Anda di halaman 1dari 7

RESUME TANYA-JAWAB

BEKERJA DAN BISNIS DALAM PANDANGAN ISLAM

KELOMPOK 3 KELAS D

Rafi Padhlani (11200820000039)

Widad Nadia (11200820000096)

Marshanda Berlianti (11200820000100)

1. Penanya: Zahra Ananda


Pertanyaan: Bagaimana jika seseorang terpaksa melakukan sesuatu pekerjaan yang
merugikan atau keluar dari ketentuan syariah, namun orang itu terpaksa untuk memenuhi
kebutuhan hidup nya yang kepepet, ibarat ga kerja itu ga akan makan, tapi pekerjaannya
tidak halal, apakah tanggapannya dari pandangan Islam?
Jawaban: Sudah seharusnya kita menanamkan rasa percaya bahwa Allah adalah
pemberi rezeki bagi para umatnya. Untuk itu, rasanya tidak perlu harus menentang ajaran
agama, atau bahkan sampai berbuat dosa hanya karena adanya kekhawatiran tidak dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari. Untuk itu, yang perlu kita lakukan adalah
percaya bahwa Allah SWT akan menjaga umatnya dan memberikan rezeki seadil-
adilnya. Selain itu, dalam kondisi seperti ini, sangat dianjurkan untuk mencari pekerjaan
lain saja seperti berdagang karena 99% Rizki yang Allah turun kan itu bersumber dari
perdagangan dan 1% nya dari sector lain. Percayalah bawa semua sudah Allah atur dan
sudah Allah jamin rezeki hamba-Nya sekalipun ia tidak beriman. Dan tugas kita bagi
seorang Hamba yang beriman wajib berusaha ikhtiar dan tawakkal adapun hasilnya
Allah sudah tentukan takarannya.
2. Penanya: Siti Amelia
Pertanyaan: Bagaimana hukumnya jika seseorang bekerja disebuah toko obat yang
mana di tokonya itu menjual obat obatan terlarang atau bahkan miras juga?
Jawaban: Seperti yang sudah dibahas dan dijawab tadi oleh beberapa teman lainnya
bahwa pada pertanyaan ini terdapat beberapa perbedaan seperti adanya perbedaan antara
obat-obatan terlarang dan miras lalu perbedaan pertanyaan mengenai bekerja dan
membeli obat-obatan terlarang. Yang pertama bahwa seperti yang sudah didiskusikan
tadi bekerja di sebuah toko obat-obatan terlarang ataupun toko miras dilarang di dalam
islam karena jika kita bekerja di tempat tersebut sama saja kita digaji dengan uang haram
dan ikut serta membantu dalam menjual barang-barang tersebut sekalipun kita hanya
sebagai pelayan, kasir, maupun OB. Selanjutnya mengenai membeli obat-obatan
terlarang dengan resep dokter, memang ada beberapa obat atau barang yang dapat
dijadikan obat meskipun penggunaannya dilarang seperti ganja ataupun narkotika
lainnya. Penggunaan obat tersebut dilarang karena beberapa alasan seperti efek samping
yang berbahaya dan kecanduan walaupun begitu jika memang ada seseorang dalam
keadaaan darurat yang sangat memerlukan untuk mengonsumsi obat terlarang tersebut
maka dibolehkan dengan niat untuk mengobati dan pemakaian yang secukupnya sesuai
dengan resep dokter.
3. Penanya: Ilham Fawwaz
Pertanyaan: Jika kita bekerja kepada seorang pengusaha, namun pengusaha itu
memberikan gaji yang tidak sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan sehingga tidak bisa
mencukupi kebutuhan sehari-hari, apakah kita boleh menjual barang dagangannya
dengan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pengusaha tersebut dengan
maksud mengambil sisa keuntungannya?
Jawaban: Dalam islam akad diawal itu yang di pegang dan menjadi acuan, jika karena
gaji yangg tidak memadai maka itu bisa di komunikasikan dengan atasan dan mencari
solusi serta jalan terbaik dari musyawarah kontrak kerja, di sisi yang lain, mengenai
barang dagangan yang dijual lebih tinggi harus ada akad di awal yang diketahui oleh
kedua belah pihak, karena dalam islam yang di cari tidak hanya persoalan keuntungan
tetapi juga keberkahan. Dalam ekonomi islam ada salah satu nilai yaitu amanah. Ketika
kita diamanahkan untuk menjual barang tersebut dengan nominal sekian, maka kita harus
menjual barang tersebut dengan harga yang sudah ditetapkan. Karena ini berkaitan
dengan harga pasar, suatu perusahaan tidak akan merencanakan untuk menentukan harga
suatu barang tanpa survey terlebih dahulu dan jika kita menjual lebih tinggi dibanding
harga pasar akan berdampak buruk bagi profitabilitas yang didapat karena masyarakat
tentu akan membeli barang yang lebih murah.
4. Penanya: Jasmine Aliyah
Peranyaan: Adakah contoh perusahaan yang sukses menggunakan hukum bisnis syariah
di Indonesia yang melebarkan bisnisnya sampai ke internasional? Jika ada, apa yang
menjadi kan perusahaan tersebut mampu bersaing dengan bisnis konvensional?
Jawaban: Sebenarnya perusahaan yang sukses menggunakan prinsip syari’ah di
Indonesia masih belum ada. Bahkan perusahaan yang menggunakan prinsip bisnis
syari'ah di Indonesia masih sedikit kebanyakan hanya pada sektor jasa keungan saja
seperti perbankan syari’ah, asuransi syari’ah, ataupun saham syari’ah contohnya Bank
Syari’ah Indonesia atau Prudential Syari'ah Indonesia dan perusahaan-perusahaan tidak
sebesar perusahaan konvensional, lal hal yang membuat perusahaan tersebut dapat
bersaing dengan perusahaan konvensional yaitu dengan menargetkan pasar atau orang
yang hanya ingin menggunakan hukum syariah saja atau menampilkan beberapa
keunggulan prinsip syari’ah dibanding konvensional.
5. Penanya: Syifa Aulia
Pertanyaan: Terdapat pembahasan mengenai prinsip etos kerja dalam islam. Apa yg
terjadi jika seorang pembisnis tidak menerapkan prinsip prinsip etos kerja dalam islam
dan bagaimana solusi agar hal ini tidak terjadi, karena bnyk sekali di kalangan
masyarakat yg blm menerapkan prinsip tersebut?
Jawaban: Sebenarnya prinsip etos kerja dalam islam tersebut ada sebagai petunjuk atau
arahan bagi seseorang yang ingin berbisnis atau bekerja sesuai dengan syari'at islam,
dengan adanya prinsip etos kerja tersebut maka dapat lebih mengarahkan seseorang
untuk berbisnis atau bekerja sesuai dengan ajaran islam, jika pebisnis tersebut tidak
menerapkan etos kerja islam maka bisa dikatakan adanya kekurangan dalam kegiatan
bisnisnya karena dalam berbisnis selain mencari keuntungan kita juga mencari
keberkahan dari Allah S.W.T. Lalu solusi agar masyarakat mulai menggunakan perinsip
etos kerja islam menurut saya dengan lebih mempelajari syari'at islam agar mengetahui
mana yang boleh dan tidak boleh, lalu kita sebagai mahasiswa yang berkuliah di
universitas islam juga ikut berpartisipasi mensosialisasikan keuntungan menggunakan
prinsip etos kerja islam. Selain itu, prinsip etos kerja ini juga sebenarnya datang dari diri
sendiri. Jadi, perlu ada edukasi terlebih dahulu mengenai prinsip etos kerja serta manfaat
manfaatnya. Atau Untuk dapat menumbuhkan etos kerja, kamu bisa melihat sikap orang-
orang yang ada di sekitarmu saat sedang bekerja. Semakin lama kamu mengamati
mereka, maka etos kerjamu akan tumbuh seiring dengan munculnya keinginan untuk
maju.
6. Penanya: Siti Rohmah
Pertanyaan: Jika melihat dari apa yang dijelaskan tadi, keprofesionalan seseorang
sangat berhubungan dengan etos kerja. yang ingin saya tanyakan, apakah ada seseorang
dimana dia dapat bersikap profesional namun tidak dapat menerapkan etos kerja yang
baik. Jika ada contohnya seperti apa?
Jawaban: Jika ada sifat professional dari seseorang berarti secara tidak langsung akan
mempengaruhi etos kerjanya, dimana salah satu faktor untuk menerapkan etos kerja
berarti dia harus memiliki budaya disiplin maupun professional ini. Jika keprofesionalan
dan etos kerja tidak menjadi satu maka akan mengakibatkan kehancuran bagi usahanya
selama ini. Seperti seseorang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dan mahir,
tetapi orang tersebut memiliki kemalasan dan tidak bersungguh sungguh maka akan
membuatnya kelak seperti sesuatu hal yang sia-sia.
7. Penanya: Yulyana
Pertanyaan: Pada bagian mental spiritual itu terdapat toleransi, dan contoh yang telah
disebutkan adalah memberikan kelonggaran, jikalau kita telah memberikan kelonggaran
dalam pembayaran, contohnya memberikan waktu 2 bulan untuk pelunasan hutang tapi
tidak dibayar, itu apakah kita boleh untuk memaksa orang yang berhutang atau tidak?
Jawaban: Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, dan Hakim. Bahwa dalam
menagih hutang itu boleh saja malah dianjurkan namun harus dengan cara yang halus
dan sopan seperti dalam firman allah surat al baqarah ayat 280:
"Dan menyedekahkan (sebagian atau seluruhnya utangmu) lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui". Jadi menagih itu boleh tapi tidak boleh kasar dan harus sopan. dan apabila
kamu ingin mengikhlaskan nya sesungguhnya itu lebih baik.
8. Penanya: Leni Sopia
Pertanyaan: Zaman sekarang peluang kerja dan bidang kerja itu sangat luas dan
beragam, banyak bidang2 yang mungkin di zaman Rasulullah belum ada. Mengenai
ekonomi saja sudah masuk ke era 4.0. Kalau kita sebagai calon akuntan bekerja di
lembaga sekuritas pasar uang dan trading, dimana itu mungkin seperti halnya judi dan
mengadu keberuntungan, hukumnya apakah sama dengan konteks ketika kita menjual
obat2an haram makan jadi haram?
Jawaban: Mungkin hal-hal yang berhubungan dengan mengadu nasib itu hukumnya
sudah jelas haram seperti yang dijelaskan di dalam surat Al-Maidah ayat 90 seperti yang
sudah disampaikan tadi dan itu tidak ditolelir. Sebisa mungkin kita harus mencari
pekerjaan lain yg lebih aman dalam berbagai segi syari’atnya dan dilarang mengambil
keputusan yang hasilnya dan hukumnya abu-abu atau syubhat. Selain itu, memang
lembaga sekuritas atau trading itu tidak ada di zaman Rasulullah S.A.W dan juga di
zaman sekarang ini yang sudah memasuki era 4.0 yang sangat jauh dari era Rasulullah
S.A.W, oleh karena itu untuk memutuskan hukum ini kita harus merujuk kepada
pendapat ulama di zaman sekarang. Dan dilihat dari konteksnya bahwa di zaman
sekarang ini untuk menanggapi hal-hal yang terbilang baru seperti sekuritas dan trading
kita harus lebih berhati-hati dan bersikap konservatif terhadap hal ini dengan tujuan
untuk menghindari dari hal-hal yang dilarang di dalam islam.
9. Hukum Menggunakan Paylater
Konsep: Ketika kita ingin membeli barang menggunakan paylater awalnya ada pilihan
ingin mencicil 3 bulan, 6 bulan, atau setahun, dan ada juga pilihan yang beli sekarang
bayar nanti sesuai dengan tanggal jatuh temponya, jika barangnya sudah sampai baru
menjadi tagihan, tentu semakin lama cicilannya akan semakin besar bunga nya.
Prosesnya mulai dari menginput data pribadi, seperti ktp beserta foto wajah kita, selain
itu juga ada pertanyaan terkait wali yang bisa dihubungi beserta pendapatan setiap
bulannya. Jadi, tiap orang limit pinjamannya akan berbeda-beda. Bunga sebesar 2.95%
dan mulai berlaku per tanggal 28 April 2020. Suku bunga ini dapat berubah sewaktu-
waktu. Biaya penanganan 1% per transaksi jika membayar dengan PayLater. Biaya
denda 5%, apabila terjadi keterlambatan pembayaran.
Jawaban: Dari beberapa sumber hukum yang ditetapkan:
a. Utangan yang diberikan lewat produk paylater adalah termasuk kategori riba qardli
(riba utang) yang diharamkan sebab adanya unsur ziyadah (tambahan) yang
disyaratkan di muka oleh pihak penerbit paylater kepada konsumennya.
b. Utangan yang diberikan oleh perusahaan itu lewat aplikasi Paylater tersebut bukan
termasuk riba yang diharamkan sebab tambahan tersebut hanya bisa diperoleh lewat
penggunaan aplikasi.
c. Mendudukkan akad di atas sebagai akad bai’ tawarruq. Artinya, setiap bulan, besar
cicilan yang disampaikan adalah selalu sama hingga akhir masa cicilan.
d. Ada solusi yang hampir mendekati pandangan di atas, yaitu menjadikannya akad
ju’alah (sayembara). Jadi, seolah telah terjadi transaksi antara konsumen paylater
lewat jasa aplikasi pada saat pihak konsumen mulai mengaksesnya dan mengontak
pihak jasa aplikasi. Adapun, langkah bijak dalam menyikapi perbedaan hukum di
atas, adalah dengan jalan mengambil kaidah keluar dari ikhtilaf adalah mustahab
(yang dianjurkan). Maksudnya, bagi yang sangat berkepentingan dengan jasa
paylater, maka solusi yang tepat baginya adalah mengikut jalur pendapat yang
membolehkan. Adapun, bila kondisi itu tidak bersifat darurat, maka sebaiknya tidak
menggunakan aplikasi tersebut mengingat adanya indikasi unsur riba yang
diharamkan di dalamnya.
e. PayLater dihukumi sebagai akad Ijarah yang merupakan akad sewa jasa disebabkan
adanya alat perantara/penyintas (wisathah) antara konsumen dengan pihak provider
secara langsung.
Jadi, kesimpulan menyeluruhnnya aplikasi yg berbasis hutang yang ada
tambahannya masuk kategori riba seperti paylater karena hukumannya sangat berat.
Apabila menginginkan atau membutuhkan suatu barang yg sangat urgen lebih baik
dengan uang cash demi menghindari riba, namun jika memerlukan barang darurat
yang jika tidak mendapatkan barang tersebut akan memgancam jiwa, maka boleh
mengambil dalil yg menggunakan akad ijarah.

 Nama-nama yang berpartisipasi dalam diskusi:


1. Zahra Ananda
2. Siti Amelia
3. Ilham Fawwaz
4. Jasmine Aliyah
5. Syifa Aulia
6. Siti Rohmah
7. Anggita Dwi
8. Yulyana
9. Mutiara Intan
10. Ammarsyah Delvi
11. Diah Salma
12. Zahra Ananda
13. Leni Sopia
14. Andika Surya
15. Tanggap Indrajati
16. Asep Sapdian
17. Ainun Padilah
18. Cheryne Vedra
19. Fharas Syawalia
20. Salwa Putri
21. Rismansyah Jatmiko
22. Nadya Shafa
23. Tiara Putri

Anda mungkin juga menyukai