Anda di halaman 1dari 13

Belajar Bisnis Dari

Rasullallah
By: Putra Panji Respati SE., M.MT
Kewirausahaan & Islam
Hubungan:
Kewirausahaan (perdagangan) dalam kehidupan Islam merupakan kelompok masalah MUAMALAH,
yaitu “Masalah yang terkait antar manusia dalam hal sebuah bisnis dimana akan
dipertanggungjawabkan kelak di akhirat”. Dan tugas manusia adalah mencari rezeki yang HALALAN
THOYIBAN.

Islam pun menganjurkan untuk kita WIRAUSAHA, berikut adalah Quran & Hadist yang menjelaskan
hal tsb:

1. Perhatikan olehmu sekalian perdagangan, sesungguhnya di dunia perdagangan itu ada 9 dari
10 pintu rizki (HR. Ahmad).

2. Sahabat bertanya: “Pekerjaan apa yang paling baik ya Rasulullah ?” beliau menjawab “Seorang
bekerja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih” (HR. Al Bazzar).

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Kewirausahaan & Islam

Islam pun menganjurkan untuk kita WIRAUSAHA, berikut adalah Quran & Hadist yang menjelaskan
hal tsb:

3. “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.“ (QS. AL-Baqarah 275).

4. “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jummuah 10).

5. “Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahi lah di segala
penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.“ (QS. Al-Mulk 15).

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Masa Kelahiran Nabi
Masalah terbesar kita sebagai new Entrepreneur umumnya adalah LEADERSHIP & MANAJERIAL. Oleh
karena itu, kita bisa mempelajari sifat Rasulullah.

Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal atau 20 April 571 M tahun gajah.

Muhammad dilahirkan dari:


Ibunya yaitu Siti Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zahra bin Hakim.

Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Hakim bin
Kaab bin Luai bin Qalib bin Fakhn bin Malik bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhor
bin Nazaar bin Mu’ad bin Adnan bin Adad, nasabnya bersambung kepada Ismail bin Ibrahim Alaihsalam.

Pada waktu Rasulullah masih kecil, beliau sudah mempunyai sebuah proyek untuk tidak menjadi beban
bagi kehidupan ekonomi pamannya, Abu Thalib, yang memang tidak tergolong kaya. Beliau mendapat
upah dari menggembalakan beberapa ekor kambing miliki orang lain, yang secara otomatis mengurangi
biaya hidup yang harus ditanggung oleh pamannya .

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Perjalanan Bisnis Nabi
Pada usia 12 tahun, sebuah usia yang relatif muda, beliau melakukan perjalanan dagang ke Syiria
bersama Abu Thalib. Bisnisnya diawali dengan sebuah perdagangan taraf kecil dan pribadi, yaitu dengan
membeli barang dari satu pasar dan menjualnya kepada orang lain.

Ciri yang sangat khas dari aktivitas bisnis yang dilakukan oleh Rasulullah waktu itu adalah beliau sangat
terkenal karena kejujurannya dan sangat amanah dalam memegang janji.

Antonio (2007) mengungkapkan hikmah dari kegiatan menggembala kambing terhadap unsur-unsur
manajemen adalah sebagai berikut:

 Pathfinding – Mencari padang gembalaan yang subur

 Directing – Mencari padang gembalaan yang subur

 Controlling – Kambing Agar tidak tersesat atau terpisah dari kelompok

 Protecting – Kambing gembalaan dari hewan pemangsa dan pencuri

 Reflecting – Perenungan terhadapa Alam, manusia dan Tuhan

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Perjalanan Bisnis Nabi

12 Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah:


1. Menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga.
2. Jujur dan dapat dipercaya. "Kejujuran akan membawa ketenangan, sementara ketidakjujuran akan
menimbulkan keragu-raguan." (Hr. Tirmidzi).
3. Memiliki mimpi dan mau menindaklanjutinya.
4. Befikir visioner, kreatif, dan siap menghadapi perubahan .
5. Memiliki planning dan goal setting yang jelas.
6. Pandai mempromosikan diri.

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Perjalanan Bisnis Nabi

12 Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah:


7. Menggaji karyawan sebelum kering keringatnya. "Berikanlah gaji/upah kepada karyawan sebelum
kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gaji/upahnya terhadap apa yang dikerjakan."(Hr.
Baihaqi).
8. Bekerja keras dan cerdas.
9. Mengutamakan sinergisme. "Siapa yang ingin rezekinya di panjangkan, maka hendaklah ia
menyambung silaturahim". (Hr. Muslim).
10. Berbisnis dengan cinta dan kasih sayang. "Barang siapa yang tidak mengasihi manusia maka ia tidak
akan dikasihi allah."(Hr. Tarmizi).
11. Pandai bersyukur dan berucap terima kasih.
12. Be the best, menjadi manusia yang paling bermanfaat.

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Perjalanan Bisnis Nabi
Singkat cerita, Nabi Muhammad pun menikah dengan Siti Khadijah dan beliau pun masih melakukan
profesi bisnis, namun beliau sudah menjadi manajer. Mulai usia 25 tahun sampai usia kerasulan
Muhammad, masih terus berdagang ke berbagai daerah semenanjung Arab dan negri perbatasan
seperti Yaman, Bahrain, Irak dan Syria. Kegiatan bisnis beliau mulai dikurangi pada saat usia 37 tahun,
dan Muhammad mulai merenungi masalah umat khususnya moral umat yang sudah melampaui batas.

Terdapat 3 kegiatan perjalan Nabi Muhammad setelah ia menikah yaitu:


Perjalan Bisnis Ke Yaman;
Perjalan Bisnis Ke Najd;
Perjalan Bisnis Ke Najran.

Di samping perjalanan bisnis tersebut Muhammad juga melakukan kegiatan bisnis pada musim haji,
mengikuti festival dagang di Ukaz dan Dzul Majaz. Berupa bisnis grosir untuk mengisi toko dan berbisnis
eceran di kota Mekkah.

By: Putra Panji Respati SE., M.MT


Perjalanan Bisnis Nabi
Dalam konteks sekarang ini disebut dengan Customer Share Marketing. Ini adalah konsep yang dikembangkan oleh
pelaku marketing pada saat ini dan masa yang akan datang. Konsep ini memanfaatkan pelanggan sebagai mitra dagang
dan bersifat saling menguntungkan.

Konsep Customer Share Marketing ialah membina pelanggan potensial agar selalu setia dan tetap menjadi pelanggan.

Konsep bisnis yang diajarkan Nabi adalah menciptkan VALUE DRIVEN yang artinya menjaga, mempertahankan, menarik
nilai-nilai pelanggan. VALUE DRIVEN juga erat hubungannya dengan apa yang di sebut dengan RELATIONSHIP
MARKETING, yaitu berusaha menjalin hubungan erat antara pedagang, produsen, dan para pelanggan.

Awalnya barang dipasarkan, maka semua masyarakat adalah calon pembeli yang potensial. Dari sekian banyak calon
potensial maka terdapat orang yang ingin membeli dan yang tidak. Orang yang ingin membeli adalah orang yang
pertama. Kemudian dia akan tertarik dan melakukan pembelian ulang, yang selanjutnya menjadi pelanggan tetap.

Di antara pelanggan tetap ini ada yang benar-benar tertarik dengan barang kita lalu ia akan membantu mempromosikan
barang kita dan menarik orang saudara dan teman-temannya untuk mengkonsumsi atau menjadi pelanggan. Hal
tersebut dikenal dengan istilah RELATIONSHIP MARKETING.
Perjalanan Bisnis Nabi
1. Konsep Produksi (Production)
Konsep ini memandang bahwa produsen membuat produksi secara besar-besaran, kemudian mendistribusikan
ke seluruh daerah melalui saluran marketing. konsumen dengan mudah memperoleh produknya dan dengan
harga yang murah dikarenakan produksi yang besar-besaran ini akan timbul efisiensi dan harga dapat ditekan.

2. Konsep Produk (Product)


Konsep ini memandang bahwa produsen harus membuat barang yang berkualitas.

3. Konsep Penjualan (Selling)


Konsep ini memandang bahwa produsen menghasilkan barang secara besar-besaran kemudian berusaha
menjualnya dengan menggunakan promosi, iklan secara luas guna mempengaruhi konsumen.

4. Konsep Pemasaran (Marketing)


Konsep ini memandang bahwa produsen berusaha membuat barang dengan menyelidiki terlebih dahulu apa
yang diinginkan oleh konsumen. Jadi hasil produksi yang di inginkan mengikuti selera konsumen.

5. Konsep Pemasaran Cepat (Turbo Marketing)


Konsep ini memandang bahwa produsen harus memberi layanan kepada konsumen secepat mungkin agar
konsumen lebih puas, cepat melayani apa yang di butuhkan konsumen. Misalnya makanan cepat saji, kereta api
gaya baru, pos kilat Dll.
Perjalanan Bisnis Nabi
Demikian sifat-sifat yang dimiliki rasulullah yang tercemin dalam kegiatan beliau dalam berbisnis :

1. Benar (Siddiq)
Nilai dasarnya ialah integritas, nilai-nilai dalam bisnisnya berupa jujur, iklas, terjamin dan
kesemimbangan emosional.

2. Amanah (Terpercaya)
Nilai dasarnya terpercaya, dan nilai-nilai dalam bisnisnya ialah adanya kepercayaan, bertanggung
jawab, transparan, dan tepat waktu.

3. Fathonah (Cerdas)
Nilai dasarnya ialah memiliki pengetahuan luas, nilai-nilai dalam bisnis ialah memiliki visi, pemimpin
yang cerdas, sadarproduk dan jasa serta belajar berkelanjutan.
Perjalanan Bisnis Nabi
4. Tabligh (Penyampaian)
Nilai dasarnya ialah komunikatif, dan nilai bisninya ialah supel, penjual yang cerdas, deskripsi
tugas, delegasi tentang wewenang, koordinasi, mempunyai kendali dan supervisi.

5. Berani (Syaja’ah)
Nilai bisnisnya, yakin & mau dan mampu mengambil keputusan, menganalisa data, keputusan
yang tepat, dan cepat tanggap.

Sifat-sifat dasar tersebut sangat mempengaruhi perilaku Nabi Muhammad dalam berbisnis, sehingga
dapat membawa sukses dalam berbisnis. Hal ini merupakan suri tauladan yang dapat diikuti oleh
umatnya, agar bisnis yang digeluti dapat berkembang dengan baik dan di ridhoi oleh Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai