Anda di halaman 1dari 10

JALAN MENUJU WIRAUSAHA SUKSES

Oleh :
Daryaman
e-mail : daryaman@iaid.ac.id
Iip Muhammad Latief
e-mail : iiplatif045@gmail.com
Naila Len Azizah
e-mail : nailaunel28@gmail.com
Nia Zakiyah Darajat
e-mail : niazakiyah.bisnis@gmail.com
Risna Adypon Ainunnisa
e-mail : ainunisa99@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya banyak sekali para pengusaha
atau pebisnis muda yang hanya melakukan usaha tanpa memperhatikan hal-hal
mendasar tentang bagaimana cara agar menjadi seorang wirausaha yang sukses.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data dari berbagai sumber yang
dikumpulkan dan disusun ulang menjadi satu.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bagaimana seorang pengusaha
apabila mereka ingin sukses dalam usahanya, tidak hanya berani untuk memulai
tetapi juga harus siap menjalaninya dengan senang hati dan jujur.
Kata kunci : bisnis, sukses, wirausaha
ABSTRACT
This research is motivated by the existence of a lot of young entrepreneurs
or businessmen who only do business without paying attention to basic bisnis, and
how to become a successful entrepreneur.
This research uses analysis data methods from various sources which are
collected and compiled into one.
The conclusion of this research is how an entrepreneur if they want to be
successful in their business, not only dare to start but also have to be ready to live
it happily and honestly.
Keyword : business, success, entrepreneur

METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan metode yang digunakan


konten analisis (analisist of content)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Untuk mencapai seorang wirausaha yang sukses, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam menjalani usaha yang dilakukan. Diantaranya sebagai
berikut :

1. Mau Bekerja Keras

Kerja keras merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang.


4osulullahsangat marah melihat orang pemalas dan suka berpangku tangan. Bahkan
beliau secara simbolik memberi hadiah kampak dan tali kepada seorang lelaki agar
mau bekerja keras mencari kayu dan menjualnya ke pasar. Demikian pula jika mau
berusaha, mulailah berusaha sejak subuh. Jangan tidur sesudah subuh, cepatlah
bangun dan mulailah kegiatan untuk hari itu. Akhirnya laki-laki itu sukses dalam
hidupnya. Demikianlah setiap pengusaha yang sukses selalu menempuh saat-saat
iaharus membanting tulang dalam merintis perusahaannya. Seorang pengusaha
taksi mungkin tadinya ia hanya seorang supir angkutan umum, seorang pengusaha
tektil mungkin tadinya seorang pedagang kredit tektil atau tukang jahit, dan banyak
lagi contoh yang dapat kita jumpai dalam riwayat hidup pengusaha yang sukses
(Bukhari Alma, 2009: 106).

2. Bekerjasama Dengan Orang Lain

Perbanyaklah teman dengan orang-orang dibawah ataupun dengan orang-


orang diatas kita. Murah hati, banyak senyum kepada bawahan dan patuh serta
disiplin menghadapi atasan, dan hindarkan permusuhan. Dengan menggunakan
tenaga orang lain, maka tujuan mudah tercapai. Inilah yang disebut “Manajemen”
yaitu ilmu atau seni menggunakan tenaga orang lainuntuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan. Seorang wirausahawan mudah bergaul, disenangi oleh
masyarakat. Ia tidak suka fitnah, mengolok kawan sendiri, dan sebagainya. Ia harus
berperilaku yang menyenangkan bagi semua orang, sehingga memudahkannya
bekerjasama dalam mencapai keberhasilan (Bukhari Alma, 2009: 107).

3. Penampilan Yang Baik

Ini bukan berarti penampilan body face atau muka yang elok atau paras
cantik. Akan tetapi lebih ditekankan kepada penampilan perilaku jujur, disiplin.
Banyak orang tertipu dengan rupa nan elok tetapi ternyata orangnya penipu ulung.
Ingatlah, pribadi yang baik dan jujur akan disenangi orang dimana-mana dan akan
sukses bekerja sama dengan siapa saja (Ariyanto, 2021: 53).

Seorang lulusan sekolah menengah atau alumni perguruan tinggi melamar


dan diterima bekerja di suatu perusahaan. Ia berpenampilan baik seperti diceritakan
diatas, maka dengan cepat ia naik pangkat menduduki posisi kunci dalam
perusahaan tersebut. Berkat naluri wirausahanya ia bisa menabung dari income-nya
tiap bulan, kemudian mencari peluang-peluang usaha lain. Setelah modal
tabungannya dirasa cukup, maka ia dapat menjelma menjadi wirausahawan sukses.
Peluang usahanya bisa dalam bentuk mensuplai komoditi yang diperlukan oleh
bekas perusahaan tempat ia semula bekerja atau merintis wirausaha dalam jenis
komoditi yang sama di kota yang sama atau ia pindah ke kota lain.

4. Yakin

Seorang wirausaha harus mempunyai keyakinan diri bahwa dirinya akan


sukses melakukan suatu usaha, tidak ragu dan bimbang. Niatlah bekerja baik,
kemudian berserah diri, tawakal kepada Allah SWT.

Keyakinan ini diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari, melangkah


pasti, tekun sabar tidak ragu-ragu. Setiap hari otaknya selalu berputar membuat
rencana dan perhitungan-perhitungan alternatif. Iia bisa saja menguji buah
pikirannya dengan teman-teman lain, baik yang pro maupun kontra dengan
rencananya (Kasmir, 2007: 46).

5. Pandai Membuat Keputusan

Jika seorang wirausaha dihadapkan pada alternatif, harus memilih, maka


buatlah pertimbangan yang matang. Kumpulkan berbagai informasi, boleh minta
pendapat orang lain, setelah itu ambil keputusan, jangan ragu-ragu. Dengan
berbagai alternatif yang ada dalam pikirannya ia akan dapat mengambil keputusan
terbaik (Buchari Alma, 2009: 110).
6. Mau Menambah Ilmu Pengetahuan

Zaman sekarang pendidikan adalah nomor satu. Tenaga tak terdidik


harganya murah sekali. Sebaliknya orang terdidik, memiliki ilmu dan keterampilan
akan dibayar mahal. Benarlah Rasulullah SAW yang mewajibkan semua muslim
menuntut ilmu dari ayunan sampai keliang kubur. Pendidikan ini bukan berarti
harus masuk perguruan tinggi, melainkan pendidikan dalam bentuk kursus-kursus,
penataran di kantor, membaca buku, dan sebagainya.

Pendidikan college dalam bentuk diploma akan sangat membantu


seseorangmenemukan dan pengembangan jiwa serta operasional wirausaha. Akan
tetapi, hal yang penting disini ialah adanya tambahan pengetahuan.

7. Ambisi Untuk Maju

Seorang pungusaha atau wirausaha jangan loyo, pasrah menyerah tak mau
berjuang. Seorang wirausaha harus mempunyai semangat tinggi, mau berjuang
untuk maju. Orang-orang yang gigih dalam menghadapi pekerjaan dan tantangan,
biasanya banyak berhasil dalam kehidupan. Apapun jenis pekerjaan yang
dilakukan, prosesi apapun yang dihadapi, wirausaha harus mampu melihat ke depan
dan berjuang untuk menggapai apa yang diidam-idamkan.

8. Pandai Berkomunikasi

Komunikasi adalah alat yang paling asasi untuk menjalin hubungan dengan
orang lain. Pandai berkomunikasi adalah piawai mengorganisasi buah pikiran ke
dalam bentuk ucapan yang jelas, dan enak didengar dan mampu menarik perhatian
orang lain. Keterampilan berkomunikasi juga termasuk modal utama untuk bisa
menjadi orang besar, apalagi menjadi seorang bisnisman. Komunikasi baik menjadi
kunci kemampuan seorang manejer menggerakkan bawahannya, begitupula
sebaliknya, seorang bawahan dengan sesamanya atau dengan atasannya harus
menjaga komunikasi yang baik.

Dalam sirah kenabian, komunikasi yang baik telah dicontohkan oleh


Rasulullah SAW sendiri. Tiap orang yang berkumunikasi dengannya selalu merasa
enak dan terhormat. Orang tidak pernah tersinggung oleh kata-kata Rasulullah
SAW. Di samping itu, semua orang dengan berbagai latar belakang, baik orang
kaya, bangsawan, rakyat biasa, orang miskin, merasa bahwa apa yang disampaikan
oleh Rasulullah SAW sesuai dengan kebutuhannya. Hal itu dikenal dalam sejarah
bahwa Rasulullah SAW seorang penyampai pesan (al-tabligh). Pesan yang
disampaikannya benar-benar sampai dan dipahami secara jelas orang yang
mendengarkannya. Kunci dari semua itu adalah Rasulullah SAW memberikan
orang lain apa yang ia butuhkan. Di saat berhadapan dengan orang bangsawan, beda
komunikasi yang ia gunakan jika berhadapan dengan orang bisa. Begitupula di
depan para orang kaya juga berbeda pola komunikasi di hadapan orang miskin
(Juhanis, 2013: 45)

Menurut Thomas W. Zimmerer (1996: 67) ada beberapa karakteristik


seorang wirausaha yang sukses, yaitu :

1. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya.

Boleh dikatakan setiap pikiran seorang entrepreneur tidak lepas dari


kemajuan perusahaannya. Komitmen yang tinggi akan membuat seorang wirausaha
berkembang dan maju karena mereka ingin mencapai apa yang mereka inginkan.

Tanpa komitmen yang tinggi, seorang wirausaha bisa saja menyerah bila
dalam usahanya terjadi penurunan atau terjadi masalah didalamnya. Karena tidak
memiliki perasaan untuk mempertahankan usahanya, seorang wirausaha bisa gagal
dalam usahanya.

2. Mau bertanggung jawab.

Apa saja tindakan yang dilakukan, selalu diikuti dengan penuh rasa
tanggung jawab dan tidak takut rugi jika dilakukan dengan perhitungan yang
matang. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan
mempertahankan internal of locus yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.

Rasululloh SAW pun mengajar kepada umatnya untuk bertang jawab dalam
segala hal. Dalam sabdanya disebutkan “Setiap dari kalian adalah pemimpin, dan
setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya”.
Dapat disimpulkan dari hadits tersebut, bahwa tiap individu itu memiliki tanggung
jawabnya masing-masing, para pejabat bertanggungjawab atas jabatannya, para
karyawan bertanggungjawab atas pekerjaannya, begitupun para pengusaha
bertanggungjawab atas usahanya, apakah usahanya jujur atau tidak.

3. Peluang untuk mencapai obsesi.

Seorang entrepreneur mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi tinggi dan


ini bisa diciptakannya. Dengan melihat peluang, seorang pengusaha bisa melihat
keadaan pasar apa yang akan mereka usahakan sehingga bisa menarik
pelanggannya untuk datang ke usahanya.

Dalam melihat peluang, seorang pengusaha tidak boleh menunda peluang


tersebut, sering dikatakan dalam sebuah perkataan “Kesempatan tidak akan datang
dua kali”. Oleh karena itu, mereka harus bergerak cepat menganalisis data dan
mempelajari market secara cepat, agar tidak kehabisan momentum untuk membuka
usaha.

4. Toleransi menghadapi resiko kebimbangan dan ketidakpastian.

Ketika seseorang ingin masuk ke dunia bisnis, mereka harus siap dengan
segala resiko dan ketidakpastian dalam bisnisnya. Seperti resiko mengalami pasang
surut atau resiko kerugian pada suatu saat. Seorang pengusaha harus bisa
mentoleransi hal tersebut, karena semua itu pasti akan terjadi ketika mereka
melakukan usaha.

Ketika dihadapkan pada masalah tersebut, seorang wirausaha harus


mentoleransinya dengan bijak, bukan hanya terpuruk oleh masalah yang ada,
karena itu bisa membuat masalah semakin membesar dan bisa jadi menyebabkan
kebangkrutan pada usahanya.

5. Yakin pada dirinya.

Seorang pengusaha dalam merintis usahanya harus memiliki rasa percaya


diri bahwa ia bisa melakukan atau menjalani usahanya hingga sukses. Ini juga bisa
dikatakan sebagai modal utama seorang pengusaha. Karena dengan memiliki rasa
percaya diri, ia tidak akan pernah memikirkan bagaimana jika usahanya tidak
berhasil atau bangkrut.

Dalam sebuah kata Mutiara dalam Bahasa Arab dikatakan :


َّ ‫ْ َ ُ َ ى‬
َ َّ ُ َ ‫الن ْف ى‬
‫اح‬
ِ ‫س اساس النج‬ِ ‫ِاإلع ِتماد عَل‬

“Percaya diri adalah pangkal keberhasilan”.

6. Kreatif dan fleksibel.

Kreativitas adalah suatu proses mental yang dilakukan individu berupa


gagasan atau produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada
akhirnya akan melekat pada dirinya (James J. Gallagher, 1985).

Fleksibel dalam dunia bisnis adalah beradaptasi dengan keadaan pasar yang
sedang banyak dicari atau sedang mengalami kenaikan. Dimana produk yang kita
jual harus mengikuti alur waktu, tidak bisa kita menjual makanan jadul atau pakaian
jadul kepada anak masa modern saat ini. Mereka tidak akan menerimanya secara
langsung, terkecuali makanan atau pakaian tersebut dimodifikasi kembali
mengikuti waktu, contohnya seperti dulu pisang goreng hanyalah pisang yang
dibalut tepung lalu digoreng, sekarang banyak sekali inovasi dari pisang goreng
tersebut seperti pisang keju, pisang coklat dan lain-lain. Itulah yang dinamakan
fleksibelitas dalam bisnis, produk yang kita miliki bisa mengikuti trend yang ada.

7. Ingin memperoleh balikan segera.

Mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan


pengalaman guna memperbaiki penampilannya. Maksudnya adalah pengetahuan
dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia bisnis ingin segera ia rasakan timbal
baliknya.

Karena dengan memperoleh timbal balik, seorang pengusaha bisa


mengetahui apa yang kurang dan apa yang perlu dipertahankan dalam usahanya.
Oleh karena itu, timbal balik inilah yang mereka perjuangkan dalam usahanya.

8. Energik tinggi.

Dalam kata mutiara Bahasa Arab dikatakan :


‫َ ى‬ ُ ‫ِا ْج َه ْد َو ََل َت ْك َس ْل َو ََل َت ُك ْن َغاف اًل َف َن َد َام ُة‬
َ ‫الع ْق‬
‫ب ِل َم ْن َيتك َّس ْل‬ ِ

“Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermalasan dan jangan lalai. Karena


penyesalan bagi mereka yang bermalas-malasan”.
Berdasarkan kata mutiara tersebut, sudah diketahui bahwa orang yang
memiliki sifat malas akan merasakan penyesalan akibat malasnya tersebut.
Mungkin penyesalan tersebut tidak terjadi secara langsung tapi ia pasti akan datang
kepada yang bermalas-malasan yang tidak pernah ingin mencoba hal baru di
hidupnya, bisa jadi ketika kelak sudah tua ia baru merasakan penyesalan atas masa
lalunya yang sering bermalasan, baik dalam bisnis ataupun mencari ilmu.

9. Motivasi untuk lebih unggul.

Seorang entrepreneur mempunyai motiivasi untuk bekerja lebih baik dan


lebih unggul dari apa yang sudah dikerjakan. Motivasi itu bisa timbul dari dalam
dirinya atau rangsangan dari orang lain.

Persaingan dalam bisnis juga bisa meningkatkan motivasi untuk menjadi


lebih baik dari saingannya. Asal persaingan yang dilakukan dengan cara yang benar
tanpa mencurangi pihak lainnya.

10. Berorientasi ke masa depan.

Seorang pengusaha harus bisa berorientasi tentang bagaimana


perusahaannya di masa depan nanti. Ia juga harus bisa melihat peluang bisnisnya
apakah akan bisa bertahan seiring berjalannya waktu atau tidak.

Pemikiran seorang entrepreneur haruslah terbuka, tidak boleh sempit dalam


pemikirannya. Karena dengan keterbukaannya inilah ia bisa menerima masa depan
apapun yang akan terjadi, janganlah menjadi seperti orang yang berpikiran sempit,
yang tidak ingn menerima perubahan apapun meskipun hal itu memaksanya untuk
menerimanya.

11. Mau belajar dari kegagalan.

Seorang entrepreneur tidak takut gagal, selalu memusatkan perhatiannya


pada kesuksesan di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai guru
berharga. Dalam pepatah kuno dikatakan “berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian.
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

Dalam kata Mutiara Bahasa Arab dikatakan :


َّ َ َّ ُ َ َّ
‫َو َما الذة ِاَل َب ْعد الت َع ِب‬

“Tidak ada kesenangan/keberhasilan, kecuali setelah susah payah”

Dapat disimpulkan, bahwa kesuksesan itu tidak datang secara tiba-tiba.


Tetapi sukses akan datang kepada mereka yang terus mencoba dan mencoba lagi.
Kesempatan tidak datang dua kali, tetapi kesempatan bisa datang kepada mereka
yang berusaha untuk terus mencoba.

12. Kemampuan memimpin.

Seorang entrepreneur harus mampu menjadi pemimpin yang baik,


memimpin sumber daya manusia yang berbagai macam karakternya. Dan juga
memimpin sumber daya non manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.

Dalam kepemimpinannya pun, ia harus bersikap adil dan bijaksana. Tidak


boleh mengambil keputusan secara sepihak tanpa melihat pihak lainnya. Bila ia
berusaha sendiri pun, ia masih jadi pemimpin, terutama pemimpin bagi dirinya
sendiri. Apakah ia bisa memimpin dirinya ke hal baik atau sebaliknya, ia memimpin
ke arah yang tidak baik. Tergantung bagaimana ia mempin dirinya sendiri.

KESIMPULAN

Dalam melakukan bisnis ataupun usaha, seorang wirausaha harus


memperhatikan beberapa hal, tidak hanya berani memulai tai juga harus siap untuk
menjalani dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dengan
sepenuh hati dan jujur.

Karena dalam islam bisnis bukan hanya sekedar mencari uang tetapi juga
merupakan ibadah, karena bisnis yang dilakukan itu pasti hasiknya untuk
kebutuhan sehari-hari keluarga. Oleh karena itu, berilah keluarga kita kebutuhan
yang cukup dengan kita menjadi seorang pengusaha yang sukses dunia dan akhirat.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2010. KEWIRAUSAHAAN. Bandung: Alfabeta


Ananda, Rusydi. 2016. Pengantar KEWIRAUSAHAAN. Medan: Perdana Mulya
Sarana
Ariyanto, Aris. 2021. Entrepreneurial : Mindsets & Skill. Solok: INSAN
CENDEKIA MANDIRI
Dewi, Kurnia. Dkk, 2020. MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN. Yogyakarta:
Deeepublish Publisher
Juhanis. (2013). FILOSOFI WIRAUSAHA NABI MUHAMMAD SAW (Sebuah
Refleksi dalam Merintis Wirausaha Sukses Dewasa ini). Volume 8 No. 1, hal: 45
Kasmir. 2007. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa.
Rusdiana. 2018. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik, Bandung: Pustaka Setia
Soesarsono, 2002, Pengantar Kewirausahaan, Bogor: Jurusan Teknologi Industri
IPB
Zimmerer, T.W. dan Scarborough, N.M. 1996. Entrepreneurship The New Venture
Formation. New York: Prentice Hall International Inc.
Winarto, Hari. (2011). MENUJU SUKSES BERWIRAUSAHA. Jurnal Ekonomika
Universitas Wijayakusuma Purwokerto. Volume 14 No. 1. Hal: 27

Anda mungkin juga menyukai