Anda di halaman 1dari 10

3 PONDASI DASAR DALAM BERBISNIS

SUKSES BISNIS BERAWAL DARI SINI

Rumah atau gedung yang kokoh tentunya didasari oleh pondasi yang kokoh juga di

bawahnya, sehingga terkena guncangan apapun rumah atau gedung tersebut tetap akan

berdiri tegak tanpa bergeser sedikitpun. Jika pondasi rumah atau gedung yang kita

dirikan kurang kokoh, kira-kira apa yang terjadi? Pastinya mudah roboh rumahnya.

Selayaknya sebuah gedung, bisnis pun harus

memiliki pondasi yang kokoh agar tidak mudah

runtuh atau roboh, roboh dalam artian bangkrut

alias gulung tikar. Bukankah kerap kali kita

diperlihatkan fenomena yang cukup unik, ketika

orang memulai bisnis. Di saat launching ramainya

bukan main, tetapi beberapa bulan ke depan

jarang sekali orang datang berkunjung. Salah satu

karakteristik orang Indonesia yang saya amati,

senangnya mencoba. Jika sudah tahu isinya dan tidak sesuai dengan seleranya, tidak

ada repeat order diantara kita, hehe.

Di zaman sekarang ini banyak pebisnis pemula yang memulai bisnis sekadar berani

saja, sekadar ikut-ikutan tren, atau memasarkan produk yang sesuai keinginan dia saja,

tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat. Tanpa basic ilmu bisnis, tanpa mentor, hanya

sekadar punya modal. Jadi wajar saja ketika terbentur sedikir masalah, yang ada hanya

menyerah, tanpa mengevaluasi dan memperbaiki apa yang sudah dilakukan terhadap

1
bisnisnya. Selain hal itu, ada hal penting yang memang harus dimiliki oleh seorang

pebisnis, khususnya pemula. Apa itu? Pondasi dasar dalam berbisnis.

Ada 3 pondasi dasar bisnis yang akan saya bahas dalam e-book ini. Jika podasi ini

dilaksanakan dengan baik, Insyaa Allah bisnis kita semua semakin melejit. Tidak hanya

bertahan dalam menjalani, tetapi bisa kokoh walaupun banyak hambatan dan guncangan

dalam bisnisnya. Apa sajakah itu? Semua akan dibahas dalam 3 poin penting berikut ini:

A. Bisnis Butuh Iman

Menurut buku Islamology yang ditulis oleh Maulana Muhammad Ali, iman dalam

islam artinya percaya. Akar katanya berasal dari kata amana yang mengandung arti ia

percaya. Pengertian Iman juga disebutkan dalam hadits dari Umar bin Khatthab

radhiyallahu'anhu, ia berkata pada suatu hari Rasulullah

SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada

Rasulullah, "Beritahukanlah kepadaku apa itu iman."

Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman

kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya,

Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada

takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).

Sementara itu, bila dilihat dari segi kebahasaan, kata

iman berarti pembenaran (At-Tasdiq). Hal inilah yang dimaksud dengan kata shadiqiin

seperti yang termaktub dalam firman Allah QS. Yusuf ayat 17 yang artinya, "Mereka

berkata, "Wahai ayah kami! Sesungguhnya kami pergi berlomba dan kami tinggalkan

Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu tidak

2
akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata benar." Dilansir dari buku Pendidikan

Agama Islam: Materi Pembelajaran Perguruan Tinggi karya Malikus Solekha, M.Pd.I.

Iman dalam Islam menurut segi istilah disebut sebagai keyakinan bulat yang

dibenarkan oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan amalan atau

pembenaran dengan penuh keyakinan. Tanpa adanya

sedikit pun keraguan mengenai ajaran yang datang dari

Allah dan Rasulullah SAW. Sesungguhnya kami pergi

berlomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-

barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan engkau tentu

tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami berkata

benar."

Hubungan iman dengan bisnis apa? Banyak orang yang beranggapan bahwa maju

tidaknya bisnis yang dijalani karena usaha dirinya sendiri. Karena teknik marketing yang

dijalankan sehingga omsetnya banyakan, profitnya banyak tidak karuan. Jadi ketika

bisnisnya mengalami kemunduran, yang ada hanya keluh kesah, tidak mau

mengevaluasi diri, dan akhirnya bisnisnya berhenti.

Padahal ketika seorang pebisnis menyadari, bahwa profit dari bisnis yang dijalani

adalani rezeki dari Illahi, bukan hanya hasil dari usaha sendiri, kondisi apapun dia akan

tetap mensyukuri semua yang diberi. Dengan menyadari hal ini, dia akan tetap fight dan

menjalani bisnis ini dengan sepenuh hati. Jika kita mengingat kisah Siti Hajar yang

kemudian diabadikan dalam ritual Sa’i dalam ibadah Haji dan Umrah, bahwa Allah ingin

mengajarkan kita tentang usaha dan ikhtiar secara penuh dan sungguh-sungguh, bukan

3
alakadarnya. Ketika Allah sudah menilai usaha kita maksimal, baru Allah kabulkan apa

yang kita butuhkan.

So, jika kita merasa bahwa bisnis yang kita jalani belum maksimal hasilnya, maka

Allah bisa saja menilai usaha yang kita lakukan belum sungguh-sungguh, atau bahkan

Allah suka melihat kita melakukan usaha sekuat tenaga, dan berharap hanya kepada-

Nya, bukan menyandarkan kepada ikhtiarnya semata. Ini konsep iman yang harus

ditanamkan oleh seorang pebisnis, khususnya pemula. Mau tinggi penjualannya dia

bersyukur, belum tinggi penjualannya dia bersabar dan tetap ikhtiar, percaya dan yakin

akan pertolongan Allah. Tugas kita hanya menawarkan produk kita ke orang lain, urusan

pembeli biarkan Allah yang mendatangkannya untuk kita kawan.

B. Manut Nurut Mentor

Namanya pemula, “Mbok yo sadar diri.” Pemula jangan terlalu berambisi menjual

produk brand sendiri. Dari pada pusing mikirin produksi

mendingan dimaksimalkan mencari calon pembeli.

Maka dari itu namanya bisnis perlu mentor, perlu guru

yang mengajarkan semuanya agar bisnis kita cepat

maju. Carilah mentor yang sudah berpengalaman di

bisnis yang sama dengan kita, jangan yang produknya

berbeda dengan kita. Karena setiap produk memiliki

karakteristik dan teknik pemasarannya masing-masing,

tidak dapat disamaikan.

4
Adabnya, jika kita sudah memiliki mentor, maka apapun yang mentor katakan,

apapun yang mentor perintahkan, apapun yang mentor sarankan, ya harus dikerjakan,

dipraktikkan, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Kenapa? Karena mentor

adalah orang yang sudah sukses lebih dulu daripada kita, jadi sudah nurut saja! Hal ini

sesuai dengan bunyi Hadits berikut, “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak

memuliakan yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti

(hak) orang yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (H.R. Ahmad).

Kebanyakan pebisnis, terutama yang masih muda terlalu idealis dan merasa mampu

dengan pengetahuan yang dimilikinya. Atau merasa

apa yang selama ini dipelajari dari mentornya sudah dia

serap semua dan sudah dipraktikkan sesuai dengan

yang disarankan, baru mengalami kenaikan omset

sudah tidak mau belajar, tidak mau menerima saran

dari mentornya, justru malah leha-leha, enak-enakan

saja sehingga bisnis berjalan stagnan jadinya.

Dalam bisnis kami, mentor kami selalu

mengadakan pembinaan setiap pekannya untuk para mitra bisnisnya. Terkadang

mendatangkan pembicara dari luar, agar ilmu kami lebih berkembang dan tidak hanya

itu-itu saja. Tetapi mitra yang merasa dirinya sudah bisa, omsetnya sudah melesat

awalnya, dan akhirnya malas-malasan dalam belajar, ya hasilnya benar stagnan jadinya.

Apapun yang disampaikan mentor, walau materinya itu-itu saja, tetapi adab kita sebagai

seorang mitra atau muridnya, ya tetap ikut belajar. Apalagi kita belum mempraktikkan

semua ilmu yang diajarkan, wajib selalu ikut pembinaan. Karena adab lebih utama

5
dibandingkan ilmu itu sendiri. Ini adalah pondasi dasar bagi pebisnis pemula kalau

bisnisnya mau bertahan, langgeng, dan cepat ada hasilnya.

C. Sabar Jalani Proses

Semua orang bisa banget untuk sukses, persoalannya dalam diri kita sendiri, mau

atau tidak untuk sukses. Kalau ditanya mau sukses? Semua orang akan menjawab mau

pastinya. Tapi giliran suruh berproses, mundur teratur atau pura-pura melantur. Lucu

kan? Ya itulah keadaan kita sebenarnya, selalu melihat

dan memandang orang lain yang sudah sukses di sisi

enaknya saja, bahkan berani membandingkan dengan

pencapaian diri kita. Padahal gurunya sama,

mentornya sama, belajarnya bersama, materi yang

diterima juga sama, dalam waktu dan tempat yang

sama juga, tetapi kenapa hasilnya berbeda? Dia lebih

sukses dari kita!

Proses sendiri tidak dapat dijalani hanya dalam 1 atau 2 hari saja, satu atau beberapa

bulan, tetapi terkadang harus dijalani selama bertahun-tahun. Nah, orang sering kali tidak

melihat proses ang dilaluinya, yang dilihat hanya hasil akhirnya saja. Akibatnya hanya iri

saja jadinya, haha.

Ada orang yang baru bergabung bisnis tetapi penjualannya sangat tinggi, sehingga

profitnya meninggi, dan dilihatnya kok ya mudah sekali dia jualan, padahal kita yang jauh

lebih lama menjalani bisnis ini, tetapi hasilnya tidak lebih baik dari dia. Kenapa begitu?

Kembali lagi soal proses, bahwa proses kesuksesan seseorang berbeda dengan orang

6
lain. Terkadang kita melihatnya baru sebentar sudah sukses di bisnis, padahal ketika

ditelusuri orang tersebut bukan pemain baru di dunia bisnis bukan 1-2 tahun saja, tetapi

sudah bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun.

Proses dalam bisnis yang sebelumnya tidak semulus saat ini, jatuh bangun, berganti-

ganti bisnis, mengalami untung besar dan rugi besar,

dan berbagai masalah bisnis lain. Karena usaha dia

sudah segigih itu dalam bisnis sebelumnya, makanya

dimudahkan prosesnya di bisnis yang saat ini dijalani.

“Kenapa sih Allah harus seperti itu?” Karena Allah

sayang sama kita. Terkadang karena bisnis yang kita

jalani saat itu tidak baik untuk kita, sehingga Allah buat

kita rugi banyak di sana, ketika bisnis yang lain dan Allah memandang itu juga tidak baik

untuk kita, maka Allah akan jauhkan pembeli dari kita, hingga kita benar- benar

dipertemukan dengan bisnis yang sesuai untuk kita, baik karena produknya bermanfaat,

thoyib, dan halal. Maupun karena sistem bisnisnya yang bagus dan syar’i.

Apapun sebenarnya bisnis yang kita miliki, pastikan di bisnis tersebut membuat kita

menjadi orang yang lebih baik, lebih taqwa kepada Allah, dan lebih baik amalan

ibadahnya, serta lebih senang menolong orang lain dari pada memusuhinya. Apapun

bisnisnya minumnya tetap British Propolis saja. Sukses memang butuh proses, dan

proses memang butuh kesabaran. Orang sering menyerah, ya di sini! Dalam menjalani

prosesnya, makanya ini pondasi dasar yang kuat dan harus dimiliki oleh semua

pengusaha pemula.

7
Dibuka Peluang Usaha

1. Nama produk British Propolis, suplemen kesehatan premium Import dari Inggris.
2. Kenapa harus gabung di bisnis ini?
 Dimentorin Ippho Santosa, Mr Joss,
dan saya.
 Full bimbingan lewat whatsapp grup
dan telegram.
 Produk telah direkomendasikan
oleh banyak ustadz, artis, motivator,
dan tokoh nasional Indonesia.
3. Bersertifikat Halal MUI dan terdaftar di
BPOM.
4. Bukan MLM dan sistemnya kemitraan.
5. Untuk bergabung bisnis ini, ada 3 paket kemitraan yang dapat Anda pilih, yaitu:
 Paket Reseller 3 botol, hanya dengan Investasi sebesar Rp 650 ribu saja.
 Paket Agent 5 botol, hanya dengan Investasi sebesar Rp 990 ribu saja.
 Paken Agent Plus 10 botol, hanya dengan Investasi sebesar Rp 1,8 juta
saja.
Makin tinggi investasi makin tinggi profit yang didapati.

Gabung bisnis British Propolis, segera hubungi kami melalui whatsapp 0877-3535-
5798.
PROFIL PENULIS

E-book ini merupakan e-book kedua dari Eko Sutrisno, sering disebut Mr. EKO
(Energik, Keren, Optimis) yang merupakan seorang Entrepreneur dan Business Leader
dalam komunitas bisnis Miliarder Qu’ani. Memulai bisnis 1,5 tahun yang lalu dengan
pencapaian yang luar biasa:
1. Income Naik hingga 10 kali lipat dari gaji ketika awal menjalankan bisnis.
2. Berhasil Qurban Sapi hanya dalam waktu 1 bulan, wasilah bisnis.
3. Berhasil menabung Umrah hanya dalam waktu 4 bulan profit dari bisnis.
4. Mengeluarkan 8 E-book bisnis.
5. Menjadi inspirasi bagi ratusan orang untuk memulai bisnis.
6. Memiliki ratusan mitra tersebar di wilayah Indonesia.
7. Memiliki ribuan alumni dari Seminar dan Kuliah Whatsapp yang pernah diadakan.
Penasaran dengan bisnis yang Mr EKO jalani? Boleh hubungi orang yang
memberikan e-book ini kepada Anda. Yuk, sukses bersama melalui jalan penafkahan
seperti Nabi Muhammad SAW.

Anda mungkin juga menyukai