Pelaksanaan Diskusi
Anggota Kelompok 8
1. Eva Juliana P
2. Fahmy Ramadan Z
3. Isna Astuti
4. Putri Nirmalasari
Kesimpulan Materi
Allah SWT telah menentukan rezeki tiap-tiap umatnya, namun umat itu sendiri harus
berusaha dan semua sudah diatur dalam Al-Quran.
Rasulullah SAW melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu sebagai berikut:
Deri Triesnahadi atau yang dikenal dengan nama Abu Syauqi merupakan salah satu
wirausaha islam di Indonesia. Selain berbisnis dengan mendirikan sebuah perusahaan, beliau
aktif di berbagai kegiatan sosial yaitu salah satunya dengan mendirikan rumah zakat.
Beberapa sekolah gratis sudah di bangun, rumah bersalin serta layanan serba gratis lainnya.
Penampilan dan penyajian PPT sudah bagus dan menarik, pemaparan materi pun sudah
sangat jelas, membuat audience yang mendengarkan jadi paham. Isi makalah sudah bagus
tetapi dalam teknisnya ada beberapa yang masih kurang diperhatikan dari penulisan, dan
ukuran hurufnya.
Pertanyaan
Pertanyaan :
3. (Fahmy Ramadan Z) Kan dikatakan bahwa rezeki 90% itu menurut islam
didapat dari berdagang atau berwirausaha, misal dalam suatu studi kasus saya
sedang beriwarusaha makanan seperti warung nasi tetapi setiap hari lauk pauk
dan nasi itu selalu ada sisa, dan ketika ada sisa maka nasi dan lauk pauk itu
diberikan kepada tetangga sekitar (bersedekah) untuk satu hari sampai tiga hari
tidak apa-apa, tetapi jika terus menerus seperti itu bias saja saya mengalami
rugi dan bangkrut jadi itu harus seperti apa?
Segi Syahrul : Dalam berbisnis atau berwirausaha kita harus tau kuncinya kita
harus memperhatikan peluang yang ada disekitar, kemungkinan apa yang laku
disana. Jika membuka warung nasi tapi kurang diminati mungkin bisa
mencoba bisnis yang lain.
Isna Astuti : Seperti Abu Syauqi seorang pembisnis islam yang sukses dan
terkaya di Indonesia juga sekaligus pendiri rumah zakat, sebelumnya beliau
mencoba berbisnis dalam bidang ternak yakni domba. Pada awalnya beliau
mempunyai 3 domba dan beranak sehingga mempunyai 3000 domba, lalu
3000 domba itu mati karena beliau kurang memahami ilmu untuk berternak
domba, setelah menyadari hal itu maka beliau tidak melanjutkan beternak
domba. Jadi kita bisa berkaca kepada kisah bisnis Abu Syauqi.
Eva Juliana : Kita harus mempunyai bersikap ikhlas, dan yakin Allah akan
menggantikan sesuatu dengan yang lebih baik, tidak perlu merasa rugi karena
Allah akan memberikan jalan bisnis yang lain.
Tambahan Fahmy
Nah misalnya saya sebagai anak dari pemilik usaha warung nasi, dan orangtua
saya yang memegang bisnis tersebut, sebagai anak saya ingin memberi tahu
bahwa usaha warung nasi ini tidak cocok, tetapi saya tidak ingin terlihat seperti
yang memberitahu kepada orang tua?
Putri Nirmalasari : memang dalam beberapa kasus kita sebagai anak bisa
membantu memberi saran kepada orang tua, tentunya dengan menggunakan bahasa
yang tidak telihat seperti menggurui, meski terkadang masih ada orangtua yang
menganggap bahwa anak mereka itu masih kecil belum tau apa-apa. Atau bisa dengan
cara lain, misal kita bisa menggunakan cara sedang membaca buku atau bacaan
mengenai wirausaha di dekat orangtua, dan usahakan orangtua kita menyadari apa
yang sedang kita baca, dan dengan itu orangtua akan bertanya kepada kita mengapa
kita tertarik mempelajari hal tentang wirausaha, nah mungkin dengan cara ini
orangtua akan meminta saran berdasarkan hal yang telah kita pelajari mengenai
wirausaha.