Islam merupakan agama yang paling sempurna dalam segala hal. Salah satu kesempurnaan syariat Islam ini adalah dengan mengharuskan kepada umatnya agar bekerja dan berbisnis dengan jalan yang benar dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah dan rasul-Nya Banyak bisnis yang dapat dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup didunia dan dalam rangka beribadah kepada Allah Subhanahuwataála. Salah satu bisnis yang dianjurkan dalam isalm adalah perniagaan atau berdagang. Berdagang merupakan salah satu profesi yang sangat mulia dan utama selagi dijalankan dengan jujur dan sesuai dengan aturan serta tidak melanggar batas-batas syari’at yang telah ditetapkan oleh Allah dan rasul-Nya di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: التاجر الصدوق األمين مع النبيين والصديقين والشهداء “Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah akan bersama para nabi, orang-orang yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fit Tijaroti no. 1130) Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إن أطيب الكسب كسب التجار الذي إذا حدثوا لم يكذبوا و إذا ائتمنوا لم يخونوا و إذا وعدوا لم يخلفوا و إذا اشتروا لم يذموا و إذا باعوا لم يطروا و إذا كان عليهم لم يمطلوا و إذا كان )لهم لم يعسروا.
“Sesungguhnya sebaik-baik penghasilan ialah penghasilan para
pedagang yang mana apabila berbicara tidak bohong, apabila diberi amanah tidak khianat, apabila berjanji tidak mengingkarinya, apabila membeli tidak mencela, apabila menjual tidak berlebihan (dalam menaikkan harga), apabila berhutang tidak menunda-nunda pelunasan dan apabila menagih hutang tidak memperberat orang yang sedang kesulitan.” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Syu’abul Iman, Bab Hifzhu Al-Lisan IV/221). Dari dalil tentang perniagaan diatas diketahui bahwa : islam sangat menganjurkan bagi para penganutnya untuk berwirausaha dan mengedepankan ahlakul karimah didalam menjalankannya. Islam mengajarkan bahwa dalam perniagaan tidak semata mata mencari keuntungan secara duniawi saja namun seorang pengusaha juga harus membekali dirinya dengan bekal keimanan dan ilmu syar’i, khususnya yg berkaitan dengan fikih muamalah dan bisnis agar bisa menjadi pengusaha yang baik dan benar serta tidak terjerumus dalam hal-hal yang haram. Hendaknya seorang pengusaha menghiasi dirinya dengan akhlak islami yang mulia seperti : jujur, pemurah, amanah, kasih sayang, dsb, sebagaimana yg diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Seorang pengusaha hendaknya melandasi bisnis dan perniagaannya dengan niat yg baik dan ikhlas karena Allah, agar profesi yang dijalankannya mendatangkan pahala dan keridhoan dari Allah karena bernilai ibadah yang agung. Selain menganjurkan berwirausaha, Islam pun menganjurkan kepada para menganutnya untuk berjiwa sosial dimana sebagian penghasilan yang diperoleh dari perniagaan dan pekerjaan lainnya untuk diinfaqkan dan dikeluarkan zakatnya “jika hal tersebut telah terpenuhi syarat wajib zakat) dan diinfaqkan di jalan yang Allah ridhoi. Berdagang bukan hanya sekedar mencari untung saja namun bagaimana kita mampu menjalin komunikasi yang baik kepada konsumen melalui etika-etika bisnis. Seperti yang telah difirrmankan oleh Allah dalam surat Al-jumuah ayat 10: ِ ْصالَةُفَا ْنتَ ِشر ُْوا فِي ْاَآلر ض َوا ْبتَ ُغ ْوا ِم ْن فَضْ ِل هللاِ َوا ُذ ُك ُرهللاَ َكثِ ْي ًرا لَ َعلَّ ُك ْم ِ ُفَا ِء َذا ق َّ ضيَ ِة ال ۱۰: تُ ْفلِح ُْو َن (الجمعة penafsiran ayat di atas adalah Allah melarang kaum muslimin berdagang saat shalat jum’at ditunaikan, Allah mengizinkan kita untuk mencari karunia Allah yang berupa rizki yang diberikan Allah (berdagang) lagi setelah shalat jum’at selesai ditunaikan. Firman Allah selanjutnya dan berdzikirlah kamu kepada Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung “. Yakni ketika kalian sedang melakukan jual beli , dan ada saat kalian mengambil dan memberi hendaklah selalu ingat pada Allah dan janganlah kesibukan dunia melupakan kalian dari hal-hal yang bermanfaat untuk kehidupan akhirat. Bisnis dan profesi apapun beserta keuntungannya akan menjadi musibah dan petaka bagi pelakunya di dalam kehidupan dunia dan akhirat jika dilakukan dengan cara-cara yg diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Apalagi di sana terdapat beberapa hadits dari nabi shallallahu alaihi wasallam yang menunjukkan celaan bagi sebagian para pedagang atau pelaku bisnis. Di dalam hadits yg shohih, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: )إن التجار يبعثون يوم القيامة فجارا إال من اتقى هللا وبر وصدق
Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan
dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fi At-Tujjar no.1131) MODAL UTAMA MENJADI PENGUSAHA / WIRAUSAHA
1. Niat dan Komitmen
2. Berani Bermimpi 3. Berani Mencoba 4. Kemauan untuk terus belajar 5. Komunikasi 6. Disiplin 7. Ramah dan dermawan 8. Dukungan dari Keluarga Niat dan Komitmen Niat seseorang akan mengarahkannya ke tujuan yang ingin dicapai. Bagi seorang entrepreneur yang ingin sukses, hal tersebut akan membuatnya memikirkan alasan mengapa harus jadi entrepreneur sukses Adapun, komitmen akan membuat seseorang bertahan untuk terus melakukan sesuatu hingga tujuan tercapai. Nah, sebelum sukses, seorang entrepreneur biasanya mengalami banyak ujian lahir dan batin. Jika niat dan komitmennya tidak kuat, niscaya dia akan tumbang, jauh sebelum kata sukses dapat diraih. Berani Bermimpi Setiap orang harus memiliki mimpi yang besar. Harus dimulai dari mimpi. Jika mimpi saja tidak berani tinggi, bagaimana kamu bisa bertindak untuk sesuatu yang besar. Mimpi itu adalah tujuanmu, jadi tetap fokus. Jangan tergoda bujuk rayu orang lain yang dapat mengacaukan mimpimu menjadi nyata. Berani Mencoba Begitu mimpi sudah setinggi langit, hal berikutnya yang harus kamu lakukan adalah bertindak. Berani mencoba apapun jalan untuk menggapai mimpi tersebut, meskipun penuh risiko dan terjal. Jika mengalami kegagalan, jangan langsung putus asa. Cari solusinya dan bangkit dengan menempuh jalan lain. Ingat, tak ada pengusaha sukses yang jalannya mulus seperti jalan tol. Pasti akan menemui kendala. Puluhan, bahkan ratusan kali menghadapi jatuh bangun. Tapi semua itu dilalui dengan semangat pantang menyerah. Kemauan Untuk Terus Belajar Seorang enterpreneur sejati adalah seseorang yang memiliki hasrat untuk terus belajar. Dia tidak lelah untuk terus menambah ilmu dan keahlian. Hal ini sangat diperlukan, mengingat tingkat persaingan dan penipuan saat ini semakin tinggi. Tanpa kemauan untuk menambah dan mengaplikasikan ilmu maupun keahlian, seorang entrepreneur akan tergerus oleh persaingan yang semakin sengit. Entrepreneur yang enggan belajar juga rentan ditipu. Alih-alih untung, malah jadi buntung. Komunikasi Seorang enterpreneur akan banyak berhubungan dengan klien, rekan sesama pengusaha, supplier, atau bahkan asisten dan karyawan. Kemampuan komunikasi yang baik membuatnya mudah untuk menyamakan persepsi dan tujuan, mencapai kesepahaman, juga membuat suasana kerja menjadi hangat dan produktif. Disiplin Dia dapat membagi waktu dan asetnya dengan baik, menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, dan mematuhi standar kualitas yang ditetapkannya. Jadi, tidak mengherankan jika kedisiplinan dapat mengantar seorang pengusaha kepada kesuksesan. Ramah dan Dermawan Memiliki jiwa sosial yang baik. tidak segan untuk menyisihkan hartanya untuk kebaikan sesama. menyadari bahwa segala sesuatu yang diperoleh merupakan pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kesuksesan pun bukan hanya dilihat dari banyaknya harta yang dikumpulkan, tetapi juga kesuksesan menjalin hubungan dengan orang-orang yang setara dengannya, yang lebih sukses darinya, maupun orang- orang yang kurang beruntung Dukungan Keluarga Dukungan paling berarti adalah dari keluarga. Saat keluarga merestui apa yang kamu lakukan, maka itu bisa menjadi doa dan semangatmu menjadi pengusaha andal. Namun sebaliknya, ketika keluarga tak memberi dukungan, itu akan menjadi tekanan untukmu. Mau melangkah serba salah, takut karena tidak ada support dari keluarga. Dampaknya bisnis yang sudah kamu bangun, bisa saja berantakan. Selain sokongan dari keluarga, kamu juga perlu peran dari mentor atau pembimbing bisnis. Mentor bisnis ini bisa berasal dari orang-orang terdekatmu yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis. Dapat menjadi panutanmu karena kesuksesannya mengembangkan usaha. Peran mentor di sini adalah berbagi pengalaman bisnis yang dapat menginspirasimu, membimbing langkahmu dalam berbisnis, hingga menghubungkan dengan relasi bisnisnya yang sudah banyak. Paling penting, mentor bisnis akan selalu ada untuk memotivasimu, baik dalam kondisi bisnis untung maupun buntung atau masa-masa sulit. TERIMA KASIH