak pernah membeda-bedakan konsumen berdasarkan usia, jenis kelamin, maupun status sosial sehingga
semuanya mendapatkan pelayanan setara.

7. Pilih Strategi Marketing yang Tepat


Berdagang ala Rasulullah juga harus memperhatikan strategi marketing, lho! Dahulu, beliau selalu
melakukan segmentasi pasar sesuai kebiasaan, gaya hidup, dan kebutuhan masyarakat di tiap wilayah.
Selain itu, Rasulullah juga menjalin silaturahmi dengan para pembeli dan melakukan ekspansi bisnis ke
berbagai wilayah. Tiap kali mengunjungi daerah baru, beliau selalu membawa dagangan sesuai kebutuhan
masyarakat disitu. Tak heran jika bisnisnya cepat berkembang.

Dari Cara berdagang Berdagang Rasulullah, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa

1. Dengan cara berdagang Rasulullah, kita Mendapat Kelancaran Rejeki


Bersikap baik dan jujur kepada pembeli ternyata dapat melancarkan rezeki. Hal ini karena pelayanan dan
kualitas dagangan seringkali diceritakan dari mulut ke mulut. Dengan demikian, apabila Anda
memperlakukan pelanggan dengan baik, tentu mereka akan merekomendasikan kerabat dan teman-
temannya untuk membeli produk Anda.

2. Penghasilan Kita Lebih Berkah


Cara berdagang ala Rasulullah selalu mengedepankan kejujuran, kedermawanan, dan kesopanan karena
semata-mata mengharapkan ridha Allah. Dengan demikian, usaha yang Anda jalankan makin berkah.
Keberkahan ini ditandai dengan beberapa hal di bawah ini.
o Berapapun pemasukan dari berdagang, Anda merasa bahagia dan bersyukur.

o Harta yang dimiliki selalu menjadi jalan pemiliknya untuk beramal.

o Anda dan keluarga lebih harmonis dan bertakwa kepada Allah SWT.

3. Dapat Dipercaya Konsumen


Apabila pedagang berhasil berdagang ala Rasulullah, sudah pasti pembeli akan percaya dan menjadi
pelanggan tetap. Tak hanya itu, kepercayaan ini dapat menjadi batu pijakan untuk memperluas pangsa
pasar dengan cara bekerja sama maupun berinvestasi. Hal ini tentu lebih mudah dilakukan jika bisnis Anda
memiliki kredibilitas.

4. Membuat Hati Lebih Tenang


Suatu bisnis jika diwarnai kecurangan pasti akan membuat perasaan selalu was was dan khawatir. Lain
halnya jika Anda menerapkan cara berdagang ala Rasulullah. Melalui sikap jujur, ramah, serta dedikasi
penuh pada kepuasan pembeli, tentu hati jadi lebih tenang karena tahu bahwa sudah melakukan yang
terbaik selaku penjual.

Anda mungkin juga menyukai