Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 06 Biopreneursip

1. Maulidya Aszahra Sabilla Sabil (126208211022)


2. Erika Anggraini (126208212069)
3. Zela Elyana Widianingrum (126208212075)
4. Saiful Firdaus (126208213098)
5. Tiara Ayu Ardita (126208213103)
6. Citra Sari Agustina (126208213104)

1. Diskusi

a. Menurut David Mc Clelland: suatu negara bisa makmur apabila minimal 2% dari
jumlah penduduknya menjadi pengusaha (entrepreneur). Indonesia sudah memiliki
entrepreneur 3,1% kok belum makmur. Menurut anda apa sebabnya?
Jawaban:

Melihat realitas hidup di tengah masyarakat rasanya Indonesia belum dapat


dikatakansebagai Negara makmur. Kita juga harus lebih tajam memahami maksud rasio
ideal 2%sebagaimana dimaksud Mc. Clelland. Artinya, hal terpenting bukan sekadar
mengejar target angka tersebut. Kita juga harus mampu mengukur seberapa besar
efek/dampak jumlah entrepreneur yang kita miliki untuk menyerap jumlah tenaga kerja
yang tersedia. Dengan kata lain, angka 3,1% entrepreneur kita saat ini masih harus diuji
"kualitasnya". Salah satu faktor lemahnya kualitas entrepreneur di Indonesia
disebabkan oleh kurangnya individu yang berketerampilan tinggi. Mengutip laporan
yang dirilis oleh lembaga riset SMERU, hanya 0,5 per 100 individu berusia 15 tahun
yang memiliki keterampilan sangat tinggi. Jika kita berkaca pada negara lain yang telah
maju, seperti Amerika Serikat yang memiliki angka 6,5 per 100 individu, Thailand 9,4
dan Korea Selatan 18,2, tentunya Indonesia masih tertinggal sangat jauh. Rendahnya
jumlah pelaku wirausaha Indonesia itu tidak semata disebabkan karena sangat besarnya
minat menjadi karyawan, sebagaimana tercermin dalam sebuah survey yang
menunjukkan 83 persen mahasiswa Indonesia ingin bekerja sebagai karyawan dan
hanya 4 persen yang ingin berwirausaha. Hal ini lantaran kurikulum pendidikan hanya
fokus pada keterampilan teknis, seperti membaca, menghafal, dan berhitung, tetapi
belum membiasakan individu berpikir kritis, analitis, dan memecahkan masalah.
Keterampilan individu yang masih minim membuat Indonesia sulit mencetak
pengusaha baru yang berkompeten dan berdaya saing. Bahkan banyak beberapa orang
ingin membuka wirausaha akan tetapi memiliki kendala seperti kurangnya modal,
minimnya pemahaman terhadap bidang usaha yang ditekuni, hambatan birokrasi dan
kegagalan dalam pengelolaan administrasi keuangan. Padahal, kewirausahaan penting
untuk menciptakan lapangan kerja baru, menyerap tenaga kerja, meningkatkan
penerimaan pajak negara, mendorong inovasi masyarakat, dan menjadi indikator daya
saing Indonesia di kancah global sehingga akan berdampak pada meningkatnya angka
kemakmuran masyarakat Indonesia.

b. Anda memiliki jiwa enterpreneur yang mana?

• Tiara : Menurut saya, saya mempunyai keyakinan yang kuat karena kalau ingin
memulai suatu usaha atau berwirausaha itu harus dengan niat dan keyakinan
yang kuat. Setelah memiliki niat baru selanjutnya menumbuhkan keyakinan
untuk membangun wirausaha menjadi nyata dan juga sukses. Saya juga
memiliki jiwa entrepreneur Inovatif dan kreatif karena saya menyukai desain
saya ingin mengembangkan skil saya dengan membangun usaha seperti cetak
banner dll. Saya juga mempunyai jiwa kemandirian diri untuk mencari sebuah
sumber penghasilan untuk diri saya sendiri dan saya ingin membuka lapangan
pekerjaan bagi orang lain dimana mereka yang memiliki jiwa kewirausahaan
ini biasa dapat menyalurkan kreativitasnya untuk dijadikan sebuah lahan
penghasilan. Saya juga Tidak mudah menyerah. Kegagalan dalam berbisnis
merupakan sebuah hal mutlak ada kalanya kita berada diatas dan ada kalanya
kita berada di bawah. Tergantung cara kita bagaimana bisa mempertahankan
usaha kita biar bisa terus berkembang pesat.

• Zahra : Jiwa wirausaha atau enterpreneur memang dapat ditumbuhkan dalam


diri setiap orang, karena setiap orang pada dasarnya masing-masing memiliki
potensi yang dapat dikembangkan untuk menjadi seorang wirausahawan yang
sukses. Seperti halnya didalam diri saya memiliki rasa atau jiwa pemimpinan
karena diri saya menginginkan suatu saat nanti ketika menjadi seorang
pengusaha ingin dibanggakan semua orang baik keluarga, rekan kerja, atupun
orang lain sebagai pemimpin yang hebat dalam suatu perusahaan dengan
memiliki kepribadian yang baik, rasa peduli akan kekeluargaan maupun pantner
kerja dengan menciptakan lapangan pekerjaan dengan inovasi dan kreatifitas
yang saya miliki ini sehingga bisa bermanfaat bagi seseorang yang ingin
berkerja dengan kualitas yang baik. Saya juga merasa bahwa diri saya memiliki
kepercayaan diri atas suatu usaha yang saya miliki dan ciptakan akan sukses
tidak takut akan kegagalan dan ingin selalu mencoba terus tidak takut akan
resiko yang terjadi jika saya melakukannya dengan rasa yakin pada tantangan.

• Erika : Jiwa entrepreneurship sangat dibutuhkan oleh setiap individu demi


mampu bersaing dalam dunia kerja. Tak hanya itu, entrepreneurship juga
membantu individu dalam mengembangkan ide-ide cemerlang dalam
berwirausaha. Ada beberapa macam jiwa enterpreneurship yang harus ada
didalam diri seseorang yaitu sikap mandiri dan berani mengambil resiko.Setiap
orang yang akan mulai berwirausaha pasti harus berani mengambil resiko.
Sikap enterpreneur yang saya rasakan yaitu sikap mandiri, sikap tersebut ada
pada diri saya karena saya lebih sering melakukan sesuatu hal sendiri dan tidak
ingin menyusahkan orang lain, namun apabila suatu saat saya akan menjadi
seorang enterpreneurship saya harus menumbuhkan jiwa enterpreneurship yang
lain supaya bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses.

• Citra : Seorang entrepreneur yang memiliki kualitas dan daya saing harus
memiliki dasar-dasar kepemimpinan yang baik. Hal ini sangat bermanfaat
untuk berjalannya suatu usaha yang akan dipimpinnya nanti. Jiwa seorang
entrepreneur tidak lepas dari sikap tidak mudah menyerah, berjiwa pemimpin,
mandiri, kreatif dan inovatif, mempunyai keyakinan yang kuat, percaya diri
dalam mengambil keputusan, serta tidak menunda-nunda pekerjaan.
Jika berkaca pada diri sendiri mengenai jiwa enterpreneur mana yang telah ada
atau telah tertanam, maka belum semua ada pada diri saya. Akan tetapi,
sebagian besar telah saya rasakan ada dalam diri seperti sikap tidak mudah
menyerah, mandiri, kreatif dan inovatif, dan tidak menunda-nunda pekerjaan.
Sikap ini telah muncul dari didikan orang tua, belajar dari pengalaman yang
terjadi, serta mengamati dari beberapa enterpreneur yang telah sukses. Jiwa
enterpreneur lainnya masih berusaha saya munculkan serta saya kembangkan
untuk dapat menjadi seorang entrepreneur yang berkualitas nantinya.

• Saiful : Seorang pebisnis dengan jiwa entrepreneur akan mampu mengatur


pekerjaan dan bisnisnya dengan sangat baik. Saya akan dengan lebih mudah
dalam menjalankan bisnis saya dan menyelesaikan segala permasalahan yang
ada. Seseorang dengan jiwa entrepreneur akan melakukan pekerjaan dengan
tujuan untuk membangun sebuah nilai dan memberikannya kepada banyak
orang. Tidak lupa, pebisnis yang baik juga selalu menganalisa dan
mengevaluasi segala sesuatu yang telah dibuat atau dilaksanakan. Jiwa
entrepreneur merupakan jiwa yang sangat menghargai proses. Maka dari itu,
jika saya memiliki jiwa entrepreneur, saya akan penuh dengan kesabarankepada
setiap proses yang dijalani dalam menjalankan sebuah bisnis. Itulah pentingnya
memiliki jiwa entrepreneur saat merintis maupun mengelola sebuahusaha atau
bisnis

• Zela : Jiwa enterpenersip memang dapat ditumbuhkan dalam diri setiap orang,
karena setiap orang pada dasarnya masing-masing memiliki potensi yang
berbeda-beda dan hal ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu untuk
membantu dalam mengembangkan ide-ide cemerlang dalam diri kita untuk
mengimbangi atau melakukan suatu keinginan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan yang pada dasarnya merupakan sikap/ perilaku kewirausahaan yang
ditunjukkan melalui sifat, karakter, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara
kreatif. Dan saya merasa bahwa didalam diri saya terdapat jiwa entrepreneur
yaitu memiliki keyakinan yang kuat akan suatu usaha yang saya lakukan atau
kerjakan serta tidak merasa takut akan kegagalan selalu optimis bahwa semua
rintangan atau kegagalan bukan akhir dari segalanya untuk selalu mencoba dan
pasti ada jalan keluar untuk menghancurkan rintangan dan mengatasi haltersebut.
Dan didiri saya merasa memiliki jiwa kepemimpinan serta mandiri sebab rasa
atau jiwa tersebut sudah di tanamkan dan di ajarkan kedua orang tuasaya sejak
kecil bahwa jika ingin menjadi orang yang sukses maka jadilah orang yang
bermanfaat, amanah tidak merugika oranglain dan saya berharap suatu hari
memiliki sebuah usaha dari inovasi dan kreativitas pikiran saya sendiri yang
mana usaha tersebut bisa bermanfaat untuk oranglain (membuka lapang
perkejaan,dll) seperti dalam bidang kuliner khas tradisional dipadukan dengan
makanan barat yang mana ide kuliner itu masih jarang ada di sini oleh karena itu
saya memiliki keinginan tersebut, serta menjadi seorang pemimpin yang baik,
berkualitas, amanah, jujur, dan bisa diandalkan jika ada yang membutuhkan
seperti pembelajaran dll. Jiwa entrepreneur ini pernah saya alami ketika saya
diberikan kesempatan untuk menjadi ketua suatu organisasi waktu SMA dengan
menjadi seorang pengurus yang dapat diandalkan, dipercaya dan dibanggakan
oleh partner kerja yang lain. Tanpa memiliki jiwa eterpreneure dari diri seorang
calon entrepreneur. Maka, untuk membangun sebuah wirausaha dan
mewujudkan impian menjadi entrepreneur sukses akan terbuangsia-sia dan gagal
sebab seseorang harus lebih dulu menumbuhkan jiwa entrepreneur dengan jiwa
ini maka apapun usahanya kecil atau besa maka akantercapai kesuksesan besar,
tinggi, baik dan stabil sebab itu awal /modal seorangenterpreneur yang sukses
Nama : Tiara Ayu Ardita

NIM : 126208213103

Kelas :4B

Biopreneurship Tugas Mandiri

• Buatlah rencana bisnis yang mungkin untuk anda wujudkan


Rencan yang mungkin saya wujudkan yaitu membangun usaha kost-kostan. Selain
penghasilan yang terus mengalir setiap bulannya, yaitu sebagai usaha jangka panjang. Dengan
usaha kost-kostan bisa menikmati keuntungan dengan naiknya nilai tanah. Pengelolaan usaha
kost-kostan juga bisa dijalan dengan sendiri ataupun bisa mempekerjakan orang lain untuk
pengelolaan tiap hari.
Sebelum membangun kost-kostan saya harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu
agar orang yang menempati tertarik dan nyaman tinggal dikostan saya. Yang pertama yaitu
memilih lokasi yang strategis, strategi yang dimaksudkan adalah dekat dengan perkantoran,
sekolah atau kampus. Semakin strategis lokasi, maka akan ada banyak calon penghuni
mengincar kost-kostan saya. Yang kedua yaitu membangun kost dengan konsep yang unik agar
para coustemer tertarik dengan kostan yang saya bangun. Yang ketiga yaitu memiliki fasilitas
yang layak, harga kost-kostan yang saya bangun harus sesuai dengan fasilitas yang saya
berikan, misalnya fasilitas umum dan layak standar rumah kost setidaknya kasur, lemari
pakaian, meja dan kursi. Ada kost yang memiliki fasilitas kamar mandi dalam dengan fasilitas
lengkap seperti AC, TV hingga water heater.
Modal usaha pertama untuk membangun kost-kostan sekitar 300.000.000. untuk
pemasaran kost yang dapat saya lakukan yaitu dengan memasang plang “menerima kost” di
depan kostt-kosan, menyebarkan selebaran penawaran atau brosur ke kampus-kampus, atau
warung-warung yang ramai dikunjungi, untuk promosi, misal gratis sewa satu bulan untuk
penyewa yang membayar sewa enam bulan sekaligus, mempertahankan harga lama bagi
penghuni lama. Harga yang saya patok untuk satu kamar yaitu 450.000 per bulan dan minimal
ditempai oleh 2 orang. Untuk yang memiliki fasilitas seperti AC yaitu 900.000.

Anda mungkin juga menyukai