Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN DISKUSI KELOMPOK 8

Materi : Islam dan Wirausaha

Pelaksanaan Diskusi

Hari : Rabu, 19 April 2017

Waktu : Pukul 09.30-12.00 WIB

Anggota Kelompok 8

1. Eva Juliana P
2. Fahmy Ramadan Z
3. Isna Astuti
4. Putri Nirmalasari

Tim Moderator dari Kelompok 9

Moderator : Irfan Firmansyah

Operator : Anggis Meina S

Notulen : Ignur Oktaviani

Kesimpulan Materi

Konsep rezeki dalam perspektif Al-Quran:

Allah SWT telah menentukan rezeki tiap-tiap umatnya, namun umat itu sendiri harus
berusaha dan semua sudah diatur dalam Al-Quran.

Etos kerja dalan Al-Quran:

Nash-nash yang diatur dalam Al-Quran menganjurkan untuk bekerja keras.

Anjuran berwirausaha dalam Islam:

Pekerjaan berdagang/berwirausaha mendapat tempat terhormat dalam ajaran Islam, seperti


yang diatur dalam Al-Quran HR A-Bazzar dan QS Al-Baqarah: 279

Perspektif berdagang yang keliru secara umum:


Berdagang masih dianggap sebagai suatu pekerjaan yang rendahan karena biasanya
berdagang dilakukan dengan penuh trik, penipuan dan ketidakjujuran. Padalah Bagi umat
islam berdagang lebih kepada bentuk ibadah kepada Allah AWT niatnya hanya untuk
beribadah.

Karakteristik wirausaha di muslim (menurut Imam Ghazali):

1. Sifat takwa, tawakal, dzikir dan syukur.


2. Tidak mengambil laba lebih banyak.
3. Niat suci dan ibadah.
4. Bangun lebih pagi.
5. Toleransi.
6. Berzakat dan berinfak.
7. Silaturahmi.
8. Jujur.

Kewirausahaan Nabi Muhammad SAW:

Sejarah karir bisnis Rasulullah SAW


a. Rasulullah SAW mempunyai jiwa enterpreneur sejak usia 12 tahun.
b. Rasulullah SAW senantiasa menunjukkan rasa tanggungjawab yang besar dan
integritas yang tinggi dalam berbisnis.
c. Jujur dan adil.

Rasulullah SAW melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu sebagai berikut:

a. Kepuasan pelanggan itu diumatakan.


b. Pelayanan yang unggul, efisiensi, persaingan yang sehat dan kompetitif.
c. Kejujuran dalam menjalankan bisnis. Nabi muhammad SAW selalu melaksanakan
prinsip kejujuran.

Wirausaha Islam di Indonesia:

Deri Triesnahadi atau yang dikenal dengan nama Abu Syauqi merupakan salah satu
wirausaha islam di Indonesia. Selain berbisnis dengan mendirikan sebuah perusahaan, beliau
aktif di berbagai kegiatan sosial yaitu salah satunya dengan mendirikan rumah zakat.
Beberapa sekolah gratis sudah di bangun, rumah bersalin serta layanan serba gratis lainnya.

Prinsip bisnis abu syauqi:

1. Bisnis itu bisa besar jika niatnya untuk berjihad.


2. Semakin kita tidak tertarik dengan uang, uang justru datang berlimpah kepada kita.
3. Bisnis yang barokah sejatinya tidak mengganggu ibadah kita tidak membuat kita
semakin jauh dari Allah dan dakwah, tidak merusak ukhuwah dengan sesama
ikhwam.
4. Jangan serakah.
5. Jadikan allah sebagai mentor bisnis bagi kehidupan kita.
6. Dan masih banyak lagi.

Telaahan dari Debator

Penampilan dan penyajian PPT sudah bagus dan menarik, pemaparan materi pun sudah
sangat jelas, membuat audience yang mendengarkan jadi paham. Isi makalah sudah bagus
tetapi dalam teknisnya ada beberapa yang masih kurang diperhatikan dari penulisan, dan
ukuran hurufnya.

Pertanyaan

Pertanyaan :

1. (Ani Yulianti) Bagaimana menurut kelompok kalian mengenai wirausaha seperti


bisnis Event Organizer yang mengadakan konser-konser musik yang tidak
bermanfaat dan bagaimana menurut islam?
Jawab :
Putri Nirmalasari : Menurut kelompok kami, bisnis atau wirausaha seperti
event organizer itu diperbolehkan selama tidak melanggar syariat islam
mengenai wirausaha. Acara konser musik tentunya diperbolehkan selagi masih
tidak membuat kerugian kepada pihak manapun, disamping itu ketika
diadakan kegiatan konser musik ini bias memberikan kebermanfaatan kepada
banyak orang, misalnya dalam konser music ini disediakan penyewaan stand
bazar, dimana orang-orang lain pun dapat berjualan dan mencari rezeki lewat
diadakannya konser, tetapi sekali lagi acara konser musik ini tidak melanggar
syariat islam.
Dan yang tidak diperbolehkan yakni semisal konser atau acara dangdut yang
memerkan goyangan erotis, itu tentu sangat dilarang oleh islam, dan bisnis
inilah yang memang tidak sesuai dengan syariat. Pada intinya kembali kepada
konten yang sesuai dengan syariat islam.
Segi Syahrul : lebih baik mencoba berbisnis yang sudah dicontohkan oleh
Rasulullah seperti berdagang, beternak atau berkebun. Banyak sekali sahabat-
sahabat rasul yang sukses berdagang seperti Abu Bakar As-syidik,
Abdulrahman bin Auf, bahkan mereka sudah melakukan export dan impor
sejak dulu.

2. (Julina Aisyafarda) Sebelumnya dijelaskan oleh Isna, bahwa tips menjadi


wirausaha itu adalah kita harus mempunyai mindset orang kaya, nah
bagaimana menyikapi hal tersebut?
Isna Astuti : Jadi yang dimaksud adalah jika kita ingin membentuk mindset
kaya dengan melalui aktifitas sehari-hari yang pada akhirnya menjadi
kebiasaan-kebiasaan kita. Contohnya seperti - Orang kaya itu, logikanya khan
merasa kelebihan uang/harta. Jadi kita latih perasaan kelebihan uang
tersebut, dengan cara kita selalu bersyukur kepada tuhan terhadap hidup kita,
apapun kondisinya. Kita selalu berusaha untuk bersedekah sebanyak mungkin
dengan iklhas sekaligus menanampan pada diri bahwa uang/harta yang kita
miliki itu bukan milik kita tapi sekedar titipan-Nya (amanah-Nya). Dengan
begitu perasaan kita kan terbina/tebentuk dengan kelebihan, artinya kita
tidak merasakan lagi kekurangan tersebut (walaupun orang lain melihat bahwa
kita kekurangan, itu gak masalah, yang penting hati kita justru merasa
kelebihan)

3. (Fahmy Ramadan Z) Kan dikatakan bahwa rezeki 90% itu menurut islam
didapat dari berdagang atau berwirausaha, misal dalam suatu studi kasus saya
sedang beriwarusaha makanan seperti warung nasi tetapi setiap hari lauk pauk
dan nasi itu selalu ada sisa, dan ketika ada sisa maka nasi dan lauk pauk itu
diberikan kepada tetangga sekitar (bersedekah) untuk satu hari sampai tiga hari
tidak apa-apa, tetapi jika terus menerus seperti itu bias saja saya mengalami
rugi dan bangkrut jadi itu harus seperti apa?

Segi Syahrul : Dalam berbisnis atau berwirausaha kita harus tau kuncinya kita
harus memperhatikan peluang yang ada disekitar, kemungkinan apa yang laku
disana. Jika membuka warung nasi tapi kurang diminati mungkin bisa
mencoba bisnis yang lain.
Isna Astuti : Seperti Abu Syauqi seorang pembisnis islam yang sukses dan
terkaya di Indonesia juga sekaligus pendiri rumah zakat, sebelumnya beliau
mencoba berbisnis dalam bidang ternak yakni domba. Pada awalnya beliau
mempunyai 3 domba dan beranak sehingga mempunyai 3000 domba, lalu
3000 domba itu mati karena beliau kurang memahami ilmu untuk berternak
domba, setelah menyadari hal itu maka beliau tidak melanjutkan beternak
domba. Jadi kita bisa berkaca kepada kisah bisnis Abu Syauqi.
Eva Juliana : Kita harus mempunyai bersikap ikhlas, dan yakin Allah akan
menggantikan sesuatu dengan yang lebih baik, tidak perlu merasa rugi karena
Allah akan memberikan jalan bisnis yang lain.

Tambahan Fahmy
Nah misalnya saya sebagai anak dari pemilik usaha warung nasi, dan orangtua
saya yang memegang bisnis tersebut, sebagai anak saya ingin memberi tahu
bahwa usaha warung nasi ini tidak cocok, tetapi saya tidak ingin terlihat seperti
yang memberitahu kepada orang tua?

Putri Nirmalasari : memang dalam beberapa kasus kita sebagai anak bisa
membantu memberi saran kepada orang tua, tentunya dengan menggunakan bahasa
yang tidak telihat seperti menggurui, meski terkadang masih ada orangtua yang
menganggap bahwa anak mereka itu masih kecil belum tau apa-apa. Atau bisa dengan
cara lain, misal kita bisa menggunakan cara sedang membaca buku atau bacaan
mengenai wirausaha di dekat orangtua, dan usahakan orangtua kita menyadari apa
yang sedang kita baca, dan dengan itu orangtua akan bertanya kepada kita mengapa
kita tertarik mempelajari hal tentang wirausaha, nah mungkin dengan cara ini
orangtua akan meminta saran berdasarkan hal yang telah kita pelajari mengenai
wirausaha.

Anda mungkin juga menyukai